Anda di halaman 1dari 11

RANCANG BANGUN “THERAPY CALL SYSTEM” BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

PADA INSTALASI REHABMEDIK RSU HAJI SURABAYA



(Belly padene ,Hj. Her Gumiwang Ariswati SST,MT Abdul rachman SST,MT.)
Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
Jl. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya

Abstrak:

Nurse call merupakan suatu peralatan yang sering digunakan di rumah sakit, penggunaan
nurse call atau bell pasien sangat penting di dalam mempermudah perawat ruangan dalam melayanai
pasien, hal ini disebut juga teknik pelayanan rumah sakit, ada beberapa rumah sakit yang menggunkan
nurse call sebagai sarana komunikasi pasien dengan perawat, disaat perawat membutuhkan
pertolongan, contohnya dirumah sakit haji Surabaya, yang mana nurse call tersebut dipasangkan di
ruang rehabilitasi medik.
Alat nurse call sebelumnya telah dimiliki oleh rumah sakit haji Surabaya, akan tetapi nurse
call yang digunakan adalah dengan sistim wireless, yang mana sistim dari alat tersebut tidak berjalan
dengan baik, yang disebabkan karena frekuensi luar yang menghambat kerja dari alat tersebut.
Agar sisitim kerja dari alat nurse call pada rumah sakit haji berjalan dengan baik, maka
dengan kesemapatan tugas akhir ini penulis membuat alat nurse call berbasis mikrokontroller yang
mana sistim ini menggunakan pengkabelan, yang berbeda degan alat yang dimiliki oleh rumah sakit
haji yang menggunakan wereless atau tanpa kabel, hal ini agar menghindari frekuensi yang
menghambat kerja dari alat tersebut.
Karena data yang didapat tidak linear yang mana terdapat kapasitas daya yang berkurang dari
12 vdc menjai 3,8 vdc yang mana terjadi konsumsi arus pada tiap-tiap display seven segmen yang
mewakili angka dari ruangan, pada ruangan TP1(tes pint), tegangan sebesar 3,8vdc, TP2 tegangan
sebesar 3,8 vdc, TP3, TP4, TP5, TP6, TP7, dan test point delapan (TP8) terdapat tegangan sebesar
3,8vdc dari tegangan sebelumnya yaitu 12vdc
Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa nurse call dengan sistim pengkabelan mengkonsumsi
arus yang sangat besar hal ini disebabkan karena resistansi dan panjang kabel sangat mempengaruhi
kerja dari alat tersebut, karena memakan daya yang sangat besar

Kata kunci : Nurse call berbasis mikrokontroller AT89s51

PENDAHULUAN dan mempermudah para tenaga medis


dalam menjalankan tugasnya, oleh
1.1 Latar Belakang karena itulah dibutuhkan upaya
Perkembangan di bidang kesehatan pengadaan peralatan medis dan sarana
merupakan tujuan salah satu pemerintah lainnya untuk meningkatkan pelayanan
Indonesia dalam rangka untuk kesehatan khususnya pada, peralatan-
mencapai derajat kesehatan masyarakat peralatan pada ruangan rehab medik
yang lebih baik bagi setiap warga yang pada umumnya digunakan di
negaranya, untuk itu pemerintah selalu rumah sakit, sebagai pelayanan teknik
berupaya meningkatkan teknik yang dapat memberikan pelayanan
pelayanan kesehatan dengan secara cepat dan efisien terhadap pasien.
menyediakan peralatan medis maupun Di ruangan terapi rehab medik
sarana penunjang lainya yang semakin rumah sakit umum Haji Surabaya
baik. Seiring lajunya perkembangan mempunyai peralatan seperti terapi
ilmu dan teknologi dibidang kesehatan. infrared, swd dan mwd dan semuanya
Penerapan teknologi elektronika dalam merupakan peralatan therapy yang
bidang medis kini semakin pesat, hal memanfaatkan sumber panas sehingga
tesebut dimaksudkan untuk membantu petugas medik perlu mengontrol

1
keadaan pasien yang sedang di therapy 3. menggunakan delapan
dan hal ini membutuhkan suatu tombol yang masing-masing
pelayanan teknik yang dapat tombol mewakili suatu
mendukung proses therapy pada ruangan dan satu tombol
ruangan tersebut. Oleh karena itu reset
penulis merancang sebuah alat “ terapi 1.3 Rumusan masalah
call system berbasis mikrokontroller
AT89s51 yang dapat diaplikasikan pada Dari uraian latar belakang
ruangan rehabilitasi medik di rumah diatas, maka penulis
sakit umum haji Surabaya, alat ini dapat merancang dan membuat
menginformasikan kepada petugas alat “THERAPY CALL
theraphy, bahwa proses therapy pada SYSTEM” BERBASIS
suatu ruangan telah selesai, adapun MIKROKONTROLLER
informasi tersebut adalah berupa nomor AT89S51 PADA INSTALASI
ruangan yang ditampilkan menggunakan REHABILITASI MEDIK
display seven segment dan sebuah alarm RUMAH SAKIT UMUM HAJI
SURABAYA’’
yang berbunyi, sebagai tanda panggilan
terhadap operator ruangan rehabilitasi
medik. 1.4 Tujuan
Adapun rancangan ini penulis
kembangkan dengan meggunakan 1.4.1 Tujuan umum
Mikrokontroller AT89S51 yang dapat
mengendalikan seluruh sistem. Dengan Merancang alat therapy call
meletakkan meletakkan delapan tombol system berbasis
pada setiap ruangan yang berfungsi mikrokontroller AT89s51
untuk memanggil operator, prinsip pada instalasi rehabilitasi
kerjanya adalah dengan menekan medik rumah sakir umum
tombol, kemudian input dari tombol haji surabya dengan
akan diolah oleh Mikrokontroller dan indikator buzzer dan
menampilkan pesan pada display seven tampilan angka ruangan
segment berupa angka ruangan yang pada display seven segment
telah ditentukan disertai dengan bunyi
alarm (buzer) 1.4.2 Tujuan khusus

1.2 Batasan masalah 1. membuat rangkaian driver


untuk 8 ruangan
Pada perancangan modul ini, 2. Membuat perangkat keras
penulis membatasi bagian-bagian yang dan perangkat lunak
berkaitan dengan ruangan hal tersebut mikrokontroler AT89S51.
dimaksudkan agar tidak terjadi 3. membuat rangkaian display
pelebaran masalah. Adapun batasan- seven sgment dan driver
batasan tersebut meliputi: relay
1. Alat ini menggunakan 4. membuat switch sebagai
display seven segment, tombol call dan reset
untuk menampilkan nomor
ruangan dan indikator 1.5 Manfaat
buzer akan berbunyi.
2. penggunaan alat ini hanya 1.5.1 Manfaat teoritis
di ruang terapi rehabmedik Meningkatkan wawasan /
RSU Haji Surabaya dengan pengetahuan dibidang
kapasitas 8 ruangan teknik elektromedik

2
khususnya pada alat bel
pasien. 2.4 Relay
1.5.2 Manfaat praktis
1. mempermuda petugas terapi Relay adalah saklar (switch)
atau dokter untuk
elektrik yang bekerja berdasarkan
mengatahui tiap-tiap
ruangan dan pasien yang
medan magnet.
membutuhkan pertolongan Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch
2. alat ini disertai tampilan mekanik. Switch mekanik akan bergerak
display dan indikator buzer jika ada arus listrik yang mengalir
sehingga mempermudah melalui lilitan.
petugas terapi sehingga Susunan kontak pada relay adalah:
mengetahui ruangan pasien Normally Open : Relay akan menutup
yang memerlukan bantuan bila dialiri arus listrik.
3. sebagai tambahan ilmu Normally Close : Relay akan membuka
pengetahuan bagi bila dialiri arus listrik.
mahasiswa dan sebagai
Changeover : Relay ini memiliki kontak
penunjang mata kuliah yang
ada di jurusan teknik
tengah yang akan melepaskan diri dan
elektromedik membuat kontak lainnya berhubungan.
4. Menghemat waktu dan dan
tenaga sehingga lebih
efisien, serta mempermudah Simbol Relay : A
para petugas terapi.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori dasar Gambar Relay : B
Rehabilitasi berasal dari
bahasa Inggris, re- berarti
kembali dan abilitation
artinya kemampuan. Jadi
rehabilitasi medik Gambar 2.1. gambar (A) symbol relay,
merupakan usaha medis gambar (B) komponen relay
yang dilakukan untuk
mengembalikan atau
menjaga kemampuan atau
fungsi organ tubuh.
Rehabilitasi Adalah Gambar 2.2 transisitor
pelayanan kesehatan Selain itu transistor juga di gunakan
terhadap gangguan fisik sebagai sakalar seperti pada rangkaian di
dan fungsional yang bawah ini.
diakibatkan oleh keadaan
atau kondisi sakit, VC C

3
K1
5

penyakit atau cedera 1


2
4

melalui panduan
3

2 Q3

intervensi medik,
1

keterapian fisik dan atau


rehabilitatif untuk
mencapai kemampuan Gambar 2.3 transisitor sebagai saklar
fungsi yang optimal. 3
Transistor yang sudah banyak
VC C

40

31
R -P A C K 1 0 K
U1

EA/VPP
VC C R3

VC C
dikenal dan sering digunakan adalah
1 2 P0.0 39 21 P2.0
3 P0.1 38 P0.0/AD 0 P2.0/A8 22 P2.1
4 P0.2 37 P0.1/AD 1 P2.1/A9 23 P2.2
5 P0.3 36 P0.2/AD 2 P2.2/A10 24 P2.3
6 P0.4 35 P0.3/AD 3 P2.3/A11 25 P2.4
7 P0.5 34 P0.4/AD 4 P2.4/A12 26 P2.5
8 P0.6 33 P0.5/AD 5 P2.5/A13 27 P2.6
P0.7 P0.6/AD 6 P2.6/A14 P2.7

transistor jenis PNP dan NPN. Transistor


9 32 28
C P0.7/AD 7 P2.7/A15
P1.0 1 10 P3.0
P1.1 2 P1.0 P 3 . 0 / R XD 11 P3.1
P1.2 3 P1.1 P 3 . 1 / T XD 12 P3.2
P1.3 4 P1.2 P 3 . 2 / I N TO 13 P3.3
VC C P1.4 5 P1.3 P 3 . 3 / I N T1 14 P3.4
6 P1.4 P 3 . 4 / TO 15 P3.5

merupakan komponen elektronik yang


7 P1.5 P 3 . 5 / T1 16 P3.6
JP1
P1.5 8 P1.6 P3.6/W R 17 P3.7
1 P1.6 P1.7 P3.7/R D 30
2 P1.7 D1 1N 4148 ALE/PR O G 29
3 PSEN

XT AL1

XT AL2
9

10uF /16V
4 R ST
A T 8 9 s5 1

GND
5 R ESET SW 1

terbuat dari bahan semi konduktor baik


6

PR O G _IN C1 R2 10K Y 1

20

19

18
C2 12MH z C3

silikon maupun germanium, dimana


R1 10K 30pF 30pF

bahan tersebut dalam penyulutannya


tegangan berbeda, untuk transistor yang Gambar 2.5 Rangkaian IC Mikrokontroller
terbuat dari bahan silikon maka tegangan AT89s5
yang diberikan agar transistor tersebut 2.7. Disply sevent segment.
dapat saturasi adalah 0,7 Vdc. Seven segment adalah sebuah komponen
Sedangkan untuk transistor yang terbuat yang terdiri dari led yang disusun
dari bahan germanium adalah 0,3 Vdc. sedemikian rupa sehingga dapat membentuk
angka, apabila di berikan tegangan pada
2.6. IC AT89s51 cammon. Ada dua jenis seven segment yaitu
seven segment anoda dan seven segmen
Penggunaan IC AT 89S51 memiliki katoda, kegunaan dari seven segment ini
beberapa keuntungan dan keunggulan, ialah untuk menampilkan angka atau nilai
antara lain tingkat kendala yang tinggi, konstanta sesuai dengan kegunaanya pada
komponen hardwere eksternal yang lebih suatu peralatan. Aplikasi seven segment
sangat luas, misalnya pada alat kedokteran,
sedikit, kemudahan dalam
dan sebagainya. Berikut simbol dari sevent
pemrograman. Dan hemat dari segi segment.
biaya. IC AT 89S51 memiliki program
internal yang mudah untuk dihapus dan
diprogram kembali secara berulang –
ulang. Pada pesawat ini IC AT 89S51
berfungsi sebagai sentral control dari
segala aktivitas pesawat. Mulai dari
timer untuk mengontrol lamanya Gambar 2.6 Seven Segment
elektroda bekerja. Pada pesawat ini IC Pin Description
AT 89S51 ini juga dimanfaatkan 1.CathodeE
sebagai pengubah suhu sensor suhu 6.Cathode B
untuk dikonversikan dalam satuan kadar 2.Cathode D
mineral yang ditampilkan dalam display 7.CathodeA
berupa seven segment. 3.Common Anode
8.Common Anode
4.Cathode C
9.Cathode F
5.Cathode of the Dp. (Point decimal)
10.Cathode

Berikut ini adalah merupakan rangkaian


sevent segment dan decoder 74ls138
yang difungsikan untuk menampilkan
angka ruangan pasien pada ruangan 4
rehabilitas medik
2.8. Rangkaian Photocoupler (PC 817)
P0.0 R1 220 O hm
P0.1 R2 220 O hm
P0.2 R3 220 O hm
P0.3 R4 220 O hm
P0.4 R5 220 O hm
P0.5 R6 220 O hm
P0.6 R7 220 O hm

7
Photocoupler merupakan
6
4
2
1
9
10

7
6
4
2
1
9
10

7
6
4
2
1
9
10

7
6
4
2
1
9
10

7
6
4
2
1
9
10

7
6
4
2
1
9
10

7
6
4
2
1
9
10

7
6
4
2
1
9
10
P 0 .0 / P 0 .6

piranti elektronika yang berfungsi


5

8
3

3
2 2 2 2 2 2 2 2
8 x Transistor PNP
9012
Y0 R8 1k

sebagai pemisah antara rangkaian


1

1
VC C VC C VC C VC C VC C VC C VC C VC C Y1 R9 1k
Y2 R 10 1k
Y3 R 11 1k
Y4 R 12 1k

power dengan rangkaian kontrol.


Y5 R 13 1k
Y6 R 14 1k
Y7 R 15 1k

Photocoupler merupakan salah satu


VC C

16
U4
P3.5 1 15 Y0

jenis komponen yang memanfaatkan


A Y0

VC C
P3.6 2 14 Y1
P3.7 3 B Y1 13 Y2
C Y2 Y3
EN BLE Y3
12
VC C 11 Y4
JP1 6 Y4 10 Y5
4 G1 Y5 9 Y6

sinar sebagai pemicu on/off-nya,


2 G 2A

GND
5 Y6 7 Y7
1 G 2B Y7
74LS138
R 16

8
10k

VC C
photocoupler merupakan suatu
Gambar 2.7 Rangkaian Disply 7 segment komponen yang bekerja berdasarkan
dan Rangkaian decoder 74ls138 picu cahaya, dimana terdiri dari dua
bagian yaitu led infra merah dan
Tabel 2.1 tabel kebenaran decoder
phototransistor. Dasar rangkaian
74ls138
dapat ditunjukkan seperti pada
gambar dibawah ini.

7
6
4
2
1
9

7
6
4
2
1
9

7
6
4
2
1
9

7
6
4
2
1
9

7
6
4
2
1
9

7
6
4
2
1
9

7
6
4
2
1
9

7
6
4
2
1
9
10

10

10

10

10

10

10

10
V CC 5V DC

5
3
8

5
3
8

5
3
8

5
3
8

5
3
8

5
3
8

5
3
8

5
3
8
3

3
2 Q1 2 Q2 2 Q3 2 Q4 2 Q5 2 Q6 2 Q7 2 Q8

8 x 220 ohm

4
1

4
1

4
1

4
VC C 1 2 VD C

3
2

3
2

3
2

3
3

2
4

1
Pada tabel kebenran tersebut
TO P O RT 0 M IK RO

VC C 5 VD C

diatas tampak bahwa seven segment

15
14
13
12
11
10
9
7
U4
P 3 .5 1
A

Y0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
P 3 .6 2
P 3 .7 3 B
C

yang hidup tergantung output dari


VC C 74LS138
JP1 EN ABLE 6
4 G1
2 G 2A

GND
5

VC C
1 G 2B

R 16

16
8
10k VC C
VC C

decoder 74ls138, yang sedang


Gambar 2.9 rangkaian photocoupler
mengeluarkan logika low (0), sehingga
sebagai driver seven segment
dari delapan buah display tersebut, selalu
hanya satu disply yang akan dihidupkan. Bagian pemancar atau
Agar display tampak nyala bersamaan transmitter dibangun dari sebuah led
maka ketiga display tersebut harus infra merah untuk mendapatkan
dihidupkan secara bergantian dengan ketahanan yang lebih baik dari pada
waktu tunda tertentu. Pada gambar menggunakan led biasa. Di dalam
tersebut seven segmen commond anoda photocoupler terdapat dua bagian,
dikendalikan dengan menggunakan diantaranya LED dan sebuah
transistor PNP melalui decoder 74ls138, phototransistor. Ketika pin 2 yang
apabila ada logika low pada basis terhubung ke decoder 74ls138 diberikan
transistor, maka 7 segment akan nyala sinyal dengan aktif low (0), maka arus
dan sebaliknya kan padam. akan mengalir melalui LED, hal ini
dinamakan switch on, sehingga titik
photo transistor mendeteksi cahaya.
Sehingga arus akan mengalir melalui pin
4 dan 3. Pada pin 3 (emitor
phototransistor) di hubungkan ke basis
transistor PNP 9012, sedangkan emitor
Gambar 2.8 modul 7 segment tunggal pada transistor 9012 di hubungkan ke
tegangan 12 Vdc, sehingga anoda seven
segment mendapat tegangan 12 Vdc. PC
817 digunakan sebagai driver seven
5
segment agar dapat memisahkan antara dengan tegangan +5 Volt diperlukan
tegangan 12 Vdc dengan 5 Vdc hal ini tahanan pembatas.
disebabkan karena mikrokontroller at
89s51 mensuplai tegangan sebesar 5 2.9. Display 16 digit segment
Vdc, sedangkan seven segment (Alphanumerik)
menyuplai tegangan sebesar 12 Vdc, hal 16 digit segment adalah sebuah
ini dilakukan agar seven segment komponen yang terdiri dari led yang
tampak lebih terang dan mudah diamati disusun sedemikian rupa sehingga
oleh operator atau perawat di ruang dapat membentuk karakter huruf
rehabilitasi kemudian bila pin 2 pada yang apabila di berikan tegangan
PC 817 diberikan sinyal dengan aktif pada cammon. Ada dua jenis
high (1) maka LED akan dimatikan, hal alphanumerik yaitu alphanumerik
ini dinamakan switch off, sehingga anoda dan alphanumerik katoda,
phototransistor tidak dapat mendeteksi kegunaan dari 16 digit segment ini
cahaya. Penggunaan dari photocoupler ialah untuk menampilkan angka atau
tergantung dari kebutuhannya, ada nilai konstanta serta karakter sesuai
berbagai macam bentuk, jenis dan type. dengan kegunaanya pada suatu
Seperti MOC 3040 atau 3020, 4N25 atau peralatan. Aplikasi alphanumerik
4N33dan sebagainya. sangat luas, misalnya pada alat
Pada umumnya semua jenis kedokteran, dan sebagainya. Berikut
photocoupler pada lembar datanya simbol dari alphanumeric atau 16
mampu dibebani tegangan sampai 7500 digit segment
Volt tanpa terjadi kerusakan atau
kebocoran, biasanya dipasaran
photocoupler tersedianya dengan type
4NXX atau MOC X dengan X adalah
angka part valuenya. Untuk type 4N25
ini mempunyai tegangan isolasi sebesar
2500 Volt dengan kemampuan maksimal
led dialiri arus fordward sebesar 80 mA.
Namun besarnya arus led yang
digunakan berkisar antara 15mA - 30
mA dan untuk menghubungkan-nya Gambar 2.10. 16 digit segment
Pin descripsion
(Alphanumerik), yang difungsikan untuk
R8 R9 R 10 R 11 R 12
VC C
VC C menampilkan karakter huruf
(RUANGAN) pada ruang rehabilitasi
2200KO H M 2200KO H M 2200KO H M 2200KO H M 2200KO H M

VC C medik, pada gambar diatas apabila


G2
G1

G2
G1

G2
G1

G2
G1

G2
G1
VC C
VC C
VC C

VC C
VC C
VC C

VC C
VC C
VC C

VC C
VC C
VC C

VC C
VC C
VC C
L

L
B

B
J

J
C

C
M

diberikan tegangan maka 16 digit


1
ALPH AN U M ER IK

segment akan menampilkan huruf


DP

DP

DP

DP

DP
D1
D2

D1
D2

D1
D2

D1
D2

D1
D2
A2
A1

A2
A1

A2
A1

A2
A1

A2
A1

“RUANG” yang sebelumnya telah di


H

H
E
K

E
K

E
K

E
K

E
K
F

F
I

setting, yaitu dengan mengaktifkan pin


Gambar 2.11. Rangkaian 16 digit dari 16 digit segment, sedangkan untuk
segment yang dapat menampilkan mengaktifkan pin tersebut adalah dengan
tulisan RUANG memberi tegangan VCC pada common
Pada gambar diatas tampak 16 digit segment sedangkan yang lainya
rangkaian 16 digit segment diberi tegangan Ground, perlakuan ini

6
hanyalah untuk 16 digit segment dengan bunyi buzzer yang diaktifkan
common anoda sedangkan untuk melalui driver buzzer, begitu pula
mengaktifkan 16 digit segment katoda, dengan tombol berikutnya, keseluruhan
pin common diberi teganggan ground sistim tersebut telah deprogram secara
sedangkan pin yang lainya diberi software, menggunakan bahasa
tegangan VCC. assambley. Yang mudah dipahami oleh
mikrokontroller keluaran MCS

KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Diagram Alir

1. 3.1 Diagram Blok

2.

3.2 Cara kerja Diagram Blok


Pada blok diagram tampak keseluruhan
sistim nurse call yang mana terdiri dari
perangkat keras yaitu hadware dan
perangkat lunak software adapun
hadware tersebut ialah, tombol push
button yang terdiri dari delapan buah
tombol yang masing-masing mewakili
delapan ruangan pasien, yang apabila
tombol satu diaktifkan, maka
mikrokontroller AT89s51 akan
menanggapi masukan dari tombol
tersebut, dari mukrokontroller data
tersebut diproses dan selanjutnya 3.2 Cara kerja Diagram Alir
ditampilkan pada display berupa angka
desimal yaitu satu dan disertai dengan Tekan on(begin) semua sistem pada alat
bunyi buzzer. Begitu juga dengan akan bekerja, display akan terinisialisasi jika
tombol berikutnya apabila tombol 2 tombol 1 ditekan atau ya maka timer on,
yang diaktifkan maka mikrokontroller buzzer on dan display menampilkan
pesan,setelah timer off, buzzer pun akan off
akan menanggapai masukan dari tombol
dan kembali ke keadaan awal atau keadaan
tersebut dan selanjutnya diolah dan di normal. Tekan tombol 1 jika tidak, terus ke
tampilkan ke display seven segment tombol 2 jika tidak sampai ke tombol 8
berupa angaka desimal yaitu dua , maka akan kembali ke keadaan awal.
tampilnya display ruangan disertai
4.5. Tempat dan Waktu/ Jadwal
4.1. Jenis Penelitian Pembuatan Modul
Dalam penulisan dan pembuatan 4.5.1. Tempat Pembuatan Modul
modul ini dengan menggunakan Pembuatan alat ini
metode eksperimen murni yaitu dilakukan dikampus
membuat alat perancangan therapy POLTEKKES KEMENKES
call di ruang rehabmedik RSU Haji SURABAYA JURUSAN
Surabaya, Yang mana alat ini akan TEKNIK ELEKTROMEDIK.
dioperasikan sesuai prosedur yang
7 4.4.2. Waktu Pembuatan Modul
telah disusun. Jadwal pengerjaan tugas
akhir ini penulis susun sesuai
4.3. Variabel Penelitian dengan jadwal kalender
4.3.1. Variabel Bebas ( akademik yang ada di Polteknik
Independence ) Kesehatan Kemenkes Surabaya
Sebagai variabel bebas Jurusan teknik Elektromedik
adalah mikrokontroller, yang Surabaya.
bekerja sebagai system utama
dalam semua rangkaian dan Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
mempunyai outputan berupa
suara yang dihasilkan dari
buzzer.
4.3.2. Variabel Tergantung (
Dependen )
Variabel tergantung yaitu
outputan dari buzzer sebagi tanda
untuk bahwa pasien sedang
membutuhkan pertolongan. Keterangan:
4.3.3. Variabel Terkendali ( Kontrol ) I : Penentuan Jadwal
Variabel terkendali terdiri II : Study Literatur dan
dari LCD yang dikendalikan Penentuan Judul
AT89s51 untuk menampilkan III : Pembuatan Modul
nomor atau angka dari ruangan IV : Seminar Awal
yang switch nya ditekan. V : Ujian Akhir dan
4.4. Daftar Komponen Pengumpulan Karya Tulis
Adapun komponen- Ilmiah (KTI)
komponen yang akan digunakan
dalam pembuatan modul ini
antara lain: HASIL DAN PENGUKURAN

IC Mikrokontroller 89S51 5.1. Pengujian dan Pengukuran Modul


Setelah membuat modul maka perlu
Buzzer
diadakan pengujian dan pengukuran. Untuk
Resistor1K itu penulis mengadakan pendataan melalui
ADC 0804 proses pengukuran dan pengujian. Tujuan
LCD dari pengukuran dan pengujian adalah
switch untuk mengetahui ketepatan dari pembuatan
LED modul yang penulis lakukan atau untuk
memastikan apakah masing-masing bagian
(komponen) dari rangkaian modul yang

8
dimaksud telah bekerja sesuai dengan pengukuran. Pada tabel diatas tampak hasil
fungsinya seperti yang telah kita pengukuran yang penulis lakukan pada tiap-
rencanakan. Langkah-langkah pengukuran tiap ruangan hal ini bertujuan, menganalisa
dan pengujian modul ini dapat diuraikan hasil dari alat tersebut. Pada pengukuran ini
sebagai berikut : penulis melakukan pengukuran sebanyak
1. Melakukan pengukuran lima kali, pada tiap-tiap ruangan.
terhadap TP (Test Point) Pengukuran pertama pada ruangan satu
yang dibutuhkan (R1), penulis memperoleh hasil pengukuran
yang sama yaitu 3.8 Vdc, pengukuran ke
5.2 Sistematika pengukuran dua penulis memperoleh hasil yang sama
dengan pengukuran pertama, begitu juga
Pengukuran tegangan pada display seven pada pengukuran ke tiga, empat dan lima.
segment dilakukan beberapa kali Pada pengukuran diatas terdapat data yang
percobaan, dan dalam hal ini penulis sama, hal ini dikarenakan karena sumber
menggunakan data pengukuran kualitatif tegangan yang di suplay ke rangkaian seven
segment sebesar 12 vdc, akan tetapi terjadi
yang menggunakan Variabel nominal,
pengurangan tegangan yaitu dari 12 vdc
variabel dengan skala pengukuran yang menjadi 3.8 vdc, hal ini disebabkan karena
paling rendah tingkatannya dan hanya besarnya beban yang mensuplai tegangan,
bisa digunakan untuk klasifikasi sehingga terjadi pengurangan tegangan pada
kualitatif atau kategorisasi. Artinya, tiap display seven segmen. Adapun beban
variabel tersebut hanya dapat diukur dari yang mensuplai tegangan 12 vdc dalah
segi apakah karakteristiksuatu objek bisa antara lain : relay, sevent segment, hal ini
dibedakan dari karekateristik lainnya, mempengaruhi factor daya pada suatu
tetapi kita tidak dapat mengukur atau rangkaian.
bahkan mengurutkan peringkat kategori
dari data tersebut. Berikut adalah
PEMBAHASAN
pengukuran tegangan pada dispalay
seven segment, yang mana data tersebut 6.1. Rangkaian Keseluruhan
merupakan data kualitatif sebagaimana
dimaksud VC C
VC C
4

5
8
3

K1
SW 2
VC C _BAR

T_ 0 0
R 16

R 17

R 18

R 19

R 20

R 21

R 22

R 23

R 24

R 25

R 26

R 27

R 28

R 29

R 30

R 31

U1 6 D 16 C 12
40

31

R3 P2.0 7 __uF
1 2 P0.0 39 21 P2.0 1
P0.0/AD 0 P2.0/A8
VC C

EA/VPP

3 P0.1 38 22 P2.1 R ELAY 00 2


330

P0.1/AD 1 P2.1/A9
330

330

330

330

330

330

330

330

330

330

330

330

330

330

330

4 P0.2 37 23 P2.2 4
R -P A C K 1 0 K

5 P0.3 36 P0.2/AD 2 P2.2/A10 24 P2.3 3


6 P0.4 35 P0.3/AD 3 P2.3/A11 25 P2.4 5 SW 3 T_ 0 1
7 P0.5 34 P0.4/AD 4 P2.4/A12 26 P2.5 8 K2
8 P0.6 33 P0.5/AD 5 P2.5/A13 27 P2.6 6 D 17 C 13
9 P0.7 32 P0.6/AD 6 P2.6/A14 28 P2.7 P2.1 7 __uF
C P0.7/AD 7 P2.7/A15 1
D 24

D 25

D 26

D 32
D 27

D 28

D 29

D 30

D 31

D 33

D 34

D 35

D 36

D 37

D 38

D 39

P1.0 1 10 P3.0 R ELAY 01 2

5.3. Tegangan pada display ruangan


P1.1 2 P1.0 P 3 . 0 / R XD 11 P3.1 4
P1.2 3 P1.1 P 3 . 1 / TXD 12 P3.2 1 32 JP6 3
P1.3 4 P1.2 P 3 . 2 / I N TO 13 P3.3 2 1 JE1 32 31 1 5 SW 4 T_ 0 2
VC C P1.4 5 P1.3 P 3 . 3 / I N T1 14 P3.4 3 2 31 30 2 8 K3
P1.4 P 3 . 4 / TO 3 30 3
T R _7SEG M EN

6 15 P3.5 4 29 6 D 18 C 14
7 P1.5 P 3 . 5 / T1 16 P3.6 5 4 29 28 4 P2.2 7 __uF
JP1
P1.5 8 P1.6 P3.6/W R 17 P3.7 6 5 28 27 5 1
1 P1.6 P1.7 P3.7/R D 30 7 6 27 26 6 R ELAY 02 2
8x PC 817

2 P1.7 D 1 1N 4148 ALE/PR O G 29 8 7 26 25 7 4


3 9 PSEN 9 8 25 24 8 3
4 R ST 10 9 24 23 5 SW 5 T_ 0 3
5 R ESET SW 1
AT89s51 11 10 23 22 8 K4
XT AL1

XT AL2

6 11 22
GND

12 21 6 D 19 C 15
10uF /16V

13 12 21 20 P2.3 7 __uF
PR O G _IN C1 R 2 10K 14 13 20 19 VC C _BAR 1
Y1
15 14 19 18 R ELAY 03 2
20
19

18

16 15 18 17 4
C 2 12MH z C 3 16 17 3
5 SW 6 T_ 0 4

Tabel 5.1 Rata-rata pengukuran tegangan


R 1 10K 30pF 30pF 1 32 8 K5
1 32 1
10

12V SEVEN SEG M EN

P0.0 2 31 6 D 20 C 16
3 2 31 30 2 P2.4 7 __uF
P0.1 4 3 JE2 30 29 3 1
5 4 29 28 4 R ELAY 04 2
P0.2 6 5 28 27 5J P7 4
VC C 7 6 27 26 6 3
8x PC 817

P0.3 8 7 26 25 7 5 SW 7 T_ 0 5
330 9 8 25 24 8 8 K6
9

R8 P1.7 P0.4 10 9 24 23 6 D 21 C 17

pada display seven segmen


D8 11 10 23 22 P2.5 7 __uF
R9 P1.6 P0.5 12 11 22 21 1
D9 13 12 21 20 R ELAY 05 2
R 10 P1.5 P0.6 14 13 20 19 4
D 10 15 14 19 18 3
R 11 P1.4 P0.7 16 15 18 17 5 SW 8 T_ 0 6
D 11 16 17 8 K7
U4
R 12 P1.3 1 15 6 D 22 C 18
D 12 2 A Y0 14 P2.6 7 __uF
R 13 P1.2 3 B Y1 13 1
D 13 VC C C Y2 12 R ELAY 06 2
R 14 P1.1 Y3 11 4
D 14 6 Y4 10 3
R 15 P1.0 4 G1 Y5 9 5 SW 9 T_ 0 7
D 15 5 G 2A Y6 7 8 K8
G 2B Y7 6 D 23 C 19
74LS138 VC C P2.7 7 __uF
VC C 1
10K R 32 R ELAY 07 2

5V_EN J P4 R6 R 34 VC C _BAR
2N 2955 330
330
1
2

R 33
JP2 Q1 1K
D2 LM7805
1 2 R4 1 3 D6 JP9
3 IN OUT
GND

D 40
220uF /16V

2 100ohm /0.5W C6 U2 C7 C 10 LED 1


1N 4001
1 C4 LED 2
D3
2200uF /25V

1 2 100nF 100nF BU ZZ ER
2

TR A F O I I N +5 V U5
1N 4001 1 6
JP3 D4 VC C _BAR
1 2 R5 12V_EN 5
3 Q2 JP5
2200uF /25V

2
2N 2955

1N 4002 100ohm /0.5W 4


1 C5 R7 P3.0 2
D5
1
2

1 2 4N 25
TR A F O I I N +1 2 V LM7812 1K
1N 4002 1 3
IN OUT
GND

220uF /16V

C8 U3 C9 C 11 D7

100nF 100nF LED


2

Gambar 6.1.Rangkaian keseluruhan


Seperti tampak pada gambar
diatas adalah keseleuruhan sistim dari
alat nurse call, yang berfungsi untuk
5.3.1 Analisis Pengukuran tegangan menampilkan angka ruangan pasien
pada display ruangan yang membutuhkan pertolongan
diruangan rehabilitasi medik, sistim
Untuk mendapatkan tingkat kerja dari alat diatas menggunakan
keakuratan dan kepresisian suatu proses mikrokontroller AT89s51 yang
pengukuran maka perlu kita lakukan berfungsi untuk mengolah keseluruhan

9
data input dari push button. Data input satu, ruangan dua diwakili dengan
tersebut akan diolah secara software tombol dua, dan begitu juga dengan
oleh mikro kontroller sehingga data tombol yang lainya.
tersebut selanjutnya ditampilkan pada Untuk menjalankan sistim alat ini
display yang terhubung pada konektor dibutuhkan hadware dan sofware
pada PC 817. Adapun kerja dari alat pendukung agar mikro dapat
tersebut adalah apabila tombol push menjalankan fungsinya dengan baik,
button 1 ditekan, maka mikrokontroller adapaun hadware sebagaimana yang
akan mendeteksi data masukan dari dijelaskan diatas
tombol push button satu dan akan di
tanggapi oleh mikrokontroller dan data PENUTUP
tersebut selanjutnya akan di tampilkan
berupa angka desimal yang di tampilkan 7.1 KESIMPULAN
pada display sevent segemen yang
berupa angka satu yang berarti ruang Dari hasil pengujian dan pengukuran
satu dan buzer akan diaktifkan melalui terhadap display seven segment, maka
IC 4n25 melalui pin yang terhubung ke penulis dapat menentukan suatu kesimpulan
mikrokontroller, sedangkan apabila bahwa :
tombol 2 ditekan maka mikrokontroller 1. Didapatkan tingkat kesalahan pada
akan menanggapai masukan dari tombol TP1 (tes point 1), pada display
dua, dan selanjutnya diolah oleh ruang satu terdapat tegangan sebesar
mikrokontroller dan di tampilkan ke 3,8 vdc, TP2 (tes point 2), pada
display seven segment yang terhubung display ruangan dua sebesar 5 vdc,
dengan konektor, dan angka yang TP3 (tes point 3), pada display
ditampilkan pada display adalah dua, 2.
bersaamaan dengan itu buzer akan ruangan tiga sebesar 3,8 vdc. TP4 (tes
point 4), pada display ruangan empat
bunyi, sedangkan apabila tombol sebesar 3,8vdc. TP5 (tes point 5), pada
pus button 3 yang diaktifkan maka display ruangan lima sebesar 3,8 vdc.
mikrokontroller akan menanggapi TP6 (tes point enam), pada display
masukan dari tombol tiga tersebut dan ruangan enam sebesar 3,8 vdc. TP7 (tes
selanjutnya diolah dan display berupa point 7), pada display ruangan tujuh
angka desimal tiga yang berarti adalah sebesar 5 vdc dan pada TP8 (tes point
ruangan tiga, disertai dengan bunyi 8), pada display ruangan delapan
buzer, sedangkan apabila tombol pus sebesar 3,8 vdc, dari tegangan masukan
button 4 yang di aktifkan maka sebesar 12 vdc
mikrokontroller akan mendeteksi 3. Berdasarkan pengukuran pada tes point
masukan dari tombol empat tersebut dan tersebut diatas, secara umum dapat
selanjutnya akan diolah oleh ditarik kesimpulan bahwa nurse call
mikrokontroller dan ditampilkan berupa dengan sistim pengkabelan,
ang mengkomsumsi arus yang sangat besar,
ka dispalay seven segement yaitu hal ini disebabkan karena resistansi dan
angka empat yang berarti bahwa panjang kabel sangat mempengaruhi
ruangan empat yang memanggil, dan kerja dari alat tersebut, karena memakan
disertai dengan berbunyi-nya buzer daya yang sangat besar
yang diaktifkan melelu IC 4n25 yang
terhubung ke mikrokontroller, Begitu
juga dengan tombol selanjutnya yaitu
tombol lima, enam, tujuh, dan tombol
delapan, yang mana semua tombol
tersebut mewakili semua ruangan, yaitu
ruangan satu diwakili dengan tombol
10

Anda mungkin juga menyukai