Anda di halaman 1dari 9

WAHABIYYAH, AHMADIYYAH, DAN BAHAIYYAH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata

Kuliah : Ilmu Kalam

Dosen Pengampu :

H. Muhammad, Lc. M.H.I.

Oleh Kelompok 6 :

Khairul Fahmi : 23.111.526


M. Naufal Ali : 23.111.530
Tazkya Isya Firdaus : 23.111.544

PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSIAH FAKULTAS


SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
MARTAPURA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat berupa kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah ilmu kalam ini tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam juga tidak lupa dihaturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, kerabat, dan pengikut beliau dari
dulu hingga akhir zaman kelak.

Kami mengucapkan terimakasih kepada “H. Muhammad, Lc. M.H.I.”


yang telah membimbing serta memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sangat membangun, kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “Wahabiyyah, Ahmadiyyah, dan Bahaiyyah” bagi para pembaca
terutama bagi kami sendiri.

Martapura, 13 November 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 2

A. Wahabiyyah............................................................................................................................... 2

B. Ahmadiyyah .............................................................................................................................. 3

C. Bahaiyyah .................................................................................................................................. 4

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................... 5

A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 5

B. Saran ......................................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................... 6

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wahabi adalah gerakan keagamaan yang didirikan oleh Muhammad bin


Abdul Wahhab pada abad ke-18 Masehi di Arab Saudi. Gerakan ini memiliki
pengaruh yang cukup signifikan terhadap keyakinan mayoritas ulama dan
memiliki kebijakan yang mengakibatkan terjadinya pencekalan terhadap ulama-
ulama yang menganut paham Wahabi tersebut dalam berdakwah

Ahmadiyah adalah gerakan kebangkitan Islam dan mazhab atau aliran


baru dalam Islam yang baru lahir lebih dari satu abad yang lalu. Ahmadiyah
memiliki kepercayaan bahwa ada nabi setelah Nabi Muhammad Saw yaitu Mirza
Ghulam Ahmad, pengertian Khataman Nabiyyin (nabi penutup), dan Ahmadiyah
dianggap bukan Islam sehingga di sejumlah negara penganutnya mengalami
diskriminasi.

Bahaiyah adalah gerakan keagamaan yang berasal dari Persia pada abad
ke-19. Bahaiyah mengajarkan bahwa semua agama memiliki sumber yang sama
dan bahwa semua agama memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan
perdamaian dan persatuan di dunia. Bahaiyah dianggap sebagai agama baru dan
di beberapa negara mengalami diskriminasi

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Wahabiyyah ?
2. Apa itu Ahmadiyyah ?
3. Apa itu Bahaiyyah ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian, sejarah, ajaran, tokoh Wahabiyyah, Ahmadiyyah,


Bahaiyyah

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Wahabiyyah

1) Pengertian Wahabiyyah

Wahhabisme, juga dikenal sebagai gerakan Wahhabi, adalah gerakan


reformis dan puritan dalam Islam Sunni, berdasarkan ajaran ulama Hanbali
abad ke-18 Muhammad ibn 'Abd al-Wahhab. Hal ini bertujuan untuk
mengembalikan dan memurnikan ajaran Islam ke bentuk aslinya, seperti
yang dilakukan umat Islam awal di Madinah pada masa Nabi Muhammad
SAW. Wahhabisme sering dikaitkan dengan penafsiran prinsip-prinsip
Islam yang kontroversial dan ketat, dan telah dikritik karena penolakannya
terhadap praktik-praktik seperti pemujaan terhadap orang-orang suci dan
ziarah ke makam mereka. Istilah "Wahhabisme" pada dasarnya merupakan
sebuah eksonim, karena para pengikutnya menyebut diri mereka sebagai
"al-Muwahhidun" atau "Ahlu at-Tauhid," yang mencerminkan penekanan
mereka pada prinsip tauhid dalam Islam.
Wahabisme dicirikan oleh kepatuhannya yang ketat terhadap prinsip-
prinsip dasar Islam, penolakannya terhadap praktik-praktik yang dianggap
sebagai inovasi atau penyimpangan dari Islam yang sebenarnya, dan
interpretasi literalnya terhadap Al-Qur'an dan Hadits. Gerakan ini
dikaitkan dengan promosi perbankan Islam, sanksi transaksi digital, dan
penerbitan fatwa yang melegalkan prosedur dan praktik medis tertentu.

2) Sejarah Munculnya Wahabiyyah

Wahabi adalah gerakan keagamaan yang didirikan oleh Muhammad bin


Abdul Wahhab pada abad ke-18 Masehi di Arab Saudi. Gerakan ini memiliki
pengaruh yang cukup signifikan terhadap keyakinan mayoritas ulama dan
memiliki kebijakan yang mengakibatkan terjadinya pencekalan terhadap ulama-
ulama yang menganut paham Wahabi tersebut dalam berdakwah1

1
Citra WahaBi di Media Massa – jurnal
https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/mediakita/article/
2
B. Ahmadiyyah

1) Pengertian Ahmadiyyah

Ahmadiyah, secara resmi bernama Jemaat Muslim Ahmadiyah, adalah


sebuah organisasi kebangkitan Islam yang berasal dari Punjab, India Britania,
pada akhir abad ke-19, Organisasi ini didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad,
yang mengklaim telah diangkat secara ilahi sebagai Mahdi dan Isa yang
diharapkan umat Islam untuk muncul Ahmadiyah memiliki tradisi dakwah
yang kuat dan didirikan oleh Mirza Masroor Ahmad, khalifahnya organisasi,
Penganut Ahmadiyah mempercayai Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi
penerus dan Imam Mahdi, erakan ini menekankan ajaran pokok perdamaian,
cinta, keadilan, dan kesucian hidup, Kebanyakan Ahmadi mempercayai bahwa
Mirza Ghulam Ahmad membersihkan Islam dari penambahan asing dalam
keyakinan dan tata cara beribadah dengan memperjuangkan apa adanya, dalam
pandangan penganutnya, ajaran asli Islam seperti yang dipraktikkan oleh
Muhammad dan komunitas Muslim awal,

. Namun, banyak umat Islam menganggap Ahmadiyah bukan Muslim


karena mereka mengakui kenabian Mirza Ghulam Ahmad, Pada tahun 1980,
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa sesat terhadap
Ahmadiyah, yang kemudian diperkuat dengan fatwa lagi pada tahun 2005,
menyatakan bahwa Ahmadiyah merupakan aliran sesat dan sudah
keluar dari Islam

3) Sejarah Munculnya Ahmadiyyah

Gerakan Ahmadiyah bermula di India pada tanggal 23 Maret 1889, ketika


Mirza Ghulam Ahmad mendirikan organisasi ini. Mirza Ghulam Ahmad
mengklaim telah diangkat secara ilahi sebagai Mahdi dan Isa yang diharapkan
umat Islam. Pemikiran Ahmadiyah menekankan keyakinan bahwa Islam
adalah keputusan terakhir bagi umat manusia yang telah hilang selama
berabad-abad. Penganutnya percaya bahwa atas bimbingan ilahi, Mirza
Ghulam Ahmad membersihkan Islam dari ajaran-ajaran yang dianggap telah
menyimpang dari ajaran asli Islam. Gerakan ini kemudian ditentang oleh

3
Ahmadiyah Lahore akibat perbedaan ideologi mengenai kenabian. Sejak awal2
berdiri, Ahmadiyah telah menjadi subjek kontroversi di dunia Islam, dengan
sebagian umat Islam menolak pengakuan Ahmadiyah atas Mirza Ghulam
Ahmad sebagai seorang nabi

C. Bahaiyyah
1) Pengertian Bahaiyyah
Agama Bahaiyyah atau Baha'i adalah sebuah agama monoteistik
yang menekankan pada kesatuan spiritual bagi seluruh umat manusia.
Bahaiyyah didirikan oleh Mirza Ali Muhammad Al-Syirazi pada tahun
1852.
Ajaran ini mengakui bahwa semua peperangan yang telah terjadi
sebelumnya disebabkan oleh prasangka, dan masyarakat Bahai'i percaya
bahwa segala jenis prasangka dapat dihilangkan melalui proses pendidikan
Bahaiyyah didasarkan pada beberapa prinsip utama, seperti:
Kesetaraan antara pria dan wanita: Harus tersedia kesempatan yang sama
bagi perkembangan wanita dan pria
Pendidikan anak-anak: Pemerintah memberikan kepercayaan
terhadap hulul, yaitu Allah menjelma dalam dirinya secara langsung.
Penghapusan prasangka: Bahá'u'lláh mengajarkan bahwa segala bentuk
prasangka harus dihapuskan, baik prasangka kebangsaan, ras, politik
maupun keagamaan. Ajaran Bahaiyyah mengajarkan bahwa Tuhan telah
menjelma dalam diri-diri manusia dan akan mengirimkan umat-Nya ke
dunia wujud untuk meluhurkan jiwa-jiwa
Namun, pandangan Islam mengenai ajaran agama Bahaiyyah
menjadi perhatian, karena ajaran ini mengakui adanya nabi sepeninggal
Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam

2) Sejarah Munculnya Bahaiyyah


Bahaiyah adalah gerakan keagamaan yang berasal dari Persia pada
abad ke-19. Bahaiyah mengajarkan bahwa semua agama memiliki sumber
yang samsa dan bahwa semua agama memiliki tujuan yang sama, yaitu

humanism dalam agama baha’I dan – UIN walisongo


http://eprints.walisongo.ac.id/9236/1/114311005.pdf
4
menciptakan perdamaian dan persatuan di dunia. Bahaiyah dianggap sebagai
agama baru dan di beberapa negara mengalami diskriminasi.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Wahabiyyah adalah gerakan dalam Islam yang menekankan pada


pengembalian praktik ke agama asal, Ahmadiyyah adalah suatu gerakan Islam
yang percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, sementara Baha'i
adalah agama yang percaya pada kesatuan semua agama dan manusia serta
menganggap Baha'u'llah sebagai utusan ilahi terakhir. Kesimpulannya, mereka
masing-masing memiliki keyakinan dan ajaran yang berbeda
dalam konteks agama.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan


didalamnya, baik itu dari segi penulisannya maupun dari segi bahasanya. Semoga
makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi kami dan
bagi pembaca.

5
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Muhammad Hasbi, 2005, Ilmu Kalam: Memotret Berbagai Aliran Teologi
Dalam Islam, (Yogyakarta: Trustmedia Publishing).

Ibn Rusyd, 2006, 7 perdebatan utama dalam teologi islam (Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai