Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 3

ANALISIS KEGAGALAN TEKNIK MAKROGRAFI


PADA YUKEN VANE PUMP

Nama : Bagus Prakoso


NIM : 1941230071
Kelas : 4D / D4 TMPP
Absen : 06

Vane Pump atau dapat disebut sebagai sliding vane yang memaksa cairan
tertentu dengan memberikan tekanan sehingga cairan tersebut akan terdorong ke
bagian pelepasan.

Gambar Prinsip kerja Vane Pump

Cara kerja pompa ini berputar yang menyebabkan baling-baling bergerak


masuk dan keluar dengan cepat. Mekanisme dalam pompa vakum ini akan menarik
cairan sampai terdorong keluar dari bagian pelepasan. Dengan begitu, pompa vakum
ini akan terus berputar untuk menjalankan produksi sesuai dengan pengaplikasiannya.
Terdapat Keuntungan Vane Pump ini adalah dapat mengompensasikan
keausan dengan perpanjangan baling-baling dan kekurangan dari tipe ini adalah tidak
cocok dengan fluida yang memiliki viskositas tinggi dan tidak cocok untuk tekanan
yang tinggi.

2. 9. 8.

1.
7.
3.

5.
10.
4. 6.

Pada Yuken Vane Pump (Rotary Vane) terdapat komponen-komponen


penyusun, dengan sebagai berikut:
Gambar Komponen-komponen Yuken Vane Pump

1. Preasure Plate:
Preassure Plate adalah sebuah ujung plat yang lebih besar serta memiliki aliran
port fluida untuk keluar.
2. Pump Housing:
Pump Housing berfungsi sebagai rumah/tempat shaft berputar dan oli mengalir.
3. Wear Plate:
Wear Plate berfungsi sebagai plat pada sisi inlet penahan pada tekanan oli di
bagian penampang daro Preassure Plate.
4. Shaft:
Shaft berfungsi sebagai penerus putaran untuk memutar rotor sehingga rotor
dapat beroperasi.

5. Cam Ring:
Cam Ring adalah bagian dari pompa vane yang membentuk ruang hisap dan
ruang tekan bersama - sama dengan vane plate dan rotor.
6. Vane Plate:
Vane Plate adalah bagian dari pompa vane yang membentuk ruang hisap dan
ruang tekan bersama - sama dengan cam ring dan rotor dan berfungsi untuk
menghisap dan mendorong aliran oli.
7. Rotor:
Rotor berfungsi sebagai penggerak proses kerja pompa oli atau penghisap karena
akibat putaran rotor sehingga oli dapat dihisap dan menjadi oli yang bertekanan.
8. Alignment Pin:
Alignment Pin berfungsi sebagai dudukan wear plate dan cam ring pada housing
preasure plate agar posisi center.
9. O-Ring:
O-Ring berfungsi sebagai penyumbatan celah yang terdapat antara dua
komponen yang disatukan agar tidak terjadi kebocoran.
10. Soket Head Cap Screw:
Bolt berfungsi untuk pengikat dan pengunci komponen-komponen pompa oli
Pada analisis struktur yang dilakukan pada Yuken Vane Pump dilakukan
dengan mengidentifikasi dua komponen yang saling bergesekan satu antaralain yang
telah ditetapkan yaitu pada komponen Wear Plate dan Rotor yang dapat
menimbulkan kegagalan teknik dengan sebagai berikut:
WEAR PLATE

Gambar Komponen Wear Plate


Maka dapat dijelaskan analisis jenis kerusakan atau kegagalan pada percobaan
struktur makrografi komponen Rotor, sehingga pada gambar diatas yang bagian telah
di marking dapat di analisis dengan sebagai berikut:
Analisa Makrografi Wear Plate

Scratch

Pada hasil makrografi yang dilakukan kerusakan yang terjadi didominasi oleh
Scratch, dikarenakan komponen yang diteliti bersinggungan atau saling bergesekan
langsung antara wear plate dan rotor yang menghasilkan panas dan geram halus yang
mengakibatkan pengkikisan yang berbentuk beachmark pada area permukaan dengan
pola yang diperngaruhi oleh gaya putaran rotor sehingga menimbulkan gesekan.

Analisa Makrografi Wear Plate

Root
Pada hasil makrografi yang dilakukan ditemukan root berupa serat yang
bentuknya seperti akar pada permukaan Wear Plate, hal ini disebabkan oleh
pendistribusian paduan yang tidak merata serta adanya perbedaan temperature dan
tekanan yang tidak merata saat proses pengecoran dan komponen Wear Plate juga
ditemukan perbedaan warna hitam dan putih pada permukaan yang disebakan oleh
proses heat treatment (case hardening) akibat gaya gesekan oleh Wear Plate dan
Rotor.

Analisa Makrografi Wear Plate

Pit

Pada hasil makrografi ditemukan permukaan kawah atau pit, disertai adanya
kawah lain yang berdekatan, maka dapat diketahui secara dasar bahwa permukaan
tersebut bisa terjadi kawah atau pit disebabkan oleh berupa hantaman material berupa
geram sisa pengkikisan akibat terjadi gesekan antar rotor dan wear plate yang
menyebabkan terjadinya permukaan tidak rata.
ROTOR

Gambar Komponen Rotor


Maka dapat dijelaskan analisis jenis kerusakan atau kegagalan pada percobaan
struktur makrografi komponen Rotor, sehingga pada gambar diatas yang bagian telah
di marking dapat di analisis dengan sebagai berikut:
Analisa Makrografi Rotor
Scratch

Pada hasil makrografi yang dilakukan kerusakan yang terjadi didominasi oleh
Scratch, dikarenakan komponen yang diteliti bersinggungan atau saling bergesekan
langsung antara wear plate dan rotor yang menghasilkan panas dan geram halus yang
mengakibatkan pengkikisan, dikarenakan usia maupun dari segi operasional terhadap
daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan kurang memadahi
untuk menahan gesekan akibat rotor yang berputar.

Analisa Makrografi Rotor


Root

Pada hasil makrografi ditemukan permukaan Root (akar) pada Rotor


dikarenakan disebabkan oleh permukaan Rotor yang bergesekan dengan Wear Plate,
hal ini disebabkan oleh pendistribusian paduan yang tidak merata serta adanya
perbedaan temperature dan tekanan yang tidak merata saat proses pengecoran
sehingga meterial permukaan menjadi kasar dikarenaka proses pengecoran paduan
yang bertahap dan berpotensi terjadinya oksidasi yang tidak merata karena pada
pengecoran masih terdapat celah udara masuk sehingga terjadinya gelembung akar
yang muncul pada permukaan material.

Anda mungkin juga menyukai