Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Job : IV
Kelompok :I Mahasiswa : Ridwan
Hari/Tanggal : 25 Januari 2003 Nim : 015104003
Lokasi : Kampus UNM Partam Program : S1 Teknik Sipil

PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KOORDINAT

A. TUJUAN

1. Mahasiswa diharapkan terampil melaksanakan pengukuran polygon tertutup


koordinat.

2. Mahasiswa diharapkan dapat menghitung dan mengolah data serta menentukan


besar sudut jurusan suatu titik.

3. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan hasil pengukuran serta


menentukan letak suatu titik berdasarkan koordinat titik ( X ; Y ).

B. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

1. Pesawat Theodolite DT 106 1 Set

2. Patok 6 buah

3. Roll meter 1 buah

4. Rambu ukur 2 buah

5. Payung 1 buah

6. Alat tulis menulis

7. Blangko isian data

C. LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan di lapangan.

2. Menentukan lokasi pengukuran dan menggambar sketsa pengukuran.

52
3. Memasang patok pada titik-titik yang akan diukur, lalu ukur jarak langsung antar
patok dengan menggunakan roll meter

4. Memasang pesawat pada statif, lalu tempatkan di atas patok P0.

5. Menyetel kedataran pesawat dengan memutar sekrup tiga.

6. Memasang kompas pada pesawat, lalu buka/lepaskan sekrup K1 dan K2.

7. Menyetel piringan skala horizontal hingga pembacaan sudut horizontal menjadi


00⁰ 00' 00".

8. Mengeraskan sekrup K1, sedangkan sekrup K2 tetap dibiarkan terbuka, lalu


arahkan teropong hingga kompas menunjukkan arah utara.

9. Mengunci sekrup K2 dan melonggarkan sekrup K1 lalu arahkan teropong ke titik


P1 dengan menggunakan Visir.

10. Mengeraskan sekrup K1, lalu menggunakan sekrup F1 untuk mengarahkan


teropong secara halus (lambat) hingga patok tepat berimpit dengan benang
diagfragma, lalu baca benang atas (BA), benang tengah (BT), dan benang atas
(BA).

11. Menyetel sekrup micrometer, lalu baca besarnya sdut yang terbentuk (derajat,
menit dan detik).

12. Melonggarkan kembali sekrup K1, lalu arahkan teropong ke titik P5 dengan
menggunakan Visir dan lakukan kembali langkah kerja nomor 10 dan nomor 11.

13. Setelah itu pindahkan pesawatke titik P1, lalu setel kedataran pesawat dengan
memutar sekrup tiga.

14. Lakukan langkah kerja nomor 12 dengan mengarahkan teropong ke titik P2


sebagai pembacaan sudut muka dan titik P0 sebagai pembacaan belakang.

15. Demikian seterusnya hingga semua titik selesai diukur.

16. Setelah pengukuran selesai, pesawat dan alat-alat lainnya dikembalikan ke tempat
semula.

53
D. DATA LAPANGAN

Letak Arah Pembacaan Rambu Pembacaan Sudut Horisontal (H) Sudut Vertikal Jarak Langsung
Pesawat Bidik Belakang Muka Belakang Muka (V) Antar Patok (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6) (7)
1361
P5 1234 316⁰ 11' 00" 90⁰ 00' 00" 25,40
1107
P0
1594
P1 1432 201⁰ 47' 20" 90⁰ 00' 00" 32,40
1270
1260
P0 1098 282⁰ 43' 00" 90⁰ 00' 00" 32,40
0936
P1
1294
P2 1155 178⁰ 54' 00" 90⁰ 00' 00" 27,73
1016
1471
P1 1332 220⁰ 36' 40" 90⁰ 00' 00" 27,73
1193
P2
1160
P3 1055 76⁰ 51' 40" 90⁰ 00' 00" 21,16
0950
1206
P2 1100 108⁰ 32' 20" 90⁰ 00' 00" 21,16
0994
P3
1337
P4 1200 17⁰ 27' 20" 90⁰ 00' 00" 27,40
1063
1580
P3 1443 158⁰ 16' 40" 90⁰ 00' 00" 27,40
1306
P4
1431
P5 1325 356⁰ 29' 20" 90⁰ 00' 00" 21,25
1219
1227
P4 1121 167⁰ 51' 40" 90⁰ 00' 00" 21,25
1015
P5
1505
P0 1378 62⁰ 40' 20" 90⁰ 00' 00" 25,40
1251

54
E. PENGOLAHAN DATA

1. Perhitungan sudut yang diukur (α) Sebelum Dikoreksi


Rumus : α = Sudut bacaan muka – Sudut bacaan belakang

P0 = 201⁰ 47' 20" - 316⁰ 11' 00" = - 115⁰ 13' 20" + 360⁰ = 245⁰ 36' 20"
P1 = 178⁰ 54' 00" - 282⁰ 43' 00" = - 104⁰ 29' 00" + 360⁰ = 256⁰ 11' 00"
P2 = 76⁰ 51' 40" - 220⁰ 36' 40" = - 144⁰ 25' 00" + 360⁰ = 216⁰ 15' 00"
P3 = 17⁰ 27' 20" - 108⁰ 32' 20" = - 91⁰ 05' 00" + 360⁰ = 269⁰ 35' 00"
P4 = 356⁰ 29' 20" - 158⁰ 16' 40" = = 198⁰ 13' 20"
P5 = 62⁰ 40' 20" - 167⁰ 51' 40" = - 105⁰ 11' 20" + 360⁰ = 255⁰ 29' 20" +
Σα = 1441⁰ 20' 00"
Catatan : Bila pada pengurangan sudut diperoleh hasil negative, maka harus
ditambah 360⁰.
Syarat 1 :
 = (n + 2) x 180, untuk sudut luar
= (6 + 2) x 180
= 1440 00’ 00”

Selisih sudut = 1441⁰ 20' 00" - 1440 00’ 00”


= 01 20’ 00”
Oleh karena terdapat selisih sudut, maka tiap-tiap patok poligon harus dikoreksi
yang besarnya sebagai berikut :

 + 01 20'00" 
K = -  
 6 

= - 00 13’ 20”

di mana 6 adalah jumlah patok poligon dan nilai K diambil dengan tanda yang
berlawanan tanda selisih sudut.

2. Perhitungan Sudut yang Diukur (α) Setelah Dikoreksi.


Rumus : sudut sesudah dikoreksi = sudut sebelum dikoreksi  koreksi

P0 = 245⁰ 36' 20" - 00 13’ 20” = 245⁰ 23' 00"


P1 = 256⁰ 11' 00" - 00 13’ 20” = 255⁰ 57' 40"
P2 = 216⁰ 15' 00" - 00 13’ 20” = 216⁰ 01' 40"
P3 = 269⁰ 35' 00" - 00 13’ 20” = 269⁰ 21' 40"

55
P4 = 198⁰ 13' 20" - 00 13’ 20” = 198⁰ 00' 00"
P5 = 255⁰ 29' 20" - 00 13’ 20” = 255⁰ 16' 00" +
Σα = 1440⁰ 00' 00"

Catatan :  harus sama dengan syarat 1.

Syarat 1 :

 = (n + 2) x 180, untuk sudut luar


= (6 + 2) x 180
= 1440 00’ 00”

3. Perhitungan Azimuth Patok ()


Rumus :  = azimuth patok belakang + sudut terkoreksi - 180

P0 – P1 = 201 46’ 20” (Azimuth awal)


P1 – P2 = 201 46’ 20” + 255 57’ 40” - 180 = 277 44’ 00”
P2 – P3 = 277 44’ 00” + 216 01’ 40” - 180 = 313 45’ 40”
P3 – P4 = 313 45’ 40” + 269 21’ 40” - 180 = 43 07’ 20”
P4 – P5 = 43 07’ 20” + 198 00’ 00” - 180 = 61 07’ 20”
P5 – P0 = 61 07’ 20” + 255 16’ 00” - 180 = 136 23’ 20”
P0 – P1 = 136 23’ 20” + 245⁰ 23' 00" - 180 = 201 46’ 20”

Catatan :

a. Azimuth awal P0 – P1 = 201 46’ 20”, diukur langsung di lapangan.


b. Azimuth awal = azimuth akhir.
c. Bila hasil pengurangan sudut diperoleh nilai  negatif, maka harus ditambah
360.

4. Perhitungan Sudut Elevasi Patok ()


Rumus :  = 90 - sudut vertical

P0 – P1 = 90 - 90 00’ 00” = + 00 00’ 00”


P1 – P2 = 90 - 90 00’ 00” = + 00 00’ 00”
P2 – P3 = 90 - 90 00’ 00” = + 00 00’ 00”
P3 – P4 = 90 - 90 00’ 00” = + 00 00’ 00”
P4 – P5 = 90 - 90 00’ 00” = + 00 00’ 00”
P5 – P0 = 90 - 90 00’ 00” = + 00 00’ 00”

56
5. Perhitungan Jarak Mendatar (d)
Rumus : d = A h cos2  ; dimana : h = (ba – bb)
A = 100
 = sudut elevasi
ba = benang atas
bb = benang bawah

P0 – P1 = 100 (1,594 – 1,270) cos2 + 00 00’ 00” = 32,40 meter


P1 – P2 = 100 (1,294 – 1,016) cos2 + 00 00’ 00” = 27,73 meter
P2 – P3 = 100 (1,160 – 0,950) cos2 + 00 00’ 00” = 21,16 meter
P3 – P4 = 100 (1,337 – 1,063) cos2 + 00 00’ 00” = 27,00 meter
P4 – P5 = 100 (1,431 – 1,219) cos2 + 00 00’ 00” = 21,25 meter
P5 – P0 = 100 (1,505 – 1,251) cos2 + 00 00’ 00” = 25,40 meter +
 d =154,94 meter

6. Perhitungan Proyeksi Jarak antara Patok ke Sumbu X


Rumus : d’ = d sin  ; dimana : d’ = proyeksi jarak patok ke sumbu X
D = jarak mendatar
 = azimuth patok

P0 – P1 = 32,40 sin 201 46’ 20” = - 12,00 meter


P1 – P2 = 27,73 sin 277 44’ 00” = - 27,50 meter
P2 – P3 = 21,16 sin 313 45’ 40” = - 15,30 meter
P3 – P4 = 27,00 sin 43 07’ 20” = + 18,50 meter
P4 – P5 = 21,25 sin 61 07’ 20” = + 18, 60 meter
P5 – P0 = 25,40 sin 136 29’ 30” = + 17,50 meter +
 d’ = - 0,200 meter

Syarat 2 :  d sin  = 0
Oleh karena - 0,200  0, maka harus diberi koreksi sebagai berikut :
Rumus :
d
Kx = x  d’
d

di mana :
d = jarak mendatar antara patok
d = jumlah jarak mendatar antara patok
 d’ = jumlah proyeksi jarak antara patok ke sumbu X
(diambil lawan tanda)
Kx = koreksi proyeksi jarak antara patok ke sumbu X

57
Perhitungan nilai koreksi sumbu X

P0 – P1 = 32,40/154,94 x (+ 0,200) = + 0,042 meter


P1 – P2 = 27,73/154,94 x (+ 0,200) = + 0,036 meter
P2 – P3 = 21,16/154,94 x (+ 0,200) = + 0,027 meter
P3 – P4 = 27,00/154,94 x (+ 0,200) = + 0,035 meter
P4 – P5 = 21,25/154,94 x (+ 0,200) = + 0,027 meter
P5 – P0 = 25,40/154,94 x (+ 0,200) = + 0,033 meter +
 Kx = + 0,200 meter
Catatan :  Kx =  d’, harus sama besarnya tetapi berlawanan tanda

7. Perhitungan Koordinat (Absis = x) Setiap Patok


Rumus : X = X0  d’  Kx ; dimana : X = absis titik poligon yang dicari
X0 = absis titik belakang
d’ = proyeksi jarak patok ke sumbu X
Kx= koreksi proyeksi jarak patok ke
sumbu X

P0 = + 10,07 (Diambil dari tahun angkatan, dan dua angka terakhir nim)
P1 = + 10,07 - 12,000 + 0,042 = - 1,888
P2 = - 1,88 - 27,500 + 0,036 = - 29,352
P3 = - 29,35 - 15,300 + 0,027 = - 44,625
P4 = - 44,62 + 18,500 + 0,035 = - 26,090
P5 = - 26,09 + 18, 600 + 0,027 = - 7,462
P0 = - 7,46 + 17,500 + 0,033 = + 10,07

Catatan :
a. Diketahui absis titik awal = 10,07 m
b. P0 awal = P0 akhir

8. Perhitungan Proyeksi Jarak antara Patok ke Sumbu Y


Rumus : d” = d cos  ; dimana : d” = proyeksi jarak patok ke sumbu X
d = jarak mendatar
 = azimuth patok

P0 – P1 = 32,40 cos 201 46’ 20” = - 30,089 meter


P1 – P2 = 27,73 cos 277 44’ 00” = + 3,731 meter
P2 – P3 = 21,16 cos 313 45’ 40” = + 14,635 meter
P3 – P4 = 27,00 cos 43 07’ 20” = + 19,707 meter
P4 – P5 = 21,25 cos 61 07’ 20” = + 10,263 meter
P5 – P0 = 25,40 cos 136 23’ 20” = - 18,391 meter +
 d” = - 0,144 meter

58
Syarat 2 :  d cos  = 0
Oleh karena - 0,144  0, maka harus diberi koreksi sebagai berikut :
Rumus :

d
Ky = x  d”
d

di mana :
d = jarak mendatar antara patok
d = jumlah jarak mendatar antara patok
 d” = jumlah proyeksi jarak antara patok ke sumbu X
(diambil lawan tanda)
Ky = koreksi proyeksi jarak antara patok ke sumbu X

Perhitungan nilai koreksi sumbu Y

P0 – P1 = 32,40/154,94 x (+ 0,144) = + 0,030 meter


P1 – P2 = 27,73/154,94 x (+ 0,144) = + 0,026 meter
P2 – P3 = 21,16/154,94 x (+ 0,144) = + 0,020 meter
P3 – P4 = 27,00/154,94 x (+ 0,144) = + 0,025 meter
P4 – P5 = 21,25/154,94 x (+ 0,144) = + 0,020 meter
P5 – P0 = 25,40/154,94 x (+ 0,144) = + 0,024 meter +
 KY = + 0,144 meter
Catatan :  Ky =  d”, harus sama besarnya tetapi berlawanan tanda

9. Perhitungan Koordinat (Ordinat = y) Setiap Patok


Rumus : Y = Y0  d”  Ky ; dimana : Y = absis titik poligon yang dicari
Y0 = absis titik belakang
d” = proyeksi jarak patok ke sumbu X
Ky = koreksi proyeksi jarak patok ke
sumbu X

P0 = + 10,07 (Diambil dari tahun angkatan, dan dua angka terakhir nim)
P1 = + 10,07 - 30,089 + 0,030 = - 19,99 meter
P2 = - 19,99 + 3,731 + 0,026 = - 16,23 meter
P3 = - 16,23 + 14,635 + 0,020 = - 1,58 meter
P4 = - 1,58 + 19,707 + 0,025 =+ 18,16 meter
P5 = + 18,16 + 10,263 + 0,020 =+ 28,44 meter
P0 = + 28,44 - 18,391 + 0,024 = + 10,07

Catatan :
a. Diketahui absis titik awal = 10,07 m
b. P0 awal = P0 akhir

59
F. TABEL HASIL PENGOLAHAN DATA

Sudut Bacaan Sudut Pengambilan


d Sin α d Cos α Koordinat Titik
Sudut Sudut Azimuth Jarak (d)
Titik Koreksi Koreksi
Belakang Muka Sebelum Koreksi Sesudah (α) (m)
+ - + - X Y
Dikoreksi Dikoreksi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

P0 316⁰ 11' 00" 201⁰ 47' 20" 245⁰ 36' 20" -00⁰ 13' 20" 245⁰ 23' 00" 201⁰ 46' 20" +10,07 +10,07
32,40 12.00 +0,042 30,09 +0,03
P1 282⁰ 43' 00" 178⁰ 54' 00" 256⁰ 11' 00" -00⁰ 13' 20" 255⁰ 57' 40" 277⁰ 44' 00" -1,89 -19,99
27,73 27.50 +0,036 3,73 +0.03
P2 220⁰ 36' 40" 76⁰ 51' 40" 216⁰ 15' 00" -00⁰ 13' 20" 216⁰ 01' 40" 313⁰ 45' 40" -29,35 -16,23
21,16 15,30 +0,027 14,64 +0,02
P3 108⁰ 32' 20" 17⁰ 27' 20" 269⁰ 35' 00" -00⁰ 13' 20" 269⁰ 21' 40" 43⁰ 07' 20" -44,625 -1,58
27,00 18,50 +0,035 19,71 +0,03
P4 158⁰ 16' 40" 356⁰ 29' 20" 198⁰ 13' 20" -00⁰ 13' 20" 198⁰ 00' 00" 61⁰ 07' 20" -26,09 +18,16
21,25 18,60 +0,027 10,26 +0,02
P5 167⁰ 51' 40" 62⁰ 40' 20" 255⁰ 29' 20" -00⁰ 13' 20" 255⁰ 16' 00" 136⁰ 23' 20" -7,46 +28,44
25,40 17,50 +0,033 18,39 +0,02

62
G. GAMBAR HASIL PENGOLAHAN DATA
Y

X : 00,00 P0 P1 X : 00,00
Y : 00,00
Y : 00,00

X : 00,00 P5 P2 X : 00,00
Y : 00,00 Y : 00,00
0
X

P3 X : 00,00
X : 00,00 P4 Y : 00,00
Y : 00,00
PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KOORDINAT
Skala 1 : ...

63
H. KESIMPULAN

1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran polygon tertutup dengan kompas secara


baik dan benar.
2. Mahasiswa telah dapat mengolah data dan menghitung besar sudut yang diukur
terhadap arah utara.
3. Mahasiswa telah dapat menggambarkan hasil pengukuran dan menentukan letak
titik-titik polygon hasil pengukuran.

I. SARAN

1. Untuk mengurangi kesalahan pada saat pengukuran sebaiknya mahasiswa terlebih


dulu memahami dan mempelajari materi yang akan dipraktekkan.
2. Sebaiknya mahasiswa menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Dalam pelaksanaan praktek, dibutuhkan kekompakan agar job pengukuran dapat
diselesaikan dengan baik dan benar.

74
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Job : IV
Kelompok : …………………….. Mahasiswa : …………………
Hari/Tanggal : …………………….. Nim : …………………
Lokasi : …………………….. Program : …………………

TABEL PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KOORDINAT

Pembacaan Pembacaan Sudut Horisontal Sudut


Letak Arah Jarak Langsung
Rambu (H) Vertikal
Pesawa Bidi Belakan Antar Patok
Muka Belakang Muka (V)
t k g (m)
1 2 3 4 4 5 6 7

75

Anda mungkin juga menyukai