Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya hayati perairan mencakup ikan, amfibi, dan berbagai avertebrata penghuni perairan serta lingkungannya 12. Di Indonesia, menurut UU RI No. 31/2004, yang telah diubah dengan UU RI No. 45/2009, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan dapat dianggap sebagai usaha agribisnis. Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia. Selain itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, rekreasi (pemancingan ikan), dan mungkin juga untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan 1. Sejarah perdagangan dunia juga mencatat perdagangan ikan kering dari daerah Lofoten ke bagian selatan Eropa, Italia, Spanyol, dan Portugal. Perdagangan ikan ini dimulai pada periode Viking atau sebelumnya, yang telah berlangsung lebih dari 1000 tahun dan masih merupakan jenis perdagangan yang penting hingga sekarang. Di India, kerajaan Tamil Dravidian tertua, Pandyas, dikenal dengan tempat perikanan mutiara diambil sejak satu abad sebelum masehi. Pelabuhan Tuticorin dikenal dengan perikanan mutiara laut dalam. Paravas, bangsa Tamil yang berpusat di Tuticorin, berkembang menjadi masyarakat yang makmur karena perdagangan mutiara mereka, pengetahuan ilmu pelayaran, dan perikanan 1. Pengelolaan sumberdaya ikan adalah semua upaya termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan. Tujuannya adalah agar sumberdaya ikan dapat dimanfaatkan secara optimal dan mencapai kelangsungan produktivitas sumberdaya hayati perairan yang terus menerus