Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS EFEKTIFITAS KEGIATAN PEMBELAJARAN ONLINE

MENGGUNAKAN LMS/ELEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN

1
Cintami

2
Fitri Ariyanti

3
Ima Widya Pitri

4
Sarah Jupitasari

1
pk21.cintami@mhs.ubpkarawang.ac.id 2pk21.fitriariyanti@mhs.ubpkarawang.ac.id
3
pk21.imapitri@mhs.ubpkarawang.ac.id

3
pk21.sarahjupitasari@mhs.ubpkarawang.ac.id

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Buana Perjuangan

Karawang

ABSTRAK

Sejak adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi covid-19 ini, tentunya kita
sudah tidak asing dengan istilah Learning Management System. Learning Management
System (LSM) ini merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk membuat,
mendistribusikan, dan mengatur penyampaian kontek pembelajaran. Melalui pembelajaran
berbasis LMS, peserta didik dapat belajar kapan dan di mana saja tanpa dibatasi oleh ruang
dan waktu. Berbagai aktivitas dapat dilakukan dalam pembelajaran ini, misalnya diskusi
online, pemberian tugas, download materi, upload materi, video pembelajaran, send massage
dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah yang
kerap terjadi saat LSM diterapkan dalam pembelajaran dan diharapkan pembelajaran melalui
daring dapat berjalan secara maksimal. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti
merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Prosedur penelitian ini terdiri
dari 3 tahap yaitu orientasi, tahap reduksi dan tahap seleksi. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi Pustaka dengan
memahami dan mempelajari teori-teori literatur dari berbagai media. Data dianalisis dengan
analisis naratif dan pada penelitian kualitatif deskriptif ini peneliti menggunakan prosedur
analisis data model Analysis Interactive yang membagi kegiatan analisis menjadi beberapa
bagian yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

ABSTRAC

With the existence of Distance Learning (PJJ) during the Covid-19 pandemic, of course we
are already familiar with the term Learing Management System. This Learning Management
System (LMS) is software designed to distribute and organize the delivery of learing context.
Through LMS-based Learning. Students can learn anytime and anywhere without being
limited online discussions, giving assignments, downloading materials, uploading materials,
learing videos, sending massages and so on. This research aims to provide solutions to
problems that ofter occur when ngos are applied in learing and it is hoped that online learing
can run optimally. The research method used by researchers is qualitative research with a
descriptive approach. This research procedure consists of 3 stages, namely prientation,
reduction stage and selection stage. This research is quqlitqtive research. The data collection
technique used is library research by understanding and studing literary theories from varios
media. Data were analzed using narrative analysis and in this descriptive qualitative research
the researcher used the interactive analysis model data analysis procedure which divides
analysis activities into several part, namely, data presentation and drawing conclusions.
PENDAHULUAN

Saat covid menyerang pada tahun 2020 dunia pendidikan mengalami perubahan, salah
satunya aktifitas kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah, namun tetap bisa dilakukan
melalui daring, meskipun tidak dapat bertatap muka secara langsung. Selain itu, melalui
sistem pembelajaran LMS/elearning juga memberikan manfaat pada pengu-rangan biaya
(cost) operasional institusi. Hal ini dikarenakan tempat penyimpanan data sangat efisien tidak
membutuhkan ruang yang besar. Menanggapi hal itu, seiring perkembangan teknologi
informasi (IT), berbagai inovasi teknologi telah dikembangkan sebagai contoh dalam dunia
bisnis dikenal dengan e-business atau e-commerce, sedangkan dalam dunia pemerintahan di
kenal dengan e-government. Kehadiran teknologi informasi (IT) dalam dunia pendidikan pun
juga sangat penting, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis
teknologi informasi (IT) menjadi hal utama dalam peningkatan pembelajaran. Teknologi ini
di kenal dengan istilah elearning.

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan mengalami kemajuan
terutama membuka cakrawala baru bagi pembukaan kesempatan (akses) dan peningkatan
mutu pendidikan di semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan. Pendidikan dengan
memanfaatkan sistem pembelajaran secara tatap muka tetap merupakan model utama
pendidikan, tetapi model pembelajaran online sudah lama juga berkembang, terutama untuk
pendidikan bagi orang dewasa dan mandiri, mahasiswa dipandang memiliki kedewasaan dan
kemandirian dalam proses pembelajaran sehingga akan mampu melaksanakan pembelajaran
online. Hiltz (1994) pernah melakukan studi yang membandingkan efektivitas pembelajaran
yang dilakukan secara tatap muka dengan pembelajaran online. Hasil dari percobaan ini
menunjukkan bahwa pembelajaran online lebih efektif dibanding dengan pembelajaran
konvensiona.

LMS ini berisi materi-materi dalam kompetensi pedagogik dan profesional, yang dibuat
dengan kemasan multimedia (teks, animasi, video, sound, FX), diberikan sebagai supplement
dan enrichment bagi pengembangan kompetensi pembelajar. LMS menawarkan inovasi
pembelajaran yang mencakup inovasi dalam bidang TIK, khususnya yang berbasis virtual
melalui web online learn-ing, multimedia dan video conference. LMS pembelajaran berbasis
web dikembangkan secara dinamis (dinamic e-learning). Kelebihan lain juga Mempermudah
pengajar dalam memanajemen materi pembelajaran bagi siswa. Mempermudah rekap dan
analisis hasil belajar siswa. Arsip materi dan dokumen pembelajaran tersimpan baik. Terdapat
fitur pembelajaran interaktif melalui fitur diskusi dan tatap maya (video conference), Namun
dibalik kelebihan LSM dalam proses pembelajaran terdapat beberapa masalah yang cukup
menganggu dan bisa mengakibatkan LSM tidak berjalan maksimal, diantaranya adalah
keterbatasan Internet, berkurangnya Interaksi dengan Pengajar, Pemahaman Terhadap Materi,
Minimnya Pengawasan dalam Belajar.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Penjelasan lebih lanjut
mengenai metode kualitatif itu sendiri adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. Dalam
penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi fenomena yang ditelitinya tersebut (Adlini et al.,
2022). Sejalan dengan pendapat (Fadli, 2021) yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif
adalah studi yang meneliti suatu kualitas hubungan, situasi atau berbagai material. Artinya,
penelitian kualitatif lebih menekankan pada deskripsi holistik yang dapat menjelaskan secara
detail tentang kegiatan atau situasi yang sedang terjadi. Jadi, Metode penelitian kualitatif ini
menjelaskan sebuah kejadian atau fakta yang terjadi secara mendalam. Penelitian dengan
menggunakan metode kualitatif akan lebih berpusat pada subjek, objek, naluri serta hubungan
antara elemen-elemen tersebut dalam upaya memahami suatu kejadian atau fakta yang
diteliti.

Target/Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik maupun pendidik di sekolah atau jenjang
universitas. Sedangkan, target atau sasaran yang dituju dalam penelitian ini yaitu
keefektifitasan kegiatan pembelajaran online menggunakan LMS/Elearning dalam proses
pembelajaran.

Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini disusun agar pelaksanaan penelitiannya lebih terarah dan sistematis.
Menurut Sugiyono terdapat tiga tahap utama dalam prosedur penelitian kualitatif yang perlu
diperhatikan, yaitu:
a. Tahap Orientasi
Pada tahap orientasi, peneliti mengumpulkan dan mendata semua data-data yang didapat
dari beberapa literatur tertulis yang telah diperoleh mengenai keefektifitasan kegiatan
pembelajaran online menggunakan LMS/Elearning dalam proses pembelajaran.
b. Tahap Reduksi
Pada tahap reduksi, peneliti menentukan fokus penelitian yang berkaitan dengan
pembelajaran online menggunakan LMS/Elearning dalam proses pembelajaran. Pada
tahap ini peneliti melakukan analisis data mengenai kefeketifitasan proses pembelajaran
menggunakan LMS/Elearning itu sendiri.
c. Tahap Seleksi
Pada tahap seleksi, peneliti menguraikan fokus penelitian menjadi komponen yang lebih
rinci dari data-data yang telah didapat pada tahap orientasi dan tahap reduksi yang telah
dilakukan sebelumnya.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu bagian penting dari sebuah penelitian. Maka
dari itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Studi Pustaka
yang dimana teknik ini mengumpulkan data dan informasi dengan cara memahami dan
mempelajari teori-teori dari berbagai literatur tertulis yang berhubungan dengan penelitian ini
seperti buku, artikel, jurnal ataupun penelitian terdahulu yang sudah dilakukan sebelumnya
oleh pihak lain.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis naratif. Untuk analisis
naratif sendiri adalah teknik menganalisis untuk menyampaikan data dengan menggunakan
narasi atau cerita. Teknik analisis naratif ini berkaitan dengan teknik pengumpulan data
berupa studi pustaka, karena keduanya memerlukan penyampaian informasi kembali melalui
tulisan dan menggunakan bahasa sendiri. Adapun langkah-langkah menurut (Darmanita &
Yusri, 2020) yang harus ditempuh untuk menganalisis data secara naratif yaitu sebagai
berikut:

a. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan sudah terkumpul untuk
kemudian diseleksi dan memfokuskan data dengan permasalahan penelitian yang
diangkat, sehingga data-data tersebut tidak keluar dari konteks.
b. Penganalisisan Data
Penganalisisan data dilakukan setelah data-data penelitian sudah diolah dan disusun
secara sistematis, yang dimana tujuan dari penganalisisan data ini untuk
menyederhanakan atau memudahkan data tersebut ditafsirkan.
c. Penafsiran Hasil
Penafsiran hasil dilakukan untuk menafsirkan data-data yang telah diolah dan disusun
sebelumnya agar menjadi simpulan yang mudah dipahami oleh para pembaca.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut Amiroh (2012: 1) Learning Management System (LMS) atau Course Management
System (CMS) bisa juga dikenal sebagai Virtual Learning Environment (VLE) merupakan
aplikasi perangkat lunak yang digunakan oleh kalangan pendidik baik universitas atau
perguruan tinggi dan sekolah sebagai media pembelajaran online berbasis internet
(elearning). Learning Management System (LMS) merupakan suatu aplikasi atau software
yang digunakan untuk mengelola pembelajaran online yang meliputi beberapa aspek yaitu
materi, penempatan, pengelolaan, dan penilaian (Mahnegar, 2012).

Elearning merupakan metode pendidikan untuk menghemat waktu dan biaya untuk membuat
para pelajar selalu mendapat metode terbaru dalam menerima materi pendidikan dengan etika
baru dan informasi penting. Konsistensi pelatihan lebih mudah ditangani etika materi
pendidikan disampaikan secara online. Mempelajari setiap materi pembelajaran melalui
media online membuat mudah bagi pelajar untuk mengaksesnya kapan dan di mana mereka
membutuhkannya. Jadi, elearning merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi (IT) berbasis web yang dapat di akses dari jarak jauh sehingga
pembelajaran yang dilakukan tidak hanya terpaku dalam ruang kelas dan dalam jam tertentu
saja namun dapat tetap dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Berlanjut pada pembahasan mengenai keefektifitasan kegiatan pembelajaran online


menggunakan LMS/Elearning dalam proses pembelajaran itu sendiri. Penelitian yang
dilakukan oleh (Budi, 2012) diperoleh hasil yaitu metode pembelajaran elearning telah dapat
membangun pola fikir komunikasi yang komprehensif dan interaktif kepada mahasiswa,
dosen dan segenap sivitas akademika dan dapat dijadikan metode pembelajaran alternative
karena dirasakan cukup efektif dan efisien baik dari segi pelaksanaan maupun evaluasi
pembelajarannya. Metode elearning dapat menjadi media informasi yang dapat diakses oleh
civitas akademika direktorat program diploma tanpa batas waktu, jarak dan wilayah
geografis. Pengembangan metode pembelajaran berbasis elearning dapat dengan baik
dilaksanakan jika didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana serta jaringan yang
menunjang.

Menurut (Suharyanto & Adele, 2016) setelah melakukan penerapan elearning sebagai alat
bantu mengajar dalam dunia pendidikan mengatakan bahwa elearning berpengaruh positif
dan signifikan terhadap mutu belajar siswa. Pengaruh tersebut berada dalam kategori yang
kuat. Semakin intensif elearning dimanfaatkan, maka mutu belajar siswa akan semakin
meningkat pula. Selain itu, pemanfaatan web elearning akan meningkatkan hasil belajar
secara tidak langsung. Sehingga tujuan digunakannya elearning dalam sistem pembelajaran
yakni dapat memperluas akses pendidikan kemasyarakat luas, serta dapat meningkatkan mutu
belajar.

Tetapi dibalik kelebihan tersebut tentu terdapat kekurangan dari penggunakan LMS/Elearning
dalam proses pembelajaran itu sendiri, diantaranya:

1. Keterbatasan Akses Internet


Salah satu kekurangan metode pembelajaran elearning adalah terbatasnya akses internet.
Jika Anda berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet stabil, maka akan
sulit bagi Anda untuk mengakses layanan elearning. Hal ini tentunya masih banyak
terjadi di Indonesia mengingat beberapa daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar)
masih belum terjangkau akses internet. Selain itu, harga pemakaian data internet juga
masih dirasa cukup mahal untuk beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini
menyebabkan kemampuan untuk memanfaatkan elearning masih dianggap sebagai suatu
keistimewaan.
2. Berkurangnya Interaksi dengan Pengajar
Beberapa metode pembelajaran elearning bersifat satu arah. Hal tersebut menyebabkan
interaksi pengajar dan peseta didik menjadi berkurang sehingga akan menjadi sulit untuk
mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sukar dipahami.
3. Pemahaman Terhadap Materi
Materi yang diajarkan dalam elearning direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang
berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan penggunanya. Beberapa orang mungkin
dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga
yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham. Bahkan ada juga yang
membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat memahami materi yang dipelajari.
4. Minimnya Pengawasan dalam Belajar
Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring membuat
pengguna elearning kadang kehilangan fokus. Dengan adanya kemudahan akses,
beberapa pengguna cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu kesadaran diri
sendiri agar proses belajar dengan metode daring menjadi terarah dan mencapai tujuan.

Adapun, solusi-solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan atau kekurangan
diatas diantaranya:

1. Kolaborasi dengan Komunitas Lokal


Bermitra dengan komunitas lokal atau perusahaan untuk menyediakan akses internet
gratis atau infrastruktur yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran. Apalagi
kepada daerah-daerah yang memang tertinggal dalam hal teknologi berupa internet.
2. Forum Diskusi Online
Gunakan forum diskusi atau platform kolaboratif di mana siswa ataupun mahasiswa
dapat berpartisipasi dalam diskusi, bertukar ide, dan mengajukan pertanyaan kepada
pengajar. Jadi, pengajar tidak hanya memberikan materi saja, tetapi juga harus
menyediakan forum diskusi agar interaksi antara peserta didik dengan pendidik atau
pengajar tetap terlajalin sekaligus pemahaman peserta didik mengenai materi tidak
berhenti disitu saja.
3. Pembelajaran Kolaboratif
Mendorong kerja kelompok atau pasangan belajar secara daring, dimana siswa ataupun
mahasiswa dapat saling mengawasi dan memberikan dukungan satu sama lain, dengan
begitu pengawasan dalam belajar dilakukan antara satu sama lain dengan memberikan
tugas kelompok kepada mereka.
KESIMPULAN

Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) merupakan platform digital yang membantu dalam
pengelolaan materi, interaksi siswa dan guru, evaluasi, dan administrasi di lingkungan
pembelajaran online. LMS mamfasilitasi pengajaran, pembelajaran, serta pengelolaan secara
efisien dalam konteks pendidikan digital.

Dari kegiatan pembelajaran online ini menggunakan Learning Management System (LMS)
dapat bervariasi tergantung pada pengalaman dan tujuan spesifik dari setiap program. Namun
secara umum LMS memberikan akses yang lebih mudah terhadap materi pembelajaran,
memungkinkan fleksibilitas dalam waktu dan lokasi, serta menyediakan kemudahan untuk
interaksi antara siswa dan pengajar.

Dalam mengenai keefektifitasan kegiatan pembelajaran online menggunakan LMS/Elearning


dalam proses pembelajaran itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh (Budi, 2012) diperoleh
hasil yaitu metode pembelajaran elearing telah dapat membangun pola fikir komunikasi yang
komprehensif dan interaktif kepada mahasiswa, dosen dan segenap civitas akademika dan
dapat dijadikan metode pembelajaran alternative karena dirasakan cukup efektif dan efisien
baik dari segi pelaksanaan maupun evaluasi pembelajaran.

Dalam kelebihan tersebut tentu dapat kekurangan dan penggunakan LMS/ Learning dalam
proses pembelajaran antara lain: keterbatasan akses internet, berkurangnya interaksi dengan
pengajar, pemahaman terhadap materi, minimalnya pengawasan dalam belajara. Dalam solusi
yang digunakan untuk mengatasi permasalahan atau kekurangan. Kolaborasi denga
komunitas lokal, forum diskusi online, pembelajaran kolaboratif.
SARAN

Pastikan untuk membuat konten yang menarik dan bervariasi seperti video pembelajaran,
diskusi forum, serta materi bacaan yang relevan. Juga berikan panduan yang jelas kepada
siswa tentang cara menggunakan platform LMS agar mereka dapat, dengan mudah dalam
mengakses semua materi dan tugas.

Anda mungkin juga menyukai