Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN III

STRUKTUR LIPAT

DISUSUN OLEH :
AMIN PERMANA PUTRA
F221 22 096

PRODI S1 ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
Struktur lipat adalah bentuk struktur yang terjadi pada lipatan bidang-bidang datar.
Struktur ini memiliki kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar
dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama. Struktur lipat memiliki kekuatan satu arah
yang diperbesar dengan menghilangkan permukaan penalar sama sekali dan membuat
deformasi besar pada plat sehingga tinggi struktural plat semakin besar

Ketika selembar kertas tipis terletak antara dua benda, kertas


tersebut akan membungkuk karena ia memiliki kekuatan yang
cukup untuk membawa beratnya sendiri.

Jika sepotong kertas yang sama dilipat berkali kali


seperti gambar di samping, maka lipatan kertas
tersebut mampu mendukung seratus kali beratnya
sendiri. Jika beban meningkat melewati titik ini
maka struktur akan gagal dan lipatan akan meratakan keluar.

JENIS STRUKTUR LIPAT

Folded plate dua segmen


Komponen dasar dari struktur folded plate terdiri dari: plat
miring, plat tepi yang digunakan untuk menguatkan plat yang
lebar, pengaku untuk membawa beban ke penyangga dan
menyatukan plat, serta kolom untuk menyangga struktur.

Folded plate tiga segmen


Pengaku terakhirnya berupa rangka yang lebih kaku daripada
balok penopang bagian dalam. Kekuatan dari reaksi plat di atas
rangka kaku tersebut akan cukup besar dan di kolom luar tidak
akan diseimbangkan oleh daya tolak dari plat yang berdekatan. Ukuran rangka dapat
dikurangi dengan menggunakan tali baja antara ujung kolom.

Bentuk Z
Masing-masing unit di atas mempunyai satu plat miring yang
lebar dan dua plat tepi yang diatur dengan jarak antar unit
dengan jendela. Bentuk ini disebut Z shell dan sama dengan
louver yang digunakan untuk ventilasi jendela. Bentuk Z ini
adalah bentuk struktur yang kurang efisien karena tidak menerus dan kedalaman efektifnya
lebih kecil daripada kedalaman vertikalnya.

Dinding yang menerus dengan plat


Dinding merupakan konstruksi beton yang miring.
Dinding didesain menerus dengan plat atap. Kolom tidak
dibutuhkan di pertemuan tiap-tiap panel dinding karena
dinding ditahan di ujung atas.

Kanopi
Bentuk ini digunakan untuk kanopi kecil di main entrance
bangunan. Struktur ini mempunyai empat segmen. Pengaku
struktur diletakkan tersembunyi di permukaan atas sehingga
tidak terlihat dan plat (shell) akan muncul untuk menutup kolom
vertikal. Di dinding bangunan harus terdapat pengaku struktur tersembunyi di konstruksi
dinding.

Folded plate yang meruncing ke ujung (Tapered Folded plate)


Struktur ini dibentuk oleh elemen-elemen runcing. Berat plat
di tengah bentang merupakan dimensi kritis untuk kekuatan
tekukan. Struktur ini tidak efisien dan tidak cocok untuk
bentang lebar karena memiliki kelebihan beban untuk
bentang lebar.
Folded plate penyangga tepi (Edge Supported Folded Plate)
Plat tepi dapat dikurangi dan struktur atap dapat dibuat
terlihat sangat tipis jika plat tepi ditopang oleh rangkaian
kolom. Struktur ini cocok digunakan untuk bangunan
dengan estetika tinggi dengan desain atap yang tipis.

Folded plate truss


Terdapat ikatan horizontal melintang di sisi lebar, di tepi
bangunan. Hal ini memungkinkan folded plate digunakan
pada bentang lebar dengan pertimbangan struktural yang
matang.

Rangka kaku folded plate


Sebuah lengkung dengan segmen lurus biasanya
disebut rangka kaku. Struktur ini tidak efisien
untuk bentuk kurva lengkung karena momen
tekuk lebih besar.
PENERAPAN STRUKTUR LIPAT PADA BANGUNAN GEDUNG PUSAT
PEMBINAAN SUMBERDAYA MANUSIA (PPSM) – YAYASAN TENAGA KERJA
INDONESIA (YTKI)

Struktur bidang lipat paralel diaplikasikan sebagai atap pada gedung utama Gedung PPSM –
YTKI, yang selesai dibangun pada tahun 1977.

Selain mempunyai bentuk lipatan atap yang paralel di atas denah empat persegi panjang, atap
gedung utama ini menyatu dengan tiang-tiang penyangga atapnya di sisi luar gedung,
sehingga berbentuk portal atau dalam klasifikasi struktur bidang lipat disebut dengan frame.
Dalam hal ini, keseluruhan atap dan penyangga atapnya digolongkan ke dalam Two Hinge
Folded Plate Frame, atau Portal Bidang Lipat Dua Sendi.

Karena bentuknya yang unik maka analisis dilakukan bertahap. Pada tahap pertama ditelaah
pelat lipat atapnya yang longitudinal paralel. Setelah itu dianalisis pula bentuk keseluruhan
portal, yaitu atap beserta penyangga - penyangga atapnya. Untuk melaksanakan analisis
struktur, peneliti bekerjasama dengan Tim Analisis Struktur, yaitu para ahli struktur yang
berkompeten dari disiplin ilmu Teknik Sipil

Kiri atas: Pola Longitudinal/paralel; Kanan atas: Pola Facet; Kiri bawah: Pola Kotak Telur;
Kanan bawah: Pola Miura-ori.

Studi tentang pelat lipat telah banyak dilakukan oleh peneliti dengan membandingkan
performa dengan pelat datar yang biasa. Drusa et al. (2014) menganalisis empat bentuk pelat
lipat yang terinspirasi dengan teknik origami atau seni lipat kertas. Empat bentuk tersebut
dapat dilihat pada. Di dalam studi komparasi ini, digunakan pelat lipat seluas 6x6 m dengan
volume konstan 0.81 m3 . Hasilnya dibandingkan dengan deformasi pelat datar setebal
0.0225 m. Seluruh model pelat lipat dijepit di kedua tepi dan bebas di kedua ujungnya.
Defleksi maksimum dan tegangan von-mises dibandingkan dari hasil simulasi software
Abaqus dan disimpulkan bahwa pelat lipat longitudinal (seperti yang diteliti dalam studi ini)
mendapatkan hasil yang paling baik. Terlihat bahwa defleksi berkurang signifikan dari 0.143
m ke 0.00005 m dengan mengubah pelat datar ke pelat lipat longitudinal. Tegangan von-
mises juga berkurang jauh dari 85.9 MPa ke hanya 1.53 MPa. Hal ini menunjukkan bahwa
pelat lipat longitudinal/paralel adalah bentuk terbaik untuk mencapai efisiensi struktur
tertinggi dengan jumlah material yang sama.
POTONGAN GEDUNG PPSM-
YTKI

Anda mungkin juga menyukai