Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA DITINJAU DARI MOTIF

BERTRANSAKSI PADA MAHASISWA S1 PENDIDIKAN EKONOMI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

PROPOSAL

Oleh :

AFI MASITHOH
20210016

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2021/2022
ANALISIS PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA DITINJAU DARI MOTIF
BERTRANSAKSI PADA MAHASISWA S1 PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

PROPOSAL

Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Metodologi


Penelitian

Oleh :
AFI MASITHOH
20210016

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2021/2022
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan membelanjakan penghasilan untuk berbagai barang atau
jasa guna memenuhi kebutuhan manusia disebut kegiatan konsumsi.
Kebutuhan manusia yang sangat penting untuk dipenuhi melalui kegiatan
konsumsi tentu saja ialah kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok. Akan
tetapi, kebutuhan masyarakat semakin berkembang seiring dengan
perkembangan jaman dan peningkatan pendapatan yang diterima.
Manusia bukan hanya dituntut untuk memenuhi kebutuhan dasar saja,
tetapi juga menyangkut kebutuhan lainnya seperti kebutuhan kesehatan,
pendidikan, komunikasi, transportasi dan lain sebagainya.
Menurut Ancok (dalam Nuansa Psikologi Pembangunan, 1995)
perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang tidak dapat menahan
keinginannya untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan tanpa melihat
fungsi utama dari barang tersebut. Definisi tersebut menunjukkan bahwa
individu yang berperilaku konsumtif akan cenderung membeli barang
berdasarkan keinginan dari pada kebutuhan.
Menurut Jatman yang dikutip Yustisi (2009) mengatakan bahwa
remaja sebagai salah satu golongan dalam masyarakat yang tidak
terlepas dari pengaruh perilaku konsumtif, sehingga remaja menjadi
sasaran dari berbagai produk perusahaan. Remaja adalah seseorang
yang berada pada rentang usia 12-21 tahun dengan pembagian menjadi
tiga masa, yaitu masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja tengah 15-
18 tahun, dan masa remaja akhir 18-21 tahun. Mahasiswa yang masih
dapat dikatakan remaja cenderung memiliki perilaku konsumtif yang
didasari karena belum menemukan jati diri, tentang bagaimana
seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan sehingga mereka mengikuti
bagaimana lingkungan sekitarnya berperilaku.
Motif mereka bertransaksi juga dipengaruhi oleh rasionalitas
mereka dalam berkonsumsi bahwa variabel harga, kualitas, pelayanan,
dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian masyarakat.
Konsumen di pedesaan lebih mementingkan 'Kualitas' dari merek-merek
yang mereka beli daripada pengaruh normatif atau daya tarik
sosial di media masa. Hal tersebut berlaku di segala lapisan konsumen
pada saat mereka memutuskan untuk berkonsumsi
Salah satu lapisan konsumen dalam melakukan kegiatan
konsumsi adalah remaja. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok
konsumen remaja. Kegiatan konsumsi mahasiswa disamping untuk
keperluan kuliah, kegiatan konsumsi juga dilakukan untuk menunjang
penampilan dengan membeli barang, misalnya konsumsi make up,
pakaian, jam tangan, sepatu, tas, serta gadget. Hal ini menunjukkan
bahwa kebutuhan manusia tidak hanya mengenai kebutuhan seputar
sandang, pangan, papan (primer). Kebutuhan manusia tersusun dalam
suatu hierarki. Tingkat kebutuhan yang paling rendah ialah kebutuhan
fisiologis ada pula kebutuhan akan harga diri dan tingkat yang tertinggi
ialah kebutuhan akan perwujudan diri. Bahkan saat ini, pergi ke salah
satu tempat makan bukan dikarenakan cita rasa makanannya yang tinggi
namun karena ingin mendokumentasikannya saat sedang direstoran
tersebut dan dipublikasikan di media sosial.
Perilaku konsumsi mahasiswa bisa dilihat dari seberapa banyak
mereka menggunakan pendapatan (uang saku) mereka untuk memenuhi
hasrat berbelanja mereka dan seberapa banyak yang mereka gunakan
untuk kebutuhan yang benar- benar harus dipenuhi. Kelompok konsumen
remaja khususnya mahasiswa putri biasanya mudah terbujuk rayuan
iklan, terpengaruh ajakan teman cenderung boros dalam menggunakan
uangnya serta bertindak kurang realistis. Mahasiswa putri cenderung
mempunyai jiwa yang labil dibanding mahasiswa laki-laki serta kelompok
yang relatif lebih mudah dipengaruhi budaya konsumerisme. Dari segi
penampilan mahasiswa putri Prodi S1 Pendidikan Ekonomi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Metro cukup
menarik. Penampilan yang menarik tidak lepas dari make-up, perawatan
kecantikan serta model pakaian yang modis dan cenderung mengikuti
tren. Dari segi keperluan hiburan kegiatan yang sering dilakukan dalam
mengisi waktu luang mahasiswa putri Prodi S1 Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Metro adalah pergi ke pusat perbelanjaan, nongkrong, menonton bioskop,
karaoke, kuliner, dan pergi ke tempat wisata.
Berdasarkan fenomena yang ada penulis ingin mengkaji lebih
dalam penelitian dengan judul “Analisis Perilaku Konsumtif Mahasiswa
Ditinjau Dari Motif Bertransaksi Pada Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Metro”. Fokus masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana motif bertransaksi mahasiswa Prodi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Metro dalam berkonsumsi secara konsumtif.

B. Fokus Penelitian
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana motif bertransaksi dalam melakukan pembelian untuk
makanan?
b. Bagaimana motif bertransaksi dalam melakukan pembelian
produk fashion seperti baju, jilbab, dan tas?
c. Bagaimana strategi dalam mengalokasikan uang saku?

2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Menganalisis motif bertransaksi dalam melakukan pembelian
untuk makanan bagi mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi di
Universitas Muhammadiyah Metro.
b. Menganalisis motif bertransaksi dalam melakukan pembelian
produk fashion seperti baju, jilbab, dan tas bagi masasiswa S1
Pendidikan Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Metro.
c. Menganalisis strategi dalam mengalokasikan uang saku bagi
mahasisa S1 Pedidikan Ekonomi di Universitas Muhammadiyah
Metro.

C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah
Metro. Penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumtif
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro ditinjau dari motif
bertransaksi. Peneliti memilih Universitas Muhammadiyah Metro sebagai
lokasi penelitian karena Universitas Muhammadiyah Metro sebagai salah
satu Universitas yang mewadai mahasiswa dan banyak terdapat
mahasiswa yang bergaya hidup secara berlebihan. Peneliti telah
melakukan observasi dan melihat mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Metro saat ini bergaya hidup berlebihan. Peneliti juga berasal dari
Universitas Muhammadiyah Metro, sehingga memudahkan peneliti
apabila melakukan penelitian di Universitas Muhammadiyah Metro.
BAB II
KAJIAN LITERATUR

A. Motif Bertransaksi Dalam Melakukan Pembelian Untuk Makanan


Bertransaksi yang sering dilakukan oleh mahasiswi Prodi S1
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Metro dalam hal pembelian makanan diperoleh
informasi terdapat kelompok mahasiswa memilih tempat makan tertentu
dengan tujuan untuk mendokumentasikan ketika berada di tempat
tersebut maupun dipublikasikan di media sosial. Berikut cuplikan
wawancaranya.
Kalau pemilihan tempatnya untuk nongkrong tadi ya mungkin
saya pilih tempat yang enak, nggak terlalu rame terus biasanya
suasananya yang bagus terus tempatnya itu bagus buat selfie-
selfie sama teman-teman saya, ya buat saya update yang
namanya sekarang mbak ya sosial media itu kan banyak sekali
seperti Instagram, Facebook, WhatsApp kalua di instagram itu
kan biasanya buat snapgram gambar jadi ya saya pilih tempat-
tempat yang bagus biasanya itu kalau ke café saya suka yang
ada live musiknya kebetulan saya kan suka musik, jadi seperti itu.

E... semisal aku buka di instagram ada kuliner Metro yang terbaru
gitu ya aku datangin, di cafe apa gitu kan, aku tadi sudah bilang
kalau aku itu suka sosmed. Jadinya aku upload lokasi ku dimana,
terus di Instagram juga seperti itu. Jadi adalah standart-standart
khususnya seperti itu..... Yang bagus lah buat di upload, yang lagi
nge-hits, biar kita jadi anak hits gitu.

Dari pernyataan informan terlihat pada pergi ke tempat makan


bukan dikarenakan cita rasa makanannya yang tinggi melainkan karena
ingin mendokumentasikannya saat sedang di restauran maupun di cafe
tersebut dan dipublikasikan di media sosial. Dengan memberikan standar
tempat makan dan berfoto ketika berada di tempat makan tersebut dapat
memberikan simbol status agar kelihatan lebih keren dimata orang lain.

B. Motif Bertransaksi Ketika Melakukan Pembelian Produk Fashion


Seperti Baju, Jilbab, dan Tas
Motif bertransaksi dalam hal pembelian baju, jilbab, tas diperoleh
informasi terdapat mahasiswa yang melakukan pembelian karena adanya
pengaruh tren, teman, merek, iklan, diskon. Berikut hasil wawancara
dengan informan.
Kalau jilbab gitu kadang saya ngikutin tren mungkin sekarang kan
seperti ima ima terus kerudung ima itu, kerudung motif bunga-
bunga itu kan banyak ya itu di pasaran ya kadang saya juga beli
itu karena banyak yang pakai juga.

Selain karena alasan mengikuti tren, adanya pengaruh teman dan


iklan dalam pembelian juga dikemukakan mahasiswa Prodi S1
Pendidikan Ekonomi, berikut pernyataan dari salah satu informan.
Kadang iya mbak contohnya dulu pas teman saya jualan itu lo
mbak... Jims honey, merek Jims honey itu kan teman- teman
banyak yang beli jadi saya ikutan beli.
Beli di online shop saya pernah. Baju pernah mbak, sepatu juga
pernah karena gambarnya bagus, terus modelnya juga lagi
ngehits, harganya terjangkau juga mbak.

Hal ini dikarenakan adanya rasa malu apabila tidak mengikuti


mode serta keinginan untuk diterima di kolompok pertemanan yang
membuat mahasiswa menyesuaikan kegiatan konsumsi dengan
kelompok pertemanan dan terbawa arus tren yang berkembang. Hal
tersebut juga membuktikan mahasiswi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Metro tergolong konsumen dengan motif emosional dalam melakukan
pembelian.

C. Strategi Dalam Mengalokasikan Uang Saku


Pengaruh konsumsi keluarga juga terbukti berpengaruh dalam
kegiatan konsumsi mahasiswa, meskipun konsumen tidak lagi tinggal
bersama orang tua. Hal ini juga tergambar pada orang tua mahasiswa
Prodi S1 Pendidikan Ekonomi dalam mengajarkan anak menghemat uang
saku dan menabung. Berikut cuplikan wawancara yang menunjukkan
peran orang tua dalam mengajari anak dalam mengelola keuangan.
Pernah sih mbak. Ya paling banyak itu ibu ya. Ibu itu memberikan
nasehat tentang bagaimana saya untuk melakukan pengelolaan
keuangan saya seperti dikasih nasehat untuk tidak boros karena
kita juga sebagai orang perempuan harus bisa untuk mengatur
keuangan. Jadi memberikan nasehat agar saya ini tidak boros
kemudian menabung, membeli barang-barang yang memang
tidak menjadi suatu kebutuhan itu ya dikurangi, boleh membeli
barang- barang yang diinginkan namun kalau misalkan bener-
bener nggak butuh banget itu lebih baik uangnya ditabung dari
pada dihambur- hamburkan untuk membeli barang- barang yang
nggak berguna seperti itu.

Mahasiswa dengan rasionalitas tinggi umumnya akan mengatur


kegiatan konsumsinya agar tidak berlebihan sehingga mahasiswa ini
akan menerapkan beberapa strategi yang membuat pengeluarannya
terkontrol.
Jadi, saya rinci dulu kebutuhan. Misalnya saya list dulu kebutuhan
saya itu apa terus kemudian saya mengira-ngira mbak, biasanya
kalau kemarin itu sudah pernah belanja itu sudah tau gambaran
harganya itu berapa. Nah, dari situ nanti saya kira-kira harganya
itu mungkin sekitar sekian setelah saya rinci semuanya kan saya
bisa mengalokasikan berapa uang dari pendapatan saya, saya
gunakan untuk membeli kebutuhan tersebut seperti itu.

Mahasiswa dengan tingkat rasionalitas rendah justru berlaku


sebaliknya. Mahasiswi ini tidak membuat berbagai strategi agar
pengeluarannya tidak melebihi pendapatannya. Berikut hasil wawancara
dengan informan yang menggambarkan strategi yang diterapkan
mahasiswa putri Prodi S1 Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Metro dalam kegiatan
konsumsinya.
Nggak ada sih mbak soalnya apa ya, semisal kita enak-enak di
kampus tiba-tiba ada teman yang ngajak hang-out lah atau yang
apalah itu kan nggak pernah direncanakan. Jadinya kalau teman
sendiri yang ngajak kan nggak mungkin kita nolak kan. Yaudah
lah otomatis itu kan uang saku kita bakal keluar buat nongkrong.

(merencanakan sebelum berkonsumsi) Nggak pernah sama


sekali, dulu sih pernah yang awal- awal dulu itu ya. Misalkan
kaget sih, semisal dikirimi 2 juta tiba-tiba kok tinggal 750 ya baut
apa ya terus tak itung emang bener emang habisnya segitu,
yaudahlah padahal ngapain di itung toh emang habis, emang
bener kok buat keperluan sendiri. Jadi sekarang nggak pernah sih
aku catat-catat gitu.

Analisis mengenai strategi dalam mengalokasikan uang saku


mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Metro menunjukkan bahwa terdapat
mahasiswa yang membuat strategi konsumsi dengan pembuatan
perencanaan dan mahasiswa tanpa perencanaan konsumsi. Hal tersebut
juga didukung oleh peran orang tua dalam mengarahkan pengelolaan
uang saku yang diberikan.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik,
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian fenomenologi. Penelitian dilakukan dengan mengambil data
melalui wawancara, untuk memperoleh data pendukung untuk melengkapi
informasi tambahan dengan menggunakan studi dokumentasi. Penelitian ini
menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara semiterstruktur, artinya
dalam pelaksanaan wawancara peneliti bebas tetapi peneliti tetap membawa
pedoman yang berisikan hal-hal yang akan ditanyakan atau pedoman
wawancara. Selanjutnya dilakukan wawancara secara mendalam kepada
informan dalam penelitian ini.
Dokumentasi dilakukan dengan mengambil gambar dan rekaman suara
selama proses wawancara. Semua hasil dari kegiatan pelaksanaan ini akan
dikumpulkan dengan baik guna dilakukan analisis terhadap data yang
diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Apabila data yang diperoleh masih
dirasa belum lengkap, peneliti kembali ke lapangan untuk melengkapi data
yang dibutuhkan.
Teknik pemilihan informan dengan menggunakan snowball sampling.
Informan yang dimaksud peneliti adalah mahasiswa putri Prodi Pendidikan
Ekonomi yang masih aktif dan sering pergi keluar bersama teman untuk
mengisi aktivitas waktu luang.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang analisis prilaku konsumtif mahasiswa Pendidikan
Ekonomi ini di laksanakan di Universitas Muhammadiyah Metro. Kegiatan
penelitian ini dimulai sejak disahkannya proposal penelitian serta surat ijin
penelitian.

C. Objek Penelitian
Objek penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian yang
ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada obyek penelitian ini,
peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang
(actors) yang ada pada tempat (place) tertentu (Sugiyono, 2007:215).
Objek dari penelitian ini adalah analisis perilaku konsumtif mahasiswa
pendidikan ekonomi ditinjau dari motif bertransaksi di Universitas
Muhammadiyah Metro.

D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinya
sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud sumber data
dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Untuk mendapat
data yang tepat maka perlu ditentukan informan yang memiliki kompetensi
dan sesuai dengan kebutuhan data (purposive). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bentuk perilaku konsumtif mahasiswa, dan faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa ditinjau dari motif bertransaksi.
Oleh karena itu, diperlukan subjek yang memenuhi parameter yang dapat
mengungkap hal di atas sehingga memungkinkan data dapat diperoleh.
Subjek penelitian yang dianggap memenuhi karakteristik yaitu mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Metro.
1. Mahasiswa adalah sebutan untuk seseorang yang tengah menempuh
pendidikan di sebuah universitas, sekolah tinggi, hingga akademi.
Meskipun begitu, tidak semua orang dapat menjadi seorang mahasiswa
karena berbagai hambatan tertentu. Mahasiswa yang dimaksud adalah
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro yang
masih aktif.
E. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian fenomenologi. Penelitian dilakukan dengan mengambil data
melalui wawancara, untuk memperoleh data pendukung untuk melengkapi
informasi tambahan dengan menggunakan studi dokumentasi. Penelitian ini
menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara semiterstruktur, artinya
dalam pelaksanaan wawancara peneliti bebas tetapi peneliti tetap membawa
pedoman yang berisikan hal-hal yang akan ditanyakan atau pedoman
wawancara. Selanjutnya dilakukan wawancara secara mendalam kepada
informan dalam penelitian ini.
Dokumentasi dilakukan dengan mengambil gambar selama proses
wawancara. Semua hasil dari kegiatan pelaksanaan ini akan dikumpulkan
dengan baik guna dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh selama
pelaksanaan penelitian. Apabila data yang diperoleh masih dirasa belum
lengkap, peneliti kembali ke lapangan untuk melengkapi data yang
dibutuhkan.
Teknik pemilihan informan dengan menggunakan snowball sampling.
Informan yang dimaksud peneliti adalah mahasiswa S1 Prodi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Metro yang masih aktif dan sering pergi keluar bersama
teman untuk mengisi aktivitas waktu luang. Analisis data menggunakan
reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

http://journal2.um.ac.id/index.php/jpe/article/view/1621/904
http://repository.uinjambi.ac.id/4311/1/EES160338%20Analisis%20Perilaku
%20Konsumsi%20Generasi%20Milenial%20dalam%20Mengikuti%20Trend
%20Fashion%20Hijab%20%28Studi%20pada%20Mahasiswi%20Fakultas
%20Ekonomi.pdf
https://katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61ef7e4f41753/memahami-arti-
konsumtif-indikator-faktor-dan-dampaknya
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article/view/48717
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

RIWAYAT HIDUP

Identitas diri

Nama : Afi Masithoh

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 26 Desember 2001

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Jl. Lintas Sumatera, Perumnas Rakata Residen


No

11, Rt 01 Rw 01, Gunung Sugih, Lampung Tengah

Kode Pos 34811

No. Telp/Hp : 0822-7885-4997

Email : afimasithoh27@gmail.com

Pendidikan Formal

TK Gula Putih Mataram Tahun Lulus 2008

MI 1 Subulussalam Tahun Lulus 2014


SMPN 1 Abung Semuli Tahun Lulus 2017

SMAN 1 Kedungreja Tahun Lulua 2020

Pengalaman Organisasi

PMR (Anggota) Tahun 2015

HPPA (Bendahara 3) Tahun 2018

HIMADIKMI (Anggota Bidang SDM) Tahun 2021

Lampiran 2

Wawancara 1

Sovi Rosita Aprianti

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi/4

Wawancara : Rabu, 8 Juni 2022

Daftar Pertanyaan :

1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan prilaku konsumtif?


2. Menurut anda apakah yang menjadi tolak ukur seseorang berprilaku
konsumtif?
3. Menurut anda bagaimanakah anda menyikapi prilaku konsumtif tersebut?
4. Menurut anda bagaimanakah prilaku konsumtif tersebut bisa terjadi?
5. Mengapa anda lebih memilih belanja ke online shop?
6. Siapakah yang mengenalkan anda dengan online shop?
7. Berapa kali anda belanja online shop ( dalam harian atau mingguan )
8. Uang dari mana yang anda pakai untuk berbelanja tersebut?
9. Mengapa anda lebih suka kumpul dengan teman anda di cafe?
10. Apa yang membuat anda tertarik untuk kumpul di cafe?

Lampiran 3

Wawancara 2

Intan Sari

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi/2

Wawancara : Jumat, 10 Juni 2022

Daftar Pertanyaan :

1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan prilaku konsumtif?


2. Menurut anda apakah yang menjadi tolak ukur seseorang berprilaku
konsumtif?
3. Menurut anda bagaimanakah anda menyikapi prilaku konsumtif tersebut?
4. Menurut anda bagaimanakah prilaku konsumtif tersebut bisa terjadi?
5. Mengapa anda lebih memilih belanja ke online shop?
6. Siapakah yang mengenalkan anda dengan online shop?
7. Berapa kali anda belanja online shop ( dalam harian atau mingguan )
8. Uang dari mana yang anda pakai untuk berbelanja tersebut?
9. Mengapa anda lebih suka kumpul dengan teman anda di cafe?
10. Apa yang membuat anda tertarik untuk kumpul di cafe?

Lampiran 4

Wawancara 3

Adella Cyntia Putri

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi/4

Wawancara : Sabtu, 11 Juni 2022

Daftar Pertanyaan :

1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan prilaku konsumtif?


2. Menurut anda apakah yang menjadi tolak ukur seseorang berprilaku
konsumtif?
3. Menurut anda bagaimanakah anda menyikapi prilaku konsumtif tersebut?
4. Menurut anda bagaimanakah prilaku konsumtif tersebut bisa terjadi?
5. Mengapa anda lebih memilih belanja ke online shop?
6. Siapakah yang mengenalkan anda dengan online shop?
7. Berapa kali anda belanja online shop ( dalam harian atau mingguan )
8. Uang dari mana yang anda pakai untuk berbelanja tersebut?
9. Mengapa anda lebih suka kumpul dengan teman anda di cafe?
10. Apa yang membuat anda tertarik untuk kumpul di cafe?

Anda mungkin juga menyukai