Anda di halaman 1dari 11

CINTA BAHAGIA DAN LUKA

META SALSABILA (20)

@SALSABILLA872

Tepat hari ini adalah hari eniverseri ku dengan


kekasihku Reni. Aku ingin merayakan itu dengan dinner
makan malam bersamanya. Aku akan menyiapkan
semuanya dengan menawan agar malam eniverseriku
dengan Reni menjadi mewah, megah, dan tak terluapakn.
Saat menjelang sore nanti aku akan menjeput reni di
rumahnya.

Sore harinya saat aku bertandang kerumah Reni untuk


menjemputnya aku bertemu dengan ayahku pak gatot.
Aku sangat terheran dengan kedatangan ayahku ke
rumah kekasihku. Aku berusaha untuk tidak marah,
cemburu, dan malu dengan keberadaan ayahku disana.
Aku tetap melanjutkan tujuanku untuk menggajak Reni
dinner.

Dengan perasaan sedikit cemburu aku mencoba untuk


mengetuk pintu rumah Reni.

“permisi, Reni kamu di rumah? Ini aku syam” kataku


saat mengetuk pintu. Setelah beberapa lama reni dari
dalam rumah membukakan pintu. Setelah pintunya
terbuka kulihat wajah reni yang terkejut menatapku.
“mas syam, sini masuk” kata reni mempersilahkan aku
masuk.

“tumben mas ke sini sore-sore” tanya reni.

Akupun langsung mengatakan tujuanku kemari “aku


ingin mengajakmu makan malam, apa kamu lupa kalau
hari ini eniversery kita?” Tanyaku pada reni.

“ah ya aku ingat” ucap reni sedikit tak yakin. “Kalau


begitu aku akan bersiap siap dulu ya.”reni pun mulai
beranjak pergi kearah kamar mandi

“baiklah” jawabku. Aku pun menunggunya sambil


duduk, menyalakan pematik dan mulai menghisap
rokokku.pikiran ku pun kini tengah bergelut. Kenapa
ayahku kerumah reni?, dan ada perlu apa dia? terlihat
sekali ayahku kerumah reni dengan diam-
diam.memikirkan ini semua membuat ku sangat pusing.

Setelah beberapa lama menunggu reni.

“ayo mas aku sudah siap” kata reni membuyarkan


lamunan ku.

“wahhh kau sangat cantik dengan dress itu reni” aku


sangat terkesima dengan kecantikan kekasihku.

“bisa aja kamu mas” jawab reni. Renipun tersipu malu.


Saat di perjalan aku ingin sekali menanyakan sesuatu
kepada reni tapi aku takut reni marah lebih baik aku
tanyakan soal tadi setelah makan malam ini saja.

akhirnya kamipun sampai ke tempat tujuan,tangan ku


mulai menggandeng reni dan kami pun masuk ke dalam
tempat makan malam itu. Saat masuk dan menuju meja
yang sudah aku persiapkan kulihat reni sangatlah takjub
dan bahagia. Karena meja penuh dengan hidangan
makan malam yang cantik lilin yang tertata rapi saling
menyinari dan bunga mawar merah yang indah
menambah kesan romantis.

“wahhh syam ini sangat indah” kata reni.

“terimakasih syam, ini adalah makan malam kita yang


paling menawan dan tak akan terlupakan.”ucapnya lagi
dengan mata berbinar menatap hidangan diatas meja itu.

“sama sama reni aku juga sangat bahagia,kejutan ini tak


seberapa dibanding kebagiaan yang ku dapat darimu
selama ini .”

“aku berharap kita akan terus bersama selamanya sampai


maut memisahkan kita”ucapku tulus sambil mengelus
rambut halus reni.

Aku dan reni pun berpelukan dan sama sama bahagia.


Kami berdua berdansa dengan alunan musik yang
mengemma di seluruh penjuru cafe. kami berdua
menikmati kebahagian ini,sejenak melupakan semua
masalah dan makan malam bersama dengan senyuman
yang selalu terukir indah diwajah kami.

Saat selesai makan malam aku mengantarkan reni pulang


kerumahnya.

“terimakasih mas syam untuk makan malamnya aku


sangat bahagia”ucap reni kepadaku.

“sama sama kekasihku, aku pamit pulang dulu” pamitku


ke reni.

“iya syam hati-hati dijalan” ucap reni.

Diperjalanan pulang tak henti henti nya aku tersenyum


mengingat saat saat indahku bersama reni di cafe
tadi.bahkan aku sampai lupa menanyakan soal ayah
kepada reni.

Sampai rumah aku mengucapkan salam

“assalamualaikum pak, bu” ucapku.terlihat bapak dan


ibu duduk di depan televisi.

“waalaikummussalam”jawab kedua orantua ku.

“darimana saja kamu syam”tanya ayah kepadaku

“aku habis merayakan eniverseryku dengan reni yah”


jawabku kepada ayah.
Aku melihat gerak gerik ayah yang sangat tak biasa,
seperti ada yang disembunyikan.pikiran ku pun mulai
bercabang kemana mana.’haha apa yang kau pikirkan
syam,ingat dia ayahmu! Tak mungkin dia memiliki
hubungan spesial dengan pacarmu reni’ batinku dalam
hati.Daripada aku terus berpikir yang tidak tidak lebih
baik aku pergi ke kamar.

“aku pergi ke kamar dulu ya pak, buk”. Lalu aku pun


bergegas naik ke kamar,mulai mandi dan tak lupa
melaksanakan sholat lalu istirahat.

beberapa hari ini aku tidak bertemu dengan reni aku


hanya berkontak sms saja dengan dia. Karena kami
memiliki kesibukan masing-masing yang harus dijalani.
Dan hari ini kami berdua akan bertemu karena libur
bekerja. Saat aku akan pergi dan berpamitan kepada
orang tua ku aku melihat mimik wajah bapak ku yang
kurang bersahabat. Akan tetapi ia tetap memperbolehkan
aku pergi. Sesampainya di rumah reni,ku lihat dia tengah
duduk di depan rumahnya.

“maafkan aku,apakah kamu sudsh menunggu ku terlalu


lama”tanyaku pada reni

“tidak,bahkan aku saja baru duduk disini tadi”ucap reni

“baiklah kalau begitu,jadi kita pergi ke taman?”tanyaku

“tentu saja,mari”
kami berdua pun akhirnya berjalan di sekitar taman
dekat rumah reni. Saat diperjalanan reni memulai topik
dengan bertanya.

“mas Syam apakah kamu masih sayang dengan ku?”


Tanya reni kepadaku.

Aku pun menjawab “tentu saja sayang, mangapa tiba-


tiba kamu bertanya seperti itu?” tanyaku.

“ahh tidak aku hanya iseng bertanya” jawab reni


kepadaku. Setelah kami sampai di taman kami memilih
duduk di kursi sambil melihat banyak anak kecil lalu
lalang berlarian. Aku dan reni bercanda gurau dan saling
bertukar cerita. Kami sangat bahagia, aku dan reni saling
berpelukan membeli jajan yang reni mau. Seperti
sepasang kekasih yang sedang berkasmaran. Aku sangat
mencintai reni dan aku akan menikahinya jika sudah
waktu itu datang.

Hari menjelang petang akupun mengajak reni untuk


pulang. Reni mengiya kan dan kita berdua berjalan
beriringan menuju rumah reni. Sesampainya
mengantarkan reni pulang akupun pamit juga kepada
reni.

Sampainya aku dirumah, aku melihat bapak dan ibu


yang sedang makan malam.

“assalamualaikum pak, bu” salamku kepada mereka.


“waalaikummussalam nak, sudah pulang kamu” jawab
ibuku.

“iya bu” aku melihat raut wajah bapak yang tidak enak
dipandang. Bapak nampak kesal dengan kepulanganku.
Aku mencoba untuk biasa saja lalu aku berpamitan untuk
ke kamar. Akan tetapi saat aku akan pergi bapak dengan
tiba-tiba berucap.

“bisa kah kau memutuskan kekasihmu itu”. Akupun


terkaget. Dengan tenang aku bertanya kepada bapak.

“apa maksud bapak,apakah salah jika aku berpacaran


dengan reni?”tanyaku.

“aku tidak suka jika engkau dengan reni dan aku akan
menjodohkan mu dengan wanita pilihan ku dan ibumu.”
Kata bapaku.

Akupun sangat terkejut“apakah aku anak kecil sampai-


sampai aku harus dijodohkan, aku bisa mencari
pendamping hidup sendiri pak dan reni adalah
pendamping hidup yang tepat untuk ku.” Bicaraku
sedikit tidak suka dengan pembahasan ini. Setelah itu
akupun bergegas kekamarku. Dengan marah yang sangat
memuncak aku menutup pintu dengan kencang.

Aku memikirkan perkata bapaku sampai aku tertidur.


Saat aku terbangun menjelang pagi aku bergegas
menunaikan ibadah sholat subuh. Setelah itu aku
bergegas untuk berangkat kerja. Hinnga sore hari datang
waktu pulang tiba. Aku mendapat pesan dari kekasihku
reni.

Reni

“mas syam bisa kita bertemu sebentar di taman dekat


rumahku”

Setelah membaca pesan itu aku bergegas ketaman dekat


rumah reni. Sesampainya di sana aku melihat reni yang
ternyata sudah menungguku. Aku tiba dan duduk di
sampingnya. Tanpa basa basi reni tiba-tiba berbicara.

“apakah kau sudah mendengar perkataan dari bapakmu”


kata reni.

“ya” aku menjawab.

“apakah kita harus pergi dari sini dan menikah” kataku.

“tidak aku tidak mau” kata reni dengan menahan air


matanya.

“mengapa kau tidak mau apakah kau tidak cinta


kepadaku sekarang” kataku.

“tidak begitu syam” kata reni dengan sudah menangis


tersendu-sendu.

“lalu kenapa reni, aku sangat sayang denganmu aku akan


dijodohkan dengan wanita lain” ucapku dengan sendu.
“kita pikirkan sekali lagi masalah ini, aku mau pulang.”
Ucap reni dengan mengusap air mata.

Setelah aku mengantarkan pulang reni. Dan aku


sampai rumah dengan lesu. Aku ingin berbicara dengan
bapak. Dan ternyata bapak ada di ruang tamu.

“aku tidak mau dijodohkan aku akan mencari teman


hidupku sendiri, bapak tidak berhak mengatur itu
sekarang” kataku dengan sedikit emosi.

“kamu jangan durhaka dengan bapakmu syam, aku tidak


suka jika kau dengan reni karena keluarga reni pernah
mempermalukan keluarga kita di depan semua warga
desa. Dan bapak tidak suka.”

“itu kan dulu pak” kata syam.

“sama saja syam, mereka telah mempermalukan kita”


kata ibu syam.

“ibu aku sangat cinta dengan reni bu” kataku memohon.

“tidak kamu tidak boleh menjalin hubungan dengan reni


lagi, jika kamu tidak ingin mempermalukan keluarga kita
lagi maka jauhi reni dengan keluarganya.” kata bapak.

Akupun langsung naik ke atas kamar ingin


menyegarkan diri dengan mandi. Aku sangat frustasi,
hampir sampai sepertiga malamaku memikir ini semua.
Sampai pada akhirnya aku mengikuti kata hatiku sendiri.
Di keesokan harinya aku menghubungi reni untuk
bertemu di taman. Sesampainya aku ditaman ternyata
reni sudah ada di situ dan akupun memulai pembicaraan.

“sebaiknya kita berpisah saja, karna aku menuruti apa


kata bapaku” ucapku kepada reni.

Reni pun terkejut dengan penuturan syam. “kenapa kau


tiba-tiba seperti ini” kata reni.

“Aku akan memutuskan hubungan ini dan aku akan


pergi karena aku tidak mau membuat malu keluargaku”
kataku dengan tegas.

Renipun hanya pasrah dan menerima semua ini karena


memang ini semua salah keluarga dirinya. Setelah itu
aku bergegas pulang tanpa berpamitan.

“maafkan aku reni” ucapku di dalam hati.

Sesampainya dirumah aku langsung berbicara dengan


bapak.

“bapak aku sudah memutuskan reni, akan tetapi aku akan


pergi keluar kota untuk bekerja, hentikan perjodohanku,
akuakan pindah dinas di luar kota.”

“kenapa kamu ingin kerja merantau” tanya bapaku.

“karena aku akan melupakan reni dan mencari


pendamping hidupku sendiri” kataku kepada bapak.
Bapak dan ibukupun pasrah mereka merestuiku untuk
merantau. Akupun mulai mengurus semuanya untuk
kepergianku. Dan aku akan mencoba mengihklaskan
semua dengan lapang.

Anda mungkin juga menyukai