Sistematika Penulisan Latar Belakang Penelitian Kuantitatif
Sistematika Penulisan Latar Belakang Penelitian Kuantitatif
IPA dikatakan sebagai kumpulan pengetahuan berupa objek dan fenomena alam berdasarkan
hasil pemikiran dan penyelidikan melalui sebuah eksperimen menggunakan metode ilmiah
(Ayudatami, 2019).
Permendiknas No 22 tahun 2006 menyatakan bahwa IPA di tingkat sekolah dasar bertujuan agar
siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep sains yang nantinya akan
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari (Suryani & Rusilowati, 2016).
Salah satu materi yang diajarkan pada siswa yaitu materi gaya dan gerak. Gaya dan gerak
mempunyai peranan penting dalam kegiatan keseharian (Handayani, 2017).
Fokus materi gaya dan gerak menekankan pada contoh penerapan hubungan gaya dan gerak
dalam kehidupan sehari-hari Adapun karakteristik materi gaya dan gerak pada tingkat SD/MI
kelas IV yaitu bersifat abstrak atau gaya merupakan sesuatu yang tidak dapat dilihat, tetapi
pengaruh dari gaya pada sebuah benda dapat dirasakan.
APA MASALAH PENELITIAN ANDA? DIDUKUNG DENGAN DATA HASIL PENGAMATAN SECARA DETAIL (3-
4 PARAGRAF)
- Apa yang anda amati? Motivasi Belajar; Pemahaman Konsep; Hasil Belajar; Prestasi Belajar; dll.
- Dimana pengamatan anda lakukan? SD Malang / MI Blitar; Kelas 4
- Siapa yang anda amati? Guru Kelas; Kepala Sekolah; Siswa; Laboran; Ibu Kantin
- Kapan anda mengamati? Senin Rabu Jumat; Pukul 10.00; Saat Mata Pelajaran …..
- Bagaimana hasil pengamatan? Pandai Main HP; Usia 8-10 Tahun; Orangtua Pedagang; dsb.
GAP APA YANG TERJADI? (1-2 PARAGRAF) – BANDINGKAN HASIL PENGAMATAN (REALITA) DENGAN
TEORI YANG ADA.
Mengacu pada hasil pengamatan awal, maka dapat disimpulkan bawah telah terjadi penurunan
hasil belajar siswa kelas IV SD Malang. Hal tersebut dikarenakan siswa kurang mampu
memahami materi yang hanya disampaikan melalui penjelasan guru di kelas. Sebagaimana
diketahui bahwa guru cenderung mejelaskan materi dengan ceramah.
Jelaskan pentingnya variable untuk diteliti
Hasil belajar siswa merupakan indikator utama tingkat keberhasilan proses pembelajaran.
Aviana (2020) menyatakan bahwa hasil belajar siswa mengindikasikan tercapainya tujuan
pembelajaran. Jika hasil belajar siswa kurang optimal, maka proses pembelajaran dianggap
belum berhasil dan belum tercapai tujuan pembelajarannya (Ningrum, 2019). Siswa yang
memiliki hasil belajar kurang optimal, akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran
yang selanjutnya. Selain itu, siswa yang terus-menerus tidak memahami materi dengan baik,
maka siswa tersebut akan kehilangan motivasi belajar (Mukti, 2020; Amelia dkk, 2023). Dengan
demikian, diperlukan model pembelajaran yang dapat mendukung hasil belajar siswa.
Sampaikan sisi positif dari penelitian terdahulu, agar gagasan anda terdukung. Cari kajian terdahulu
yang mata pelajarannya sama, jenjangnya sama, dan metode/strategi/medianya juga sama. Sajikan
data penelitian sejenis yang sudah ada di UIN Malang.