6-Materi Keuangan Wahidiyah 2024-1-101436
6-Materi Keuangan Wahidiyah 2024-1-101436
KEUANGAN WAHIDIYAH
A. PENGERTIAN (DASAR DAN KEPENTINGAN)
Adalah salah satu bagian penting yang menjadi alat untuk mendukung,
meningkatkan, Melaksanakan, memajukan, mengembangkan, mengelola, dan
mensukseskan Perjuangan Wahidiyah. Yang merupakan cerminan sikap
amanah dalam mengikuti bimbingan Muallif Sholawat Wahidiyah Ra., kepada
para Pengamal Wahidiyah.
Upaya-upaya untuk meningkatkan peran para Pengamal Wahidiyah dan
peran pengurus di semua tingkat dan jajarannya agar berdayaguna (efektif)
dan berhasil guna (efisien), perlu dilakukan terus menerus, dari pengamal ke
pengamal, dari pengamal ke masyarakat umum dan dari generasi ke generasi,
agar Perjuangan Wahidiyah tetap lestari, maju, tumbuh, meningkat,
berkembang, untuk mencapai tujuan Perjuangan Wahidiyah.
Tentunya, upaya-upaya tersebut tidak dapat dipisahkan dengan
ketersediaan dana dan sumber-sumbernya yang harus diusahakan oleh para
pengurus dan pengamal, Hal ini telah dibimbingkan oleh beliau Muallif Sholawat
Wahidiyah Ra., dan telah diatur dalam Anggaran Dasar lembaga-lembaga
Wahidiyah.
Bila pengelolaan sumber dana potensial dapat dikelola secara baik,
intensif, profesional, dan amanah, maka seluruh kebutuhan perjuangan
Wahidiyah akan dapat tercapai dengan baik.
BER-DANA BOX
Merupakan salah satu “Pencerminan” Penerapan
Ajaran Wahidiyah
1. DANA BOX
MENCETAK LEMBARAN
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاْنِفُقْو ا ِمَّم ا َر َز ْقٰن ُك ْم ِّم ْن َقْبِل َاْن َّيْأِتَي َيْو ٌم اَّل َبْيٌع ِفْيِه َو اَل ُخ َّلٌة َّو اَل َش َفاَع ٌةۗ َو اْلٰك ِفُرْو َن ُهُم الّٰظ ِلُم ْو َن
. Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami
anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya
(hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang
kafir itulah orang-orang zalim
“Amal perbuatan yang paling disukai oleh Rosululloh adalah yang rutin (kuntinu)
meskipun
sedikit”
وَِاْذ َتَاَّذ َن َر ُّبُك ْم َلِٕىْن َشَك ْر ُتْم َاَلِز ْيَد َّنُك ْم َو َلِٕىْن َك َفْر ُتْم ِاَّن َع َذ اِبْي َلَش ِد ْيٌد
. “ (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
5. MENGANGKAT DERAJATMENJUNJUNG MARTABAT
Q.S. Ali Imron – 92
َلْن َتَناُلوا اْلِبَّر َح ّٰت ى ُتْنِفُقْو ا ِمَّم ا ُتِح ُّبْو َن ۗ َو َم ا ُتْنِفُقْو ا ِم ْن َش ْي ٍء َفِاَّن َهّٰللا ِبٖه َع ِلْيٌم
. “ Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu
menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.”
ُقْل ِاَّن َر ِّبْي َيْبُس ُط الِّر ْز َق ِلَم ْن َّيَش ۤا ُء ِم ْن ِعَباِدٖه َو َيْقِد ُر َلٗه ۗ َو َم ٓا َاْنَفْقُتْم ِّم ْن َش ْي ٍء َفُهَو ُيْخ ِلُفٗه ۚ َو ُهَو َخ ْيُر الّٰر ِزِقْيَن
“Dan barang apa saja yang kamu infakkan, maka Alloh akan
menggantikannya, dan Dia-lah sebaik- baik Pemberi
rizki” (QS-34- AS-SABA‟39)
Surat Keputusan DPP PSW Nomor SK.20/DPP PSW-36/XII/1998 tanggal 5 Desember 1998
Alokasi Pembagian Dana Box diatur sebagai berikut :
Keuangan Wahidiyah -
SETORAN X 100 X 15 = atau SETORAN X 1
70 100 5
7
0
MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK GASPUL
1) Gaspul 15% X NILAI NOMINAL DANA BOX
Keuangan Wahidiyah -
DPP PSW sebesar 25% dari Nilai Nominal Dana Box
Keuangan Wahidiyah -
GASPUL DAN PROBLEMATIKANYA
Sering dijumpai di lapangan ada pengamal yang tidak mengisi DANA BOX
tiap hari, kemudian pada saat mengumpulkan DANA BOX atau GASPUL datang,
si Pemilik rumah langsung memberikan atau mengambil uang dari sakunya.
Langkah pertama, minta si Pemilik rumah (Dana Box) agar membaca do’a
sesuai bimbingan sebelum mengisi Dana Box, lalu uang tersebut dimasukkan
kedalam kotan Dana Box, baru kemudian GASPUL mengambilnya dari kotak
tersebut. Langkah kedua, berilah pengertian si Pemilik rumah (Dana BOX)
tentang tata cara yang benar dalam mengisi Dana Box. Lakukanlah terus-
menerus setiap mengambil Dana Box sampai si Pemilik rumah (Dana Box)
paham dan melaksanakan pengisian Dana Box sesuai bimbingan Mu’alif
Sholawat Wahidiyah. GASPUL dapat mengambil langkah-langkah yang lain agar
semua pengamal mengerti dan berdana box sesuai bimbingan.
Bila ada sebuah kecamatan hanya terdiri dari beberapa Pengamal
tersebar di beberapa desa dan Mujahadah Usbu’iyah masih bergabung menjadi
satu, maka PSW Kecamatan atas kesepakatan bersama dapat menunjuk
seorang GASPUL untuk mengumpulkan seluruh Dana Box yang ada dengan
pembagian prosentase 15% Gaspul dan 15% Jamaah, lalu disetor ke PSW
Kecamatan.
Ketepatan Waktu dalam Pengumpulan Dana Box perlu diperhatikan, agar
penyetoran ke tingkat PSW diatasnya juga tepat waktu, kelambatan
pengumpulan akan berpengaruh pada pembiayaan perjuangan. Gaspul jangan
memandang sedikit-banyaknya isi kotak sebab Dana Box bukan pada isinya tapi
bagaimana kita menjalankan bimbingan dari Mu’allif Sholawat Wahidiyah
dengan baik.
Mengingat begitu berat dan mulyanya tugas yang diemban oleh GASPUL,
untuk itu sebagai penghargaan atas tugasnya, maka Gaspul berhak mendapat
prosentase dari Dana Box sebesar 15% dari jumlah/nominal yang dikumpulkan.
Begitu besar jasa seorang GASPUL sebagai garda terdepan dalam pengumpulan
Dana Perjuangan (Dana Box) sehingga oleh Mu’alif Sholawat Wahidiyah dalam
bimbingannya memberikan bagian dari Dana Perjuangan walaupun sedikit
jumlahnya namun di dalamnya terdapat do’a setiap Pengamal yang mengisinya
dan Ahli Kubur yang dikiriminya sehingga mengandung berkah yang sangat
banyak.
Keuangan Wahidiyah -
Tanggal 3-4
Tanggal
5
Tanggal 6-7
Tanggal
8-9
Tanggal 10-11
Tanggal
12-13
Keuangan Wahidiyah -
2. ZAKAT
Salah satu sumber potensial dalam Perjuangan Wahidiyah adalah Zakat,
baik zakat fitrah, maupun zakat maal (harta).
Dengan diterbitkannya Surat Keputusan DPP PSW. Nomor : SK.107/DPP
PSW-47/XII/2008 tentang Penerimaan dan Pengelolaan Zakat untuk Perjuangan
Wahidiyah diharapkan dapat meningkatkan kesadaran Pengamal Wahidiyah
untuk menunaikan kewajiban zakat dalam rangka mensucikan diri dan hartanya,
meningkatkan ketersediaan dana, yang pada akhirnya akan meningkatkan
kinerja para pengurus PSW dalam berkhidmah memperjuangkan kesadaran
umat masyarakat untuk kembali mengabdikan diri kepada Alloh Subhanahu wa
Ta‟ala, wa Rosuulihi Shollallohu„alaihi wasallam.
Sebagaiman Firman Alloh SWT. dalam Q.S. At-Taubah : 103:
ُخ ْذ ِم ْن َاْم َو اِلِهْم َص َد َقًة ُتَطِّهُر ُهْم َو ُتَز ِّك ْيِهْم ِبَها َو َص ِّل َع َلْيِهْۗم ِاَّن َص ٰل وَتَك َس َكٌن َّلُهْۗم َو ُهّٰللا َسِم ْيٌع َع ِلْيٌم
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan
berdoalah untuk mereka, sesungguhnya do‟amu itu (menumbuhkan) ketentraman
jiwa, bagi mereka. Alloh Maha Mendengar, Maha Mengetahui”.
Adapun hukum mengeluarkan zakat adalah wajib, sebagaimana Firman
Alloh SWT dalam QS.Al Baqoroh :110 :
Keuangan Wahidiyah -
Insentif di tingkat Desa/Kelurahan menjadi 25% di dibagi menjadi 15%
(lima belas persen) untuk PSW Desa dan 10% (sepuluh persen) untuk biaya
operasional tenaga pengambilan Zakat dari Muzakki
3. LIS-LIS KEGIATAN
LIS adalah singkatan dari LEMBAR ISIAN SUMBANGAN. LIS merupakan
salah satu cara untuk menghimpun dana dari para Pengamal maupun
Simpatisan Wahidiyah untuk memenuhi kebutuhan dana dalam suatu kegiatan.
LIS merupakan perwujudan Infaq Pengamal dalam mendukung dana bagi
pelaksanaan kegiatan di lingkungan PSW
Peredaran LIS (baik Umum maupun Khusus) ini dapat kita jadikan sebagai
media bentuk rasa kepedulian Pengamal terhadap kegiatan Wahidiyah baik di
pusat maupun daerah. Mengajak para Pengamal untuk ikut bertanggungjawab
terhadap seluruh kegiatan Wahidiyah yang pada akhirnya semuanya akan
kembali kepada para pengamal itu sendiri.
Sudah lazim kita dengar bahwa setiap akan diadakan kegiatan Mujahadah
Kubro, Mujahadah Nisfussanah, Mujahadah Rubu’ussanah, dll pasti kita
menerima edaran LIS, baik LIS UMUM maupun LIS KHUSUS.
LIS UMUM diperuntukkan bagi para Pengamal yang ingin menyumbang
pada suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama atau beberapa orang
(Jamaah) dalam satu lembar LIS.Biasanya nilai sumbangan masing-masing
penyumbang relatif sedikit menurut ukuran kemampuan para penyumbang
sehingga beberapa orang dikumpulkan sumbangannya jadi satu.
Disamping Lis Umum terdapat pula LIS KHUSUS, Lis ini diberikan kepada
perorangan Pengamal maupun simpatisan yang dianggap mampu sehingga
biasanya nilainya sumbangannya lebih besar dari pada pengisi sumbangan pada
Lis Umum.
Dalam membuat blangko LIS baik Umum maupun Khusus sebagiknya
diberi Nomor Urut agar mudah dalam memantau peredaran Lis, baik untuk
mengedarkan maupun mengecek kembali Lis yang disetor, Lis kembali, maupun
Lis yang tidak dikirim. Pemberian Nomor urut juga dapat dipergunakan sebagai
Kontrol (Pengawasan), baik untuk memeriksa penerimaan maupun pembuatan
laporan serta penarikan kembali Lis.
Keuangan Wahidiyah -
Agar tidak terjadi penyimpangan maupun hal-hal yang tidak kita inginkan
bersama, dalam peredaran LIS perlu dilakukan :
1. Memberi Nomor urut LIS (Umum maupun Khusus) untuk mengetahui berapa
lis yang diedarkan serta untuk mengontrol peredaran LIS.
2. Setiap LIS diberi tulisan
PERHATIAN !!!
LIS (BLANGKO) INI ADALAH AMANAH PERJUANGAN
BERISI MAUPUN TIDAK HARAP DIKEMBALIKAN KE DPC PSW
KAB…..
3. Mencatat seluruh penyumbang pada LIS Umum dan Lis Khusus, lengkap
dengan alamat penyumbang maupun nama Jamaah Penyumbang.
4. Mintalah tanda terima kepada petugas sebagai bukti bahwa LIS tersebut
telah disetor dan laporkan kepada pengisi LIS
Keuangan Wahidiyah -
4.INFAQ, JARIYAH,
Infaq dan Jariyah yang dimaksud disini adalah Penggalangan Dana
Lainnya, misalnya untuk Pembangunan Kantor PSW, Pengadaan Perlengkapan
Perjuangan, Pembelian Lahan, dan sebagainya.
Seluruh Penerimaan Infaq dan Jariyah seluruhnya digunakan untuk
membiayai kegiatan dimaksud dan apabila ada sisa dapat digunakan untuk
membeli kebutuhan yang bersifat permanen, misalnya, Meja, Kursi,
Perlengkapan Kantor Sekretariat, dan sebagainya.
6. USAHA-USAHA WAHIDIYAH
Jenis Usaha yang dapat dilakukan oleh PSW, antara lain:
a. Usaha Pertanian
b. Usaha Perikanan
c. Usaha Peternakan
d. Usaha Jasa
e. Usaha Penerbitan
f. Kerjasama Pelatihan Usaha dengan Instansi Pemerintah
g. Industri Kreatif
Keuangan Wahidiyah -
MENJADI TELADAN DALAM BERDANA (BERINFAQ)
Keuangan Wahidiyah -
8. AKSELERASI SUMBER DANA PERJUANGAN
B. Kajian pustaka
Pada G20 Pittsbugh Summit 2009, anggota G20 sepakat perlunya
peningkatan akses keuangan bagi kelompok ini, financial management group
(lembaga wahidiyah dapat di golongkan dalam hal tersebut karena secara
tidak langsung merupakan kelompok pengelola keuangan, dalam hal ini
adalah kelompok pengelola keuangan untuk dan dari umat) yang dipertegas
pada Toronto Summit tahun 2010. Dalam hal ini bukan masalah inklusi
keuangan yang akan kita bahas, tetapi lebih ke aspek pengembangan
keuangan yang telah di sepakati oleh pelbagai negara, berhubungan dengan
pentingnya akselerasi keuangan.
Mengacu pada UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA tentang
ORGANISASI KEMASYARAKATAN nomor 17 tahun 2013 pasal 21e, sebagai
berikut :
“melakukan pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel” dan
pasal 1 dalam undang-undang tersebut.
Bahwa sesuai dengan pasal tersebut, lembaga wahidiyah dapat di
katagorikan sebagai organisasi kemasyarakatan. Maka wajib melaksanakan
ketetapan undang-undang yang berlaku.
C. Metode Penelitian
Mengkaji data tentang Situasi dan kondisi keuangan wahidiyah sejak
di bentuknya lembaga wahidiyah (PSW) di era Beliu Mualif Sholawat
wahidiyah R.A di kedung lo kediri hingga saat lembaga wahidiyah (PSW)
berpindah kesekretariatan ke jombang belum adanya perubahan kondisi
keuangan yang siknifikan, hal ini di tandai dengan Defisit Kas atau belum
adanya KAS keuangan yang cukup untuk menjalankan program-program
kewahidiyahan secara maksimal. Sumber-sumber data di peroleh melalui
metode deskriftif dengan pendekatan kwalitatif terhadap para pelaku
langsung dan tidak langsung, dalam hal ini pengamal di pelbagai tingkatan
lembaga dan pengamal non anggota lembaga.
Keuangan Wahidiyah -
Dari hasil laporan pertanggung jawaban keuangan (LPJK) yang
disampaikan dalam musyawarah kubro (MUSKUB) terkesan formalitas, tidak
detil, kurang transparan dan kurang rasa tanggung jawab dalam upaya
pengelolaan dana umat. Dapat kita simpulkan bahwa system keuangan
wahidiyah mengalami staknasi atau pasif (jalan di tempat) dalam hal
penggalian dana dan alokasinya.
Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor :
1. Kurang tertibnya lembaga dalam hal tuntunan dan ajaran
wahidiyah.
2. Kurangnya tenaga ahli keuangan
3. Tidak memiliki konsultan keuangan
4. System management yang belum tepat
5. Tidak ada Monitoring keuangan atau audit
6. Transparansi laporan keuangan
7. Tidak adanya ide dan inovasi perihal keuangan
8. Idealis dan tidak menerima pendapat dan masukan
9. Kapabilitas Sumber daya manusia
Keuangan Wahidiyah -
B. Langkah dan upaya
Bagaimana kita mengawali akselerasi keuangan wahidiyah??
Sesuai dengan pembahasan di atas , maka secara umum dapat kita
pahami objek dan subjek keuangan wahidiyah. Perlunya prinsip dasar
dalam sebuah akselerasi keuangan yang mencakup beberapa hal, sebagai
berikut :
1. Leadership artinya prinsip kepemimpinan
2. Diversity artinya keberagaman, dalam hal ini adalah keberagaman latar
belakang keahlian
3. Innovation artinya pembaharuan
4. Protection artinya perlindungan
5. Empowerment artinya pemberdayaan
6. Cooperation artinya kerja sama atau lebih familiar dengan team work
7. Knowledge artinya pengetahuan, atau kemampuan akademik
8. Proportionality or balance artinya sebanding atau seimbang
9. dan framework atau rencana kerja disebut juga kerangka kerja.
B.2.2. Aksi
Mengadakan rapat kerja
Mengadakan rapat koordinasi
Mengadakan konsolidasi dengan pihak terkait (bidang dan
badan) dalam kelembagaan
Membuat rencana kerja dan keadministrasian
Menbuat tool inclution (alat penyertaan terintegrasi)
Validasi data pengamal
Membuat kesepemahaman (MOU) dengan bidang dan badan
dalam kelembagaan
Membentuk tim khusus keuangan
Keuangan Wahidiyah -
Membuat target waktu dan target pencapaian
Menyiapkan terbitnya surat keputusan sebagai legal formal
B.2.3. reaksi
Keuangan Wahidiyah -