Anda di halaman 1dari 3

Tugas Filsafat Ilmu

Dosen : Prof. Dr. Ir. Darmawan Salman, MS


Nama : A. Riani Tri Utari
Nim : P042232031

ANATOMI SAINS

Anatomi sains adalah padanan dari unsur – unsur yang membentuk


bagan pengetahuan di bidang sains, Adapun anatomi sains terdiri dari :
deskripsi, konsep, komparasi, kuasalitas.
Deskripsi anatomi sains ialah gambaran tentang realitas yang
berdasar pada aspek klasifikasi, taksonomi, proses dan makna. Adapun
contoh deskripsi anatomi adalah macam-macam subsistem mulai dari
subsitem input, proses, output yang meliputi produksi, pengolahan,
penyimpanan dan juga pemasaran dalam bidang pertanian Adapun
subsitem penunjang yang berfokus pada kepuasan konsumen.
Konsep anatomi sains terfokus pada sturktural, mulai dari rantai
pasok, rnatai nilai, perubahan iklim, dan masih banyak lagi yang mana
istilah tersebut dibuat agar memudahkan dan menjamin ketepatan dalam
komunikasi ilmiah.
Komparasi anatomi sendiri mengacuh pada perbandingan konsep
yang mana merujuk kepada pengertian dan hubungan yang komprehensif,
seperti contoh Masyarakat yang berpartisipasi sangatlah berpengaruh
terhadap Pembangunan desa dibandingkan dengan bantuan teknis.
Kuasalitas mengacu pada teori /hipotesis /proposisi yang mana
hubungan antara dua konsep atau lebih yang saling timbal balik antara
sebab akibat yang saling berhubungan.

Hubungan Reversible-Irreversible

Reversible
Jika X, maka Y
Jika Y, Maka X
Dimana hubungan ini berkaitan langsung antara satu sama lain,
contohnya jika harga bahan pokok naik maka kelangkaan barang
meningkat,
Jika kelangkaan barang meningkat maka harga bahan pokok naik.
Irreversible
Jika X, maka Y
Jika Y, tidak ada kesimpulan tentang X
Dimana hubungan ini hanya berkaitan 1 faktor saja tidak berkaitan timbal
balik antar faktor yang lainnya, contoh bila pemberian merek pada bahan
pakan dilakukan maka ada nilai tambah pada produk pertanian.
Bila nilai tambah pada produk pertanian meningkat belum tentu partisipan
pengolahan produk meningkat.

Hubungan Deterministik – Stokastik

Deterministik
Bila X, Pasti Y
Dimana hubungan ini sangat berkaitan erat satu sama lain dan tidak bisa
dipisahkan seperti contoh jika kita melempar dadu yang mempunyai enam
sisi maka kita memiliki peluang yang sama 1/6 untuk muncul.

Stokastik
Bila X, belum tentu Y
Dimana hubungan bisa jadi berkaitan atau bisa sja tidak berkaitan
contohnya jika 1 pohon tertiup angin setiap harinya, mungkin saja daun
yang berguguran akan banyak berjatuhan, mungkin juga tidak.

Hubungan Co-existence dan Sequential

Co-existence
X dan Y terjadi pada waktu yang sama
Diman hubungan ini sangatlah intes bisa juga terjadi hamper bersamaan,
seperti contoh Ketika angin kencang datang, intensitas daun yang
berjatuhan juga tinggi

Sequential
X terjadi lebih dulu; Y terjadi kemudian
Hubungan ini mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain akan
tetapi respon dari satu faktor terjadi setelah faktor awal memulai terlebih
dahulu, contohnya Ketika kita berteriak di dalam gua resonansi atau
getaran suara yang terjadi setelah suara di keluarkan akan lambat laun
terdengan sampai suara itu menghilang.
Hubungan Sufficient – Contingent

Sufficient
X menyebabkan Y, tanpa harus memperhatikan faktor lain.
Dalam hal ini hubungan sufficient saling berhubungan akan tetapi tidak
mengaitkan faktor lainnya seperti contoh, jika inflasi meningkat maka
harga bahan pokok ikut meningkat baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Contingent
X menyebabkan Y, tetapi harus dalam keadaan Z
Hubungan ini memiliki 3 faktor yang mana faktor X yang terkait dengan Y
akan tetapi faktor Z ikut terlibat dalam hubungan ini.
Seperti contoh hujan lebat akan menyebabkan banjir bandang di
makassar bila bendungan bili-bili sudah memiliki kapasitas daya tamping
yang over dan terjadinya kerusakan bendungan.

Hubungan Neccesary – Substitutable

Neccesary
Bila X, maka Y dan harus begitu terus
Hubungan ini sangat berkaitan tidak bisa terlepaskan satu sala lain dan
juga berlangsung secara terus menerus seperti contoh jika tanaman
dirawat dan dijaga maka tanaman akan subur

Substitutable
Bila X, maka Y
Dan juga bila Z, maka Y
Keterkaitan hubungan satu sama lain yang tersubtitusi antara faktor satu
dengan faktor yang lainnya seperti contoh jjika tanaman kurang
diperhatikan atau kurang dijaga maka tanaman akan layu atau rusak, bisa
juga karena tanaman diserang hama.

Anda mungkin juga menyukai