Anda di halaman 1dari 10

JTSI, Vol. 3, No.

2, September 2022: 293-302

Sistem Informasi Manajemen Proyek


Pada Perusahaan Kontraktor
Project Management Information System
In Contractor Companies

Andihka Pramudya*1, Lisa Amelia Fransen2


1.2
Universitas Multi Data Palembang, Jl. Rajawali No. 14, Palembang, Indonesia
1.2
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Rekayasa
e-mail: *1pedot3003@mhs.mdp.ac.id, 2lisa@mdp.ac.id

Abstrak
Perusahaan kontraktor adalah jenis bidang usaha yang bekerja sesuai dengan
kesepakatan kontrak dalam proses perencanaan, pengerjaan dan penyediaan produk barang
dan jasa. Perusahaan kontraktor pada penelitian ini merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang instalasi pipa pembangkit listrik maupun gedung. Didalam melakukan
kegiatan operasionalnya masih terdapat kendala, sehingga untuk memudahkan perusahaan
khsususnya manager di dalam mengambil keputusan akan dikembangkan sebuah Sistem
Informasi Manajemen Proyek. Sistem ini dikembangkan menggunakan Metodologi Rational
Unified Proccess (RUP) yang terdiri dari inception, elaboration, construction dan transition,
use case diagram, class diagram, activity diagram, entity relationship diagram, bahasa
pemrograman PHP dengan Framework Laravel dan database MySql. Hasil dari pembuatan
Sistem Informasi Manajemen Proyek ini dapat membantu perusahaan khususnya manager
dalam mengambil keputusan mengenai penjadwalan proyek, penjadwalan SDM, penentuan
pemakaian bahan baku dan biaya bahan baku serta penentuan upah tenaga kerja berdasarkan
informasi detail proyekyang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen Proyek.

Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen Proyek, MySql, Metodologi Rational Unified
Proccess, Framework Laravel.

Abstract
Contracting company is a type of business field that works in accordance with the
contract agreement in the process of planning, working and providing goods and services. The
contractor company in this study is one of the companies engaged in the installation of power
plant pipes and buildings. In carrying out its operational activities there are still obstacles, so
as to facilitate the company, especially managers in making decisions, a Project Management
Information System will be developed. This system was developed using the Rational Unified
Process (RUP) methodology which consists of inception, elaboration, construction and
transition, use case diagrams, class diagrams, activity diagrams, entity relationship diagrams,
PHP programming language with Laravel Framework and MySQL database. The results of
making this Project Management Information System can help companies, especially managers,
in making decisions regarding project scheduling, HR scheduling, determining the use of raw
materials and raw material costs and determining labor wages based on detailed project
information generated by the Project Management Information System.

Keywords: Project Management Information System, MySql, Rational Unified Process (RUP)
Methodology, Laravel Framewor

293
JTSI, Vol. 3, No. 2, September 2022: 293-302

1. PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat diera 4.0 ini membuat
hampir semua bidang dalam kehidupan kita memerlukan peran teknologi. Hal ini dapat
dibuktikan dengan banyaknya penemuan-penemuan baru dalam teknologi yang dapat
memudahkan kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri bawah seluruh aspek kehidupan saat
ini tidak lepas dari peran teknologi. Teknologi t e l ah me n j a d i s e b u a h ke b u t u h a n d a n
juga telah menjadi sebuah alat penunjang yang berperan penting dalam menyelesaikan
berbagai pekerjaan manusia secara efektif dan efisien yang dapat meningkatkan produktivitas
[1].

Perusahaan kontraktor saat ini mengerjakan proyek-proyek dengan sub klasifikasi seperti,
jasa pelaksana instalasi tenaga listrik gedung dan pabrik, jasa pelaksana instalasi thermal,
minyak, gas geothermal, jasa pelaksana konstruksi instalasi perpipaan, gas, energi dan jasa
pelaksana instalasi fasilitas produksi, penyimpanan minyak dan gas. Perusahaan kontraktor
dalam penelitian ini untuk pengelolaan datanya masih menggunakan Microsoft Word, sehingga
dalam pengelolaan laporan mendetail mengenai perkembangan proyek, penjadwalan kerja,
laporan biaya bahan baku untuk pembangunan proyek belum dilakukan secara maksimal [2].
Sehingga perhitungan proyek, pencatatan dan penyimpanan data di perusahaan kontraktor masih
belum begitu akurat [3].

Perusahaan kontraktor ini memiliki serangkaian urutan yang cukup panjang dalam
menangani suatu proyek misalnya pada proyek retubing cooler h2 terdapat beberapa tahapan
seperti cutting the old pipe, clean the remaining pieces of pipe, assembly fintube to tubeheet unit
1, assembly fintube to tubeheet unit 2, assembly support & frame, expanding tube unit 1, cover
assembly, pneumatic test unit 1, expanding tube unit 2, cover assembly, pneumatic test unit 2,
finishing, painting & coating dan ada juga proyek jasa rekondisi rebushing housing bearing
yang dimana terdapat urutan seperti analisa kerusakan housing bearing, proses pengelasan,
proses machining dan rebushing, finishing, quality control, packing & delivery sehingga
seringnya timbul masalah dalam laporan perkembangan proyek karena tidak adanya laporan
mendetail pada setiap urutan pengerjaan proyek yang sedang berlangsung, penjadwalan kerja,
biaya bahan baku keseluruhan proyek [4]. Jika sebuah proyek tidak dikerjakan dengan baik
maka mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan, tidak hanya kerugian tetapi kepercayaan
pelanggan juga akan hilang. Agar dalam menjalankan aktivitas perusahaan dapat berjalan
dengan lancar, maka harus didukung dengan sistem yang mampu mendukung kegiatan
operasional di perusahaan [5]. Oleh karena itu dengan adanya sistem yang akan dibangun ini
diharapkan dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan mengenai penjadwalan
proyek, penjadwalan SDM, penentuan pemakaian bahan baku dan
biaya bahan baku serta penentuan upah tenaga kerja.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metodologi Rational Unified Process


(RUP)

2.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pihak perusahaan,
observasi mengenai hal yang berhubungan dengan sistem yang sedang berjalan terkait dalam
monitoring proyek, biaya, penggunaan bahan baku, alokasi SDM dan absensi.

294
JTSI, Vol. 3, No. 2, September 2022: 293-302

2.2 Analisis
Analisis permasalahan dilakukan dengan menggunakan kerangka PIECES yang terdiri dari
Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service dan dapat dilihat pada
Tabel 1. Sedangkan analisis kebutuhan dirancang berdasarkan kebutuhan perusahaan dan akan
digambarkan menggunakan use case diagram yang disajikan pada bagian selanjutnya.

Tabel 1. Analisis PIECES

PIECES Permasalahan
Performance Proses pembuatan laporan proyek membutuhkan waktu yang lebih lama
karena harus menunggu laporan 36 perkembangan proyek dari supervisor
sehingga laporan keseluruhan terhambat untuk dibuat oleh staff administrasi
Information Manajer tidak mendapatkan informasi yang mendetail mengenai laporan
perkembangan proyek dan biaya proyek
Economic Tidak mendetailnya laporan biaya bahan baku karena biaya ongkos kirim
tidak ada didalam laporan.
Control Laporan data proyek dapat hilang ataupun rusak karena tidak terarsip
dengan baik.
Efficiency Kurang efisiennya proses pengiriman laporan perkembangan proyek karena
pengirimannya masih secara manual.
Service Penjadwalan kerja sering terjadi miskomunikasi antara manajer dan
supervisor sehingga menyebabkan proyek tidak berjalan dengan baik.

2.3 Rancangan Sistem


Pada tahap ini, perancangan terhadap sistem yang akan dikembangkan.
Rancangan sistem dibuat menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram, Class
Diagram, dan EntityRelationship Diagram (ERD) [6].

2.4 Pengembangan Sistem


Tahap ini merupakan tahap pengembangan terhadap sistem menggunakan
pengkodean. Sistem ini dibangun berbasis website dengan menggunakaan aplikasi
Visual Studio Code dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai tempat
penyimpanan basisdata [7].

2.5 Metode Rational Unified Process (RUP)


Metodologi Rational Unified Process (RUP), RUP merupakan pendekatan
pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara iterative (berulang) dan incremental
(bertahap dalam progres menarik) dimana setiap iterasi akan memperbaiki iterasi berikutnya,
serta proses rekayasa perangkat lunak yang baik (well-structure) dan mempunyai penstrukturan
yang baik (well-structured). Tahapan RUP dijelaskan sebagai berikut [8].
1. Inception
Pada tahap ini berfokus pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan dan
mendefinisikan kebutuhan sistem yang akan dibuat. Dengan menggunakan data yang
diambil dari hasil wawancara dan observasi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
penulis.
2. Elaboration
Tahap ini lebih mengarah pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang
difokuskan pada purwarupa sistem (prototype).
3. Construction
Untuk tahap ini penulis mulai melakukan pengembangan komponen serta fitur-fitur sistem
yang telah di definisikan sebelumnya, penguji sistem yang berfokus pada
pengimplementasian perangkat lunak pada kode program.

295
JTSI, Vol. 3, No. 2, September 2022: 293-302

4. Transition
Pada tahap ini penulis melakukan instalasi sistem agar dapat dimengerti dan digunakan oleh
pengguna. Menghasilkan produk perangkat lunak yang menjadi syarat dari batas kemampuan
operasional awal.

2.6 Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
suatu strategi bisnis [9].

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Rancangan Sistem


Rancangan sistem yang digunakan dalam pembuatan sistem ini berupa Use case diagram
dan Class Diagram.

3.1.1 Use case diagram


Pada use case diagram ini, digambarkan memiliki 3 (tiga) aktor yaitu manajer,supervisor
dan administrasi. Use case diagram dapat dilihat pada gambar 2 [10].

Gambar 1. Use Case Diagram

296
JTSI, Vol. 3, No. 2, September 2022: 293-302

3.1.2 Class Diagram


Class Diagram atau diagram kelas adalah suatu diagram yang menggambarkan struktur
sistem yang akan di buat dengan mendefinisikan kelas kelas yang ada pada sistem dapat dilihat
pada gambar 3.

Gambar 2. Class Diagram

Berdasarkan Gambar 3, diperlihatkan ada 12 tabel yaitu proyek, progress, servis masuk,
pekerjaan, jenis proyek, SDM, alokasi SDM, absensi, user, bahanbaku, pembelian, request
bahan dimana di masing-masing tabel memiliki input-nya sendiri dan fungsi yang berbeda
tergantung dengan sistem yang akan dibuat seperti tambah, ubah dan hapus.

3.1.3 Activity Diagram


Untuk pemodelan aliran kerja yang digunakan pada perancangan sistem informasi
menggunakan Activity Diagram. Untuk activity diagram login dapat dilihat pada gambar 4.

297
JTSI, Vol. 3, No. 2, September 2022: 293-302

Gambar 3. Activity Diagram Login

3.2 Tampilan Antarmuka Aplikasi


Tampilan antarmuka aplikasi merupakan tampilan yang ada di dalam sistem yang akan
dibuat.

3.2.1 Antarmuka Login


Pengguna harus memasukkan username dan password untuk dapat mengakses sistem dan
sistem akan melakukan otentikasi. Halaman login dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 4. Antarmuka Login

298
JTSI, Vol. 3, No. 2, September 2022: 293-302

3.2.2 Antarmuka Dashboard


Pada gambar 6 adalah rancangan untuk Antarmuka Dashboard sistem yang dibangun.

Gambar 5. Antarmuka Dashboard

3.2.3 Antarmuka Laporan Progress


Pada gambar 7 adalah rancangan untuk antarmuka laporan progress sistem yang
dibangun.

Gambar 6. Antarmuka Laporan Progress

299
JTSI, Vol. 3, No. 2, September 2022: 293-302

3.2.4 Antarmuka Laporan Absensi dan Detail Biaya Progress


Pada gambar 8 adalah rancangan untuk antarmuka laporan absensi dan detail biaya
progress sistem yang dibangun.

Gambar 7. Antarmuka Laporan Absensi dan Detail Biaya Progress

3.2.5 Antarmuka Laporan Bahan Masuk


Pada gambar 9 adalah rancangan untuk antarmuka laporan bahan masuk sistem yang
dibangun.

Gambar 8. Antarmuka Laporan Bahan Masuk

300
JTSI, Vol. 3, No. 2, September 2022: 293-302

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan oleh penulis pada perusahaan kontraktor
dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem informasi manajemen proyek ini dapat membantu manajer mengetahui progress
pengerjaan secara lengkap karena adanya laporan berupa grafik perkembangan proyek dan
proses pekerjaan.
2. Dengan adanya sistem informasi manajemen proyek ini dapat membantu manajer untuk
memperoleh informasi secara cepat, seperti informasi penggunaan bahan baku, alokasi SDM
dan biaya proyek.
3. Dengan adanya sistem informasi manajemen proyek ini dapat membantu manajer dalam
mengambil keputusan mengenai penjadwalan proyek, penjadwalan SDM, penentuan
pemakaian bahan baku dan biaya bahan baku serta penentuan upah tenaga kerja.

5. SARAN

Dalam perancangan dan pengembangan sistem ini, penulis menyadari masih adanya
kekurangan pada sistem yang telah dibangun. Maka, penulis memberikan beberapa saran:
1. Sistem yang telah dibuat ini sebaiknya digunakan sebagai mana fungsinya yaitu untuk
membantu dalam manajemen proyek.
2. Penulis berharap kedepannya sistem ini dapat ditambahkan fitur backup secara otomatis,
untuk mengantisipasi jika terjadi kerusakan dan kehilangan data.
3. Perlu dilakukan pemeliharaan sistem secara berkala sehingga dapat ditemukan kelemahan
dan permasalahan pada sistem agar dapat diketahui dan segera diperbaiki.
4. Perlu terus dilakukan pengembangan terhadap sistem agar dapat maksimal dalam memenuhi
kebutuhan pengguna.

DAFTAR PUSTAKA

[1] B. Agustina and G. Kusnanto, “Sistem Informasi Manajemen Proyek PT. Xerindo
Teknologi,” 2018.

[2] A. Gheffira, Z. Masri Inayah, R. Teguh, and D. Oktaviany, “Sistem Informasi


Manajemen Proyek Berbasis Website pada PT. AKM,” Vol. 6, No. 1, pp. 62–71, 2019,
[Online]. Available: http://jurnal.mdp.ac.id

[3] M. P. Putri and B. Bobby, “Sistem Informasi Manajemen Proyek PT. Samudera Perkasa
Konstruksi Berbasis Web,” MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik Informatika dan
Rekayasa Komputer, Vol. 20, No. 1, pp. 85–96, Sep. 2020, doi:
10.30812/matrik.v20i1.716.

[4] M. Baydhowi and W. Apriliah, “Information Management For Educators and


Professionals Sistem Informasi Project Management BSD Division pada PT. Wahana
Ciptasinatria Jakarta-Bekasi,” Vol. 4, No. 2, pp. 163–172, 2020.

[5] Julianto and Amrizal, “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Proyek pada PT
Aeon Vision Synergy,” 2021.

[6] M. Saepuloh Politeknik Piksi Ganesha and J. Management Informatika Jl Jend Gatot
Subroto, “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Helpdesk Berbasis Web Dengan

301
JTSI, Vol. 3, No. 2, September 2022: 293-302

Framework Codeigniter dan MySQL,” Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi,
Vol. 8, No. 4, 2021, [Online]. Available: http://jurnal.mdp.ac.id

[7] A. A. Hakim, S. Pratama, and F. Prihatini, “Sistem Informasi Manajemen Hubungan


Pelanggan Berbasis Web pada PT. Arya Media Tour & Travel,” Vol. 5, No. 2, pp. 123–
136, 2019, [Online]. Available: http://jatisi.mdp.ac.id

[8] A. Fadllullah et al., “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kearsipan Surat


Menyurat Berbasis Framework Codeigniter Untuk KPH-KTT,” Jurnal Teknik
Informatika dan Sistem Informasi, Vol. 9, No. 2, 2022, [Online]. Available:
http://jurnal.mdp.ac.id

[9] J. Suprobo, M. Rifki Oktafiandri P, and F. P. Sihotang, “Perancangan Sistem Informasi


Manajemen Penjualan Pestisida pada CV XYZ,” Vol. 6, No. 1, pp. 49–61, 2019,
[Online]. Available: http://jurnal.mdp.ac.id

[10] A. A. Hakim, S. Pratama, and F. Prihatini, “Sistem Informasi Manajemen Hubungan


Pelanggan Berbasis Web pada PT. Arya Media Tour & Travel,” Vol. 5, No. 2, pp. 123–
136, 2019, [Online]. Available: http://jatisi.mdp.ac.id

302

Anda mungkin juga menyukai