Anda di halaman 1dari 42

Pengukuran Poligon

KEGUNAAN POLIGON

1.Sebagai kerangka Horizontal pada daerah


pengukuran
2.Kontrol Jarak dan Sudut
3.Basik titik untuk pengukuran selanjutnya
4.Memudahkan dalam perhitungan dan
ploting peta

SYARAT POLIGON
1. Jurusan Awal
2. Koordinat Awal
3. Semua sudut diukur
4. Semua jarak diukur
Pada masa kini pengukuran poligon banyak
mempergunakan TS ( Total Station ) dimana sudut dan
jarak diukur bersamaan kemudian datanya direkam dalam
peranti khusus ( disket, Chip ) dan dapat langsung di
proses oleh komputer
Contoh Alat TS :
Bentuk Pengukuran
Polygon
Polygon tertutup/keliling
Polygon terbuka

Polygon tertutup/keliling

Titik awal dan titik akhir merupakan titik


yang sama.
Untuk pengukuran sudut yang dilaksanakan sudut
luar, maka kesalahan dapat dikontrol dari pengukuran
karena jumlah sudut luar dari segi n harus sama
dengan (2 n + 4) 900 atau (n + 2) 1800.
Sedangkan untuk pengukuran sudut yang dilaksanakan
sudut dalam, maka kesalahan pengukuran dapat
dikontrol, dimana jumlah sudut dalam harus sama
dengan (2n 4) 900 atau (n - 2) 1800. Dimana n adalah
banyaknya sudut.
U

P1 P2

P3
P6 SUDUT LUAR

P5 P4

Titik pertama sama dengan titik akhir


U

P2
P1

P3
P6 SUDUT
DALAM

P5 P4

Titik pertama sama dengan titik akhir


Polygon Terbuka
Titik pertama tidak sama dengan titik akhir

Polygon terbuka Bebas

Pada polygon ini dalam pengukuran sudut dan


jarak tidak dapat dikontrol.
Dalam pengukuran ini tidak memerlukan ketentuan
tentang letaknya dalam peta maka, tidak dapat
memerlukan hitungan. Hitungan dalam pemetaannya,
jadi cukup diukur panjang sisi dan besar sudutnya.
U

P1

P2

P3

Titik pertama tidak sama dengan titik akhir

P4

P5
Polygon Terbuka terikat sebagian

Dalam pengukuran polygon terbuka terikat


sebagian harus memenuhi syarat sebagai
berikut :

Satu titik harus diketahui koordinat.


Satu sisi harus diketahui sudut jurusannya.
Dua buah titik harus diketahui koordinatnya.
Maka untuk memenuhi syarat pertama harus
memilih sebuah titik tetap (becnh mark) sebagai
salah satu titik polygon yang sudah ada
koordinatnya, dengan tujuan memudahkan
perhitungan titik berikutnya.

Sedangkan untuk memenuhi syarat kedua


sebelum memulai pengukuran hendaknya
theodolite diarahkan dahulu ke titik tetap
lainnya agar dapat dihitung sudut jurusannya
dari 2 buah titik yang berkoordinat. Untuk
polygon jenis ini besar sudut dan jarak yang
berukur tidak dapat dikoreksi secara analitis.
U

P2 P3

P1(x,y) P4

P5
P3
P2(x,y)

P1(x,y) P4

P5
Polygon Terbuka Terikat Sempurna

Mengukur polygon terbuka terikat sempurna, titik


tetap awal dan titik tetap akhir harus sudah diketahui
koordinat dan sudut jurusannya.

Dari titik tetap itulah pengukuran diarahkan ketitik


lain kemudian diukur sudut-sudut pada titik tersebut,
sehingga mendapatkan sisi sudut jurusan yang
berhubungan. Untuk jenis polygon ini sudut maupun
jarak dapat dikoreksi secara analitis.
Koreksi sudut pada polygon macam ini adalah sebagai
berikut :

Pada pelaksanaan pengukuran yang didapat sebelah


kanan maka sudut dapat dikoreksi :

= awal akhir + n . 180

Sedangkan bila pengukuran didapat sebelah kiri


maka sudut dapat dikoreksi :

= akhir awal + n . 180

= jumlah sudut terukur


SUDUT KANAN
U


P1(x,y) U
P3

P2
P5
P4

SUDUT KIRI

Titik pertama tidak sama dengan titik akhir P6


Syarat Pembuatan Titik Polygon

a) Dalam menentukan jumlah titik polygon, harus


berdasarkan pada fungsi polygon.
b) Bentuk polygon diusahakan tidak terlalu banyak
sudut.
c) Jarak dari setiap titik titik polygon diusahakan
mendekati sama dan tidak terlalu pendek.
d) Diusahakan tidak membentuk sudut lancip.
Syarat Penempatan Titik
Polygon :

Memudahkan untuk pelaksanaan pengukuran.


Titik polygon harus dipilih pada daerah yang
mudah dibidik secara langsung.
Untuk memudahkan mencari titik polygon,
usahakanlah titik polygon tersebut terletak
dekat dengan obyek obyek yang mudah
dikenal, misalnya : pohon, tiang listrik dan
lain lain.
Pengukuran Sudut :

Untuk mendapatkan pengukuran sudut yang teliti


pengukuran dilaksanakan minimum 2 kali, yaitu :

Pengukuran sudut datar posisi biasa


( posisi I ).
Pengukuran sudut datar posisi luar biasa
( posisi II ) semakin banyak bacaan sudut
yang diambil, maka kita dapat
membandingkan bacaan sudut yang paling
teliti ( lihat contoh tabel bacaan sudut
datar dibawah ).
Bacaan sudut Besaran sudut
No Rata- Ket
. Target rata
Ttk Biasa Luar biasa Biasa Luar
biasa

03 053040 1853041

01 1051430 1051428 1051429


02 1104509 2904509

01 2745306 945306

02 1245306 1245308 1245307


03 394612 2194614

Perhitungan Polygon

Untuk perhitungan koordinat titik, dibutuhkan


beberapa hal sebagai berikut :

Misalnya harus ditentukan letak titik P


U dari titik A yang telah diketahui
koordinatnya, maka yang perlu
d
ditentukan lebih dahulu adalah ARAH
dari titik A ke titik P
A-P Untuk menentukan dimana letaknya
titik P pada arah itu, diperlukan JARAK
antara titik P ke titik A untuk
diketahui, dimisalkan jarak sama
A
dengan d
Maka diarah AP dibuat jarak sebesar d
sehingga letak titik P dan titik A dapat
diketahui
Jadi untuk menentukan letak titik lainnya,
diperlukan unsur-unsur :

Arah/sudut jurusan/Azimuth
Jarak.

Suatu arah ditentukan dengan sudut yang :

Dimulai dari arah utara geografis.


Diputar searah dengan jalannya jarum jam.
Diakhiri pada arah yang bersangkutan.
Dasar Perhitungan Poligon
Contoh Perhitungan Poligon Terbuka

Diketahui azimuth detail 1 ke detail 2 dan


koordinat di detail 1, yaitu :
X1 = 1000
Y1 = 1000
A12 = 300130
Ditanyakan koordinat detail 2, 3, 4 dan 5
Dasar Perhitungan Poligon

Penyelesaian :
a. Hitung koordinat detail 2, jika d12 = 30 m
X2 = X1 + d12 sin A12
X2 = 1000 + 30 sin 300130
X2 = 1015.0113

Y2 = Y1 + d12 cos A12


Y2 = 1000 + 30 cos 300130
Y2 = 1025.9742
Dasar Perhitungan Poligon

Penyelesaian :
a. Hitung koordinat detail 2, jika d12 = 30 m
X2 = X1 + d12 sin A12
X2 = 1000 + 30 sin 300130
X2 = 1015.0113

Y2 = Y1 + d12 cos A12


Y2 = 1000 + 30 cos 300130
Y2 = 1025.9742
Dasar Perhitungan Poligon

b. Menentukan Azimuth detail 2 ke detail


3(1)

Azimuth yang
dicari
Azimuth
awal

2500020
(di dapat dari pengukuran di
lapangan)
Dasar Perhitungan Poligon

b. Menentukan Azimuth detail 2 ke detail


3(2)
H2 = H2 - 180, maka :
A23 = H2 + A12 [A = (H-180)+A]
A23 = (H2 - 180) + A12
A23 = (2500020 - 180) + 300130
A23 = 700020 + 300130
A23 = 1000150
Dasar Perhitungan Poligon

c. Hitung Koordinat detail 3, jika d23 = 40 m


X3 = X2 + d23 sin A23
X3 = 1015.0113 + 40 sin 1000150
X3 = 1054.3999

Y3 = Y2 + d23 sin A23


Y3 = 1025.9742 + 40 cos 1000150
Y3 = 1019.0073
Tugas Mandiri 4
Dari perhitungan poligon terbuka diatas,
selesaikan untuk perhitungan koordinat
detail 4 dan 5 dengan data lapangan
sebagai berikut :
H3 = 1750000
d34 = 38,AB m
H4 = 1700000
d45 = 20,AB m

Perhitungan dilampirkan dan hasil akhir


perhitungan dibuat dalam Formulir
Perhitungan Koordinat Poligon, utk
TRIGONOMETRI

A(X,Y)

r y

x X

y y
Sin = Tg =
r x
x x
Cos = Cotg =
r y

Dalil Pitagoras : r = x 2 + y 2 42

Anda mungkin juga menyukai