PEDOMAN
ADMINISTRASI
DAN ORGANISASI
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
i
ii
Pedoman Administrasi dan Organisasi
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta
@2022
Tim Penyusun:
Farhan Aji Dharma
Devi Seftiana
Rifqi Annafi’
Itsna Safira Khairunnisaa
Wahyu Tri Nur Ahmad Firdaus
Muhammad Afif Fauzy
Penyunting:
Farhan Aji Dharma
Diterbitkan oleh:
iii
DEWAN PIMPINAN DAERAH
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
(Muhammadiyah Student Association - Regional Board)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jalan Gedongkuning No.130B, Kotagede, D.I.Yogyakarta, 55171
Telp. 082337918598 (Ketua Umum); 081228944434 (Sekretaris Umum)
www.immdiy.or.id kontak@immdiy.or.id
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: 729/A-1/XII/2022
Tentang:
PENGESAHAN PEDOMAN ADMINISTRASI DAN ORGANISASI
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta setelah:
Menimbang : 1. Bahwa demi terwujudnya keteraturan dan kesinambungan organisasi Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta dibutuhkan sebuah
pedoman administrasi dan organisasi.
2. Bahwa pedoman administrasi dan organisasi yang telah ditetapkan oleh Dewan
Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah perlu diturunkan dan
disesuaikan dengan kebutuhan internal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Bahwa pedoman administrasi dan organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Daerah Istimewa Yogyakarta perlu diterbitkan dengan surat keputusan (SK).
Memperhatikan : 1. Rapat Kerja Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah
Istimewa Yogyakarta periode 2021-2023 pada 26-27 Juni 2021 secara daring.
2. Tanfidz Musyawarah Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah
Istimewa Yogyakarta ke-XX.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
3. Pedoman Administrasi dan Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
MEMUTUSKAN
PIMPINAN
Ketua Umum, Sekretaris Umum,
iv
KATA PENGANTAR
v
Demikian pengantar ini disampaikan. Atas perhatian immawan dan
immawati sekalian kami haturkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum, wr., wb.
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................v
DAFTAR ISI..............................................................................vii
BAB I PERMUSYAWARATAN................................................. 1
BAB XI KESEKRETARIATAN.................................................. 27
vii
BAB XV PROTOKOL ACARA....................................................71
viii
BAB I
PERMUSYAWARATAN
A. Musyawarah Komisariat
Musyawarah komisariat yang selanjutnya disebut musykom merupakan
permusyawaratan tertinggi di tingkat pimpinan komisariat.
1
• Persiapan perangkat musykom sudah terbentuk di
antaranya: proposal pelaksanaan, kepanitiaan, panitia
pemilihan, tempat dan waktu pelaksanaan, dan seluruh
teknis pelaksanaan.
2) Ditolak
• Mendadak dalam pengajuan pelaksanaan musykom.
• Kurangnya berkas yang dipersiapkan dan ketidaksiapan
teknis pelaksanaan.
c. Pimpinan komisariat mendapatkan surat jawaban pelaksanaan
musykom dari pimpinan cabang (diterima atau ditolak).
d. Jika pimpinan cabang memberikan jawaban diterima, maka
pimpinan komisariat mengajukan surat permohonan sambutan
pelaksanaan musykom kepada pimpinan cabang. Namun, apabila
ditolak, maka pimpinan komisariat melakukan konsultasi dengan
pimpinan cabang di bawah koordinasi bidang organisasi sampai
diizinkan terlaksananya musykom.
e. Pimpinan cabang memberikan surat mandat peserta penuh kepada
salah satu pimpinan cabang yang diutus oleh pimpinan cabang
untuk mengikuti pelaksanaan musykom dengan tembusan pada
pimpinan komisariat dan panitia pelaksana musykom.
2. Pelaksanaan Musykom
Pelaksanaan musykom diatur dalam peraturan tersendiri berdasarkan
yang tercantum dalam anggaran rumah tangga, peraturan panitia pemilihan,
dan lain-lain.
1. Pasca-Pelaksanaan Musykom
a. Pimpinan komisariat demisioner mendapatkan daftar pimpinan
komisariat baru (terpilih) yang diperoleh dari hasil rapat formatur
yang terpilih pada saat pelaksanaan musykom.
b. Pimpinan komisariat demisioner menyampaikan surat
permohonan surat keputusan pelantikan, surat permohonan
melantik dan tanfidz sementara (hasil keputusan sidang pleno/
komisi dan surat keputusan masing-masing sidang) kepada
pimpinan cabang selambat-lambatnya 15 hari setelah pelaksanaan
musykom untuk mendapatkan surat keputusan pelantikan dari
pimpinan cabang.
c. Pimpinan cabang memberikan surat keputusan pelantikan
setelah laporan pelaksanaan musykom (pada poin b) diterima
oleh pimpinan cabang. Namun, apabila sampai 15 hari sesudah
B. Musyawarah Cabang
Musyawarah cabang merupakan permusyawaratan tertinggi di tingkat
pimpinan cabang.
1. Pra Pelaksanaan Musyawarah Cabang
a. Pimpinan cabang mengajukan surat permohonan pelaksanaan
musyawarah cabang (musycab) kepada DPD IMM DIY beserta
dengan proposal musycab selambatnya 1 bulan sebelum
pelaksanaan.
b. DPD IMM DIY memberikan surat jawaban atas permohonan
pelaksanaan musycab kepada pimpinan cabang yang mengajukan
musycab dengan ketentuan sebagai berikut:
C. Musyawarah Daerah
Musyarawah daerah (musyda) merupakan permusyawaratan tertinggi
di tingkat daerah. Dalam teknis pelaksanaannya, memang tidak ada aturan
baku yang mengatur secara khusus mengenai teknis pelaksanaan musyda
di IMM termasuk di DPD IMM DIY. Maka, untuk memudahkan dan
mempertegas keteraturan sistem administrasi, DPD IMM DIY memberikan
bentuk prosedur sebagai berikut:
1. Pra Pelaksanaan Musyawarah Daerah
a. DPD IMM DIY mengajukan surat pemberitahuan pelaksanaan
musyawarah daerah (musyda) kepada Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) IMM selambatnya 2 bulan sebelum pelaksanaan musyda.
b. Apabila diterima oleh DPP IMM, DPD IMM DIY membentuk
perangkat musyda di antaranya: proposal pelaksanaan, kepanitiaan,
panitia pemilihan, tempat dan waktu pelaksanaan, dan seluruh
teknis pelaksanaan selambatnya 2 bulan sebelum pelaksanaan
musyda yang telah disetujui oleh DPP IMM.
c. DPD IMM DIY mengirimkan berkas pelaksanaan musyda kepada
seluruh pimpinan cabang dan pimpinan komisariat IMM se-DIY
selambatnya 1 bulan sebelum pelaksanaan musyda.
7
pendirian pimpinan komisariat baru pada saat rapat DPD IMM DIY
dengan acuan pada poin 6.
10. DPD IMM DIY memberikan surat keputusan (SK) pendirian
komisariat kepada pimpinan cabang sebanyak 4 rangkap (1 rangkap
untuk pimpinan cabang terkait, 1 rangkap untuk pimpinan komisariat,
1 rangkap untuk kampus/fakultas komisariat dan 1 rangkap arsip
DPD IMM DIY). Salinan dapat berbentuk format digital. Kemudian,
secara otomatis komisariat yang diajukan berada di bawah wewenang
pimpinan cabang yang bersangkutan. Selanjutnya dilaksanakan proses
pelantikan pimpinan komisariat oleh pimpinan cabang.
11. DPD IMM DIY secara tertulis menunjuk pimpinan cabang yang
bersangkutan untuk melakukan pendampingan lanjutan (pembinaan
dengan khusus) selama minimal 6 bulan dengan pantauan bidang
organisasi DPD IMM DIY secara periodik.
9
5. DPD IMM DIY secara kelembagaan mengutus bidang organisasi untuk
mengawal pelaksanaan pemekaran komisariat yang bersangkutan
sekurang-kurangnya melakukan pertemuan (audiensi) dan pemeriksaan
berkas pada poin 1 dan poin 3.
6. Hasil pendampingan dilaporkan bidang organisasi DPD IMM DIY
pada saat rapat pimpinan. Selanjutnya dimintakan pembuatan surat
keputusan persiapan komisariat (berlaku untuk 6 bulan) kepada
sekretaris umum DPD IMM DIY dengan didasarkan pada berkas poin
5.
7. Surat keputusan persiapan komisariat akan diberikan kepada pimpinan
cabang dan pimpinan komisariat yang bersangkutan. Pimpinan cabang
memberikan surat keputusan pelantikan kepada pimpinan komisariat
yang sudah dimekarkan dengan berdasarkan surat keputusan persiapan
komisariat dari DPD IMM DIY.
8. Khusus bagi pimpinan komisariat yang dimekarkan, diadakan masa
persiapan selama 6 bulan. Hal ini diadakan untuk mengukur kelayakan
pimpinan komisariat berdasarkan progresivitas perkaderan dan
kepemimpinan komisariat yang bersangkutan.
9. DPD IMM DIY memberikan surat keputusan (SK) pemekaran
komisariat didasarkan poin 8 kepada pimpinan cabang sebanyak 4
rangkap untuk masing-masing komisariat yang sudah dimekarkan (1
rangkap untuk pimpinan cabang terkait, 1 rangkap untuk pimpinan
komisariat, 1 rangkap untuk kampus/fakultas komisariat dan 1 rangkap
arsip DPD IMM DIY). Salinan dapat berbentuk format digital.
11
12 Pedoman Administrasi Dan Organisasi
BAB V
PROSEDUR PENDIRIAN
CABANG
5 Bab III Pasal 9 ART IMM Tanfidz Keputusan Muktamar XIX Kendari tahun 2021.
13
9. Bidang Organisasi DPD IMM DIY membuat laporan secara tertulis
yang kemudian dilaporkan kepada DPD IMM DIY.
A. Pimpinan Komisariat
1. Pembaharuan surat keputusan (SK) dikarenakan surat keputusan (SK)
pendirian pimpinan komisariat hilang atau rusak.
2. Pimpinan komisariat mengajukan surat permohonan pembaharuan
surat keputusan (SK) pendirian pimpinan komisariat yang ditujukan
kepada pimpinan cabang di mana pimpinan komisariat bernaung
dengan melampiri struktur kepengurusan pimpinan komisariat dan
surat keputusan (SK) pelantikan pimpinan komisariat dari pimpinan
cabang yang masih berlaku.
3. Pimpinan cabang melalui bidang organisasi memeriksa seluruh
kelengkapan administrasi dan selanjutnya diserahkan kepada sekretaris
umum pimpinan cabang.
4. Pimpinan cabang mengajukan surat permohonan pembaharuan surat
keputusan (SK) pendirian pimpinan komisariat kepada DPD IMM
DIY dengan melampirkan berkas yang ada di poin 2.
5. DPD IMM DIY mengeluarkan surat keputusan (SK) tentang
pembaharuan pendirian pimpinan komisariat yang diajukan (poin
3) sebanyak 4 (empat) rangkap (1 rangkap arsip DPD IMM DIY, 1
rangkap arsip pimpinan cabang terkait, 1 rangkap arsip pimpinan
komisariat terkait dan 1 rangkap untuk kampus/fakultas di mana
pimpinan komisariat tersebut berdomisili). Salinan dapat berbentuk
format digital.
B. Pimpinan Cabang
1. Pembaharuan surat keputusan (SK) dikarenakan surat keputusan (SK)
pendirian pimpinan cabang hilang atau rusak.
15
2. Pimpinan cabang mengajukan surat permohonan pembaharuan surat
keputusan (SK) pendirian pimpinan cabang yang ditujukan kepada
DPD IMM DIY dengan melampiri struktur kepengurusan pimpinan
cabang dan surat keputusan (SK) pelantikan dari DPD IMM DIY yang
masih berlaku.
3. DPD IMM DIY mengajukan surat permohonan pembaharuan surat
keputusan (SK) pendirian pimpinan cabang kepada DPP IMM dengan
melampirkan berkas di poin 2
4. DPP IMM mengeluarkan surat keputusan (SK) tentang pembaharuan
pendirian pimpinan cabang yang diajukan (poin 3). Terkait rangkap
surat keputusan (SK) mengikuti prosedur yang ada di DPP IMM.
17
e. Pimpinan cabang yang menaungi membuatkan surat keputusan
dan berita acara serah terima pelimpahan pimpinan komisariat
dengan diketahui sekurang-kurangnya oleh 4 (empat) orang saksi.
3. Pimpinan cabang yang menaungi mengajukan surat permohonan
surat keputusan pelimpahan pimpinan komisariat kepada DPD IMM
DIYdengan melampirkan berkas pada poin 1 ataupun pada poin 2.
4. Bidang Organisasi DPD IMM DIY melakukan survei dan mengadakan
audiensi dengan pimpinan komisariat, pimpinan cabang yang
menaungi, dan pimpinan cabang yang menerima pelimpahan secara
bersamaan untuk melakukan verifikasi berkas dan segala hal yang
berkaitan dengan proses dan rekam jejak pimpinan komisariat agar
tidak terjadi sengketa di kemudian hari.
5. DPD IMM DIY mengeluarkan surat keputusan wewenang
kepemimpinan pimpinan komisariat yang mengajukan di bawah
wewenang kepemimpinan pimpinan cabang yang menerima
pelimpahan pimpinan komisariat. Jumlah surat keputusan yang
dikeluarkan berjumlah 6 (enam) rangkap (1 rangkap arsip DPD IMM
DIY, 1 rangkap arsip pimpinan cabang yang menaungi (lama), 1
rangkap arsip pimpinan cabang yang menaungi (baru), 1 rangkap arsip
pimpinan komisariat, 1 rangkap arsip pimpinan daerah Muhammadiyah
tempat pimpinan cabang yang bersangkutan bernaung dan 1 rangkap
arsip pimpinan kampus/fakultas). Salinan dapat berbentuk format
digital.
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
Koordinator komisariat adalah bagian pimpinan cabang yang bertugas
membantu sebagian tugas pokok pimpinan cabang6, mengoordinir
komisariat-komisariat di suatu perguruan tinggi atau tempat tertentu yang
berada dalam suatu wilayah cabangnya.
BAB II
|NAMA DAN PEMBENTUKAN
Pasal 2
Badan ini bernama koordinator komisariat yang selanjutnya disebut
korkom.
Pasal 3
Korkom beserta namanya dibentuk dan ditetapkan oleh pimpinan cabang
setempat.
Pasal 4
Pimpinan cabang dapat membentuk korkom apabila telah berdiri
sekurang-kurangnya 3 (tiga) komisariat di wilayah cabangnya.
BAB III
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 5
Dasar pembentukan korkom adalah Anggaran Rumah Tangga (ART)
IMM Bab III Pasal 9 ayat 4.
6 Bab III Pasal 9 ayat 5 ART IMM Tanfidz Keputusan Muktamar XIX Kendari tahun 2021.
19
Pasal 6
Tujuan korkom adalah terwujudnya efektivitas dan visibilitas pelaksanaan
program serta terbinanya komisariat-komisariat secara optimal dalam
rangka dinamisasi pergerakan.
BAB IV
FUNGSI, WEWENANG, DAN KEWAJIBAN
Pasal 7
Korkom berfungsi sebagai:
1. Koordinator pelaksanaan program komisariat-komisariat di wilayahnya.
2. Wakil pimpinan cabang dalam melaksanakan pembinaan dan
pengembangan komisariat-komisariat di wilayahnya.
Pasal 8
Korkom berwenang:
1. Mengoordinir kerja sama komisariat-komisariat dalam melaksanakan
programnya.
2. Memberikan motivasi serta mengarahkan komisariat-komisariat sesuai
dengan tujuan IMM.
3. Menyelenggarakan administrasi internal dan antar-lembaga perguruan
tinggi atau daerah tertentu.
Pasal 9
Korkom berkewajiban untuk:
1. Menjamin terwujudnya komunikasi yang efektif antar-komisariat,
perguruan tinggi, dan cabang.
2. Menjalin kerja sama dengan semua lembaga yang ada di perguruan
tinggi yang bersangkutan.
3. Memperluas wilayah dakwah di perguruan tinggi yang bersangkutan.
4. Bertanggung jawab kepada pimpinan cabang setempat.
BAB V
ORGANISASI
Pasal 10
Struktur organisasi korkom terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara,
anggota/bidang.
Pasal 11
Anggota korkom terdiri dari perwakilan komisariat-komisariat yang
berada di wilayah teritorial korkom dan direkomendasikan oleh pimpinan
komisariat setempat.
BAB VI
STRUKTUR
Pasal 13
Pembentukan dan pergantian personalia struktur korkom dilakukan dalam
rapat pleno pimpinan cabang yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3
(dua pertiga) unsur pimpinan cabang dan 2 (dua) perwakilan komisariat
dalam teritorial korkom8.
Pasal 14
Syarat-syarat khusus calon pimpinan korkom:
1. Telah menjadi anggota IMM sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
2. Telah lulus perkaderan yang dilaksanakan oleh pimpinan cabang
minimal darul arqam dasar.
3. Mahasiswa aktif di perguruan tinggi setempat.
4. Pernah menjadi pimpinan di komisariat.
BAB VII
PENUTUP
Peraturan korkom ini mulai berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan akan
disempurnakan di kemudian hari bila dianggap perlu.
7 Bab III Pasal 9 ayat 6 ART IMM Tanfidz Keputusan Muktamar XIX Kendari tahun 2021.
8 Bab III Pasal 9 ayat 4 ART IMM Tanfidz Keputusan Muktamar XIX Kendari tahun 2021.
A. Sosialisasi
1. Secara kelembagaan DPD IMM DIY melalui Bidang Organisasi
mengeluarkan surat dan sosialisasi pembuatan KTA kepada pimpinan
cabang dan atau pimpinan komisariat se-DIY.
2. Periode pembuatan KTA disesuaikan dengan kebijakan DPD IMM
DIY, minimal sekali dalam setahun atau dua kali dalam satu periode
kepemimpinan.
23
6. Membayar biaya pembuatan KTA sesuai kebijakan Bidang Organisasi
DPD IMM DIY.
7. Pembayaran dilakukan melalui komisariat masing-masing kemudian
diserahkan ke pimpinan cabang lalu kemudian ke DPD IMM DIY
sejumlah Rp 15.000,00.
8. Jurnal teknis pengisian formulir di situs web akan dijelaskan di
kemudian hari melalui lampiran tersendiri.
C. Pasca-Pembuatan KTA
1. Bidang Organisasi DPD IMM DIY berkoordinasi dengan bidang
organisasi pimpinan cabang yang melakukan pembuatan KTA.
Sekaligus membagi dana sisa dari pembuatan KTA IMM dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. 25% untuk pimpinan komisariat.
b. 25% untuk pimpinan cabang.
c. 50 % untuk DPD IMM DIY.
2. Bidang organisasi pimpinan cabang yang melakukan pembuatan KTA
mendapatkan KTA yang sudah selesai pengerjaannya dan kemudian
diserahkan kepada pimpinan komisariat yang mengajukan pembuatan
KTA.
PANITIA PELAKSANA
MUSYAWARAH DAERAH XX
DEWAN PIMPINAN DAERAH
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
9 Bab VI Poin G Nomor 3 Pedoman Administrasi dan Organisasi IMM tahun 2020.
25
6. Panitia pelaksana memberikan laporan pertanggungjawaban secara
tertulis dalam satu rangkap setelah selesainya pelaksanaan agenda/
program yang sudah dijalankan sekurang-kuranya memuat hal-hal
berikut:
a. Para penanggungjawab kegiatan.
b. Surat menyurat (keluar dan masuk).
c. Jumlah peserta yang berpartisipasi.
d. Laporan keuangan.
7. Laporan tersebut disampaikan kepada sekretaris umum tiap level
pimpinan yang melaksanakan agenda untuk selanjutnya diinventarisasi
seluruh berkas pelaksanaan kegiatan agenda/program tersebut.
8. Terkait poin 7 bendahara umum juga mendapatkan salinan laporan
keuangan untuk selanjutnya dimasukkan dalam neraca keuangan
masing-masing level pimpinan.
A. Pengertian
Kesekretariatan adalah kegiatan atau aktivitas organisasi yang meliputi
pengelolaan sekretariat dan penginventarisan barang-barang organisasi
termasuk arsip.
B. Sekretariat IMM
1. Pengertian Sekretariat IMM
Istilah sekretariat secara etimologi berasal dari kata secretaryship
(kantor seorang sekretaris). Sedangkan secara terminologi, sekretariat
adalah bagian organisasi yang menangani pekerjaan dan urusan yang
menjadi tugas sekretaris. Istilah sekretariat IMM dimaknai sebagai
ruang atau tempat yang dimanfaatkan sebagai kantor atau sentral (pusat)
pengendalian kegiatan organisasi sekaligus sebagai ruang penyimpanan
aset organisasi yang sudah terinventarisir. Sekretariat juga mengandung
urgensi lain utamanya sebagai media penghubung atau sarana komunikasi
antara IMM dengan masyarakat. Untuk itu, setiap level pimpinan dalam
IMM harus mempunyai sekretariat yang mapan. Apabila belum mampu,
agar diusahakan mencari tempat yang tetap seperti bergabung dengan
kantor pimpinan Muhammadiyah setempat atau sebagainya.
2. Fungsi Sekretariat IMM
a. Melangsungkan fungsi perkantoran.
b. Melaksanakan administrasi organisasi.
c. Tempat pelaksanaan pertemuan rutin maupun pertemuan insidental.
d. Tempat pengorganisasian program kerja maupun program
insidental.
e. Tempat pengorganisasian dan pelaksanaan keputusan maupun
program.
f. Tempat pengorganisasian data organisasi dan pelayanan informasi
organisasi.
g. Ruang koordinasi dan konsolidasi internal organisasi.
h. dll.
27
3. Pengaturan Sekretariat IMM
a. Letak sekretariat. Fungsi-fungsi sekretariat dapat dijalankan secara
efektif apabila sekretariat IMM terletak di tempat yang strategis,
mudah dijangkau, dan dengan keadaan lingkungan yang kondusif.
b. Bangunan sekretariat. Bangunan sekretariat IMM hendaknya
diusahakan dapat menampung seluruh kegiatan administrasi
dan lainnya. Untuk menjamin kelayakan bangunan sekretariat
hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Luas bangunan memadai.
• Peralatan kantor yang lengkap.
• Kebersihan dan kerapian sekretariat.
• Hal-hal lain yang mendukung tercapainya efektivitas
sekretariat.
c. Sumber daya manusia. Salah satu faktor penting dalam pengelolan
sekretariat adalah tenaga pengelola. Sangat baik apabila setiap
tingkatan pimpinan memiliki sekretaris eksekutif yang secara
khusus bertugas melaksanakan pelayanan administratif keseharian.
Namun bila tidak memungkinkan, maka diatur pembagian
tugas dalam pengelolaan sekretariat, semisal diatur piket kantor
pimpinan. Sedapat mungkin sekretariat sekaligus sebagai asrama
kader yaitu tempat tinggal pimpinan, sehingga dapat melaksanakan
tugas-tugas rutin organisasi.
4. Alat-alat Kesekretariatan
Dalam upaya melancarkan tugas-tugas organisasi, khususnya yang
berhubungan dengan penyelenggaraan tertib administrasi, diperlukan alat-
alat kesekretariatan di antaranya:
a. Komputer
b. Lemari
c. Rak buku
d. Meja dan kursi
e. Papan tulis
f. Stempel (stempel identitas organisasi, stempel agenda, dll)
g. Kertas (kertas A4 berkop, amplop berkop, blanko peminjaman
arsip, dll)
h. Buku-buku organisasi (buku induk anggota, buku agenda persuratan,
buku kas, buku notulensi, buku presensi, buku inventaris, dll).
C. Inventaris Organisasi
Inventaris organisasi adalah segala sesuatu yang dimiliki organisasi
berupa harta kekayaan organisasi yang terdiri dari 2 (dua) macam yakni
Waktu
No Nama Alamat Pinjaman Ttd
Dipinjam Dikembalikan
1 IMMawan Sleman Buku HPT 15-07-2022 19-07-2022
D. Buku-buku Organisasi
1. Buku Induk Anggota
Untuk memudahkan mengontrol jumlah anggota IMM maka diperlukan
adanya buku khusus yang disebut buku induk anggota. Namun menilik
perkembangan zaman dan demi berupaya mengintegrasikan data kader-
kader IMM, maka format buku khusus tersebut dialihkan dengan format
digital berbasis sistem pangkalan data (database). Adapun item-item yang
dibutuhkan dalam pangkalan data tersebut di antaranya:
a. Nomor Induk Anggota (NIA)
b. Nama Lengkap
c. Jenis Kelamin
d. Tempat, Tanggal Lahir
e. Alamat
NOTULA RAPAT
DEWAN PIMPINAN DAERAH
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERIODE 2021-2023
1.
2.
3.
4.
dst.
Pimpinan Rapat
Ketua Sekretaris
(……………………) (……………………)
PRESENSI RAPAT
DEWAN PIMPINAN DAERAH
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERIODE 2021-2023
7. Presensi Kegiatan
Adalah lembar presensi kegiatan yang diadakan oleh pimpinan maupun
panitia pelaksana.
Hari, Tanggal:
Tempat:
Tema:
A. Pengertian
Arsip pada dasarnya merupakan dokumen organisasi yang menyangkut
kepentingan organisasi, baik berupa buku-buku, laporan, makalah, surat
dan sebagainya. Secara khusus yang dimaksud dengan arsip pada bagian
ini adalah kumpulan warkat/surat yang disimpan secara sistematis, karena
memiliki nilai manfaat yang sewaktu-waktu akan digunakan. Oleh karena
itu, menjadi penting agar tata kearsipan dilakukan dengan baik.
B. Sistem Pengarsipan
Beberapa sistem penyimpanan arsip di antaranya:
1. Sistem abjad (alphabetic system) yakni sistem penyusunan dengan
urutan A-Z.
2. Sistem subjek (subject system) yakni sistem penyusunan berdasarkan
permasalahan.
3. Sistem tanggal (chronological system) yakni sistem penyusunan
berdasarkan tanggal arsip.
4. Sistem daerah (geographical system) yakni sistem penyusunan
berdasarkan asal pengirim surat.
5. Sistem numerik (number system) yakni sistem penyusunan berdasarkan
nomor urut arsip.
Sistem penyimpanan arsip sebagaimana tersedia di atas dapat dipilih
sesuai dengan kepraktisan masing-masing pengelola. Agar perawatan arsip
dapat terjaga dengan baik maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a. Tempat penyimpanan arsip yang terbuat dari bahan yang baik dan
awet (tahan rusak).
b. Tempat penyimpanan terhindar dari api, air, dan kelembapan,
serta mudah diawasi.
35
C. Peminjaman Arsip
Arsip yang telah disimpan dan kemudian diperlukan lagi untuk
dipinjam, hendaknya dilakukan dengan melalui prosedur sebagai berikut:
1. Mengajukan permohonan peminjaman dengan mengisi pada buku
yang telah disediakan (dapat disatukan dengan buku peminjaman
inventaris).
2. Penetapan batas waktu peminjaman.
3. Pengambilan arsip.
Setelah dikembalikan oleh peminjam, maka pengelola harus
memperhatikan hal sebagai berikut:
1. Memeriksa keutuhan arsip seperti semula.
2. Mengembalikan arsip ke tempat semula.
D. Penyusutan Arsip
1. Tujuan Penyusutan Arsip
Tujuan penyusutan arsip adalah untuk mengendalikan arus arsip serta
mengatur penyelamatan arsip. Kegunaan penyusutan arsip adalah pertama,
pendayagunaan arsip secara dinamis baik sebagai berkas kerja maupun
sebagai referensi. Kedua, pertimbangan ekonomis baik yang berkaitan
dengan keterangan, ruangan, maupun peralatan.
2. Tata Cara Penyusutan Arsip
Penyusutan arsip dilakukan dengan pertimbangan:
a. Nilai administratif yaitu nilai yang berkaitan dangan kegunaan
arsip.
b. Nilai keuangan yaitu nilai yang mempunyai daya pembuktian di
bidang keuangan.
c. Nilai penelitian dan sejarah yaitu nilai sebagai data ilmiah dan
historis yang dinilai berharga.
d. Usia arsip.
Penyusutan arsip dapat dilakukan dengan cara berikut:
a. Penjilidan.
b. Pemusnahan arsip.
c. Penyerahan arsip kepada arsip nasional atau daerah.
A. Pengertian
Surat adalah sebuah bentuk penuangan ide atau kehendak berupa
tulisan dan dapat menjadi gambaran tentang suatu peristiwa.
B. Fungsi Surat
Fungsi surat dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut:
1. Alat komunikasi.
2. Dokumentasi organisasi.
3. Alat pembuktian tertulis karena sifatnya yang resmi dan mempunyai
kekuatan hukum.
4. Alat pengingat karena berfungsi sebagai arsip sehingga dapat menjadi
bahan penelitian.
5. Duta organisasi.
6. Pedoman kerja.
37
2. Berdasarkan Wujud
a. Kartu pos
b. Telegram
c. Nota
d. Biasa
3. Berdasarkan Keamanan
a. Sangat rahasia atau vital. Yakni surat yang bernilai sejarah atau
memuat nilai yang sangat penting seperti surat keputusan (SK),
surat perjanjian, dsb.
b. Rahasia atau penting. Yakni surat yang dapat membantu
kelancaran organisasi dan sulit dicari di tempat lain seperti
peraturan organisasi, dsb.
c. Biasa. Yakni surat yang kegunaannya bersifat sementara seperti
undangan, dsb.
d. Tidak penting. Yakni surat yang telah habis masa kegunaannya.
Keterangan:
1. Kop atau kepala surat yang terdiri dari:
a. Tingkatan organisasi
b. Logo IMM yang resmi
KETERANGAN FUNGSI
• Memberikan informasi bagi penerima surat
Kop surat tentang identitas lembaga yang mengirimkan
surat.
Gambar
Gambar 1.1. Bagian-bagian
Bagian-bagian kepala surat.
kepala surat.
2. Identitas organisasi diletakkan di sebelah kanan lambang IMM yang disusun dalam 6
2. Identitas organisasi diletakkan di sebelah kanan lambang IMM yang
(enam) baris (menyesuaikan kebutuhan) pada posisi tulisan tengah (center).
disusun dalam 6 (enam) baris (menyesuaikan kebutuhan) pada posisi
3. Posisi tengah (center) pada kepala surat pada kondisi di mana first line header indent
tulisan tengah (center).
dan hanging indent berada posisi yang sejajar sisi kanan lambang IMM seperti yang
3. Posisi tengah
ditunjukkan (center) pada kepala surat pada kondisi di mana first
pada contoh. line
4. header indent
Informasi dan dihanging
yang terdapat indent
masing-masing berada
baris posisi
pada kepala yang
surat sejajar sisi kanan
adalah:
lambang IMM seperti yang ditunjukkan pada contoh.
a. Baris pertama berisi nama tingkatan pimpinan atau unit organisasi seperti yang
ditunjukkan pada contoh. Jenis tingkatan pimpinan atau unit organisasi di IMM
4. Informasi
berupa:
yang terdapat di masing-masing baris pada kepala surat
adalah:
• Tingkat pimpinan yaitu: pimpinan komisariat, pimpinan cabang, dewan
a. Baris pertama
pimpinan daerah,berisi nama
dan dewan tingkatan
pimpinan pusat. pimpinan atau unit organisasi
• seperti
Unsur yang ditunjukkan
pembantu pada contoh.
pimpinan (lembaga otonom danJenis
semitingkatan pimpinan
otonom) contoh:
atau unit organisasi di IMM berupa:
koordinator komisariat, pusat studi, atau korps instruktur.
• Unit pelaksana teknis contoh: panitia pelaksana, kelompok diskusi, atau tim
• Tingkat pimpinan yaitu: pimpinan komisariat, pimpinan
tertentu.
b. cabang,
Baris kedua berisidewan pimpinan
nama organisasi daerah,
(Ikatan dan Muhammadiyah)
Mahasiswa dewan pimpinan pusat.
seperti
Unsur pada
• ditunjukkan
yang pembantu
contoh. pimpinan (lembaga otonom dan semi
c. otonom)
Baris ketiga contoh:
berisi nama koordinator
organisasi komisariat,
(Ikatan Mahasiswa pusat studi,
Muhammadiyah) dalam atau
korps instruktur.
bahasa Inggris seperti yang ditunjukkan pada contoh.
d. Baris keempat berisi nama wilayah teritorial atau komisariat atau cabang atau
• Unit pelaksana teknis contoh: panitia pelaksana, kelompok
daerah seperti yang ditunjukkan pada contoh.
e.
diskusi, atau tim tertentu.
Baris kelima berisi alamat sekretariat. Alamat sekretariat yang ditulis berupa: nama
b. jalan,
Barisnomorkedua
bangunan,berisi
nama kota/kabupaten, nama provinsi
nama organisasi dan kode pos
(Ikatan jika
Mahasiswa
cukup.
Muhammadiyah) seperti yang ditunjukkan pada contoh.
c. Baris ketiga berisi nama organisasi (Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah) dalam bahasa Inggris seperti yang ditunjukkan
pada contoh.
d. Baris keempat berisi nama wilayah teritorial atau komisariat atau
cabang atau daerah seperti yang ditunjukkan pada contoh.
e. Baris kelima berisi alamat sekretariat. Alamat sekretariat yang
ditulis berupa: nama jalan, nomor bangunan, nama kota/kabupaten,
nama provinsi dan kode pos jika cukup.
f. Baris keenam berisi nomor telepon (nomor HP/WA ketua umum
dan sekretaris umum) sebagai narahubung organisasi.
KOORDINATOR KOMISARIAT
Gambar 4. Contoh kepala surat unsur pembantu pimpinan cabang.
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
(Muhammadiyah Student Association)
KOORDINATOR KOMISARIAT
Gambar 4. Contoh kepala surat UINunsur
SUNAN KALIJAGA
pembantu pimpinanYOGYAKARTA
cabang.
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Jl. Laksda Adisucipto No.112B, Sleman, D.I. Yogyakarta 55281
(Muhammadiyah Student Association)
Telp. 085732332453 (Ketua Umum); 081327757834
KOORDINATOR KOMISARIAT (Sekretaris Umum)
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
(website) (alamat surel)
Jl. Laksda Adisucipto No.112B, Sleman, D.I. Yogyakarta 55281
(Muhammadiyah Student Association)
Telp. 085732332453 (Ketua Umum); 081327757834 (Sekretaris Umum)
Gambar 5. Contoh kepala surat UINlembaga
SUNANotonom
KALIJAGA atau lembaga semi otonom.
YOGYAKARTA
(website) (alamat surel)
Gambar 5. Contoh Jl. Laksda
kepalaAdisucipto No.112B,otonom
surat lembaga Sleman, D.I.
atauYogyakarta
lembaga 55281
semi
otonom. Telp. 085732332453 PUSAT
(Ketua STUDI
Umum); ANTIKORUPSI
081327757834 (Sekretaris Umum)
Gambar 5. Contoh kepala surat lembaga otonom atau lembaga semi otonom.
IKATAN
(website) MAHASISWA MUHAMMADIYAH
(alamat surel)
(Muhammadiyah Student Association)
PUSAT STUDI ANTIKORUPSI
DAERAH
Gambar 5. Contoh kepala surat lembaga ISTIMEWA
otonom YOGYAKARTA
atau lembaga semi otonom.
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Jalan Gedongkuning No.130B, Kotagede, D.I.Yogyakarta, 55171
(Muhammadiyah Student Association)
Telp. 081247447656 PUSAT(Koordinator);
STUDI085715644643
ANTIKORUPSI (Sekretaris Koordinator)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
(website) (alamat surel)
Jalan Gedongkuning No.130B, Kotagede, D.I.Yogyakarta, 55171
(Muhammadiyah Student Association)
Telp. 081247447656 (Koordinator); 085715644643 (Sekretaris Koordinator)
Gambar 6. Contoh kepala surat unit pelaksana
DAERAH teknis berbentuk
ISTIMEWA panitia pelaksana.
YOGYAKARTA
(website) (alamat surel)
Jalan Gedongkuning No.130B, Kotagede, D.I.Yogyakarta, 55171
Telp. 081247447656 LATIHAN INSTRUKTUR
(Koordinator); MADYA
085715644643 (Sekretaris Koordinator)
Gambar 6. Contoh kepala surat unit pelaksana teknis berbentuk panitia pelaksana.
IKATAN
(website) MAHASISWA MUHAMMADIYAH(alamat surel)
Gambar 6. Contoh kepala(Muhammadiyah
surat unit pelaksana
Student teknis berbentuk panitia
Association)
LATIHAN INSTRUKTUR MADYA
pelaksana. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Gambar 6. Contoh kepala surat unit pelaksana teknis berbentuk panitia pelaksana.
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Jalan Gedongkuning No.130B, Kotagede, D.I.Yogyakarta, 55171
(Muhammadiyah Student Association)
Telp. 081392697974 (Ketua Panitia);
LATIHAN 0895413610129
INSTRUKTUR MADYA (Sekretaris Panitia)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(website)
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH (alamat surel)
Jalan Gedongkuning No.130B, Kotagede, D.I.Yogyakarta, 55171
(Muhammadiyah Student Association)
Telp. 081392697974 (Ketua Panitia); 0895413610129 (Sekretaris Panitia)
I. Format Tanggal Surat DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(website) (alamat surel)
Jalanberbeda
Format tanggal surat Gedongkuning No.130B,
tergantung Kotagede,Untuk
jenis suratnya. D.I.Yogyakarta, 55171
lebih jelasnya dapat
dilihat Telp.
pada tabel 081392697974
di bawah. (Ketua Panitia); 0895413610129 (Sekretaris Panitia)
I. Format Tanggal Surat
(website) (alamat surel)
Format tanggal surat berbeda tergantung jenis suratnya. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 5. Tabel perbedaan penulisan tanggal surat menurut jenis suratnya
dilihat
I. Formatpada tabel di bawah.
Tanggal Surat
No. Jenis Surat Komponen Tanggal Posisi Penulisan
Format tanggal
1I. Format surat
Edaran berbeda tergantung
1. Tanggal jenis suratnya. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 5. Tabel perbedaan
Tanggal penulisan
Surat tanggal surat yang ditulis
menurut jenis suratnya
dilihat pada tabel di bawah. • Sisi kanan kertas di
2 Laporan merupakan tanggal
No. Format tanggal
Jenis Surat surat berbedaKomponentergantung
Tanggaljenis suratnya.
Posisi Untuk
surat. lebih
bawahPenulisan
kop
3 Panggilan pengiriman surat
Tabel1jelasnya dapat dilihat
Edaran pada tabel
1. di bawah.
Tanggal yang ditulis • Tempat dan tanggal
4 5. Tabel perbedaan
Peringatanpenulisan tanggal surat
bukan menurut jenis suratnya
tanggal • Sisi kanan kertas di
2 Laporan merupakan tanggal pembuatan surat
No.5 Pemberian Bantuan
Jenis Surat pembuatanTanggal
Komponen surat. Posisi
bawahPenulisan
kop surat.
3 Panggilan pengiriman surat sejajar dengan
16 Pemberian
Edaran Izin 2. Tempat
1. Tanggal penulisan
yang ditulis • Tempat dan tanggal
4 Peringatan bukan tanggal
surat dicantumkan. • nomor surat.
Sisi kanan kertas di
27 Pemberitahuan
Laporan merupakan tanggal pembuatan surat
5 Pemberian Bantuan pembuatan surat. bawah kop surat.
3 Panggilan sejajar dengan
6 Pemberian Izin 2. pengiriman surat
Tempat penulisan Tempatsurat.
• nomor dan tanggal
4 Peringatan bukan tanggal
suratOrganisasi
dicantumkan.
748 Pemberitahuan
Pedoman Administrasi Dan pembuatan surat
5 Pemberian Bantuan pembuatan surat.
sejajar dengan
6 Pemberian Izin 2. Tempat penulisan
nomor surat.
Tabel 5. Tabel perbedaan penulisan tanggal surat menurut jenis suratnya
No. Jenis Surat Komponen Tanggal Posisi Penulisan
1 Edaran
2 Laporan
3 Panggilan 1. Tanggal
4 Peringatan yang ditulis
5 Pemberian Bantuan merupakan • Sisi kanan
tanggal kertas di bawah
6 Pemberian Izin pengiriman kop surat.
7 Pemberitahuan surat bukan • Tempat
8 Peminjaman tanggal dan tanggal
9 Pengantar pembuatan pembuatan surat
10 Pengusulan surat. sejajar dengan
11 Rekomendasi 2. Tempat nomor surat.
12 Permohonan penulisan surat
dicantumkan.
13 Ucapan terima kasih
14 Undangan
Hijriah Masehi/Miladiah
Muharam Januari
Safar Februari
Rabiulawal Maret
Rabiulakhir April
Jumadilawal Mei
Jumadilakhir Juni
Rajab Juli
Syakban Agustus
Ramadan September
Syawal Oktober
Zulkaidah November
Zulhijah Desember
Keterangan:
• Angka tahun ditulis lengkap.
• Di akhir tahun hijriah diberi huruf ”H” dengan jarak 1 spasi. Contoh:
1444 H.
• Sedangkan di akhir tahun miladiah diberi huruf ”M” dengan jarak 1
spasi. Contoh: 2022 M.
• Di akhir kalimat tidak perlu diberi tanda titik.
J. Nomor Surat
1. Kata “nomor” tidak disingkat. Huruf awal dari kata “nomor” ditulis
dengan huruf kapital. Setelah kata “nomor” dilanjutkan dengan tanda
titik dua (:).
2. Posisi penulisan nomor surat berbeda tergantung dengan jenis suratnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah.
3. Nomor surat terdiri dari nomor urut surat, indeks surat, kode wilayah
dan tahun pembuatan surat yang dipisahkan oleh garis miring (/) tanpa
disela spasi.
4. Di akhir penulisan nomor surat tidak perlu dibubuhi tanda titik (.).
5. Format penomoran surat pada surat-surat pimpinan IMM sebagai
berikut:
a. Nomor urut surat dibuat per periode artinya setiap periode
kepemimpinan berganti maka nomor urut surat dimulai dari awal
(nomor satu). Hal ini demi kepraktisan dan agar jumlah momor
urut relatif kecil.
b. Satu nomor urut surat berlaku untuk satu maksud/tujuan/jenis isi
surat.
c. Apabila surat mempunyai maksud/tujuan/jenis isi surat yang sama
tetapi alamat tujuan surat tidak berbeda maka nomor urut surat
tetap sama.
d. Apabila membuat surat yang mempunyai maksud/tujuan/jenis isi
surat yang sama tetapi alamat tujuan surat berbeda maka nomor
urut surat diganti menjadi nomor urut yang selanjutnya.
e. Indeks surat dalam menurut pedoman administrasi IMM terdiri
dari 2 (dua) komponen, yaitu indeks hubungan lembaga dan
indeks urusan-urusan.
f. Indeks hubungan lembaga berfungsi untuk menunjukkan jenis
lembaga yang menjadi tujuan (penerima) dari surat yang dibuat
• Surat keputusan
Semua surat
musyawarah.
keputusan,
• Surat mandat
Pengesahan penunjukan, tugas, 1
mengikuti
mandat, kuasa, dan
musyawarah.
perjanjian.
• dsb.
Surat keterangan,
pernyataan,
pemberian izin,
pengusulan, • Surat permohonan
rekomendasi, izin penyelenggaraan
Permusyawa- permohonan, musyawarah.
2
ratan undangan, • Surat undangan
pemberitahuan, peserta musyawarah.
dan pengantar • dsb.
yang berhubungan
dengan kegiatan
musyawarah.
• Surat laporan
pelaksanaan kegiatan
musyawarah.
• Surat pengantar
laporan
Surat laporan dan
pertanggungjawaban
Laporan surat pengantar 3
kegiatan.
laporan.
• Surat pengantar
laporan
perkembangan
organisasi.
• dsb.
• Surat instruksi
pelaksanaan hasil
Instruksi, Semua surat instruksi, musyawarah cabang.
Panggilan, perintah, panggilan, • Surat peringatan 4
Seruan. dan peringatan. ketidakaktifan
pimpinan.
• dsb.
• Maklumat aksi
Semua surat
mayday.
maklumat,
• Surat pemberitahuan
Maklumat, pengumuman, edaran,
mekanisme
Pengumuman, surat pemberitahuan
permohonan 5
Tuntunan, dan pengantar
pelantikan PK.
Pedoman yang berhubungan
• Surat pengantar
dengan tuntunan atau
tanfidz.
pedoman organisasi.
• dsb.
Surat keterangan,
pernyataan,
pemberian bantuan,
pemberian izin,
pengusulan, • Surat pengantar
permohonan, proposal permohonan
rekomendasi, dana.
Usaha
pengantar dan • Surat undangan 7
Keuangan
undangan yang koordinasi
berhubungan dengan bendahara.
pendanaan dan • dsb.
keuangan organisasi
yang berhubungan
dengan tugas-tugas
bendahara.
Surat keterangan,
pernyataan,
pengusulan,
rekomendasi, • Surat undangan
pemberian bantuan, koordinasi bidang
pemberian izin, organisasi.
pemberitahuan, • Surat pemberitahuan
Keorganisasian 9
undangan, pengantar, pembuatan KTM.
dan permohonan • Surat keterangan
yang berhubungan aktif.
dengan fungsi, • dsb.
tugas, kebijakan dan
program kerja bidang
organisasi.
Surat keterangan,
pernyataan,
pengusulan,
rekomendasi,
• Surat undangan
pemberian bantuan,
koordinasi bidang
pemberian izin,
kader.
pemberitahuan,
• Surat pemberitahuan
undangan, pengantar,
pelaksanaan
Kaderisasi dan permohonan 10
perkaderan.
yang berhubungan
• Surat keterangan
dengan kegiatan/
telah mengikuti
aktivitas perkaderan.
DAD.
Juga berhubungan
• dsb.
dengan fungsi,
tugas, kebijakan dan
program kerja bidang
kader.
Surat keterangan,
pernyataan,
pengusulan,
rekomendasi,
pemberian bantuan,
pemberian izin,
pemberitahuan,
• Surat undangan
undangan, pengantar,
koordinasi bidang
Riset dan dan permohonan
keilmuan.
Pengembangan yang berhubungan 12
• Surat undangan
Keilmuan dengan kegiatan/
sekolah pemikiran.
aktivitas keilmuan
• dsb.
dan pengembangan
intelektual. Juga
berhubungan
dengan fungsi,
tugas, kebijakan dan
program kerja bidang
keilmuan.
Surat keterangan,
pernyataan,
pengusulan,
rekomendasi,
pemberian bantuan,
pemberian izin,
• Surat undangan
pemberitahuan,
koordinasi bidang
undangan, pengantar,
ekonomi dan
dan permohonan
Ekonomi dan kewirausahaan.
yang berhubungan 14
Kewirausahaan • Surat pemberitahuan
dengan kegiatan/
rekruitmen pengurus
aktivitas ekonomi
BUMI.
dan kewirausahaan.
• dsb.
Juga berhubungan
dengan fungsi,
tugas, kebijakan
dan program kerja
bidang ekonomi dan
kewirausahaan.
Surat keterangan,
pernyataan,
pengusulan,
rekomendasi,
pemberian bantuan,
• Surat undangan
pemberian izin,
koordinasi bidang
pemberitahuan,
immawati.
undangan, pengantar,
• Surat rekomendasi
dan permohonan
Keimmawatian pengganti bidang 16
yang berhubungan
immawati.
dengan kegiatan/
• Surat undangan acara
aktivitas gender
bidang immawati
dan keimmawatian.
• dsb.
Juga berhubungan
dengan fungsi,
tugas, kebijakan dan
program kerja bidang
immawati.
Surat keterangan,
pernyataan,
pengusulan,
rekomendasi,
pemberian bantuan,
pemberian izin,
• Surat undangan
pemberitahuan,
koordinasi bidang
undangan, pengantar,
seni, budaya, dan
dan permohonan
Seni, Budaya, olahraga.
yang berhubungan 18
dan Olahraga • Surat pemberian
dengan kegiatan/
izin tampil wayang
aktivitas seni,
dakwah.
budaya, dan olahraga.
• dsb.
Juga berhubungan
dengan fungsi,
tugas, kebijakan dan
program kerja bidang
seni, budaya, dan
olahraga.
Surat keterangan,
pernyataan,
pengusulan,
rekomendasi,
pemberian bantuan,
pemberian izin,
• Surat undangan
pemberitahuan,
koordinasi bidang
undangan, pengantar,
agraria.
Agraria dan permohonan 20
• Surat undangan acara
yang berhubungan
diskusi agraria.
dengan kegiatan/
• dsb.
aktivitas agraria.
Juga berhubungan
dengan fungsi,
tugas, kebijakan dan
program kerja bidang
agraria.
Keterangan:
• Dalam penulisan indeks surat antara indeks hubungan kelembagaan
dengan indeks urusan-urusan dipisahkan dengan tanda hubung (-)
tanpa disela spasi.
L. Pengecapan
1. Format stempel pimpinan
a. Bentuk bulat telur (oval).
b. Lambang IMM di tengah.
c. Tinta merah tua.
d. Diameter 3 cm dan tinggi 4,4 cm.
e. Tulisan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah melingkar di
bagian atas, sedangkan lingkaran bawah bertuliskan tingkat
kepemimpinan khusus selain DPP, untuk nama wilayah diletakkan
di bagian bawah lambang IMM dengan tulisan lurus.
N. Lain-lain
Hal-hal lain yang belum diatur dalam poin-poin sebelumnya
diberlakukan penyesuaian.
67
Nama Cabang Nama Komisariat Alamat
1. PK IMM Ushuluddin dan
Pemikiran Islam UIN
SUKA
2. PK IMM Adab dan Ilmu
Budaya UIN SUKA
3. PK IMM Ilmu Sosial dan
Humaniora UIN SUKA
4. PK IMM Dakwah dan
Komunikasi UIN SUKA
Jl. Laksda
Pimpinan Cabang Ikatan 5. PK IMM Ilmu Tarbiyah Adisucipto No.
Mahasiswa Muhammadiyah dan Keguruan UIN 112B Yogyakarta
Kabupaten Sleman SUKA 55261
6. PK IMM Sains dan
Teknologi UIN SUKA
7. PK IMM Syariah dan
Hukum UIN SUKA
8. PK IMM Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN SUKA
9. PK IMM Universitas
Islam Indonesia
10. PK IMM Depok
Koordinator Komisariat
1. Koordinator Komisariat Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta
2. Koordinator Komisariat Universitas Ahmad Dahlan
3. Koordinator Komisariat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
4. Koordinator Komisariat Universitas Gajah Mada
5. Koordinator Komisariat Universitas Negeri Yogyakarta
71
4. Penandatanganan berita acara pelantikan
dan serah terima jabatan
5. Ikrar komitmen pencegahan kekerasan
seksual
Pidato wadak Ketua Umum PC IMM Demisioner
Pidato iftitah Ketua Umum PC IMM Terlantik
Sambutan Ketua Umum DPD IMM DIY Pembawa Acara
Pidato amanat PD Muhammadiyah Pembawa Acara
Penutupan Pembawa Acara
D. Agenda Kegiatan/Program
ACARA PENANGGUNGJAWAB
Pembukaan Pembawa Acara
Pembacaan kalam Ilahi Qari
Menyanyikan lagu:
1. Indonesia Raya
Dirigen
2. Mars Muhammadiyah
3. Mars IMM
Laporan Ketua Pelaksana Pembawa Acara
Sambutan Ketua Umum PK/PC/DPD Pembawa Acara
Sambutan Ketua Umum PDM/PWM/Dekan/
Pembawa Acara
Rektor
Pidato amanat Bupati/Walikota/Gubernur Pembawa Acara
Penutupan Pembawa Acara
A. Definisi Proposal
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan
terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal.
B. Jenis-jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
jenis, yaitu: proposal formal, proposal semiformal, dan proposal nonformal.
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1. Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul,
surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan
permohonan.
2. Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan,
ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas,
personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan
biaya.
3. Bagian pelengkap penutup yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel,
dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk
lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat
tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
C. Kerangka Proposal
1. Dasar pemikiran à Berisi pokok-pokok pemikiran akan perlunya
melaksanakan kegiatan tertentu.
2. Tujuan à Menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan yang akan
dilaksanakan.
3. Jenis kegiatan à Sama dengan bentuk/nama kegiatan. Juga bisa
berupa rangkaian kegiatan.
73
4. Tema kegiatan à Berisi inti-inti kegiatan atau tagline kegiatan.
5. Target/sasaran à Peserta yang akan diikutsertakan dalam kegiatan
tersebut.
6. Waktu dan tempat pelaksanaan à Kapan waktu kegiatan tersebut dan
di mana tempat pelaksanaan kegiatan itu harus ditulis dengan jelas.
7. Susunan kepanitiaan.
8. Para penyusun proposal dari suatu tim perlu menyeleksi kualifikasi
dan bobot orang-orang yang duduk sebagai panitia pelaksana dalam
kegiatan yang direncanakan. Hal ini untuk menjamin kelancaran
jalannya suatu kegiatan.
9. Susunan acara à Harus jelas dan terperinci
10. Anggaran biaya à Penyusunannya harus logis dan realistis, serta harus
memerhatikan keseimbangan antara pengeluaran dan penghasilan.
11. Penutup à Berfungsi menekankan bahwa proposal diajukan
dengansungguh-sungguh.
D. Isi Proposal
Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang di atas adalah isi proposal
yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama kegiatan
(judul), dasar pemikiran, tujuan diadakannya kegiatan, ruang lingkup,
waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara (panitia), anggaran biaya, dan
penutup.
E. Ciri-Ciri Proposal
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara, dan sebagainya.
A. Pengertian
Laporan kegiatan adalah suatu ikhtisar tentang hal ikhwal pelaksanaan
suatu kegiatan yang harus disampaikan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan atau yang memberi tugas sebagai pertanggungjawaban.
77
3. Ditinjau dari isinya, yakni:
a. Laporan kegiatan, misalnya pelaksanaan perkaderan, pelaksanaan
seminar, aksi, dan lain sebagainya.
b. Laporan perjalanan, misalnya laporan kunjungan, perjalanan tugas
luar daerah, dan sebagainya.
c. Laporan keuangan, menyangkut masalah penerimaan dan
penggunaan uang.
D. Sistematika Laporan
Hendaknya laporan disampaikan secara lengkap dan dapat menjawab
semua pertanyaan mengenai apa (what), mengapa (why), siapa (who), di
mana (where), kapan (when), dan bagaimana (how). Urutan isi laporan
sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami.
Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang:
a. Latar belakang kegiatan.
b. Dasar hukum kegiatan.
c. Apa maksud dan tujuan kegiatan.
d. Ruang lingkup isi laporan.
2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara
lain:
a. Jenis kegiatan.
b. Tempat dan waktu kegiatan.
c. Petugas atau panitia kegiatan.
d. Persiapan dan rencana kegiatan.
e. Peserta kegiatan.
f. Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu
pelaksanaan, urutan fakta dan datanya).
g. Kesulitan dan hambatan.
h. Hasil kegiatan.
i. Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.
3. Penutup
Pada bagian ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang telah
membantu penyelenggaraan kegiatan dan sekaligus permintaan maaf bila
ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.
F. Lain-lain
1. Dalam laporan dapat dilampirkan foto-foto kegiatan, tanda bukti,
surat-surat keterangan dan sebagainya.
2. Untuk mempermudah penyusunan laporan sebaiknya tetap mengacu
pada proposal yang pernah diajukan.
3. Memberikan laporan kegiatan dengan tembusan kepada satuan atau
lembaga yang terkait.
BAB 1
PENGESAHAN
Pasal 1
Dewan Pimpinan Pusat
Pengesahan Dewan Pimpinan Pusat IMM dilakukan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah dengan ketentuan:
1. Menyerahkan hasil keputusan muktamar.
2. Melampirkan kelengkapan administrasi pimpinan (biodata lengkap,
KTA Muhammadiyah, dan pas foto).
3. Permohonan pengesahan diajukan paling lambat 1 (satu) bulan
setelah muktamar.
4. Apabila sampai satu bulan setelah penyerahan hasil keputusan
muktamar tersebut tidak ada jawaban dari Pimpinan Pusat
Muhammadiyah tanpa disertai alasan yang jelas, maka keputusan
dianggap sah.
Pasal 2
Dewan Pimpinan Daerah
Pengesahan Dewan Pimpinan Daerah dilakukan oleh Dewan Pimpinan
Pusat, setelah disetujui oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dengan
ketentuan:
1. Menyerahkan hasil keputusan musyawarah daerah.
2. Melampirkan kelengkapan administrasi pimpinan (biodata lengkap,
KTA Muhammadiyah, dan pas foto).
3. Permohonan pengesahan diajukan paling lambat 15 (lima belas) hari
setelah musyawarah daerah.
4. Apabila sampai 15 (lima belas) hari sesudah penyerahan hasil
keputusan musyawarah daerah tersebut belum ada jawaban dan
Dewan Pimpinan Pusat, maka keputusan dianggap sah.
81
Pasal 3
Pimpinan Cabang
Pengesahan Pimpinan Cabang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah
dengan setelah disetujui oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah dengan
ketentuan:
1. Menyerahkan hasil keputusan musyawarah cabang.
2. Melampirkan kelengkapan admistratif pimpinan (biodata lengkap,
KTA Muhammadiyah, dan pas foto).
3. Permohonan pengesahan diajukan paling lambat 15 (lima belas) hari
setelah musyawarah cabang.
4. Apabila sampai 15 (lima belas) hari sesudah penyerahan hasil
keputusan musyawarah cabang tersebut belum ada jawaban dari
Dewan Pimpinan Daerah, maka keputusan dianggap sah.
Pasal 4
Pimpinan Komisariat
Pegesahan Pimpinan Komisariat dilakukan oleh Pimpinan Cabang dengan
ketentuan:
1. Menyerahkan hasil keputusan musyawarah komisariat.
2. Melampirkan kelengkapan administrasi pimpinan (biodata lengkap,
KTA Muhammadiyah, dan pas foto).
3. Permohonan pengesahan diajukan paling lambat 15 (lima belas) hari
setelah musyawarah komisariat.
4. Apabila sampai 15 (lima belas) hari sesudah penyerahan hasil
keputusan musyawarah komisariat tersebut belum ada jawaban dari
Pimpinan Cabang, maka keputusan dianggap sah.
BAB II
PELANTIKAN
Pasal 5
Pelaksanaan pelantikan pimpinan masing-masing dilakukan oleh:
1. Dewan Pimpinan Pusat oleh Pimpianan Pusat Muhammadiyah.
2. Dewan Pimpinan Daerah oleh Dewan Pimpinan Pusat.
3. Pimpinan Cabang oleh Dewan Pimpinan Daerah.
4. Pimpinan Komisariat oleh Pimpinan Cabang.
Pasal 6
Pelantikan pimpinan dilaksanakan setelah terbentuk pimpinan lengkap dan
telah disahkan oleh pimpinan yang berwewenang dengan surat keputusan.
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
1. Persidangan adalah forum pertemuan formal organisasi yang
dijabarkan dalam bentuk rapat.
2. Rapat adalah pertemuan resmi pimpinan organisasi.
BAB II
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 2
Persidangan ini didasarkan pada:
1. Anggaran Dasar IMM BAB IV pasal 12 poin a, b, c, d, f.
2. Anggaran Rumah Tangga IMM pasal 24 dan 27 ayat 1, 3, 4, 5.
Pasal 3
Tujuan persidangan adalah untuk mengambil keputusan terhadap sesuatu
yang menyangkut kepentingan organisasi.
BAB III
JENIS DAN MATERI PERSIDANGAN
Pasal 4
Persidangan yang sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1 adalah:
1. Rapat pleno adalah forum pertemuan resmi seluruh unsur pimpinan
di tingkat masing-masing bersama dengan ketua umum setingkat di
bawahnya kecuali pimpinan komisariat.
2. Rapat DPP/DPD/PC/PK adalah forum pertemuan resmi seluruh unsur
pimpinan baik struktur maupun fungsional di tingkat masing-masing.
3. Rapat pimpinan adalah forum pertemuan resmi unsur pimpinan
struktural di tingkat masing-masing.
85
4. Rapat harian adalah forum pertemuan resmi seluruh unsur pimpinan
harian di tingkat masing-masing.
5. Rapat koordinasi adalah forum pertemuan resmi ketua-ketua bidang
dengan pimpinan umum di tingkat masing-masing.
6. Rapat bidang adalah forum resmi ketua bidang dengan unsur
departemen dan lembaga fungsional yang berada di bawahnya.
7. Rapat khusus adalah forum pertemuan resmi secara terbatas antara
departemen dan lembaga fungsional yang dibawahinya.
Pasal 5
Materi Persidangan
1. Materi rapat pleno adalah berkenaan dengan kebijakan umum dan
pengembangan organisasi di wilayah kewenangan masing-masing
tingkat pimpinan.
2. Materi rapat DPP/DPD/PC/PK adalah berkenan dengan strategi
dan kebijakan umum pimpinan di tingkat masing-masing tentang
pelaksanaan program kerja.
3. Materi rapat pimpinan adalah berkenaan dengan kebijakan intern
organisasi di tingkat masing-masing.
4. Materi rapat harian adalah berkenan dengan kebijaksanaan pimpinan
terhadap penyelenggaraan rutin organisasi dan masalah yang
berkembang.
5. Materi rapat koordinasi adalah berkenaan dengan evaluasi koordinasi
dan monitoring terhadap pelaksanaan program kerja masing-masing
bidang.
6. Materi rapat bidang adalah berkenaan dengan kebijakan pimpinan
masing-masing bidang terhadap proses operasional program bidang.
7. Materi rapat khusus adalah berkanaan dengan kebijakan dan
penyelenggaraan terhadap masalah-masalah khusus organisasi.
BAB IV
MEKANISME PERSIDANGAN
Pasal 6
Persidangan sah apabila peserta sidang telah diundang secara resmi
pimpinan.
Pasal 7
Yang berhak mengundang setiap persidangan sebagaimana yang dimaksud
dalam pasal 4 adalah:
1. Pimpinan umum organisasi. Kecuali rapat bidang oleh ketua bidang.
2. Dalam keadaan khusus dapat diundang oleh pimpinan yang ditunjuk
dan atau yang dimandatkan olah pimpinan umum masing-masing
tingkat kecuali rapat bidang oleh ketua bidang.
BAB V
PEMAKAIAN PALU SIDANG
Pasal 15
1. Satu kali ketukan digunakan untuk:
a. Memutuskan suatu ketetapan yang merupakan bagian dari
keseluruhan yang akan diputuskan.
b. Menskorsing sidang dalam waktu 1x15 menit atau 2x15 menit.
c. Memperingatkan peserta sidang.
2. Dua kali ketukan digunakan untuk:
a. Memutuskan suatu ketetapan yang menyeluruh.
b. Menskorsing sidang 1x30 menit atau 2x30 menit.
c. Mencabut skorsing sidang 1x30 menit atau 2x30 menit.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 16
Pedoman persidangan ini berlaku sejak ditetapkan dan hal-hal lain yang
belum diatur dalam pedoman persidangan ini akan diatur kemudian
dengan tidak bertentangan dengan peraturan di atasnya.
A. Mukadimah
Keuangan merupakan hal yang krusial dalam Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah. Keberhasilan kebijakan yang ditetapkan dapat terancam
jika tidak memperhatikan aspek keuangan. Oleh karena itu pengelolaan
keuangan yang baik menjadi hal yang penting demi terwujudnya kondisi
organisasi yang sehat dan bermartabat.
B. Landasan
1. Anggaran Dasar IMM Bab VIII Pasal 20 tentang Keuangan.
2. Anggaran Rumah Tangga BAB VII Pasal 29 tentang Keuangan.
3. Mekanisme Kerja Pimpinan Bab IV Pasal 6 tentang Pembagian Tugas
BPH.
4. Mekanisme Kerja Pimpinan Bab VII Pasal 9 tentang Tata Hubungan.
C. Tujuan
Tujuan penyusunan pedoman administrasi keuangan adalah
memberikan acuan bagi badan pimpinan harian (BPH), badan pimpinan
otonom (BPO) dan unit pelaksana teknis (UPT) mengenai pengelolaan
keuangan.
89
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman administrasi keuangan meliputi seluruh tahap
pengelolaan keuangan. Baik BPH, BPO, maupun UPT kecuali pengelolaan
keuangan badan usaha milik ikatan (BUMI). Artinya, pedoman administrasi
keuangan ini tidak memuat acuan untuk mengelola keuangan BUMI.
G. Laporan Keuangan
Pelaksanaan laporan keuangan menjadi bagian tak terpisahkan dalam
berjalannya organisasi. Hal ini menjadi tanggung jawab bendahara untuk
melaksanakan tugasnya dan dijalankan sesuai dengan aturan-aturan
organisasi yang berlaku. Adapun kelengkapan yang semestinya ada, antara
lain:
1. Kas masuk,
2. Kas keluar,
3. Harian Ikatan,
4. Nota, kwitansi, dan hal lain yang menjadi bukti transaksi pengeluaran
dana.
H. Penutup
Penjelasan pedoman administrasi keuangan Ikatan sebagaimana
diuraikan sebelumnya memberikan gambaran akan pentingnya pengelolaan
keuangan Ikatan dalam penyelenggaraan organisasi yang berkualitas.
Semoga dapat membantu BPH, BPO maupun UPT dalam merencanakan,
melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan keuangan
Ikatan di atas prinsip transparan, akuntabel, dan tertib.
99
Lampiran 1
NASKAH PELANTIKAN
PIMPINAN CABANG IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
…………………….. PERIODE ……………….
Sebelum saya bacakan naskah ikrar pelantikan ini, saya hendak bertanya kepada Immawan dan
Immawati sekalian:
1. Apakah Immawan dan Immawati sekalian siap untuk dilantik?
2. Apakah Immawan dan Immawati sekalian siap bertanggung jawab atas sumpah dan janji
yang akan Immawan dan Immawati sekalian ikrarkan?
Atas kesiapan Immawan dan Immawati sekalian, silakan ikuti apa yang saya bacakan.
َٰ
ِ ِ َلل ٱ َّلر ْح َٰم
ِن ٱ َّلر ِح ِيم ِِ َّ بسم ٱ
Dengan menyebut nama Allah
Yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang.
َّ
َِٱ ْشه هِد َٱ ْ ِن َلِ ِٱلهِ ِٱ َِل ه
للا
ِِ و َٱ ْشه هِد َٱ َّ ِن همح َّم ًدٱ ر هس ْو ه ِل
للا
Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah.
Dan saya bersaksi Muhammad adalah utusan Allah.
ْ
ِِ ّ ت ِب
اَلل رًّبا و ِب ِاَل ْسال ِ ِم ِد ْي ًنا ِ ر ِض ْي ه
و ِب همح َّمدِ ن ِب ًّيا ور هس ْو ًَِل
Saya rela Allah sebagai Tuhan saya. Saya rela Islam sebagai agama saya.
Dan saya rela Muhammad sebagai nabi dan rasul saya.
Pada hari ini, ………..., ………... M atau bertepatan tanggal ………... H bertempat di
………...………... telah dilakukan pelantikan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah ………...………... periode ………... oleh Dewan Pimpinan Daerah Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta, …………………….. H
………...………... M
Yang melantik,
Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Daerah Istimewa Yogyakarta periode ………...………...
………...………...………... ………...………...………...
NIA. ………...………... NIA. ………...………...
………...………...………... ………...………...………...
NIA. ………...………... NIA. ………...………...
Saksi-saksi
(…………………………………) (…………………………………)
Pada hari ini, ………., ……….………. M atau bertepatan tanggal ……….……… H bertempat
di ……….………. telah dilakukan serah terima jabatan oleh Pimpinan Cabang Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah ……….………. periode ………. tertanda ……….………. selaku
Ketua Umum dan ……….………. selaku Sekretaris Umum kepada Pimpinan Cabang Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah ……….………. periode ………. tertanda ……….………. selaku
Ketua Umum dan ……….………. selaku Sekretaris Umum.
Yogyakarta, ……….………. H
……….……… M
Yang menyerahkan,
Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
……….………. periode ……….
……….……….………. ……….……….……….
NIA. ……….………. NIA. ……….……….
……….……….………. ……….……….……….
NIA. ……….………. NIA. ……….……….
Saksi-saksi
(…………………………………) (…………………………………)
َّ َٰ ْ َّ َّ َٰ
ِ ِ ن ٱلر ِح
يم ِ ِ َلل ٱلرحم
ِِ بسم ٱ
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Domisili :
Tahun DAD :
Asal Komisariat :
Asal Kampus :
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, menyatakan komitmen saya untuk:
1. Senantiasa memelihara keadilan dengan tidak melakukan diskriminasi dalam bentuk apa
pun terhadap setiap individu dan memberikan ruang aman bagi seluruh kader IMM
khususnya kelompok rentan;
2. Tidak melakukan segala bentuk serangan dan ancaman kekerasan seksual baik di ranah
organisasi, kampus, maupun masyarakat umum;
3. Selalu menyuarakan dukungan pada pencegahan dan penghapusan kekerasan seksual baik
di ranah organisasi, kampus, maupun masyarakat umum;
4. Siap menerima sanksi baik secara administrastif maupun sosial apabila melanggar
komitmen saya di atas.
Yogyakarta,_________________
Saya yang menyatakan,
(__________________________)
َٰ
ِ ِ َلل ٱ َّلر ْح َٰم
ِن ٱ َّلر ِح ِيم ِِ َّ بسم ٱ
Kami Pimpinan Cabang/Komisariat ……………………….berikrar:
1. Bahwa kami akan senantiasa memelihara keadilan dengan tidak melakukan diskriminasi
dalam bentuk apa pun terhadap setiap individu dan memberikan ruang aman bagi seluruh
kader IMM, khususnya kelompok rentan;
2. Bahwa kami berkomitmen penuh untuk tidak melakukan segala bentuk serangan dan
ancaman kekerasan seksual baik di ranah organisasi, kampus, maupun masyarakat umum;
3. Bahwa kami berkomitmen untuk selalu menyuarakan dukungan pada pencegahan dan
penghapusan kekerasan seksual;
4. Kami siap menerima sanksi baik secara administratif maupun sosial apabila melanggar
komitmen kami di atas.
Yogyakarta,_________________
Atas nama seluruh pimpinan,
(__________________________)
B. Anggaran Belanja
C. Rekapitulasi
A. Anggaran Pendapatan
111
112
f. Pemerintah 50.000.000 50.000.000 0
Total Pendapatan Bantuan 85.000.000 95.000.000 (+)10.000.000
Kemitraan / Kerjasama
a. Pemerintah 50.000.000 50.000.000 0
4
b. Swasta 25.000.000 30.000.000 (+) 5.000.000
Total Pendapatan Kemitraan 75.000.000 80.000.000 0
Jumlah Rencana Anggaran Pendapatan 245.500.000 250.500.000 (+) 5.000.000
B. Anggaran Belanja
113
Total Kebutuhan Bidang Kader 30.700.000 28.100.000 (-) 2.600.000
114
Bidang Riset & Pengembangan Keilmuan
a. Silaturrahmi Keilmuan 500.000 500.000 0
b. Silaturrahmi keilmuan Eksternal 500.000 500.000 0
5 c. Kopi Darat Bidang RPK Se-DIY 500.000 500.000 0
d. Kopi Darat Bidang RPK Se-Indonesia 2.500.000 2.500.000 0
e. Workshop IMM Studies 10.000.000 10.000.000 0
Total Kebutuhan Bidang RPK 14.000.000 14.000.000 0
Bidang Hikmah
a. Koordinasi gerakan Internal IMM 2.400.000 2.400.000 0
b. Koordinasi Gerakan Eksternal 500.000 500.000 0
6
c. IMM Merespon 500.000 500.000 0
d. Training Advokasi Kebijakan Publik 10.000.000 10.000.000 0
115
0
116
Total Kebutuhan Bidang IMMawati 8.500.000 8.500.000
Jumlah Rencana Anggaran Belanja 242.100.000 249.000.000 0
PIMPINAN
Ketua Umum, Bendahara Umum,
Bulan
No Nama
April 2021 Mei 2021 Juni 2021 Juli 2022
1 Muhammad Akmal Ahsan
2 Rifqi Annafi’
3 Azhar Basyir
4 Muhammad Taufiq Firdaus
5 Haryono Kapitang
6 Muhammad Zulfikar Yusuf
7 Hisyam Abdi El Aziz
8 Dila Farhani Nurrahman
9 Fadhel Akbar Fauzi
10 Abie Dhimas Al Qoni Fatarrudin
11 Manarul Islam
12 Pramudya Ananta
13 Ainul Yaqin Al Barry
14 Muhammad Khakim Abdillah
15 Farhan Aji Dharma
16 Devi Seftiana
17 Itsna Safira Khairunnisaa
18 Muhammad Dzulnafis Tanjung
19 Habib Firmansyah
20 Yeyen Febrilia
21 Fajar Shodiq
22 Aulia Fahurrahman Darwis
23 Laili Isna Fatkhurrahmah
24 Muhammad Fauzan Akhyar L
25 Muqoddarur Rosyadi
26 Ade Ahmad Wijaya
27 Farhad Najib Izzuddin
Keterangan:
Setiap pembayaran ditulis tanggal pembayarannya dan dibubuhi paraf oleh bendahara sebagai
penerima.
Keterangan:
Jika periode berahir, pimpinan baru tidak perlu membuka nomor rekening baru. Pimpinan baru
hanya perlu registrasi ulang sesuai dengan aturan bank yang bersangkutan.
Bulan: ………………………
No. Hari Tanggal Bukti Transaksi Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)
121
Lampiran 12
122
SURAT TANGGUNG JAWAB BELANJA
DEWAN PIMPINAN DAERAH IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 2021-2023
1. Bidang : ......................................................................................
2. Kegiatan : ......................................................................................
3. Suplai Dana : Rp ................................................................................
(............................................................)
Lampiran 13
A. Anggaran Pendapatan
C. Rekapitulasi
PIMPINAN
Ketua Umum, Bendahara Umum,
Harga Jumlah
No Kebutuhan Frekuensi Satuan
(Rp) (Rp)
Kesekretariatan
a.
b.
1
c.
d.
Sub Total Kesekretarian
Seksi Acara
a.
b.
2
c.
d.
Sub Total Seksi Acara
Seksi Perlengkapan
a.
b.
3
c.
d.
Sub Total Seksi Perlengkapan
Seksi Konsumsi
a.
b.
4
c.
d.
Sub Total Seksi Konsumsi
Seksi Dokumentasi
a.
b.
5
c.
d.
Sub Total Seksi Dokumentasi
A. Pemasukan
Total
B. Pengeluaran
Harga Jumlah
No Kebutuhan Frekuensi Satuan
(Rp) (Rp)
Kesekretariatan
a.
b.
1
c.
d.
Sub Total Kesekretarian
Seksi Acara
a.
b.
2
c.
d.
Sub Total Seksi Acara
Seksi Perlengkapan
a.
b.
3
c.
d.
Sub Total Seksi Perlengkapan
Seksi Konsumsi
a.
b.
4
c.
d.
Sub Total Seksi Konsumsi
C. Rekapitulasi