Distribusi
Distribusi
• Penyaluran/Transportasi
• Alokasi nilai langka
• Memperantarai produsen
ke konsumen
PRODUKSI KONSUMSI
Definisi Distribusi
Berasal dari bahasa Inggris distribution (to distribute) yang
artinya: “membagikan, menyalurkan, menyebarkan, dan
mengageni”
Distribusi merupakan suatu proses yang menunjukkan
penyaluran barang yang dibuat dari produsen agar sampai
kepada para konsumen yang tersebar luas.
Kegiatan ekonomi yang menjembatani suatu produksi dan
konsumsi suatu barang agar barang dan jasa yang
ditawarkan akan sampai tepat kepada para konsumen
sehingga kegunaan yang didapat dari barang dan jasa
tersebut akan semakin maksimal setelah dikonsumsi
Dalam perspektif ekonomi klasik, distribusi sebagai alokasi nilai-nilai
langka yang dikaitkan dengan pertukaran sosial. Nilai-nilai langka
biasanya dihubungkan dengan tenaga kerja, kapital, tanah, toknologi,
dan organisasi.
Dalam persepektif sosiologi, distribusi merupakan proses yang
mengantarai produksi barang dan jasa dengan proses konsumsinya.
Bagi sosiolog, proses yang dikatakan oleh ekonom tersebut terjadi
dalam suatu jaringan hubungan sosial interpersonal. Jadi distribusi
dapat dimengerti sebagai suatu perangkat hubungan sosial yang
melaluinya orang mengalokasikan barang dan jasa yang dihasilkan.
Distribusi juga menunjukkan suatu proses alokasi dari produksi barang
dan jasa sampai ke tangan konsumen atau proses konsumsi. Dengan
demikian, distribusi merupakan proses yang mengantar produksi
barang dan jasa dengan proses konsumsinya.
Penghalang dalam Proses Distribusi
Penguasaan Kapasitas/
Kebijakan informasi Volume
Produsen Konsumen
Uang menentukan
jarak dengan
Mencari jalan objek
keluar untuk
Memisahkan dari mendapatkan
objek objek
Membuat Objek
Ilustrasi bagaimana hubungan subyek, obyek, dan uang
Distribusi menurut Max Weber
Dalam karyanya : Economy and Society [1922]1978:635)
Dalam economy and society ([1922]1978:635), Weber melihat bahwa suatu pasar
ada apabila di mana terdapat kompetisi, meskipun hanya unilateral, bagi
kesempatan dari pertukaran di antara suatu keberagaman partai–partai yang
potensial. Kumpulan orang secara fisik pada suatu tempat, seperti pada tempat
berdagang lokal, pekan raya, atau pertukaran (pasar perdagangan) hanya
merupakan salah satu pembentuk pasar utama.
Menurut Weber, tindakan social di pasar bermula dari persaingan dan berakhir
dengan pertukaran. Tahap pertama, rekanan yang potensial diarahkan pada
tawaran mereka terutama oleh tindakan potensial dari kelompok besar yang tidak
terbatas atau pesaing rekaan, dibandingkan oleh tindakan mereka sendiri. Tahap
kedua merupakan tahap yang terstruktur secara berbeda. Pada tahap ini barter
yang lengkap hanya terjadi dengan rekanan yang dekat. Pertukaran menunjukkan
“pola dasar dari semua tindakan sosial rasional”.
Ilustrasi bagaimana proses dari persaingan pasar,
pertukaran, dan tindakan sosial rasional
Distribusi menurut Karl Polanyi
Perpindahan barang
dan atau jasa yang
tersentralisasi , yang
melibatkan proses
Distribusi yang
pengumpulan kembali
Hubungan antar dilakukan melalui
dari anggota-anggota
kelompok secara pasar. Baik pasar
suatu kelompok
simetris sebagai tempat atau
melalui pusat kepada
sebagai sistem
dan pembagian
kembali kepada
anggota-anggota
kelompok tersebut.