Anda di halaman 1dari 32

Reciprocity, Pemberian (the

gift), Distribusi dan Ekonomi


Informal
Nursyirwan Effendi
(Bahan Kuliah S1)

Pengertian
Menurut Stephen Gudeman:

Terdapat pengertian reciprocity menurut ekonomi dan


antropologi.
Ekonomi reciprocity adalah pertukaran dua arah (twodirectional) yang didasari atas kepentingan uang
ataupun tidak.
Antropologi resiprocity mengacu kepada perangkat
terbatas dari praktek-praktek pertukaran yang tidak
ada kaitannya dengan uang (non-cash) dan dianggap
bertolak belakang dengan perdagangan komersial.

Bagi antropologi, pertukaran setara dengan suatu

pemberian (the gift).


The gift mengacu kepada kewajian (obligation) untuk
membalas kembali sesuatu yang telah diterima, yang
dirumuskan dalam suatu siklus yang temporal tetapi
bertahan lama.
Terkadang antropologi menghindari istilah the gift,
karena dalam ekonomi pasar the gift dikonotasikan
tanpa kewajiban. Bagi ekonomi, tidak ada makan
siang gratis, sementara bagi antropologi tidak ada
free gift.

Reciprocity (pertukaran) merupakan dinding


bangunan utama dari suatu masyarakat,
karena pertukaran ini membuat dan
melanggengkan hubungan dyadic yang
menjadi inti dari suatu masyarakat.
Reciprocity berlangsung karena ada individual
interest

The Gift (pemberian)


Ahli Marcell Mauss. Menurutnya the gift adalah narasi

sentral dari antropologi ekonomi.


The gift dipahami berbeda beda. Ada yang
menganggap ini tidak memiliki dampak sosial, karena
tidak ada perangkat kewajiban yang ada di
dalamnya. Namun, ada yang menganggap the gift
memiliki kewajiban untuk dibalas.
Pertanyaannya: kita perlupenjelasn kenapa dan apa
ciri-ciri yang dibutuhkan untuk harus membalas suatu
pemberian?
DISKUSI: UNTUK MENCARI TAHU KENAPA?

Menurut ekonomi (Adam Smith) ada tiga

alasan mengapa individu bertukar:


1.model pembagian kerja (division of labor)
2. Manusia memiliki kecenderungan untuk
barter dan saling bertukar.
3. Ada rasionalitas yang terkait dengan selfinterest, mencari keuntungan (profit seeking),
memaksimalkan keuntungan.

Menurut antropologi (Marcell MAuss, Malinowski,

atau Levi strauss) ada beberapa alasan:

1. membangun semangat toal dari individu dan


keseluruhan masyarakat untuk saling bertukar atau
berbagi apapun kepada sesama, seperti makanan,
barang-barang, ritual, dsb (ini model masyarakat
sederhana).
2. Ada transaksi antara individu sebagai upaya untuk
merepresentasikan diri sebagai bagian dari kelompok.
3. Membuat dan memperkuat kembali mutuality
(kesesamaan)

Mutualitas di Toraja / tongkonan

Apa yang termasuk dalam reciprocity?


Isi dari pertukaran adalah:

Barang
Orang
Komponen tertentu

Contoh pertukaran adalah: teman-teman sebaya


saling berbagi baju kaus, orang Trobriand
menukarkan kalung dan gelang menurut jalur
dalam Kula, Petani Amerika Latin memberikan
sedekah kepada gereja ketika panen raya.

Distribusi: Pengertian
Distribusi adalah suatu fungsi alokasi, yakni

bagaimana barang dan jasa ditempatkan


dalam suatu lembaga pertukaran atau
transaksi, seperti pasar atau jual beli,
sehingga dapat bernilai dan proporsional.
Distribusi adalah suatu fungsi dari pergerakan
dan substitusi dari produksi, seperti barang
dan jasa, dalam masyarakat.
Distribusi menjelaskan proses dimana
barang-barang yang diproduksi dapat sampai
ketangan kostumer (pelanggan) akhir.

Mekasime Distribusi
Distribusi diatur melalui suatu mekanisme transaksi,

yakni suatu pergerakan produk diantara orang-orang


dan umumnya suatu transformasi (perubahan
mendasar) dari makna produk tersebut akan muncul
selama proses pergerakan berlangsung.
Mengapa transformasi tersebut terjadi? Hal ini
karena (1) benda-benda yang dipertukarkan
membutuhkan makna yang melekat pada hubungan
sosial dan juga karena (2) benda-benda tersebut
melahirkan hubungan-hubungan sosial selama
distribusi berlangsung.

Pemikiran: Marcell Mauss


Pemikiran tentang distribusi yang paling

berpengaruh dalam antropologi Ekonomi


adalah dari Marcell Mauss.
Ia adalah seorang antropolog dan sosiolog
Perancis dan muridnya Emile Durkheim.
Bukunya yang terkenal; the Gift: The form
and Reason of Exchange in Archaic Society
(1923-1924).
Pemikirannya terpusat kepada soal: sistem
kontrak dan pertukaran.

Menurutnya: kontrak adalah suatu sifat ikatan yang

menciptakan transaksi antar manusia.


Studinya menggunakan metode komparatif, yakni
membandingkan aspek material dan moral yang membentuk
sistem pemberian ( gift) pada masyarakat-masyarakat:
Melanesia, Polinesia, Orang Indian di Pantai Barat Amerika dan
masyarakat kuno Eropa.
Inti studinya: (1) kenapa pemberian (gift) menciptakan
kewajiban untuk mengembalikannya; lalu norma hak dan
interes apa yang mengikat penerima pemberian terlibat dalam
transaksi yang resripokal tersebut; (2) hal apa yang ada dalam
objek pemberian yang memaksa munculnya tindakan
resiprokal?.

Suatu pemberian (gift) sebagai satlah satu

bentuk distribusi memiliki tiga (3) kewajiban


(obligations), yaitu:
1. obligation to give (kewajian memberi)
2. obligation to receive (kewajiban menerima)
3. obligation to return (kewajiban
mengembalikan)

Distribusi: Pemikiran Malinowski


Malinowski adalah ahli lain dalam antropologi

yang mengemukakan ide tentang distribusi.


Penelitiannya berlangsung di pulau Trobriand
(1922). Objek studi tentang sistem distribusi
yang disebut Kula.
Kula adalah pertukaran barang-barang
berharga yang berlangsung secara
resiprokal.
Distribusi atau pertukaran dapat dibedakan
kedalam beberapa bentuk yakni:

1. Pemberian dan balasan pemberian (gift and

counter-gift).
2. Pemberian yang tanpa balasan (pure gift).
3. Pemberian yang harus dibayar menurut aturan
adat.
4. Pemberian yang harus dibayar menurut aturan
ekonomi.
5. Pembayaran suatu pemberian melalui jasa.
6. Barter yang berlangsung secara seremonial.
7. Perdagangan yang berlangsung secara murni dan
sederhana.

Malinowski memberikan ide untuk

mengembangkan konsep Resiprocity


(pertukaran) atau resiprositas
Gouldner mendefinisikan resiprositas sebagai
suatu norma moral yang umum dari distribusi.
Inti dari norma moral tersebut adalah
obligation (kewajiban) sebagai pembayaran
kembali keuntungan yang telah diterima
melalui pemberian tersebut; dan value (nilai)
keuntungan dari hasil pemberian yang harus
dibagi bersama.

Pemikiran Karl Polanyi tentang sitem Distribusi


Konsep dasar Polanyi yang berkontribusi besar

terhadap antropologi ekonomi adalah konsep


ekonomi substantif (real) dan ekonomi formal.
Distribusi dalam masyarakat adalah wajar
menurutnya. Karena, masyarakat memberikan
keterpaduan (unity) dan stabilitas (stability) bagi
aktivitas ekonomi yang ril agar supaya barang-barang
material dan jasa dapat secara terus menerus
tersedia.
Agar ekonomi dapat terintegrasi harus ada:
mekanisme resiprositas, redistribusi dan pertukaran.

Lembaga Distribusi: Pasar (Market)


Bohannan dan Dalton membedakan istilah pasar

(marketplace) dan prinsip pasar (market principle).


Pasar adalah suatu tempat tertentu/khusus dimana
sekelompok pembeli dan penjual saling bertemu
untuk melakukan transaksi.
Prinsip Pasar atau disebut juga mekanisme atau
jaringan pasar adalah kebutuhan terhadap hargaharga tenaga kerja, sumber daya dan hasil agar
dapat berlangsungnya suatu kekuatan permintaan
dan penawaran (supply and demand) tanpa
mempersoalkan tempat berlangsungnya transaksi
tersebut.

Ekonomi Informal (EI)


Phenomena Ekonomi Informal muncul terutama

setelah era Perang Dunia II, bersama dengan


phenomena lain seperti black market,
moonlighting atau off the book.
Secara substansial EI mengungkapkan bukti
mengenai suatu sistem yang sangat produktif yang
melibatkan banyak orang sebagai tenaga kerja,
sirkulasi dan konsumsi barang dan jasa, yang
umumnya berada di luar sepengetahuan atau
pengamatan pemerintah.

EI tidak termasuk ke dalam data statistik ekonomi.

Phenomena EI dapat diamati dihampir semua negara


di dunia, seperti di Spanyol, Amerika Latin, Amerika,
Asia dll.
Rentang aktivitas EI mulai dari aktivitas biasa dan
sehari-hari dari kaum miskin sampai kepada aktivitas
yang setengah formal (quasi-legal) dan jaringan
kejahatan internasional.
EI sering diistilahan dengan aktivitas ekonomi
keseharian atau ordinary, everyday kinds of
activities.

Definisi
Portes and Warton: all income-producing activities outside

formal sector wages and social security payments (keseluruhan


aktivitas produksi inkan yang berada di luar sektor upah formal
dan pembayaran yang syah).
EI adalah produk dari situasi ekonomi kontemporer.
Mattera: EI adalah transactions that do not conform with the
rules set down by the state in its role as overseer of the
economy (sejumlah transaksi yang tidak sejalan dengan aturanaturan yang dibuat oleh negara dalam perannya sebagai
pengatur ekonomi).

Plattner: EI adalah keseluruhan aktifitas yang

mengambil sumber-sumber daya melalui (1)


peningkatan akses privat terhadap sumbersumber daya masyarakat di luar alokasialokasi yang normatif; (2) sebagian atau
keseluruhan pengelakan terhadap monitoring
publik atau entry publik, dan terhadap
kewajiban umum, seperti pajak.

Pelaku EI
Keseluruhan Produsen barang dan jasa yang

menyediakan komoditi yang laku dipasaran


namun dengan berbagai alasan bertujuan
untuk melepaskan diri dari penghitungan,
aturan, atau bentuk lain dari monitoring atau
audit publik.

Bentuk EI
Aktivitas ekonomi bidang: produksi, konsumsi

dan distribusi yang terkadang sifatnya


terlarang atau dilarang secara substansial.
Pelaku EI mengisi hampir sebagian besar
aktivitas ekonomi suatu negara, misalnya
Indonesia mencapai 60-70%.

Teori EI
Pendekatan Ekonomi Ganda (Dual Economy

Approach): pendekatan yang menganggap bahwa


kesatuan ekonomi negara terbagai dalam dua bentuk
yaitu ekonomi formal dan informal, yang dibedakan
berdasarkan wage-earning (perolehan upah) dan
self-employment (tenaga kerja mandiri).
Penekanan kepada phenomena EI adalah kasus di
negara-negara yang sedang berkembang.

Ciri-ciri EI
small-scale
produksi barang dan jasa bersifat informal.
Self-employed individual
Focus on less profitable activites (aktivitas

yang agak kurang menguntungkan).


Memiliki akses yang rendah terhadap credit
untuk perluasan usaha.

Resiko besar dan tidak memiliki kepastian.


Kegiatan pengganti bagi aktivitas ekonomi

yang formal atau yang diharapkan.


Tidak termasuk ke dalam penghitungan inflasi
nasional.
Independen.
Dianggap sebagai katup pengaman (safety
valve)

Isu EI
1. Apakah EI dianggap sebagai kegiatan

ekonomi yang inovatif akibat tekanan dari


peningkatan perpajakan pemerintah, aturan
dan campur tangan pemerintah ke dalam
kehidupan masyarakat?
2. Apakah EI merupakan aktivitas ekonomi
berpola tradisional dan sekarang dianggap
kriminal oleh pemerintah untuk
merumuskan surplus tambahan?

Kasus
Mahasiswa memberi contoh konkrit.
Diskusi

Peran Antropologi
EI termasuk aktivitas ekonomi yang berlangsung apa

adanya, dan yang didasari kepada pandangan bahwa


EI adalah area privat dari ekonomi yang personal.
EI sektor ekonomi yang marginal namun memiliki
kompleksitas sosial yang unik.
EI menunjukkan sistem sosio kultural yang beragam.
Dapat dipakai sebagai dasar analisa lintas budaya.

Kesimpulan
EI adalah label bagi keseluruhan aktivitas

dimana masyarakat terlibat untuk menambah


defisit inkam atau kesempatan konsumsi
yang tersedia dalam sektor formal.
Tampaknya pemerintah terus meningkatkan
usaha untuk menangkap sektor ekonomi ini,
karena dianggap kriminal.

Anda mungkin juga menyukai