Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR

Sebelum mengajar, guru perlu melakukan pemetaan kebutuhan belajar siswa terlebih dahulu
berdasarkan profil belajar dengan menyebarkan Google Form dengan tautan berikut:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScI63CbazuQp9FAm6y9GBCO1LoG3XVo1WN
C7KJu0Lst312_Q/viewform?usp=pp_url

Dari angket tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:


Contoh tabel
Kelas Profil Gaya Belajar Jumlah Siswa
Visual Auditori Kinestetik
VII 1 34
VII 2 34
VII 3 34
dst
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 4 Cikarang Timur

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas/Semester : VII/II

Materi Pokok : Kerja Sama dalam Berbagai Bidang Kehidupan di Masyarakat

Sub Materi : Bentuk-bentuk Kerja Sama dalam Berbagai Bidang Kehidupan di

Masyarakat

Alokasi Waktu : 1 X Pertemuan (2 x 40 Menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. KI2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
toleransi, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. KI3 : Memahami pengetahuan baik faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. KI4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikai, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran


3.5 Menganalisis bentuk-bentuk kerja  Menguraikan bentuk-bentuk kerja
sama dalam berbagai bidang kehidupan di sama dalam bidang kehidupan sosial
masyarakat. politik.
 Menguraikan bentuk-bentuk kerja
sama dalam bidang kehidupan
ekonomi.
 Menguraikan bentuk-bentuk kerja
sama dalam bidang kehidupan
pertahanan dan keamanan.
 Menguraikan bentuk-bentuk kerja
sama antar umat beragama.
4.5 Menunjukan bentuk-bentuk kerja Menunjukan sikap gotong royong sebagai
sama dalam berbagai bidang kehidupan di wujud nyata kerja sama selama
masyarakat. menjalankan proses pembelajaran.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mempraktekan bentuk-bentuk kerja sama dalam berbagai bidang
kehidupan masyarakat khususnya di kehidupan sehari-hari sebagai wujud sikap
dalam menumbuhkan rasa kebersamaan.
2. Siswa mampu menguraikan bentuk-bentuk kerja sama dalam berbagai bidang
kehidupan masyarakat.
3. Siswa mampu menyusun laporan pengalaman mengenai peran yang mainkan selama
melaksanakan pembelajaran.

D. Manfaat Pembelajaran
Manfaat mempelajari materi ini yaitu siswa dapat menerapkan bentuk-bentuk kerja sama
dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat khususnya dalam kehidupan mereka
sehari-hari.

E. Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila


1. Berakhlak mulia ditunjukan melalui doa yang diterapkan baik sebelum maupun
sesudah pembelajaran.
2. Bergotong royong ditunjukan melalui kegiatan kelompok menggunakan model Role
Playing selama melaksanakan proses pembelajaran.

F. Pertanyaan Pemantik
1. Pasti kita sudah sangat sering mendengar kata kerja sama. Coba, apa yang terlintas
dalam pikiran kalian jika mendengar kata tersebut?
2. Apa saja contoh-contoh kegiatan yang mencerminkan kerja sama?

G. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
[Kerja Sama dalam Berbagai Bidang Kehidupan]
2. Materi Pembelajaran Remedial
[Arti Penting Kerja Sama dalam Berbagai Bidang Kehidupan]
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
[Mewujudkan Kerja Sama dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan]

H. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Model : Role Playing – Model ini bisa digunakan untuk siswa yang memiliki
gaya belajar baik visual (siswa dengan gaya belajar visual sangat mudah menyerap
informasi/memahami sesuatu dengan melihat – terdapat 2 kelompok jadi bisa saling
melihat antara satu sama lain), auditori (siswa dengan gaya belajar auditori sangat
mudah menyerap/merekam apa yang mereka dengarkan termasuk cerita) maupun
kinestetik (siswa dengan gaya belajar kinestetik sangat senang belajar dengan
melibatkan fisik).
Pendekatan : Student Centered Learning
Metode : Ceramah, diskusi dan demonstrasi

I. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


Alat : Laptop dan infokus
Media : Spin, internet/Youtube dan print atau fotocopy naskah

J. Sumber Belajar
1. Saputra, Lukman Surya, dkk (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
untuk Kelas VII. Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Materi remedial untuk siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran
https://www.bola.com/ragam/read/5116158/arti-penting-kerja-sama-dalam-berbagai-
bidang-kehidupan - https://youtu.be/SHC1XqgDw9I?feature=shared
-https://youtu.be/V96hXqw2oU8?si=XaHIYwtmJdpHsZWR
3. Materi pengayaan untuk siswa yang sudah melampaui tujuan pembelajaran
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mewujudkan-kerjasama-dalam-berbagai-
bidang-kehidupan-12613 - https://youtu.be/1DOE1NjYS6I?si=qhq1gDV28tQK249t
- https://youtu.be/V96hXqw2oU8?si=XaHIYwtmJdpHsZWR

K. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan  Guru mengucapkan salam saat memasuki kelas. 10
 Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa Menit
sebelum dimulainya pembelajaran.
 Guru mengecek kehadiran atau melakukan absensi.
 Guru menyampaikan tujuan serta maanfaat
pembelajaran.
 Guru memotivasi siswa “Mulailah dari mana kamu
berada, gunakan apa yang kamu miliki dan lakukanlah
apa yang kamu bisa.”
 Guru memberitahukan hasil pemetaan gaya belajar
siswa.
Kegiatan Inti Tahap I 60
Persiapan Menit
 Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa
1. Pasti kita sudah sangat sering mendengar kata
kerja sama. Coba, apa yang terlintas dalam
pikiran kalian jika mendengar kata tersebut?
2. Apa saja contoh-contoh kegiatan yang
mencerminkan kerja sama?
 Guru menjelaskan secara singkat materi mengenai
bentuk-bentuk kerja sama dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat.
 Guru menayangkan contoh video pembelajaran
menggunakan model Role Playing
https://youtu.be/qwn0P48SpDI?
si=TdifVLOmjI4_RKBf
 Guru menjelaskan sedikit gambaran skenario yang
akan dipraktekkan oleh siswa.

Tahap II
Memilih Peran
 Guru menyiapkan spin untuk membuat kelompok
secara acak (17 x 2 Kelompok).
 Guru meminta siswa untuk berkumpul dengan
kelompoknya.
 Guru membagikan naskah kepada masing-masing
siswa.
 Siswa diminta berdiskusi dengan kelompoknya untuk
menentukan peran dan memahami perannya tersebut.

Tahap III
Menata Ruang Kelas
 Guru meminta siswa untuk menggeser meja dan kursi
sedikit ke belakang.
 Guru meminta siswa menyiapkan alat kebersihan kelas
sebagai properti yang akan digunakan.

Tahap IV
Memainkan Peran
 Guru meminta salah satu kelompok siswa untuk maju
terlebih dahulu.
 Guru mengawasi siswa selama berjalannya Role
Playing. Jika tidak sesuai atau keluar dari naskah,
maka guru memberi tahu dan membimbing kelompok
tersebut.

Tahap V
Evaluasi
 Guru melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang
dimainkan oleh siswa.
 Dilanjut dengan guru memberikan apresiasi kepada
siswa yang telah memainkan perannya dengan
maksimal.
 Guru meminta siswa untuk membereskan dan
membersihkan kembali ruang kelas.

Tahap VI
Berbagi Pengalaman
 Guru meminta siswa untuk mengerjakan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD). *Penilaian
Pengetahuan
 Guru meminta siswa untuk menyusun laporan
pengalaman mengenai peran yang dimainkan.
*Penilaian Keterampilan
Penutup  Siswa melakukan refleksi pembelajaran dengan tautan 10
berikut: https://forms.gle/A819G4v8tGwDPGKA7 Menit
 Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Kemudian, dilanjutkan dengan guru yang memberi
kesimpulan.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam sebelum keluar dari kelas.

L. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a) Penilaian Sikap
 Jenis : Non tes
 Bentuk : Observasi
 Instrumen : Terlampir
b) Penilaian Pengetahuan
 Jenis : Tes
 Bentuk : Penugasan (LKPD)
 Instrumen : Terlampir
c) Penilaian Keterampilan
 Jenis : Tes
 Bentuk : Penugasan (Laporan)
 Instrumen : Terlampir
2. Remedial
Remedial dilakukan kepada siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Remedial dilakukan dengan cara penguatan materi dengan
beberapa sumber di bawah serta mengerjakan lembar remedial peserta didik yang
tercantum di lampiran.
 Visual (artikel) https://www.bola.com/ragam/read/5116158/arti-penting-kerja-
sama-dalam-berbagai-bidang-kehidupan
 Auditori (video) https://youtu.be/SHC1XqgDw9I?feature=shared
 Kinestetik (video) https://youtu.be/V96hXqw2oU8?si=XaHIYwtmJdpHsZWR
3. Pengayaan
Pengayaan dilakukan kepada siswa yang telah melampaui tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan dengan cara memberikan sumber rujukan tambahan dengan
beberapa sumber di bawah serta mengerjakan lembar pengayaan peserta didik yang
tercantum di lampiran.
 Visual (artikel) https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mewujudkan-
kerjasama-dalam-berbagai-bidang-kehidupan-12613
 Auditori (video) https://youtu.be/1DOE1NjYS6I?si=qhq1gDV28tQK249t
 Kinestetik (video) https://youtu.be/V96hXqw2oU8?si=XaHIYwtmJdpHsZWR

Desember 2023

Ima Widya Pitri


NIM. 21416287205009
M. Lampiran
1. Lampiran 1 – Lembar Kerja Peserta Didik
Nama :
Kelas :

No Soal
Pengetahuan
1 Uraikan macam-macam bentuk kerja sama dalam berbagai bidang
kehidupan!
2 Berikan contoh bentuk kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan
melalui pengalaman yang pernah anda alami!
Keterampilan
3 Susunlah laporan pengalaman mengenai peran yang anda mainkan selama
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Role Playing!

2. Lampiran 2 – Lembar Remedial Peserta Didik


Nama :
Kelas :

No Soal
1 Mengapa kerja sama penting dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan?
Jelaskan menurut pendapat anda!
2 Sebutkan arti penting kerja sama dalam berbagai kehidupan di negara
Indonesia, baik bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara?
3 Apa dampak yang akan muncul jika di dunia khususnya di Indonesia tidak
ada kerja sama antar warga negara?

3. Lampiran 3 – Lembar Pengayaan Peserta Didik


Nama :
Kelas :

No Soal
1 Bagaimana cara mewujudkan kerja sama dalam berbagai lingkungan
kehidupan? Jelaskan menurut pendapat anda!
2 Jika terdapat sekelompok teman yang bertengkar karena tidak mau
bergotong royong untuk membersihkan lingkungan, cara apa yang akan
anda lakukan untuk mewujudkan kerja sama diantara mereka?
3 Sebutkan masing-masing tiga kerjasama dalam kehidupan, baik di
lingkungan sekolah, masyarakat, berbangsa dan bernegara!

4. Lampiran 4 – Instrumen Penilaian


a) Penilaian Sikap
No Nama Kriteria Sikap
Kerja Percaya Tanggung Sopan
Sama Diri Jawab Santun
1
2
3
dst

Kriteria Sikap
 Kerja Sama - antar teman sekelompok dalam bermain peran
 Percaya Diri - dalam memainkan peran tersebut
 Tanggung Jawab - terhadap tugas/peran yang diberikan
 Sopan Santun - baik perkataan/perbuatan terhadap guru maupun teman
Pedoman Penilaian Sikap
[A] Sangat Baik
[B] Baik
[C] Cukup
[D] Kurang

b) Penilaian Pengetahuan (LKPD)


No Rumusan Soal Teknik Bentuk Bobot
Nilai
Pengetahuan
1 Uraikan macam-macam bentuk Tes Essay 30
kerja sama dalam berbagai bidang
kehidupan!
2 Berikan contoh bentuk kerja sama Tes Essay 35
dalam berbagai bidang kehidupan
melalui pengalaman yang pernah
anda alami!
Keterampilan
2 Susunlah laporan pengalaman Tes Laporan 35
mengenai peran yang anda mainkan
selama melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan model Role
Playing!
Total Nilai 100

c) Penilaian Keterampilan (Laporan)

No Nama Penilaian Laporan


1
2
3
dst

Pedoman Penilaian Keterampilan


No Aspek Penilaian Penilaian
A B C D
1 Penyusunan isi laporan Sangat Tersusun Kurang Tidak
tersusun tersusun tersusun
2 Kejelasan isi laporan Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

d) Penilaian Remedial

No Rumusan Soal Teknik Bentuk Bobot


Nilai
1 Sebutkan arti penting kerja sama Tes Essay 30
dalam berbagai kehidupan di
negara Indonesia, baik bagi diri
sendiri, masyarakat, bangsa dan
negara?
2 Mengapa kerja sama penting Tes Essay 35
dilakukan dalam berbagai bidang
kehidupan? Jelaskan menurut
pendapat anda!
3 Apa dampak yang akan muncul jika Tes Essay 35
di dunia khususnya di Indonesia
tidak ada kerja sama antar warga
negara?
Total Nilai 100

e) Penilaian Pengayaan

No Rumusan Soal Teknik Bentuk Bobot


Nilai
1 Bagaimana cara mewujudkan kerja Tes Essay 35
sama dalam berbagai lingkungan
kehidupan? Jelaskan menurut
pendapat anda!
2 Jika terdapat sekelompok teman Tes Essay 35
yang bertengkar karena tidak mau
bergotong royong untuk
membersihkan lingkungan, cara apa
yang akan anda lakukan untuk
mewujudkan kerja sama diantara
mereka?
3 Sebutkan masing-masing tiga Tes Essay 30
kerjasama dalam kehidupan, baik di
lingkungan sekolah, masyarakat,
berbangsa dan bernegara!
Total Nilai 100
5. Lampiran 5 – Materi
a) Materi Pembelajaran Reguler
[Kerja Sama dalam Berbagai Bidang Kehidupan]
Kerja sama merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Semangat kerja sama dalam
kehidupan dimasyarakat terwujud dalam kegiatan gotong royong yang sesuai
dengan kehidupan budaya daerah. Gotong royong berarti bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sikap gotong royong adalah
bekerja bersamasama dalam menyelesaikan pekerjaan dan menikmati hasil
pekerjaan tersebut secara adil atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan
tanpa pamrih dan dilakukan secara sukarela oleh semua warga menurut batas
kemampuannya masing-masing. Dalam kehidupan di masyarakat, kerjasama
dikenal juga dengan sebutan gotong royong. Sesungguhnya, gotong royong
yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia merupakan perwujudan semangat
sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Gotong royong adalah kerja
sama yang dilakukan sejumlah warga masyarakat untuk menyelesaikan tugas
atau pekerjaan. Dengan demikian pada hakekatnya, dalam gotong royong
terdapat kerja sama untuk kepentingan bersama.
1. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Sosial Politik
Pangkal tolak pelaksanaan kehidupan sosial politik bangsa
Indonesia adalah gotong royong yang tercermin dalam proses pengambilan
keputusan di lembaga-lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan
dengan cara musyawarah untuk mufakat. Setiap orang yang bermusyawarah
bekerja sama mencari kesepakan untuk mengatasi permasalahan. Mufakat
sebagai hasil musyawarah akan berhasil apabila mengembangkan sikap
saling menghormati dan tidak memaksakan kehendak kepada siapa pun.
Melalui musyawarah, keputusan yang dihasilkan merupakan keputusan
bersama sehingga semua pihak ikut bertanggungjawab melaksanakan
keputusan tersebut.
2. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi kerja sama digambarkan pada pasal
23A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi “Pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan
undang-undang.” Pajak digunakan oleh negara untuk membiayai
pembangunan nasional. Dengan demikian pembangunan nasional untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dibiayai dari pajak. Setiap wajib
pajak secara bergotong royong membiayai pembangunan nasional melalui
pajak yang dibayarkannya. Dalam gotong royong membangun
perekonomian nasional tersebut terdapat semangat kekeluargaan, kerja
sama antar anggota dan tanggung jawab bersama untuk memajukan
kesejahteraan anggota dan masyarakat.
3. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Pertahanan dan Keamanan Negara
Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
menyebutkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Selain itu, pada pasal 27
ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga menyebutkan
bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan Negara.” Setiap warga negara harus melakukan kerja sama
untuk mewujudkan keamanan dan pertahanan negara. Kerja sama warga
negara untuk mewujudkan pertahanan dan keamanan negara merupakan
contoh sikap dari bela negara. Bela negara adalah sikap mental yang
dimiliki seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta dalam usaha
melindungi dan mempertahankan keberadaan bangsa dan negara. Bagi
bangsa Indonesia, bela negara adalah hak dan kehormatan sebagai warga
negara sekaligus merupakan kewajiban hukum yang harus dijalani oleh
setiap warga negara.
4. Kerjasama Antarumat Beragama
Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu.” Ketentuan pasal tersebut mengandung pengertian
adanya jaminan negara atas hak kebebasan penduduk untuk memeluk
agama dan dan beribadah menurut agama yang dianutnya. Kerjasama antar
umat beragama dalam berbagai bidang kehidupan dilakukan untuk
mewujudkan kerukunan hidup. Meskipun demikian, kerjasama antarumat
beragama bukan dalam hal keyakinan agama. Hal ini lebih pada upaya
menciptakan kerukunan hidup antar pemeluk agama dengan
mengembangkan sikap saling hormat menghormati dan toleransi.

b) Materi Pembelajaran Remedial


[Arti Penting Kerja Sama dalam Berbagai Bidang Kehidupan]
Kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan yang dimiliki bangsa
Indonesia merupakan kekuatan untuk mencapai tujuan nasional. Hal tersebut
sesuai dengan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai bangsa
Indonesia, setiap warga negara harus memahami makna yang terkandung dalam
semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus
membiasakan diri melakukan kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di
masyarakat tanpa membeda-bedakan suku bangsa, adat istiadat, agama dan
bahasa daerah. Meskipun berbeda-beda, setiap warga negara harus tetap kerja
sama bersatu padu dalam perjuangan mengisi kemerdekaan bangsa untuk
mewujudkan cita-cita nasional yakni negara yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.
Arti penting kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara akan memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa. Oleh karena itu, kita harus menyadari adanya keberagaman
dalam kehidupan di masyarakat. Adanya keberagaman itu, justru mendorong
setiap warga negara mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa. Perilaku
yang menunjukkan mencintai persatuan dan kesatuan harus tampak dalam
kehidupan kita sehari-hari. “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” merupakan
suatu ungkapan yang menyatakan betapa besarnya arti persatuan dan kesatuan.
Apabila bersatu padu, kita tidak hanya teguh dalam arti lebih kuat dalam
menghadapi permasalahan, tetapi juga mampu menyelesaikan persoalan yang
tidak dapat kita selesaikan sendiri. Kehidupan sosial yang tertib dan tentram
hanya dapat dicapai melalui kerja sama dalam mewujudkan persatuan dan
kesatuan. Keluarga yang utuh terbentuk karena adanya kerja sama antaranggota
keluarga untuk bersatu padu mewujudkan keharmonisan. Hubungan dan ikatan
keluarga akan terjalin utuh apabila kita semua menjadi bagian tak terpisahkan
didalamnya. Keluarga yang menjunjung persatuan dan kesatuan akan
menciptakan rasa aman, tentram, dan damai. Sebaliknya, apabila tidak ada lagi
rasa persatuan, akan terjadi pertengkaran dan tidak akan ada kedamaian. Dalam
kehidupan masyarakat, semangat persatuan dan kesatuan sangat diperlukan.
Kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat akan
melahirkan kehidupan masyarakat yang bersatu dalam kerukunan dan
keharmonisan bersama. Meskipun masyarakat terdiri atas orang-orang yang
beragam, dalam masyarakat kita menjadi bagian keluarga besar yang memiliki
semangat persaudaraan dan kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Selain
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, arti penting kerja sama dalam
berbagai kehidupan di negara Indonesia bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa
dan negara diantaranya sebagai berikut:
1. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Mempererat persaudaraan dan kebersamaan.
3. Mendorong timbulnya semangat gotong royong dan kekeluargaan.
4. Menjadikan pekerjaan yang berat menjadi ringan dan cepat di selesaikan.

c) Materi Pembelajaran Pengayaan


[Mewujudkan Kerja Sama dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan]
Kerjasama telah menjadi akar budaya masyarakat Indonesia. Secara
turun temurun, kerjasama dalam berbagai lingkungan kehidupan telah dilakukan
oleh masyarakat. Hal ini didorong oleh kodrat manusia sebagai makhluk sosial
yang pada dasarnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu membutuhkan
bantuan dari orang lain. Salah satu nilai luhur bangsa Indonesia adalah gotong
royong. Sebagai sifat bangsa, gotong royong telah tumbuh, dan hidup bersama
dalam bangsa Indonesia. Gotong royong yang didalamnya terdapat unsur kerja
sama dapat dilaksanakan dalam berbagai lingkungan kehidupan, yaitu
kehidupan sekolah, kehidupan masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara.
1. Kerjasama dalam Kehidupan Sekolah
Manusia dalam kehidupannya selalu bekerjasama dengan orang lain.
Disadari atau tidak, hidup manusia akan berjalan apabila ada kerjasama satu
sama lain. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dibentuk dan
berjalan karena adanya kerjasama semua pihak. Di sekolah kerjasama
dilaksanakan didasarkan rasa saling membantu dan saling menyayangi.
Terkait dengan cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan
sekolah, dapat dilaksanakan, dengan cara sebagai berikut:
 Tentukan dan raih tujuan bersama. Semua sekolah memiliki visi dan
misi. Sebagai tujuan bersama sebuah sekolah yang disusun dan ingin
diraih oleh warga sekolah.
 Berpartisipasi secara aktif menyusun dan melaksanakan aturan sekolah.
 Laksanakan aturan sekolah, peraturan sekolah apabila ditaati akan
 membentuk sekolah tersebut menjadi sekolah yang tertib.
 Selalu bekerjasama, jangan memandang rendah peserta didik lain
sehingga dia tidak pernah diajak kerja sama. Mungkin saja peserta
didik yang pendiam memiliki banyak ide dan gagasan.
 Saling percaya, jika kepercayaan antar peserta didik hilang, sulit
terbentuknya kerjasama.
 Saling menghargai dan memberikan penghargaan, kehidupan di
sekolah akan semakin baik apabila seluruh peserta didik dapat saling
menghargai.
2. Kerjasama dalam Kehidupan Masyarakat
Bentuk-bentuk hubungan kerja sama dalam lingkungan masyarakat
yaitu diantaranya peserta didik ikut serta dalam kegiatan masyarakat,
misalnya dalam kegiatan kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional
atau keagamaan, sanitasi, dan sebagainya.
Sekolah secara khusus juga dapat melakukan kerjasama dengan
masyarakat misalnya dalam bentuk adanya program baksos (bakti sosial)
untuk masyarakat yang kurang mampu ataupun yang terkena musibah/
bencana, kegiatan bazar sekolah dengan memamerkan hasil karya peserta
didik, termasuk pementasan karya tulis, karya seni dan karya keterampilan
pada saat HUT RI dengan melibatkan masyarakat. Hal ini akan menambah
kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan
sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi
baktinya terhadap pembangunan masyarakat. Bagi sekolah sendiri, kegiatan
tersebut dapat melatih para peserta didiknya untuk lebih mudah dalam
bersosialisasi dengan masyarakat.
3. Kerjasama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Mewujudkan kerjasama antarsesama warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
 Warga negara bekerja sama dengan pemerintah dalam pembangunan
nasional dengan membayar pajak.
 Menyelenggarakan peringatan hari besar keagamaan dan hari besar
nasional yang diatur oleh pemerintah
 Berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan program-program dari
pemerintah.
Kerja sama dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara walaupun berbeda suku bangsa, adat istiadat, agama, dan bahasa
daerah merupakan salah satu pencerminan kepribadian luhur bangsa
Indonesia. Kerja sama antaranggota masyarakat dalam berbagai bidang
kehidupan dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan
dan kesatuan bangsa yang makin kukuh merupakan modal kuat untuk
melaksanakan pembangunan nasional dalam rangka mencapai masyarakat
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

6. Lampiran 6 – Naskah (17 Peran)


Narator: Pada suatu hari, disalah satu sekolah sedang mengadakan sebuah lomba
untuk menentukan kelas terbersih. Lomba tersebut memang sebuah program tetap
yang dilakukan oleh sekolah untuk mengajarkan siswa mengenai pentingnya
menjaga kebersihan dan melatih sebuah kerja sama.
Narator: Tetapi ada salah satu kelas, lebih tepatnya kelas 01 terdapat empat orang
siswa termasuk ketua kelas yang tidak mau membersihkan kelas dan memilih
bersantai disaat yang lain sedang sibuk. Kemudian, ada salah satu anggota kelas 01
yang menegur keempat orang tersebut.
A: Apakah kalian tidak malu saat yang lain sedang sibuk membersihkan kelas tetapi
kalian disini hanya sibuk mengobrol?
B (Ketua Kelas 01): Disini aku ketua kelasnya maka aku yang berkuasa, buat apa
malu?! Cepat bersihkan kelas kita agar menjadi juara kelas terbersih!
Narator: Mereka berbisik-bisik tidak suka dengan perilaku B yang seenaknya
memerintah hanya karena dirinya ketua kelas. Beberapa menit berlalu, salah satu
teman B berkomentar karena kelas masih terlihat kotor.
C: Hey, itu disana masih kotor!
B (Ketua Kelas 01): Huh! Membersihkan kelas saja tidak bisa!
D: Iya betul, bagaimana kita bisa menang lomba kelas terbersih kalau begini?!
E: Iya nih, bersihkan yang benar dong!
B (Ketua Kelas 01): Aku tidak mau tau, pokoknya kelas kita harus menang menjadi
kelas terbersih tahun ini. Dengan begitu aku akan dikenal sebagai ketua kelas yang
hebat.
F: Seenaknya saja menyuruh kita membersihkan kelas ini. Sedangkan kalian tidak
ikut membersihkannya! Terutama kamu B, ketua kelas hebat apanya?!
G: Iya benar, ini kelas kita bersama seharusnya kita juga membersihkannya secara
bersama-sama!
B (Ketua Kelas 01): Aku ketua kelasnya, kalian siapa seenaknya menyuruh ketua
kelas?!
A: Hah yang benar saja, kalau tidak ada kita sebagai anggota kelas maka tidak akan
pernah ada ketua kelas!
B (Ketua Kelas 01): Lalu itu salah ku?! Wali kelas kita sendiri yang menunjuk ku
untuk menjadi ketua kelas.
Narator: Seketika semua siswa kelas 01 terdiam karena tidak bisa membantah
kenyataan tersebut.
B (Ketua Kelas 01): Tidak bisa menyangkal kan? Cepat bersihkan!
Ketiga teman B: Huuuu!
Narator: Mereka semua pun kembali melakukan kegiatan bersih-bersih kelas yang
sempat tertunda akibat perdebatan tadi. Sementara di kelas lain, lebih tepatnya kelas
02 mereka membersihkan kelasnya secara bersama-sama dan saling membantu
antara satu sama lain. Siswa-siswa di kelas 02 tersebut juga bertanya-tanya
mengenai keributan yang terdengar di kelas 01.
H: Itu kenapa ya dikelas sebelah terdengar berisik sekali?
I: Iya benar, aku pun terkejut.
J: Iya mereka mengganggu sekali. Apakah tidak ada guru yang menegurnya?
I: Mungkin guru-guru mengira mereka berisik karena membersihkan kelas.
H: Menurut ku mereka sedang bertengkar.
J: Aku juga berpikir seperti itu.
K (Ketua Kelas 02): Kita tidak usah ikut campur! Untuk sekarang kita fokus saja
membersihkan kelas agar kita bisa memenangkan kelas terbersih tahun ini.
J: Benar, ayo semangat!
Semuanya: Semangat!
Narator: Sementara disisi lain, M sedang kesulitan mengahapus papan tulis, ia tidak
bisa menjangkau bagian yang tinggi.
L: Apakah kamu membutuhkan bantuan?
M: Iya mohon bantuannya, aku tidak bisa menjangkau bagian atas.
Semua orang kelas 02: Cieeee.
Narator: Hari pengumuman lomba kelas terbersih pun telah tiba. Semua siswa
sangat antusias karena hadiah yang diberikan oleh sekolah tidak main-main. Mereka
semua sedang berkumpul di lapangan untuk menantikan juaranya.
Kepala Sekolah: Saya sangat bangga terhadap siswa-siswa yang telah bekerja keras
untuk membersihkan kelasnya masing-masing. Program ini sangat bagus untuk
mengajarkan siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan. Tidak hanya itu,
program ini juga melatih kita bagaimana bekerja sama dengan teman sekelas yang
tentunya hal tersebut dapat mempererat tali persaudaraan.
Kepala Sekolah: Baik, langsung saja tanpa berlama-lama lagi juara kelas terbersih
pada tahun ini diraih oleh kelas 02.
Narator: Mereka semua bertepuk tangan dengan meriah. Bangga atas apa yang telah
mereka raih, karena perjuangannya tidak sia-sia. Sementara disisi lain...
B (Ketua Kelas 01): Ini ulah kalian yang tidak bisa membersihkan kelas dengan
baik!
A: Apakah kamu tidak sadar, kamu sendiri yang tidak bekerja dan hanya mengobrol!
G: Iya itu tidak adil. Disini kita lelah, sedangkan kalian berempat hanya mengobrol
dan sekarang mau menyalahkan kita?!
C: Heh dia itu ketua kelas, seharusnya kalian hormat!
F: Hormat apanya, memangnya ketua kelas itu sama dengan guru?
Semua orang kelas 01: Benar!
A: Kita sudah sepakat akan melaporkan kalian kepada guru!
Nagisa: Hah yang benar saja, hanya karena masalah sepele kalian sampai seperti
ini?!
D: Iya benar, apa kalian mau kelas kita di cap buruk oleh kelas lain dan guru-guru?!
A: Kita tidak peduli, justru nama kalian yang akan di cap buruk!
Guru: Ada apa ini? Kalian rebut sekali.
A: Kebetulan bu, kita ingin melaporkan keempat orang tersebut karena kemarin
keempatnya tidak ingin mambantu membersihkan kelas. Saat kita menegurnya
mereka marah-marah dan menyalahkan kita atas kekalahan lomba kebersihan kelas
tersebut.
Guru: Apakah benar?
Semua orang kelas 01: Benar bu!
Narator: Guru tersebut melihat keempat orang itu secara satu persatu, mereka
berempat pun menunduk merasa takut.
Guru: Kalian berempat ikut saya keruang BK!
Narator: Sesampainya di ruang BK, mereka berempat pun duduk berhadapan
dengan guru BK.
Guru BK: Apakah kalian berempat tau kesalahan kalian?
Keempatnya: Tahu bu.
Guru BK: Jika sudah tau, kenapa tetap dilakukan? Kekalahan itu berasal dari diri
kalian sendiri yang tidak mau membersihkan kelas secara bersama-sama!
B (Ketua Kelas 01): Maaf bu.
Guru BK: Sebenarnya program lomba kebersihan kelas ini diadakan salah satu
tujuannya itu untuk melatih kerja sama kalian dengan teman sekelas, justru ini
sebalinya. Nih ya saya beri tahu, kerja sama ini sangat penting. Manusia itu kan
merupakan makhluk sosial yang sejatinya saling membutuhkan satu sama lain.
Maka, kerja sama ini menjadi sikap yang perlu dimiliki setiap orang. Coba kalian
bayangkan jika hidup sendiri dan tidak membutuhkan orang lain. Misalnya saat kita
membangun rumah membutuh siapa?
Keempatnya: Tukang bangunan bu.
Guru BK: Nah, jika tidak ada tukang bangunan bagaimana jadinya? Kalian
membuat rumah sendiri begitu, tidak kan? Jadi kita hidup pasti membutuhkan orang
lain, membutuhkan kerja sama. Paham?!
Keempatnya: Paham bu!
Narator: Setelah kembalinya mereka dari ruang BK, keempatnya pun berdiri di
depan kelas untuk meminta maaf kepada teman-teman sekelasnya.
B (Ketua Kelas 01): Sebelumnya kita minta maaf sudah seenaknya memerintah dan
menyalahkan kalian semua. Kita berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang
sama dan aku akan menjadi ketua kelas yang baik mulai dari sekarang.
Ketiganya: Maaf teman-teman.

Anda mungkin juga menyukai