Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

“PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


TEMA : SUARA DEMOKRASI”

DISUSUN OLEH :
1. RAHMAT RIDHO
2. CHELSIA PRATIWI

PEMBIMBING

SMA NEGERI 1 SINDUE


TOAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Laporan Penelitian “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila”
dengan tema “Suara Demokrasi” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat
dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Laporan ini dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan laporan dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
sehingga Laporan Penelitian “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila” dengan tema
“Suara Demokrasi” ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan laporan ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga sehingga Laporan Penelitian “Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila” dengan tema “Suara Demokrasi” ini dapat bermanfaat
bagi kita semuanya.

Kavaya, 09 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Tujuan Kegiatan............................................................................................................5
C. Manfaat Kegiatan..........................................................................................................5
BAB II HASIL PENELITIAN................................................................................................6
A. Diskusi Hasil Kegiatan..................................................................................................6
B. Bentuk Kegiatan............................................................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
LAMPIRAN............................................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam aspek pendidikan, demokrasi perlu diajarkan kepada peserta didik untuk
mencegah terjadinya masalah-masalah baru dalam ranah demokrasi. Pendidikan
demokrasi di sekolah dapat diterapkan melalui edukasi mengenai prinsip dan nilai-
nilai demokrasi yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan eksternal siswa.
Untuk mencapai kualitas dan mutu pendidikan yang terbaik, sistem pendidikan
harus memiliki sebuah kebijakan dimana perubahan sistem kurikulum pendidikan
harus terus di perbaiki. Seperti hal nya saat ini, kurikulum menekankan pembelajaran
projek yang dilaksanakan berkaitan dengan program-program dari pemerintah.
Namun, banyak siswa yang kehilangan jam pelajaran karena seringkali harus
mengambil dispensasi untuk mengikuti kegiatan projek pembelajaran. Dengan adanya
permasalahan ini, maka terciptanya kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) yang merupakan bagian dari program kurikulum merdeka.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin
ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan
sekitar untuk memperkuat berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Berdasarkan Permendikbudristek No.56/M/2022, P5 merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek yang dirancang untuk mendorong upaya desakan kompetensi dan
karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang Disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel dari segi muatan,
kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka
(IKM) SMA Negeri 1 Sindue pada Tahun Ajaran 2023/2024 melaksanakan kegiatan
P5 dengan mengambil tema “Suara Demokrasi”.
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka secara langsung atau melalui perwakilan. Demokrasi Pancasila bertujuan
untuk mengutamakan keselarasan, keseimbangan, dan keselamatan bangsa di atas
kepentingan pribadi maupun golongan. Hak untuk mengeluarkan pendapat harus
dilakukan dengan mengindahkan norma sosial dan hukum yang berlaku. Hak
berpendapat selalu diiringi dengan kewajiban menghargai pendapat orang lain,
karena pada dasarnya setiap kebebasan yang dimiliki selalu dibatasi oleh hak dan
kebebasan orang lain. Terdapat aturan atau etika yang harus dipatuhi saat kita
menjalankan hak berdemokrasi atau berpendapat baik secara virtual maupun di dunia
nyata.
Pada penelitian ini memfokuskan pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5) melalui suara demokrasi sehingga peserta didik dapat menerapkan budaya
demokrasi baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Dengan
menggunakan data primer dan sekunder yang mengacu pada Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP) dan komponen kurikulum merdeka. Penelitian
menunjukan bahwa para peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Dengan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), peserta didik dapat menumbuhkan
sikap percaya diri, inovatif dan berpikir kritis dalam menciptakan sebuah karya, serta
dapat mengetahui minat dan bakat yang ada pada diri peserta didik.

B. Tujuan Kegiatan
Melalui projek ini, diharapkan berproses melalui pengalaman belajar siswanya
untuk mencapai 2 dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu : “Berkebinekaan Global”
dengan elemen Berkeadilan Sosial dan “Bernalar Kritis”.

C. Manfaat Kegiatan
Siswa menjadi tahu bagaimana prosedur pemilihan umum yang benar.
Penyampaian aspirasi dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sportif dan bertanggung
jawab sehingga mewujudkan kehidupan berdemokrasi yang sehat di Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang kita cintai ini.
BAB II HASIL PENELITIAN

A. Diskusi Hasil Kegiatan


Berdasarkan data hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi, pada tahun
ajaran 2023/2024 di SMA Negeri 1 Sindue menerapkan kurikulum merdeka dan siswa
kelas 10 dan 11 sebagai peserta kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5) dengan tema ”suara demokrasi” Siswa diajak berperan aktif dalam implementasi
P5 agar dapat menanamkan nilai-nilai demokrasi melalui pemilihan umum.

Implementasi kurikulum merdeka dengan Projek Penguatan Profil Pelajar


Pancasila (P5) yang diterapkan di SMA Negerri 1 Sindue disambut sikap yang positif
oleh aparat desa Kavaya, sehingga menghasilkan kesempatan bagi siswa untuk
menerapkan budaya demokrasi di lingkungan pemerintahan Desa.

Pada hakikatnya, implementasi kurikulum merdeka dengan Projek Penguatan


Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu cara sekolah agar siswa dapat
memiliki kesempatan belajar dalam kondisi yang normal, terarah, serta dengan jam
pelajaran yang fleksibel. Dengan diadakannya projek ini, siswa akan lebih interaktif
karena dapat terlibat langsung dengan lingkungannya, yang memiliki tujuan untuk
penguatan kompetensi siswa dalam subjek profil pelajar pancasila (Nugraheni
Rachmawati, A. M., Nafiah, M., & Nurasiah, 2022).

Pelaksanaan projek P5 dengan alokasi waktu yang fleksibel yaitu dapat


dilaksanakan harian, mingguan maupun bulanan. Untuk harian dapat mengambil 1- 2
jam pelajaran, untuk mingguan dapat diambil 1 hari dalam seminggu, dan untuk
bulanan dapat diambil 1 minggu dalam sebulan untuk projek P5 ini. Dengan adanya
P5, yang mengambil tema suara demokrasi siswa dapat menerapkan budaya
demokrasi secara konstekstual. Pembelajaran kontekstual betujuan agar siswa dapat
mempraktikan materi dengan menghubungkannya dalam situasi nyata di lingkungan
sekitarnya, sehingga siswa tidak mudah untuk melupakan memori pelajaran yang ada
dalam ingatannya. Dengan adanya projek dari kurikulum merdeka yang telah
diimplementasikan, siswa sudah memiliki motivasi belajar yang lebih baik.
B. Bentuk Kegiatan

Adapun pada
kegiatan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yaitu dengan
melakukan diskusi bersama aparat desa Kavaya terkait pemilihan umum. Adapun
pertanyaan hasil diskusi yang dilakukan yaitu :
1) Apa landasan pemilu untuk rakyat?
Landasan hukum pemilu di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 7
Tahun 2017. Pasal 1 angka 1 UU itu memuat tentang pengertian Pemilu.
“Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana kedaulatan
rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945,” demikian bunyi Pasal tersebut.
Landasan filosofis yang ingin kami sampaikan kenapa pemilu ini penting, dan
kami maknainya sebagai sebuah musyawarah besar, ini cara kita berkonsensus
untuk memilih pemimpin, memilih calon wakil-wakil kita, kita bersepakat untuk
menyelenggarakan pemilu, itu kita dorong kita support,

2) Apa tujuan pemilu dalam demokrasi?


Tujuan pemilu sangat penting bagi jalannya sebuah kepemimpinan dalam
suatu negara atau daerah. Pemilu atau pemilihan umum merupakan proses
pemilihan secara umum orang-orang yang akan menduduki kursi pemerintahan.
Tujuan pemilu diadakan untuk mewujudkan demokrasi dalam sebuah negara.
Tujuan pemilu sekaligus merupakan prosedur demokrasi untuk memilih
pemimpin. Setiap warga negara perlu mengetahui tujuan pemilu. Tujuan pemilu
menjadi penting karena pemilu merupakan instrumen penentu arah kebijakan
publik satu Negara.
Pemilu juga tak hanya diterapkan untuk memilih pemimpin pemerintahan, tapi
juga dalam komunitas yang lebih kecil seperti ketua OSIS, organisasi kampus,
atau komunitas lainnya. Tujuan pemilu membentuk lingkungan demokrasi yang
sehat dan adil.

3) Apa peran rakyat dalam pemilu?


Peran serta atau partisipasi masyarakat dalam politik adalah kegiatan
seseorang atau sekelompok orang untuk turut serta secara aktif dalam kehidupan
politik, dengan jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah, public policy. Secara
konvensional kegiatan ini mencakup tindakan seperti, memberikan suara dalam
pemilihan umum, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau
kelompok kepentingan mengadakan pendekatan atau hubungan dengan pejabat
pemerintah atau anggota parlemen dan sebagainya. Selama ini kegiatan partisipasi
masyarkat masih dipahami sebagai upaya mobilitasi masyarakat untuk
kepentingan Pemerintah atau Negara. Padahal sebenarnya partisipasi idealnya
masyarakat ikut serta dalam menentukan kebijakan Pemerintah yaitu bagian dari
kontrol masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah.
Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilihan
Umum (Pemilu), menunjukan semakin kuatnya tatanan demokrasi dalam sebuah
negara. Dalam berdemokrasi, keterlibatan rakyat dalam setiap penyelenggaraan
yang dilakukan negara adalah sebuah keniscayaan (keharusan yang tidak bisa
tidak). Rakyat menjadi factor yang sangat penting dalam tatanan demokrasi,
karena demokrasi mendasarkan pada logika persamaan dan gagasan bahwa
pemerintah memerlukan persetujuan dari yang diperintah. Untuk itu,
penyelenggaraan pemilu sebagai sarana dalam melaksanakan demokrasi, tentu
saja tidak boleh dilepaskan dari adanya keterlibatan masyarakat (teori bahwa
negara ada sebagai manivestasi kehendak tuhan di muka bumi yang
menjelma dalam aspirasi rakyat).
4) Bagaimana pelaksanaan sebuah pemilihan kepala desa?
Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur dan adil. Calon Kepala Desa dipilih langsung oleh pemilih yang terdaftar
sebagai pemilih tetap. Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos tanda
gambar atau nomor urut calon dalam bilik suara yang telah disediakan oleh
panitia.

5) Siapa saja yang terlibat dalam proses pemilihan Kepala Desa?


a. Panitia Pemilihan Kepala Desa dibentuk oleh BPD.
b. Panitia Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berjumlah 9 (sembilan) orang, yang terdiri dari Perangkat Desa, pengurus
lembaga kemasyarakatan dan tokoh masyarakat.

6) Apa tugas dan fungsi panitia pemilihan Kepala Desa?


KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) merupakan kelompok
yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan suara di tempat
pemungutan suara di TPS. Tugas KPPS dalam melaksanakan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS salah satunya adalah dalam rangka mewujudkan
kedaulatan pemilih, melayani pemilih menggunakan hak pemilih, memberikan
akses dan layanan kepada pemilih disabilitas dalam memberikan hak pilihnya.

7) Apa hubungan antara demokrasi dan pemilu?


Pemilu memiliki arti penting sebagai salah satu prosedur utama dalam
demokrasi. Dalam sistem demokrasi modern, kedaulatan rakyat hanya bisa
dikelola secara optimal melalui lembaga perwakilan. Oleh karena itu, arti penting
pemilu yang utama adalah sebagai sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan kurikulum merdeka dengan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Suara Demokrasi” di dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi
melalui suara demokrasi rakyat. Dengan diadakannya kegiatan ini, siswa akan secara
langsung terlibat dan mengetahui bagaimana suara demokrasi di aplikasikan secara
kontekstual sehingga jiwa pancasila yang kuat akan tertanam pada diri siswa, yang
mana dalam kegiatan kontekstual ini siswa akan melakukan kegiatan langsung
dilapangan sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Kegiatan projek ini dapat
memberi nuansa baru bagi siswa, guru dan tatanan sekolah, dengan waktu projek yang
dialokasikan dengan sendirinya sehingga kegiatan projek tidak menghambat kegiatan
belajar mengajar yang sudah berlangsung. Keberhasilan kurikulum merdeka terjadi
karena adanya kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat sehingga kegiatan Projek
Pnguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dapat diterima dan diimplementasikan dengan
baik serta memberikan manfaat bagi siswa.

B. Saran
Kepada peneliti selanjutnya yang yaitu agar secara aktif berpartisipasi dalam
dialog dan kolaborasi untuk mencapai tujuan-tujuan kegiatan P5.
DAFTAR PUSTAKA

Nugraheni Rachmawati, A. M., Nafiah, M., & Nurasiah. 2022. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dalam Implementasi Kurikulum Prototipe di Sekolah Penggerak Jenjang
Sekolah Dasar. 3614–3625
Prayitno, Budi. 2009. Apakah Demokrasi itu, United Stated States Information Agency, tanpa
Tempat
Rusnaini, Raharjo. 2021. Intensifikasi Profil Pelajar Pancasila dan Implikasinya Terhadap
Ketahanan Pribadi Siswa.
Sufyadi, S., Harjatanaya, T. Y., Adiprima, P., Satria, M. R., Andiarti, A., & Herutami, I. 2021.
Panduan Pengembangan Projek Profil Pelajar Pancasila. Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, Dan Teknologi.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai