Presentasi Sejarah Hallo semuanya Sakina Nabila anggota kelompok Dina Oktavia Amelia Kirana Cinta Auliya
Lilis Nur Oktavia Dahlia putri Chika R. A.
Perlawanan bersenjata 3) Perlawanan Bersenjata Rakyat Indonesia juga melakukan perlawanan bersenjata kepada Jepang.Ada beberapa perlawanan bersenjata yang sempat terjadi sebagai berikut. a). Perlawanan Rakyat Cot Plieng,Aceh Daerah pertama yang melakukan perlawanan terhadap Jepang adalah Cot Plieng Bayu,Aceh. Pelawanan dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, pemimpin Pesantren Dayah Cot Plieng,Aceh.Sikap Tengku Abdul DJalil yang menantang penjajahan tumbuh ketika beliau membaca "Hikayat Prang Sabi".Ketika Belanda menyerah pada tahun 1942, Tengku Abdul Jalil tidak mudah termakan oleh propaganda yang disebarkan oleh Jepang.Sebaliknya, ia malah semakin anti dan benci terhadap penjajah Jepang yang bersikap semena-mena dan sangat menyengsarakan rakyat.Saat itu Jepang juga mewajibkan rakyat untuk melakukan siekerei, yakni penghormatan kepada kaisar Jepang dengan membungkuk ke arakke arah timur pada pagi hari. Tengku Abdul DJalil menentang hal tersebut.Pasukan Jepang kemudian menyerang rakyat pada pagi buta, ketika rakyat melaksanakan Salat Subuh. Rakyat berhasil memukul mundur pasukan Jepang ke Lhokseumawe.Jepang kemudian kembali menyerang.Rakyat lagi-lagi berhasil menggagalkan serangan tersebut. Pada serangan ketiga, Jepang membakar masjid.Tengku Abdul DJalil saat itu berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh.Namun, ia akhirnya ditembak dan gugur dalam pertempuran itu pada 13 November 1942 B. Perlawanan di singaparna K.H. Zainal Mustafa menentang kebijakan kolonial Jepang yang merugikan rakyat Indonesia, seperti upeti padi dan kerja paksa. Dia juga menentang seikerei karena bertentangan dengan ajaran Islam. K.H. Zainal Mustafa meminta santrinya memperkuat keyakinan dan mempelajari seni bela diri silat. Namun, pada 24 Februari 1944, Jepang menangkap K.H. Zainal Mustafa karena dianggap sebagai ancaman. Upaya penampakan tersebut berhasil terhindar kan tetapi berujung dengan pecah nya pertempuran yang di kenal sebagai peristiwa perlawanan Singaparna. Pertempuran tersebut terjadi pada 25 februari 1944. Perlawanan tersebut membuat kan menyebabkan 86 santri dan rakyat singaparna gugur. Pada tanggal 25 Oktober 1944 beliau di makamkan di taman pahlawan belanja yg berlokasi di ancol. Pada tgl 25 Agustus 1973 makam k. H. Zainal mustafa bersam 23 santri santri nya dipindahkan ke sukamana. C) Rakyat Indramayu Mengangkat senjata Perlawanan rakyat Indramayu terjadi karena kebijakan pemerintah Jepang yang merugikan, seperti kewajiban menyetorkan hasil panen padi. Pemberontakan dipimpin oleh petani dan ulama dengan senjata seadanya. Pertempuran terjadi dan menelan korban, namun semangat perlawanan menyebar ke seluruh Indramayu. Pemerintah Jepang mencoba negosiasi namun hanya untuk menangkap para pemimpin pemberontakan. Perlawanan rakyat Indramayu terhadap pemerintahan Jepang terjadi karena adanya kebijakan yang merugikan dan penderitaan yang dialami. Mereka menggunakan senjata seperti bambu runcing, golok, tombak, dan keris. Pertempuran terjadi dan banyak korban jiwa. Pihak Jepang berlaku kejam dan mengirim negosiator palsu untuk menangkap para pemimpin perlawanan. Akibat strategi tersebut banyak pemimpin di indramayu yang ditangkap dan ditahan di sel tahanan pendopo Indramayu. Jepang melanjutkan siasat dengan menyebarkan panflet yang berisi agar rakyat indramayu untuk menyerahkan diri ke pendopo dan tidak perlu khawatir karena semua akan djaga dan dilindungi. D) Perlawanan Rakyat Kalimantan Dalam kondisi demikian, Osaki pemimpin perusahaan kayu ingin menikahi gadis Dayak bernama Linggan. Osaki dan kelompoknya akhirnya berhasil dikalahkan oleh Pang Suma dan Pang Linggan dalam sebuah perkelahian. Setelah peristiwa tersebut, masyarakat Dayak dri berbagai kelompok berkumpul.mereka menjawab panggilan"mangkok merah"pemerintah Jepang mengirim kan ekspedisi ke meliau yg dipimpin oleh letnan Takeo nagatani.disisi lain panggilan "mangkok merah"telah menyatukan kelompok masyarakat Dayak dalam perjuangan untuk melawan jepang.serangan dari rakyat di pimpin oleh pang Suma,pang Rati,pang Iyo dan djampi.dalam serangan ini letnan nagatani tewas. Slnajutnya pang Suma merebut wilayah meliau pda tnggal 30 Juni 1945.disekitar kantor gutyo meliau,ia tertembak .akhir nya pada 17 Juli 1945 hingga 31 Agustus 1945.meliau kembali di kuasai jepang. E) perlawanan penduduk irian barat (papua) Perlawanan penduduk papua terhadap pasukan Jepang yang terkenal adalah "Gerakan Koreri" yang terjadi di wilayah Biak dan dipimpin oleh L. Rumkorem. Taktik gerilya dilakukan untuk menghancurkan kekuatan pasukan Jepang. Sebaliknya, Jepang menghadapi taktik perang gerilya yang dilakukan juga mengacu kesulitan untuk mengalahkan. Pasukan Jepang akhirnya bertindak brutal. Penduduk Biak tidak gentar menghadapi semua itu. Jepang pun tidak mampu untuk bertahan menghadapi perlawanan tersebut. Jepang akhirnya meninggalkanmu Biak. Perlawanan yang ada di Biak meluas ke wilayah lain diantaranya ke Yapen Selatan, yang dipimpin oleh Silas Papare. Peperangan berlangsung sangat lama, rakyat Yape Selatan sampai mendapatkan bantuan senjata dari Sekutu untuk mengalahkan Jepang. Hal ini mempunyai maksud yang sama yaitu menghancurkan pasukan Jepang guna mengakhiri Perang Asia Pasifik. F) Perlawanan Anggota PETA di Blitar Perlawanan anggota PETA di Blitar meletus pada tanggal 14 Februari 1945 yang dipimpin oleh Shodanco Supriyadi, Muradi, Suparyono, Sunanto, Sudarmo, dan Halir. Perlawanan ini disebabkan karena mereka tidak tahan melihat kesengsaraan rakyat akibat romusa. Anggota pasukan PETA yang menewaskan pasukan Jepang dijatuhi hukuman mati, seperti dr. Ismangil, Muradi, Suparyono, Halir Mangkudidjaya, Sunanto, dan Sudarmo. Sedangkan Supriyadi sebagai pemimpin perlawanan tidak diikutsertakan. G) perlawanan anggota giyugun di mereudu, Aceh Teuku Hamid seorang Giyugun bersama dengan satu peleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk melakukan perlawanan terhadap Jepang. Perlawanan terjadi pada bulan November 1944. pemerintah Jepang melakukan ancaman akan membunuh keluarga orang- orang yang menentangnya jika tidak menyerah. Kondisi tersebut memaksa sebagian pasukan perlawanan menyerah sehingga akhirnya dapat ditumpas. G) Perlawanan Anggota PETA di Gumilir, Cilacap Perlawanan ini dipimpin oleh Budanco Khusaeri. Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945 dapat diketahui Jepang sebelum terlaksana. Akibatnya, Khusaeri ditangkap pada tanggal 25 April 1945. Khusaeri divonis hukuman mati, tetapi tidak terlaksana karena Jepang terlanjur menyerah kepada Sekutu. foto terkait