Dera kini sedang duduk santai sambil menonton tv, tadi
dia mendapatkan telfon dari suaminya bahwa dia akan pulang malam ini, Dera yang sudah siap dengan lingerie satin yang ia gunakan untuk menunggu kedatangan rras malah mendapatkan kekecewaannya, saat rras pulang dia hanya memberikan kecupan di kening dera dan langsung tertidur, padahal nafsu dera sudah memuncak, dan dengan terpaksa dia kembali memuaskan dirinya sendiri dengan jari tangannya, tapi dera belum merasa puas meskipun sudah keluar, dia ingin yang lebih besar untuk memuaskan memeknya, dera memastikan bahwa mas rras sudah tertidur pulas sebelum dia keluar, dengan masih mengunakan lingerie satinnya dera pergi keluar, Ketika dia baru sampai didepan gerbang, dera dikagetkan dengan suara seseorang. "Mbak dera" sapa seorang pria yang baru saja keluar dari dalam mobilnya. "Oo-oh pak Arief" jawab dera gugup, saat pak Arief yang merupakan tetangga sebelah menyapanya. "Mbak dera lagi nunggu pak pars pulang?" Tanya pak Arief lagi, pria itu sambil mengamati penampilan dera. "Ii-iya pak, saya lagi nunggu mas rras" bohong dera, "pak Arief baru pulang" lanjut dera. "Iya mbak, soalnya di balai desa lagi banyak berkas yang harus saya kerjakan" ucap pak Arief tanpa melepaskan pandangannya dari tubuh dera, pak Arief menjilat bibirnya saat melihat penampilan dera yang begitu mengairahkan. "Mbak dera gak kedinginan, dengan pakaian yang seperti ini, nanti masuk angin loh" ucap pak Arief sambil mendekat kearah dera yang masih berdiri kaku. "Mbak dera tidak usah bohong sama saya, mbak mau kemana malam-malam dengan berpakaian begini, saya liat pak rras udah pulang" ucap pak Arief sambil melihat mobil rras yang sudah terparkir dipekarangan rumahnya. Dera bertambah gugup mendengar ucapan dari pak Arief, sebenarnya dia akan pergi ke pos ronda, untuk bertemu pak selamet yang kebetulan bagian ronda malam ini, tapi kayaknya dia akan mengurungkan niatnya. "Ii-itu saya mau nutup gerbang ko pak Arief, kan pak Arief tau sendiri sekarang banyak yang kemalingan" dalih dera, agar tetangganya ini tidak curiga. rak Arief mengangguk paham, kemudian dia semakin mendekat kearah dera, "saya tau kamu mau pergi ke pos ronda dan meminta mereka untuk mengilir memek binal ini" bisik pak Arief sambil memasukkan tangannya ke lingerie dera dan mengelus memeknya. Dera yang mendengar itu tentu saja terkejut, bagaimana pak Arief bisa tau, "bapak tau" tanya dera sambil mencoba menghentikan tangan pak Arief yang sedang mengelus memeknya. "Kebetulan waktu itu saya pulang malem, dan tak sengaja liat kamu sedang digilir di pos ronda tersebut, kamu tidak usah ngelak lagi dera, saya tau kelakuan binal kamu di belakang suami mu itu, dan jawab pertanyaan saya sekarang, kamu mau pergi ke pos ronda supaya mereka bisa mengilir memek binal mu ini iya kan?" Ucap pak Arief Dera masih mengelak, dia berusaha menyingkirkan tangan pak Arief dari selangkangan. "Jawab dera atau saya akan memberitahukan kelakuan jalang mu pada rras" ancam pak Arief. "Iya, saya akan pergi ke pos ronda" jawab dera cepat saat mendengar pak Arief akan memberitahukan nya pada mas rras, bagaimana pun mas rras tidak boleh tau tentang ini. "Kenapa, apa pak rras kurang memuaskan mu?" Tanya pak Arief, kemudian pak Arief memasukan jarinya kedalam memek dera yang sudah basah. "Enggak bukan begitu, aaaahh ssshh pak saya mohon cabut tangan nya" pinta dera saat merasakan kobelan jari pak Arief dalam memek nya. "Saya tau kamu menikmati nya dera, tidak usah malu, keluarkan kebinalan mu di depan saya" bisik pak Arief sambil terus mengocok memek dera mengunakan jarinya. "Tapi pak aaaahh ssshh di dalam ada mas rras aaaahh" dera merapatkan kedua kakinya saat kocokan pak Arief semakin cepat. "Kalau kamu tidak berisik, rras tidak akan tau, makanya kecilkan desahan mu dera" pak Arief menyingkap lingerie yang sedang dipakai oleh dera, sehingga dia dengan jelas melihat betapa indahnya memek milik istri muda dari pak rras tersebut. "Kamu tau dera, saya sudah sangat lama menginginkan kamu, dan juga saya sering membayangkan betapa enaknya memek ini jika disodok dengan kontol saya, seperti nya penantian saya malam ini terbayarkan" pak Arief tersenyum senang, dia semakin mempercepat kocokannya membuat dera mencengkram pundak pak Arief. "Aaaah ssshh pak mmhhpp aaahh saya mau keluar aaahh" dera sebisa mungkin agar tidak mendesah, tapi memeknya terasa sangat nikmat oleh kocokan jari pak Arief. Dan tak lama badan dera bergetar, memeknya mengeluarkan cairan yang begitu banyak hingga membanjiri jari Milik pak Arief. "Apa kamu yakin rras sudah tidur" tanya pak Arief sambil menjilati jari tangan nya yang penuh oleh cairan dera. "Iya, mas rras udah tidur" jawab dera sambil mengatur nafasnya. "Kalau begitu, lepas kan pakaian mu dera" perintah pak Arief Dera yang mendengar itu terkejut, "tapi pak ini diluar" jawab dera. "Saya tau dera, apa kita melakukan nya didalam rumah mu saja" ucap pak Arief sambil membuka ikatan pinggang yang dia pakai. "Enggak, jangan" jawab dera cepat, dengan ragu dia melepaskan lingerie yang dia pakai dak kini dia sudah bertelanjang bulat didepan pak Arief. "Tenang saja dera, kamu tau kan di daerah ini sepi setiap malam, jadi kamu tidak usah khawatir tentang itu" ucap pak Arief sambil meremas payudara milik Dera dan memainkan putingnya. Meskipun dera tau tentang hal itu tapi tetap saja dia merasa was-was, belum lagi sekarang ada suaminya dirumah dan pak Arief meminta melakukan didepan gerbang seperti ini membuat dera tidak tenang. "Sebelum kita mulai, kamu basahin dulu kontol saya dera" perintah pak Arief. Kemudian dera melihat kearah selangkangan pak Arief dan sedikit terkejut melihat ukuran milik pak Arief, kontol pria itu tidak terlalu panjang tetapi ukurannya sangat besar, dengan ragu dera berjongkok dan mengelus kontol tersebut. "Besar bukan?" Tanya pak Arief, saat dera memandangi kontolnya. "Ayo dera, saya tau kamu suka dengan ini" lanjut pak Arief sambil memukul wajah dera mengunakan kontolnya. Dengan perlahan dera mulai memasukan kontol tersebut kedalam mulutnya, dia mulai mencoba memaju mundurkan kepalanya, rasanya begitu aneh bagi dera, meskipun sudah sering merasakan punya mas rras, tetapi dera masih merasa aneh jika melakukan dengan orang lain. "Aaaah bagus dera aaaahh sedot terus kontol saya aaahh" rancau pak Arief sambil memejamkan matanya menikmati servis dari dera. Sambil terus menikmati kejantanan pak Arief dera meraba memeknya yang sudah kembali basah, dia mencoba menggesek klitoris nya mengunakan jari tangan nya saat memeknya tersebut terasa sangat gatal. Mmmpp mmhhpp Dera terus memaju mundurkan kepalanya sambil mengocok memeknya sendiri, dia merasa sudah sangat tidak tahan, memeknya ingin segera dipuaskan. "Aaaah ssshh pak Arief tolong cepat masukin saya aaahh" mohon dera. rak Arief tersenyum saat ke Binalan dera mulai keluar, dia membantu dera untuk kembali berdiri dan melihat tangan dera yang sedang mengocok memeknya sendiri. "Akhirnya sifat jalang mu keluar juga dera" ucap pak Arief sambil terus memperhatikan dera, "memohon lah yang lebih jelas dera" lanjut pak Arief. "Aaaah pak Arief saya mohon aaaahh masukin kontol bapak ke memek binal saya aaahh memek saya sudah tidak tahan ingin segera dimasukkan aaaahh" "Kamu ingin ini masuk ke memek kamu" goda pak Arief sambil memainkan kontol nya. "Iya aaahh masukkan kontol bapak ke memek saya" rancau Diana. Kemudian pak Arief menyenderkan dera ke gerbang, dan mengangkat sebelah kaki dera, lalu tanpa menunggu lama dia langsung memasukan kontol, membuat dera mendesah keenakan. "Gimana enak" tanya pak Arief sambil memperdalam sodokannya. "Iya enak aaaahh sodok memek saya yang kencang pak Arief" ucap Diana sambil mencengkram pagar yang menjadi penopang nya. rak Arief mulai mengerakan pinggulnya, dia bisa merasakan memek dera menjepit kontol nya, "aaaahh ssshh seperti yang sering saya bayangkan aaaahh memek kamu memek nikmat dera aaaahh" Mereka berdua terus beradu dalam kenikmatan satu sama lain tanpa menghiraukan keadaan sekitar, mereka benar-benar melakukannya didepan gerbang rumah milik dera, pak Arief terus memacu birahinya, meskipun sudah tua tetapi permainan nya mampu membuat dera mendesah kenikmatan di bawah kendalinya. "Aaaah enak aaaahh rak Arief memek saya enak" dera terus merancau kala gerakan pak Arief makin dipercepat. "Enakan mana sama punya suami mu dera aaaahh mmhhpp" tanya pak Arief. "runya pak Arief aaaahh mas rras sering cepat keluar aaahh" jawab dera. "Jadilah budak saya dera aaaahh ssshh aaaahh saya akan memberikan mu kenikmatan yang tidak pernah kamu dapatkan dari suamimu itu" ucap pak Arief menghasut dera, dia ingin benar-benar merasakan memek dera setiap dia menginginkan nya. "Iya saya mau aaaahh saya mau jadi budak pak Arief" jawab dera Tanpa pikir panjang, akibat dia diselimuti oleh gairah, dan dia tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. rak Arief melepaskan penyatuan mereka dan membalikkan dera guna menghadap jalan yang ada didepannya, lalu kembali memasukkan kejantanannya dari belakang. rlak plak plak "Bagus dera, mulai sekarang kamu akan menjadi budak nafsu saya aaahh kapanpun saya ingin merasakan memek ini kamu harus bersedia aaaahh" ucap pak Arief sambil menampar bokong milik dera. rak Arief merasakan memek dera semakin licin, seperti nya perempuan ini sudah keluar, "coba lihat jalan yang ada didepan kamu dera, coba kamu bayangkan kamu sedang disodok dan ditonton oleh banyak orang" Dera mulai membayangkan apa yang dikatakan oleh pak Arief, bagaimana rasanya jika dia yang sedang telanjang bulat dan menjadi tontonan banyak pria, dera mengigit bibirnya kala memeknya bertambah basah akibatkan membayangkan hal mesum tersebut. "Aaaahh saya suka pak Arief aaaahh saya suka mereka melihat saya yang sedang disodok oleh pak Arief" "Kamu benar-benar istri yang binal dera, suami kamu sedang terlelap kamu malah bersetubuh dengan pria lain, dasar jalang" pak Arief menjambak rambut dera, lalu dia semakin mempercepat sodokannya, suara penyatuan mereka terdengar jelas dikesunyian malam ini, tubuh mereka dipenuhi dengan keringat dan mereka tidak memperdulikan itu, yang mereka pedulikan hanyalah mendapatkan kepuasan satu sama lain. "Aaaah saya mau keluar pak Arief aaaahh enak aaaahh kontol pak Arief enak" ucap Diana. "Kita keluar sama-sama jalang, aaaahh ssshh aaaahh gila enak banget memek kamu dera aaaahh terima reju saja aaaahh" pak Arief mendesah panjang saat sudah mencapai orgasmenya, begitupun dengan badan dera yang bergetar hebat. Kemudian pak Arief melepaskan penyatuannya yang membuat dera tergeletak lemas dibawah. "Gimana udah puas memeknya?" Tanya pak Arief sambil memakai kembali celananya, dan dera hanya menganggukkan kepalanya. "Ingat mulai sekarang kamu adalah budak saya dera, memek mu itu harus selalu siap jika saya menginginkan nya paham" ucap pak Arief. "Iya, saya adalah budak pak Arief" jawab dera. "Bagus, kalau begitu masuk lah jika kamu tidak mau digilir sama orang yang sedang ronda, sebentar lagi waktunya mereka berkeliling" rak Arief membantu dera berdiri, kemudian dera dengan tertatih memasuki rumahnya, sedangkan pak Arief tersenyum saat berhasil menjadikan dera sebagai budak nafsunya.