Anda di halaman 1dari 42

PERTOLONGAN PERTAMA PADA

KECELKAAN
P3 K

Menurut WHO (PMI, 1985). Kecelakaan


adalah suatu kejadian di luar kemampuan
manusia, disebabkan oleh kekuatan dari
luar, terjadi dalam sekejap dan dapat
menimbulkan kerusakan jasmani dan
rohani

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 1


PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN

Penyebab terjadinya kecelakaan di laboratorium, dapat


disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1.Guru / asisten / dosen kurang memberikan petunjuk dan
pengawasan yang cukup dalam pengajaran
2.Kelalaian dalam perencanaan dan kegiatan pengajaran
secara tepat. Lalai untuk merencanakan keselamatan
dalam kegiatan, menggunakan metode yang mencelakakan
dan berbahaya.
3.Rancangan, konstruksi, atau layout tidak memadai,
ventilasi kurang baik, kesalahan dalam penempatan dan
desain peralatan, tata letak ruangan salah.
4.Perlengkapan pelindung tidak mendukung atau
perlengkapan dan peralatan tidak tersedia
5.tidak mengikuti petunjuk atau tata tertib Prosedur
keselamatan kerja secara khusus tidak diikuti
Petunjuk tidak diikuti dan peringatan tidak diindahkan
Bekerja tanpa izin dan wewenang

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 2


PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN (Lanjutan)

6. Kelalaian untuk menggunakan perlengkapan pelindung yang


tersedia atau perlengkapan dan peralatan tidak pantas untuk
digunakan.
7. Kondisi dan hambatan secara fisik
Kekurangan keterampilan dan sikap, hambatan fisik atau
kurang kuat, daya tahan, berada di bawah pengaruh racun
atau minuman.
8. Pengetahuan atau sikap mental
Tidak berkonsentrasi, kurang pengetahuan atau pemahaman,
kurang memiliki pertimbangan yang baik.
Tidak matang atau tidak dapat bekerjasama dengan orang
lain, pemarah atau perilaku yang menurutkan kata hati.
8. Menggunakan perlengkapan tanpa mengetahui adanya cacat
atau kerusakan
9. Penyebab dari luar
Kecelakaan yang disebabkan oleh orang-orang luar
Perlengkapan atau kondisi tidak dikontrol oleh pihak yang
bertanggung jawab, hewan liar, serangga dan
sebagainya, angin, cahaya, licin, dan lain-lain.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 3


HAKEKAT P3 K
1. Pertolongan pertama merupakan pertolongan pokok
yang mula-mula diberikan kepada yang mendapat
musibah / kecelakaan atau sakit dengan
keselamatannya sebelum ditangani petugas kesehatan
atau rumah sakit. Jadi pertolongan bersifat perawatan
pendahuluan demi keselamatan penderita.
2. Pertolongan pertama bukanlah suatu proses
bertambah parahnya luka atau kerusakan akibat suatu
kecelakaan / musibah sehingga mengurangi bahaya
lebih lanjut dari akibat tersebut.
3. Oleh karena sifatnya yang kadang-kadang darurat,
maka pertolongan pertama pada kecelakaan
didadasarkan atas skala prioritas ketepatan bertindak,
dalam waktu yang cepat dengan menggunakan
potensi lingkungan yang tersedia untuk pertolongan

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 4


HAKEKAT P3 K LANJUTAN

4. Pertolongan ini dapat dilakukan untuk diri


sendiri maupun orang lain, dengan catatan
penolong menyadari bahwa dirinya bukan
dokter.
5. Pertolongan pertama juga dapat bertujuan
untuk mengurangi rasa nyeri dan rasa cemas
penderita, menjaga kondisi fisik dan ketenangan
mental penderita, sebelum ditangani oleh pihak
dokter atau rumah sakit.
6. Selain itu pertolongan pertama dapat pula
merupakan tindakan mengantarkan penderita
ke dokter, puskesmas, atau rumah sakit terdekat
untuk pengobatan atau perawatan selanjutnya.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 5


PRINSIP YANG DIPEGANG OLEH PELAKU PPPK

1.Pelaksanaan, yang berupa


a. Tindakan yang harus dilakukan segera dan selalu diarahkan
pada penyelamatan hidup sebagai prioritas
b. Tindakan yang dapat dilakukan kemudian berupa
pencegahan cacat dan menghindari keadaan korban
menjadi lebih buruk.
2. Selain itu perlu diperhatikan tindakan yang tidak boleh
diberikan dan dilarang karena akan membahayakan hidup,
memperburuk keadaan korban atau menimbulkan cacat
kemudian hari.
3.Dalam merencanakan pertolongan harus dipertimbangkan:
a. Bagaimana mempertahankan hidup korban (perlu
diperhatikan dalam keadaan umum)
b. Bagaimana mengurangi penderitaan (perlu diteliti keadaan
korban)
c. Bagaimana mencegah luka dan penderitaan lanjutan
4.Secepat mungkin korban harus dikirim pada team medis
terdekat..

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 6


TANTANGAN DALAM PPPK YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Keadaan kacau ditempatk kejadian. Hal ini dapat


mengganggu ketenangan serta mungkin masih
menimbulkan korban baru.
2. Gangguan pernafasan yang dapat mengancam
dalam beberapa menit sampai beberapa detik
3. Kehilangan darah / plasma disertai nyeri / sakit
yang dapat mengancam dalam beberapa menit
sampai jam.
4. Gangguan kesadaran yang mengancam dalam
beberapa jam sampai hari
5. Ancaman infeksi hari-hari pertama sampai
beberapa minggu
6. Cacat semenjak kejadian sampai waktu yang tak
terhingga

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 7


KAITAN ANTARA GANGGUAN
: DAN ANCAMAN DAPAT
DIGAMBARKAN DALAM TABEL SEBAGAI BERIKUT

Jenis gangguan Ancaman


Kekacauan ditempat Segera
Pernafasan Detik sampai menit
Pendarahan Menit sampai jam
Kesadaran Jam sampai hari
Infeksi Hari sampai minggu
Cacat Tak terhitung

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 8


PENANGANAN KORBAN

1. Tindakan PPPK selalu diawali ketenangan, dan


mengumpulkan keterangan bila tidak menyaksikan
sendiri kejadiannya. Apabila korban sadar, bicaralah
dengan dia, tanyakan apa yang terjadi dan identitas diri
dan bagian yang menderita.
2. Perhatikan pernafasannya dan apakah ada pendarahan
yang hebat. Apabila ditemukan gangguan atau luka
maka harus dilihat apakah ada luka yang lainnya. Pada
PPPK harus selalu diusahakan agar pernafasan korban
terus dapat berlangsung dan pendarahan harus
dihentikan.
3. Bila korban sadar harus ditenangkan supaya tidak
bertambah kacau dan panik, beritahu bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap. Jangan sekali-kali
korban ditinggalkan sendiri.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 9


PENANGANAN KORBAN (LANJUTAN)

4. Mempertimbangkan suatu tindakan atau menghindari


gerakan yang akan mengancam korban lebih parah.
Semua keterangan dari hasil pengamatan harus
dipadukan dan selanjutnya diputuskan apa yang akan
dikerjakan dan urutan-urutannya, kemudian rencana itu
segera dilaksanakan.
5. Semua tindakan pertolongan ini dilangsungkan di
tempat kejadian, atau tak jauh dari tempat kejadian,
kecuali bila keadaan tidak memungkinkan, karena
setiap ada pemindahan berarti bertambahnya resiko
terhadap keadaan yang tidak menguntungkan.
6. Mengirim berita yang singakt, padat dan lengkap ke
dokter, atau puskesmas. Berita kepada keluarga korban
hendaknya dilakukan secara bijaksana.
ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 10
PELAKSANAAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN

1.Pernafasan
Gangguan pernafasan biasanya mengancam segera sampai beberapa
menit setelah terjaadi kecelakaan. Dalam hal ini darah akan
kekurangan oksigen, sehingga faal alat tubuh terganggu, terutama
otak sangat rawan terhadap kekurangan oksigen, sehingga maut
mengancam.
Gangguan pernafasan adalah kesulitan bernafas sampai tidak dapat
bernafas yang dapat disebabkan karena sumbatan jalan pernafasan,
kelemahan atau kejang otot pernafasan, mengisap gas beracun.
Lokasi gangguannya terletak di rongga hidung, mulut, kerongkongan
sampai paru-paru. Prioritas adalah korban tak sadar. Pernafasan
buatan harus dilakukan dengan segera, sebelum jantung berhenti
berdenyut dan sebelum jaringan otak rusak karena kekurangan zat
asam.
Tindakan awal untuk mengatasi gangguan pernafasan ialah
membebaskan dan mempertahankan jalannya pernafasan. Hal ini
mutlak perlu.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 11


TIGA CARA PERNAFASAN
BUATAN

1.Pernafasan dari mulut ke mulut


atau dari mulut ke hidung
2.Pernafasan buatan cara Nielsen
(Arm –lifi Back pressure)
3.Pernafasan buatan cara Silvester

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 12


Pernafasan dari mulut ke mulut
atau dari mulut ke hidung.
Caranya adalah
1. Korban dilentangkan, bersihkan mulut dan tenggorokan
korban. Kepala korban ditengadahkan ke atas, satu tangan
penolong diletakkan di bawah leher dan satu tangan di dahi
korban. Leher korban diangkat atau diganjal dengan bantal,
dahinya diletakkan dan ditekan ke bawah untuk membuka
jalur pernafasan.
2. Isap udara sebanyak-banyaknya ke paru-paru sendiri
(penolong). Kemudian tiupkan ke dalam mulut korban
dengan kuat. Agar udara tidak bocor maka mulut korban
yang harus ditutup.
3. Selama meniup perhatikan data korban, apabila udara
berkembang berarti udara masuk ke dalam paru-paru,
setelah itu diangkat mulut penolong. Tiupan dilakukan
sebanyak 12 sampai 15 kali permenit, untuk anak 20
kali/menit sambil selalu memperhatikan apakah rongga
dada korban bergerak.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 13


2. Pernafasan buatan cara Nielsen (Arm –lifi Back
pressure)

Cara pertolongan
1. Telungkupkan korban dengan posisi tangan di bawah dagu,
kemudian penolong berlutut di dekat kepala korban
2. Pegang lengan atas korban, di atas siku korban ke atas dan ke
depan, untuk mengembangkan paru-parunya dan udara
dapat masuk. Kemudian kembalikan ke posisi semula.
3. Bentengkan telapak tangan penolong di punggung korban di
bawah tulang bahu dan ibu jari tangan kiri bertemu dengan
ibu jari tangan kanan, kemudian tekanlah punggung korban.
4. Ulangi lagi mulai dari b sampai selesai dengan kecepatan 12
kali dalam satu menit.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 14


Pernafasan buatan cara Silvester

Caranya adalah
1. Terlentangkan korban, dan penolong
berlutut di dekat kepala
2. Kedua tangan korban direntangkan
selebar-lebarnya, kemudian dilipatkan
ke dada korban secara berganti-ganti
3. Lakukan sampai pernafasan korban
kembali normal

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 15


Gangguan
Perdarahan

1. Perdarahan (baik keluar maupun ke dalam


tubuh) dapat menyebabkan kehilangan darah
atau cairan dalam menit-menit pertama sampai
beberapa jam setelah kejadian
2. Bila terjadi perdarahan hebat karena
terputusnya pembuluh darah maka dalam
sekejap saja dapat timbul ancaman maut.
Karena darah merupakan pengangkut oksigen,
maka kehilangan darah berarti juga kehilangan
oksigen, dimana otak dan alat vital lain
berkurang suplai darah.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 16


Tindakan pertolongan perdarahan

1. Bagian anggota yang berdarah


ditinggikan
2. Tekan pembuluh darah nadi yang terletak
di antara tempat perdarahan dan jantung
3. Beri segera pembalut penekan pada
tempat perdarahan, setelah luka
dibersihkan dari kotoran yang ada
4. Bila tidak berhasil korban cepat dikirim ke
puskesmas atau rumah sakit.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 17


Adalah berkurangnya
kesadaran atau hilang sama
sekali yang disebabkan oleh
Kehilangan Kesadaran (pinsang)

benturan / pukulan, sinar terik


matahari yang langsung
mengenai kepala, berada
dalam ruangan yang penuh
orang hingga kekurangan zat
asam, keadaan tertentu
dimana tubuh lemah, kurang
latihan, perut kosong dan lain-
lain.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 18


Tindakan pertolongan bagi yang pingsan

1. Angkat penderita ke tempat yang teduh dan baik


sirkulasi udaranya
2. Tidurkan terlentang tanpa bantal bila mukanya
pucat atau biru. Jika mukanya merah diberi bantal
3. Perhatikan khusus, apabila ada gangguan
pernafasan bebaskan jalan pernafasan dan
mempertahankannya, apabila diperlukan dapat
diberi pernafasan buatan, waspada selalu
terhadap shock.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 19


Tindakan pertolongan bagi yang pingsan
(lanjutan)

4. Angkat penderita ke tempat yang teduh


dan baik sirkulasi udaranya
5. Tidurkan terlentang tanpa bantal bila
mukanya pucat atau biru. Jika mukanya
merah diberi bantal
6. Perhatikan khusus, apabila ada gangguan
pernafasan bebaskan jalan pernafasan dan
mempertahankannya, apabila diperlukan
dapat diberi pernafasan buatan, waspada
selalu terhadap shock.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 20


RESUTASI JANTUNG

Merupakan upaya kombinasi


antar pijat jantung dan
pernafasan buatan pada korban
yang jantungnya berhenti
berdenyut

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 21


Persiapan
pertolongan
resusitasi jantung

1. Letakkan korban pada posisi


terlentang di atas alas yang keras
2. Kepala korban ditarik ke belakang dan
dipersiapkan untuk dapat melakukan
pernafasan buatan dengan mulut
3. Bila korban tidak bernafas lagi segera
lakukan pernafasan buatan dengan
mulut 2-3 kali

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 22


PELAKSANAN
RESUSITASI
JANTUNG

1. Bila nadi tidak teraba, segera lakukan


tindakan tekanan jantung
2. Letakkan salah satu telapak tangan
penolong pada bagian bawah tulang dada,
sedangkan tangan yang lain diletakkan di
atas tangan yang pertama, renggangkan
dan angkat jari-jari tangan hingga dengan
demikian dapat melakukan penekanan
tanpa menekan tulang rusuk

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 23


PELAKSANAN RESUSITASI
JANTUNG (lanjutan)

3. Bila letak tangan sudah benar, dengan posisi


tangan tegak lurus terhadap tulang dilakukan
tekanan dengan bantuan berat badan. Setelah
satu detik ditekan lepaskan segera penekanan
tersebut dengan mengangkat kedua tangan
sedikit. Penekanan dilakukan kira-kira 60
kali/menit
4. Setelah beberapa menit lihat dan raba nadi
cerotis
Bila penolong hanya seorang diri dilakukan
dahulu pernafasan buatan 2 kali disusul dengan
pijat jantung luar 15 kali. Hal ini disebut dengan
perbandingan 2 : x15

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 24


KAPAN PERTOLONGAN
DIHENTIKAN?

Pertolongan dihentikan bila


• Setelah 30 menit tidak ada perubahan
• Korban dapat diserahkan ke tim kesehatan tas
pertimbangan dokter yang hadir
Perhatian khusus
Seseorang dikatakan meninggal / mati bila ia
tidak sadar, pernafasan dan jantungnya
berhenti dan sudah dilakukan resusitasi
jantung dan paru-paru selama 30 menit.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 25


PERTOLONGAN
KHUSUS

A.LUKA BAKAR
• Penyebab luka bakar adalah panas (api,
uap, air panas, arus listrik), bahan kimia,
petir.
• Luka bakar dapat menyebabkan banyak
kehilangan cairan, infeksi, cacat dan
gangguan estetis.
• Tujuan pertolongan adalah mencegah
dan mengobati shock, mengurangi rasa
sakit dan mencegah infeksi.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 26


T P TERHADAP LUKA BAKAR
KARENA PANAS

1. Amankan korban dari bahan yang


membakar
2. Secepatnya bagian yang terbakar
direndam dengan air es atau air dingin
3. Bagian yang melepuh jangan dikupas, dan
tutup bagian yang terbakar dengan
sufratulle atau kain steril dan balut longgar
4. Jaga korban jangan sampai kedinginan,
dan selanjutnya untuk luka yang berat
bawa ke dokter secepatnya.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 27


TP TERHADAP LUKA BAKAR KARENA ZAT
KIMIA

• Luka bakar akibat basa keras lebih


merusak daripada akibat asam keras.
• Kecepatan mengguyur dan membasuh
luka bakar akibat zat kimia sangat
menetukan dalam usaha membatasi
akibat-akibatnya.
• Akibat basa keras, selain diguyur, beri
pula larutan cuka dapur (asam asetat 1
%) untuk menetralkan.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 28


TP TERHADAP LUKA BAKAR KARENA ZAT KIMIA (lanjutan)

• Akibat asam keras, diguyur dengan


air mengalir atau dengan larutan
Soda kue 5 %
• Apabila asam atau basa keras
tersebut mengenai wajah dan mata,
dapat pula dilakukan cara-cara
tersebut di atas selam 15 sampai 30
menit, disertai dengan menggerak-
gerakkan bola mata.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 29


LUKA KARENA BENDA TUMPUL DAN BENDA TAJAM

 Beberapa jenis luka yang dapat terjadi adalah: luka


iris, luka memar, luka lecet, luka robek, dan luka
tusuk dan luka bakar.
 Prioritas pertolongan adalah luka yang membawa
maut dalam waktu yang singkat, misalnya luka
dengan peredaraan yang banyak dan gangguan
pernafasan dan korban tidak sadar, luka bakar, dan
luka daerah sangkar dada.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 30


TP LUKA BENDA TUMPUL/TAJAM

 Hentikan perdarahan, bila korban banyak


mengeluarkan darah dengan cara menekan daerah
luka atau pada daerah penekanan untuk
penghentian perdarahan
 Bersihkan luka dengan air dan dengan antiseptik,
tutup dengan kasa steril. Luka iris dapat ditutup
dengan plester berobat. Luka memar dikompres
dengan air dingin.
 Apabila luka karena benda berkarat atau kotor
maka siramlah dengan larutan hidrogen peroksida
untuk menghentikan kegiatan kuman tetanus.
 Untuk perawatan lebih lanjut, bawahlah segera ke
dokter

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 31


KERACUNAN

 Tindakan pokok yang penting dalam mengatasi keracunan


adalah
 Cari racun yang telah mengenai, misalnya dari botol bekasnya
atau sisa yang masih ada. Pertolongan selanjutnya tergantung
pada jenis racun yang mengenai
 Bersihkan saluran napas penderita dari kotoran, lendir atau
muntahan
 Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara dari mulut
ke mulut, apabila diperlukan dapat dilakukan dengan cara lain

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 32


KERACUNAN (LANJUTAN)

 Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara


berikan norit (larutan arang batok kelapa di dalam
air), putih telur, susu, dan air sebanyak-banyaknya
untuk melunakkan racun
 Pembilasan lambung, pembilasan lambung perlu
dikerjakan apabila racun yang termakan belum
melebihi 3 jam. Untuk yang lebih dari tiga jam boleh
dikerjakan apabila racun yang termakan bersifat
krosif (menggerus, misalnya asam atau basa keras)
atau berupa senyawa hidrokarbon

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 33


KERACUNAN ASAM KERAS

Keracunan disebabkan oleh:


 asam cuka pekat (glasial),
 asam klorida
 asam nitrat
 asam sulfat (air keras),
 asam fosfat.
Bahan ini sangat korosif (menggerus
dan merusak jaringan tubuh yang
terkena bahan tersebut)

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 34


T P. UNTUK KERACUNAN ASAM KERAS

• Bila terkena kulit atau mata (lihat bab luka


bakar)
• Bila tertelan jangan dimuntahkan atau
dilakukan pembilasan lambung.
• Pertama-tama netralkan asam tersebut
dengan air kapur yang encer, atau kalau ada
dengan air kapur yang encer, atau kalau ada
dengan larutan magnesium oksida.
Lunakkan dengan susu, putih telur atau
larutan sabun

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 35


Keracunan Basa Keras

Sumber:
kapur tohor,
amoniak cair,
potas (KOH),
Kaustik,
NaOH.
Bahaya, korosif terhadap jaringan yang
terkena

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 36


KERCUNAN BASA KERAS

TINDAKAN PERTOLONGAN
 Bila terkena kulit, lihat pertolongan luka bakar.
 Bila terminum, beri terminum, beri larutan encer
cuka dapur (satu bagian cuka dapur dalam satu
bagian air) dan jangan dimuntahkan.
 Beri obat-obat pelunak racun. Mentega, minyak
kelapa akan melindungi dinding perut dari bahaya
korosif.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 37


Keracunan gas / yang terisap melalui pernapasan

Sumber:
karbon dioksida, karbon monoksida. Usaha
pertolongan, pindahkan penderita ke tempat
yang berudara segar.
Bila pernafasannya terganggu berikan
bantuan udara lewat tabung oksigen, bila
perlu pernafasan buatan lakukan dengan cara
Nielsen
ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 38
PELAWAN KERACUNAN ASAM KERAS

1. Larutan encer soda kue


dalam air
2. 100 gram kapur tulis
dalam air
3. pecahan tembok
dilarutkan dalam air
4. larutan sabun dalam air
5. larutan kalsium hidroksida
(CaOH) atau lime ater, 200
cc

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 39


PELAWAN KERACUNAN BASA KERAS

 Cuka dapur sebanyak 100 – 200


cc
 air jeruk , 100 – 200 cc
 Larutan encer (0,5 %) asam
klorida (HCl), 100 -200 cc

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 40


OBAT-OBAT PELUNAK RACUN

1. putih telur 60 – 100 cc


2. susu
3. larutan tepung kanji atau beras
4. mentega
5. norit atau bubuk arang batok kelapa
6. minyak tumbuh-tumbuhan
7. parafin cair
*) Minyak dan mentega tidak boleh dipergunakan
untuk menolong keracunan obat pembasmi
serangga
Zat-zat perangsang muntah
1. Garam dapur 1-2 sendok makan dalam segelas air
2. Mustard, 1-2 sendok makan dalam segelas air

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 41


TUGAS YANG HARUS DIKERJAKAN

TUGAS UNTUK INDIVIDU HARI INI TGL 1 – Maret- 2022

1. Buatlah Ringkasan Materi Pertolongan


Pertama Pada Kecelakaan.
2.Diunggah di Syam OK.
Tugas Kelompok sesuai dengan kasus masing-masing
klp diunggah di Syam OK.

ALIMIN KIMIA FMIPA UNM 42

Anda mungkin juga menyukai