Vane Pump atau dapat disebut sebagai sliding vane yang memaksa cairan
tertentu dengan memberikan tekanan sehingga cairan tersebut akan terdorong ke
bagian pelepasan.
2. 9. 8.
1.
7.
3.
5.
10.
4. 6.
1. Preasure Plate:
Preassure Plate adalah sebuah ujung plat yang lebih besar serta memiliki aliran
port fluida untuk keluar.
2. Pump Housing:
Pump Housing berfungsi sebagai rumah/tempat shaft berputar dan oli mengalir.
3. Wear Plate:
Wear Plate berfungsi sebagai plat pada sisi inlet penahan pada tekanan oli di
bagian penampang daro Preassure Plate.
4. Shaft:
Shaft berfungsi sebagai penerus putaran untuk memutar rotor sehingga rotor
dapat beroperasi.
5. Cam Ring:
Cam Ring adalah bagian dari pompa vane yang membentuk ruang hisap dan
ruang tekan bersama - sama dengan vane plate dan rotor.
6. Vane Plate:
Vane Plate adalah bagian dari pompa vane yang membentuk ruang hisap dan
ruang tekan bersama - sama dengan cam ring dan rotor dan berfungsi untuk
menghisap dan mendorong aliran oli.
7. Rotor:
Rotor berfungsi sebagai penggerak proses kerja pompa oli atau penghisap karena
akibat putaran rotor sehingga oli dapat dihisap dan menjadi oli yang bertekanan.
8. Alignment Pin:
Alignment Pin berfungsi sebagai dudukan wear plate dan cam ring pada housing
preasure plate agar posisi center.
9. O-Ring:
O-Ring berfungsi sebagai penyumbatan celah yang terdapat antara dua
komponen yang disatukan agar tidak terjadi kebocoran.
10. Soket Head Cap Screw:
Bolt berfungsi untuk pengikat dan pengunci komponen-komponen pompa oli
Pada analisis struktur yang dilakukan pada Yuken Vane Pump dilakukan
dengan mengidentifikasi dua komponen yang saling bergesekan satu antaralain yang
telah ditetapkan yaitu pada komponen Wear Plate dan Rotor yang dapat
menimbulkan kegagalan teknik dengan sebagai berikut:
WEAR PLATE
Scratch
Pada hasil makrografi yang dilakukan kerusakan yang terjadi didominasi oleh
Scratch, dikarenakan komponen yang diteliti bersinggungan atau saling bergesekan
langsung antara wear plate dan rotor yang menghasilkan panas dan geram halus yang
mengakibatkan pengkikisan yang berbentuk beachmark pada area permukaan dengan
pola yang diperngaruhi oleh gaya putaran rotor sehingga menimbulkan gesekan.
Root
Pada hasil makrografi yang dilakukan ditemukan root berupa serat yang
bentuknya seperti akar pada permukaan Wear Plate, hal ini disebabkan oleh
pendistribusian paduan yang tidak merata serta adanya perbedaan temperature dan
tekanan yang tidak merata saat proses pengecoran dan komponen Wear Plate juga
ditemukan perbedaan warna hitam dan putih pada permukaan yang disebakan oleh
proses heat treatment (case hardening) akibat gaya gesekan oleh Wear Plate dan
Rotor.
Pit
Pada hasil makrografi ditemukan permukaan kawah atau pit, disertai adanya
kawah lain yang berdekatan, maka dapat diketahui secara dasar bahwa permukaan
tersebut bisa terjadi kawah atau pit disebabkan oleh berupa hantaman material berupa
geram sisa pengkikisan akibat terjadi gesekan antar rotor dan wear plate yang
menyebabkan terjadinya permukaan tidak rata.
ROTOR
Pada hasil makrografi yang dilakukan kerusakan yang terjadi didominasi oleh
Scratch, dikarenakan komponen yang diteliti bersinggungan atau saling bergesekan
langsung antara wear plate dan rotor yang menghasilkan panas dan geram halus yang
mengakibatkan pengkikisan, dikarenakan usia maupun dari segi operasional terhadap
daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan kurang memadahi
untuk menahan gesekan akibat rotor yang berputar.