Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

GERAK, RANGKA, OTOT

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manusia dan Lingkungan


Dosen Pengampu : Dr. Idam Ragil Widianto Atmojo, S. Pd., M.Si.

Disusun oleh :
1. Hasna Mahira (K7123089 / 2D)
2. Putri Nurraini Mei Setiani (K7123143 / 2D)
3. Septina Siti Nur Fatimah (K7123163 / 2D)
4. Yuli Puji Lestari (K7123194 / 2D)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2023
PRAKTIKUM SISTEM GERAK RANGKA OTOT

A. Judul Praktikum
Praktikum Sistem Kerja Otot Lengan

B. Tujuan Praktikum
1. Melalui praktikum, mahasiswa dapat menyebutkan jenis-jenis otot
pada lengan.
2. Melalui praktikum, mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme
kerja otot bisep dan trisep pada lengan dengan tepat.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan kondisi otot lengan ketika bisep dan
trisep.

C. Kajian Teori

Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang terdiri dari
tulang dan otot berperan dalam pergerakan tubuh yang terdiri dari alat
gerak aktif dan alat gerak pasif. Sistem rangka manusia merupakan
kumpulan dari 206 tulang yang saling berhubungan satu sama lain
membentuk sistem gerak (Fitriyani et al, 2017). Tulang termasuk dalam
alat gerak pasif, artinya tidak dapat bergerak dengan sendirinya. Rangka
atau tulang terletak dalam tubuh yang terlindung atau terbalut oleh otot
dan kulit(Tresnaasih, 2020). Sedangkan, otot adalah organ kecil
penghubung dalam tubuh yang menyebabkan pergerakan tubuh (Faridah et
al, 2018). Otot merupakan alat gerak aktif, artinya dapat bergerak sendiri.

Otot merupakan alat gerak yang menempel pada tulang manusia.


Salah satunya yaitu menempel pada tulang lengan. Pada bagian otot lengan
terdapat dua otot yaitu otot bisep dan otot trisep. Kedua otot ini adalah
yang menggerakkan lengan. Otot bisep terdapat di bagian depan lengan
dan otot trisep terdapat di bagian belakangnya (Yusuf dan Andi, 2020).
Otot bisep berfungsi untuk menggerakkan dan merentangkan siku.
Sedangkan, otot trisep berfungsi untuk membantu meluruskan tangan.
Lengan dapat melakukan gerakan dasar yaitu gerakan ekstensi dan gerakan
fleksi (Maulana dan Rekyan, 2018). Gerakan ekstensi terjadi ketika lengan
dengan keadaan lurus, sedangkan gerakan fleksi terjadi ketika lengan
menekuk. Pada saat terjadi gerakan fleksi, maka otot bisep akan kontraksi
dan otot trisep akan relaksasi. Sebaliknya, jika terjadi gerakan ekstensi
maka otot bisep akan relaksasi dan otot trisep akan kontraksi. Otot trisep
dan otot bisep mempunyai peran berbeda dan bekerja berlawanan. Kedua
otot ini merupakan otot sadar yang dapat bergerak karena perintah dari
otak (Indra, 2021).

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a) Cutter (1 buah)
b) Spidol (1 buah)
2. Bahan
a) Styrofoam (1 buah)
b) Karet (10 buah)
c) Balon (2 buah warna berbeda)
d) Jarum pentul (4 buah)
e) Sumpit (2 buah)

E. Langkah-langkah
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Meletakkan tangan sampai ujung siku di atas styrofoam, kemudian
mencetak tangan menggunakan spidol.
3. Selanjutnya memotong pola tangan yang sudah digambar dan
dirapikan.
4. Mencetak pola yang kedua yaitu lengan atas menyerupai persegi
panjang menggunakan spidol dan potong.
5. Menyatukan antara pola lengan atas dan pola lengan bawah dengan
sumpit, kemudian mengikatkan karet gelang di depan dan belakang
styrofoam agar tidak mudah tergeser
6. Mengambil 2 balon dan karet gelang, kemudian mengikatkan masing-
masing karet pada bagian ujung atas balon seerat mungkin.
7. Meniup kedua balon dengan ukuran kecil, kemudian diikat.
8. Mengikatkan 1 buah karet gelang di bagian lengan atas bagian atas.
9. Meletakkan 2 jarum di bagian atas dan 2 di bagian bawah.
10. Menutup ujung bagian belakang jarum dengan potongan kecil
styrofoam agar tidak menusuk tangan.
11. Mengikatkan 2 kali di masing-masing ujung atas dan bawah balon.
12. Terakhir mengaitkan masing-masing karet tersebut ke ujung jarum
pentul bagian atas dan bawah.

F. Hasil dan Pembahasan

N Gambar Keterangan
O
1. Ketika lengan ditekuk maka
balon berwarna merah (otot
bisep) akan membesar terjadi
kontraksi dan balon berwarna
biru (otot trisep) akan mengecil
terjadi relaksasi.
2. Ketika lengan lurus maka balon
berwarna merah (otot bisep)
akan mengecil terjadi relaksasi
dan balon berwarna biru (otot
trisep) akan membesar terjadi
kontraksi.

Otot pada lengan terbagi menjadi dua, yaitu otot bisep dan otot
trisep. Otot bisep terletak pada lengan atas bagian depan. Sedangkan, otot
trisep terletak pada lengan atas bagian samping atau belakang. Otot pada
lengan ini termasuk pada otot lurik, karena permukaannya tampak seperti
garis-garis yang melintang melewati serabut otot. Cara kerja dari otot
bisep dan otot trisep ini adalah apabila lengan ditekuk, otot bisep akan
membesar sehingga terjadi kontraksi dan otot trisep mengecil mengalami
relaksasi. Apabila lengan diluruskan, otot bisep yang akan mengecil
mengalami relaksasi dan otot trisep akan membesar mengalami kontraksi.

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan terlihat bahwa


ketika alat peraga atau lengan ditekuk, balon pada bagian atas akan
berkontraksi, yang mana akan terlihat mengembang. Berbeda dengan
balon pada bagian bawah, balon terlihat mengecil atau mengempis
mengalami relaksasi. Sedangkan ketika alat peraga atau lengan diluruskan,
balon pada bagian atas akan relaksasi, yang mana akan terlihat mengecil
atau mengempis. Berbeda dengan balon pada bagian bawah, balon terlihat
mengembang mengalami kontraksi.

G. Simpulan

Diketahui dari hasil praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa


otot bisep dan otot trisep selalu mempunyai gerakan yang berlawan. Di
mana, ketika lengan seseorang ditekuk, maka otot bisep akan mengalami
kontraksi, efeknya otot membesar atau menggembung. Sementara itu, di
saat yang sama otot trisep sedang berelaksasi, yang menyebabkan otot
trisep mengecil atau memanjang. Sebaliknya, ketika lengan kembali
diluruskan, otot bisep akan berelaksasi yang menyebabkan ototnya
mengecil atau memanjang. Sementara itu, otot trisep yang berkontraksi
dan menyebabkan otot menggembung atau membesar. Kedua otot ini dapat
bergerak ketika ada perintah dari otak.

DAFTAR PUSTAKA

Faridah, U. F., Sukarmin, S., & Kuati, S. (2018). Pengaruh rom exercise bola karet
terhadap kekuatan otot genggam pasien stroke di RSUD RAA Soewondo
Pati. Indonesia Jurnal Perawat, 3(1), 36-43.

Fitriyani, L., Syahputri, R. N. E., & Lovani, R. J. (2017). MY BODY: Aplikasi


Pembelajaran Organ Vital dan Tulang pada Rangka Tubuh Manusia
menggunakan Augmented Reality. eProceedings of Applied Science, 3(2).

Indra, S. A. (2021). Pengaruh Latihan Plyometric Power Lengan Yang


Berimplikasi Terhadap Hasil Passing Atas Bola Voli Pada Tim Bola Voli
Putra Ekstrakurikuler Smpn 1 Parungponteng (Eksperimen pada siswa
Ekstrakurikuler Bola Voli SMPN 1 Parungponteng Tahun Ajaran
2020/2021) (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Maulana Rizal, Rekyan Regasari Mardi Putri. (2018). Pengkondisian Sinyal


Electromyography Sebagai Identifikasi Jenis Gerakan Lengan Manusia.
Jurnal : Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vol. 5, No. 3,
Agustus 2018, hlm. 297-304.

Tresnaasih, I. (2020). Modul pembelajaran biologi SMA kelas XI: sistem gerak
pada manusia.

Yusuf Akbar, Andi Sahrul Jahrir. (2020). Pengaruh Kekuatan Otot Tungkai,
Kelentukan Togok Kebelakang dan Percaya Diri Terhadap Kemampuan
Gulungan Mahasiswa Penjaskesrek STKIP YPUP Makassar. Jurnal :
Jendela Olahraga, Volume 6, No. 1, Bulan Januari, hal. 121-129.
LAMPIRAN
PRAKTIKUM SISTEM GERAK RANGKA ОТОТ

A. Judul Praktikum
Praktikum Sistem Gerak Otot pada Jari Tangan

B. Tujuan Praktikum
1. Melalui praktikum, mahasiswa dapat mengetahui sistem gerak pada jari
tangan dengan tepat.
2. Melalui praktikum, mahasiswa dapat mengetahui fungsi sendi dalam
sistem gerak pada jari tangan.
3. Melalui praktikum, mahasiswa dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi sistem gerak pada jari tangan.

C. Kajian Teori
1. Pengertian Gerak
Gerak adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan melakukan aktivitas. Manusia melakukan aktivitas bergerak
disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu, aktivitas gerak manusia
mulai dari gerak sederhana sampai dengan gerakan yang rumit dan
kompleks menjadi komponen penting dalam kehidupan manusia. Gerak
sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dari seluruh aktivitas kehidupan
manusia (Yanuar, 2019). Gerak terjadi pada tingkat organel sel, organ dan
perpindahan individu manusia (Dafriani, 2019). Gerak merupakan suatu
proses yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tubuh membentuk
satu kesatuan yang menghasilkan suatu gerak baik gerak statis (tetap di
tempat) maupun gerak dinamis (berpindah tempat). Suatu gerakan
biasanya timbul sebagai hasil dari mekanisme kerja sistem otot, tulang dan
saraf yang saling mendukung dengan baik untuk mewujudkan adanya
sistem gerak. Sistem gerak sendiri merupakan sistem yang dapat
menghasilkan gerakan yang terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif
. Otot yang menempel pada tulang menjadi alat gerak aktif dan rangka
sebagai alat gerak pasif yaitu sekumpulan tulang-tulang yang membentuk
rangka.

2. Pengertian Rangka
Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras (disebut
juga tulang rangka atau tulang) dan tulang rawan. Rangka manusia
dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan tulang (seperti tengkorak)
yang ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen (jaringan ikat yang
menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang lainnya), tendon
(jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang), dan otot.
Menurut I Gusti Ayu (2014: 204) rangka adalah susunan tulang-tulang
dengan sistem tertentu. Rangka terletak di dalam tubuh,terlindung atau
terbalut oleh otot dan kulit.

3. Pengertian Otot
Otot merupakan suatu organ kecil penghubung dalam tubuh yang
menyebabkan pergerakan tubuh tersebut sebagai tugas utama. Otot
dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot
jantung. Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh
dapat bergerak.Sebagian otot tubuh ini melekat pada kerangka otot yang
dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian
kerangka dalam suatu letak tertentu(Sjahriani, 2017). Berdasarkan sel
penyusunnya, otot dikelompokkan menjadi tiga macam sebagai berikut:
(1) Otot lurik, berbentuk lurik-lurik yang juga disebut serat lintang atau
otot rangka, karena melekat pada rangka. Sel penyusun otot lurik
berbentuk serabut yang bagian tepinya mengandung inti.
(2) Otot polos, berbentuk gelendong, kedua ujungnya meruncing dan
bagian tengahnya membesar dengan panjang beberapa mikron. Otot polos
juga disebut otot dalam karena organ-organ bagian dalam tubuh tersusun
atas sel-sel otot polos, seperti saluran pencernaan, pembuluh darah, saluran
kelamin, dan saluran ekskresi.
(3) Otot jantung, tersusun atas sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik,
tetapi otot jantung mempunyai percabangan. Sel- sel otot jantung memiliki
banyak inti dan terletak di tengah serabut. Gerakannya teratur. Tidak
cepat, dan di luar kesadaran

4. Pengertian Sendi
Sendi atau artikulasi adalah titik di mana dua atau lebih tulang bertemu.
Sendi bertanggung jawab untuk pergerakan (misalnya, pergerakan anggota
tubuh) dan stabilitas (misalnya, stabilitas yang ditemukan di tulang
tengkorak). Secara fungsional sendi terbagi menjadi:
a. Synarthrosis yaitu sendi yang tidak dapat bergerak
b. Amphiarthrosis yaitu sendi yang pergerakannya sedikit
c. Dyarthrosis yaitu sendi yang pergerakannya bebas

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a) Gunting (2 buah)
b) Pulpen/spidol (1 buah)
c) Penggaris (1 buah)

2. Bahan
a) Kertas cover (1 buah)
b) Benang 20 cm (5 buah)
c) Sedotan (5 buah)
d) Lem tembak/double tape (1 buah)

E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Meletakkan telapak tangan di atas kertas cover dan gambar sesuai dengan
bentuk tangan.
3. Menggunting sketsa berbentuk telapak tangan yang telah digambar diatas
kertas.
4. Memotong sedotan dengan ukuran 2 cm sebanyak 15 buah untuk bagian
ruas jari dan ukuran 4 cm sebanyak 5 buah untuk bagian dibawah jari.
5. Menempelkan potongan sedotan berukuran 2 cm sebanyak 3 buah pada
setiap ruas jari.
6. Menempelkan 1 potongan sedotan berukuran 4 cm di bawah masing-
masing jari.
7. Memotong dan menggulung kertas dari sisa potongan gambar yang sudah
tidak digunakan.
8. Memasukkan benang ke dalam setiap sedotan yang ada pada jari-jari dari
atas ke bagian bawah dan mengikat bagian paling atas sedotan agar benang
tidak terlepas.
9. Menempelkan gulungan kertas sebagai simulasi lengan tangan dan
memasukkan seluruh benang kebagian simulasi lengan tangan.
10. Mencoba menggerakkan alat peraga yang telah dibuat.
11. Melakukan praktikum sistem gerak otot menggunakan produk replika jari-
jari tangan manusia yang telah selesai dibuat.
12. Mencatat hasil praktikum pada tabel yang telah disediakan.
F. Hasil dan Pembahasan

1. Aktivitas Hasil pengamatan

Uji produk hasil praktikum berupa


replika jari-jari tangan manusia
yang terbuat dari bahan kertas
cover,sedotan,dan benang.

Saat jari-jari tangan diluruskan


(Ekstensi)

2. Tarik jari-jari tangan menggunakan


benang pada bagian pergelangan
tangan yang sudah disediakan pada
produk.
3. Amati apa yang terjadi pada
replika jari-jari tangan manusia
ketika benang ditarik.

4. Catat pergerakan dan perubahan Saat jari-jari tangan ditekuk


yang terjadi. (Fleksi)

Manusia memiliki sistem gerak pada tubuhnya agar dapat bergerak sesuai
dengan kehendaknya. Dalam sistem gerak manusia terdapat alat gerak pasif yang
berupa tulang atau rangka, dan juga alat gerak aktif yang berupa otot. Tulang
dapat bergerak apabila terdapat bantuan dari otot.

Sistem gerak pada jari tangan terdiri dari beberapa komponen yang bekerja
sama untuk membuat sistem gerakan pada jari tangan. Komponen tersebut terdiri
atas tulang, otot, sendi, dan jaringan saraf. Tulang berfungsi untuk membentuk
rangka sistem gerak pada tangan. Sedangkan otot berperan untuk membantu
memberikan kekuatan pada tulang jari ketika melakukan pergerakan. Otot akan
berkontraksi dan menarik tendon, yang kemudian menarik tulang dan
menyebabkan gerakan pada sendi.

Sendi berfungsi untuk menghubungkan antar tulang yang satu dengan


tulang lainnya serta memberikan fleksibilitas untuk bergerak. Pada sistem gerak
jari tangan, sendi membantu tulang jari tangan untuk menggerakkan pangkal jari
seperti gerakan fleksi (menekuk dua tulang) dan gerakan ekstensi (meluruskan
dan memanjangkan dua tulang).
Sistem gerak pada jari tangan memiliki beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi, seperti :

a. Otot dan Tendon


Kesehatan dan kekuatan otot serta kelenturan tendon memainkan peran
penting dalam gerakan jari tangan.
b. Sendi
Kemampuan gerak jari dipengaruhi oleh kondisi sendi seperti fleksibilitas,
stabilitas, dan mobilitas.
c. Saraf
Sistem saraf pada sistem gerak jari tangan berfungsi dalam
mentransmisikan sinyal-sinyal dari otak yang mengendalikan gerakan jari
tangan.
d. Koordinasi
Koordinasi antara otot dan saraf penting untuk gerakan yang tepat dan
efisien.
e. Pola Gerakan
Sistem gerak jari juga dapat dipengaruhi oleh gaya hidup dan aktivitas
sehari-hari.

H. Simpulan

Sistem gerak pada jari tangan tersusun oleh beberapa komponen yang
saling bekerja sama agar jari tangan dapat melakukan suatu pergerakan. Masing-
masing komponen tersebut merupakan satu kesatuan dan memiliki peran serta
fungsi yang sama pentingnya untuk membantu jari tangan dalam bergerak.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi sistem gerak pada jari tangan. Oleh karena
itu, diperlukan perawatan dan latihan fisik yang baik agar dapat membantu serta
meningkatkan fungsi sistem gerak pada jari tangan.
DAFTAR PUSTAKA

Dafriani. (2019). Buku ajar anatomi & fisiologi untuk mahasiswa


kesehatan.CV. Berkah Prima.

Sjahriani, Tessa, Apriyugo Ponanda. 2017. Perbedaan Kekuatan Otot


Tungkai dan Daya Ledak Otot Tungkai dan Daya Ledak Otot Tungkai
pada Pemain Sepak Bola dengan Tidak Pemain Sepak Bola Universitas
Malahayati. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol. 4 No. 2 Hal. 98-
105. Tersedia Pada:
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/777.

Yanuar, K. (2019). Belajar keterampilan motorik (1st ed.). Prenadamedia


Group.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai