Penulis:

Yeury Ferreira

Koordinator Proyek:
Andrés J. Peralta

Editor:
Maria Manderson
Ivonne Omaña

Penerjemah/Desain Ulang:
Fernando Parhusip

Penasihat:
Abner De los Santos
Busi Khumalo
Pako Edson Mokgwane

Ditinjau oleh:
Biblical Research Institute

Desain sampul dan interior:

Had Graphic Inc. | Tel: 718-926-5468
hadgraphic@gmail.com
Hari Ke-1
RENUNGAN: Beribadah Melalui Kedermawanan, hlm. 8
KHOTBAH: Apakah Tuhan Mengasihi Kota Anda?, hlm. 10

Hari Ke-2
RENUNGAN: Sudut Pandang Berbeda, hlm. 14
KHOTBAH: Mengubah Kota: Mengikuti Teladan Yesus, hlm. 16

Hari Ke-3
RENUNGAN: Menjembatani Kesenjangan Generasi: Sebuah
Renungan untuk Persatuan di Tengah Masyarakat
Perkotaan yang Beragam, hlm. 20
KHOTBAH: Menghadapi Kesepian di Kota Anda, hlm. 22

Hari Ke-4
RENUNGAN: Menemukan Pemulihan dan Harapan, hlm. 27
KHOTBAH: Menghadapi Penyakit di Kota Anda, hlm. 29

Hari Ke-5
RENUNGAN: Kekayaanku yang Malang, hlm. 34
KHOTBAH: Menghadapi Depresi di Kota Anda, hlm. 36

Hari Ke-6
RENUNGAN: Jangan Biarkan Keraguan Menipu Anda, hlm. 40
KHOTBAH: Menghadapi Keputusasaan di Kota Anda, hlm. 42

Hari Ke-7
RENUNGAN: TAKUT AKAN TUHAN ADALAH YANG TERPENTING,
hlm. 46
KHOTBAH: Menghadapi Ketakutan di Kota Anda, hlm. 48

Hari Ke-8
RENUNGAN: Siapa yang akan Merespons? hlm. 52
KHOTBAH: Siapa yang akan Merespons?, hlm. 54
 TENTANG PENULIS:

Dr. Yeury Ferreira

Seorang pendeta yang diurapi di Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh, S. Yeury Ferreira
memiliki gelar Master di bidang Leadership,
Systematic Theology, and Biblical Preaching
dan PhD di bidang Preaching dari Andrews
University. Beliau telah bekerja sebagai pendeta
dan penginjil dan saat ini menjabat sebagai
Hispanic Ministry Coordinator untuk Greater
New York Conference, dan sebagai asisten
profesor di Andrews University. Dia adalah
penulis beberapa buku, termasuk Preach the
Word: Guide to Khotbah Preparation and
Preaching, The Preacher and Preaching; dan
Living Without Fear. Bukunya, Living Without
Fear, terpilih sebagai Buku Terbaik Tahun 2021
Divisi Amerika Utara. Beliau menikah dengan
Mariel Ferreira dan merupakan ayah dari dua
orang anak, Ernesto dan Elizabeth Ferreira.
 Pekan Doa Pemuda2024

Menjawab Panggilan Masyarakat Urban:

Hadir dan Bentuk Perubahan
Menjelang Pekan Doa 2024, sebuah Mari melangkah maju dan hadir di kota
tema yang kuat bergema: “ Hadir: Di kita, tidak hanya untuk pekan ini, tetapi
Kota.” Tema ini merupakan seruan bagi sebagai komitmen seumur hidup untuk
orang muda untuk secara aktif terlibat dan membangun ruang kota yang lebih cerah
memberikan dampak yang besar dalam dan inklusif.
lanskap perkotaan kita.
Sambutlah ajakan untuk hadir dan
Perkotaan merupakan pusat keragaman, warnai kota kita dengan warna-warna
tantangan, dan kemungkinan yang tak harapan, persatuan, dan perubahan.
terbatas. Ajakan untuk ‘Hadir’ mendorong Semoga Pekan Doa 2024 menjadi
kita untuk melakukan lebih daripada transformatif!
sekadar hadir di dalamnya—untuk menjadi
katalisator transformasi positif.
Salam hangat,
Hadir’ berarti berkomitmen dengan
sepenuh hati—untuk hadir, proaktif, dan
penuh kasih. Ini adalah tentang mengambil
tindakan, memberikan dukungan, dan
memupuk persatuan di tengah-tengah
kehidupan kota yang ramai. Andres J. Peralta
Pelayanan Pemuda General
Pekan Doa ini adalah kesempatan bagi Conference
orang muda untuk memimpin sebuah
perubahan. Libatkan diri Anda dengan
komunitas Anda, nikmati keberagaman,
dan raih kesempatan untuk membuat
perubahan. Jadilah sukarelawan,
dukunglah, dan berdoalah bersama,
mewujudkan kota yang penuh dengan
kasih sayang dan kesetaraan.
5
6
 Pekan Doa Pemuda2024

Menabur kebaikan di kota-kota dan

mana saja kita berada
Salam dalam kasih Tuhan Yesus. Tim Global Youth Day KLIP-PA UIKB yang
Salam hangat dan salam hormat kepada sudah membantu merencanakan acara, para
semua pemuda-pemudi Advent se-Uni Direktur PPA Konferens, Daerah, Wilayah
Indonesia Kawasan Barat. Puji Tuhan se-UIKB, Koordinator-koordinator di lokasi
karena pada tahun ini kita kembali dapat masing-masing yang sudah terlibat, dan
melaksanakan perayaan Global Youth Day tentunya kepada orang-orang muda sekalian.
(Hari Pemuda Sedunia). Global Youth Day Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita
adalah sebuah program yang mengingatkan semua dalam GYD 2024 ini membawa jiwa
kita semua, khususnya pemuda-pemudi Advent datang kepada-Nya. Amin
supaya selalu menjadi berkat bagi masyarakat
melalui tindakan-tindakan kebaikan yang
dilakukan. Salam Hormat
Pemuda-pemudi Advent haruslah menjadi
berkat Di mana saja mereka berada. Melakukan
kebajikan di tengah-tengah masyarakat setiap
saat, yang tentunya bukan hanya pada saat
perayaan Global Youth Day, tetapi setiap hari
dalam kehidupan kita masing-masing.
Tema kita tahun ini adalah “Show Up In The
Cities (Hadir di Kota-kota)”, yang mengajak kita
semua untuk menabur kebaikan di kota-kota
dan di mana saja kita berada. Pdt. Eben Eser Sembiring
Ada beberapa kegiatan yang dapat kita Pelayanan Pemuda Uni Indonesia Kawasan Barat
lakukan sebagai anjuran dalam perayaan ini,
diantaranya Kegiatan pelayanan masyarakat
khususnya Donor Darah / Health Project /
Cleaning Service, dll. Kegiatan-kegiatan ini
dapat dilakukan mulai pada bulan Februari
2024 dan pada tanggal 16 Maret 2024 akan
kita laksanakan puncak perayaan Global Youth
Day, di mana kita akan mempublikasikan
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di setiap

7
Konferens dan Daerah.
Pada kesempatan ini saya sampaikan terima
kasih banyak kepada semua tim yang telah
mendukung kegiatan ini. Terima kasih untuk
Renungan 1
Beribadah Melalui
Kedermawanan
Oleh: Mwenya Mpundu

Ulangan 15: 10
“Engkau harus memberi kepadanya dengan
limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila
engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah
TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam
segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu.”

R
enungan hari ini akan difokuskan pada Ulangan
15:4-11. Jika Anda dapat meringkas kitab Ulangan
dalam satu kata, kata itu adalah perjanjian. Kitab
ini menguraikan perjanjian, atau janji-janji, yang
mengikat Allah dan Israel melalui sumpah kesetiaan dan
ketaatan. Dalam tiga ayat pertama Ulangan, kita belajar tentang
tujuh tahun pembebasan. Selama masa itu di Israel, uang selalu
dipinjam dengan pemahaman bahwa pada tahun ketujuh, akan
ada pembebasan, pembebasan dari Tuhan. Ini adalah cara
Tuhan untuk membangun sebuah sistem ekonomi yang tidak
akan membuat siapa pun jatuh miskin secara kronis. Beberapa
orang mungkin mengalami masa-masa yang buruk tetapi akan
memiliki kesempatan untuk membangun kembali.

Sekarang bacalah Ulangan 15: 4–11 dua kali

Ada empat ide utama yang menonjol bagi saya ketika
membaca ayat-ayat ini.

Kesetiaan dan erkat: Ayat 4
Di dunia yang ditandai dengan keegoisan,
keterbatasan, dan kebutuhan, janji Tuhan
tetap teguh—tidak boleh ada kekurangan di
antara umat-Nya. Tanah warisan kita tidak
hanya bersifat fisik; tetapi juga bersifat spiritual
dan komunal. Sebagai orang dewasa muda,
kita harus menyadari bahwa berkat-berkat
Tuhan dimaksudkan untuk dibagikan. Ketika
kita menerima kemurahan hati-Nya, kita
menjadi alat kasih-Nya, memastikan bahwa
kelimpahan-Nya mengalir melalui kita untuk
menjangkau orang lain. Dan Tuhan berjanji
untuk terus memberkati kita.
Sikap Hati Anda: Ayat 7
Ayat ini menantang kita untuk
mengembangkan hati yang dermawan,
mengulurkan kebaikan dan kasih kepada
orang-orang di sekitar kita, terlepas dari
keadaan mereka. Dalam dunia yang sering kali
menekankan kemandirian, Tuhan memanggil
kita untuk menjadi berbeda dan memikirkan
orang lain. Sebagai orang dewasa muda, kita
memiliki kesempatan untuk mengembangkan
jiwa yang penuh kasih, yang melihat
perjuangan orang lain dan menanggapinya.
Mari kita memilih untuk merespons dengan
empati ketimbang apatis dan berbelas kasih
ketimbang ketidakpedulian..
Bagaimana cara memberi: Ayat 9-11
Ayat-ayat ini menekankan sikap di balik
pemberian kita. Allah berkenan kepada
pemberi yang riang yang memberi dengan
sukarela, tanpa kebencian. Tindakan kita
mencerminkan karakter Allah ketika kita
memberi dengan hati yang bersukacita. Kita
Pekan Doa Pemuda2024
juga diingatkan bahwa ketika kita memiliki,
kita HARUS memberi. Ini adalah sebuah
perintah, dan jika tidak melakukannya akan
menjadi sebuah dosa. Sebagai orang dewasa
muda, kita didorong untuk memiliki watak
yang ceria dalam tindakan memberi—baik itu
waktu, sumber daya, atau talenta kita. Sikap
ini tidak hanya menguntungkan si penerima,
tetapi juga mengubah diri kita dan membawa
berkat ke dalam setiap area kehidupan kita.
Doa
Tuhan, kami berterima kasih atas semua
yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.
Berilah kami kemampuan untuk memberi
tanpa syarat, tidak hanya dalam hal materi
tetapi juga dalam hal waktu, talenta, dan
kebaikan. Ajarlah kami untuk memberi dengan
sukacita, tanpa menghitung harganya, karena
Engkau melihat hati kami dan berjanji untuk
memberkati kami dengan cara yang tidak
dapat kami bayangkan. Kami mengakui bahwa
dunia akan selalu memiliki kebutuhan, namun
kami dipanggil untuk bersikap terbuka dalam
menghadapi kebutuhan tersebut. Berikanlah
kami kekuatan untuk menjadi alat kasih-Mu,
membagikan berkat-Mu dengan murah hati
kepada orang-orang di sekitar kami..
Amin.
9
Khotbah 1
Apakah Tuhan Mengasihi
Kota Anda?
Oleh: Pdt. S. Yeury Ferreira

Matius 9:36

“Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas

kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar
seperti domba yang tidak bergembala”.

A
Pendahuluan
pakah Tuhan mengasihi kota Anda? Hari ini, kita
akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Namun sebelum kita menjawabnya, mari
kita lihat beberapa hal menarik tentang kota.
Menurut beberapa penelitian, kota adalah tempat yang padat
penduduknya dan sangat terorganisir yang menjadi pusat dari
segala sesuatu: uang, budaya, politik, dan banyak lagi. Kota
dipenuhi dengan gedung pencakar langit, jalan raya, kereta
bawah tanah, dan banyak penyedia layanan. Selain itu, di kota
terdapat orang-orang dari berbagai tempat dan budaya, dan
kota adalah tempat di mana banyak hal menarik terjadi, seperti
inovasi, pendidikan, dan pekerjaan.
Sekarang, mari kita bahas tentang beberapa kota terbesar di
dunia:
• Tokyo, di Jepang adalah salah satu kota terpadat di dunia.
Kota ini terkenal dengan teknologi tinggi dan memiliki
budaya modern yang sangat keren.
• New York, di Amerika Serikat adalah pusat dari segala
sesuatu, dengan banyak uang, perdagangan, dan budaya pop.
• London, ibukota Inggris dan Kerajaan Inggris adalah kota
bersejarah yang masih memainkan peran penting dalam

ekonomi dan politik dunia.
• Beijing, adalah ibu kota Cina dan tempat
yang sangat penting untuk politik dan
budaya.
• Sao Paulo, Brasil adalah tempat di mana
segala sesuatu terjadi di Amerika Selatan.
Kota ini memiliki perdagangan dan budaya
yang menyenangkan.
• Mumbai, India adalah kota yang sedang
berkembang dan sangat penting untuk
bisnis.
• Lagos di Nigeria adalah pusat keuangan
utama Afrika yang telah digambarkan
sebagai ibukota budaya, keuangan dan
hiburan di Afrika.
Sekarang, bagaimana dengan masalah
emosional orang-orang yang tinggal di kota?
Ternyata hidup di kota tidak selalu seperti
yang digambarkan di film-film. Orang-orang
di kota dapat merasa stres karena segala
sesuatu bergerak dengan cepat, dan lalu
lintas bisa semrawut. Meskipun dikelilingi
oleh banyak orang, beberapa orang mungkin
merasa kesepian karena mereka tidak memiliki
hubungan yang mendalam dengan orang lain.
Kecemasan juga bisa menjadi masalah, karena
persaingan dan tekanan untuk sukses bisa sangat
tinggi. Terkadang, depresi juga bisa lebih sering
terjadi di kota-kota karena kehidupan bisa
sangat padat.
Namun, inilah kabar baiknya, Tuhan
mengasihi kota! Dan, itu berarti Dia mengasihi
orang-orang yang tinggal di dalamnya, dengan
segala masalah dan emosi mereka. Tuhan
memiliki hati yang lapang dan tersentuh saat
melihat orang-orang mengalami masa-masa sulit.
Jadi, bagaimana cara Tuhan menunjukkan kasih-
Nya kepada kota-kota? Mari kita lihat tiga hal
Pekan Doa Pemuda2024
yang menunjukan kasih-Nya dalam tindakan.
Pengembangan
1. Tuhan Mengutus Utusan ke Kota-Kota
Tahukah Anda bahwa penyebutan kata
kota pertama kali dalam Alkitab adalah kota
yang dibangun oleh Kain dan dinamai menurut
nama anaknya, Henokh (Kejadian 4:17)?
Ternyata Henokh berasal dari keluarga yang
memiliki sejarah masalah serius. Keturunannya
menciptakan kota di mana beberapa hal
gila terjadi, seperti pernikahan ganda dan
pembunuhan, tetapi mereka juga kreatif dengan
musik dan seni. Setelah Air Bah, keadaan tidak
membaik. Cucu-cucu Nuh, khususnya anak-
anak Ham, mulai membangun beberapa kota
yang jahat (Kejadian 10:6-12), dan puncaknya
adalah ketika mereka membangun Menara
Babel dengan ide untuk menjadi terkenal
(Kejadian 11:4).
Dalam Alkitab, ada beberapa kota, beberapa
yang paling terkenal adalah Babel, Ur Kasdim,
Sodom, Gomora, Niniwe, dan Yerusalem.
Sebagian besar dari kota-kota ini seperti pusat
kejahatan dan dosa. Namun yang mengejutkan,
terlepas dari semua bencana/masalah yang
mereka hadapi, Tuhan tidak menyerah pada
mereka dan Dia mengirim juru kabar dengan
pekabaran belas kasihan, dan kesempatan untuk
berubah. Kita dapat membaca contoh dari hal
ini dalam kisah Yunus (baca kitab Yunus).
Tuhan menyuruh Yunus pergi ke kota Niniwe
untuk memberikan peringatan kepada mereka.
Niniwe adalah tempat yang sangat kejam dan
penuh dengan kejahatan (Nahum 3:1). Begitu
buruknya, sampai-sampai ada sebuah gulungan
11
kitab kuno yang mengatakan bahwa raja-raja
Niniwe akan menangkap musuh-musuh mereka
dan benar-benar membakar mereka setelah
Pekan Doa Pemuda 2024
menguliti mereka. Sungguh gila!
Namun, terlepas dari semua kekerasan
dan kejahatan mereka, Allah tidak ingin
meninggalkan mereka tanpa memberi mereka
kesempatan untuk berubah. Dia mengutus
Yunus, seorang nabi, untuk memperingatkan
mereka. Dan tahukah Anda? Kota Niniwe
merespons peringatan tersebut dengan bertobat
(Yunus 3: 5-10).
Tahukah Anda bahwa Tuhan juga ingin
melihat perubahan dan pertobatan di kota-kota
saat ini? Itulah sebabnya Dia mengirimkan
utusan-utusan-Nya! Bacalah apa yang Allah
katakan melalui salah satu utusan-Nya: “Demi
Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan
ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian
orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada
pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya
supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari
hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu
akan mati, hai kaum Israel?” (Yehezkiel 33:11).
Tetapi tunggu, ini tidak hanya terjadi di
zaman dahulu kala! Tuhan masih ingin melihat
perubahan di kota-kota kita saat ini. Seolah-olah
Dia berkata, “Hei, Aku tidak ingin kehilangan
hal-hal yang baik di kotamu. Aku ingin Anda
bertobat dan berubah menjadi lebih baik.”
Pikirkan tentang kota Anda sendiri. Kota
Anda mungkin penuh dengan hal-hal yang baik,
tetapi mungkin juga memiliki isu, masalah,
kejahatan, dll. Namun tetap saja, Tuhan terus
mengirimkan orang-orang ke kota Anda untuk
menunjukkan kasih dan berkata, “Hei, saya di
sini! Mari kita ubah ini bersama-sama.”
Jadi, jika Anda bertanya-tanya apakah
12
Tuhan peduli dengan kota Anda, jawabannya
adalah ya, Dia peduli! Tuhan ingin setiap
kota menjadi tempat di mana orang-orang
dapat hidup dengan damai, sejahtera, dan
harmonis. Dia ingin menggunakan orang-
orang seperti Anda untuk mewujudkannya.
Jadi, bersemangatlah dan jadilah bagian dari
perubahan di kotamu!
Jadi, anak-anak muda, Tuhan sedang
berusaha untuk mengubah kota-kota yang
paling memberontak dan gila sekalipun. Itulah
kasih dalam tindakan!
2. Tuhan Menunjukkan Belas Kasih
kepada Kota-kota
Ternyata Tuhan tidak hanya mengirimkan
utusan tetapi juga menunjukkan empati yang
besar kepada orang-orang yang tinggal di
kota-kota tersebut, terutama ketika mereka
mengalami masa-masa sulit. Perhatikanlah
Matius 9: 35–36 ini:
“ Demikianlah Yesus berkeliling ke semua
kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-
rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan
Sorga serta melenyapkan segala penyakit
dan kelemahan. Melihat orang banyak itu,
tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada
mereka, karena mereka lelah dan terlantar
seperti domba yang tidak bergembala.”
Dan apa artinya memiliki belas kasihan?
Singkatnya, ini berarti menempatkan diri Anda
pada posisi orang lain dan memahami masalah
dan penderitaan mereka. Ya, Tuhan sangat
peduli dengan orang-orang di kota, terutama
ketika mereka mengalami masa-masa sulit!
Bayangkan ini: kota Anda bisa menjadi
tempat yang penuh dengan kekacauan, di mana
kadang-kadang terasa seolah-olah semua orang
tersesat dalam kebingungan. Orang-orang
mungkin merasa kesepian, stres, sakit, atau
sedang menghadapi masalah lain. Tetapi Tuhan
ada di sana! Yesus sendiri berjalan-jalan di

kota-kota, mengajar dan menyembuhkan orang.
Ketika Dia melihat kerumunan orang banyak,
hati-Nya tergerak. Dia seperti ingin mengatakan,
“Teman-teman, Aku ada di sini untuk kalian.
Kalian tidak sendirian dalam hal ini.”
Jika suatu saat Anda merasa kewalahan
dengan segala sesuatu yang terjadi di kota Anda,
ingatlah bahwa Tuhan memahami Anda. Dia
berempati dengan Anda dan semua orang.
Tidak peduli betapa kacaunya dunia ini, Tuhan
bersedia berada di sana dan menjaga kita. Itulah
kasih yang murni dalam tindakan!
3. Tuhan Mengubah Kota
Sejauh ini, kita telah membahas tentang
bagaimana Allah mengirim utusan ke kota-
kota dan bagaimana Dia merasa iba kepada
orang-orang yang tinggal di sana. Namun,
bukan hanya itu saja! Allah juga ahli dalam
memberikan perubahan pada kota-kota. Apakah
Anda ingat kisah Saulus dari Tarsus?
Suatu hari, Saulus sedang dalam misinya
untuk menganiaya orang-orang Kristen dan
menuju ke Damsyik untuk melakukan tugasnya.
Tetapi tunggu, inilah bagian yang menarik:
Yesus sendiri menampakkan diri kepadanya
di tengah perjalanan dan mengubah hidupnya
secara total! Kisahnya ada dalam Kisah Para
Rasul 9:1-6. Saulus, yang dulunya adalah musuh
terburuk orang Kristen, berubah menjadi
Paulus, salah satu rasul terpenting sepanjang
masa.
Bayangkan ini: Saulus, penganiaya orang-
orang Kristen, menjadi orang yang mendirikan
gereja di mana-mana dan menjadi guru Injil
yang hebat. Allah mengupgrade Saulus menjadi
Pekan Doa Pemuda2024
tidak hanya seseorang, tetapi juga seluruh kota.
Ketika anugerah-Nya bekerja, segala sesuatu
dapat berubah. Jika Anda merasa kota Anda
membutuhkan perubahan, ingatlah bahwa
Tuhan adalah ahli dalam mengubah orang dan
segala sesuatu. Dia adalah seniman yang sedang
berkarya, membuat segalanya menjadi lebih baik!
Kesimpulan
Allah memiliki kasih yang khusus terhadap
kota-kota. Di sepanjang Alkitab, kita telah
melihat bagaimana Dia menunjukkan kasih-
Nya dengan cara-cara yang luar biasa: Dia
mengirimkan pesan, Dia sangat mengerti,
dan Dia bahkan mengubah kota-kota yang
sangat berdosa. Sebagai anak muda Tuhan,
adalah tugas kita untuk mengasihi kota kita
dan memperluas Kerajaan Allah di dalamnya.
Ingatlah selalu bahwa Tuhan sangat aktif di kota
kita, dan kita dapat menjadi alat kasih dan belas
kasihan-Nya. Mari berdoa agar kasih Tuhan
terus mengalir dan mentransformasi kota kita.
.

13
seseorang yang sama sekali berbeda.
Apa yang diajarkan kepada kita? Allah
memiliki kuasa yang luar biasa untuk mengubah
 Renungan 2
Sudut Pandang Berbeda
Oleh: Maria Manderson

Yeremia 29:11
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

M
enurut www.wickipedia.org, Islam adalah agama dengan
pertumbuhan tercepat di dunia, dan dalam hal jumlah
absolut, ketidakberagamaan tampaknya meningkat
(seiring dengan sekularisasi secara umum). Dan sebagai
tambahan, Survei Identifikasi Agama Amerika memberikan Wicca
(spiritualisme) dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 143%
untuk periode 1990 hingga 2001.
Jadi, apa yang dilakukan oleh orang muda Kristen? Bagaimana
kita membagikan Injil kepada kelompok-kelompok ini dan kelompok-
kelompok lainnya? Mari kita lihat dua percakapan dalam Alkitab
dengan orang-orang dari kelompok kepercayaan lain.

HARUSLAH DENGAN NIAT YANG SUNGGUH-SUNGGUH:

Allah Memanggil Abraham
Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kita melihat Allah
memiliki maksud tertentu dalam memanggil orang-orang, para
murid, yang melaluinya Ia akan menjangkau orang-orang. Ketika
Allah memanggil Abraham (yang saat itu disebut Abram) dalam
Kejadian 12:1, Dia memerintahkannya untuk meninggalkan negerinya,
keluarganya, dan rumah orang tuanya. Segala sesuatu yang dikenalnya
harus ditinggalkan, termasuk agamanya. “Sesungguhnya, beginilah
firman-Nya: “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku,

untuk menegakkan suku-suku Yakub dan
untuk mengembalikan orang-orang Israel yang
masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat
engkau
menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya
keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke
ujung bumi.” (Yesaya 49:6) Sungguh suatu
transformasi yang luar biasa, dari penyembah
berhala, Abram menjadi Sahabat Allah,
Abraham. Bacalah Yosua 24:2 dan Yesaya
41:8. Persahabatan antara Allah dan Abraham
tidak didasarkan pada apa pun yang Abraham
lakukan; sebaliknya, persahabatan ini
didasarkan pada perjanjian Allah yang kekal
dengan Abraham dan iman Abraham yang
menerimanya.
Yesus dan Perempuan Samaria
Dalam pertemuan dengan perempuan
di sumur, kita melihat Yesus bersungguh-
sungguh dalam melakukan perjalanan untuk
menjumpai perempuan itu dan membagikan
Kabar Baik kepadanya. Ketika para murid pergi
untuk membeli makanan, Yesus menggunakan
kesempatan itu untuk berbicara kepada
perempuan itu (Yohanes 4:8). Perempuan itu
menginginkan kehidupan yang dipuaskan yang
tidak dapat ditemukan pada orang lain (atau
benda lain). Yesus meluangkan waktu untuk
berbicara dengan lembut dan mengajaknya
berbicara. Kita pun harus memiliki niat
untuk menjangkau orang lain. Dia tidak
mempermalukannya, sebaliknya Yesus dengan
lembut menunjukkan dosanya, yang pada
gilirannya menyebabkan matanya terbuka pada
kebenaran tentang siapa Dia. Dan Yesus pun
dinyatakan. Bacalah Yohanes 4:18-26.
Dosa-dosa perempuan itu tidak
mengejutkan Yesus. Dosa-dosa kita tidak
mengejutkan Yesus. Hanya melalui Yesuslah kita
Pekan Doa Pemuda2024
dapat diselamatkan dari dosa-dosa kita.
Allah selalu peduli untuk mengulurkan
kasih dan pengampunan-Nya kepada SEMUA
BANGSA dan ORANG-ORANG DI BUMI.
Dan seperti yang dikatakan dalam Yeremia
29:11, Allah mengetahui rencana-rencana apa
yang Dia miliki untukmu dan untuk SEMUA
ORANG. Dan rencana-rencana itu adalah
rencana untuk mendatangkan kebaikan bagi
kita, bukan untuk mencelakakan kita. Rencana
untuk memberi kita harapan dan masa depan.
Itu berarti kita semua. SEMUA ORANG!
Doa
Ya Tuhan, kami berterima kasih karena
Engkau berkenan menjangkau kami. Terima
kasih banyak karena Engkau sangat mengasihi
kami sehingga Engkau ingin kami semua hidup
bersama-Mu selamanya. Ingatkanlah saya bahwa
Engkau dapat menyelamatkan semua orang, apa
pun keadaannya. Ingatkan kami, ingatkan saya
bahwa kami tidak dapat menaklukkan dosa-
dosa kami sendiri, tetapi kami membutuhkan
Engkau. Bukalah mata saya dan tunjukkanlah
cara-cara yang Engkau kehendaki agar saya
dapat membagikan kasih-Mu kepada orang lain,
terutama kepada mereka yang tidak menerima
bahwa Engkaulah Juruselamat kami dan Engkau
telah mati untuk menghidupkan kami kembali.
Tolonglah saya untuk berani dan membagikan
Kabar Baik-Mu kepada setiap orang yang saya
temui, dengan apa yang saya katakan dan
bagaimana saya hidup. Amin.
15
Khotbah 2
Mengubah Kota: Mengikuti
Teladan Yesus
Oleh: Pdt. S. Yeury Ferreira

Matthew 9:35

“Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia

mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan
Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan
kelemahan”.

H
Pendahuluan
ari ini, kita akan melakukan perjalanan rohani yang
terinspirasi oleh Yesus, mempelajari bagaimana kita
dapat melakukan pekerjaan misionaris yang efektif
di kota-kota. Mari kita bayangkan sebuah kota yang
ramai dan penuh dengan tantangan, mirip dengan apa yang Yesus
hadapi pada zaman-Nya. Namun sebelum kita masuk ke dalam
topik yang menarik ini, izinkan saya untuk berbagi sebuah cerita
singkat.
Beberapa tahun yang lalu, di tengah-tengah kota yang besar,
hiduplah seorang pemuda bernama David. Di tengah hiruk pikuk
kota, David merasa kewalahan dengan kurangnya harapan dan
tujuan yang ia amati dalam kehidupan banyak orang di sekitarnya.
Namun, suatu hari, David mengalami sebuah pertemuan yang
akan mengubah jalan hidupnya selamanya. Dia berpapasan
dengan seorang pria tua bernama Elia, yang menceritakan
kepadanya kisah pelayanan Yesus di kota-kota. Orang tua itu
mengambil Alkitabnya dan membaca Injil Matius 9:35:

“Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota
dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah
ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan
Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan
kelemahan.”
David memperhatikan ketika Elia menjelaskan
bahwa ayat ini menyoroti tiga tindakan utama yang
dilakukan Yesus untuk kepentingan kota-kota,
yang diwakili oleh tiga kata kerja utama dalam ayat
tersebut.
Pengembangan
1. Kata Kerja Pertama: Mengajar
Mari kita mulai dengan kata kerja penting yang
pertama: “mengajar”. Yesus menghabiskan waktu
untuk membagikan kebijaksanaan-Nya kepada
orang banyak di kota-kota. Dalam Matius 9:35,
dikatakan, “Yesus berkeliling ke semua kota dan
desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat.”
Namun, pengajaran-Nya tidak terbatas pada kata-
kata; itu juga tercermin dalam cara Dia menjalani
hidup-Nya. Hidup-Nya menyampaikan pelajaran
tentang kasih, belas kasihan, keadilan, dan iman.
Sekarang, mari kita lanjutkan kisah
David. Setelah pertemuannya dengan Elia dan
semangatnya yang baru untuk mengikuti jejak
Yesus, David merasa terdorong untuk melakukan
sesuatu yang benar-benar signifikan. Daripada
hanyut dalam rutinitas kota dan gangguan-
gangguan yang dangkal, ia memutuskan untuk
bertindak. Suatu sore, ketika berjalan-jalan di
taman kota, David bertemu dengan sekelompok
anak muda yang sedang berdiskusi tentang
kerohanian dan agama. Karena penasaran, ia
pun mendekat dan mulai mendengarkan. Anak-
anak muda itu sangat ingin belajar lebih banyak
tentang Tuhan dan Alkitab. David terkesan dengan
ketertarikan mereka yang tulus untuk menggali
lebih dalam tentang iman mereka.
Pekan Doa Pemuda2024
Termotivasi oleh keinginan anak-anak muda
ini untuk belajar, David menawarkan diri untuk
menjadi mentor mereka. Ia membagikan apa yang
telah ia pelajari dan membantu mereka menavigasi
tantangan kehidupan kota dari sudut pandang
rohani. Selain itu, ia juga membagikan sumber-
sumber daring tentang topik-topik rohani dan
merekomendasikan buku-buku serta podcast yang
telah memperkaya pemahaman rohaninya.
Para misionaris muda di kota, ambillah
inspirasi dari apa yang Yesus lakukan dan
dari pengalaman David. Inilah saatnya untuk
mengambil tindakan dan membuat perbedaan di
kota Anda! Berikut adalah beberapa tipsnya:
• Adakan Kelompok Pendalaman Alkitab:
Kumpulkan teman-teman Anda atau bahkan
orang-orang yang tidak Anda kenal dan
adakan kelompok belajar Alkitab di tempat-
tempat yang ramah seperti kafe atau taman.
Ini bukan hanya tentang membaca Alkitab,
tetapi juga mengeksplorasi apa artinya dalam
kehidupan sehari-hari.
• Jadilah Mentor: Jadilah mentor bagi anak muda
lain yang membutuhkan bimbingan rohani.
Bantulah mereka menghadapi pasang surutnya
kehidupan, bagikan pengalaman Anda, dan
bertumbuh bersama dalam iman.
• Berbagi Sumber Daya: Bagikan buku, podcast,
dan materi online yang berdampak pada
Anda dan yang membahas tentang Tuhan dan
keselamatan dengan cara yang relevan dan
menarik bagi kaum muda saat ini. Pikirkan
tentang apa yang Anda inginkan dan bagikan
dengan antusias.
Ingatlah bahwa mengajar bukan hanya tentang
memberikan informasi; ini tentang menjadi
teladan bagi orang lain! Tunjukkan cinta, kasih
sayang, dan iman dalam kehidupan sehari-hari,
dan Anda akan melihat bagaimana cahaya Anda
bersinar di kota. Siap untuk membuat dampak 17
Pekan Doa Pemuda 2024
di komunitas Anda? Waktunya sekarang untuk
Orang Muda!
2. Kata Kerja Kedua: Memberitakan
Sekarang, mari kita beralih ke kata kerja
kunci yang kedua: “memberitakan”. Lihatlah
kepada Yesus; Dia benar-benar ahli dalam hal ini.
Dia tidak hanya membagikan hikmat-Nya, tetapi
juga dengan penuh semangat memberitakan
kepada semua orang berita yang paling menarik
dalam sejarah: Kerajaan Allah telah datang,
penuh dengan harapan, pengampunan, dan
pendamaian!
Apakah Anda ingat sahabat kita David,
pemuda yang pernah merasa tersesat di kota dan
mencari tujuan hidup? Setelah pertemuannya
dengan Elia dan semangat barunya untuk
mengikuti jejak Yesus, David merasa terdorong
untuk melakukan sesuatu yang sangat penting.
Suatu hari, ketika David sedang berada
di sekolahnya, ia memiliki kesempatan yang
sempurna untuk mempraktikkan kata kerja
“memberitakan Injil”. Gurunya, yang mengaku
ateis, bertanya kepada Daud mengapa ia percaya
kepada Tuhan. Saat itu juga, di depan semua
teman sekelasnya, David berbicara dengan penuh
keberanian dan keyakinan tentang alasan dia
percaya kepada Tuhan. Ia menjelaskan keajaiban
penciptaan dan bagaimana Alkitab memberikan
dampak perubahan dalam hidupnya. Sekelompok
siswa mendengarkan dengan penuh perhatian
setiap kata yang diucapkan David, dan bahkan
gurunya pun terkesan dengan keteguhan
keyakinannya!
Setelah berbicara selama sekitar sepuluh
menit, David menarik napas dalam-dalam dan
membagikan kisah Yesus yang luar biasa dan
18 bagaimana imannya kepada-Nya telah mengubah
hidupnya. Dia berbicara tentang harapan
dan pengampunan yang ada di dalam Tuhan,
dan bagaimana rekonsiliasi dapat mengubah
segalanya.
Dia melakukannya dengan keberanian tetapi
juga dengan kerendahan hati dan kasih. Ia tidak
mencoba untuk memaksakan imannya tetapi
membagikan kebenaran dengan cara yang otentik
dan penuh hormat. Semangat dan kasih David
yang tulus terpancar melalui kata-katanya.
Pekabaran David membawa harapan bagi
orang-orang muda yang mendengarkannya.
Sama seperti Yesus, David memberitakan kabar
baik dengan keberanian dan kasih, dan pada saat
itu, dia membuat perbedaan di sekolah kota.
Jadi, anak-anak, “memberitakan Injil” bukan
hanya berbicara dari mimbar, tetapi juga mencari
kesempatan setiap hari untuk membagikan
kasih Allah kepada orang-orang di sekitar kita.
Mari ikuti teladan Yesus dan David dan biarkan
kabar baik bersinar di kota kita. Anda juga bisa
menjadi pembawa harapan dan perubahan dalam
kehidupan sehari-hari!
3. Kata Kerja Ketiga: Menyembuhkan
Kata kerja ketiga yang sangat penting dalam
perjalanan rohani kita adalah “menyembuhkan”.
Yesus tidak hanya mengajar dan berkhotbah; Dia
juga menyembuhkan orang sakit dan menghibur
mereka yang menderita! Dalam Injil Matius
9:35, dikatakan bahwa “Ia menyembuhkan
setiap penyakit dan kelemahan di antara orang
banyak.” Tetapi ingat, ini bukan hanya tentang
menyembuhkan penyakit fisik; ini juga mengacu
pada penyembuhan luka rohani dan emosional.
Itu adalah bagian penting dari misi kita di kota
ini.
Mari kita kembali ke David. Setelah ia
mendengarkan orang-orang muda, ia mulai
memahami pentingnya penyembuhan. Suatu
hari, setelah mendalami pelajaran Alkitab,
David merasa di dalam hatinya bahwa Tuhan
 Pekan Doa Pemuda2024
memanggilnya bukan hanya untuk mengajar dan ikuti teladan Yesus dan David. Mari kita mencari
berkhotbah tetapi juga untuk melayani dengan kesempatan untuk melayani mereka yang
cara yang lebih nyata. menderita. Anda dapat membuat perbedaan di
David menyadari bahwa di kotanya, ada kota melalui tindakan Anda yang penuh dengan
banyak tunawisma yang membutuhkan makanan kasih dan belas kasihan!
dan pakaian, dan ada juga orang-orang lanjut
usia yang jarang dikunjungi. Dia memutuskan Kesimpulan
untuk berbicara dengan pendeta di gerejanya dan David, pemuda dalam kisah kita,
mengungkapkan keinginannya untuk terlibat mengikuti teladan Yesus di kotanya. Dia belajar
dalam sebuah kelompok pelayanan. Pendeta untuk mengajar, memberitakan Injil, dan
tersebut memberi tahu dia tentang sekelompok menyembuhkan, dan pekerjaan misionarisnya
anggota gereja yang memiliki pelayanan untuk mengubah kehidupan banyak orang. Hari ini,
menyediakan makanan bagi para tunawisma. sebagai misionaris muda di kota-kota, kita
David tidak ragu-ragu dan bergabung dengan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi
kelompok ini. Setiap hari Sabtu, setelah kebaktian agen perubahan. Ingatlah bahwa mengikuti
di gereja, ia bergabung dengan rekan-rekannya teladan Yesus berarti mengajar dengan hikmat,
untuk menyiapkan sekitar dua ratus makanan berkhotbah dengan kasih, dan menyembuhkan
dan kemudian membagikannya di jalan-jalan dengan belas kasihan. Dengan demikian, kita
kota. Pekerjaan ini memenuhi hati David dapat menjadi alat perubahan di kota-kota kita,
dengan sukacita, dan di sinilah ia memahami membawa harapan dan kasih Tuhan kepada
salah satu cara untuk menggenapi kata kerja mereka yang paling membutuhkan. Biarlah misi
“menyembuhkan”. ini menjadi semangat dan komitmen kita. Amin
Penyembuhan tidak hanya berarti mengobati
orang sakit; tetapi juga berarti merawat mereka
yang menderita. Ini tentang menyediakan
makanan, pakaian, dan bantuan kepada para
tunawisma, mengunjungi orang sakit di rumah
sakit, menghabiskan waktu dengan para lansia
di panti jompo, mengunjungi para janda,
menunjukkan kasih kepada anak-anak yatim, ini
tentang melakukan apa yang Anda bisa untuk
mereka yang terpinggirkan di kota Anda.
Seperti Yesus, Daud memahami bahwa
kesembuhan lebih daripada sekadar
penyembuhan fisik; ini adalah tentang
menyentuh hati dan meringankan beban mereka
yang menderita. Maka, seperti kita semua, Daud
menemukan cara yang ampuh untuk memenuhi
kata kerja “menyembuhkan” di kota.
Jadi, para Misionaris Kota muda, mari kita 19
Renungan 3
Menjembatani Kesenjangan
Generasi: Sebuah Renungan
untuk Persatuan di Tengah
Masyarakat Perkotaan yang
Beragam
Oleh: Ivonne Omaña

1 Tomotius 4:12

“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena

engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya,
dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam
kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”

D
alam lanskap perkotaan yang sibuk dan terus
berubah, sangat penting untuk mengenali keragaman
kelompok usia yang indah yang membentuk
komunitas kita. Ajaran Alkitab, yang dicontohkan
oleh orang-orang dari berbagai generasi yang dilayani oleh
Yesus, memberikan panduan yang tak lekang oleh waktu untuk
menyatukan yang muda dan yang tua.

1. Menggali Energi Masa Muda:

Data terbaru menunjukkan bahwa orang muda membawa
semangat dan inovasi ke lingkungan perkotaan. Mereka
sering kali berada di garis depan dalam perubahan sosial,
menyuarakan keadilan dan kesetaraan. Sama seperti Yesus yang
menyambut anak-anak dan antusiasme mereka (Matius 19:14),
marilah kita menyambut energi dan semangat pemuda dalam
komunitas kita. Doronglah orang muda untuk menjadi teladan
dalam perkataan, perilaku, kasih, iman, dan kemurnian mereka

(1 Timotius 4:12).
2. Menghormati Kebijaksanaan dan
Pengalaman:
Di sisi lain dari spektrum usia, lansia
membawa pengalaman dan kebijaksanaan
hidup yang tak ternilai. Menurut penelitian
saat ini, mereka sering memegang peranan
penting sebagai pengasuh dan pembimbing
dalam keluarga dan masyarakat. Sama seperti
Yesus yang berinteraksi dengan tokoh-
tokoh seperti Nikodemus dan Simeon, yang
sudah lanjut usia namun tetap bersemangat
secara rohani, marilah kita menghormati
kebijaksanaan generasi yang lebih tua.
3. Kekuatan Hubungan Antargenerasi:
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan
antargenerasi dapat meningkatkan kesehatan
mental dan kesejahteraan secara keseluruhan
untuk semua kelompok usia. Ketika orang tua
dan muda berkumpul bersama, manfaatnya
sangat besar. Dalam Lukas 2:36-38, kita
bertemu dengan Hana, seorang nabiah tua
yang melihat bayi Yesus. Kehadirannya
menyoroti pentingnya hubungan antargenerasi.
4. Mengikuti Teladan Yesus:
Sepanjang pelayanan-Nya, Yesus
menunjukkan inklusivitas dengan menerima
semua orang dari segala usia. Dari anak-anak
yang berkumpul di sekeliling-Nya hingga para
penatua yang mencari nasihat-Nya, pesan-Nya
bersifat universal. Dia meneladankan kekuatan
kasih, empati, dan pengertian, yang melampaui
kesenjangan generasi.
Dalam komunitas urban kita,
menjembatani kesenjangan generasi bukan
hanya sebuah tantangan, tetapi juga sebuah
Pekan Doa Pemuda2024
kesempatan untuk pertumbuhan dan
persatuan. Dengan mengambil nasihat dari
Alkitab dan data kontemporer, kita dapat
melayani secara efektif baik kepada yang
muda maupun yang tua. Mari kita menghargai
kekuatan unik yang dimiliki oleh setiap
generasi dan membina hubungan yang
mencerminkan kasih Yesus. Bersama-sama,
kita dapat membangun komunitas yang
berkembang di mana setiap orang, berapa
pun usianya, dapat menemukan tujuan, rasa
memiliki, dan perjalanan iman yang sama..
Doa
Kami berkumpul di hadapan-Mu hari
ini, bersyukur atas kekayaan keragaman
dalam komunitas urban kami, di mana
orang tua dan muda hidup berdampingan.
Sambil merenungkan Firman-Mu yang
tak lekang oleh waktu dan kebijaksanaan
zaman, kami memohon tuntunan-Mu untuk
menjembatani kesenjangan antar generasi.
Tuhan, kuatkanlah kami untuk menyambut
energi dan semangat kaum muda, mendorong
mereka untuk menjadi teladan dalam kasih,
iman dan kemurnian. Tolonglah kami untuk
menghormati kebijaksanaan dan pengalaman
para penatua kami, mengakui kontribusi
mereka yang tak ternilai. Semoga interaksi
kami mencerminkan kasih dan inklusivitas-
Mu, sama seperti Yesus yang melayani segala
usia. Ikatlah kami dalam kesatuan, ciptakanlah
komunitas yang memiliki tujuan, rasa
memiliki, dan iman.
Amen.
21
Khotbah 3
Menghadapi Kesepian di
Kota Anda
Oleh: Pdt. S. Yeury Ferreira

Yohanes 16:32

“Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu

dicerai-beraikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan
kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak
seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.”

K
Pendahuluan
esepian di perkotaan adalah masalah yang berkembang
di seluruh dunia. Dengan tren urbanisasi dan
perubahan dalam dinamika keluarga, banyak orang
merasakan kesepian yang mendalam. Dalam beberapa
dekade terakhir, populasi perkotaan telah melonjak. Pada tahun
2020, menurut PBB, lebih dari 55% populasi dunia tinggal di
kota, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. Ironisnya,
terlepas dari kepadatan penduduk di perkotaan, sebagian besar
penduduk mengalami kesepian. Sebuah survei oleh Palang
Merah Amerika menemukan bahwa lebih dari 20% orang dewasa
di Amerika Serikat sering atau selalu merasa kesepian.
Kesepian tidak terdistribusi secara merata dan memengaruhi
kelompok-kelompok tertentu secara lebih mendalam. Para lansia,
pendatang baru di kota untuk mencari peluang, penggila kerja,
dan mereka yang memiliki pekerjaan yang berat sering kali
menanggung beban kesepian ini. Kesepian bukan hanya isolasi
fisik; kesepian juga merupakan perasaan terputus dan terisolasi
dari orang lain, yang dapat menyebabkan masalah serius seperti
depresi, kecemasan, dan harga diri yang rendah.

Pengembangan
I. Masalah Kesepian
Kesepian adalah sesuatu yang pernah
kita alami, bukan? Perasaan yang tenggelam
di dalam perut Anda ketika seseorang yang
Anda sayangi berada jauh di sana atau ketika
Anda merasa tidak ada yang peduli dengan
Anda. Namun, penting untuk dipahami
bahwa menyendiri tidak sama dengan merasa
kesepian. Kadang-kadang, menyendiri
tidak apa-apa. Bahkan Yesus sendiri sering
menyendiri ke tempat yang sunyi untuk berdoa
atau menghabiskan waktu bersama sahabat-
sahabat-Nya (Matius 14:13; Markus 1:35;
6:31). Beberapa orang menghabiskan banyak
waktu sendirian tetapi tidak merasa kesepian.
Sebagai contoh, seorang ilmuwan yang sedang
melakukan penelitian atau seniman yang sedang
menciptakan sebuah karya dapat menyendiri
tetapi tidak merasa kesepian.
Menyendiri lebih merupakan kondisi fisik,
seperti ketika Anda memilih untuk menyendiri
untuk sementara waktu. Namun, merasa
kesepian bersifat emosional; yaitu ketika Anda
merasa terputus, terisolasi, atau tidak memiliki
hubungan yang berarti dengan orang lain.
Terkadang, menyendiri bisa menjadi hal yang
baik, seperti saat Anda membutuhkan waktu
untuk berpikir atau berdoa dalam keheningan.
Sebaliknya, kesepian biasanya terasa
buruk. Kesepian dapat terjadi setelah peristiwa
menyedihkan seperti kehilangan orang yang
dicintai, perceraian, penyakit parah, atau
masalah seperti pengangguran. Kita semua
mungkin mengalami kesepian pada suatu saat
dalam hidup karena kita semua membutuhkan
hubungan dengan orang lain, dan terkadang
hubungan itu rusak atau gagal. Ketika kita
merasa kesepian setelah mengalami pengalaman
Pekan Doa Pemuda2024
yang menyakitkan, saat itulah kita benar-benar
membutuhkan dukungan dari seseorang yang
dapat kita percayai.
II. Pemulihan untuk Kesepian
Masalah kesepian berulang kali dibahas
dalam Alkitab. Tahukah Anda bahwa kata
“sendirian” muncul sekitar 118 kali dalam
Alkitab, tetapi jarang sekali kata tersebut berarti
“kesepian”? Inilah fakta menarik lainnya: kata
“kesepian” bahkan tidak memiliki arti seperti
sekarang ini, pada abad ini, dan kata ini tidak
muncul dalam kamus besar mana pun sampai
setelah Perang Dunia II. Dengan kata lain,
konsep perasaan kesepian sebagai sebuah
kondisi mental relatif baru.
Ketika kita membaca Alkitab, kita
menemukan sebuah poin penting di bagian
awal: Tuhan tidak pernah bermaksud agar
manusia hidup sendirian. Setelah Allah
menciptakan dunia dalam tujuh hari, dikatakan,
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-
Nya itu, sungguh amat baik” (Kejadian 1:31).
Tetapi ada satu hal yang tidak dianggap baik
oleh Allah: “ TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak
baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku
akan menjadikan penolong baginya, yang
sepadan dengan dia’” (Kejadian 2:18). Jika kita
memperhatikan catatan Kejadian 1, kita melihat
bahwa binatang diciptakan dalam kelompok-
kelompok: “burung-burung” (Kejadian 1:19),
“ikan-ikan” (Kejadian 1:21), dan “binatang-
binatang” (Kejadian 1:25). Tetapi manusia,
diciptakan seorang diri (Kejadian 1:26). Namun,
bukan rencana Tuhan bagi kita untuk hidup
seperti itu selamanya. Tuhan tahu bahwa
kesendirian itu tidak baik untuk kita, jadi Dia
memutuskan untuk menciptakan seorang
pendamping yang cocok. Jadi, dalam Kejadian
2:22, Alkitab mengatakan bahwa Tuhan 23
Pekan Doa Pemuda 2024
menciptakan perempuan dari tulang rusuk laki-
laki. Kemudian, Tuhan memberkati mereka dan
memberi mereka perintah:
“Beranakcuculah dan bertambah banyak,
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu”
(Kejadian 1:27-28).
Seperti yang Anda lihat, kesepian bukanlah
bagian dari rencana awal Tuhan bagi umat
manusia. Kita adalah makhluk sosial. Kita
diciptakan untuk berkomunikasi dengan Tuhan
dan sesama. Kita dilahirkan dengan kemampuan
bawaan untuk menciptakan ikatan sosial....
ikatan sosial dengan Pencipta kita dan sesama
manusia sangat penting untuk kelangsungan
hidup kita. Tetapi dosa mengganggu rencana
itu, dan sekarang kita merasa kesepian dan
terputus dari Tuhan dan sesama.
Jadi, ketika kita berbicara tentang kesepian,
kita perlu memahami bahwa kesepian
memengaruhi kita pada dua tingkat yang
signifikan. Pertama, secara spiritual. Tingkat
awal dari kesepian yang dialami manusia adalah
kesepian secara spiritual. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, Tuhan menciptakan
kita untuk memiliki hubungan dengan-Nya.
Namun sayangnya, banyak orang yang hidup
terasing dari Tuhan dan merasa kesepian secara
spiritual. Itulah sebabnya, meskipun dikelilingi
oleh banyak orang dan memiliki semua yang
mereka inginkan, mereka tetap merasa kesepian.
Mereka tidak menyadari bahwa baik uang
maupun harta benda tidak dapat mengisi
kekosongan dalam hidup mereka. Kesepian
rohani hanya dapat diisi melalui hubungan
pribadi dengan Tuhan.
24 Ketika Anda memiliki hubungan dengan
Tuhan, Anda bisa saja sendirian secara fisik
tetapi tidak merasa kesepian. Pertimbangkan
kasus Yusuf: dia dijual sebagai budak, terpisah
dari keluarga dan teman-temannya, dibawa
ke tempat yang asing di mana dia tidak bisa
berbicara bahasa atau memahami adat istiadat.
Singkatnya, dia sendirian dalam pengertian
manusia. Tetapi Alkitab mengatakan, “ TUHAN
menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang
yang selalu berhasil dalam pekerjaannya”
(Kejadian 39:2). Meskipun dia sendirian, dia
tidak kesepian.
Demikian juga, Yesus, di hari-hari terakhir
kehidupan-Nya di bumi, ditinggalkan oleh
sahabat-sahabat-Nya. Seperti Yusuf, Dia dijual
dengan harga yang ditentukan. Hampir semua
orang yang mengikuti-Nya pergi. Pada suatu
ketika, Yesus berkata,
“Lihat, saatnya datang, bahkan sudah
datang, bahwa kamu dicerai-beraikan
masing-masing ke tempatnya sendiri dan
kamu meninggalkan Aku seorang diri.
Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa
menyertai Aku” (Yohanes 16:32).
Sungguh kenyataan yang pahit, bukan?
Tetapi Ia juga berkata,
“Tetapi saatnya akan datang dan sudah
tiba, bahwa kamu akan tercerai-berai,
masing-masing ke rumahnya sendiri. Kamu
akan meninggalkan Aku seorang diri.
Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa-
Ku menyertai Aku.”
Kemudian ada rasul Paulus, yang pada saat
dibutuhkan, juga mendapati dirinya sendirian.
Ia berkata, “Pada waktu pembelaanku yang
pertama tidak seorang pun yang membantu
aku, semuanya meninggalkan aku” (2 Timotius

4:16). Bayangkan apa yang dirasakan oleh
pejuang kebenaran ini! Dia yang telah
mendirikan banyak gereja, berkhotbah kepada
banyak orang, dan mengajarkan banyak hal.
Di saat-saat tergelapnya, ia merasa sendirian.
Namun ia dapat menulis, “Tetapi Tuhan telah
mendampingi aku dan menguatkan aku” (2
Timotius 4:17). Paulus, meskipun secara fisik
sendirian, dia tidak pernah merasa kesepian.
Seperti Yusuf, Yesus, dan Paulus, Anda pun
dapat memiliki hubungan yang istimewa dengan
Tuhan. Anda dapat hidup dan berjalan setiap
hari dalam hadirat-Nya. Jika Anda memiliki
hubungan dengan Tuhan, Anda akan menikmati
kebersamaan dengan-Nya sedemikian rupa
sehingga, meskipun Anda berada sendirian
dalam suatu situasi, Anda tidak akan pernah
merasa kesepian.
Kedua, kesepian terkait dengan hubungan
antar manusia. Kita menyebutnya “kesepian
dalam hubungan.” Meskipun Adam pada
awalnya memiliki hubungan yang sempurna
dengan Allah, ia tetap merasakan kebutuhan
akan persahabatan dengan manusia lain.
Tuhan tidak mengabaikan atau meminimalisir
kebutuhan tersebut. Sebaliknya, Dia
menciptakan seseorang untuk memenuhinya.
Tuhan tahu bahwa sebagai manusia, kita
membutuhkan persahabatan. Kesepian itu
seperti sebuah sinyal peringatan: sama seperti
rasa lapar yang memberitahukan bahwa
Anda membutuhkan makanan, kesepian
memberitahukan bahwa Anda membutuhkan
teman.
“Kesepian dalam hubungan” hanya
dapat disembuhkan ketika kita membangun
hubungan yang solid dengan orang lain. Dan
tahukah Anda? Ada tempat di mana Anda
dapat melakukannya! Tentu saja, Anda bisa
melakukannya di dalam keluarga, di tempat
Pekan Doa Pemuda2024
kerja, di sekolah, atau di kelompok-kelompok
pendukung. Tetapi salah satu cara terbaik adalah
di dalam gereja.
Izinkan saya menjelaskan sesuatu sebelum
kita melanjutkan. Ketika Alkitab berbicara
tentang gereja, yang dimaksud bukanlah
sebuah bangunan, melainkan sekelompok
orang percaya yang telah diselamatkan oleh
kasih karunia Yesus Kristus (1 Petrus 2:9). Jadi,
ketika kita memeriksa apa yang Alkitab katakan
tentang gereja dalam Perjanjian Baru, kita
melihat bahwa ini adalah tentang komunitas
orang Kristen yang saling peduli, saling
mengasihi, saling menjamu, saling menyambut,
saling melayani, saling mengajar, saling
mengampuni, saling mendukung, dan saling
menolong dengan berbagai cara. Singkatnya,
mereka adalah tim yang selalu ada untuk satu
sama lain.
Kesimpulan
Singkatnya, Tuhan tidak ingin Anda
merasa kesepian. Anda dapat terhubung dengan
Dia dan orang lain, dan dengan demikian,
tidak akan pernah merasa sendirian. Dalam
salah satu pertemuan kami, seorang wanita
muda yang telah berjuang melawan depresi dan
kecemasan selama bertahun-tahun berjalan
masuk. Dia hanya memiliki sedikit teman
dan menghabiskan sebagian besar waktunya
sendirian di apartemennya. Dia hampir tidak
pernah keluar rumah, hanya untuk bekerja
dan pergi ke toko terdekat untuk membeli
kebutuhan sehari-hari. Dia mengatakan bahwa
hidup adalah labirin yang tidak masuk akal, dan
kesepian adalah teman tetapnya.
Namun suatu hari, melalui seorang rekan
kerja, ia menerima undangan untuk menghadiri
salah satu kebaktian di gereja. Pada awalnya, dia
membuat alasan berulang kali, tetapi temannya 25
Pekan Doa Pemuda 2024
bersikeras sehingga dia akhirnya berkata,
“Baiklah, saya akan pergi sekali saja untuk
mencobanya.” Jadi, dia datang ke gereja pada
suatu hari Sabtu dan menghabiskan hampir
sepanjang hari bersama kami. Dia menikmati
makan siang yang lezat, dan di sore hari, dia
pergi bersama sekelompok anggota gereja untuk
memberikan makanan kepada mereka yang
berkekurangan. Menurutnya, hari itu adalah
hari yang istimewa. Sudah bertahun-tahun ia
tidak pernah merasa begitu disambut di mana
pun.
Minggu berikutnya, dia memutuskan untuk
kembali. Anak-anak muda mengundangnya
ke pertemuan sosial di salah satu rumah
mereka, dan dia menerimanya. Apa yang ia
saksikan sangat mengejutkannya: orang-orang
menikmati hidup dengan cara yang sehat,
tanpa perlu alkohol atau narkoba. Dia tidak
bisa mempercayainya. Dia merasa diterima dan
dihargai. Lebih jauh lagi, ia mulai menerima
SMS mingguan yang berisi ayat-ayat Alkitab
yang menginspirasi. Sekelompok gadis-gadis
menyertakannya dalam doa-doa khusus mereka.
Secara harfiah, dia tidak punya waktu untuk
merasa kesepian.
Enam bulan setelah kunjungan pertamanya,
dia memutuskan untuk dibaptis. Sebelum
dibaptis, ia membagikan kesaksiannya dan
26
mengatakan bahwa kasih yang ia terima
dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa
di gereja telah membantunya mengatasi rasa
kesepian. Hari ini, ia benar-benar bebas,
telah meninggalkan kebiasaan merokok dan
minum-minum, tetapi yang paling penting, ia
menikmati sebuah hubungan yang istimewa
dengan Allah dan dengan orang lain.
Jadi, para pemuda, saya membagikan
kisah ini untuk memberitahukan kepada Anda
bahwa ada banyak orang di kota ini yang
merasa kesepian seperti yang dirasakan oleh
wanita muda ini sebelum ia bertemu dengan
gereja kita. Mereka mungkin bergumul dengan
hal-hal seperti depresi dan kecemasan, tetapi
persahabatan yang tulus dapat membuat
perbedaan yang signifikan dalam hidup mereka.
Undangannya adalah untuk mencari mereka
yang merasa kesepian, mengulurkan tangan
membantu, dan menunjukkan kepada mereka
kasih dan sukacita yang telah Anda temukan
di dalam Yesus. Anda tidak tahu seberapa
besar dampak yang dapat Anda berikan pada
kehidupan seseorang.
Apakah Anda bersedia menerima tantangan
ini?
Mari jadikan kota kita tempat yang tidak
terlalu kesepian bagi semua orang. Bersama-
sama, kita dapat membuat perbedaan!
Renungan 4
Menemukan Pemulihan
dan Harapan
Oleh: Ivonne Omaña

Mazmur 34: 17-18

Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka
TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala
kesesakannya. TUHAN itu dekat kepada orang-orang
yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang
remuk jiwanya

D
Pendahuluan
i kota-kota dunia yang ramai, di tengah-tengah
kebisingan dan kekacauan, ada hati yang terbebani
oleh pergumulan yang tak terlihat - tantangan
kesehatan mental yang sering luput dari perhatian.
Di tengah hiruk-pikuk kota, hadirat Tuhan bersinar paling
terang dalam kehidupan mereka yang bergumul dengan
tantangan kesehatan mental. Alkitab mengungkapkan bahwa
bahkan orang-orang yang setia kepada Tuhan pun menghadapi
saat-saat keputusasaan, kecemasan, dan keadaan yang luar
biasa.

Elia: Mengatasi Keterasingan dan Keputusasaan

Elia, seorang nabi Allah yang kuat, menghadapi masa-
masa yang penuh dengan kesedihan dan penderitaan
mental. Dalam 1 Raja-raja 19, kita mendapati dia melarikan
diri dari ancaman dan pingsan di bawah beratnya beban
hidupnya. Namun, di tengah-tengah pergumulannya, Tuhan
menemuinya dengan bisikan lembut, meyakinkannya bahwa
dia tidak sendirian. Sama seperti Tuhan menyediakan rezeki,
penghiburan, dan tujuan bagi Elia, Dia berjalan bersama
kita di saat-saat tergelap kita, memberikan penghiburan dan
arahan.
Pekan Doa Pemuda 2024
Daud: Menemukan Kekuatan dalam
Ketidakpastian
Raja Daud, seorang yang berkenan di hati
Tuhan, mencurahkan emosi dan kerapuhannya
dalam Mazmur. Dalam Mazmur 42, Daud
mengungkapkan kerinduannya kepada
Tuhan di tengah gejolak batinnya. Namun,
kejujurannya membuka jalan bagi rasa percaya
dan pengharapan yang baru akan kasih Allah
yang tidak pernah gagal. Kita pun dapat
mencurahkan isi hati kita di hadapan Tuhan,
dengan keyakinan bahwa Dia mendengar
tangisan kita dan memberikan kekuatan untuk
bertahan.
Paulus: Diubahkan oleh Kasih Karunia
Rasul Paulus, yang terkenal dengan
imannya yang tak tergoyahkan, juga berbicara
tentang duri dalam dagingnya - pergumulan
yang membuatnya sangat tertekan. Dalam 2
Korintus 12, Paulus membagikan bagaimana
kasih karunia Allah menopang dirinya,
mengajarkannya kuasa kekuatan Kristus dalam
kelemahan. Sama seperti kasih karunia Allah
yang mengubah Paulus, kasih karunia itu juga
terus bekerja di dalam diri kita, memberikan
penghiburan dan kekuatan untuk menghadapi
tantangan kesehatan mental.
Kita Dapat Berlabuh dalam
Pengharapan.
Perjuangan kita tidak mendefinisikan kita;
perjuangan itu adalah bagian dari perjalanan
kita. Seperti halnya fajar yang terbit setelah
malam yang gelap, pengharapan akan tetap
bersinar di tengah-tengah kesulitan kita.
28
Alkitab dipenuhi dengan janji-janji pemulihan,
pembaruan, dan penyembuhan. Yeremia 29:11
mengingatkan kita bahwa Allah memiliki
rencana untuk masa depan kita, rencana yang
penuh dengan pengharapan. Marilah kita
berpegang teguh pada janji-janji ini saat kita
menghadapi tantangan kesehatan mental.
Ketika kita melayani mereka yang
menghadapi tantangan kesehatan mental
di kota-kota di dunia, marilah kita ingat
bahwa Alkitab adalah bukti kasih sayang
dan pengertian Tuhan. Melalui kisah Elia,
Daud, Paulus, dan banyak tokoh lainnya,
kita menyaksikan bagaimana cahaya Tuhan
bersinar paling terang di saat-saat kelemahan
kita. Tanyakan pada diri sendiri, bagaimana
kita dapat mengulurkan tangan belas kasih
dan memberikan jaminan kepada mereka yang
berjuang dengan masalah kesehatan mental?
Bagaimana kita dapat menunjukkan kepada
mereka bahwa mereka tidak sendirian?
Doa
Tuhan, saya berdoa agar Engkau
membimbing kami di jalan kebaikan dan
kesabaran. Tolonglah kami untuk menjangkau
mereka yang bergumul dengan tantangan
mereka sendiri dan memberikan rasa kasih dan
pengharapan. Sama seperti Tuhan menyambut
mereka yang hancur dan lelah dengan kasih
karunia dan pengharapan, kiranya kami
dapat menjadi bejana kasih-Nya, membawa
kesembuhan dan pemulihan bagi hati yang
paling membutuhkan. Tolonglah kami untuk
merasakan kehadiran dan tuntunan-Mu ke
mana pun kami pergi untuk menolong mereka
yang membutuhkan.
Amin.
 Khotbah 4
Menghadapi Penyakit di
Kota Anda
Oleh: Pdt. S. Yeury Ferreira

Mazmur 40: 2

“Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia

menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku.”

D
Pendahuluan
i jantung kota yang ramai dan terkenal, kehidupan
perkotaan tidak pernah berhenti. Jalanan selalu dipenuhi
oleh orang-orang yang terburu-buru, dan gedung-gedung
pencakar langit tampak menyentuh langit seperti menara-
menara yang penuh ambisi. Namun, di balik semua kemewahan dan
penampilan modern itu, tersembunyi bahaya yang tak terlihat.
Di jantung kota yang ramai dan terkenal, kehidupan perkotaan tidak
pernah berhenti. Jalanan selalu dipenuhi oleh orang-orang yang terburu-
buru, dan gedung-gedung pencakar langit tampak menyentuh langit
seperti menara-menara yang penuh ambisi. Namun, di balik semua
kemewahan dan penampilan modern itu, tersembunyi bahaya yang tak
terlihat.
Pada suatu pagi di musim dingin, desas-desus mulai beredar tentang
penyakit yang tidak dipahami oleh siapa pun. Orang-orang merasa
seperti terserang flu yang mematikan, dengan demam tinggi, kesulitan
bernapas, dan batuk yang tak kunjung sembuh. Pada awalnya, tidak ada
yang terlalu memperhatikan karena, tentu saja, flu dan pilek adalah hal
yang biasa terjadi di kota yang padat penduduknya, bukan?
Namun, penyakit ini mulai menyebar secara mengkhawatirkan.
Rumah sakit penuh dalam waktu singkat, dan para dokter lebih sibuk
daripada server streaming. Otoritas kesehatan mengeluarkan peringatan
merah dan mulai menyelidiki apa yang terjadi dengan penyakit ini.
Pekan Doa Pemuda 2024
Para ahli kesehatan masyarakat menganalisis
bagaimana penyakit ini menyebar dan
menemukan bahwa penyakit ini terkait dengan
pasar makanan yang agak "eksotis" di pusat kota,
di mana mereka menjajakan hewan-hewan yang
tidak umum.
Kepanikan melanda kota ketika mereka
mengkonfirmasi bahwa penyakit ini merupakan
versi baru dari virus yang dapat berpindah dari
hewan ke manusia. Jadi, mereka mengambil
tindakan dan mengumumkan karantina,
membuat seluruh kota dalam keadaan siaga!
Mereka menutup pasar aneh itu dalam sekejap,
tetapi sudah terlambat untuk menghentikan
penyakit itu sepenuhnya. Ribuan orang terinfeksi,
dan angka kematian melonjak.
Kota ini jatuh ke dalam kekacauan total.
Jalanan yang dulunya ramai berubah menjadi
seperti di film tentang kiamat. Orang-orang
tinggal di rumah mereka karena takut, bisnis
menutup pintu mereka, dan ekonomi berubah
180 derajat. Rumah sakit berada di ambang
kehancuran, dan para dokter bekerja seolah-olah
tidak ada hari esok untuk merawat orang sakit.
Meskipun kedengarannya kisah ini hanya
fiksi belaka, namun kita tahu bahwa ini benar
adanya. Kehidupan di kota bisa jadi lebih rapuh
dari yang terlihat dan sangat penting bagi
kita untuk bersiap-siap dan bekerja sama saat
menghadapi penyakit di kota-kota modern.
Pengembangan
I. Penyakit di Perkotaan
Penyakit di perkotaan merupakan masalah
yang kompleks yang terkait dengan kehidupan
30
perkotaan dan kesehatan masyarakat. Mari kita
lihat beberapa penyebab utama dari masalah ini:
• Polusi Udara: Di beberapa kota, udara yang
kita hirup menjadi masalah yang signifikan
karena tingginya jumlah mobil, pabrik,
dan sumber polusi lainnya. Polusi ini dapat
menyebabkan masalah pernapasan seperti
asma, bronkitis, dan bahkan masalah jantung.
• Polusi Air: Air sangat penting di kota-kota,
tetapi dapat menyebabkan konsekuensi yang
tidak menyenangkan jika tidak dijaga dengan
baik. Penyakit yang ditularkan melalui air
seperti kolera dapat menyebar jika pipa dan
sistem pemurnian tidak dalam kondisi baik.
• Kepadatan Penduduk: Di kota-kota, orang-
orang berdesakan seperti ikan sarden di
dalam kaleng, membuat penyakit menular
lebih sering terjadi. Influenza, COVID-19,
dan penyakit lainnya dapat menyebar dengan
lebih mudah di daerah padat penduduk.
• Terbatasnya Akses ke Layanan Kesehatan:
Meskipun kota memiliki rumah sakit dan
klinik di mana-mana, tidak selalu mudah
bagi semua orang untuk mengakses dan
menerima perawatan. Beberapa orang
kekurangan sumber daya ekonomi atau
tinggal jauh dari fasilitas medis, sehingga sulit
untuk mengatasi penyakit.
• Masalah Kesehatan Mental: Stres,
kecemasan, dan depresi adalah masalah nyata
di kota-kota. Kehidupan perkotaan dapat
membuat stres karena persaingan kerja, lalu
lintas, isolasi sosial, dan faktor lainnya, yang
berkontribusi terhadap masalah kesehatan
mental.
• Serangga dan Hewan Pengerat Pengganggu:
Di beberapa kota, serangga seperti nyamuk
dan hewan pengerat dapat menularkan
penyakit jika tidak dikendalikan dengan
baik. Sebagai contoh, demam berdarah dan
penyakit lainnya dapat menyebar melalui

gigitan atau kontak dengan hama ini.
• Gaya hidup yang tidak banyak bergerak:
Banyak penduduk kota yang menjalani
kehidupan yang tidak banyak bergerak
karena pekerjaan kantoran dan kurangnya
ruang untuk berolahraga. Hal ini dapat
menyebabkan masalah kesehatan seperti
obesitas dan penyakit yang berhubungan
dengan jantung.
• Polusi Kebisingan: Kebisingan yang konstan
di kota dapat menyebabkan tingkat stres
yang tinggi dan mengganggu kualitas tidur.
Hal ini dapat memengaruhi tekanan darah
dan istirahat, yang berpotensi menyebabkan
masalah kesehatan.
II. Tuhan dan Kesehatan
Allah dalam Alkitab adalah Allah kesehatan.
Dalam 3 Yohanes 1:2, kita menemukan pesan
yang kuat: " Saudaraku yang kekasih, aku berdoa,
semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja
dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu
baik-baik saja." Dalam rencana awal Allah
bagi umat manusia, penyakit tidak ada dalam
radar. Dapatkah Anda membayangkan orang
tua pertama kita dalam gaya hidup yang begitu
sehat? Tidak ada polusi, di lingkungan yang sehat,
makan kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-
buahan alami, tanpa bahan kimia yang aneh.
Ellen G. White, yang banyak menulis tentang
kesehatan, mengatakan bahwa orang tua pertama
kita hidup dalam kesehatan yang sempurna.
Mereka tinggi dan tampan seperti diambil dari
sebuah foto. Adam jauh lebih tinggi daripada
orang zaman sekarang, dan Hawa sedikit lebih
pendek tetapi sangat cantik dan anggun.
Adam dan Hawa memiliki kesehatan yang
sempurna. Mereka memiliki kesehatan fisik,
Pekan Doa Pemuda2024
mental, dan sosial. Yang terbaik dari semuanya,
mereka sangat terhubung dengan Tuhan, yang
memberi mereka kesehatan rohani yang patut
ditiru. Namun, kesehatan yang sempurna ini
terganggu. Ketika Adam dan Hawa memilih
untuk tidak memercayai Allah dan diusir dari
Firdaus, segalanya berubah, dan penyakit muncul
di semua aspek.
Kejadian 3 menceritakan bagaimana
pasangan pertama menyerah pada musuh Allah
dan berpaling dari Sang Pencipta. Namun,
terlepas dari pemberontakan orang tua pertama
kita, Tuhan masih sangat peduli dengan
kesehatan kita.
Karena kasih-Nya yang tak terbatas, Tuhan
meninggalkan sebuah janji yang memberikan kita
kesempatan untuk hidup sehat. Awalnya, Tuhan
memberikan janji ini kepada bangsa Israel selama
perjalanan mereka melewati padang gurun,
tetapi kita juga dapat menerimanya, seperti yang
dinyatakan dalam Roma 15:4:
"Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu,
telah ditulis untuk menjadi pelajaran
bagi kita, supaya kita teguh berpegang
pada pengharapan oleh ketekunan dan
penghiburan dari Kitab Suci."
Perhatikanlah janji yang Tuhan berikan
kepada bangsa Israel melalui Musa dalam
Keluaran 15:26:
"Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan
suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan
apa yang benar di mata-Nya, dan memasang
telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan
tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka 31
Pekan Doa Pemuda 2024
Aku tidak akan menimpakan kepadamu
penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan
kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah
yang menyembuhkan engkau."
Pada zaman dahulu kala, bangsa Israel
memiliki prinsip-prinsip kesehatan yang maju.
Ternyata sebuah buku kuno yang disebut "Papirus
Ebers," yang ditulis oleh orang Mesir sekitar
tahun 1500 SM, pada masa Musa, ditemukan
oleh para arkeolog. Buku ini berfungsi sebagai
panduan kesehatan orang Mesir, meskipun
beberapa ide mereka cukup aneh. Mari kita lihat
beberapa saran medis yang ditemukan dalam
papirus ini, tetapi serius, jangan coba-coba
melakukan hal ini di rumah!
Sebagai contoh, untuk mencegah uban,
mereka merekomendasikan untuk mengoleskan
darah kucing hitam yang direbus dalam minyak
atau lemak ular derik ke rambut Anda. Dan jika
Anda tidak ingin menjadi botak, Anda harus
menggunakan enam jenis lemak: kuda, kuda nil,
buaya, kucing, ular, dan kambing. Anda harus
mencampur madu dengan bubuk gigi keledai
untuk menguatkan rambut Anda. Bagaimana
dengan itu?
Jika ada serpihan yang menancap, resep
medisnya adalah "darah cacing dan kotoran
keledai." Saran aneh lainnya adalah "darah kadal,
gigi babi, daging yang membusuk, pelembab
dari telinga babi, dan bahkan kotoran manusia,
hewan, dan lalat." Dapatkah Anda bayangkan jika
dokter Anda memberi Anda tips-tips ini hari ini?
Benar-benar gila! Mereka adalah para "ahli" di
zaman Musa.
32
Tentu saja, Musa pasti mengetahui tulisan-
tulisan Papirus Ebers ini karena, menurut Alkitab,
dia mempelajari semua pengetahuan orang
Mesir. Namun hal yang menarik adalah Anda
tidak akan menemukan rekomendasi aneh ini
dalam Alkitab. Mengapa? Seperti yang telah
kami sebutkan, hukum kesehatan yang Tuhan
berikan kepada umat-Nya jauh lebih unggul pada
masanya.
Sebagai contoh, pada Abad Pertengahan,
Eropa dilanda " Black Death". Wabah ini
membunuh satu dari setiap empat orang,
dan tidak ada yang tahu bagaimana cara
menghentikannya karena mereka bahkan
tidak memahami mikrobiologi seperti yang
kita pahami saat ini. Tahukah Anda apa yang
menyelamatkan mereka? Alkitab! Mereka
akhirnya berpaling kepada Alkitab, khususnya
Imamat 13:46, yang mengatakan, "Selama ia kena
penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia
harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah
tempat kediamannya." Dari Alkitab, mereka
belajar tentang pentingnya mengisolasi orang
sakit.
Alkitab memberikan petunjuk yang jelas
tentang bagaimana menjaga kesehatan kita,
bukan hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan
emosional, sosial budaya, dan terutama kesehatan
spiritual.
Bagaimana menurut Anda?
Kesimpulan
Orang muda yang terkasih, Tuhan ingin
Anda sehat dan membagikan kesehatan itu di
kota Anda. Tahukah Anda bahwa obat dari
Tuhan lebih bersifat pencegahan daripada
pengobatan? Dia meninggalkan kita dengan
delapan tips alami yang dapat membantu Anda
menjalani hidup yang energik dan seimbang.
Apakah Anda ingin tahu apa saja itu? Ini dia,
dengan singkatan FORWARD!

• F untuk Fresh Air (Udara Segar): Mulailah
merasa segar dengan membanjiri tubuh Anda
dengan udara segar, mengambil napas dalam-
dalam di siang hari. Oksigen sangat penting
untuk sel. Semakin segar udara yang Anda
hirup, semakin banyak energi yang dimiliki.
• O untuk One's Control (Kontrol Diri): Tidak
ada yang berlebihan, teman-teman. Katakan
tidak pada tembakau, alkohol, kafein, dan zat
adiktif. Namun, tetaplah seimbang dengan hal-
hal yang baik.
• R untuk Rest (Istirahat): Tidur yang cukup
sangat penting, yaitu tujuh hingga delapan jam
di ruangan yang berventilasi baik. Seimbangkan
hidup Anda antara bekerja dan istirahat.
• W untuk Water (Air) dan Workout
(Olahraga): Air, air, dan lebih banyak air.
Minuman terbaik untuk memurnikan dan
menjaga semua sel tubuh Anda tetap terhidrasi.
Minumlah enam hingga delapan gelas sehari.
Anda juga perlu mengaktifkan tubuh Anda
dengan berolahraga setiap hari, sebaiknya di
luar ruangan jika memungkinkan. Berjalan kaki
Pekan Doa Pemuda2024
sebentar, sekitar setengah jam, adalah awal yang
baik. Bergeraklah, teman-teman!
• A adalah untuk Accepting God's Will
(Menerima Kehendak Tuhan): Jangan
lupakan kehidupan spiritual Anda. Iman dan
kepercayaan kepada Tuhan akan meningkatkan
kesehatan Anda dan membawa sukacita.
Luangkan waktu di gereja bersama keluarga
Anda, memupuk cinta dan harapan.
• R untuk Right Nutrition (Nutrisi yang Tepat):
Makanlah makanan sehat dengan semua nutrisi
yang diperlukan dan serat. Keseimbangan
adalah kunci untuk menjaga tubuh Anda dalam
kondisi terbaiknya.
• D adalah untuk Daylight (Cahaya Matahari):
Sedikit sinar matahari dapat meningkatkan
suasana hati dan vitalitas Anda. Tapi
secukupnya saja, ya? Paparan sinar matahari
yang berlebihan bisa berbahaya. Paling baik di
pagi hari.
Jadi, teman-teman, melangkahlah ke depan
(FORWARD) dengan kiat-kiat sehat ini! Jaga
kesehatan tubuh Anda.
33
Renungan 5
Kekayaanku yang Malang
Oleh: Ivonne Omaña

Matius 19:25-26

“Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah

mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat
diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi
manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu
mungkin”

K
Pendahuluan
etika berbicara tentang membagikan Injil kepada orang
lain, ada sekelompok orang tertentu yang menimbulkan
rasa takut dan skeptis bagi sebagian besar kita, dan mereka
adalah orang-orang kaya dan kaya raya. Beruntungnya
bagi kita, sikap terhadap kelompok orang ini sudah ada sejak
Yesus bersama murid-murid-Nya berjalan di jalan-jalan di Yudea.
Contoh terbaik untuk menggambarkan sikap yang dimiliki orang-
orang dalam membagikan kabar keselamatan kepada orang kaya
digambarkan dalam kisah tentang Penghulu Muda yang Kaya dalam
Matius 19:16-26. Penghulu ini kaya raya, dan Alkitab mengatakan
bahwa Yesus memintanya untuk meninggalkan semua harta
bendanya dan mengikut Dia, penghulu muda ini pergi dengan sedih,
karena dia sangat kaya, Matius 19:22.
Yang lebih mengejutkan dan merupakan cerminan dari persepsi
modern kita tentang membagikan Injil kepada orang-orang kaya adalah
reaksi para murid setelah pemimpin muda itu pergi dan menolak
undangan Juruselamat. Mereka bertanya kepada Yesus: “Bagaimana
seseorang dapat diselamatkan?” (ay. 25), tetapi Yesus memberikan

jawaban yang sempurna untuk pertanyaan yang
tidak beriman seperti itu, “ada beberapa hal yang
tidak dapat dilakukan manusia, tetapi Allah
dapat melakukan apa saja” (ay. 26). Itulah yang
menjadi inti dari setiap upaya evangelisasi yang
dimaksudkan untuk membagikan Injil kepada
orang-orang kaya, khususnya di tengah masyarakat
modern ini.
Apa yang kita anggap mustahil, Allah tidak
memiliki batasan dan dapat melakukan apa yang
kita anggap mustahil. Tuhan hanya menunggu
kita untuk mengambil langkah pertama dan
menganggap kelompok ini sebagai orang-orang
yang dapat diselamatkan. Baru-baru ini saya
menonton sebuah video dari sebuah cerita yang
menceritakan tentang pasangan yang sangat sukses
dan kaya. Dengan kerja keras dan kecerdikan,
mereka telah membangun sebuah perusahaan
mainan yang bernilai jutaan dolar. Mereka
memiliki beberapa rumah besar yang memiliki
segala sesuatu yang dapat Anda bayangkan. Mereka
memiliki keluarga yang bahagia dan dari luar
Anda akan berpikir bahwa mereka tidak memiliki
kekurangan. Kemudian ketika pasangan itu duduk
untuk membahas kesuksesan perusahaan mereka,
reporter bertanya kepada wanita itu tentang
perasaannya terhadap kehidupan dan kesuksesan,
dan dia berbagi bahwa sejak dia berusia 5 tahun,
dia merasakan kekosongan dalam jiwanya yang
dia sembunyikan dari semua orang, termasuk
suami dan mitra bisnisnya selama lebih dari 40
tahun. Ia merasa hidup tidak memiliki makna. Dia
tidak peduli walaupun hidupnya dikelilingi oleh
harta benda, dia ingin mengisi kekosongan dalam
jiwanya. Kita harus menyadari bahwa kelompok
orang seperti ini membutuhkan Juruselamat.
Rasul Paulus sangat senang dengan
kesempatan untuk membagikan Injil di istana
Agripa dan para pejabat lainnya. Daniel dan
teman-temannya sesama Yahudi menjadi teladan
Pekan Doa Pemuda2024
iman dan kesetiaan kepada Allah di istana
Nebukadnezar. Yusuf melakukan hal yang sama
di Mesir kuno ketika melayani Firaun. Karena
keberanian budak muda di rumah Naaman,
ia akhirnya disembuhkan dan mengenal serta
mengasihi Allah Israel. Dalam masyarakat
modern ini, kita harus mencari kesempatan
untuk membagikan Injil kepada orang-orang
kaya. Yesus datang untuk menyelamatkan
siapa saja yang percaya kepada-Nya. Apa yang
mungkin tampak mustahil bagi manusia,
sangat mungkin bagi Allah. Mari kita meminta
kepada Tuhan dengan hati yang terbuka
untuk menjangkau orang-orang yang sangat
membutuhkan Juruselamat.
Doa
Ya Tuhan, kami berdoa dengan hati yang
terbuka, yang dituntun oleh pelajaran dari Matius
19:25-26. Kami tahu bahwa membagikan Injil
kepada orang kaya bisa menjadi tantangan,
tetapi kami ingat bahwa bersama-Mu, segala
sesuatu menjadi mungkin. Seperti para murid
yang bertanya-tanya apakah ada orang yang
dapat diselamatkan, kita mungkin meragukan
kemampuan kita untuk menjangkau orang
kaya. Namun, sejarah menunjukkan kepada
kita bahwa Anda dapat menyentuh kehidupan
mereka yang tampaknya tidak terjangkau.
Sama seperti halnya Paulus, Daniel, dan Yusuf
yang membawa pekabaran-Mu kepada para
pemimpin yang berkuasa, bantulah kami untuk
menemukan kesempatan untuk membagikan
kasih-Mu kepada orang-orang kaya di dunia saat
ini. Mari kita melihat mereka sebagai individu
yang juga membutuhkan Juruselamat. Berikanlah
kami keberanian, hikmat, dan kebaikan untuk
menyampaikan firman-Mu kepada mereka,
35
karena kami tahu bahwa apa yang tampaknya
sulit bagi kami, adalah mudah bagi-Mu. Dalam
nama Yesus, kami berdoa. Amin.
Pekan Doa Pemuda 2024

Khotbah 5
Menghadapi Depresi di Kota
Anda
Oleh: Pdt. S. Yeury Ferreira

Mazmur 40:2

“Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya

dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain,
yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang
adalah pengharapan akan kemuliaan!.”

M
Pendahuluan
ari kita temui Ana, seorang wanita muda yang
telah menghabiskan seluruh hidupnya di kota.
Dia menyukai segala sesuatu yang menarik dan
menyenangkan yang ditawarkan oleh kehidupan
kota: budaya, makanan, dan kesempatan kerja. Namun akhir-
akhir ini, ada yang tidak beres. Aktivitas yang dulu membuatnya
bersemangat dan hubungan sosial yang memuaskan kini terasa
melelahkan dan tidak berarti.
Sekitar setahun yang lalu, Ana mulai merasakan kesedihan
yang mendalam yang tidak kunjung hilang. Ia bangun di pagi hari
dengan perasaan lelah, meskipun ia telah menghabiskan waktu
semalaman di tempat tidur. Pekerjaan menjadi beban yang tak
tertahankan, dan ia kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas-
tugas yang biasanya ia nikmati. Teman-temannya menyadari

36 bahwa ia menarik diri dan tidak lagi memiliki keinginan untuk

keluar atau bersosialisasi. Membayangkan menghadapi lalu lintas
kota untuk bertemu dengan teman-temannya membuatnya cemas.

Selain itu, Ana juga menyadari adanya
perubahan pada nafsu makannya. Kadang-kadang,
ia makan berlebihan untuk mengisi kekosongan
emosionalnya, sementara di lain waktu, ia tidak
memiliki nafsu makan dan mengalami penurunan
berat badan. Tidur menjadi sebuah perjuangan
yang terus-menerus karena ia berjuang melawan
insomnia dan terbangun di tengah malam dengan
pikiran-pikiran negatif.
Akhirnya, setelah berbulan-bulan memikul
beban ini secara diam-diam, Ana memutuskan
untuk mencari bantuan. Dia menemui seorang
terapis dan mulai berbicara tentang perasaan sedih,
cemas, dan putus asa. Terapis mendiagnosisnya
dengan depresi klinis dan menyarankan rencana
perawatan.
I. Masalah Depresi
Depresi seperti awan gelap yang tidak mudah
menghilang dan dapat memengaruhi siapa saja,
termasuk anak muda seperti Anda dan saya.
Depresi dapat membuat Anda merasa sedih,
dan tidak tertarik pada hal-hal yang biasanya
Anda nikmati, dan dapat membuat Anda merasa
bersalah atau tidak berharga. Depresi juga dapat
memengaruhi tidur dan nafsu makan Anda,
sehingga Anda hanya memiliki sedikit energi.
Ada berbagai jenis depresi, seperti:
• Depresi Situasional: Hal ini terjadi karena
situasi yang penuh tekanan seperti kehilangan
orang yang dicintai atau masalah keuangan.
Hal ini dapat hilang setelah situasi membaik.
• Depresi Musiman: Beberapa orang merasakan
kesedihan pada waktu-waktu tertentu dalam
setahun, seperti di musim dingin ketika sinar
matahari berkurang.
• Depresi Melankolis: Di sini, gejalanya sangat
parah. Anda akan merasa tidak tertarik pada
semua aktivitas, kehilangan banyak berat
badan, bisa jadi gelisah atau sangat lamban,
Pekan Doa Pemuda2024
dan merasa bersalah.
• Depresi Psikotik: Ini bahkan lebih rumit,
dengan halusinasi (melihat atau mendengar
hal-hal yang tidak ada) atau delusi (keyakinan
yang salah dan tetap). Hal ini menambah
lapisan kompleksitas tambahan pada penyakit
ini.
• Gangguan Depresif Berat: Ini adalah bentuk
yang paling umum, di mana kesedihan
yang mendalam, kurangnya minat terhadap
berbagai hal, perubahan nafsu makan dan
tidur, dan gejala lainnya yang memengaruhi
kehidupan sehari-hari.
Kota-kota dapat menjadi tempat berkembang
biaknya depresi karena stres, kurangnya kontak
dengan alam, polusi, dan alasan lainnya, seperti
topik kita kemarin, kesepian. Faktor-faktor ini
dapat memengaruhi banyak orang di lingkungan
perkotaan, dan sangat penting untuk menyadari
bagaimana dampaknya terhadap kesehatan mental
kita.
Depresi memengaruhi orang muda dan orang
dewasa. Menurut laporan statistik, lebih dari 20%
remaja di seluruh dunia menderita gangguan
mental.
II. Depresi dalam Alkitab
Meskipun kita sering mengasosiasikan
depresi dengan ilmu kedokteran modern, akarnya
ditemukan di masa lalu, bahkan dalam kisah-
kisah Alkitab. Alkitab memiliki episode-episode
tentang tokoh-tokoh yang dihormati yang
menghadapi saat-saat kesedihan dan keputusasaan
yang mendalam. Melalui kisah-kisah ini, kita
dapat mempelajari bagaimana iman, harapan,
dan hubungan dengan Yang Ilahi dapat menjadi
sumber kekuatan untuk menghadapi depresi dan
menemukan jalan menuju pemulihan. Mari kita
lihat beberapa contoh:
37
Pekan Doa Pemuda 2024
1. Daud: Seorang Pria yang Disukai Allah
Daud, yang dikenal sebagai "manusia yang
berkenan di hati Tuhan", mengalami masa-masa
kesedihan dan kesusahan yang mendalam.
Mazmurnya merupakan kesaksian yang
menyentuh tentang pergumulan emosionalnya.
Dalam Mazmur 42, Daud menulis, "Mengapa,
hai jiwaku, engkau tertunduk lesu? Mengapa
aku begitu gelisah? Taruhlah pengharapanmu
kepada Allah, sebab aku akan memuji Dia,
Juruselamatku, Allahku" (Mazmur 42:11,
terjemahan bebas).
Dalam ayat ini, Daud mengakui
kesusahannya tetapi juga menemukan kekuatan
dalam imannya untuk mencari pengharapan
dan pertolongan ilahi. Hal ini mengajarkan kita
bahwa bahkan di tengah-tengah keputusasaan,
iman dapat menjadi cahaya penuntun bagi
mereka yang bergumul dengan depresi.
2. Yeremia: Nabi yang Meratap
Yeremia, yang dikenal sebagai "nabi yang
meratap", adalah contoh lain dalam Alkitab
tentang seseorang yang mengalami kesedihan
yang mendalam. Kitabnya, Kitab Ratapan,
dipenuhi dengan ungkapan rasa sakit dan
kesedihan atas bencana yang ia saksikan. Di
tengah penderitaannya, Yeremia menulis, "Tetapi
ini yang kuingat, dan karena itu aku mempunyai
pengharapan: Kasih setia TUHAN tidak
berkesudahan, rahmat-Nya tidak berkesudahan"
(Ratapan 3:21, terjemahan bebas).
Terlepas dari kesedihan yang melingkupi
Yeremia, kemampuannya untuk merenung dan
menemukan pengharapan di dalam hatinya
menjadi pengingat bahwa bahkan di saat-
saat tergelap sekalipun, instrospeksi diri dan
pengharapan dapat menuntun pada pemulihan
38 rohani.
3. Elia: Seorang Nabi yang Lelah
Nabi Elia adalah tokoh Alkitab lainnya yang
mengalami depresi. Setelah kemenangan besar
atas para nabi Baal, Elia merasa sangat lelah
dan takut, serta berharap mati. Namun, dalam
keputusasaannya, dia mengalami hubungan
khusus dengan Tuhan melalui bisikan lembut (1
Raja-Raja 19:12).
Kisah Elia mengajarkan kepada kita bahwa
bahkan pada saat-saat terendah dalam depresi,
kehadiran Ilahi dapat menjadi sumber kekuatan
dan pembaruan rohani.
III. Langkah untuk Mengatasi Depresi
Orang muda yang terkasih, seseorang yang
Anda kenal, atau bahkan diri Anda sendiri,
mungkin sedang berjuang melawan depresi di
kota Anda. Berikut adalah beberapa tips yang
dapat membantu dalam situasi ini:
• Doa dan Mencari Hadirat Tuhan: Doa
dapat menjadi cara untuk menemukan
kenyamanan, harapan, dan kekuatan selama
depresi.
• Komunitas dan Dukungan Spiritual:
Interaksi dengan orang percaya lainnya dan
dukungan dari komunitas Kristen dapat
menjadi sangat penting. Berpartisipasi
dalam jemaat, kelompok pendukung, atau
komunitas iman dapat memberikan rasa
memiliki dan dukungan emosional.
• Membaca dan Merenungkan Kitab Suci:
Membaca Alkitab dan merenungkan ayat-
ayat yang berhubungan dengan harapan,
kekuatan, dan mengatasi tantangan dapat
sangat membantu.
• Mencari Konseling Kristen: Seorang
konselor atau pendeta Kristen yang terlatih
dalam bidang konseling dapat memberikan
bimbingan rohani dan emosional khusus
untuk depresi dari perspektif Alkitab.
• Berlatih Mengampuni dan Bersyukur:
Belajar memaafkan orang lain dan diri sendiri

dapat menjadi proses yang membebaskan.
• Menghindari Isolasi: Secara aktif mencari
teman dan orang yang dikasihi dalam iman
dapat bermanfaat.
• Mencari Bantuan Profesional Bila
Diperlukan: Depresi adalah penyakit yang
nyata, dan dalam banyak kasus, perawatan
profesional seperti terapi atau pengobatan
diperlukan.
• Menerima Kasih Karunia dan Kasih Allah:
Dengan mengingat kasih dan anugerah
Tuhan dapat membantu meringankan rasa
bersalah atau rasa malu yang terkait dengan
depresi.
Kesimpulan
Ada ribuan anak muda dan orang dewasa
di kotamu yang sedang berjuang melawan
depresi. Inilah saatnya untuk menawarkan
harapan kepada mereka. Inilah saatnya untuk
Pekan Doa Pemuda2024
mengatakan kepada mereka bahwa Tuhan
memiliki kuasa untuk mengangkat mereka dari
lubang keputusasaan. Anak muda yang terkasih,
jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang
berjuang melawan depresi, mencari bantuan
baik di bidang rohani maupun medis mungkin
merupakan cara terbaik untuk mengatasi
situasi tersebut. Ada penatua dan diaken yang
siap membantumu dan memberimu sumber-
sumber untuk menemukan spesialis kesehatan
mental. Iblis tidak menginginkan apa pun selain
membunuh, mencuri, dan menghancurkan
hidup Anda, TETAPI Tuhan telah datang agar
Anda memiliki kehidupan yang berkelimpahan.
Tuhan menginginkan kehidupan untuk Anda,
dan kami juga menginginkan kehidupan untuk
Anda. Mintalah pertolongan!
Jadilah berani, dan bersama-sama, mari kita
hadapi masalah depresi di kotamu
39
Renungan 6
Jangan Biarkan Keraguan
Menipu Anda
By Maria Manderson

Yakobus 1:5, 6

“Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan

hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang
memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan
dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan
diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam
iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang
bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-
ambingkan kian ke mari oleh angin.”

S
Pendahuluan
aat itu adalah malam hari kebangkitan. Sepuluh orang
sahabat terdekat Yesus berkumpul bersama di sebuah
ruangan, ketakutan... Yudas telah bunuh diri, dan Thomas
(yang juga dikenal sebagai Didimus) tidak ada di sana.
Alkitab tidak mengatakan mengapa Thomas tidak ada, tetapi
kita tahu bahwa mereka hanya ada sepuluh orang. Mereka
telah memalang pintu, untuk berjaga-jaga jika beberapa orang
yang telah membunuh Yesus, datang untuk membunuh mereka
juga. Mereka kesepian, bingung, sedih... dan keraguan mulai
merasuk ke dalam hati mereka. Bagaimana jika mereka salah?
Bagaimana jika Yesus itu palsu? Tiba-tiba Yesus muncul di antara
mereka. Pintu yang dipalang tidak cukup untuk menghalangi

Yesus keluar; di sanalah Dia, berdiri di hadapan
mereka. Beberapa waktu kemudian para murid
menceritakan kepada Thomas apa yang telah
terjadi, dan Thomas, yang tadinya skeptis,
mengatakan bahwa ia hanya akan percaya jika
ia dapat melihat bekas paku di tangan Yesus dan
meletakkan tangannya pada luka di lambung
Yesus. Beberapa waktu kemudian mereka
berkumpul lagi dan Yesus menampakkan
diri kepada mereka. Tetapi kali ini Yesus
memusatkan perhatian-Nya kepada Thomas.
Dengan lembut Yesus berkata kepadanya,
“Ambillah jarimu dan periksalah tangan-Ku.
Ambil tanganmu dan tempelkan di sisi-Ku.
Janganlah engkau tidak percaya. Percayalah.”
Apakah Anda seorang Thomas? Apakah Anda
perlu melihat buktinya?
Orang yang ragu-ragu/skeptis sering kali
takut disesatkan dan biasanya sadar akan
orang-orang yang tidak jujur... sehingga
mereka curiga terhadap orang Kristen. Ketika
membagikan Alkitab kepada orang-orang
yang tidak percaya, sangat penting untuk
bersikap jujur. Dalam peristiwa di atas kita
melihat bahwa Thomas sangat jujur tentang
perasaannya.
Mari kita lihat contoh lain dalam Alkitab,
Yohanes 6:42 (Easy-Read Version):
“Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang
ayah dan ibu-Nya kita kenal? Bagaimana
Ia berkata: ‘Aku telah turun dari surga’?”
Di sini kita melihat bahwa orang-orang
yang mengajukan pertanyaan itu memiliki
alasan yang kuat untuk meragukannya,
Pekan Doa Pemuda2024
tetapi seperti kebanyakan orang yang skeptis
dan peragu, mereka menjawab pertanyaan
mereka sendiri. Ketika Anda berinteraksi
dengan mereka, Anda harus memberikan
jawaban yang objektif karena mereka memiliki
pendapat dan keyakinan yang sangat kuat
tentang Tuhan dan Alkitab. Mereka percaya
bahwa mereka mengetahui kebenaran. Pola
pikir seperti ini terkadang sangat sulit untuk
dipahami.
Bahkan, murid-murid dan sahabat-sahabat
terdekat Yesus pun mengalami keraguan.
Kita membaca bahwa bahkan setelah Kristus
bangkit dari kematian dan bertemu dengan
murid-murid-Nya di Galilea, “beberapa orang
masih ragu-ragu.” Untuk menjangkau orang-
orang ini dengan Injil, Anda perlu berdoa agar
Tuhan menunjukkan kepada Anda bagaimana
dan apa yang harus dikatakan kepada mereka.
Mereka perlu melihat buktinya.
Doa
Bapa surgawi yang terkasih, kami berterima
kasih atas kebaikan-Mu yang penuh belas
kasihan. Kami berterima kasih kepada-
Mu Tuhan karena kami masih memiliki
iman, tetapi tolonglah kami untuk percaya
kepada-Mu dan lebih percaya lagi kepada-
Mu. Jika kami ragu, bantulah kami untuk
menghilangkan ketidakpercayaan kami.
“Tunjukkanlah belas kasihan kepada
mereka yang ragu-ragu.” - Yudas 1:22
41
Khotbah 6
Menghadapi Keputusasaan
di Kota Anda
Oleh: Pdt. S. Yeury Ferreira

Kolose 1:27

“Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya

dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain,
yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang
adalah pengharapan akan kemuliaan!.”

B
Pendahuluan
ayangkan John, seorang pemuda yang tumbuh di tengah
kota besar. Sejak usia muda, dia mengalami tantangan
yang datang dengan kehidupan kota. Orang tuanya
bekerja berjam-jam untuk memenuhi kebutuhan hidup,
namun karena tuntutan pekerjaan mereka, mereka tidak bisa selalu
hadir dalam kehidupannya.
Seiring berjalannya waktu, John memasuki masa remaja dan
mulai merasakan tekanan brutal kota. Di sekolahnya, persaingan
akademis sangat ketat, dan tekanan untuk mendapatkan nilai yang
baik berada pada puncaknya. Terlepas dari usahanya dalam belajar,
dia terkadang merasa kewalahan dengan beban kerja dan harapan
dari orang tuanya. Dia bertanya-tanya apakah ada masa depan
baginya di kota itu.
Di komunitasnya, masalah keamanan adalah peristiwa
sehari-hari. Perampokan dan grafiti sering terjadi, dan John harus
berjalan melewati jalan-jalan yang gelap dan sebagian hancur
ketika pulang dari sekolah. Dia tidak merasa aman atau terhubung
dengan lingkungannya, yang membuatnya semakin merasa

kesepian dan putus asa.
Seiring bertambahnya usia, John menyadari
bahwa teman-teman dan teman sekolahnya juga
menghadapi tantangan yang sama. Banyak yang
berjuang dengan tekanan di sekolah, kesulitan
ekonomi, dan kurangnya rencana yang jelas di
kota. Mereka mempertanyakan apakah mereka
akan pernah terbebas dari siklus stres dan
mengalami sisi kehidupan yang lebih cerah.
Pengembangan:
Kurangnya harapan di kota-kota memengaruhi
orang-orang di seluruh dunia. Pada dasarnya,
hal ini terasa seperti tidak ada peluang atau
kesempatan untuk menjadi lebih baik, dan hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa hal.
• Ketimpangan Ekonomi: Salah satu penyebab
terkuat dari kurangnya harapan di kota adalah
ketimpangan ekonomi. Ketika ada kesenjangan
yang besar antara kekayaan dan kualitas hidup
berbagai kelompok di kota, mereka yang
berada di bawah merasa bahwa mereka hanya
memiliki sedikit peluang untuk berkembang.
• Kurangnya Pekerjaan: Kota-kota menarik
orang untuk mencari pekerjaan dan
menjanjikan masa depan yang lebih baik, tetapi
ketika tidak ada cukup pekerjaan, banyak
orang yang tidak memiliki harapan, dan hal ini
meningkatkan kurangnya harapan.
• Tunawisma: Kurangnya perumahan yang
terjangkau atau perumahan dengan kondisi
yang baik dapat menjadi faktor penting dalam
kurangnya harapan. Jika Anda tidak memiliki
tempat tinggal yang aman dan stabil, Anda
merasa tidak memiliki kendali atas hidup
Anda.
• Ketidakamanan dan Kejahatan: Rasa tidak
aman karena tingkat kejahatan yang tinggi atau
paparan kekerasan di kota juga berkontribusi
pada kurangnya harapan. Terkadang, Anda
Pekan Doa Pemuda2024
merasa terjebak di lingkungan Anda dan takut
untuk mencari peluang baru.
Dapatkah diatasi kurangnya harapan di
kota ini? Di manakah kita dapat menemukan
pengharapan? Kata “pengharapan” muncul berkali-
kali dalam Alkitab dan merupakan tema yang
berulang, yang menyoroti signifikansinya dalam
iman dan hubungan kita dengan Allah.
Perhatikanlah beberapa ayat Alkitab tentang
pengharapan:
• Roma 15:13: “ Semoga Allah, sumber
pengharapan, memenuhi kamu dengan segala
sukacita dan damai sejahtera dalam iman
kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu
berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
• Ibrani 11:1: “ Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
• Mazmur 42:11: “ Mengapa engkau tertekan,
hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di
dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!
Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya,
penolongku dan Allahku!.”
• Yeremia 29:11: “ Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN,
yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
• 1 Petrus 1:3: “ Terpujilah Allah dan Bapa
Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-
Nya yang besar telah melahirkan kita kembali
oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara
orang mati, kepada suatu hidup yang penuh
pengharapan.”
Ayat-ayat ini akan membantu kita untuk lebih
43
memahami pengharapan. Pengharapan itu seperti
jangkar yang membantu kita untuk tetap teguh di
tengah badai. Sama seperti sebuah kapal yang
Pekan Doa Pemuda 2024
membutuhkan jangkar agar tidak terombang-
ambing, kita juga membutuhkan tiga kebenaran
berikut ini untuk mempertahankan pengharapan.
Kebenaran #1: Alkitab - Kitab
Pengharapan:
Roma 15:4 mengatakan bahwa
“Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu,
telah ditulis untuk menjadi pelajaran
bagi kita, supaya kita teguh berpegang
pada pengharapan oleh ketekunan dan
penghiburan dari Kitab Suci.”
Alkitab adalah harta karun pengharapan.
Alkitab dipenuhi dengan kisah-kisah orang-
orang yang menghadapi tantangan dan
rintangan, tetapi juga mengalami pengharapan
dan penebusan ilahi. Allah berbicara kepada kita
melalui Alkitab, menawarkan janji-janji dan kata-
kata penghiburan yang memenuhi kita dengan
pengharapan di tengah-tengah masa-masa sulit.
Untuk menemukan pengharapan,
tuntunan, dan penghiburan dalam Firman
Tuhan, Anda harus konsisten. Anda tidak bisa
hanya membacanya kadang-kadang, jika Anda
memiliki sedikit waktu luang dan di lain waktu
Anda tidak membacanya. Anda harus dengan
penuh doa membaca dan mempelajari Firman
Tuhan setiap hari. Ini harus menjadi kebiasaan
sehari-hari. Selain itu, bagikanlah kisah-kisah
pengharapan dari Alkitab kepada orang lain
untuk menginspirasi dan menguatkan mereka
yang sedang mengalami masa-masa sulit.
Kebenaran #2: Yesus - Pengharapan
44
Kemuliaan:
Kolose 1:27 mengatakan bahwa
“Kepada mereka Allah mau memberitahukan,
betapa kaya dan mulianya rahasia itu di
antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada
di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah
pengharapan akan kemuliaan.”
Yesus adalah sumber pengharapan yang
paling utama dan melambangkan kemuliaan
Ilahi. Kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya
menawarkan kepada kita pengharapan untuk
berdamai dengan Allah dan janji hidup yang
kekal. Iman kepada Yesus mengubah hidup kita
dan memenuhi kita dengan pengharapan untuk
mencapai kemuliaan kekal bersama-Nya.
Untuk memelihara pengharapan, sangat
penting untuk mengembangkan hubungan
pribadi dengan Yesus melalui doa dan refleksi,
mengalami pengharapan dan transformasi-Nya
dalam hidup kita.
Kebenaran #3: Kedatangan Kristus yang
Kedua Kali - Pengharapan Kita yang
Penuh Berkat:
Titus 2:13 mengatakan,
“dengan menantikan penggenapan
pengharapan kita yang penuh bahagia
dan penyataan kemuliaan Allah yang
Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus
Kristus.”
Janji bahwa Yesus akan datang kembali
adalah sumber pengharapan bagi orang-orang
percaya. Mengetahui bahwa Yesus akan datang
kembali untuk menegakkan kerajaan-Nya yang
kekal memenuhi kita dengan pengharapan dan
memotivasi kita untuk hidup dalam kekudusan
dan persiapan. Pengharapan ini memberi kita
kekuatan untuk menghadapi kesulitan saat ini
dengan kepastian akan masa depan yang mulia.

Di masa-masa sulit, ingatlah selalu janji
kedatangan Kristus yang kedua kali untuk
mendapatkan penghiburan dan kekuatan.
Kesimpulan:
Singkatnya, Alkitab menawarkan kepada
kita sumber pengharapan yang tak terbatas.
Yesus adalah perwujudan dari pengharapan
akan kemuliaan, dan kedatangan Kristus yang
kedua kali adalah pengharapan kita yang
penuh berkat. Dengan menerima kebenaran-
kebenaran ini dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, kita dapat mengalami
pengharapan yang melampaui keadaan dan
menuntun kita menuju masa depan yang kekal
bersama Allah.
Apakah Anda ingat John? Suatu hari,
ia berkesempatan untuk menghadiri
sebuah konferensi penginjilan di kotanya.
Pekan Doa Pemuda2024
Pengkhotbahnya berbicara tentang pentingnya
menjadi kuat, mencari peluang, membangun
jaringan pendukung, dan mengembangkan
hubungan yang lebih dalam dengan Yesus
Kristus. Kata-kata pembicara tersebut sangat
berdampak pada John, yang mulai mencari cara
untuk memperbaiki keadaannya.
Meskipun kota ini masih memiliki tantangan,
John mulai melihat secercah harapan untuk masa
depannya. Ia menyadari bahwa dengan usaha
dan dukungan yang tepat, ia dapat mengatasi
rintangan dan membuka jalan menuju kehidupan
yang lebih baik. Kisah John mengingatkan kita
bahwa bahkan di kota yang paling sulit sekalipun,
harapan dan pertumbuhan pribadi dapat terjadi
ketika kita mencari dukungan, kesempatan,
dan membuka hati kita kepada Yesus, yaitu
pengharapan akan kemuliaan.
45
Renungan 7
TAKUT AKAN TUHAN ADALAH
YANG TERPENTING!
Oleh: Pdt. Pako Mokgwane

Amsal 2:1-6

“Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku

dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga
telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau
mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,ya, jikalau
engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu
kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti
mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta
terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian
tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan
akan Allah. Karena TUHANlah yang memberikan hikmat,
dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.”

K
Pendahuluan
ota pada umumnya adalah area yang dihuni dengan
jumlah penduduk yang banyak, lebih besar dari
kabupaten atau desa. Oleh karena itu, Anda akan
melihat banyak orang, banyak mobil, lampu-lampu
terang, gedung-gedung tinggi, dan mendengar banyak suara
bising dengan sedikit atau bahkan tidak ada kegiatan pertanian,
tetapi yang penting untuk dibaca hari ini adalah fakta bahwa
kota dihuni oleh manusia. Di antara penduduk kota terdapat
orang-orang yang berpendidikan tinggi. Hal ini dikarenakan
sebagian besar organisasi mempekerjakan orang-orang yang
berpendidikan. Selain itu, perguruan tinggi juga banyak
ditemukan di kota. Jadi, kota lebih daripada sekadar jejak fisik di

peta. Kota adalah tempat di mana kita melihat
berbagai jenis orang, beberapa di antaranya
mungkin diberkahi dengan pengetahuan,
informasi, konsep, dan pemahaman. Namun,
semua itu tidak akan berarti jika seseorang tidak
takut akan Tuhan!
Orang-orang terpelajar adalah manusia
normal dengan kecenderungan alamiah
seperti kita. Fakta bahwa mereka telah
mencapai tingkat pendidikan yang tinggi
tidak membebaskan mereka dari realitas
kehidupan di bawah matahari. Seseorang harus
menjangkau mereka karena firman Tuhan tidak
memandang bulu. Firman itu bagaikan pedang
bermata dua (Ibrani 4:12). Ia menembus semua
lapisan piramida sosial. Tidak ada manusia
yang dapat dengan aman mengatakan bahwa
mereka tidak membutuhkan Yesus atau
dorongan apa pun karena apa yang mereka
miliki. Selain itu, Yesus telah mengutus kita
dengan Injil kasih karunia kepada semua orang
(Wahyu 14:6-12). Metode Kristus oleh Ellen
White (Ministry of Healing, hal. 143) layak
untuk ditiru,
“Juruselamat bergaul dengan manusia sebagai
seorang yang mengharapkan kebaikan
mereka. Dia menunjukkan simpati kepada
mereka, melayani kebutuhan mereka, dan
memenangkan kepercayaan mereka. Kemudian
Dia mengundang mereka, ‘Ikutlah Aku’.”
Mengikuti metode ini, berikut adalah
beberapa cara praktis untuk menjangkau
mereka yang berpendidikan:
1. Bergabunglah dengan organisasi-organisasi
ilmiah sehingga Anda dapat mengenal
mereka dan bertemu dengan mereka.
2. Menghadiri konferensi-konferensi
penelitian (Kristen dan non-Kristen) untuk
bergaul dengan mereka.
Pekan Doa Pemuda2024
3. Tunjukkan simpati dengan merasakan
kesedihan mereka di saat-saat sulit.
4. Undanglah mereka ke pameran kesehatan
atau hari keluarga untuk melayani
kebutuhan mereka.
5. Dirikanlah sebuah pusat pelayanan bagi
anak-anak untuk memenangkan hati orang
tua mereka.
6. Berbicaralah dengan bukti-bukti ilmiah
yang tidak bertentangan dengan kebenaran
Alkitab untuk memenangkan kepercayaan
mereka.
7. Beritakanlah Kristus kepada mereka
melalui firman Tuhan dan gaya hidup yang
otentik.
Lakukanlah karena Anda takut akan Tuhan,
karena itulah yang terpenting. Lakukanlah
untuk memperkenalkan rasa takut akan Tuhan
kepada orang lain karena itu adalah tugas
Anda.
Doa
Tuhan Yesus, hari ini saya memilih untuk
melayani semua jenis orang di kota saya.
Berikanlah saya keberanian, kejernihan
pikiran, kemuliaan karakter, dan kemantapan
tujuan agar saya dapat menjadi segalanya bagi
saudara-saudari saya yang berpendidikan.
Saya ingin berdiri di tengah kesenjangan demi
kemuliaan-Mu. Mohon bukakanlah jalan bagi
pengaruh saya. Saya membutuhkan hikmat-
Mu untuk berhubungan dengan orang-orang,
bergaul dengan mereka, menunjukkan simpati,
melayani kebutuhan mereka, memenangkan
kepercayaan mereka dan pada akhirnya
mengundang mereka untuk mengikut Engkau.
Dalam nama Yesus.
Amin. 47
Khotbah 7
Menghadapi Ketakutan di
Kota Anda
Oleh: Pdt. S. Yeury Ferreira

Ibrani 11:1

“man adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan

dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

K
Pendahuluan
etika Franklin D. Roosevelt menjadi Presiden
Amerika Serikat pada tanggal 4 Maret 1933, negara
ini berada dalam kekacauan akibat krisis, dan
membutuhkan harapan setelah lebih dari tiga tahun
mengalami kemunduran. Pada hari itu, Roosevelt menyampaikan
pidato yang masih dibicarakan dan disebutkan dalam buku-buku
dan artikel, untuk sebuah kalimat yang beresonansi dalam: “Satu-
satunya hal yang harus kita takuti adalah rasa takut itu sendiri.”
Dengan kata-kata tersebut, Roosevelt menegaskan bahwa
musuh nomor satu bukanlah ekonomi yang tidak stabil,
melainkan rasa takut itu sendiri. Ketakutan, seperti yang
dikatakan oleh psikolog Kuba, Mira Y. López, adalah monster
yang membuat bulu kuduk Anda merinding. Ketakutan
mencuri pikiran Anda dan dapat membajak mimpi dan
kemauan Anda. Ketakutan membuat Anda melupakan apa
yang Anda ketahui dan melupakan siapa diri Anda. Ketakutan
membuat Anda merasa di luar kendali dan Anda tidak akan
pernah bisa mendapatkannya kembali. Hal ini membuat
Anda tidak mempercayai orang-orang yang seharusnya Anda
percayai tanpa ragu-ragu. Hal ini membuat Anda lebih banyak

menuntut daripada rendah hati dan melayani.
Hal ini membuat Anda berpikir bahwa Tuhan
tidak penting dalam menghadapi masalah dan
tantangan Anda. Itu membuat Anda mencari
dalam diri orang lain apa yang hanya dapat
Anda temukan di dalam Yesus Kristus.
Pengembangan
I. Ketakutan di Kota-Kota
Ketakutan di kota adalah fenomena
kompleks yang memengaruhi orang tua dan
muda dan dapat dikaitkan dengan beberapa
faktor penyebab. Berikut adalah beberapa
faktor utama:
• Kejahatan dan kekerasan di perkotaan:
Persepsi rasa tidak aman akibat kejahatan
dan kekerasan di perkotaan adalah salah
satu faktor utama yang berkontribusi
terhadap rasa takut. Kejahatan seperti
perampokan, penyerangan, dan
pembunuhan dapat menimbulkan rasa
takut pada penduduk, terutama di daerah
dengan tingkat kejahatan yang tinggi.
• Masalah transportasi: Ketidakamanan
dalam transportasi umum, seperti
perampokan atau pelecehan seksual di
kereta api atau bus, dapat meningkatkan
rasa takut di kota-kota. Hal ini dapat
membatasi mobilitas masyarakat dan
memengaruhi kualitas hidup mereka.
• Tekanan sosial dan media: Penyebaran
berita yang terus-menerus tentang insiden
kekerasan dan kejahatan di media dan
di jejaring sosial dapat meningkatkan
rasa takut di masyarakat. Paparan
yang berlebihan terhadap cerita-cerita
menakutkan dapat berkontribusi pada
persepsi yang salah tentang keamanan di
kota.
Pekan Doa Pemuda2024
• Ketidakpercayaan pada institusi:
Kurangnya kepercayaan terhadap institusi
pemerintah yang bertanggung jawab untuk
menjaga keamanan dan ketertiban umum
dapat meningkatkan rasa takut. Persepsi
korupsi atau kurangnya efisiensi dapat
merusak rasa aman di kota.
Dalam menghadapi gelombang ketakutan
yang ada di perkotaan, apa yang bisa kita
lakukan?
II. Mengatasi Rasa Takut dengan Iman
Meskipun Alkitab bukanlah buku panduan
psikologi atau risalah tentang otak, Alkitab
mendalami topik tentang rasa takut. Faktanya,
frasa "jangan takut" muncul sekitar 365 kali
dalam Alkitab, menjadikannya pekabaran
yang paling banyak diulang di seluruh Alkitab.
Selain itu, kata "takut" dan "teror" disebutkan
lebih dari dua ratus kali, sementara "gentar"
muncul lebih dari seratus kali. Mungkin
mengejutkan bahwa sebuah buku yang
menceritakan perbuatan tokoh-tokoh sejarah
berbicara begitu banyak tentang ketakutan,
tetapi Alkitab mencatat bahwa lebih daripada
dua ratus tokoh-tokohnya mengalaminya!
Jadi, adakah solusi untuk sesuatu yang
luar biasa seperti ketakutan? Dapatkah kita
mengatasi ketakutan kita? Mungkinkah hidup
tanpa rasa takut? Banyak orang telah mencari
jawaban melalui psikolog dan terapi, mencoba
mengubah pemikiran dan perilaku mereka
secara logis. Sebagian lainnya beralih ke
pengobatan, memandang rasa takut sebagai
semacam penyakit. Namun, seiring berjalannya
waktu, mereka menemukan bahwa, meskipun
49
terapi dan pengobatan ini dapat membantu,
namun itu bukanlah satu-satunya pilihan.
Jika kita tidak dapat menghilangkan
Pekan Doa Pemuda 2024
atau mengabaikan rasa takut kita, bisakah dengan-Nya. Tidaklah cukup hanya dengan
kita mengelolanya dengan cara tertentu? mengetahui bahwa Allah itu ada; kita harus
Jawabannya adalah "ya". Menurut Alkitab, mengenal-Nya. Allah sendiri mendorong
kita dapat menghadapi dan mengatasi rasa kita dalam Firman-Nya untuk tidak
takut melalui iman. Ya, anak muda yang membanggakan hikmat, kuasa, atau kekayaan
terkasih, iman adalah obat penawar Ilahi untuk kita, tetapi untuk membanggakan pengenalan
melenyapkan semua ketakutan kita, tetapi akan Dia dan memahami bahwa Dia bertindak
apakah iman itu? di bumi dengan kasih, keadilan, dan kebenaran
Alkitab mendefinisikan iman dengan cara (Yeremia 9:23-24).
ini: "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang Sebelum melanjutkan, penting untuk
kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu dicatat bahwa ketika kita berbicara tentang
yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Dengan mengenal Tuhan, yang kita maksudkan
kata lain, iman adalah percaya kepada Tuhan. bukanlah memahami Dia sepenuhnya.
Alkitab mengatakan kepada kita kemudian: Sebagai manusia, kita tidak dapat sepenuhnya
memahami keberadaan yang tak terbatas
"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang karena keterbatasan mental, masalah moral,
berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa dan keterbatasan dalam wahyu Ilahi. Namun,
berpaling kepada Allah, ia harus percaya ketika kita berbicara tentang mengenal Allah,
bahwa Allah ada, dan bahwa Allah kita mengacu pada membangun hubungan
dengan-Nya sedemikian rupa sehingga siapa
memberi upah kepada orang yang sungguh-
Dia mempengaruhi siapa kita.
sungguh mencari Dia" (Ibrani 11:6). Ketiga dan terakhir, iman yang
mengalahkan rasa takut adalah iman yang
Penting untuk dicatat bahwa tidak menuntun kita untuk memercayai Allah
sembarang iman dapat mengalahkan rasa sepenuhnya. Seseorang pernah berkata
takut. Iman yang benar-benar menaklukkan bahwa iman adalah percaya bahwa Allah
rasa takut pertama sekali adalah menerima akan melakukan bagi kita apa yang tidak
keberadaan Tuhan. Percaya kepada Tuhan dapat kita lakukan untuk diri kita sendiri.
adalah langkah pertama untuk menjalani Esensi dari iman yang sejati adalah menerima
kehidupan yang berkemenangan. Mereka yang Firman Tuhan dan percaya bahwa Dia akan
percaya kepada Tuhan memiliki kompas yang menggenapi janji-janji-Nya. Ketika kita
menuntun mereka melewati kesulitan-kesulitan percaya kepada Allah, perspektif kita tentang
di dunia ini. Di sisi lain, bagi mereka yang tidak kehidupan akan berubah sepenuhnya. Percaya
percaya kepada Tuhan, dunia ini bisa tampak kepada Allah mengubah segalanya. Hal ini
aneh, membingungkan, dan mengecilkan hati. membebaskan kita dari dampak negatif masa
Hidup menjadi rumit dan tanpa arah. lalu dan dari emosi negatif. Dengan percaya
Kedua, iman yang mengalahkan rasa bahwa segala sesuatu ada di tangan Pencipta

50
takut tidak hanya menerima keberadaan kita, kita hidup tanpa rasa takut, karena kita
Tuhan tetapi juga berusaha untuk tahu bahwa tidak ada yang terjadi tanpa
mengembangkan hubungan yang khusus persetujuan-Nya.

Kesimpulan
Harriet Tubman adalah seorang wanita luar
biasa yang hidup pada masa ketika perbudakan
menjadi mimpi buruk di Amerika Serikat.
Bayangkan jika Anda terperangkap, tanpa
kebebasan, hidup dalam ketakutan terus-
menerus. Harriet mengalaminya sejak kecil,
namun ia tidak pernah menyerah.
Sejak kecil, Harriet mengalami kekejaman
perbudakan. Namun, seiring dengan
pertumbuhannya, tekadnya pun semakin kuat
untuk melarikan diri dan membantu orang lain
melakukan hal yang sama. Rahasianya: iman
yang kuat kepada Tuhan yang memberinya
keberanian.
Saat berusia 27 tahun, Harriet membuat
keputusan yang berani. Dia melarikan diri
dari perkebunan tempat dia diperbudak
dan bertualang ke utara, mengikuti bintang-
bintang dan memercayai intuisinya. Dalam
perjalanannya, dia menghadapi bahaya seperti
pemburu budak dan anjing pelacak, tetapi
imannya kepada Tuhan tidak pernah goyah.
Setiap langkah menuju kebebasan adalah
sebuah tindakan iman.
Namun Harriet tidak berhenti setelah
mencapai kebebasannya. Meskipun
selalu menghadapi risiko ditangkap dan
dikembalikan ke dalam perbudakan, ia kembali
ke Selatan beberapa kali untuk membantu
Pekan Doa Pemuda2024
budak-budak lain melarikan diri melalui
Kereta Api Bawah Tanah, sebuah jaringan
rahasia yang terdiri dari rute-rute aman dan
tempat persembunyian. Kepercayaannya
kepada Tuhan semakin kuat, ia sangat yakin
bahwa Tuhan membimbing dan melindunginya
dalam misi-misinya yang berbahaya.
Suatu ketika, ketika memimpin sekelompok
budak buronan di tengah malam, mereka
menemukan poster buronan dengan wajahnya
sendiri. Alih-alih menyerah, Harriet berdoa
kepada Tuhan dan terus maju, membawa
semua orang ke tempat yang aman. Iman dan
keberaniannya mengalahkan rasa takut.
Harriet Tubman, yang dikenal sebagai
"Musa bagi kaumnya", membantu lebih
daripada tiga ratus budak untuk mendapatkan
kebebasan. Dia menjadi pahlawan wanita sejati
dalam perang melawan perbudakan. Kisahnya
menunjukkan bahwa iman kepada Tuhan dapat
membantu Anda menaklukkan rasa takut dan
mencapai hal-hal yang luar biasa.
Hari ini, anak muda yang terkasih, Anda
mungkin menemukan diri Anda berhadapan
dengan rasa takut di kota Anda karena rasa
tidak aman, tekanan sosial, dan tantangan
lainnya. Namun, seperti Harriet Tubman, iman
dan tekad dapat menjadi sekutu Anda dalam
mengatasi ketakutan-ketakutan ini.
51
Renungan 8
Siapa yang akan Merespons?

Oleh: Mwenya Mpundu

Yohanes 15:13

“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”

P
Pendahuluan
ada tanggal 11 September 2001, dunia menyaksikan
dengan ngeri saat tragedi terjadi di New York City.
Meskipun saat itu saya baru berusia enam tahun di
Kenya, saya ingat jeritan yang saya dengar dari rumah
ketika sedang bermain di luar. Gambar-gambar di layar TV
menunjukkan menara yang runtuh, sementara sekelompok
orang yang luar biasa bergegas menuju kekacauan - para petugas
tanggap darurat. Jiwa-jiwa pemberani ini sering kali luput
dari perhatian dan menunjukkan cinta yang mendalam yang
menentang bahaya dan kesulitan.
Pada saat-saat bahaya, adalah naluri alami bagi sebagian besar
orang untuk mencari tempat yang aman, untuk menjauh dari
bahaya. Namun, di tengah-tengah bencana, ada orang-orang
yang dengan berani bergerak menuju pusat krisis, bukan untuk
ketenaran atau pengakuan, tetapi dengan komitmen yang tak
tergoyahkan untuk menyelamatkan nyawa. Petugas Pemadam
Kebakaran, Petugas Medis Darurat, Petugas Polisi, dan Pasukan
Militer, yang secara kolektif dikenal sebagai Tanggap Darurat,

menjelajahi tempat-tempat yang tidak
berani dilalui oleh orang lain. Misi mereka?
Menyelamatkan bahkan hanya satu nyawa.
1. Dukungan melalui Doa
Di tengah kekacauan dan bahaya yang
mereka hadapi, Petugas Pertolongan Pertama
memerlukan doa kita. Mari jadikan hal
ini sebagai praktik yang konsisten untuk
mengangkat mereka dalam doa. Galatia 6:2
mendorong kita untuk “Saling menanggunglah
beban satu sama lain, dan dengan demikian
kamu memenuhi hukum Kristus.” Doa-doa
kita menjadi tali penyelamat, memberi mereka
kekuatan dan perlindungan saat mereka
menjawab panggilan tugas.
2. Mengakui Pengorbanan Mereka
Sangatlah penting untuk mengakui dan
menghormati komitmen Petugas Pertolongan
Pertama. Dengan demikian, kita mencerminkan
kasih Allah. Mari kita ingat Ibrani 6:10,
“Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga
Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu
yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya
oleh pelayanan kamu kepada orang-orang
kudus, yang masih kamu lakukan sampai
sekarang.”
Mengungkapkan rasa terima kasih dan
mengakui pengorbanan mereka adalah
pengingat nyata bahwa upaya mereka tidak
luput dari perhatian.
Pekan Doa Pemuda2024
3. Mendorong Kesadaran Kesehatan
Mental
Sering dianggap sebagai pilar masyarakat
yang kuat, petugas pertolongan pertama tidak
kebal terhadap dampak peristiwa traumatis
yang mereka saksikan. Sama seperti kita
“memeriksa teman-teman kita yang kuat”, kita
juga harus memberikan perhatian kepada para
pahlawan ini. Dorong mereka untuk mencari
tenaga profesional kesehatan mental yang
dapat membantu mereka memproses beban
pengalaman mereka. Mengakui kebutuhan
emosional mereka akan memberikan ruang
untuk penyembuhan dan dukungan.
Pertanyaan: Bagaimana Anda dapat secara aktif
mendukung dan menghargai mereka yang tanpa
pamrih melayani komunitas Anda?
Doa
Tuhan yang penuh kasih, kami datang ke
hadapan-Mu dengan hati yang penuh syukur
atas keberanian para penanggap pertama.
Kuatkanlah mereka dalam misi mereka,
berikanlah mereka perlindungan, dan kelilingi
mereka dengan damai sejahtera-Mu. Semoga
dukungan dan doa kami dapat membangkitkan
semangat mereka. Dalam nama Yesus, kami
berdoa.
Amin.
53
Khotbah 8
Mengangkat yang Jatuh di
Kotamu
Oleh: Pdt. S. Yeury Ferreira

Matius 11:19

“Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum,

dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan
peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya”

T
Pendahuluan
ahukah Anda bahwa kota dipenuhi dengan orang-
orang yang patah hati? Beberapa orang yang
mengalami masa-masa sulit cenderung mengisi
hidup mereka dengan kegelapan. Di kota-kota, kita
menemukan anak-anak muda yang terjebak dalam dunia
narkoba, yang lain berada di bawah pengaruh geng, dan beberapa
orang yang berjuang melawan pelecehan dan penganiayaan.
Anda dapat melihat orang-orang muda dan tua yang tampaknya
benar-benar tersesat, tanpa tahu jalan mana yang harus diambil.
Mereka hancur di dalam dan mati-matian mencari kesempatan
untuk berubah.
Mari kita bicara tentang kasus Maria, seorang wanita berusia
dua puluh lima tahun yang tinggal di jantung kota besar. Dia
dibesarkan di lingkungan yang sulit, dikelilingi oleh masalah
keluarga dan pengaruh negatif dari teman-temannya. Dia
mulai bereksperimen dengan narkoba di usia muda dan
segera menemukan dirinya terjebak dalam keterpurukan.

Dia kehilangan pekerjaannya, hubungannya
hancur, dan kesehatannya memburuk dengan
cepat. Maria hancur, baik secara fisik maupun
emosional.
Pengembangan
Saya ingin memulai renungan ini dengan sebuah
ayat dari Alkitab yang selalu menarik perhatian
saya:
“Anak Manusia datang, Ia makan dan
minum, dan mereka berkata: ‘Lihatlah, Ia
seorang pelahap dan peminum, sahabat
pemungut cukai dan orang berdosa.
Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh
perbuatannya.”’ (Matius 11:19).
Anak-anak muda yang terkasih, pernahkah Anda
bertanya-tanya bagaimana mereka menyebut
Yesus? Mereka menyebut-Nya “sahabat orang
berdosa”! Dapatkah Anda membayangkan
Yesus berjalan-jalan di kota Anda? Dengan
siapa Dia akan berbicara? Kepada siapa Dia
akan menunjukkan lebih banyak simpati? Tidak
diragukan lagi, saya percaya Dia akan mendekati
mereka yang seperti Maria, mereka yang telah
jatuh dan patah hati.
Sekarang, apa arti sebenarnya dari Yesus menjadi
sahabat bagi orang-orang berdosa? Itu berarti
bahwa Dia adalah teman kita dan sedang
menunggu kita untuk mengakui kehadiran dan
kerelaan-Nya. Kasih Allah kepada kita melampaui
apa yang dapat kita bayangkan.
Sangat menarik bahwa gelar “sahabat orang
berdosa” diberikan kepada Yesus oleh para
pemimpin agama pada zaman-Nya. Mereka
mengkritik Dia karena menghabiskan waktu
dengan orang-orang yang terpinggirkan dan
“tidak diterima secara sosial”, dan itulah sebabnya tersesat dan hilang. Menurut ilmu zoologi, domba
Pekan Doa Pemuda2024
mereka menyebut-Nya “sahabat orang berdosa”!
Sebagai contoh, pada suatu kesempatan, para
ahli Taurat dan orang Farisi bersungut-sungut
terhadap Yesus. Tahukah Anda mengapa?
“Para pemungut cukai dan orang-orang
berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk
mendengarkan Dia.Maka bersungut-sungutlah
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya:
‘Ia menerima orang-orang berdosa dan makan
bersama-sama dengan mereka.’” (Lukas 15:1-2).
Menghadapi kritik-kritik tersebut, Yesus tidak
membela diri-Nya tetapi menceritakan sebuah
perumpamaan yang menggambarkan betapa
Allah mengasihi mereka yang telah jatuh:
“Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini
kepada mereka:’Siapakah di antara kamu
yang mempunyai seratus ekor domba, dan
jikalau ia kehilangan seekor di antaranya,
tidak meninggalkan yang sembilan
puluh sembilan ekor di padang gurun
dan pergi mencari yang sesat itu sampai
ia menemukannya? Dan kalau ia telah
menemukannya, ia meletakkannya di atas
bahunya dengan gembira,dan setibanya di
rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan
tetangga-tetangganya serta berkata kepada
mereka: Bersukacitalah bersama-sama
dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu
telah kutemukan’.Aku berkata kepadamu:
‘Demikian juga akan ada sukacita di sorga
karena satu orang berdosa yang bertobat,
lebih dari pada sukacita karena sembilan
puluh sembilan orang benar yang tidak
memerlukan pertobatan.’” (Lukas 15:3-7).
55
Yesus berbicara tentang seorang gembala yang
memiliki seratus ekor domba, tetapi salah satunya
Pekan Doa Pemuda 2024
adalah hewan yang mudah tersesat dan tersesat
karena mereka tidak memiliki petunjuk arah.
Namun, sang gembala meninggalkan kesembilan
puluh sembilan domba tersebut dan berusaha
keras untuk menemukan satu domba yang tersesat,
bahkan dalam kondisi cuaca yang ekstrem.
Akhirnya, dengan kelembutan dan kasih, ia
menemukan domba itu dan membawanya kembali
ke kawanannya. Sekembalinya ke rumah, ia
merayakan penemuannya dengan penuh sukacita.
Penulis Kristen Ellen G. White mengatakan
bahwa Tuhan, seperti gembala duniawi, mengenal
domba-domba-Nya, yang tersebar di seluruh
dunia.
“Sebagaimana seorang gembala duniawi
mengenal domba-dombanya, demikian
juga Gembala Ilahi mengenal kawanan
domba-Nya yang tersebar di seluruh dunia.
“Kamu adalah domba-domba-Ku, domba
gembalaan-Ku dan Aku adalah Aliahmu,
demikianlah firman Tuhan ALLAH.” “Aku
telah memanggil engkau dengan namamu,
engkau ini kepunyaanKu. Lihat, Aku telah
melukiskan engkau di telapak tangan-Ku.”
Yeh. 34:31; Yes. 43:1; 49:16.Yesus mengenal
kita secara pribadi, dan terharu dengan
kelemahan kita, la mengenal kita semua
dengan nama kita, la mengetahui rumah
yang kita huni, serta nama setiap penghuni.
Kadang-kadang la memberikan petunjuk
kepada hamba-hamba-Nya untuk pergi ke
suatu jalan di suatu kota, ke suatu rumah,
untuk mencari salah satu domba-Nya.”—
56 Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm.
96.
Yesus, sang Gembala Ilahi, pergi ke berbagai
kota untuk mencari mereka yang terhilang, yang
hancur, dan yang jatuh, mereka yang hatinya
hancur karena pukulan dan trauma kehidupan.
Mengapa saya percaya bahwa Yesus mengangkat
mereka yang jatuh?
Ia mengangkat perempuan yang berzinah
(Yohanes 8:1-11): Ia mendapati seorang
perempuan terjebak dalam perzinahan, dan
alih-alih mengutuk perempuan itu, Ia berkata,
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa,
hendaklah ia yang pertama melemparkan batu
kepada perempuan itu.” Orang banyak itu bubar,
dan Yesus berkata kepada perempuan itu bahwa
Ia tidak menghukumnya dan bahwa ia tidak boleh
berbuat dosa lagi.
Dia mengangkat orang lumpuh di Kolam
Betesda (Yohanes 5:1-15): Pada kesempatan
lain, Yesus menjumpai seorang laki-laki yang
telah sakit dan terbaring di tempat tidur selama
38 tahun. Yesus berkata kepadanya, “Bangunlah,
angkatlah tilammu dan berjalanlah,” dan orang itu
langsung sembuh.
Dia mengangkat Zakheus, seorang pemungut
cukai (Lukas 19:1-10): Zakheus dipandang
rendah karena pekerjaan dan reputasinya sebagai
orang berdosa. Ketika Yesus mengunjunginya,
Zakheus tergerak hatinya dan memutuskan untuk
memberikan separuh hartanya kepada orang
miskin dan mengembalikan empat kali lipat
kepada orang-orang yang telah ditipunya.
Dalam setiap contoh ini, Yesus menunjukkan
kemampuan-Nya untuk mengangkat orang-orang
yang jatuh dan menawarkan mereka harapan,
terlepas dari keadaan atau dosa-dosa mereka di
masa lalu. Dia mengajarkan kita bahwa selalu ada
kesempatan untuk pengampunan, penyembuhan,
dan perubahan di hadirat-Nya.
 Pekan Doa Pemuda2024

Kesimpulan
Suatu hari, ketika sedang berjuang
melawan kecanduannya, Maria,
bertemu dengan sekelompok
sukarelawan dari Gereja Masehi Advent
Hari Ketujuh yang sedang membantu
orang-orang muda yang rentan. Salah
satu dari mereka, Pablo, mendekatinya
dengan kebaikan dan dukungan.
Mereka menawarkan tempat yang
aman dan bantuan dalam menghadapi
masalahnya. Meskipun awalnya ragu,
Maria memutuskan untuk mencoba
bantuan tersebut.
Selama beberapa bulan berikutnya,
Maria mulai membangun kembali
kehidupannya. Dia menerima
pelajaran Alkitab dan dukungan
emosional, konseling, dan bantuan
untuk mengatasi kecanduannya.
Ketika dia mendapatkan kembali
kepercayaan diri dan keterampilannya,
dia juga mendapatkan pekerjaan dan
membangun kembali hubungan yang
sehat dengan keluarga dan teman-
temannya. Hari ini, Maria adalah
kesaksian hidup tentang bagaimana
kesempatan kedua dan uluran tangan
dapat mengubah hidup seseorang.
Maria adalah contoh bahwa Yesus
terus mengangkat orang-orang yang
jatuh di kota-kota. Kaum muda yang
terkasih, bangkitlah dan carilah
orang-orang yang jatuh di kotamu dan
perkenalkanlah mereka kepada Yesus,
yang adalah sahabat bagi orang-orang
berdosa
57