Anda di halaman 1dari 4

DISTRIBUSI

A. Pengertian Distribusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, distribusi adalah penyaluran (pembagian,
pengiriman) kepada beberapa orang atau beberapa tempat. Jadi, distribusi adalah
sebagai proses penyaluran barang atau jasa kepada pihak lain.
Distribusi juga merjuk suatu proses alokasi dari produksi barang dan jasa samapi ke
tangan konsumen atau proses konsumsi. Dengan demikian, distrbusi merupakan
proses yang mengantarai produksi barang dan jasa dengan proses konsumsinya.

B. Pandangan Para Peneruka Sosiologi Tentang Distribusi


1. Karl marx (1818-1883)
Dalam Capital aA Critique Of Political Economy (1867/1967), Marx menjelaskan
sirkulasi komoditi. Marx melihat ada 3 tipe sirkulasi komoditi yang dialami umat
manusia sepanjang sejarah yaitu Tipe K-K dan Tipe K-U-K sebagai masyarakat pra-
kapitalis dan Tipe U-K-U sebagai masyarakat kapitalis.
 Tipe K-K yaitu suatu komoditi ditukar langsung dengan komoditi lainnya,
misanya petani menukarkan sesumpit jagung dengan sejerat ikan kepada
seorang nelayan. Tipe ini dikenal juga dengan barter, merupakan bentuk
pertukaran komoditi yang pertama dalam sjearah umat manusia.
 Tipe K-U-K yaitu komditi dikonversikan kedalam uang, kemudia uang
dikonversikan lagi kedalam komoditi, misanya nelayan menjual hasil
tangkapannya kemudia uang hasil penjualannya tersebut digunakan untuk
membeli beras. Dalam tipe kedua, uang digunakan oleh aktor sebagai
sarana konversi.
 Tipe U-K-U yaitu uang digunakan untuk membeli komoditi kemudian
komoditi dijual untuk memperoleh uang. Uang dalam tipe ini merupakan
modal. Ia digunakanj untuk membeli sesuatu yang dimaksudkan untuk
dijual lagi. Uang yang digunakan dalam masyarakat kapitalis, telah
membuat komoditi dapat ditukarkan tanpa kehadiran para aktor pada
suatu tempat dan waktu yang sama.
Menurut marx, komoditi merupakan hasil dari segala aktifitas produktif dan sekaigus
sebagai aspek kemanusiaan dari para aktor, tidak lagi dpaat dikontrol oelh aktor
dalam jaringan hubungan sosial.
2. George Simmel (1858-1918)
Dalam bukuntya The Philosophy Of Money (1907/1978) merupakan karya
monumental sosiolog simmel dan sebagai buku rujukan utama dalam memahami
sejarah perkembangan uang dari sudut sosiolog. Dalam bukunya, simmel mulai
dengan diskusi tentang bentuk-bentuk umum dari uang dan nilai. Dalam tesisnya
tentang hubungan antara nilai dan uang ia menjelaskan bahwa orang membuat
nilai dengan menciptakan objek, memisahkan diri mereka sendiri terhadap objek
yang diciptakan, dan kemudian mencari jalan keluar terhadap jarak, rintangan,
dan kesulitan yang muncul dari objek yang diciptakannya tersebut (Simmel,
1907/1978:66). Menurut simmel, nilai dari sesuatu berasal dari kekmampuan
orang menempatkan diri mereka sendiri pada jarak yang tepat terhadap objek.
Sedangkan dalam kontek nilai secara umum, simmel membicarakan uang. Dalam
realitas ekonomi, uang melayani baik untuk mencipatkan jarak terhadap objek
juga memberikan sarana untuk mendapatkan jalan keluarnya. Dalam proses
penciptaan nilai, uang memberikan basis bai perkembangan pasar, ekonomi
modern, dan masyarakat kapitalis.

3. Max Weber (1864-1920)


Max Weber merupakan sosiolog yang paling banyak mencurahkan perhatiannya
terhadap ditribusi dalam bentuk pertukaran di pasar. Menurut Weber, ekonomi
seharusnya merupakan ilmu yang luas. Dalam Economy and Society, Weber
melihat bahwa suatu pasar ada apabila dimana terdapat kompetisi, meskipun
hanya unilatera, bagi kesempatan dari pertukaran diantara suatu keberagaman
partai-partai yang potensial.
Menurut weber tindakan sosial dipasar bermula dari persaingan dan berakhir
dengan pertukaran. Weber juga melihat elemen perebutan atau konflik dalam
pasar, dia menggunakan istilah perebutan pasar (market struggle) ketika ia
menjelaskan pertempuran antara seseorang dengan lainnya di pasar.

4. Karl Polanyi (1886-1964)


Menurut polanyi dan kawan-kawan, ekonomi dalam masyarakat pra industri
melekat dalam institusi sosial, politik dan agama. Ini berarti bahwa fenomena
seperti perdagangan, uang dan pasardiilhami tujuan selain mencari keuntungan.
Kehidupan ekonomi dalam masyarakt pra-industri diatur keluarga subsitensi,
resiprositas, dan redistribusi. Keluarga dalah suatu sistem dimana barang-barang
di produksi dan disimpan dikalangan anggota kelompok untuk pemakain mereka
sendiri (self-sufficient system). Mekanisme pasar tidak dibolehkan untuk
mendominasi kehidupan ekonomi oleh karena itu permintaa dan penawaran
bukan sebagai pembentuk harga tetapi lebih kepada tradisi atau otoritas politik.
Sebaliknya dalam masyarakat modern, “pasar yang menetapkan harga” diatur
oleh suatulogika baru, yaitu logika yang menyatakan bahwa tindakan ekonomi
tidak mesti melekat dalam masyarakat.

5. Talcott Parsons (1902-1979) dan Neil J. Smelser


Parsons dan Smelser (1956), menggunakan skema AGIL yaitu:
 Adaptasi (A) adalah tujuan-tujuan yang melembaga dan sah.
 Pencapaian Tujuan (G) merupakan fungsi yang merujuk kepada cara
dimana masyarakat menciptakan tujuan khusus yang diletigitimasi oleh
nilai-nilai yang dominan dan menggerakkan penduduk untuk mencapai
tujuan tersebut.
 Integrasi (I) berfungsi sebagai mekanisme yang mengatur sesuatu agar
tidak terjadi pertentangan diantara individu-individu, kelompok, atau
subsistem yang ada, sehingga terjadi keseimbangan dalam sistem secara
keseluruhan. Fungsi integrasi ini dipenuhi oleh sistem hukum.
 Pola Manajemen Laten dan Sistem Manajemen (L) merupakan suatu
sistem nilai dan kepercayaan yang beroperasi sebagan rancangan yang,
melegitimasi dan berkelanjutan bagi insitusi utama dan sebagai pola
motivasional yang terstruktur bagi angota-anggotanya.

C. Fokus Kajian Sosiologi Tentang Distribusi


Banyak fenomena yang terjadi dalam proses yang mengantarai antara proses
produksi dan konsumsi, meliputi:
 Redistribusi
 Resiprositas
 Pertukaran
 Pasar (aktor, mekanisme, ruang, dan waktu)
 Transportasi
 Kewirausahaan
 Uang
 Pemberian
 Perusahaan
 Ritel
 Distributor
 Dll.

D. Jenis Distribusi
1. Resiprositas
Resiprositas menunjuk pada gerakan diantara kelompok-kelompok simetris
yang saling berhubungan. Ini terjadi apabila hubungan timbal balik antara
individu-individu atau antara kelmpok-kelompok sering dilakukan. Hubungan
bersifat simetris terjadi apabila hubungan antara berbagai pihak (antara individu
dan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok) memiliki
posisi dan peranan yang relatif sama dalam suatu proses pertukaran. Dari
berbagai kepustakaan yang ada resiprositas dapat disimpulkan dalam dua jenis
yaitu:
 Resiprositas sebanding (balanced reciprocity) merupakan kewajiban
membayar atau membalas kembali kpada orang atau kelompok lain atas
apa yang mereka berikan atau lakukan untuk kita secara setara, seringkali,
langsung, dan terjadwal. Resiprositas sebanding menekankan pada apa
yang diterima dari seseorang atau kelompok pada masa lampau haruslah
setara dengan apa yang akan diberikan kepada orang atau kelompok
pemberi.
 Resiprositas umum (generalized reciprocity) merupakan kewajiban
memberi atau membantu orang atau elompok lain tanpa mengharapkan
pengembalian, pembayaran atau balasan yang setara dan langsung.
Resiprositas umum tidak menggunakan ksepakatan terbuka atau langsung
antara pihak-pihak terlibat. Ada harapan bersifat umum (general) bahwa
pengembalian setara atau hutang ini akan tiba pada saatnya, tetapi tidak
ada batas waktu tertentu pengembalian, juga tidak ada spesifikasi
mengenai bagaimana pengembalian itu dilakukan. Istilah pengembalian
dalam reseprositas umum sangat samar (Sanderson, 2003:118).
2. Redistribusi
Sahlin (1976) mendefiniskan redistribusi sebagai “poling”, perpindahan
barang atau jasa yang tersentralisasi yang melibatkan proses pengumpulan
kembali dari anggota-anggota suatu kelompok melau pusat kepada dan
pembagian kembali kepada orang-orang kelompok tersebut. Dalam era
modern, redistribusi tidak hanya dilauan oleh negara, institusi ekonomi dan
politik lainnya juga melakukan redistribusi. Perusahaan-perusahaan besar
melakukan redsitribusi dalam bentuk CSR (corporate social responbility), CD
(community development), funding bagi berbagai jenis kegiatan seperti b
easiswa, penelitian, sponsor berbagai kegiatan, dan sebagainya.
3.

Anda mungkin juga menyukai