Job : IV
Kelompok :I Mahasiswa : Ridwan
Hari/Tanggal : 25 Januari 2003 Nim : 015104003
Lokasi : Kampus UNM Partam Program : S1 Teknik Sipil
A. TUJUAN
2. Patok 6 buah
5. Payung 1 buah
C. LANGKAH KERJA
52
3. Memasang patok pada titik-titik yang akan diukur, lalu ukur jarak langsung antar
patok dengan menggunakan roll meter
11. Menyetel sekrup micrometer, lalu baca besarnya sdut yang terbentuk (derajat,
menit dan detik).
12. Melonggarkan kembali sekrup K1, lalu arahkan teropong ke titik P5 dengan
menggunakan Visir dan lakukan kembali langkah kerja nomor 10 dan nomor 11.
13. Setelah itu pindahkan pesawatke titik P1, lalu setel kedataran pesawat dengan
memutar sekrup tiga.
16. Setelah pengukuran selesai, pesawat dan alat-alat lainnya dikembalikan ke tempat
semula.
53
D. DATA LAPANGAN
Letak Arah Pembacaan Rambu Pembacaan Sudut Horisontal (H) Sudut Vertikal Jarak Langsung
Pesawat Bidik Belakang Muka Belakang Muka (V) Antar Patok (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6) (7)
1361
P5 1234 316⁰ 11' 00" 90⁰ 00' 00" 25,40
1107
P0
1594
P1 1432 201⁰ 47' 20" 90⁰ 00' 00" 32,40
1270
1260
P0 1098 282⁰ 43' 00" 90⁰ 00' 00" 32,40
0936
P1
1294
P2 1155 178⁰ 54' 00" 90⁰ 00' 00" 27,73
1016
1471
P1 1332 220⁰ 36' 40" 90⁰ 00' 00" 27,73
1193
P2
1160
P3 1055 76⁰ 51' 40" 90⁰ 00' 00" 21,16
0950
1206
P2 1100 108⁰ 32' 20" 90⁰ 00' 00" 21,16
0994
P3
1337
P4 1200 17⁰ 27' 20" 90⁰ 00' 00" 27,40
1063
1580
P3 1443 158⁰ 16' 40" 90⁰ 00' 00" 27,40
1306
P4
1431
P5 1325 356⁰ 29' 20" 90⁰ 00' 00" 21,25
1219
1227
P4 1121 167⁰ 51' 40" 90⁰ 00' 00" 21,25
1015
P5
1505
P0 1378 62⁰ 40' 20" 90⁰ 00' 00" 25,40
1251
54
E. PENGOLAHAN DATA
P0 = 201⁰ 47' 20" - 316⁰ 11' 00" = - 115⁰ 13' 20" + 360⁰ = 245⁰ 36' 20"
P1 = 178⁰ 54' 00" - 282⁰ 43' 00" = - 104⁰ 29' 00" + 360⁰ = 256⁰ 11' 00"
P2 = 76⁰ 51' 40" - 220⁰ 36' 40" = - 144⁰ 25' 00" + 360⁰ = 216⁰ 15' 00"
P3 = 17⁰ 27' 20" - 108⁰ 32' 20" = - 91⁰ 05' 00" + 360⁰ = 269⁰ 35' 00"
P4 = 356⁰ 29' 20" - 158⁰ 16' 40" = = 198⁰ 13' 20"
P5 = 62⁰ 40' 20" - 167⁰ 51' 40" = - 105⁰ 11' 20" + 360⁰ = 255⁰ 29' 20" +
Σα = 1441⁰ 20' 00"
Catatan : Bila pada pengurangan sudut diperoleh hasil negative, maka harus
ditambah 360⁰.
Syarat 1 :
= (n + 2) x 180, untuk sudut luar
= (6 + 2) x 180
= 1440 00’ 00”
+ 01 20'00"
K = -
6
di mana 6 adalah jumlah patok poligon dan nilai K diambil dengan tanda yang
berlawanan tanda selisih sudut.
55
P4 = 198⁰ 13' 20" - 00 13’ 20” = 198⁰ 00' 00"
P5 = 255⁰ 29' 20" - 00 13’ 20” = 255⁰ 16' 00" +
Σα = 1440⁰ 00' 00"
Syarat 1 :
Catatan :
56
5. Perhitungan Jarak Mendatar (d)
Rumus : d = A h cos2 ; dimana : h = (ba – bb)
A = 100
= sudut elevasi
ba = benang atas
bb = benang bawah
Syarat 2 : d sin = 0
Oleh karena - 0,200 0, maka harus diberi koreksi sebagai berikut :
Rumus :
d
Kx = x d’
d
di mana :
d = jarak mendatar antara patok
d = jumlah jarak mendatar antara patok
d’ = jumlah proyeksi jarak antara patok ke sumbu X
(diambil lawan tanda)
Kx = koreksi proyeksi jarak antara patok ke sumbu X
57
Perhitungan nilai koreksi sumbu X
P0 = + 10,07 (Diambil dari tahun angkatan, dan dua angka terakhir nim)
P1 = + 10,07 - 12,000 + 0,042 = - 1,888
P2 = - 1,88 - 27,500 + 0,036 = - 29,352
P3 = - 29,35 - 15,300 + 0,027 = - 44,625
P4 = - 44,62 + 18,500 + 0,035 = - 26,090
P5 = - 26,09 + 18, 600 + 0,027 = - 7,462
P0 = - 7,46 + 17,500 + 0,033 = + 10,07
Catatan :
a. Diketahui absis titik awal = 10,07 m
b. P0 awal = P0 akhir
58
Syarat 2 : d cos = 0
Oleh karena - 0,144 0, maka harus diberi koreksi sebagai berikut :
Rumus :
d
Ky = x d”
d
di mana :
d = jarak mendatar antara patok
d = jumlah jarak mendatar antara patok
d” = jumlah proyeksi jarak antara patok ke sumbu X
(diambil lawan tanda)
Ky = koreksi proyeksi jarak antara patok ke sumbu X
P0 = + 10,07 (Diambil dari tahun angkatan, dan dua angka terakhir nim)
P1 = + 10,07 - 30,089 + 0,030 = - 19,99 meter
P2 = - 19,99 + 3,731 + 0,026 = - 16,23 meter
P3 = - 16,23 + 14,635 + 0,020 = - 1,58 meter
P4 = - 1,58 + 19,707 + 0,025 =+ 18,16 meter
P5 = + 18,16 + 10,263 + 0,020 =+ 28,44 meter
P0 = + 28,44 - 18,391 + 0,024 = + 10,07
Catatan :
a. Diketahui absis titik awal = 10,07 m
b. P0 awal = P0 akhir
59
F. TABEL HASIL PENGOLAHAN DATA
P0 316⁰ 11' 00" 201⁰ 47' 20" 245⁰ 36' 20" -00⁰ 13' 20" 245⁰ 23' 00" 201⁰ 46' 20" +10,07 +10,07
32,40 12.00 +0,042 30,09 +0,03
P1 282⁰ 43' 00" 178⁰ 54' 00" 256⁰ 11' 00" -00⁰ 13' 20" 255⁰ 57' 40" 277⁰ 44' 00" -1,89 -19,99
27,73 27.50 +0,036 3,73 +0.03
P2 220⁰ 36' 40" 76⁰ 51' 40" 216⁰ 15' 00" -00⁰ 13' 20" 216⁰ 01' 40" 313⁰ 45' 40" -29,35 -16,23
21,16 15,30 +0,027 14,64 +0,02
P3 108⁰ 32' 20" 17⁰ 27' 20" 269⁰ 35' 00" -00⁰ 13' 20" 269⁰ 21' 40" 43⁰ 07' 20" -44,625 -1,58
27,00 18,50 +0,035 19,71 +0,03
P4 158⁰ 16' 40" 356⁰ 29' 20" 198⁰ 13' 20" -00⁰ 13' 20" 198⁰ 00' 00" 61⁰ 07' 20" -26,09 +18,16
21,25 18,60 +0,027 10,26 +0,02
P5 167⁰ 51' 40" 62⁰ 40' 20" 255⁰ 29' 20" -00⁰ 13' 20" 255⁰ 16' 00" 136⁰ 23' 20" -7,46 +28,44
25,40 17,50 +0,033 18,39 +0,02
62
G. GAMBAR HASIL PENGOLAHAN DATA
Y
X : 00,00 P0 P1 X : 00,00
Y : 00,00
Y : 00,00
X : 00,00 P5 P2 X : 00,00
Y : 00,00 Y : 00,00
0
X
P3 X : 00,00
X : 00,00 P4 Y : 00,00
Y : 00,00
PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KOORDINAT
Skala 1 : ...
63
H. KESIMPULAN
I. SARAN
74
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Job : IV
Kelompok : …………………….. Mahasiswa : …………………
Hari/Tanggal : …………………….. Nim : …………………
Lokasi : …………………….. Program : …………………
75