Anda di halaman 1dari 5

BAB XII

GROUND VIBRATION

12.1 Tujuan
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari ground vibration.
2. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya peledakan.
3. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan untuk mengukur ground vibration.

12.2 Pendahuluan Ground Vibration


Seperti yang telah diketahui, peledakan merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk membongkar sejumlah masa batuan agar material mudah untuk diangkut dan
dimuat menuju proses berikutnya. Kegiatan peledakan melibatkan banyaknya energi
yang terakumulasi sehingga menyebabkan terjadinya ground vibration (getaran
tanah) dan air blast.
Pada saat kegiatan peledak terjadi terdapat dua energi yang terlepas yaitu
work energy dan waste energy. Work energy merupakan energi yang menyebabkan
terjadinya tekanan besar sehingga material dapat terpecah. Sementara waste
energy merupakan energi sisa hasil peledakan yang keberadaannya dapat
membahayakan manusia dan lingkungan sekitar. Waste energy menyebabkan
rambatan gelombang seismic yang dapat dirasakan secara fisik akibat adanya
energi kimia secara massif yang di hempaskan secara seketika.
12.2.1 Mekanisme Pecahnya Batuan
1. Proses Pemecahan Tahap I
Tekanan tinggi yang diakibatkan oleh kegiatan peledakan menimbulkan
gelombang kejut (shock wave) yang meninggalkan lubang tembak dan
merambat dengan kecepatan 3000-5000 m/detik mengakibatkan tegangan
yang menimbulkan rekahan atau retakan radial. Rekahan radial terjadi pada
waktu 1-2 ms.
2. Proses Pemecahan Tahap II
Tekanan yang timbul pada tahap pertama adalah positif, setelah melewati
bidang bebas (free face), gelombang kejut dipantulkan dan tekanan menjadi
negatif sehingga menimbulkan gelombang tarik (tension wave). Gelombang
tarik tersebut akan merambat kedalam batuan dan menjadi rekahan primer.
Secara teoritis energi yang dibutuhkan 5-15% dari energi total bahan peledak.
3. Proses Pemecahan Tahap III
Dengan pengaruh tekanan tinggi dari gas hasil peledakan, maka rekahan
yang terbentuk pada tahap II akan diperlebar secara cepat oleh efek
kombinasi gelombang tarik. Akibat pelepasan kombinasi gelombang tarik,
menghasilkan tegangan tarik yang membantu terjadinya fragmentasi utama
pada proses peledakan.

12.3 Ground Vibration (Getaran Tanah)


Medan tegangan yang diakibatkan oleh pelepasan energi kimia seketika
menghasilkan deformasi elastic yang merambat jauh dari sumber peledakan (dalam
bentuk gelombang seismic, Jaeger & Cook, 1979). Ground vibration terjadi pada
daerah yang menerima tegangan material lebih kecil dari kekuatan material,
sehingga sesuai dengan sifat elastic material bentuk dan volumenya akan kembali
seperti semula. Perambatan tegangan dikenal juga sebagai gelombang seismik.
Gelombang seismik dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Gelombang Badan (Body Wave) merupakan gelombang yang merambat
melalui masa material dan merambat kedalam dari massa material.
Gelombang badan dibedakan menjadi gelombang longitudinal dan
gelombang transfersal.
2. Gelombang Permukaan (Surface Wave) merupakan gelombang yang
merambat diatas permukaan material tetapi tidak merambat ke dalam
material. Gelombang permukaan dibagi menjadi dua yaitu gelombang “love”
yang gerakannya seperti gelombang transversal tetapi bergerak secara
horizontal, dan gelombang “Rayleigh” yang memiliki gerakan berputar mundur
dan vertical terhadap arah rambat gelombang.
12.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Getaran Hasil Peledakan
Kekuatan dan tingkat getaran dari suatu hasil kegiatan peledakan dipengaruhi
oleh tiga faktor utama yaitu jumlah bahan peledak per waktu tunda, waktu tunda dan
akurasi detonator. Selain itu tingkat getaran tanah juga dipengaruhi oleh jenis
batuan/kondisi geologi. Menurut Rosenthal dan Marlock (1987) faktor yang
mempengaruhi geteran peledakan dibagi menjadi dua variable yaitu :
12.4.1 Varible Terkontrol
1. Jumlah Bahan Peledak per Waktu Tunda
Besarnya getaran yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh jumlah total bahan
peledak per waktu tunda. Menurut penelitian Devine 1966 dalam Dowding
1985 menunjukan bahwa kecepatan rambatan getaran hasil peledakan dalam
suatu massa batuan sangat erat kaitannya dengan jumlah bahan peledak per
waktu tunda. Hubangan antara kecepatan rambatan getaran dalam suatu
massa batuan merupakan hubungan yang berbanding lurus apabila semakin
besar muatan bahan peledak maka getaran yang dihasilkan akan semakin
besar.
2. Jarak dan Titik Area Peledakan
Menurut penelitian USMB RI18507 komponen kecepatan rambatan suatu
getaran hasil peledakan akan melemah secara bertahap terhadap jarak.
Semakin jauh titik pengukuran getaran tanah terhadap sumber ledakan maka
kecepatan rambatan suatu getaran hasil peledakan yang di rekam oleh alat
akan semakin kecil secara signifikan.
3. Akurasi Detonator
Akurasi detonator tergantung pada keadaan blasting cap. Error dapat terjadi
karena kecerobohan produksi pabrik dan perbedaan sistem perakitan pabrik.
Error dapat menyebabkan detonator delay tertentu meledak lebih cepat atau
lambat. Pada detonator nonel error yang dapat terjadi sebesar 5 %
sedangkan pada detonator electronic error yang dapat terjadi sebesar 1 %.
Ketidakakuratan tersebut menyebabkan jumlah lubang meledak dalam waktu
bersamaan.
4. Geometri Peledakan
Faktor geometri peledakan, erat kaitannya dengan jumlah bahan peledak
yang digunakan, semakin banyak bahan peledak yang digunakan maka
tingkat getaran yang dihasilkan akan semakin besar.
5. Jenis Bahan Peledak
Jenis bahan peledak yang digunakan dapat mempengaruhi hasil getaran
yang dihasilkan. Hasil getaran yang erat kaitannya juga dengan densitas dari
bahan peledak tersebut.
6. Waktu Tunda
Interval waktu tunda antara lubang ledak sangat mempengaruhi tingkat
getaran yang dihasilkan, Jika interval waktu tunda antar lubang besar maka
kemungkinan jumlah bahan peledak yang dianggap meledak bersamaan
semakin kecil dan tentunya akan menghasilkan getaran yang kecil juga,
sebaliknya jika waktu tunda kecil maka kemungkinan jumlah bahan peledak
yang dianggap meledak bersamaan semakin besar dan tentunya akan
menghasilkan getaran yang besar.
7. Arah Peledakan
Arah paledakan mempengaruhi besarnya getaran yang ditimbulkan operasi
peledakan, getaran pada arah yang serah dengan kemajuan tambang akan
menghasilkan getaran yang lebih besar karena energi yang dihasilkan
merambat pada media yang homogen.
8. Decking Loading
Decking adalah salah satu cara membagi kolom isian bahan peledak menjadi
2 atau lebih. Dengan cara ini diantara kolom isian bahan peledak diisi dengan
material pengisi misalnya stemming. Stemming tersebut berguna dalam
mengurangi getaran atau mengurangi jumlah bahan peledakan tiap delay.
12.4.2 Variable Tidak Terkontrol
Varible tidak terkontrol biasanya dipengaruhi oleh faktor geologi serta kondisi
geologi batuan. Tingkat kecepatan rambat getaran hasil peledakan sangat
dipengaruhi oleh sifat fisik dari batuan yang akan di ledakan.
12.5 Alat Ukur Ground Vibration
Untuk mengukur ground vibration pada proses peledakan, digunakan alat
pemantau getaran (vibration monitor). Alat ukur yang pada umumnya digunakan
dilapangan adalah Blastmate III
dan Minimate Plus. Kedua alat tersebut dapat
mengukur sekaligus mencatat getaran tanah dengan tepat dengan teknis kerja
seperti seismograf dan terdiri dari dua bagian penting, yaitu sesor dan recorder.
Contoh hasil pengukuran gelombang getaran yang dihasilkan alat ukur ini dapat
dibaca dengan Softaware Blastware.

12.6 Tugas
12.6.1 Tugas Akhir
Buat resume mengenai SNI 7571 : 2010 tentang Baku Tingkat Getaran Pada
Kegiatan Tambang Terbuka Terhadap Bangunan serta prosedur teknis pengukuran
ground vibration dilapangan (min 8 halaman)!

Anda mungkin juga menyukai