KAJIAN PUSTAKA
2.1 Peledakan
udara.
pembuatan parit.
7. Peledakan teredam (cushion blasting) merupakan cara peledakan
dengan membuat rongga udara antar bahan peledak dan sumbat ledak
atau membuat lubang tembak yang lebih besar dari diameter dodol
berbentuk padat, cair, atau campurannya yang apabila diberi aksi panas,
benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia
bisa mencapai lebih dari 100.000 atm setara dengan 101.500 kg/cm 2 atau
9.850 MPa dengan energi per satuan waktu yang ditimbulkan sekitar 25.000
peledak begitu besar, namun kondisi ini terjadi akibat reaksi peledakan yang
sangat cepat, yaitu berkisar antara 2500-7500 meter per detik (m/detik).
Oleh sebab itu kekuatan energi tersebut hanya terjadi beberapa detik saja
batuan.
A. Reaksi Peledakan
tersebut.
m/s.
B. Bahan Peledak
volume.
50.000 psi.
detonator no. 8.
peka primer.
dikendalikan.
dalam batuan homogeny. Sifat mekanis batuan yang homogen akan berbeda
fase, yaitu fase pecahnya batuan, fase rekahan radial, fase Spalling (pecahan
akibat refleksi), fase rekahan penyebaran gas, fase pelepasan beban, fase
rekahan sepanjang batas kontras modulus pada rekahan geser, fase pecahan
Energi peledakan terdiri dari 2 macam energi yaitu energi yang beguna
berguna yang dihasilkan saat bahan peledak kuat beraksi adalah energi kejut
(1955), R.L Ash (1963), Langefors (1978), Konya (1972), Foldesi (1980),
S : Spacing
H : Hole Depth
b. Spasing
c. Burden
d. Tinggi jenjang
e. Stemming
f. Sub Drill
diameter lubang ledak, jenis batuan dan jenis bahan peledak yang
[ ]
1
ρe 3
B=3 , 15 x De x
ρe
kemungkinannya adalah :
H +2 B
H < 4 B → S= ; H = tinggi jenjang
3
H +7 B
H < 4 B → S=
8
H < 4 B → S=1 , 4 B
dengan berat, maka pernyataan PF bisa pula menjadi jumlah bahan peledak
batuan yang relative solid berkisar antara 0.30 – 0.60 Kg/m 3. Untuk powder
E
Powder Factor ( PF ) =
V
diledakkan yang dihitung dari luas area dan kedalaman lubang tembaknya.
Fragmentasi batuan hasil peledakan merupakan salah satu petunjuk
factor. Karena apabila dalam suatu peledakan, powder factor tercapai tetapi
peledakan sejauh 1893 sebagai dilaporkan oleh Liu dan Katsabanis (1996).
Sebagian besar Karya penelitian tentang teknik ini namun telah dilakukan di
Memmele 1987; Moxon et al. 1993; Liu dan Katsabanis 1996; Lu dan
Hustrulid 2003).
lubang bor, berinteraksi juga saling berasal dari kolom atau dasar lubang.
Memmele 1987).
udara awalnya diam dan pada suhu dan tekanan normal. Materi Udara dalam
kondisi fisik seperti hampir tidak ada reaksi terhadap hasil ledakan yang
memiliki suhu dan tekanan sekitar 3-4 yang lebih tinggi besarnya.
ledakan awal, fraksi ditransfer pada yang paling dalam urutan satu
Ukuran dan lokasi air- deck adalah dua parameter penting dalam
teknik ini. Air – deck dapat ditempatkan dalam sebuah lubang ledakan di
tiga lokasi berbeda yakni, di bagian atas bahan peledak, di tengah kolom
lokasi-lokasi yang sering disebut sebagai atas, tengah dan bawah dek
masing-masing.
Gambar 2.2. Patahan dan Retakan yang Dihasilkan dari Geometri Berbeda
Antara Muatan dan Distribusi
yang dipantulkan).
dinamis dengan elastisitas foto dan menegaskan bahwa aksi ledakan air-
produk ledakan dan waktu peningkatan aksi mereka pada media, tetapi juga
statis. Pada saat itu, tidak ada transfer energi lebih lanjut untuk media dan
gelombang kejut ke dalam medium sekitarnya, dan pada saat yang sama, ia
kaca untuk menyelidiki propagasi retak dinamis yang dihasilkan dari lubang
bor berisi udara. Fotografi kecepatan tinggi di jo-tion dengan elastisitas foto
ditempatkan di bagian bawah dari 12,7 mm diameter lubang bor dan plug
batang ditempatkan di dekat bagian atas lubang bor. Sebuah kolom udara
dari 165 mm panjang ditempatkan antara steker batang dan bagian atas
yang sama seperti gelombang datang. Karena interaksi ini, tekanan pada
konektor batang tidak hanya bertindak periode yang lebih lama, tetapi juga
daerah yang berasal lebih rumit daripada di daerah muatan (Gambar 2.5).
Tekanan tertinggi, selain dekat bahan peledak, yang dialami pada antarmuka
ukuran kritis terlampaui (Gambar 2.6). Panjang air-deck kritis 30-35% dari
kolom peledak asli ditentukan untuk bahan model yang digunakan dalam
yang sama dan pemuatan peledak dibandingkan dengan udara-deck atas dan
pemampat.
blasting.
lain :
1) Metode fotografi
2) Metode fotogrametri
5) Analisis ayakan
outs)
( ) ( )
0.8 −0.63
V 0.17 E
X =A . .Q
Q 115
A = Faktor batuan
(
n= 2 , 2−14
B
D)(
x 1−
W
B
x 1+)(
( A−1 )
2 )( PCL )
X
Xc= 1
( 0,693 ) n
[ ]
(e XcX )
n
R=100
B = Burden (m)