Anda di halaman 1dari 5

JOBSHEET 2

PENGUKURAN BEDA TINGGI N (SIPAT DATAR)


DENGAN CARA DOUBLE STAND

O
L
E
H

MUHAMMAD AFDAL, S.Pd

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GEOSPASIAL


SMK NEGERI 2 DUMAI
Pengukuran Luas Metode Polar
menggunakan Pesawat Penyipat Datar

A. Teori Singkat

Pengukuran Beda Tinggi ( Sipat Datar memanjang ) adalah pengukuran yang


dilakuakn untuk menentukan perbedaan ketinggian antara suatu titik dengan titik
yang lainnya (∆T). Dari hasil perbedaan ketinggian kitab bisa mendapatkan
ketinggian (elevasi) titik yang lainnya.
Titik Nol tinggi titik diukur berdasarkan di atas permukaan laut sampai dengan
sepanjang garis vertikal.

Pengukuran beda tinggi dengan cara alat di atas titik adalah metode pengukuran
sipat datar atau beda tinggi yang dilakukan dengan cara alat berdiri di atas titik
pusat, dan titik bidik adalah titik titik lainnya yang akan dicari perbedaan
ketinggiannya. Maka beda tinggi titik yang dicari adalah perbedaan ketinggian
titik pusat dengan titik lainnya.

Contoh, titik pusat atau titi tempat alat berdiri (BM)


Titik-titik lainnya yang akan dicari beda tinggi ( P1,P2,P3,P4,P5……)

Alat PPD hanya berdiri pada pada titik BM , kemudian titik yang di bidik adalah
titik P1, P2, P3 dan seterusnya sesuai titik yang direncanakan.
Dari hasil bacaan benang maka akan didapatkan beda tinggi dengan rumus

∆Tbm_p1 = BT BM – BT P1
∆Tp1_p2 = BT P1 – BT P2
∆Tp2_p3 = BT P2 – BT P3
…………………………………………………

Metode pengukuran beda tinggi cara terpusat ini cocok dilakukan untuk kondisi
lahan atau luas pengukuran yang tidak terlalu luas.
B. Tujuan

1. Siswa mampu melakukan pengukuran beda tinggi cara double stang


2. Siswa mampu mengoperasikan alat ukur PPD dengan baik dan benar
3. Siswa mampu melakukan perhitungan Beda tinggi
4. Siswa mampu melakukan penggambaran pengukuran beda tinggi

C. Keselamatn Kerja

1. Siswa menggunakan alat keselamatan kerja


2. Siswa menjaga keselamatan alat selama praktek
3. Siswa Menjaga keamanan lingkungan sekitar tempat melakukan praktek

D. Alat dan Bahan

1. PPD
2. Statif
3. Rambu Ukur
4. Patok
5. Payung
6. Kalkulator
7. Alat-alat tulis lainnya
E. Langkah Kerja

1. Tinjau lokasi tempat melakukan praktek.


2. Tentukan titik pusat atau titik tempat alat berdiri yaitu titik BM
3. Tentukan titik-titik lainnya, yaitu P1,P2,P3,P4,P5….
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
5. Dirikan PPD pada titik pusat yaitu titik BM.
6. Stel PPD hingga siap untuk digunakan
7. Arahkan teropong pesat pada titik P1, lalu baca BA BT BB, lalu di catat pada table
pengukuran
8. Putar teropong pesawat pada titik P2, lalu baca BA BT BB, lalu di catat pada
pengukuran
9. Putar teropong pesawat pada titik P3, lalu baca BA BT BB, lalu di catat pada
pengukuran
10. Dengan Langkah kerja yang sama lakukan sampai titik terakhir
SKETSA PENGUKURAN

Anda mungkin juga menyukai