NOMOR S-56/PJ.43/2006
TENTANG
Sehubungan dengan surat Saudara tanpa nomor tanggal 21 Pebruari 2006 perihal
sebagaimana tersebut di atas, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
b. Hak cipta tetap menjadi milik Microsoft, yang dibayar adalah hak memakai
software dengan batas dan syarat terbatas sesuai dengan End User License
Agreement (EULA).
d. Atas transaksi tersebut di atas, maka pembeli mendapat sertifikat hak sesuai
dengan batas-batas penggunaannya, tanpa batas waktu dan tidak berarti
memiliki hak cipta dari software dimaksud.
e. Dalam transaksi ini PT XYZ hanya sebagai reseller yang membeli produk dengan
jumlah user terbatas dari distributor yang telah ditunjuk oleh pemilik hak cipta
dalam hal ini Microsoft USA dan menjual dalam jumlah user yang sama dengan
keuntungan kurang dari 2% (dua persen) dan telah memungut PPN.
a. Pasal 4 ayat (1) huruf h, yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan yaitu
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk royalti. Dalam
penjelasan Pasal tersebut antara lain dijelaskan bahwa pada dasarnya imbalan
berupa royalti terdiri dari tiga kelompok, yaitu imbalan sehubungan dengan
penggunaan:
2) hak atas harta berwujud, misalnya hak atas alat-alat industri, komersial, dan
ilmu pengetahuan;
b. Pasal 23 ayat (1), atas penghasilan dibawah ini dengan nama dan dalam bentuk
apapun yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak
badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau
bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan:
1) sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas royalti;
2) sebesar 15% (lima belas persen) dari perkiraan penghasilan neto atas jasa
lain selain jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21.
a. Jenis jasa lain tersebut antara lain adalah jasa sehubungan dengan software
komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan.
c. Yang dimaksud dengan jumlah imbalan bruto untuk jasa lain selain jasa
konstruksi dan jasa catering adalah jumlah imbalan yang dibayarkan hanya atas
pemberian jasanya saja, kecuali apabila dalam kontrak/perjanjian tidak dapat
dipisahkan antara pemberian jasa dengan material/barang akan dikenakan atas
seluruh nilai kontrak.
e. Yang dimaksud dengan jumlah imbalan bruto untuk jasa lain selain jasa
konstruksi dan jasa catering adalah jumlah imbalan yang dibayarkan hanya atas
pemberian jasanya saja, kecuali apabila dalam kontrak/perjanjian tidak dapat
dipisahkan antara pemberian jasa dengan material/barang akan dikenakan atas
seluruh nilai kontrak.
29 Maret 2006
a.n. Direktur Jenderal,
Direktur,
ttd.
Sumihar Petrus Tambunan