Revisi Tugas Karil 4 Nira (819791195)
Revisi Tugas Karil 4 Nira (819791195)
ABSTRAK
Rendahnya hasil belajar siswa kelas III SDN 12 Sindue pada mata pelajaran IPA menjadi
penyebab permasalahan penelitian ini dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lebih
menumbuhkan manfaat pembelajaran IPA siswa kelas III SDN 12 Sindue pada subtema wujud
benda dan sifatnya melalui implementasi metode eksperimen. Penelitian yang digunakan berupa
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan informasi objektif tentang hasil
kegiatan guru dan latihan siswa yang dilaksanakan dan dicatat dengan menggunakan lembar observasi,
serta data kuantitatif hasil belajar yang diperoleh melalui tes prestasi belajar yang dimungkinkan
dengan pembelajaran kooperatif (NHT). Prosedur penelitian yang dilakukan pada saat pelaksanaan
tindakan kelas adalah sebagai berikut: 1) Penyusunan, (2) Pelaksanaan kegiatan, (3) Persepsi dan
Penilaian, dan (4) Refleksi. Adapun pelaksanaan pada penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus
yaitu siklus I dan siklus II. Faktor atau variabel pada penelitian yaitu: (1) faktor siswa: untuk melihat
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mempelajari IPA khususnya pada materi Wujud Benda dan
Sifatnya, dan (2) faktor guru: untuk melihat aktivitas guru, bagaimana tata cara pendidik dalam
melaksanakan penelitian. Berdasarkan hasil ujian, terjadi perluasan perolehan hasil siswa dari siklus I
ke siklus II.Pada siklus I hasil belajar siswa sebesar 70,45% (Baik) namun secara klasikal belum
tuntas, dan pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 85,68% (Baik
sekali) sudah memenuhi ketuntasan klasikal. Berdasarkan hasil observasi, evaluasi, dan
refleksi pada setiap siklus tindakan disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode
eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PENDAHULUAN
METODE
Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam istilah
lainnya yaitu Classroom Action Research (CAR) dilakukan dengan kolaboratif atau bekerja
sama.
Karakteristik Subjek Penelitian
Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan di SDN 12 Sindue Kabupaten Donggala,
khusus siswa kelas III sejumlah 22 orang siswa, yaitu 11 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan. Hasil observasi peneliti berdasarkan nilai rata-rata kelas menunjukkan bahwa
hasil belajar IPA tergolong rendah. Umumnya, siswa berada pada rentang usia 8 dan 10 tahun.
Dari 22 siswa dengan tingkat prestasi berbeda-beda yang memiliki kemampuan di atas,
sedang, atau rendah.
Variabel Penelitian
Adapun variabel penelitian berikut ini :
1) Variabel bebas yaitu variabel yang memepengaruhi variabel terikat atau
menyebabkan perubahannya. Variabel bebas penelitian ini yaitu memanfaatkan
metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan suatu pendekatan pengajaran dan
penemuan yang meliputi siswa bersikap dinamis dan lugas mencari serta menemukan
jawaban atas permasalahan atau persoalan yang dicari oleh siswa itu sendiri.
2) Variabel terikat yang digunakan yaitu capaian belajar. Capaian belajar yang dimaksud
yaitu peningkatan pengetahuan siswa tentang perilaku yang baik. Perolehan hasil
berdasarkan tes perkembangan menjelang akhir siklus.
Rencana Tindakan
Penelitian ini menggunakan model Kemmis yang dibuat oleh Stephen Kemmis dan
Robin Me Taggart yang dijadikan referensi oleh Purdjono dalam panduan penelitian gerak
ruang tinjauan (2007:22). Penelitian ini diselesaikan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi
penataan, aktivitas, persepsi, dan refleksi.
Data dan Cara Pengumpulan Data
Sumber Data
Data dari penelitian bersumber dari nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa
kelas III SDN 12 Sindue tahun ajaran 2023/2024.
Cara Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui :
1) Observasi
Ada dua pedoman observasi dalam penelitian ini yaitu observasi hasil belajar
siswa dan penerapan metode eksperimen.
2) Tes Hasil Belajar
Capaian belajar dapat diketahui melalui hasil lembar persepsi (latihan siswa
dan aktivitas guru) soal tes (diberi setelah mengajar subtema perubahan sifat benda).
Persepsi hasil belajar siswa tertuju pada hasil tes perkembangan. Penggunaan soal
dalam metode eksperimen ini berupa soal-soal pilihan ganda dan diberikan pada
pertemuan-pertemuan di setiap siklus.
3) Dokumentasi
Adapun dokumentasi pada penelitian ini berupa nilai ujian Ilmu Pengetahuan
Alam dan pembuktian pengalaman yang mendidik dan berkembang pada siklus I dan
siklus II.
Indikator Kinerja
Merupakan indikator tolak ukur dari keberhasilan penelitian Untuk mengetahui hasil
setiap siklus penelitian kegiatan wali kelas ini, tolak ukurnya tidak signifikan atau minimal
80% siswa mendapat nilai setara atau KKM ≥70. Syarat ketuntasan minimal pada pelajaran
IPA di SDN 12 Sindue tahun ajaran 2023/2024 adalah 70. Indikator keberhasilan pada
penelitian ini yaitu peningkatan capaian belajar yang dibuktikan dengan peningkatan nilai
pembelajaran.
Pada siklus I, hasil capaian ketuntasan nilai belajar siswa yang diamati oleh pengamat
menunjukkan bahwa hanya 13 siswa yang tuntas hasil belajarnya, dan sisanya 9 siswa masih
belum tuntas. Nilai seorang siswa dikatakan tuntas apabila mempunyai nilai ketuntasan
minimal 70% dan ketuntasan klasikal, sesuai KKM yang ditetapkan di SDN 12 Sindue.
Sebanyak 85% siswa di kelas itu telah tuntas belajarnya. Sehubungan dengan itu, dapat
diasumsikan bahwa pembelajaran gaya lama siswa pada siklus I belum selesai.
d) Refleksi.
Berdasarkan analisis data di atas, meskipun termasuk dalam kriteria baik, namun masih
terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran, seperti siswa kurang memahami dan tidak
dapat menjawab soal dengan benar. Aktivitas guru ketika melaksanakan pembelajaran dengan
metode eksperimen menunjukkan hal tersebut. Sebanyak 73% aktivitas siswa tersebut dinilai
baik, dan 70% aktivitas siswa yang setelah data diolah juga dinilai baik. Hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA siklus I sebesar 73% memuaskan. Namun hasil belajar secara klasikal yaitu
85% belum tercapai.
2. Siklus II
a) Observasi Aktivitas Guru
Selama pelaksanaan siklus II, observasi pembelajaran IPA digunakan metode eksperimen
untuk meninjau kegiatan guru selama berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran. Sebesar
82% dari 25 aspek aktivitas guru yang diamati membuahkan hasil (kriteria sangat baik)
berdasarkan observasi yang dilakukan pengamat selama pelaksanaan pembelajaran. Sehingga
dapat diasumsikan kesanggupan pendidik dalam menerapkan pembelajaran menggunakan
metode eksperimen pada sub tema wujud benda dan ciri benda dapat tercapai dengan tujuan
yang ideal sesuai sarana dalam RPP pada siklus II.
b) Observasi Aktivitas Siswa
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menilai aktivitas siswa, mulai dari awal sampai akhir
untuk setiap pertemuan. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa yang dilihat oleh
peneliti selama pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, maka hasil yang diperoleh dari
aktivitas siswa dari 25 poin aspek aktivitas siswa didapatkan sebesar 83% (kategori baik
sekali). Hal ini dapat dipahami bahwa siswa dapat memahami materi pada subtopik jenis
benda dan sifat perubahan sebagai benda dengan baik. Hal ini terlihat dari nilai RPP siswa I
sebesar 70% dan RPP siklus II sebesar 83%.
c) Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilakukan
dengan menganalisis hasil posttest yang diberikan kepada siswa dengan mengikuti metode
eksperimen. Sehingga diketahui tingkat ketuntasan belajar siswa melalui penggunaan
metode eksperimen seperti terlihat pada tabel 1.2.sebagai berikut:
Tabel 1.2 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
No Kode Nama Skor Ketuntasan
1. A1 90 Tuntas
2. A2 95 Tuntas
3. A3 85 Tuntas
4. A4 90 Tuntas
5. A5 90 Tuntas
6. A6 85 Tuntas
7. A7 90 Tuntas
8. A8 90 Tuntas
9. A9 95 Tuntas
10. A10 85 Tuntas
11. A11 90 Tuntas
12. A12 85 Tuntas
13. A13 90 Tuntas
14. A14 85 Tuntas
15. A15 60 Tidak Tuntas
16. A16 90 Tuntas
17. A17 95 Tuntas
18. A18 60 Tidak Tuntas
19. A19 90 Tuntas
20. A20 60 Tidak Tuntas
21. A21 90 Tuntas
22. A22 95 Tuntas
Jumlah siswa yang mencapai 19 Orang
KKM
Rata-rata 85,68%
Kategori Baik Sekali
Dari hasil ketuntasan belajar siswa yang diamati oleh peneliti selama pelaksanaan
pembelajaran, diketahui bahwa sebanyak 19 siswa atau 85,68% telah mencapai pemenuhan
pembelajaran metode lama, masih terdapat 3 siswa yang belum mencapai pemenuhan
pembelajaran. Dengan kata lain, 19 siswa telah tuntas belajar dan mencapai KKM yang
ditentukan di SD Negeri 12 Sindue. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
ketuntasan belajar eksperimen siswa pada materi IPA subtema wujud benda dan ciri-ciri
benda telah mencapai ketuntasan belajar klasikal.
d) Refleksi.
Persentase observasi aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen sebesar 82%(Sangat Baik) berdasarkan hasil siklus I dan II.
Latihan siswa yang memperhatikan bermanfaat yaitu dapat menyelesaikan penyelidikan dan
memperhatikannya, sehingga dapat menunjukkan hasil ujian yang didemonstrasikan oleh guru,
siswa bisa menjawab LKPD serta post test, memperhatikan dukungan dari guru dengan tingkat
83% (Sangat Baik). Hasil belajar siswa siklus II mencapai 85,68% yang tergolong sangat baik.
Hasilnya, peneliti mengambil keputusan untuk melanjutkan penelitian hingga siklus II.
Adapun mengenai temuan-temuan untuk perspektif yang perlu ditingkatkan seiring dengan
berkembangnya pengalaman pada siklus II, yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 di bawah ini:
85.68%
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Ketuntasan Belajar Siswa
83%
82%
70.45%
73%
70%
70%
63.50%
65%
Berdasarkan hasil analisis data dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan
pada aktivitas siswa dengan menggunakan metode eksperimen. Hal ini terlihat pada
saat siswa secara aktif dalam membedakan berbagai perubahan wujud benda pada
subtema wujud benda dan cirinya. Hasil analisis dan aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran selama dua siklus, yaitu siklus I mendapat nilai 70%
(Bagus) dan siklus II mendapat nilai 83% (Sangat Baik). Peningkatan yang terjadi
dari siklus I ke siklus II sebesar 13%. Secara data menunjukkan bahwa dengan
penggunaan metode eksperimen, umumnya guru berupaya memperluas aktivitas
siswa sambil menggunakan metode eksperimen untuk mengembangkan
pembelajaran lebih lanjut. Sejalan dengan itu, tindakan pelajar yang memanfaatkan
metode eksperimen telah meningkat. Mempelajari hasil belajar selama
pengalaman pendidikan dengan menggunakan metode eksperimen.
Saran
Adapun saran pada penelitian :
1. Bagi sekolah
1) Sebaiknya dilakukan bimbingan serta inspirasi bagi guru untuk
menerapkan berbagai teknik pembelajaran yang sesuai pengalaman
pendidikan.
2) Guru difasilitasi peralatan atau sarana yang dapat membantu siswa dalam
ketercapaian tujuan pembelajarannya hendaknya disediakan oleh sekolah.
2. Bagi guru
1) Sebagai pemilihan metode pembelajaran guru dalam meningkatkan
keterampilan proses belajar siswa, sebaiknya digunakan metode
eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Joko Tri Praetyo, SBM (Strategi Belajar Mengajar), Cet. 2,
(Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 62.
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Cet. 1, (Jakarta:
Kencana, 2013), h. 167. 2
Amri (2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya.
Boli, K. S., Arafat, S., & B.S, Y. N. (2018). 1 1,2,3. 1, 121–130.
Carolus Borromeus Mulyatno. (2022). Jurnal Pendidikan dan Konseling Jurnal
Pendidikan Dan Konseling, 4, 1349–1358.
Hamdani. 2017. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Istarani dan Intan Pulungan, Ensiklopedi Pendidikan, Ed. 1, (Medan: Media Persada,
2015), h. 19. fryda Lucyani, D. (2009) هJournal Information, 10(3), 1–16.
Juita, R. (2019). Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen Pada
Siswa Kelas IV SDN 02 Kota Mukomuko. IJIS Edu : Indonesian Journal of
Integrated Science Education, 1(1), 43. https://doi.org/10.29300/ijisedu.v1i1.1404
Kurniasih, Imas. 2016. Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.
Masriani, Dhafir, F., & Masrianih. (2014). Peningkatan hasil belajar siswa melalui
metode eksperimen pada materi perubahan wujud benda dalam mata pelajaran IPA
Kelas V SDN Lenju. Jurnal Kreatif Tadulako, 5(5), 33–45.
Muhamad Thobroni dan Arif Mustofo, Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2013), h. 23.
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 152.
Munawar. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifat-Sifat Cahaya
Melalui Penggunaan Metode Eksperimen Pada Kelas V SD Inpres 2 Lontio. Jurnal
Kreatif Tadulako Online, 4(12), 81–91.
https://media.neliti.com/media/publications/112102-ID-meningkatkan- hasil-belajar-
siswa-pada-ma.pdf
Patta Bundu. (2006). Penilaian Ketrampilan Proses dan Sikap Ilmiah. Jakarta: Depdiknas
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Patta Bundu. (2007). Penilaian Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran SAINS SD.
Jakarta : Depdiknas Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. 2007. Konsep Dasar
IPA 1 Makassar : Universitas Negeri Makassar.