Anda di halaman 1dari 20

I.

KEUANGAN WAHIDIYAH
A. PENGERTIAN (DASAR DAN KEPENTINGAN)

Adalah salah satu bagian penting yang menjadi alat untuk mendukung,
meningkatkan, Melaksanakan, memajukan, mengembangkan, mengelola, dan
mensukseskan Perjuangan Wahidiyah. Yang merupakan cerminan sikap
amanah dalam mengikuti bimbingan Muallif Sholawat Wahidiyah Ra., kepada
para Pengamal Wahidiyah.
Upaya-upaya untuk meningkatkan peran para Pengamal Wahidiyah dan
peran pengurus di semua tingkat dan jajarannya agar berdayaguna (efektif)
dan berhasil guna (efisien), perlu dilakukan terus menerus, dari pengamal ke
pengamal, dari pengamal ke masyarakat umum dan dari generasi ke generasi,
agar Perjuangan Wahidiyah tetap lestari, maju, tumbuh, meningkat,
berkembang, untuk mencapai tujuan Perjuangan Wahidiyah.
Tentunya, upaya-upaya tersebut tidak dapat dipisahkan dengan
ketersediaan dana dan sumber-sumbernya yang harus diusahakan oleh para
pengurus dan pengamal, Hal ini telah dibimbingkan oleh beliau Muallif Sholawat
Wahidiyah Ra., dan telah diatur dalam Anggaran Dasar lembaga-lembaga
Wahidiyah.
Bila pengelolaan sumber dana potensial dapat dikelola secara baik,
intensif, profesional, dan amanah, maka seluruh kebutuhan perjuangan
Wahidiyah akan dapat tercapai dengan baik.

B. PERAN PENTING DANA DALAM PERJUANGAN WAHIDIYAH


Dana dalam perjuangan memiliki arti sangat penting dan merupakan
kebutuhan pokok dalam kelancaran Perjuangan Wahidiyah sehingga Mu’allif
Sholawat Wahidiyah memberikan dalam satu paket bimbingan, seperti Dana
Box, Zakat, dll.
‫َلْن َتَناُلوا اْلِبَّر َح ّٰت ى ُتْنِفُقْو ا ِمَّم ا ُتِح ُّبْو َن ۗ َو َم ا ُتْنِفُقْو ا ِم ْن َش ْي ٍء َفِاَّن َهّٰللا ِبٖه َع ِلْيٌم‬

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum


kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai” (QS. Ali Imron – 92)

Sebagaimana pula ditegaskan Sayyidina Ali Karomallohu Wajhah RA.


“perjuangan Agama di akhir jaman tidak akan tegak dengan dinar/dana”
kesadaran dalam berdana kepada segenap Pengamal karena pada akhirnya
akan kembali kepada Pengamal.
Hampir dapat dipastikan bila disuatu daerah yang pengamalnya
mempunyai tingkat kesadaran perjuangan yang tinggi cenderung mempunyai
tingkat keberhasilan bidang pengamalan, penyiaran, dan pembinaan Wahidiyah
serta kegiatan-kegiatan Wahidiyah sesuai bimbingan Mu’allif Sholawat
Wahidiyah. Sebagai contoh, bila di suatu daerah yang tidak terlatih dalam
bidang kesadaran berdana, maka bila daerah itu mengadakan kegiatan akan
mengalami kesulitan dalam menggalang dana dari pengamal sekitarnya.
Walaupun demikian jangan karena dana tidak ada sehingga kegiatan
perjuangan menjadi tidak berjalan sama sekali. Hal ini perlu diperhatikan agar
kita dapat menggunakan skala prioritas yang disesuaikan dengan kondisi dan
situasi.

C. SUMBER PENDAPATAN KEUANGAN


Sumber Keuangan WAHIDIYAH sebagai berikut:
1. DANA BOX
2. ZAKAT
3. LIS-LIS KEGIATAN
4. INFAQ, JARIYAH,
5. HIBAH & WAKAF
6. USAHA-USAHA WAHIDIYAH
7. SUMBANGAN FIHAK KETIGA/DONATUR UMUM
8. AKSELERASI (PERCEPATAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP) KEUANGAN WAHIDIYAH.

BER-DANA BOX
Merupakan salah satu “Pencerminan” Penerapan
Ajaran Wahidiyah

1. DANA BOX

DANA BOX adalah “Paket Bimbingan” langsung dari Mu’allif Sholawat


Wahidiyah RA, untuk dilaksanakan secara rutin setiap hari oleh setiap pengamal
Wahidiyah tanpa pandang bulu menurut kemampuan, kesadaran, dan
keikhlasan masing-masing.Dana Box merupakan bimbingan praktis untuk
berdana yang manfaatnya dapat kita rasakan bersama, sebab Dana Box yang
sangat mudah, ringan, tertib, terarah, efektif, efisien, dan penuh hikmah,
Mudah : Karena bisa dilakukan oleh siapa saja dari Pengamal Wahidiyah baik
tua, muda, laki-laki, perempuan, kanak-kanak, remaja dengan
segala tingkatan sosial ekonomi;
Ringan : Karena dilakukan tanpa ada unsur dan pengaruh paksaan baik moril
maupun materiil. Suka rela menurut kemampuan dan keihlasan
kita;
Tertib : Dilakukan secara rutin dan teratur di rumahnya masing-masing
tanpa mengganggu aktifitas maupun kebutuhan hidup sehari-hari;
Terarah : Pengumpulan dana dengan disertai bimbingan dan tuntunan praktis
baik di bidang pelaksanaan lahiriyah maupun batiniyah;
Efektif : Tepat pada sasaran yang dituju dan jelas arah tashorufnya, yaitu
untuk Perjuangan Wahidiyah;
Efisien : Dengan tenaga dan biaya yang ringan akan memperoleh hasil yang
melimpah terutama disisi Alloh wa Rosulihi SAW.
Penuh : Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap perjuangan kesadaran
Hikmah Fafirru Ilalloh wa Rosulihi SAW, setiap hari kita ingat dan merasa
bertanggung jawab akan kebutuhan Perjuangan Wahidiyah.

 REALISASI RASA SYUKUR


Kita bersyukur telah menerima Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah
yang telah kita rasakan bersama, yang terutama kesadaran kepada Alloh wa
Rosulihi Sholallohu ‘alaihi wassalam.

 MENCETAK LEMBARAN

“Barang siapa menulis Sholawat kepada-Ku di dalam suatu kitab (Lembaran


Sholawat Wahidiyah), para Malaikat tiada henti-hentinya memohonkan
ampunan baginya selama nama-Ku masih tercantum di dalam kitab (lembaran
Sholawat Wahidiyah) tersebut”

(H.R. dari Abu Huroiroh (Durotun Naashihin 76.)

“Sungguh berbahagialah orang-orang yang berjuang memperbaiki keadaan


diantara para manusia. Mereka-mereka itulah yang besok di hari qiyamah
menempati tempat yang dekat kepada Alloh”

 MEDIA KIRIM DO’A


“Bersedekahlah kamu untuk dirimu dan orang-orang matimu sekalian hanya
dengan seteguk air. Apabila tidak mampu dengan seteguk air, maka
bersedekahlah dengan (menghadiyahkan) ayat dari Kitab Alloh. Apabila tidak
mampu dengan ayat Kitab Alloh, maka mohonkanlah ampunan dan rohmat.
Maka sesungguhnya Alloh telah menjanjikan ijabah kepada kamu sekalian.”
(Durotun Nasihin – 91)
 MELATIH RASA IKHLAS
Dengan berinfaq setiap hari dengan sesuatu yang kecil/sedikit dan tidak memberatkan, akan
melatih kita untuk terbiasa berinfaq tanpa terasa berat.

1. SASARAN TEPAT UNTUK PERJUANGAN HEBAT


DANA BOX Digunakan untuk membiayai perjuangan kesadaran Fafirru Ilalloh wa Rosulihi
SAW. bagi jamial „alamin yang manfaatnya kembali pada yang ber-Dana Box

2. INVESTASI AKHIRAT BEKAL SELAMAT


(Q.S. Al-baqoroh-254)

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاْنِفُقْو ا ِمَّم ا َر َز ْقٰن ُك ْم ِّم ْن َقْبِل َاْن َّيْأِتَي َيْو ٌم اَّل َبْيٌع ِفْيِه َو اَل ُخ َّلٌة َّو اَل َش َفاَع ٌةۗ َو اْلٰك ِفُرْو َن ُهُم الّٰظ ِلُم ْو َن‬
. Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami
anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya
(hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang
kafir itulah orang-orang zalim

3. KESADARAN MENINGKAT TANPA MERASA BERAT


Dengan sesuatu yang kecil mungkin tidak berguna bahkan hanya dengan
do’a, sehingga semua Pengamal dapat melakukannya yang secara
langsung hati kita ingat dengan perjuangan

“Amal perbuatan yang paling disukai oleh Rosululloh adalah yang rutin (kuntinu)
meskipun
sedikit”

4. MENSYUKURI NIKMAT MEMENUHI HAJAT


(Q.S. Ibrahim – 7)

‫وَِاْذ َتَاَّذ َن َر ُّبُك ْم َلِٕىْن َشَك ْر ُتْم َاَلِز ْيَد َّنُك ْم َو َلِٕىْن َك َفْر ُتْم ِاَّن َع َذ اِبْي َلَش ِد ْيٌد‬
. “ (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
5. MENGANGKAT DERAJATMENJUNJUNG MARTABAT
Q.S. Ali Imron – 92

‫َلْن َتَناُلوا اْلِبَّر َح ّٰت ى ُتْنِفُقْو ا ِمَّم ا ُتِح ُّبْو َن ۗ َو َم ا ُتْنِفُقْو ا ِم ْن َش ْي ٍء َفِاَّن َهّٰللا ِبٖه َع ِلْيٌم‬

. “ Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu
menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.”

6. SOLUSI CEPAT MENGATASI EKONOMI DARURAT

‫ُقْل ِاَّن َر ِّبْي َيْبُس ُط الِّر ْز َق ِلَم ْن َّيَش ۤا ُء ِم ْن ِعَباِدٖه َو َيْقِد ُر َلٗه ۗ َو َم ٓا َاْنَفْقُتْم ِّم ْن َش ْي ٍء َفُهَو ُيْخ ِلُفٗه ۚ َو ُهَو َخ ْيُر الّٰر ِزِقْيَن‬

“Dan barang apa saja yang kamu infakkan, maka Alloh akan
menggantikannya, dan Dia-lah sebaik- baik Pemberi
rizki” (QS-34- AS-SABA‟39)

CARA BERDANA BOX


 Setiap hari oleh seluruh Pengamal Wahidiyah, (Bila lupa supaya di qodho’)
 Waktu mengisi bisa pagi, siang atau malam (namun sebaiknya mengambil
waktu yang tetap)
 Bila bepergian, titiplah pada orang di rumah untuk mengisikan atau
menyediakan tempat tersendiri, setelah tiba masukkan ke dalam kotak
Dana Box
 Sebelum kita mengisi/memasukkan Dana Box jangan lupa niatnya,
kemudian lebih dahulu membaca :
o Al- fatikah 1X
o Ya Sayyidi ya Roshulalloh 3X
o Fafirru ilalloh 3X
o Kemudian ditiupkan kepada uang/barang yang akan dimasukkan ke dalam
o kotak Dana Box dengan niat (dalam hati/diucapkan) kirim do’a
bagi keluarganya yang sudah meninggal dunia.
 Bila terpaksa tidak memiliki apa-apa untuk digunakan Dana Box, tetap
datangi kotak dan lakukan seperti cara diatas. Kemudian Tiup kotaknya
DENGAN APA KITA BER-DANA BOX ?
Uang (Rp. 500, Rp. 1.000, Rp. 2.000, dst) sesuai kemampuan masing-masin
Barang (Beras, gelas air kemasan, Kardus, Rokok, dll)
Tanaman (Kelapa, Sayuran, buah-buahan, dll)
Apa saja yang bisa diuangkan pada saat GASPUL datang tiap bulan

KITA PERLU MENUMBUHKAN KESADARAN BER- DANA BOX


MISAL DENGAN 60.000 PENGAMAL se-INDONESIA BER-DANA BOX DENGAN Rp.
NOMINAL DANA BOX (NDB) SEBESAR
100.000 Pengamal x Rp. 500,- x 30 hari =
Rp. 1.500.000.000,- / bulan BAGIAN DPP PSW 25% = Rp. 375.000.000,-

Surat Keputusan DPP PSW Nomor SK.20/DPP PSW-36/XII/1998 tanggal 5 Desember 1998
Alokasi Pembagian Dana Box diatur sebagai berikut :

 Gaspul 15% dari Nilai Nominal Dana Box

 PSW JOMBANG Desa 15% dari Nilai Nominal Dana Box

 PSW JOMBANG Kec. 15% dari Nilai Nominal Dana Box

 DPC JOMBANG PSW 15% dari Nilai Nominal Dana Box

 DPW JOMBANG PSW 15% dari Nilai Nominal Dana Box

 DPP PSW JOMBANG 25% dari Nilai Nominal Dana Box

Untuk memudahkan kita menghitung prosentase Dana Box


bagi masing-masing tingkatan penerima bagian dapat digunakan
rumus sebagai berikut :

Keuangan Wahidiyah -
SETORAN X 100 X 15 = atau SETORAN X 1
70 100 5
7
0
MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK GASPUL
1) Gaspul 15% X NILAI NOMINAL DANA BOX

MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK PSW DESA

2) Pengurus PSW Desa 15 X Setoran Gaspul


85
Asal rumus adalah
100 15 15
SETORAN X X atau SETORAN X
85 100 85

MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK PSW KECAMATAN

3) Pengurus PSW Kecamatan 15 X Setoran PSW Desa


70
Asal rumus adalah
MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK DPC PSW
15
4) DPC PSW X Setoran PSW Kecamatan
55
Asal rumus adalah
100 15 15
SETORAN X X = atau SETORAN X
55 100 55

MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK DPW PSW

5) DPW PSW 15 X Setoran DPC PSW


40
Asal rumus adalah
100 15 15
SETORAN X X = atau SETORAN X
40 100 40
SISA SETORAN ATAU SISA SELURUH POTONGAN ADALAH UNTUK

Keuangan Wahidiyah -
DPP PSW sebesar 25% dari Nilai Nominal Dana Box

GASPUL (PETUGAS PENGUMPUL)


 Dipilih/ditunjuk oleh PSW setempat, seorang atau lebih (Pria,
Wanita, Remaja), amanah dan bisa baca-tulis.
 Garda terdepan pengumpulan Dana Box
 Jembatan bagi Pengamal dengan PSW untuk andil dalam
perjuangan
 Dapat menjelaskan DANA BOX pada para Pengamal
 Membantu Menumbuhkan sadar Berdana Box para Pengamal
 Mendapat SK dari DPC PSW

PERAN PENTING PETUGAS PENGUMPUL (GASPUL)


GASPUL (Petugas Pengumpul) dipilih/ditunjuk atas dasar rapat PSW
setempat dan menentukan lingkup kerjanya dari salah seorang atau lebih yang
amanah dan bisa membaca serta menulis.
Sebagai seorang GASPUL, harus dapat menjelaskan kepada para
Pengamal, betapa pentingnya Dana Box bagi Perjuangan. Gaspul juga
diharapkan dapat membina para Pengamal agar sadar Berdana Box,
menanamkan rasa ikut memiliki tanggung jawab terhadap Perjuangan
Wahidiyah.
Agar seluruh Pengamal Wahidiyah diwilayah kerjanya dapat Berdana Box,
Gaspul supaya menyediakan Kotak Dana Box dengan biaya ditanggung
bersama. Tiap jamaah Kotak Dana Box dapat dibuat seragam dengan diberi
kunci dan kunci tersebut dipagang oleh GASPUL agar pada saat pengumpulan
Dana Box, Gaspul tinggal membuka dan menghitung bersama sama serta
mencatat jumlah nominal yang ada di dalam kotak Dana Box pada Kartu
Nominal Dana Box (KNDB) yang telah disediakan serta diberi tanggal
pengambilan dan ditandatangani, kemudian mencatat pada Buku Nominal
Dana Box (BNDB).
GASPUL (Petugas Pengumpul) dapat dilakukan oleh Remaja, Bapak/Ibu
yang ditunjuk dan sepakati oleh Jamaah atau PSW Desa setempat. Jika suatu
jamaah jumlah Pengamalnya/Dana Boxnya banyak dan tidak cukup waktunya
untuk ditangani oleh seorang Gaspul, maka PSW Desa dapat menunjuk
beberapa Gaspul dengan membagi beberapa kelompok dan disetorkan
bersama

Keuangan Wahidiyah -
GASPUL DAN PROBLEMATIKANYA
Sering dijumpai di lapangan ada pengamal yang tidak mengisi DANA BOX
tiap hari, kemudian pada saat mengumpulkan DANA BOX atau GASPUL datang,
si Pemilik rumah langsung memberikan atau mengambil uang dari sakunya.
Langkah pertama, minta si Pemilik rumah (Dana Box) agar membaca do’a
sesuai bimbingan sebelum mengisi Dana Box, lalu uang tersebut dimasukkan
kedalam kotan Dana Box, baru kemudian GASPUL mengambilnya dari kotak
tersebut. Langkah kedua, berilah pengertian si Pemilik rumah (Dana BOX)
tentang tata cara yang benar dalam mengisi Dana Box. Lakukanlah terus-
menerus setiap mengambil Dana Box sampai si Pemilik rumah (Dana Box)
paham dan melaksanakan pengisian Dana Box sesuai bimbingan Mu’alif
Sholawat Wahidiyah. GASPUL dapat mengambil langkah-langkah yang lain agar
semua pengamal mengerti dan berdana box sesuai bimbingan.
Bila ada sebuah kecamatan hanya terdiri dari beberapa Pengamal
tersebar di beberapa desa dan Mujahadah Usbu’iyah masih bergabung menjadi
satu, maka PSW Kecamatan atas kesepakatan bersama dapat menunjuk
seorang GASPUL untuk mengumpulkan seluruh Dana Box yang ada dengan
pembagian prosentase 15% Gaspul dan 15% Jamaah, lalu disetor ke PSW
Kecamatan.
Ketepatan Waktu dalam Pengumpulan Dana Box perlu diperhatikan, agar
penyetoran ke tingkat PSW diatasnya juga tepat waktu, kelambatan
pengumpulan akan berpengaruh pada pembiayaan perjuangan. Gaspul jangan
memandang sedikit-banyaknya isi kotak sebab Dana Box bukan pada isinya tapi
bagaimana kita menjalankan bimbingan dari Mu’allif Sholawat Wahidiyah
dengan baik.
Mengingat begitu berat dan mulyanya tugas yang diemban oleh GASPUL,
untuk itu sebagai penghargaan atas tugasnya, maka Gaspul berhak mendapat
prosentase dari Dana Box sebesar 15% dari jumlah/nominal yang dikumpulkan.
Begitu besar jasa seorang GASPUL sebagai garda terdepan dalam pengumpulan
Dana Perjuangan (Dana Box) sehingga oleh Mu’alif Sholawat Wahidiyah dalam
bimbingannya memberikan bagian dari Dana Perjuangan walaupun sedikit
jumlahnya namun di dalamnya terdapat do’a setiap Pengamal yang mengisinya
dan Ahli Kubur yang dikiriminya sehingga mengandung berkah yang sangat
banyak.

Keuangan Wahidiyah -
Tanggal 3-4

Tanggal
5

Tanggal 6-7

Tanggal
8-9

Tanggal 10-11

Tanggal
12-13

BENDAHARA Tanggal 14-15


DPP PSW
(TIAP BULAN)

Keuangan Wahidiyah -
2. ZAKAT
Salah satu sumber potensial dalam Perjuangan Wahidiyah adalah Zakat,
baik zakat fitrah, maupun zakat maal (harta).
Dengan diterbitkannya Surat Keputusan DPP PSW. Nomor : SK.107/DPP
PSW-47/XII/2008 tentang Penerimaan dan Pengelolaan Zakat untuk Perjuangan
Wahidiyah diharapkan dapat meningkatkan kesadaran Pengamal Wahidiyah
untuk menunaikan kewajiban zakat dalam rangka mensucikan diri dan hartanya,
meningkatkan ketersediaan dana, yang pada akhirnya akan meningkatkan
kinerja para pengurus PSW dalam berkhidmah memperjuangkan kesadaran
umat masyarakat untuk kembali mengabdikan diri kepada Alloh Subhanahu wa
Ta‟ala, wa Rosuulihi Shollallohu„alaihi wasallam.
Sebagaiman Firman Alloh SWT. dalam Q.S. At-Taubah : 103:
‫ُخ ْذ ِم ْن َاْم َو اِلِهْم َص َد َقًة ُتَطِّهُر ُهْم َو ُتَز ِّك ْيِهْم ِبَها َو َص ِّل َع َلْيِهْۗم ِاَّن َص ٰل وَتَك َس َكٌن َّلُهْۗم َو ُهّٰللا َسِم ْيٌع َع ِلْيٌم‬
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan
berdoalah untuk mereka, sesungguhnya do‟amu itu (menumbuhkan) ketentraman
jiwa, bagi mereka. Alloh Maha Mendengar, Maha Mengetahui”.
Adapun hukum mengeluarkan zakat adalah wajib, sebagaimana Firman
Alloh SWT dalam QS.Al Baqoroh :110 :

“Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat“

Zakat untuk PSW dapat dihimpun dari:


1. Zakat Fitrah
2. Zakat Maal, antara lain:
a. Zakat Pertanian
b. Zakat Emas dan Perak
c. Zakat Perniagaan/Perdagangan
d. Zakat Perusahaan
e. Zakat Profesi
f. Dan lain-lain
PSW Pusat termasuk dalam salah satu yang berhak menerima Zakat
sebagai Sabilillah atau Sabilil Khoir yang digunakan untuk membiayai
Perjuangan Wahidiyah. Sebagai Mustahiq, PSW Pusat memberikan Mandat
Taukil kepada PSW Daerah yang berlaku sepanjang tahun sesuai Surat
Keputusan DPP PSW Nomor : SK.035/DPP PSW-58/VIII/2021, maka PSW
Daerah mendapatkan bagian Insentis dari penerimaan Zakatsebagai berikut:
1) Pengurus PSW Desa 25% dari NominalZakat
2) Pengurus PSW Kecamatan 15% dari NominalZakat
3) DPC PSW 15% dari NominalZakat
4) DPW PSW 15% dari NominalZakat
5) DPP PSW 30% dari NominalZakat

Keuangan Wahidiyah -
Insentif di tingkat Desa/Kelurahan menjadi 25% di dibagi menjadi 15%
(lima belas persen) untuk PSW Desa dan 10% (sepuluh persen) untuk biaya
operasional tenaga pengambilan Zakat dari Muzakki

3. LIS-LIS KEGIATAN
LIS adalah singkatan dari LEMBAR ISIAN SUMBANGAN. LIS merupakan
salah satu cara untuk menghimpun dana dari para Pengamal maupun
Simpatisan Wahidiyah untuk memenuhi kebutuhan dana dalam suatu kegiatan.
LIS merupakan perwujudan Infaq Pengamal dalam mendukung dana bagi
pelaksanaan kegiatan di lingkungan PSW
Peredaran LIS (baik Umum maupun Khusus) ini dapat kita jadikan sebagai
media bentuk rasa kepedulian Pengamal terhadap kegiatan Wahidiyah baik di
pusat maupun daerah. Mengajak para Pengamal untuk ikut bertanggungjawab
terhadap seluruh kegiatan Wahidiyah yang pada akhirnya semuanya akan
kembali kepada para pengamal itu sendiri.
Sudah lazim kita dengar bahwa setiap akan diadakan kegiatan Mujahadah
Kubro, Mujahadah Nisfussanah, Mujahadah Rubu’ussanah, dll pasti kita
menerima edaran LIS, baik LIS UMUM maupun LIS KHUSUS.
LIS UMUM diperuntukkan bagi para Pengamal yang ingin menyumbang
pada suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama atau beberapa orang
(Jamaah) dalam satu lembar LIS.Biasanya nilai sumbangan masing-masing
penyumbang relatif sedikit menurut ukuran kemampuan para penyumbang
sehingga beberapa orang dikumpulkan sumbangannya jadi satu.
Disamping Lis Umum terdapat pula LIS KHUSUS, Lis ini diberikan kepada
perorangan Pengamal maupun simpatisan yang dianggap mampu sehingga
biasanya nilainya sumbangannya lebih besar dari pada pengisi sumbangan pada
Lis Umum.
Dalam membuat blangko LIS baik Umum maupun Khusus sebagiknya
diberi Nomor Urut agar mudah dalam memantau peredaran Lis, baik untuk
mengedarkan maupun mengecek kembali Lis yang disetor, Lis kembali, maupun
Lis yang tidak dikirim. Pemberian Nomor urut juga dapat dipergunakan sebagai
Kontrol (Pengawasan), baik untuk memeriksa penerimaan maupun pembuatan
laporan serta penarikan kembali Lis.

Keuangan Wahidiyah -
Agar tidak terjadi penyimpangan maupun hal-hal yang tidak kita inginkan
bersama, dalam peredaran LIS perlu dilakukan :
1. Memberi Nomor urut LIS (Umum maupun Khusus) untuk mengetahui berapa
lis yang diedarkan serta untuk mengontrol peredaran LIS.
2. Setiap LIS diberi tulisan
PERHATIAN !!!
LIS (BLANGKO) INI ADALAH AMANAH PERJUANGAN
BERISI MAUPUN TIDAK HARAP DIKEMBALIKAN KE DPC PSW
KAB…..
3. Mencatat seluruh penyumbang pada LIS Umum dan Lis Khusus, lengkap
dengan alamat penyumbang maupun nama Jamaah Penyumbang.
4. Mintalah tanda terima kepada petugas sebagai bukti bahwa LIS tersebut
telah disetor dan laporkan kepada pengisi LIS

Menyetorkan LIS (Umum/Khusus) kepada Panitia dan mengembalikan Lis


baik yang berisi maupun tidak.
5. Menarik kembali LIS (Umum maupun Khusus) yang belum dikembalikan dari
Pengamal, Simpatisan maupun Jamaah.
6. PSW semua tingkatan harus memantau peredaran LIS dan memberikan
penjelasan secukupnya tentang pentingnya LIS
7. Membuat rekapitulasi dan melaporkan penerimaan kepada PSW tingkat
jajaran dan dibawahnya serta menarik kembali Lis yang belum dikembalikan
atau disetor.

Keuangan Wahidiyah -
4.INFAQ, JARIYAH,
Infaq dan Jariyah yang dimaksud disini adalah Penggalangan Dana
Lainnya, misalnya untuk Pembangunan Kantor PSW, Pengadaan Perlengkapan
Perjuangan, Pembelian Lahan, dan sebagainya.
Seluruh Penerimaan Infaq dan Jariyah seluruhnya digunakan untuk
membiayai kegiatan dimaksud dan apabila ada sisa dapat digunakan untuk
membeli kebutuhan yang bersifat permanen, misalnya, Meja, Kursi,
Perlengkapan Kantor Sekretariat, dan sebagainya.

5. HIBAH & WAKAF


Pelaksanaannya Hibah & Wakaf untuk PSW, diatur sesuai Surat Keputusan
DPP PSW Nomor : SK.108/DPP PSW-47/XII/2008
Pengurus PSW Perlu mendorong pada Pengamal yang ingin menyalurkan
Hibah & Wakafnya kepada PSW.

6. USAHA-USAHA WAHIDIYAH
Jenis Usaha yang dapat dilakukan oleh PSW, antara lain:
a. Usaha Pertanian
b. Usaha Perikanan
c. Usaha Peternakan
d. Usaha Jasa
e. Usaha Penerbitan
f. Kerjasama Pelatihan Usaha dengan Instansi Pemerintah
g. Industri Kreatif

7. SUMBANGAN FIHAK KETIGA


Sumbangan Fihak Ketiga adalah Sumbangan atau bantuan dari Pemerintah
atau Swasta (Perusahaan atau Perorangan) yang Sah, Halal dan Tidak
Mengikat.
Sumbangan ini dapat dilakukan melalui Proposal dengan menyampaikan
Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), yang ditujukan kepada Instansi
Pemerintah, Swasta, maupun Perorangan.

Keuangan Wahidiyah -
MENJADI TELADAN DALAM BERDANA (BERINFAQ)

Sebagai seorang pengurus di semua tnigkatan PSW, kita dituntut untuk


menjadi pelopor bahkan teladan dalam berdana (Berinfaq) dan memang
seharusnya. Kita melatih diri kita dan keluarga mengisi Dana Box setiap
hari, memberi contoh kepada Pengamal yang lain, menyediakan dan
menempatkan kotak Dana Box ada tempat yang mudah dilihat dan
menerangkan kepada siapa saja yang bertanya tentang guna dan manfaat
Dana Box.
Kita harus tetap menyampaikan Dana Box kepada seluruh Pengamal
baik yang sudah lama maupun yang masih baru mengamalkan dengan cara
yang bijaksana sehingga tidak ada satupun Pengamal yang meremehkan
Dana Box sebab hal ini akan merusak ketaatan kita kepada Mu’allif
Sholawat Wahidiyah dan Perjuangan Wahidiyah. Mari kita mengajak kepada
semua Pengamal untuk SADAR BERDANA BOX dan melaksanakan
sebagaimana yang dibimbingkan kepada kita.Semoga kita senantiasa
diridhoi Alloh SWT.Amiin.
Disamping Dana Box, juga pada sector-sektor yang lain Pengurus
harus menjadi teladan dalam mendukung perjuangan khususnya di bidang
Pendanaan.

Keuangan Wahidiyah -
8. AKSELERASI SUMBER DANA PERJUANGAN

8.1. Perlukah akselerasi pendanaan wahidiyah???


A. Pengertian
Akselerasi adalah perubahan percepatan dalam kurun waktu tertentu,
dalam hal ini ; akselerasi keuangan adalah perubahan kecepatan
dalam hal keuangan (perubahan ke arah yang lebih baik).Artinya
diperlukan langkah,
tata cara, atau lebih tepatnya pembaharuan system penggalian dan
pengelolaan dana/keuangan Wahidiyah.

B. Kajian pustaka
Pada G20 Pittsbugh Summit 2009, anggota G20 sepakat perlunya
peningkatan akses keuangan bagi kelompok ini, financial management group
(lembaga wahidiyah dapat di golongkan dalam hal tersebut karena secara
tidak langsung merupakan kelompok pengelola keuangan, dalam hal ini
adalah kelompok pengelola keuangan untuk dan dari umat) yang dipertegas
pada Toronto Summit tahun 2010. Dalam hal ini bukan masalah inklusi
keuangan yang akan kita bahas, tetapi lebih ke aspek pengembangan
keuangan yang telah di sepakati oleh pelbagai negara, berhubungan dengan
pentingnya akselerasi keuangan.
Mengacu pada UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA tentang
ORGANISASI KEMASYARAKATAN nomor 17 tahun 2013 pasal 21e, sebagai
berikut :
“melakukan pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel” dan
pasal 1 dalam undang-undang tersebut.
Bahwa sesuai dengan pasal tersebut, lembaga wahidiyah dapat di
katagorikan sebagai organisasi kemasyarakatan. Maka wajib melaksanakan
ketetapan undang-undang yang berlaku.

C. Metode Penelitian
Mengkaji data tentang Situasi dan kondisi keuangan wahidiyah sejak
di bentuknya lembaga wahidiyah (PSW) di era Beliu Mualif Sholawat
wahidiyah R.A di kedung lo kediri hingga saat lembaga wahidiyah (PSW)
berpindah kesekretariatan ke jombang belum adanya perubahan kondisi
keuangan yang siknifikan, hal ini di tandai dengan Defisit Kas atau belum
adanya KAS keuangan yang cukup untuk menjalankan program-program
kewahidiyahan secara maksimal. Sumber-sumber data di peroleh melalui
metode deskriftif dengan pendekatan kwalitatif terhadap para pelaku
langsung dan tidak langsung, dalam hal ini pengamal di pelbagai tingkatan
lembaga dan pengamal non anggota lembaga.

Keuangan Wahidiyah -
Dari hasil laporan pertanggung jawaban keuangan (LPJK) yang
disampaikan dalam musyawarah kubro (MUSKUB) terkesan formalitas, tidak
detil, kurang transparan dan kurang rasa tanggung jawab dalam upaya
pengelolaan dana umat. Dapat kita simpulkan bahwa system keuangan
wahidiyah mengalami staknasi atau pasif (jalan di tempat) dalam hal
penggalian dana dan alokasinya.
Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor :
1. Kurang tertibnya lembaga dalam hal tuntunan dan ajaran
wahidiyah.
2. Kurangnya tenaga ahli keuangan
3. Tidak memiliki konsultan keuangan
4. System management yang belum tepat
5. Tidak ada Monitoring keuangan atau audit
6. Transparansi laporan keuangan
7. Tidak adanya ide dan inovasi perihal keuangan
8. Idealis dan tidak menerima pendapat dan masukan
9. Kapabilitas Sumber daya manusia

8.2. Akselerasi keuangan solusi permasalahan


A. Pembahasan
Perkembangan dan kesuksesan perjuangan Wahidiyah adalah
tanggung jawab setiap pengamal baik secara individu ataupun
kelompok pengamal dan bukan mutlak tanggung jawab kelembagaan,
maka kepedulian kita sebagai pengamal wahidiyah sangat di
perlukan sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban.
Kondisi keuangan wahidiyah sangat di pengaruhi oleh peran serta dan
kesadaran para pengamal Wahidiyah ,mengingat sampai saat ini
sumber keuangan wahidiyah 98% berasal dari pengamal itu sendiri.
Maka diperlukan langkah dan inovasi dalam hal sytem atau tata kelola keuangan.
Tentunya Tidak lepas dari keberadaan lembaga wahidiyah sebagai tool
atau alat dan katalisator atau perantara antara terlaksananya program
dengan pelaku program atau dengan kata lain sebagi subyek dan
pengamal sebagai objek.
Umat secara umum adalah objek sumber dana wahidiyah. Perjuangan
wahidiyah di tujukan untuk umat masyarakat jami’al alamin, hal ini
merupakan besaran cakupan perjuangan wahidiyah, dan
tentunya di butuhkan modal atau dana yang cukup besar bahkan
tidak terhingga atau dalam istilah unlimited financial, maka diperlukan
upaya dan usaha yang keras, teguh pantang menyerah, efesien, tepat,
cepat dan terarah.
Mengacu dari hal di atas maka perlu sebuah upaya akselerasi.
System keuangan wahidiyah perlu di kaji lebih ulang, sehingga dapat
kita temukan segala sesuatu yang harus di pertahankan, di rubah, di
hilangkan atau bahkan di tambahkan demi sebuah kesuksesan
dalam tata kelola keuangan. Tentunya yang sesuai dengan tuntunan dan
ajaran Wahidiyah.

Keuangan Wahidiyah -
B. Langkah dan upaya
Bagaimana kita mengawali akselerasi keuangan wahidiyah??
Sesuai dengan pembahasan di atas , maka secara umum dapat kita
pahami objek dan subjek keuangan wahidiyah. Perlunya prinsip dasar
dalam sebuah akselerasi keuangan yang mencakup beberapa hal, sebagai
berikut :
1. Leadership artinya prinsip kepemimpinan
2. Diversity artinya keberagaman, dalam hal ini adalah keberagaman latar
belakang keahlian
3. Innovation artinya pembaharuan
4. Protection artinya perlindungan
5. Empowerment artinya pemberdayaan
6. Cooperation artinya kerja sama atau lebih familiar dengan team work
7. Knowledge artinya pengetahuan, atau kemampuan akademik
8. Proportionality or balance artinya sebanding atau seimbang
9. dan framework atau rencana kerja disebut juga kerangka kerja.

Unsur-unsur di atas di mungkinkan agar tata kelola keuangan wahidiyah


dapat di jalankan dengan baik dan benar. Setelah semua unsur
terpenuhi maka kita dapat memulai hal yang bersifat teknis program
maupun non teknis program (revocable or irevocable system).

B.2.1. Maping atau pemetaan


Metode pemetaan terhadap objek sumber keuangan ;
 Menghitung jumlah pengamal di berbagai daerah melalui
lembaga di berbagai tingkatan
 Mengklasifikasikan berdasarkan intensitas kegiatan
wahidiyah yang di ikuti oleh pengamal yang terdiri atas
pengamal individual dan pengamal kelompok
 Singkronifikasi data pengamal yang sudah ada, terutama
data partisipan
 Membuat statistik area perkembangan jumlah pengamal
 Mendata adanya pengamal kelompok
 Membuat statistik dalam curva S

B.2.2. Aksi
 Mengadakan rapat kerja
 Mengadakan rapat koordinasi
 Mengadakan konsolidasi dengan pihak terkait (bidang dan
badan) dalam kelembagaan
 Membuat rencana kerja dan keadministrasian
 Menbuat tool inclution (alat penyertaan terintegrasi)
 Validasi data pengamal
 Membuat kesepemahaman (MOU) dengan bidang dan badan
dalam kelembagaan
 Membentuk tim khusus keuangan
Keuangan Wahidiyah -
 Membuat target waktu dan target pencapaian
 Menyiapkan terbitnya surat keputusan sebagai legal formal

B.2.3. reaksi

 Membentuk team monitoring lapangan


 Membentuk team yang khusus menangani
 Membentuk team auditor external ataupun internal
 Memfungsikan majelis tahkim sebagai fungsi pengawasan dan
eksekusi terhadap suatu permasalahan atau bila tidak
memungkinkan dapat juga membentuk team baru dengan fungsi
tersebut.
 Melakukan update okname mingguan dan bulanan by actual by
inclution (penggunaan penyentara teknologi).

Tim khusus keuangan pada B.2.2 di atas terdiri dari:


a. Manager
b. Supervisor
c. Kepala team
d. Anggota team lapangan
Dalam hal ini, berhubungan dengan kelembagaan. Perlu dan tidaknya tim
khusus adalah kondisional.

( terlampir; diagram analisa perkembangan, pertumbuhan pengamal sholawat


wahidiyah berikut pertumbuhan keuangan)

8.3 Alokasi keuangan wahidiyah

A. Prinsip dasar penggunaan dan alokasi keuangan wahidiyah.


Secara umum seluruh pengamal wahidiyah, baik anggota lembaga
maupan non lembaga tetap harus berpegang teguh terhadap tuntunan
dan ajaran sholawat wahidiyah. Artinya ; tuntunan dan ajaran merupakan
prinsip dalam menjalankan apapun dalam tiap sendi kehidupan terutama
dalam kontek pembahasan keuangan kita kali ini.

Mengedepankan yang lebih penting dan membawa manfaat untuk banyak


pihak, prinsip inilah yang dapat dijadikan tolok ukur sekaligus metoda
dalam penggunaan alokasi dana wahidiyah, dari berbagai kebutuhan di
tiap ; bidang, badan, seksi, divisi ataupun hal lain, dapat di
pertimbangkan sesuai prinsip di atas.

B. Aset sebagai nilai keuangan wahidiyah


Aset sebagai nilai keuangan wahidiyah terbagi menjadi :
1. Aset bergerak
2. Aset tidak bergerak
Keuangan Wahidiyah -
3. Aset produktif

C. Uraian alokasi pendanaan


Perlunya rapat atau koordinasi untuk menentukan beberapa
hal dalam pengalokasian keuangan wahidiyah, sebagai berikut :
1. KAS
2. Anggaran keadministrasian dan tata usaha
3. Anggaran Operasional kelembagaan
4. Anggaran program-program
5. Aggaran Cadangan tahunan
6. Anggaran fasum dan fasos
7. Angaran Lain-lain
Besaran anggaran menyesuaikan prosentase kebutuhan dangan
azas yang lebih penting dan banyak membawa manfaat.

Perihal anggaran yang tidak atau belum terencana dan tampa


adanya keputusan rapat atau koordinasi dengan pimpinan terkait
(kebutuhan dadakan). agar semaksimal mungkin dihindari atau
tidak dilakukan sama sekali, untuk menghindari tata kelola
keadministrasian dan konsistensi kelembagaan. Kebutuhan dadakan
perlu di alokasikan dalam anggaran lain-lain secara terbatas.

Semoga bermanfaat untuk semua. Terimakasih..


Wassalamualaikum wr.wb.

Keuangan Wahidiyah -

Anda mungkin juga menyukai