Teorema 2.7
Jika p, q, r ∈ Z, p > 0, q > 0, p | q dan q | p, maka p = q.
Buktikan!
Teorema 2.8
p | q jika dan hanya jika kp | kq untuk semua k ∈ Z dan k ≠ 0
Buktikan!
Teorema 2.9
Jika p, q, r ∈ Z, p ≠ 0, p | q + r, dan p | q, maka p | r
Buktikan!
6
untuk r = 2, 7 - (r.4) =7-8 = -1
untuk r = 1, 7 - (r.4) =7-4 = 3
untuk r = 0, 7 - (r.4) =7–0 = 7
untuk r = -1, 7 - (r.4) = 7 – (-4)= 11
dan seterusnya
sehingga diperoleh barisan …, -5, -1, 3, 7, 11, …
Barisan ini mempunyai suku-suku yang negativf, dan suku-suku yang tidak negatif
sebagai unsur-unsur himpunan T.
T = {3, 7, 11,…} atau T = {7 – (4.r) | r ∈ Z, 7 – (4.r) ≥ 0}
Karena T N dan N adalah himpunan yang terurut rapi, maka menurut prinsip urutan
rapi, T mempunyai unsur terkecil.
Perhatikan bahwa unsur terkecil T adalah 3.
Karena 3 ∈ T, maka 3 = 7 – (4.r) untuk suatu r ∈ Z. dalam hal ini r = 1, sehingga
3 = 7 - (4.1), atau 7 = 1.4 + 3
Dengan demikian dapat ditentukan bahwa:
7 = 1.4 + 3 dengan 0 ≤ 3 < 4
Karena 4 │ 7, maka 7 = r.4 + s dengan r = 1 dan s = 3
Perhatikan bahwa untuk 4, 7 ∈ Z, ada r, s ∈ Z sehingga 7 = r.4 + s dengan 0 ≤ s < 4
Marilah sekarang kita membuktikan teorema 2.10
Bukti:
Dengan p, q ∈ Z dapat dibentuk suatu barisan aritmatika (q – rp) dengan r ∈
Z, yaitu … , q – 3p, q – 2p, q – p, q, q + 2p, q + 3 p, …
yang mempunyai bentuk umum q – rp
Ambil suatu himpunan T yang unsur-unsurnya adalah suku barisan yang tidak
negatif, yaitu:
T = {q – rp | r ∈ Z, q – rp ≥ 0}
Karena T N dan N adalah himpunan yang terurut rapi, maka menurut prinsip
urutan rapi, T mempunyai unsur terkecil, misalnya s.
Karena s ∈ T, maka s = q – rp untuk suatu r ∈ Z, sehingga q = rp + s.
Jadi jika p, q ∈ Z dan p > 0, maka ada r, s ∈ Z sehingga q = rp + s.
Sampai disini pembuktian baru pada tahap menunjukkan eksistensi dari r dan s.
berikutnya akan dibuktikan bahwa 0 ≤ s < p dengan menggunakan bukti tidak
langsung.
Anggaplah bahwa 0 ≤ s < p tidak benar, s < 0 atau s ≥ p.
7
Karena s ∈ T, maka s tidak mungkin negatif, sehingga kemungkinannya tinggal
s ≥ p.
s ≥ p, maka s – p ≥ 0, sehingga (q – rp) – p ≥ 0 atau q – (r + 1) p ≥ 0.
Karena s – p ≥ 0 dan s – p = q – (r + 1) p atau s – p mempunyai bentuk q – rp,
maka s – p ∈ T
Karena p > 0, maka s – p < s, sehingga s – p merupakan unsur T yang lebih kecil
dari s. Hal ini bertentangan dengan pengambilan s sebagai unsur terkecil dari T.
Jadi: 0 ≤ s < p
Selanjutnya, buktikan ketunggalan dari r dan s
Petunjuk: gunakan bukti tidak langsung, misalnya r dan s tidak tunggal, yaitu
ada r1, r2, s1, s2 ∈ Z dan :
q = r1p + s1, 0 < s1 < p
q = r2p + s2, 0 < s1 < p
Contoh 2.1
Tunjukkan:
a. Jika p | q, maka p2 | q2
b. Jika p | q, maka p | 3q2
Jawab:
a. Karena p | q, maka sesuai dengan definisi 2.1, ada bilangan k ∈ Z sehingga
q = kp, dengan demikian q2 = k2p2.
Sesuai dengan sifat ketertutupan perkalian bilangan bulat, karena k ∈ Z,
maka k . k = k2 ∈ Z
q2 = k2p2 dan k2 ∈ Z, maka sesuai dengan definisi 2.1, p2 | q2.
b. Karena p | q, maka sesuai dengan teorema 2.1, p|qr untuk semua r ∈ Z
Ambil r = 3q, maka 3q ∈ Z untuk sebarang q ∈ Z
Dengan demikian, dari p | qr dan r = 3q ∈ Z, maka p | q (3q) atau
p | 3q2.
Contoh 2.2.
Diketahui: (a1a0) = a1.10 + a0 dan 3 | t
Tunjukkan bahwa t | a1 + a0
Jawab:
t = a1.10 + a0 = a1 (9 + 1) + a0 = 9a1 + (a1 + a0)
8
3 | t atau 3 | 9a0 + (a1 + a0) dan 3 | 9a0, maka menurut teorema 2.9, 3
| a1 + a0
Contoh 2.3
Diketahui t = (a4 a3 a2 a1 a0) = a4.104 + a3.103 + a2.102 + a1.10 + 40 dan 11 | t
Tunjukkan bahwa t | a0 – a1 + a2 – a3 - a3 + a4
Jawab:
t = a4.104 + a3.103 + a2.102 + a1.10 + a0
= a0 + a1(11 – 1) + a2 + a1(99 + 1) + a3 (1001 – 1) + a4 (9999 + 1)
= (11a1 + 99a2 + 1001a3 + 9999a4) + (a0 - a1 + a2 - a3 + a4)
t = 11(a1 + 9a2 + 91a3 + 909a4) + (a0 - a1 + a2 - a3 + a4)
Karena 11 | t, yaitu 11 | 11(a1 + 9a2 + 91a3 + 909a4) + (a0 - a1 + a2 - a3 + a4)
dan 11 | 11 (a1 + 9a2 + 91a3 + 909a4), maka menurut teorema 2.9, 11 |
(a0 - a1 + a2 - a3 + a4)
Contoh 2.4
Menurut teorema algoritma pembagian, nyatakan sebagai q = rp + s, 0 ≤ s < p,
jika:
a. p = 7 dan q = - 100
b. p = 12 dan q = - 150
Jawab:
a. -100 = (-15)(7) + 5, 0 ≤ 5 < 7
b. -150 = (-13)(12) + 6, 0 ≤ 6 < 12
9
demikian himpunan bilangan bulat dapat dipisahkan menjadi dua himpunan
bagian yang lepas, yaitu himpunan bilangan bulat genap dan himpunan bilangan
bulat ganjil. Dengan kata lain, setiap bilangan bulat selalu dapat dinyatakan
sebagai salah satu dari:
q = 2p atau q = 2p + 1, p ∈ Z
Dengan jalan lain yang sama, setiap bilangan bulat selalu dapat dinyatakan
sebagai:
q = 3p, q = 3p + 1, q = 3p + 2, p ∈ Z
q = 4p, q = 4p + 1, q = 4p + 2, q = 4p + 3 , p ∈ Z
q = 5p, q = 5p + 1, q = 4p + 2, q = 5p + 3 , q = 5p + 4, p ∈ Z
dan seterusnya.
Contoh 2.5
Buktikan: 2 | n3 – n untuk sebarang n ∈ Z
Bukti:
Menurut teorema 2.10 (algoritma pembagian), setiap bilangan bulat n
dapat dinyatakan sebagai n = 2p atau n = 2p + 1
Untuk n = 2p, dapat ditentukan:
n3 – n = n (n2 -1)
= n (n -1) (n +1)
= 2p (2p -1) (2p +1)
Jadi 2 | n3 – n
Untuk n = 2p + 1, dapat ditentukan
n3 – n = n (n2 -1)
= n (n -1) (n +1)
= (2p +1) (2p +1 - 1) (2p +1 + 1)
= 2p(2p + 1)(2p + 2)
Jadi 2 | n3 – n
Dengan demikian 2 | n3 – n untuk sekarang n ∈ Z
Selanjutnya, marilah kita lihat cara mengganti suatu bilangan dalam basis 10 menjadi
basis yang lain dengan menggunakan teorema yang dibuktikan dengan menggunakan
teorema algoritma pembagian.
10