Anda di halaman 1dari 43

IDENTIFIKASI RISIKO DAN

PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO
KERUGIAN

STIE Mulia Pratama


ahmadskj

1
Konten
• Inputs identifikasi risiko
• Alat dan teknik identifikasi risiko
• Output identifikasi risiko
• Prinsip-prinsip pengidentifikasian
risiko
• Pengertian daftar kerugian potensiil
• Kerugian atas harta
• Tanggung jawab atas kerugian
pihak lain
2
PENDAHULUAN
INPUTS Tools Techniques Outputs

1. Risk management plan 1. Documentation Risk register


2. Cost management pln reviews
3. Schedule management 2. Information
plan Gathering
4. Quality management plan Techniques
5. Human Resource 3. Checklist Analysis
Management Plan 4. Assumptions
6. Scope Baseline Analysis
7. Activity Cost Estimates 5. Diagramming
8. Activity Duration Techniques
Estimates 6. SWOT Analysis
9. Stakeholder Register 7. Expert Judgment
10.Project Documents
11.Procurement Documents
12.Enterprise Environmental
Factors
13.Organizational Process
Assets 3
INPUTS IDENTIFIKASI RISIKO
1.Risk Management Plan
Memetakan rencana manajemen risiko yang
akan dijalankan, untuk mengidentifikasi
risiko pada kegiatan proyek. Meliputi
metodologi, penugasan peran dan tanggung
jawab, penganggaran, jadwal, kategori dan
dampak risiko, format pelaporan serta
pelacakan risiko.
2. Cost Management Plan
Manajemen proyek yang menjelas-kan
rencana, estimasi dan pengen-dalian biaya
proyek. 4
INPUTS IDENTIFIKASI RISIKO
3. Schedule Management Plan
Penting untuk mengetahui kampan mulai
dan berakhirnya kegiatan, serta hambatan-
hambatan yang terjadi, serta
konsekwensinya.
4. Quality Management Plan
Menjelaskan bagaimana manajemen mutu
akan dilaksanakan. Tim mana-jemen
proyek harus memenuhi per-syaratan mutu
atau kualitas yang sudah ditetapkan untuk
proyek.
5
INPUTS IDENTIFIKASI RISIKO
5. Human Resource Management Plan
menjelaskan bagaimana sumber daya
manusia proyek harus didefini-sikan dan
dikelola dengan baik.
6. Scope Baseline
Menjelaskan tentang lingkup/cakupan
proyek dan struktur kerja yang lebih rinci
yang disebut dengan Work Breakdown
Structure (WBS). Berisi asumsi-asumsi
proyek yang mengandung ketidakpastian
yang harus dievaluasi sebagai risiko yang
potensial di dalam proyek. 6
INPUTS IDENTIFIKASI RISIKO
7. Activity Cost Estimates
Menjelaskan tentang penilaian kuantitatif
dari kemungkinan biaya yang diperlukan
untuk menyelesai-kan proyek yang telah
dijadwalkan.
8. Activity Duration Estimates
Menjelaskan tentang penilaian kuantitatif
dari kemungkinan waktu yang diperlukan
untuk menyelesai-kan proyek yang telah
dijadwalkan.

7
INPUTS IDENTIFIKASI RISIKO
9. Stakeholder Register
Menjelaskan tentang informasi dari
pemangku kepentingan yang berguna
dalam mengidentifikasi risiko. Informasi
tersebut juga dapat menunjukkan bahwa
pemangku kepentingan turut berpartisipasi
selama proses identifikasi risiko.
10.Project Documents
Sumber informasi kepada tim proyek guna
membantu mengidentifikasi risiko proyek
agar dapat mengambil keputusan dengan
tepat. 8
INPUTS IDENTIFIKASI RISIKO
11.Procurement Documents
Sebagai masukan utama untuk proses
identifikasi risiko, apabila proyek
membutuhkan pengadaan sumber daya
eksternal.
12.Enterprise Environmental Factors
Faktor lingkungan perusahaan meliputi
informasi yang dipublikasikan termasuk data
komersial, studi akademis, daftar periksa
yang dipublikasikan, budaya organisasi,
sumber daya secara geografis, peraturan
pemerintah, kondisi pasar, iklim politik dan
9
lain sebagainya.
INPUTS IDENTIFIKASI RISIKO
13. Organizational Process Assets
Dua kategori aset proses organisasi:
• Proses dan prosedur, meliputi peren-canaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan
pengendalian serta penutupan proyek
• Basis pengetahuan perusahaan, meliputi
standar dan kebijakan, data keuangan, data
manajemen serta file-file historis.

10
ALAT DAN
TEKNIK IDENTIFIKASI RISIKO
Disesuaikan berdasarkan sasaran, jenis
dan kondisi risiko dalam meme-ngaruhi
suatu proyek, alat itu:
1. Documentation Reviews
2. Information Gathering Techniques
3. Checklist Analysis
4. Assumptions Analysis
5. Diagramming Techniques
6. SWOT Analysis
7. Expert Judgment
11
ALAT DAN
TEKNIK IDENTIFIKASI RISIKO
1. Documentation Reviews
Meninjau dan memeriksa kelengkapan
dokumen untuk memastikan proyek sesuai
aturan dan prosedur.
2. Information Gathering Techniques
Menghimpun informasi dan data melaui
metode yang tepat dan akurat. Melaui:
• Brainstorming(mencari solusi bersama)
• Delphi (Pendapat ahli dan pakar)
• Wawancara(pada yang terlibat)
• Root Cause Analysis(RCA) Mencari akar
masalah penyebab 12
ALAT DAN
TEKNIK IDENTIFIKASI RISIKO
3. Checklist Analysis
Melakukan inventarisasi daftar risiko yang
pernah dan menganalisis kemungkinan
terjadi. Serta melalukan evaluasi.
4. Assumptions Analysis
Identifikasi risiko berdasarkan serangkaian
hipotesis, skenario atau asumsi-asumsi
yang telah dikembangkan. Mengeksplorasi
validitas asumsi risiko proyek dari ketidak
akuratan, ketidak stabilan, inkonsistensi,
atau ketidak lengkapan asumsi.
13
ALAT DAN
TEKNIK IDENTIFIKASI RISIKO
5. Diagramming Techniques
Identifikasi risiko dengan membuat
diagram risiko, menggunakan teknik:
• Diagram Sebab dan Akibat.
• Diagram Alir Sistem atau Proses.
• Diagram Pengaruh.
6. SWOT Analysis
7. Expert Judgment
Pertimbangan ahli dan pengamalan dari
pimpinan untuk memutuskan tindakan.

14
OUTPUT IDENTIFIKASI RISIKO

Menghasilkan daftar risiko berupa dokumen


yang mencatat hasil identifikasi risiko dan
tanggapan risiko potensial yang digunakan
oleh manajer proyek untuk memantau proses
manajemen risiko. Termasuk langkah-langkah
untuk mengatasinya.

15
PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO
KERUGIAN

• PRINSIP-PRINSIP PENGIDENTIFIKASIAN
RISIKO
• PENGERTIAN DAFTAR KERUGIAN
POTENSIIL
• KERUGIAN ATAS HARTA
• TANGGUNG JAWAB ATAS KERUGIAN
PIHAK LAIN

16
PRINSIP-PRINSIP
PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO
1. Pengertian
Pengidentifikasian risiko adalah suatu
proses yang dilakukan oleh perusahaan
secara sistematis dan terus menerus
mengidentifikasi property, liability dan
personel exposures sebelum terjadinya
peril.
Jadi yang diidentifikasi adalah peril yang
dapat menimpa harta milik dan perusaha-
an serta kewajiban yang menimbulkan
kerugian. Sebagai dasar untuk menyusun
strategi mengatasi risiko. 17
PRINSIP-PRINSIP
PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO
2. Manfaat Daftar Kerugian Potensiil
a. Mengingatkan Manajer Risiko tentang
kerugian yang dapat menimpa bisnisnya.
b. Tempat mengumpulkan informasi yang
menggambarkan dengan cara apa dan
bagaimana bisnis-bisnis khusus yang
dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi
risiko potensiil yang dihadapi.
c. Bahan pembanding dalam mereview dan
mengevaluasi program penanggulangan
risiko yang telah dibuat, mencakup premi
yang sudah dibayar. 18
PRINSIP-PRINSIP
PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO
3. Klasifikasi Kerugian Potensiil
a. Kerugian atas harta kekayaan (property
exposures) Yang meliputi:
• Langsung dapat dihubungkan dengan
biaya penggantian atau pergantian.
• Tidak dapat secara langsung dihubung-
kan dengan periil yang terjadi, kerugian
yang diakibatkan oleh rusaknya barang
yang terkena peril.
• Atas pendapatan, misalnya sebagai
akibat tidak berfungsinya alat produksi.
Karena terkena peril. 19
PRINSIP-PRINSIP
PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO
b. Kerugian berupa kewajiban kepada pihak
lain (ilability losses/exposures),seperti
ganti rugi.
c. Kerugian personil (personnel losses/
exposures), akibat peril yang menimpa
personil atau karyawan perusahaan
(termasuk keluarganya) yang menjadi
tanggungjawab perusahaan.
Manajer risiko harus selalu mengevaluasi
dan mengikuti perkembangan potensi-
potensi risiko diatas.
20
PRINSIP-PRINSIP
PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO
4. Metode Pengidentifikasian Risiko
a.Menggunakan daftar pertanyaan
(questioner) untuk menganalisa risiko
yang dari jawaban-jawaban terhadap
pertanyaan.
b.Menggunakan laporan keuangan, yaitu
dengan menganalisa neraca, laporan
pengoperasian dan catatan-catatan
pendukung lainnya.
c. Membuat flow-chart aliran barang mulai
dari bahan mentah sampai barang jadi.
21
PRINSIP-PRINSIP
PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO
d. Inspeksi langsung di tempat dilakukannya
operasi/aktivitas perusahaan.
e. Mengadakan interaksi dengan departe-
men/bagian-bagian dalam perusahaan.
f. Mengadakan interaksi dengan pihak luar,
baik perorangan atau lembaga.
g. Menganalisa kontrak-kontrak yang telah
dibuat dengan pihak lain.
h. Menganalisa catatan/statistik mengenai
bermacammacam kerugian yang pernah
diderita.
i. Menganalisa lingkungan Perusahaan. 22
PENGERTIAN DAFTAR KERUGIAN
POTENSIIL
Kegiatan mengidentifikasi risiko akan meng-
hasilkan suatu daftar mengenai kerugian
potensiil, baik yang mungkin menimpa
bisnisnya. Daftar ini disebut daftar kerugian
potensiil/check list.
Sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam
menentukan kebijakaan pengendalian risiko:
1) Kerugian atas harta (property losses),
2) Kerugian berupa kewajiban kepada pihak
ketiga (liability losses),
3) Kerugian personil (personal losses). 23
KERUGIAN ATAS HARTA

1. Pembagian Jenis Harta


a. Benda tetap (real estate), yaitu harta
yang terdiri dari tanah dan bangunan
yang ada di atasnya.
b. Barang bergerak (personal property),
yaitu barang-barang yang tidak terikat
pada tanah.
2. Penyebab Kerugian
a. Bahaya pisik, kebakaran, gempa dll.
b. Bahaya sosial, ulah manusia
c. Bahaya ekonomi, harga, persaingan
24
KERUGIAN ATAS HARTA

3. Macam-macam Kerugian Atas Harga


a. Kerugian langsung dikaitkan dengan
peril yang menimpa harta.
b. Kerugian tidak langsung yang
disebabkan oleh berkurangnya nilai,
kerusakan atau tidak berfungsinya
barang lain selain yang terkena peril.
c. Kerugian net income (pendapatan
dikurangi biaya). Membengkaknya
biaya, mesin dan peralatan tidak
berfungsi.
25
KERUGIAN ATAS HARTA

4. Subjek Kerugian Harta


• Pengertian harta disini merupakan sekum-
pulan hak yang berasal dari bagian aset
nyata, yang juga memiliki nilai ekonomis
yang pasti.
• Hak juga dapat berkaitan dengan aset
yang masih dikuasi oleh pihak lain. Oleh
karena itu manajer risko harus memahami
jenis-jenis kepemilikan hak.

26
KERUGIAN ATAS HARTA

• Berkaitan dengan kepemilikan dan siapa


yang bertanggung jawab atas menderita
kerugian harta karena suatu peril.
a.Kepemilikan tunggal
b.Kredit dengan jaminan
c. Jual-beli bersyarat
d.Sewa menyewa
e.Bailment (barang dibengkel/titipan).
f. Easement (hak seseorang untuk meman-
faatkan harta yang bukan miliknya)
g.Lisensi
27
KERUGIAN ATAS HARTA

5. Menghitung Nilai Kerugian


Ukuran dasar untuk melakukan penaksir-
an nilai kerugian yang telah terjadi.
Metode ukuran dasar tersebut antara lain :
a. Biaya yang sesungguhnya dari harta
(perolehan).
b. Nilai buku (Pembelian – Penyusutan).
c. Nilai taksiran pajak
d. Biaya memproduksi kembali.
e. Nilai pasar
f. Biaya penggantian dikurangi penyusutan
dan keusangan. 28
KERUGIAN ATAS HARTA

6. Sumber Kerugian Net Income


a. Pendapatan yang Menurun.
• Kerugian uang sewa
• Gangguan terhadap operasi
perusahaan
• Gangguan tak terduga dalam bisnis
• Hilangnya profit dari barang jadi yang
mesti dijual, rusak atau terkena peril
• Pengumpulan piutang menurun

29
KERUGIAN ATAS HARTA

6. Sumber Kerugian Net Income


b. Biaya yang Meningkat
• Kerugian nilai sewa
• Biaya ekstra untuk meneruskan
operasi perusahaan secara normal.
• Pembatalan kontak sewa yang bernilai
tinggi.
• Hilangnya manfaat yang dilibatkan oleh
peril.

30
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
1. Pengertian
Tanggung jawab atas kerugian pihak lain
timbul karena adanya kemungkinan
bahwa aktivitas perusahaan menimbul-
kan kerugian hara atau personil pihak lain,
baik disengaja maupun tidak.

2. Jenis Tanggung Jawab yang Sah


a. Tanggung jawab sipil/perdata
b. Tanggung jawab umum/pidana

31
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
3. Sumber Tanggung Jawab Sipil
Tanggung jawab sipil yang harus dipikul
seseorang atau suatu badan, timbul
karena berbagai sebab/sumber, antara
lain :
a. Yang timbul dari kontrak
b. Yang timbul dari kelalaian
c. Yang timbul dari penipuan
d. Yang timbul dari tindakan lain

32
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
4. Cara Menentukan Tanggung Jawab Sipil
Syarat proses penentuan pertanggung
jawaban yang sah adalah :
a.Pihak pengadilan/hukum tidak memberikan
keadilan secara khusus
b.hak-hak sipil tidak serta merta dilindungi,
kecuali bila yang bersangkutan mengaju-
kan permohonan.
c. Ada batas penuntutan penentuan suatu
hak.
d.Para pihak harus tunduk harus tunduk
pada peraturan yang berlaku. 33
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
5. Sifat Kerugian
Kerugian atau kerusakan yang diderita
oleh seseorang yang dapat menimbulkan
tanggung jawab yang sah pada pihak lain
dapat digolongkan ke dalam kerugian yang
bersifat khusus seperti kehilangan hak
milik, biaya perbaikan dan sebagainya,
kerugian yang bersifat umum seperti
kerugian inmateriil.

34
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
6. Konsep Tanggung Jawab atas kelalaian
Lalai adalah tindakan tidak sah bisa
dilakukan oleh siapa saja. Kesalahan ini
dapat diperbaiki dengan ganti rugi.
Lalai dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Lalai dengan sengaja,
b. Kelalaian yang tidak disengaja,

35
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
Suatu kelalaian dapat dikategorikan sebagai
ceroboh antara lain :
a. Adanya kewajiban legal untuk berbuat
atau tidak.
b. Pelanggaran terhadap kewajiban legal.
c. Adanya kerugian yang terus menerus.
d. Kesalahan, yaitu kerugian yang mengaki-
batkan orang atau perusahaan harus
bertanggung jawab secara mutlak atas
kerugian yang timbul.

36
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
7. Pembelaan
Tergugat dapat membela diri, bahwa dia tidak
bertanggung jawab terhadap kerugian yang
telah terjadi. Pembelaan/kebebasan
tanggung jawab pada prinsipnya hanya
dimungkinkan bila menyangkut tiga hal:
a. Adanya asumsi risiko,
b. Membandingkan sumbangan dari
kesembronoan terhadap kerugian.
c. Lembaga-lembaga pemerintahan dan
institusi yang bersifat sosial, dalam
menjalankan. 37
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
8. Tanggung jawab yang berhubungan
dengan perbuatan orang lain.
Tanggung jawab terhadap tindakan yang
berhubungan dengan orang lain yang seakan
dilakukan sendiri mencakup :
a. Tanggung jawab yang timbul karena
tindakan karyawannya sendiri.
b. Tanggung jawab yang timbul karena
hubungan kontrak atau kerja sama antara
pelaku dan perusahaan.

38
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
9. Tanggung Jawab Terhadap Kontrak
Perbuatan yang merugikan, berkaitan
dengan pelaksanaan suatu kontrak.

10. Tanggung jawab menurut Undang-undang


dan peraturan
Ketentuan-ketentuan tersebut antara lain:
a. Hukum penjualan
b. Tanggung jawab orang tua terhadap
kenakalan anaknya.
c. Tanggung jawab pemelihara binatang.
39
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
11. Seluk-beluk Tanggung Jawab dan
Masalahnya.
a. Tanggung Jawab yang Muncul dari
Kepemilikan Real Estate
b. Tanggung Jawab yang Muncul dari
Gangguan Terhadap Pribadi atau
Masyarakat.
c. Tanggung Jawab yang Muncul dari
Penjualan, Pembuatan, dan Distribusi
Barang/Jasa.
d. Tanggung Jawab yang muncul dari
Hubungan Fiducier 40
TANGGUNG JAWAB
ATAS KERUGIAN PIHAK LAIN
e.Tanggung Jawab Para Profesional
f. Tanggung Jawab yang Muncul karena
Penggunaan Kendaraan Bermotor.
Atas kerugian yang timbul akibat kecelakaan,
yang bertanggung jawab bisa:
1) Pengemudi : yang bertanggung jawab
terhadap kerugiannya apabila kecelakaan
itu akibat kesembronoannya.
2) Pemilik kendaraan/Majikan: apabila pada
saat terjadi kecelakaan, pengemudi
bertindak atas suruhan dari pemilik/
majikan. 41
Terima Kasih

42
Tugas
1. Mengapa kita perlu melakukan
identifikasi kerugian potensial dari suatu
Usaha?
2. Bagaimana hubungan antara kerugian
atas harta, Kerugian berupa kewajiban
kepada pihak ketiga dan kerugian
potensial terhadap suatu usaha?
3. Jelaskan sumber kerugian atas harta
(property losses)?

43

Anda mungkin juga menyukai