Poltekkessby Studi 2909 Draftseminar
Poltekkessby Studi 2909 Draftseminar
Abstrak:
Nurse call merupakan suatu peralatan yang sering digunakan di rumah sakit, penggunaan
nurse call atau bell pasien sangat penting di dalam mempermudah perawat ruangan dalam melayanai
pasien, hal ini disebut juga teknik pelayanan rumah sakit, ada beberapa rumah sakit yang menggunkan
nurse call sebagai sarana komunikasi pasien dengan perawat, disaat perawat membutuhkan
pertolongan, contohnya dirumah sakit haji Surabaya, yang mana nurse call tersebut dipasangkan di
ruang rehabilitasi medik.
Alat nurse call sebelumnya telah dimiliki oleh rumah sakit haji Surabaya, akan tetapi nurse
call yang digunakan adalah dengan sistim wireless, yang mana sistim dari alat tersebut tidak berjalan
dengan baik, yang disebabkan karena frekuensi luar yang menghambat kerja dari alat tersebut.
Agar sisitim kerja dari alat nurse call pada rumah sakit haji berjalan dengan baik, maka
dengan kesemapatan tugas akhir ini penulis membuat alat nurse call berbasis mikrokontroller yang
mana sistim ini menggunakan pengkabelan, yang berbeda degan alat yang dimiliki oleh rumah sakit
haji yang menggunakan wereless atau tanpa kabel, hal ini agar menghindari frekuensi yang
menghambat kerja dari alat tersebut.
Karena data yang didapat tidak linear yang mana terdapat kapasitas daya yang berkurang dari
12 vdc menjai 3,8 vdc yang mana terjadi konsumsi arus pada tiap-tiap display seven segmen yang
mewakili angka dari ruangan, pada ruangan TP1(tes pint), tegangan sebesar 3,8vdc, TP2 tegangan
sebesar 3,8 vdc, TP3, TP4, TP5, TP6, TP7, dan test point delapan (TP8) terdapat tegangan sebesar
3,8vdc dari tegangan sebelumnya yaitu 12vdc
Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa nurse call dengan sistim pengkabelan mengkonsumsi
arus yang sangat besar hal ini disebabkan karena resistansi dan panjang kabel sangat mempengaruhi
kerja dari alat tersebut, karena memakan daya yang sangat besar
1
keadaan pasien yang sedang di therapy 3. menggunakan delapan
dan hal ini membutuhkan suatu tombol yang masing-masing
pelayanan teknik yang dapat tombol mewakili suatu
mendukung proses therapy pada ruangan dan satu tombol
ruangan tersebut. Oleh karena itu reset
penulis merancang sebuah alat “ terapi 1.3 Rumusan masalah
call system berbasis mikrokontroller
AT89s51 yang dapat diaplikasikan pada Dari uraian latar belakang
ruangan rehabilitasi medik di rumah diatas, maka penulis
sakit umum haji Surabaya, alat ini dapat merancang dan membuat
menginformasikan kepada petugas alat “THERAPY CALL
theraphy, bahwa proses therapy pada SYSTEM” BERBASIS
suatu ruangan telah selesai, adapun MIKROKONTROLLER
informasi tersebut adalah berupa nomor AT89S51 PADA INSTALASI
ruangan yang ditampilkan menggunakan REHABILITASI MEDIK
display seven segment dan sebuah alarm RUMAH SAKIT UMUM HAJI
SURABAYA’’
yang berbunyi, sebagai tanda panggilan
terhadap operator ruangan rehabilitasi
medik. 1.4 Tujuan
Adapun rancangan ini penulis
kembangkan dengan meggunakan 1.4.1 Tujuan umum
Mikrokontroller AT89S51 yang dapat
mengendalikan seluruh sistem. Dengan Merancang alat therapy call
meletakkan meletakkan delapan tombol system berbasis
pada setiap ruangan yang berfungsi mikrokontroller AT89s51
untuk memanggil operator, prinsip pada instalasi rehabilitasi
kerjanya adalah dengan menekan medik rumah sakir umum
tombol, kemudian input dari tombol haji surabya dengan
akan diolah oleh Mikrokontroller dan indikator buzzer dan
menampilkan pesan pada display seven tampilan angka ruangan
segment berupa angka ruangan yang pada display seven segment
telah ditentukan disertai dengan bunyi
alarm (buzer) 1.4.2 Tujuan khusus
2
khususnya pada alat bel
pasien. 2.4 Relay
1.5.2 Manfaat praktis
1. mempermuda petugas terapi Relay adalah saklar (switch)
atau dokter untuk
elektrik yang bekerja berdasarkan
mengatahui tiap-tiap
ruangan dan pasien yang
medan magnet.
membutuhkan pertolongan Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch
2. alat ini disertai tampilan mekanik. Switch mekanik akan bergerak
display dan indikator buzer jika ada arus listrik yang mengalir
sehingga mempermudah melalui lilitan.
petugas terapi sehingga Susunan kontak pada relay adalah:
mengetahui ruangan pasien Normally Open : Relay akan menutup
yang memerlukan bantuan bila dialiri arus listrik.
3. sebagai tambahan ilmu Normally Close : Relay akan membuka
pengetahuan bagi bila dialiri arus listrik.
mahasiswa dan sebagai
Changeover : Relay ini memiliki kontak
penunjang mata kuliah yang
ada di jurusan teknik
tengah yang akan melepaskan diri dan
elektromedik membuat kontak lainnya berhubungan.
4. Menghemat waktu dan dan
tenaga sehingga lebih
efisien, serta mempermudah Simbol Relay : A
para petugas terapi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori dasar Gambar Relay : B
Rehabilitasi berasal dari
bahasa Inggris, re- berarti
kembali dan abilitation
artinya kemampuan. Jadi
rehabilitasi medik Gambar 2.1. gambar (A) symbol relay,
merupakan usaha medis gambar (B) komponen relay
yang dilakukan untuk
mengembalikan atau
menjaga kemampuan atau
fungsi organ tubuh.
Rehabilitasi Adalah Gambar 2.2 transisitor
pelayanan kesehatan Selain itu transistor juga di gunakan
terhadap gangguan fisik sebagai sakalar seperti pada rangkaian di
dan fungsional yang bawah ini.
diakibatkan oleh keadaan
atau kondisi sakit, VC C
3
K1
5
melalui panduan
3
2 Q3
intervensi medik,
1
40
31
R -P A C K 1 0 K
U1
EA/VPP
VC C R3
VC C
dikenal dan sering digunakan adalah
1 2 P0.0 39 21 P2.0
3 P0.1 38 P0.0/AD 0 P2.0/A8 22 P2.1
4 P0.2 37 P0.1/AD 1 P2.1/A9 23 P2.2
5 P0.3 36 P0.2/AD 2 P2.2/A10 24 P2.3
6 P0.4 35 P0.3/AD 3 P2.3/A11 25 P2.4
7 P0.5 34 P0.4/AD 4 P2.4/A12 26 P2.5
8 P0.6 33 P0.5/AD 5 P2.5/A13 27 P2.6
P0.7 P0.6/AD 6 P2.6/A14 P2.7
XT AL1
XT AL2
9
10uF /16V
4 R ST
A T 8 9 s5 1
GND
5 R ESET SW 1
PR O G _IN C1 R2 10K Y 1
20
19
18
C2 12MH z C3
7
Photocoupler merupakan
6
4
2
1
9
10
7
6
4
2
1
9
10
7
6
4
2
1
9
10
7
6
4
2
1
9
10
7
6
4
2
1
9
10
7
6
4
2
1
9
10
7
6
4
2
1
9
10
7
6
4
2
1
9
10
P 0 .0 / P 0 .6
8
3
3
2 2 2 2 2 2 2 2
8 x Transistor PNP
9012
Y0 R8 1k
1
VC C VC C VC C VC C VC C VC C VC C VC C Y1 R9 1k
Y2 R 10 1k
Y3 R 11 1k
Y4 R 12 1k
16
U4
P3.5 1 15 Y0
VC C
P3.6 2 14 Y1
P3.7 3 B Y1 13 Y2
C Y2 Y3
EN BLE Y3
12
VC C 11 Y4
JP1 6 Y4 10 Y5
4 G1 Y5 9 Y6
GND
5 Y6 7 Y7
1 G 2B Y7
74LS138
R 16
8
10k
VC C
photocoupler merupakan suatu
Gambar 2.7 Rangkaian Disply 7 segment komponen yang bekerja berdasarkan
dan Rangkaian decoder 74ls138 picu cahaya, dimana terdiri dari dua
bagian yaitu led infra merah dan
Tabel 2.1 tabel kebenaran decoder
phototransistor. Dasar rangkaian
74ls138
dapat ditunjukkan seperti pada
gambar dibawah ini.
7
6
4
2
1
9
7
6
4
2
1
9
7
6
4
2
1
9
7
6
4
2
1
9
7
6
4
2
1
9
7
6
4
2
1
9
7
6
4
2
1
9
7
6
4
2
1
9
10
10
10
10
10
10
10
10
V CC 5V DC
5
3
8
5
3
8
5
3
8
5
3
8
5
3
8
5
3
8
5
3
8
5
3
8
3
3
2 Q1 2 Q2 2 Q3 2 Q4 2 Q5 2 Q6 2 Q7 2 Q8
8 x 220 ohm
4
1
4
1
4
1
4
VC C 1 2 VD C
3
2
3
2
3
2
3
3
2
4
1
Pada tabel kebenran tersebut
TO P O RT 0 M IK RO
VC C 5 VD C
15
14
13
12
11
10
9
7
U4
P 3 .5 1
A
Y0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
P 3 .6 2
P 3 .7 3 B
C
GND
5
VC C
1 G 2B
R 16
16
8
10k VC C
VC C
G2
G1
G2
G1
G2
G1
G2
G1
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
VC C
L
L
B
B
J
J
C
C
M
DP
DP
DP
DP
D1
D2
D1
D2
D1
D2
D1
D2
D1
D2
A2
A1
A2
A1
A2
A1
A2
A1
A2
A1
H
E
K
E
K
E
K
E
K
E
K
F
F
I
6
hanyalah untuk 16 digit segment dengan bunyi buzzer yang diaktifkan
common anoda sedangkan untuk melalui driver buzzer, begitu pula
mengaktifkan 16 digit segment katoda, dengan tombol berikutnya, keseluruhan
pin common diberi teganggan ground sistim tersebut telah deprogram secara
sedangkan pin yang lainya diberi software, menggunakan bahasa
tegangan VCC. assambley. Yang mudah dipahami oleh
mikrokontroller keluaran MCS
2.
8
dimaksud telah bekerja sesuai dengan pengukuran. Pada tabel diatas tampak hasil
fungsinya seperti yang telah kita pengukuran yang penulis lakukan pada tiap-
rencanakan. Langkah-langkah pengukuran tiap ruangan hal ini bertujuan, menganalisa
dan pengujian modul ini dapat diuraikan hasil dari alat tersebut. Pada pengukuran ini
sebagai berikut : penulis melakukan pengukuran sebanyak
1. Melakukan pengukuran lima kali, pada tiap-tiap ruangan.
terhadap TP (Test Point) Pengukuran pertama pada ruangan satu
yang dibutuhkan (R1), penulis memperoleh hasil pengukuran
yang sama yaitu 3.8 Vdc, pengukuran ke
5.2 Sistematika pengukuran dua penulis memperoleh hasil yang sama
dengan pengukuran pertama, begitu juga
Pengukuran tegangan pada display seven pada pengukuran ke tiga, empat dan lima.
segment dilakukan beberapa kali Pada pengukuran diatas terdapat data yang
percobaan, dan dalam hal ini penulis sama, hal ini dikarenakan karena sumber
menggunakan data pengukuran kualitatif tegangan yang di suplay ke rangkaian seven
segment sebesar 12 vdc, akan tetapi terjadi
yang menggunakan Variabel nominal,
pengurangan tegangan yaitu dari 12 vdc
variabel dengan skala pengukuran yang menjadi 3.8 vdc, hal ini disebabkan karena
paling rendah tingkatannya dan hanya besarnya beban yang mensuplai tegangan,
bisa digunakan untuk klasifikasi sehingga terjadi pengurangan tegangan pada
kualitatif atau kategorisasi. Artinya, tiap display seven segmen. Adapun beban
variabel tersebut hanya dapat diukur dari yang mensuplai tegangan 12 vdc dalah
segi apakah karakteristiksuatu objek bisa antara lain : relay, sevent segment, hal ini
dibedakan dari karekateristik lainnya, mempengaruhi factor daya pada suatu
tetapi kita tidak dapat mengukur atau rangkaian.
bahkan mengurutkan peringkat kategori
dari data tersebut. Berikut adalah
PEMBAHASAN
pengukuran tegangan pada dispalay
seven segment, yang mana data tersebut 6.1. Rangkaian Keseluruhan
merupakan data kualitatif sebagaimana
dimaksud VC C
VC C
4
5
8
3
K1
SW 2
VC C _BAR
T_ 0 0
R 16
R 17
R 18
R 19
R 20
R 21
R 22
R 23
R 24
R 25
R 26
R 27
R 28
R 29
R 30
R 31
U1 6 D 16 C 12
40
31
R3 P2.0 7 __uF
1 2 P0.0 39 21 P2.0 1
P0.0/AD 0 P2.0/A8
VC C
EA/VPP
P0.1/AD 1 P2.1/A9
330
330
330
330
330
330
330
330
330
330
330
330
330
330
330
4 P0.2 37 23 P2.2 4
R -P A C K 1 0 K
D 25
D 26
D 32
D 27
D 28
D 29
D 30
D 31
D 33
D 34
D 35
D 36
D 37
D 38
D 39
6 15 P3.5 4 29 6 D 18 C 14
7 P1.5 P 3 . 5 / T1 16 P3.6 5 4 29 28 4 P2.2 7 __uF
JP1
P1.5 8 P1.6 P3.6/W R 17 P3.7 6 5 28 27 5 1
1 P1.6 P1.7 P3.7/R D 30 7 6 27 26 6 R ELAY 02 2
8x PC 817
XT AL2
6 11 22
GND
12 21 6 D 19 C 15
10uF /16V
13 12 21 20 P2.3 7 __uF
PR O G _IN C1 R 2 10K 14 13 20 19 VC C _BAR 1
Y1
15 14 19 18 R ELAY 03 2
20
19
18
16 15 18 17 4
C 2 12MH z C 3 16 17 3
5 SW 6 T_ 0 4
P0.0 2 31 6 D 20 C 16
3 2 31 30 2 P2.4 7 __uF
P0.1 4 3 JE2 30 29 3 1
5 4 29 28 4 R ELAY 04 2
P0.2 6 5 28 27 5J P7 4
VC C 7 6 27 26 6 3
8x PC 817
P0.3 8 7 26 25 7 5 SW 7 T_ 0 5
330 9 8 25 24 8 8 K6
9
R8 P1.7 P0.4 10 9 24 23 6 D 21 C 17
5V_EN J P4 R6 R 34 VC C _BAR
2N 2955 330
330
1
2
R 33
JP2 Q1 1K
D2 LM7805
1 2 R4 1 3 D6 JP9
3 IN OUT
GND
D 40
220uF /16V
1 2 100nF 100nF BU ZZ ER
2
TR A F O I I N +5 V U5
1N 4001 1 6
JP3 D4 VC C _BAR
1 2 R5 12V_EN 5
3 Q2 JP5
2200uF /25V
2
2N 2955
1 2 4N 25
TR A F O I I N +1 2 V LM7812 1K
1N 4002 1 3
IN OUT
GND
220uF /16V
C8 U3 C9 C 11 D7
9
data input dari push button. Data input satu, ruangan dua diwakili dengan
tersebut akan diolah secara software tombol dua, dan begitu juga dengan
oleh mikro kontroller sehingga data tombol yang lainya.
tersebut selanjutnya ditampilkan pada Untuk menjalankan sistim alat ini
display yang terhubung pada konektor dibutuhkan hadware dan sofware
pada PC 817. Adapun kerja dari alat pendukung agar mikro dapat
tersebut adalah apabila tombol push menjalankan fungsinya dengan baik,
button 1 ditekan, maka mikrokontroller adapaun hadware sebagaimana yang
akan mendeteksi data masukan dari dijelaskan diatas
tombol push button satu dan akan di
tanggapi oleh mikrokontroller dan data PENUTUP
tersebut selanjutnya akan di tampilkan
berupa angka desimal yang di tampilkan 7.1 KESIMPULAN
pada display sevent segemen yang
berupa angka satu yang berarti ruang Dari hasil pengujian dan pengukuran
satu dan buzer akan diaktifkan melalui terhadap display seven segment, maka
IC 4n25 melalui pin yang terhubung ke penulis dapat menentukan suatu kesimpulan
mikrokontroller, sedangkan apabila bahwa :
tombol 2 ditekan maka mikrokontroller 1. Didapatkan tingkat kesalahan pada
akan menanggapai masukan dari tombol TP1 (tes point 1), pada display
dua, dan selanjutnya diolah oleh ruang satu terdapat tegangan sebesar
mikrokontroller dan di tampilkan ke 3,8 vdc, TP2 (tes point 2), pada
display seven segment yang terhubung display ruangan dua sebesar 5 vdc,
dengan konektor, dan angka yang TP3 (tes point 3), pada display
ditampilkan pada display adalah dua, 2.
bersaamaan dengan itu buzer akan ruangan tiga sebesar 3,8 vdc. TP4 (tes
point 4), pada display ruangan empat
bunyi, sedangkan apabila tombol sebesar 3,8vdc. TP5 (tes point 5), pada
pus button 3 yang diaktifkan maka display ruangan lima sebesar 3,8 vdc.
mikrokontroller akan menanggapi TP6 (tes point enam), pada display
masukan dari tombol tiga tersebut dan ruangan enam sebesar 3,8 vdc. TP7 (tes
selanjutnya diolah dan display berupa point 7), pada display ruangan tujuh
angka desimal tiga yang berarti adalah sebesar 5 vdc dan pada TP8 (tes point
ruangan tiga, disertai dengan bunyi 8), pada display ruangan delapan
buzer, sedangkan apabila tombol pus sebesar 3,8 vdc, dari tegangan masukan
button 4 yang di aktifkan maka sebesar 12 vdc
mikrokontroller akan mendeteksi 3. Berdasarkan pengukuran pada tes point
masukan dari tombol empat tersebut dan tersebut diatas, secara umum dapat
selanjutnya akan diolah oleh ditarik kesimpulan bahwa nurse call
mikrokontroller dan ditampilkan berupa dengan sistim pengkabelan,
ang mengkomsumsi arus yang sangat besar,
ka dispalay seven segement yaitu hal ini disebabkan karena resistansi dan
angka empat yang berarti bahwa panjang kabel sangat mempengaruhi
ruangan empat yang memanggil, dan kerja dari alat tersebut, karena memakan
disertai dengan berbunyi-nya buzer daya yang sangat besar
yang diaktifkan melelu IC 4n25 yang
terhubung ke mikrokontroller, Begitu
juga dengan tombol selanjutnya yaitu
tombol lima, enam, tujuh, dan tombol
delapan, yang mana semua tombol
tersebut mewakili semua ruangan, yaitu
ruangan satu diwakili dengan tombol
10