Muhammad Riza Wibawa - Penugasan 5 LPI

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Riza Wibawa

Nomor Induk Mahasiswa : 1101622028


Program Studi : Teknologi Pendidikan
Mata Kuliah : Logika dan Penalaran Ilmiah

Penugasan 5

ARGUMEN INDUKTIF PENGARUH PENGHASILAN TERHADAP GAYA HIDUP


MAHASISWA

Gaya hidup mahasiswa di lingkungan universitas menjadi representasi nyata dari


dinamika sosial dan ekonomi yang mempengaruhi pilihan-pilihan personal mereka. Di
lingkungan yang tidak lagi diatur oleh aturan pakaian atau batasan tertentu, perbedaan yang
signifikan antara mahasiswa berpenghasilan tinggi dan rendah tampak jelas, terutama dalam
konteks aktivitas sehari-hari mereka dan tempat-tempat yang mereka pilih untuk berkumpul.

Pada pandangan pertama, pengamatan di lingkungan universitas menunjukkan bahwa


mahasiswa dengan penghasilan tinggi cenderung memiliki realitas ekonomi yang lebih
sejahtera. Kehadiran mereka di coffee shop bergengsi, tempat yang menawarkan kenyamanan
dan produk dengan harga premium, memberikan gambaran tentang kemampuan finansial
mereka. Sebaliknya, mahasiswa berpenghasilan rendah sering kali terlihat berkumpul di area
kampus yang menawarkan fasilitas gratis, mencerminkan keterbatasan ekonomi yang
mungkin mereka hadapi.

Pilihan tempat berkumpul mahasiswa menciptakan peta aktivitas yang mencirikan


gaya hidup mereka. Mahasiswa berpenghasilan tinggi cenderung lebih memilih coffee shop
yang menawarkan nuansa yang eksklusif, berkontribusi pada suasana yang santai dan
prestise. Di sisi lain, mahasiswa berpenghasilan rendah memilih area kampus yang
menyediakan Wi-Fi gratis dan fasilitas tanpa biaya tambahan, mencerminkan upaya mereka
untuk mengoptimalkan sumber daya yang terbatas.

Melalui pemahaman lebih dalam terhadap aktivitas mahasiswa, dapat diambil


kesimpulan bahwa adanya perbedaan dalam gaya hidup ini sejatinya mencerminkan status
ekonomi mereka. Mahasiswa dengan penghasilan tinggi mengadopsi gaya hidup yang lebih
bervariasi dan terfokus pada pengalaman, sementara mahasiswa berpenghasilan rendah
cenderung mencari kenyamanan dalam pilihan yang ekonomis.

Penting untuk mencatat bahwa pilihan gaya hidup ini tidak hanya terbatas pada aspek
finansial semata. Mereka juga mencerminkan faktor lingkungan sosial yang memengaruhi
preferensi dan kebiasaan sehari-hari mahasiswa. Mahasiswa dengan penghasilan tinggi
mungkin lebih terbuka terhadap lingkungan yang menawarkan kesempatan untuk
membangun jaringan sosial yang lebih luas, sementara mahasiswa berpenghasilan rendah
dapat merasakan kebutuhan untuk memaksimalkan manfaat dari sumber daya yang
terjangkau.
Jenis argumentasi yang digunakan dalam paragraf di atas adalah induktif. Argumentasi
induktif membangun suatu kesimpulan yang umum berdasarkan pada premis-premis atau
observasi khusus. Dalam paragraf tersebut, kesimpulan yang diambil tentang hubungan
antara penghasilan dan gaya hidup mahasiswa tidak diumumkan secara langsung, tetapi
ditarik berdasarkan pada serangkaian pengamatan dan contoh kasus spesifik.

Alasan Argumentasi Induktif:

​ Observasi Khusus ke Umum:


● Premis-premis di paragraf tersebut berupa pengamatan khusus mengenai
perilaku mahasiswa dengan penghasilan tinggi dan rendah di lingkungan
universitas.
● Contohnya, pengamatan bahwa mahasiswa berpenghasilan tinggi sering
berkumpul di coffee shop premium dan mahasiswa berpenghasilan rendah
lebih suka berkumpul di area kampus dengan fasilitas gratis.
​ Pembuktian Melalui Contoh Spesifik:
● Pengaruh penghasilan terhadap pilihan gaya hidup diilustrasikan melalui
contoh-contoh kasus, seperti kehadiran mahasiswa berpenghasilan tinggi di
coffee shop dan mahasiswa berpenghasilan rendah di area kampus.
​ Kesimpulan Umum dari Pengamatan:
● Kesimpulan yang diambil adalah kesimpulan umum yang mencerminkan
hubungan antara penghasilan dan gaya hidup mahasiswa secara menyeluruh,
berdasarkan serangkaian pengamatan spesifik.
​ Keterbukaan terhadap Faktor Lain:
● Dalam argumentasi induktif, terdapat keterbukaan terhadap kemungkinan
faktor lain yang dapat mempengaruhi gaya hidup mahasiswa, seperti faktor
lingkungan sosial.

Anda mungkin juga menyukai