ACC Munaqosyah
20/08/2023
Oleh:
Anni Luklu’ul Fithri
NIM. 16030415
ACC Munaqosyah
20/08/2023
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
Oleh:
Anni Luklu’ul Fithri
NIM. 16030415
Pembimbing:
Rifka Khoirun Nada, M. Pd
NIK:
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHSEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM SUNAN PANDANARANYOGYAKARTA
2023
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Nomor: ......
Pengiji I Penguji II
iii
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING
Kepada Yth:
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
STAI Sunan Pandanaran
Di Yogyakarta
NIM : 16030415
Ibtidaiyah STAI Sunan Pandanaran sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Dengan ini kami harap agar skripsi saudara tersebut diatas dapat segera
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 16030415
adalah benar-benar merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukan duplikasi atau
saduran dari karya orang lainkecuali pada bagian yang telah dirujukdan disebut
dalam footnote dan daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti adanya
penyimpangan dalam karya ini maka tanggung jawab sepenuhnya ada pada
penulis.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab.
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIK
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat, rahmat,
dan hidayah-Nya yang tiada batas kepada hamba-Nya. Penulis sangat bersyukur
karena atas ridli-Nya dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Sholawat serta salam
tetap tercurahkan kepada bagindan Nabi Agung Muhammad SAW yang kita
harapkan syafaatnya besok pada hari qiyamat. Penulisan skripsi ini dapat terwujud
berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan rasa
2. Dr. H. Imaduddin Sukamta, M.A, selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Sunan Pandanaran.
Pandanaran.
4. Bapak Azka Sya’bana, M. Pd, selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru
5. Ibu Rifka Khoirun Nada, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi peneliti,
6. Seluruh dosen dan staf karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan
vii
banyak ilmu dan bantuan kepada peneliti sehingga dapat diaplikasikan dalam
pembuatan skripsi.
7. Terimakasih kepada Ibu Munifa selaku kepala Sekolah dan Guru wali kelas 5
9. Terimakasih Untuk kakak, Nailiya dan Nasrul dan Suami saya Muhammad
Fathul Huda yang selalu mengsuport, memotivasi dan mendoakan dan juga
10. Terimakasih untuk adik saya Nadhilatul Hasanah dan abang saya Dede Farisi
yang selalu direpotkan, memberikan dukungan kepada penulis dan juga telah
11. Terimakasih untuk teman-teman , MIN 7 Magelang yang selalu menemani dan
Aschabul Maimanah, dan Auliya Nur Indahsari yang telah memberi semangat,
13. Keluarga besar Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan
2016, terimakasih atas dukungan dan doa semoga silaturahmi tetap terjaga.
14. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat peneliti sebut satu-
persatu. Atas bantuan dan motivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
viii
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan.
ix
DAFTAR ISI
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
ABSTRAK
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang mengalaminya mulai dari dia dilahirkan dan berakhir saat dimakamkan,
20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
1
Sudarja Diwikarta, Sosiolofi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2016),
hal. 3.
Amos Neolaka, Grace Amalia, Landasan Pendidikan “Dasar Pengenalan Diri Sendiri
2
1
2
utama, yaitu formal, non formal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke
dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah dan tinggi. Dalam
seperti TK, SD, SMP, dan SMA. Walaupun pemerintah sudah berusaha
membuat sistem pendidikan yang bagus namun ada beberapa faktor yang
pemerataan sekolah.
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan
daya manusia yang mampu bersaing dengan negara lain. Hal ini pula yang
3
Armos Neolaka, Grace Amalia, Landasan Pendidikan “Dasar Pengenalan Diri Sendiri
Menuju Perubahan Hidup”, hal. 3.
4
Ika Fitriana, “PPDB Sistem Zonasi Membuat 20 SD di Kota Magelang Kekurangan
Siswa”, dalam https://regional.kompas.com/read/2019/06/19/18404141/ppdb-sistem-zonasi-
membuat-20-sd-di-kota-magelang-kekurangan-siswa#, diakses pada 18 September 2020.
3
wilayah geografis menjadi zona atau area yang ditetapkan. Setiap zona
unggulan, yang notabenenya dengan biaya yang tinggi dan hanya untuk
kualitas yang sama sehingga tidak ada sekolah favorit bahwa setiap sekolah
terhadap kesenjangan antara sekolah favorit dan sekolah tidak favorit yang
5
Musfah Jejen, Analisis Kebijakan Pendidikan. (Jakarta: Kencana, 2018), hal. 176-178.
4
pengumpulan siswa pada salah satu sekolah saja. Hal ini, dikarenakan hanya
favorit akan kekurangan siswa dan tidak dapat memenuhi standar rombongan
pendidikan dasar dan menengah. Kepedulian ini langka, mahal dan harus
yang besar, berkembang, beragam dan tersebar luas dan dengan perbedaan
protes dari orang tua siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa orang tua merasa
kecewa dengan kebijakan sistem zonasi. Protes orang tua itu terjadi karena
favorit, bahkan ada beberapa orang tua yang beranggapan bahwa sistem zonasi
6
Denty A., “Kerjasama Kemendikbud dan Ombudsman RI Wujudkan Pemerataan
Pendidikan Berkualitas”, (2017) https://www.kemdikbud.go.id/main/ (diakses Jum’at, 15 Mei
2020).
7
Musfah Jejen, Analisis Kebijakan Pendidikan, (Jakarta Timur: Kencana, 2018), hal. 177-
178.
5
ini menyulitkan anak-anak yang mempunyai nilai bagus tidak bisa sekolah
hanya karena rumah yang tidak masuk zona dimana sistem zonasi ini
harus menerima 90 persen peserta didik dari zona tempat sekolah itu ada.
ketentuan dan yang 5 persen untuk perpindahan antar daerah atau luar negeri.
Seleksi siswa baru diatur melalui pertimbangan urutan prioritas sesuai daya
keterlambatan siswa, siswa lebih lama di sekolah dan mengurangi biaya antar
jemput siswa.9
Namun, walaupun sistem zonasi memiliki niat yang baik, masih perlu
8
Ardia Pramesti, Persepsi Orang Tua Terhadap Sistem Zonasi DKI Jakarta Tahun
Pelajaran 2019/2020, Vol. 13, No. 2, Juli 2020, hal. 2.
9
Tim CNN Indonesia, “Curhat Orang Tua Soal Sistem Zonasi PPDB”, dalam
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190620202124-284-405114/curhat-orang-tua-soal-
sistem-zonasi-ppdb, diakses pada 28 September 2020.
6
ketinggalan.10
satu bangunan dengan sekolah dasar yang lain. Sehingga, murid yang masuk
ke sekolah harus dibagi agar merata antara dua sekolah. Hal ini berdampak
hanya terpaut di daerah sekitar sekolah saja. Adanya sistem zonasi membuat
siswa yang mempunyai kemampuan kognitif dan minat belajar yang tinggi
serta daya saing yang tinggi terhadap sekolah favorit menjadi tidak tertunaikan.
Hal ini menyebabkan pesimis dari dalam diri siswa dan menyebabkan
Hal ini tentunya berkaitan erat dengan kondisi psikologi anak dalam
10
Heni Akhwat, “Sistem Pendidikan di Indonesia Antara Masalah dan Solusi”, dalam
https://www.kompasiana.com/heniakhwatdamanik/552a9894f17e613625d623b4/sistem-
pendidikan-indonesia-antara-masalah-dan-solusi, diakses pada 18 Sepetember 2020.
11
Wawancara dengan Munifah, tanggal 18 Agustus 2020 di Kantor Kepala SDN
Rejowinangun 2 Selatang Magelang.
7
kebebasan untuk melakukan seleksi atau pilihan terhadap sekolah sesuai minat
dalam memilih menjadi berkurang. Karena itu, penelitian ini akan dilakukan
kondisi psikologi anak akan menjadi pesimis sehingga usaha belajar yang
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang efek dari implementasi sistem zonasi terhadap psikologi anak-
anak. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan rekomendasi kepada pihak
anak di era implementasi sistem zonasi. Hal ini menjadi landasan penulis
8
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
pendidikan.
b. Manfaat Praktis
psikologi anak.
10
D. Kajian Pustaka
adanya fasilitas yang kurang memadai dan kondisi sekolah yang berada di
pelosok dan masih sangat tradisional. Metode yang digunakan adalah metode
fenomena dan gejala sosial yang terjadi di Desa Patengan yang berkenaa
12
Nurjanah, “Implementasi Sistem Zonasi dalam Menjamin Pemerataan Pendidikan pada
Masyarakat Pedesaan (Penelitian di Desa Patengan Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung)”
(Skripsi Jurusan Sosiologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung: 2019).
11
secara mendalam.13
Baru Terhadap Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Dengan
Penelitian ini membahas tentang proses peserta didik baru dalam menanggapi
sistem zonasi dan proses masuknya peserta didik yang di pengaruhi oleh minat
belajar anak. Dengan sistem zonasi peserta didik diterima bukan berdasarkan
penerimaan peserta didik baru membuat peserta didik memiliki minat belajar
yang menurun, karena untuk memperoleh sekolah yang favorit ia tidak perlu
yang akan peneliti kaji yaitu membahas mengenai sistem zonasi. Perbedaan
13
Umi Latifatul Khasanah, “Analisis Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Perspektif
Stakeholher Sekolah” (Tesis Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, UIN Maulana Malik Ibrahim,
2018).
14
Ahyani Cahyani, “Hubungan Antara Presepsi peserta Didik Baru Terhadap Sistem
Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Dengan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam di
SMP Bantul” (Skripsi Jursan Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2018).
12
E. Kerangka Teoritik
1. Sistem Zonasi
peserta didik terbaik tidak perlu lagi mencari sekolah terbaik yang
dipilih harus sesuai dengan domisili atau radius zona terdekat. Artinya,
zona terdekat dengan tempat tinggal mereka. Hal ini bertujuan untuk
berkualitas.
15
Informasi Seputar Sistem Zonasi Sekolah, https://www.rumah.com/panduan-
properti/sistem- zonasi-38762, (Diakses pada 27 Mei 2023)
14
secara berkelanjutan.16
16
Informasi Seputar Sistem Zonasi Sekolah, (Diakses pada 6 Desember 2021).
16
berikut:
didik yang harus melakukan perpindahan tugas orang tua atau wali
17
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Pasal 16 Tahun 2019 tentang
Sistem Zonasi.
17
jalur afirmasi atau jalur khusus untuk anak dengan kebutuhan khusus.
daerah lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengacu pada aturan
dan kebijakan yang berlaku di wilayah atau daerah tempat Anda tinggal.
2. Psikologi Anak
a. Pengertian Psikologi
18
pandangan mereka mengenai pengertian psikologi itu sendiri,
diantaranya:
langsung.
melibatkan dua jenis tingkah laku, yaitu tingkah laku terbuka yang
18
Muhibbinsyah, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung; PT Remaja
Rosdakarya, 2001)
19
perasaan, dan lain sebagainya yang tidak dapat diamati secara langsung.
dari masa sebelum lahir (prenatal) hingga masa dewasa tua, serta masa
bayi, masa kanak-kanak, masa anak kecil, masa anak sekolah dasar,
masa remaja awal, masa remaja tengah dan remaja akhir, serta masa
berbeda.19
fisik dan motorik yang normal. Menurut Parker (1975), anak-anak yang
19
Ernawulan Syauodih, “Psikologi Perkembangan Anak”, hal. 2
20
perkembangan motorik.20
F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
20
Ibid., hal. 9
21
Ernawulan Syauodih, “Psikologi Perkembangan Anak”, hal. 10
21
yang ada antara fenomena yang diteliti sebagai dasar penelitian. Penelitian
a. Subjek Penelitian
penelitian tersebut.
22
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rinneka Cipta, 1997), Cet.
I, hal. 35
Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi
23
b. Objek Penelitian
Magelang.
a. Observasi
Rejowinangun Magelang.
24
Ibid., hal. 163
Hadari Nawawi dan Martini Hadari, “Instrumen Penelitian Bidang Sosial”, (Pontianak:
25
b. Interview (Wawancara)
c. Dokumentasi
26
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet. I, hal. 137
27
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V
(Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2002), Cet. XII, hal. 206.
24
yang dapat diikuti dalam melakukan olah dan analisis data dalam
a. Reduksi Data
dan dapat dianalisis dengan lebih efektif. Tujuan utama dari reduksi
pemahaman yang lebih fokus, terorganisir, dan terkelola dari data yang
b. Penyajian Data
28
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,. hal. 346.
25
visual atau dalam bentuk yang lebih terstruktur. Tujuan dari penyajian
audiens.
c. Penarikan Kesimpulan
melalui validasi ulang oleh peneliti lain. Oleh karena itu, kesimpulan
a. Triangulasi Data
data dari informan, yang diperolah melalui beberpapa alat dan waktu
b. Member check
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan
secara cermat, penelitian akan mendapatkan data yang lebih valid dan
F. Sistematika Pembahasan
sampai bab IV. Penulis membagi menjadi empat bab yang disusun secara
29
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif... hlm. 330.
30
M Idrus, Metedeologi Penelitian Ilmu Sosial…, hlm. 155.
27
yang membahas tentang definisi tentang sistem zonasi dan psikologi anak.
struktur organisasi, guru dan karyawan, peserta didik, sarana dan prasarana
serta prestasi.
Bab III, berisi tentang temuan data. Penulis akan memaparkan data
Rejowinangun Magelang.
1. Lokasi Penelitian
bangunan sekolah yang didirikan di area seluas tanah 924 m2 dan luas
kepala sekolah dan ruang tamu kepala sekolah, musholla dan tempat
wudhu, ruang guru dan ruang tamu, uang tata usaha, ruang UKS (Unit
Kesehatan Sekolah), WC guru dan siswa, ruang kelas yang terdiri dari 6
ruang kelas, gudang untuk peralatan kebersihan, ruang koperasi dan ruang
perpustakaan, sumber listrik dari PLN, WIFI, dan sumber air dari PDAM.
dan dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut: meja dan kursi guru,
lemari administrasi kelas, meja dan kursi siswa, papan tulis whiteboard
28
29
dan blackboard, papan absen, papan mading kelas, kalender dan kalender
dan wakil presiden serta lambang Negara, alat kebersihan dan alat peraga
sekolah.31
lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif bagi para peserta didik di
ini karena dari observasi awal yang telah dilakukan, terungkap bahwa
adalah 13 orang. Semua guru sebagai PNS dan ada 3 karyawan sebagai
honorer. Berikut adalah daftar nama-nama guru dan karyawan yang berada
31
Observasi di SDN 3 Rejowinangun Magelang pada 6 Juni 2023
30
Patricia Puspita S,
7 S.Pd. 19920120 202012 2 006 Guru PJOK
guru laki-laki adalah 5 orang. Jika dilihat pada tabel, terdapat status
utama, yaitu Kepala Sekolah Ibu Munifah, serta empat guru, Bapak Budi
32
Observasi di SDN 3 Rejowinangun Magelang pada 6 Juni 2023
31
Selatan Magelang.
3. Peserta Didik
tahun terahir terdapat kenaikan pada jumlah siswa yang masuk di SDN
Jumlah Siswa
Kelas
L P Jumlah
I 14 5 19
II 8 8 16
III 8 8 16
IV 11 9 20
V 10 15 25
VI 16 9 25
Jumlah 67 54 121
Tabel 2.2 Peserta Didik SDN 3 Rejowinangun Magelang
sementara tidak ada wawancara langsung yang dilakukan dengan siswa itu
sendiri.
32
1. Sistem Zonasi
seluruh sekolah dengan mutu yang setara sekolah unggul atau sekolah
favorit.33
sebagai metode penerimaan siswa. Sistem zonasi ini merupakan langkah dalam
33
Informasi Seputar Sistem Zonasi Sekolah, https://www.rumah.com/panduan-
properti/sistem- zonasi-38762, (Diakses pada 27 Mei 2023)
33
dibagi menjadi zona-zona tertentu, dan setiap zona memiliki sekolah yang
ditentukan, dan setiap zona dihubungkan dengan sekolah yang sesuai. Para siswa
berkualitas.
2. Psikologi Anak
mental anak-anak dari masa bayi hingga remaja awal. Studi psikologi anak
34
Lilik Sriyanti, Psikologi Anak Mengenal Autis Hingga Hiperaktif, (Salatiga: STAIN
Salatiga Press, 2014), hlm. 1.
34
usia 11 atau 12 tahun. Fase anak dibagi lagi menjadi fase bayi, anak-anak awal,
dari masa sebelum lahir (prenatal) hingga masa dewasa tua, serta masa
usia lanjut. Rentang tahap perkembangan yang dikaji meliputi masa bayi,
masa kanak-kanak, masa anak kecil, masa anak sekolah dasar, masa
remaja awal, masa remaja tengah dan remaja akhir, serta masa dewasa
tidak sesuai dengan minat atau kemampuan mereka, karena sistem zonasi
35
Ibid.,,hlm. 4.
36
Ernawulan Syauodih, “Psikologi Perkembangan Anak”, hal. 2
35
serta potensi siswa, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada
Selain itu, situasi ini juga berpotensi memicu perasaan cemas atau
stres pada anak-anak. Perasaan tidak nyaman atau tidak cocok dengan
dari lingkungan yang baru dan tidak familiar. Hal ini dapat merusak
37
Observasi di SDN 3 Rejowinangun Magelang pada 6 Juni 2023
36
a. Dampak Emosional
kebahagiaan anak-anak.
b. Dampak Sosial
ditentukan oleh zona, motivasi belajar mereka bisa menurun. Ini bisa
mereka.
yang diberikan oleh orang tua. Orang tua mungkin merasa khawatir
sekolah yang tidak sesuai dengan pilihan mereka. Dukungan orang tua
sekolah yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Hal ini bisa
masa depan.
mereka.
dukungan dan lingkungan yang positif bagi anak-anak agar mereka dapat
wilayah tersebut. Kebijakan zonasi merupakan salah satu cara untuk mengatur
dan membatasi wilayah penerimaan siswa berdasarkan jarak atau lokasi rumah
mereka ke sekolah.
Kebijakan zonasi ini adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengatur
dan membatasi wilayah penerimaan siswa berdasarkan jarak atau lokasi rumah
39
40
Gambar 3.1
Wawancara Bu Munifah kepala SDN 3 Rejowinangun
38
Wawancara dengan Munifah, selaku Kepala SDN Rejowinangun 3 Selatan Magelang
pada hari Senin 5 Juni 2023 pukul 09.15 WIB.
39
Wawancara dengan Rokhayani, selaku guru SDN Rejowinangun 3 Selatan Magelang
pada hari Selasa 6 Juni 2023 pukul 09.00 WIB.
41
tinggal mereka. Selain itu, kebijakan ini juga mendorong keterlibatan aktif
pendidikan.
40
Wawancara dengan Munifah, selaku Kepala SDN Rejowinangun 3 Selatan Magelang
pada hari Senin 5 Juni 2023 pukul 09.15 WIB.
42
serta tingkat stress dan kecemasan. Senada dengan pendapat Bapak Budi
bahwa:
aspek, seperti emosional, motivasi, sosial, dukungan orang tua, tingkat stres,
sekolah. Di sisi lain, anak-anak yang berada di luar zona penerimaan mungkin
merasa kecewa dan kurang termotivasi karena harus bersaing dengan siswa
dari zona yang lebih dekat untuk mendapatkan tempat di sekolah pilihan
mereka.
Berbeda dengan pendapat salah wali murid yang bernama Ibu Ninik,
41
Wawancara dengan Budi Suparti, selaku guru SDN Rejowinangun 3 Selatan Magelang
pada hari Rabu 7 Juni 2023 pukul 09.15 WIB.
43
ada juga siswa yang menginginkan sekolah jauh dari lokasi tempat
tinggal mereka karena terdapat sekolah favorit di tempat tersebut.
Dalam hal ini, implementasi sistem zonasi dapat menciptakan perasaan
keuntungan dan kerugian bagi siswa tergantung pada preferensi
mereka terhadap lokasi sekolah yang diinginkan”.42
Gambar 3.2
Wawancara Bu Ninik wali siswa SDN 3 Rejowinangun
dan penurunan motivasi dan prestasi akademik. Hal serupa diungkapkan oleh
42
Wawancara dengan Ninik, selaku wali murid siswa SDN Rejowinangun 3 Selatan
Magelang pada hari Rabu 7 Juni 2023 pukul 12.30 WIB.
43
Wawancara dengan Feri Yogiantono, selaku guru SDN Rejowinangun 3 Selatan
Magelang pada hari Rabu 7 Juni 2023 pukul 10.15 WIB.
44
berdampak pada aspek sosial dan psikologis anak atau siswa, dan penting bagi
pemerintah untuk terus mengevaluasi sistem penerimaan siswa baru agar lebih
efektif dan mengurangi dampak negatif sebisa mungkin. Hal ini menunjukkan
memberikan manfaat yang lebih baik bagi anak-anak atau siswa dalam
konteks pendidikan. Sedangkan Ibu Zulmayeti wali murid dari Naila Zulfaira,
menyatakan bahwa:
peserta didik baru mendapat dukungan dari wali murid karena memungkinkan
yang terdekat. Selain itu, sistem ini juga memberikan keuntungan bagi
lingkungan keluarga.
44
Wawancara dengan Zulmayeti, selaku wali murid siswa SDN Rejowinangun 3 Selatan
Magelang pada hari Rabu 7 Juni 2023 pukul 13.00 WIB.
45
zonasi ini yang membutuhkan alat komunikasi dan juga jaringan internet.
Sistem zonasi dapat menghadapi kendala dalam akses internet dan komunikasi.
Hal ini menjadi kendala bagi sekolah dan calon peserta didik yang
bergantung pada alat komunikasi dan jaringan internet. Selain itu, orang tua
untuk sistem zonasi, jaringan internet yang kurang bagus, siswa yang tidak
45
Wawancara dengan Munifah, selaku Kepala SDN Rejowinangun 3 Selatan Magelang pada hari
Senin 5 Juni 2023 pukul 09.15 WIB.
46
Sehingga sebagian besar, sekitar 90% orang tua peserta didik, meminta
sendiri. Hal tersebut diperkuat oleh jawaban dalam wawancara dari Ibu Santi,
“kesulitan utama yaitu saat mengisi data-data yang banyak dan tidak
mengetahui apa yang harus diisi. Selain itu, diperlukan alat
komunikasi untuk mengerjakan tes psikologi dan soal yang banyak,
serta membutuhkan kuota internet untuk mengakses materi tersebut.
Masalah jaringan yang jelek membuatnya kesulitan menjawab soal
yang ingin dijawab, sehingga ia harus bertanya ke sekolah mengenai
persiapan dan pekerjaan yang perlu dilakukan”.47
dipengaruhi oleh data-data yang perlu diisi, karena beberapa hal tidak
46
Wawancara dengan Himatul Annisa, selaku guru SDN Rejowinangun 3 Selatan Magelang pada
hari Selasa 6 Juni 2023 pukul 09.15 WIB.
47
Wawancara dengan Santi, selaku wali murid siswa SDN Rejowinangun 3 Selatan Magelang pada
hari Kamis 8 Juni 2023 pukul 13.00 WIB.
47
secara online, namun jika tidak tersedia maka akses ke internet terhalang. Jika
ingin dijawab biasanya tidak dapat terkirim. Senada dengan pendapat Ibu
“Ya, karena pada saat pendaftaran online, beberapa wali siswa baru
seperti saya mengalami kesulitan dalam mengisi formulir karena
belum familiar dengan isi dan prosedur formulir tersebut. Oleh karena
itu, kami perlu mendapat bimbingan secara detail. Proses
pendaftarannya sebenarnya tidak terlalu rumit, namun karena
dilakukan secara online, kami tidak tahu bagaimana situasi jaringan di
dalamnya. Jika waktu pendaftaran sudah selesai namun jaringan tidak
memungkinkan, kami akan menutup formulir tersebut tanpa berhasil
mendaftar”.48
karena kurang familiar dengan isinya dan prosedurnya. Oleh karena itu,
sebenarnya tidak terlalu rumit, tetapi karena dilakukan secara online, mereka
calon wali murid atau peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengisi
48
Wawancara dengan Ninik, selaku wali murid siswa SDN Rejowinangun 3 Selatan Magelang
pada hari Rabu 7 Juni 2023 pukul 13.00 WIB.
48
sehingga beberapa calon peserta didik terpaksa menerima situasi tersebut dan
menutup formulir tanpa selesai. Peran orang tua menjadi sangat penting dalam
zonasi adalah salah satu cara untuk mengatur dan membatasi wilayah
tinggalnya.
mengatur sistem zonasi. Sistem zonasi ini akan menerima calon peserta didik
berdasarkan jarak rumah dari sekolah. Selain sistem zonasi, ada juga sistem
Namun, sistem zonasi memiliki daya tampung sebesar 50% dan banyak
digunakan oleh calon peserta didik yang tinggal dekat dengan sekolah.
kebijakan ini dapat meningkatkan keterlibatan orang tua dan komunitas dalam
49
50
di sekolah terdekat dengan tempat tinggal mereka. Selain itu, kebijakan ini
juga berperan dalam mendorong keterlibatan aktif orang tua dan komunitas
sekolah, sehingga mereka dapat lebih fokus dan produktif dalam belajar.
Selain itu, sistem zonasi juga memberikan keuntungan bagi orangtua. Dengan
juga dapat memperkuat ikatan sosial dalam komunitas. Siswa akan lebih
sekitar lingkungan tersebut. Hal ini dapat meningkatkan rasa solidaritas dan
komunitas sekolah.
baru memiliki manfaat yang signifikan bagi semua pihak yang terlibat.
akses pendidikan yang lebih dekat, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi
belajar mengajar.
dalam zona penerimaan sekolah mungkin merasa lebih aman dan nyaman
52
berada di luar zona penerimaan, mungkin akan merasa kecewa dan frustasi
karena mereka harus bersaing dengan siswa dari zona yang lebih dekat
dengan lebih giat karena mereka memiliki peluang lebih besar untuk
Anak-anak dari zona yang berbeda mungkin merasa lebih terpisah dan
kurang berinteraksi satu sama lain, terutama jika mereka berada dalam
mempengaruhi psikologi orang tua siswa. Orang tua dari wilayah yang
berada dalam zona penerimaan mungkin merasa lebih lega dan percaya
tersebut. Namun, bagi orang tua dari wilayah yang berada di luar zona
dapat menimbulkan tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi bagi
anak-anak dan orang tua. Anak-anak yang berada di luar zona penerimaan
sementara orang tua mungkin khawatir anak mereka tidak dapat diterima
untuk memastikan bahwa semua siswa merasa diperlakukan dengan adil dan
dan belajar.
yang jelas dan akurat mengenai kebijakan zonasi serta proses pendaftaran
54
agar orang tua dan siswa dapat memahami dengan baik dan mengambil
5. Evaluasi dan perbaikan: Pemerintah dan pihak terkait perlu secara berkala
Dengan memahami wilayah dan potensi yang ada, pihak sekolah dapat
lokasi rumah mereka ke sekolah. Selain itu, pihak sekolah juga perlu
pendidikan.
55
motivasi dan semangat anak-anak untuk bersekolah dengan baik dan maksimal.
yang lebih adil dan merata. Dengan demikian, dampak negatif pada psikologi
anak-anak dapat diatasi, dan setiap siswa akan memiliki kesempatan yang
proses.
mengakses sistem pendaftaran secara online. Selain itu, bahkan di daerah yang
preferensi mereka.
online akan menghabiskan waktu lebih lama untuk mengisi formulir dan
keseluruhan proses.
Kendala dalam sistem zonasi dapat menyebabkan calon peserta didik dan
58
berjalan lancar. Hal ini dapat berdampak negatif pada persepsi mereka
peserta didik.
pendaftaran.
karena kendala akses internet atau alat komunikasi, maka ada potensi
peserta didik mungkin tidak dapat memanfaatkan sistem zonasi dengan baik,
kesulitan teknis.
ketidakpuasan bagi calon peserta didik dan orangtua yang ingin menggunakan
sistem zonasi sebagai sarana untuk memilih sekolah. Jika proses pendaftaran
menjadi lambat atau tidak berjalan dengan baik akibat kendala teknis, hal ini
dapat menimbulkan kecemasan dan kekecewaan pada calon peserta didik dan
orangtua.
calon peserta didik yang berada di daerah terpencil atau memiliki akses
internet terbatas.
melalui media sosial dan situs web resmi untuk memberikan informasi
sekolah dapat memberikan panduan dan dukungan kepada orang tua dalam
5. Evaluasi dan Perbaikan Sistem: Pemerintah dan sekolah perlu secara terus-
psikologi anak-anak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Dampak emosional.
b. Dampak motivasi.
c. Dampak sosial.
62
63
b. Pembinaan konseling.
d. Melibatkan komunitas.
pendidikan.
B. Saran
1. Pemerintah
desa dan kota, sehingga akses ke sekolah menjadi lebih sesuai dengan
geografis.
4. Orang tua
Orang tua perlu memberikan saran yang baik dan mendukung kemauan
anak dalam memilih jurusan atau bidang yang mereka sukai dengan baik.
65
Akhwat, Heni. Sistem Pendidikan di Indonesia Antara Masalah dan Solusi, dalam
https://www.kompasiana.com/heniakhwatdamanik/552a9894f17e613625d6
23b4/sistem-pendidikan-indonesia-antara-masalah-dan-solusi.
66
67
Musfah Jejen, Analisis Kebijakan Pendidikan, (Jakarta Timur: Kencana, 2018), hal.
177-178.
Neolaka, Amos and Grace Amalia. Landasan Pendidikan “Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Perubahan Hidup”. Jakarta: Kencana, 2017.
Pramesti, Ardia. Persepsi Orang Tua Terhadap Sistem Zonasi DKI Jakarta Tahun
Pelajaran 2019/2020, Vol. 13, No. 2, Juli 2020.
Tim CNN Indonesia, “Curhat Orang Tua Soal Sistem Zonasi PPDB”, dalam
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190620202124-284-
405114/curhat-orang-tua-soal-sistem-zonasi-ppdb.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
INSTRUMEN WAWANCARA
Pertanyaan
No Kepala Sekolah Guru Wali Siswa
1. Bagaimana cara Bagaimana cara sosialisasi Apa dampak positif
sosialisasi kebijakan kebijakan sistem zonasi dari penerapan sistem
sistem zonasi kepada kepada masyarakat zonasi terhadap siswa
masyarakat
2. Bagaimana upaya Apa saja dukungan dari Apa dampak negatif
menciptakan panitia pihak luar terhadap dari penerapan sistem
yang memadai dan kebijakan sistem zonasi zonasi terhadap siswa
kompeten terhadap
kebijakan sistem
zonasi
3. Apa saja dukungan Apa dampak positif dari Saran mengenai
dari pihak luar penerapan sistem zonasi pelaksanaan sistem
terhadap kebijakan terhadap siswa zonasi
sistem zonasi
4. Apa dampak positif Apa dampak negatif dari
dari penerapan sistem penerapan sistem zonasi
zonasi terhadap siswa terhadap siswa
5. Apa dampak negatif Saran mengenai
dari penerapan sistem pelaksanaan sistem zonasi
zonasi terhadap siswa
6. Saran mengenai
pelaksanaan sistem
zonasi
68
Lampiran 2
A. Identitas Diri
Golongan Darah : AB
Email : annyfitria795@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. RA Jogomulyo 1 Tempuran
b. Min 7 Magelang
c. SMP 3 Tempuran
2. Pendidikan Non-Formal