Mei 2023
RANGKUMAN MATERI KE-5
A. Konsep Keterbagian
Jika suatu bilangan bulat dibagi oleh suatu bilangan bulat yang lain, maka hasil
baginya adalah suatu bilangan bulat atau suatu bilangan yang tidak bulat. Misalnya: jika 40
dibagi 8, maka hasil baginya adalah bilangan bulat 8. Tetapi jika 40 dibagi 16, maka hasil
baginya adalah 2,5. Keadaan inilah yang memberikan gagasan tentang perlunya definisi
keterbagian.
Definisi 3.1
Suatu bilangan bulat q habis dibagi oleh suatu bilangan bulat p ≠ 0 jika ada suatu bilangan
bulat x sehingga q = px, atau dapat dituliskan dalam notasi himpunan adalah:
p∨q , p ≠ 0 berarti E x εz ∋q= p x
Notasi
p∨q dibaca p membagi q, p faktor dari q, q habis dibagi p, atau q kelipatan dari p
p ∤q dibaca p tidak membagi q, p bukan faktor dari q, q tidak habis dibagi p, atau q bukan
kelipatan dari p.
Contoh 3.1
1. 6∨18 sebab ada bilangan bulat 3 sehingga 18=6.3
2. 12 ∤15 sebab tidak ada bilangan bulat x sehingga 15=12. x
3. 5∨−30 sebab ada bilangan bulat -6 sehingga −30=5.(−6)
4. −4∨20 sebab ada bilangan bulat 5 sehingga 20=(−4).5
Faktor-faktor suatu bilangan bisa merupakan bilangan bulat positif atau merupakan bilangan
bulat negatif. Dengan demikian, faktor-faktor dari:
6 adalah 1, -1, 2, -2, 3, -3, 6, dan -6
15 adalah 1, -1, 3, -3, 5, -5, 15, dan -15
Dengan demikian q+ r= px + py
¿ p( x + y )
Karena x , y Z , maka sesuai dengan sifat tertutup penjumlahan bilangan bulat, x+ y Z
Jadi : p∨q+r
Teorema 3.4 dapat diperluas tidak hanya berlaku untuk q, r tetapi untuk q, r, s, t,.., artinya jika
p | q, p | r, p | s, p | t, dan…, maka p | q + r + s + t +…
Selanjutnya, teorema 3.4 tetap berlaku jika operasi penjumlahan (+) diganti dengan operasi
pengurangn (–).
Teorema 3.5
Jika p , q , r Z , p∨q dan p∨r , maka p∨qx+ ry untuk semua x , y Z (qx +ry disebut kombinasi
linear dari q dan r)
Bukti Teorema 3.5
Diketahui p∨q dan p∨r
Maka menurut definisi 3.1, ada suatu a Z sehingga q= pa dan ada suatu b Z sehingga r =pb .
Dengan demikian qx +ry =( pa ) x + ( pb ) y
¿ p ( ax )+ p (by)
¿ p(ax +by )
Karena x , y , a , b Z , maka sesuai dengan sifat tertutup penjumlahan dan perkalian bilangan
bulat, maka ax +by Z
Jadi : p∨qx+ ry
Teorema 3.6
Jika p , q , r Z , p> 0 , q>0, dan p∨q, maka p q
Bukti Teorema 3.6
Diketahui p∨q
Maka menurut definisi 3.1, ada suatu x Z sehingga q= px .
Karena p>0 , q> 0, dan q= px , maka akan hanya bernilai benar jika x >0.
Karena x Z dan x >0, maka kemungkinan nilai-nilai x yang memenuhi adalah 1, 2, 3, …, atau
dapat ditulis x=1 atau x >1.
Perhatikan jika x=1, maka q= px= p(1)= p, atau dapat ditulis p=q,
Dan jika x >1, dan q= px , maka q > p atau dapat ditulis p<q .
Karena p=q dan p<q , maka p ≤ q
Teorema 3.7
Jika p , q , r Z , p> 0 , q>0 , p∨q dan q∨ p , maka p=q
Bukti Teorema 3.7
Diketahui p∨q dan q p
Maka menurut definisi 3.1, ada suatu x Z sehingga q= px dan ada suatu y Z sehingga p=qy .
Karena p>0 , q> 0, maka akan hanya bernilai benar jika x >0 dan y >0.
Karena q= px
¿(qy) x
¿ q ( yx)
¿ q ( xy)
Ini akan bernilai benar jika xy=1 , sehingga kemungkinan nilai yang memenuhi adalah
x= y =1. Perhatikan jika x=1, maka q= p(1)atau dapat ditulis q= p. Dan jika y=1 , maka
p=q(1) atau dapat ditulis p q
Karena q= p dan p=q, maka p=q
Teorema 3.8
p∨q jika dan hanya jika kp∨kq untuk semua k Z dan k ≠ 0
Bukti Teorema 3.8
Diketahui p∨q ➀ kp∨kq , ✯k Z dan k ≠ 0
1. Bukti dari kiri: p∨q → kp∨kq , ✯ k Z dan k ≠ 0
Diketahui p∨q
Maka menurut definisi 3.1, ada suatu x Z sehingga q= px
Dan menurut teorema 3.1, kq=k ( px ) kq , k q=( kp)x
Sehingga menurut definisi 3.1, kp∨kq
2. Bukti dari kanan: kp∨kq → p∨q , ✯ k Z dan k ≠ 0
Diketahui kp∨kq
Maka menurut definisi 3.1, ada suatu x Z sehingga kq=(kp) x
Dan menurut hukum kanselasi, kq=k ( px) dapat ditulis q= px
Sehingga menurut definisi 3.1, p∨q
Teorema 3.9
Jika p , q , r Z , p ≠ 0 , p∨q+ r , dan p∨q, maka p∨r
Bukti Teorema 3.9
Diketahui p∨q+r , p∨q , dan p ≠ 0
Maka menurut definisi 3.1, ada suatu x Z sehingga q+ r= px dan ada suatu y Z sehingga
q= py .
Perhatikan bahwa: q+ r= px
py+ r= px
r =px – py
r =p (x – y)
Menurut definisi 3.1 dan sifat ketertutupan bilangan bulat terhadap pengurangan, jika
r =p (x – y) maka p∨r
Jika p , q Z dan p>0, maka ada bilangan-bilangan r , s Z yang masing-masing tunggal sehingga
q=rp +s dengan 0 s< p. Jika p tidak membagi q , maka s memenuhi ketidaksamaan 0< s< p .
Dapat diketahui bahwa pada pernyataan q=rp +s ,0 ≤ s< p , r disebut hasil bagi
(quotient), s disebut sisa (remainder), q disebut yang dibagi (dividend) dan p disebut
pembagi (divisor).
Ditentukan dua bilangan bulat 4 dan 7 dengan 4∨7 , maka dapat dibuat barisan aritmetika
7−(r .4) dengan x Z
untuk r =3 ,7−(r .4 )=7−12=−5
untuk r =2 ,7−( r .4 ) =7−8=−1
untuk r =1, 7−( r .4 )=7−4=3
untuk r =0 ,7−(r .4)=7 – 0=7
untuk r =−1 ,7−( r .4)=7 – (−4)=11
dan seterusnya
sehingga diperoleh barisan … ,−5 ,−1 , 3 ,7 , 11 , …Barisan ini mempunyai suku-suku yang
negatif, dan suku-suku yang tidak negatif sebagai unsur-unsur himpunan T .
T ={3 , 7 , 11 , …} atau T ={7 – (4.r )∨r Z ,7 – ( 4.r ) 0 }
Karena T N dan N adalah himpunan yang terurut rapi, maka menurut prinsip urutan rapi, T
mempunyai unsur terkecil. Perhatikan bahwa unsur terkecil T adalah 3. Karena 3 T , maka
3=7 – (4. r) untuk suatu r Z . dalam hal ini r =1, sehingga 3=7−(4.1), atau
7=1.4+3 . Dengan demikian dapat ditentukan bahwa: 7=1.4+3 dengan 0 3< 4 Karena 4 │7 ,
maka 7=r .4+ s dengan r =1 dan s=3 Perhatikan bahwa untuk 4 , 7 Z , ada r , s Z sehingga
7=r .4+ s dengan 0 ≤ s <4
Contoh 3.1
Tunjukkan: Jika p∨q, maka p2∨q 2
Jawab:
Karena p∨q, maka sesuai dengan definisi 2.1, ada bilangan k Z sehingga q=kp , dengan
demikian q 2=k 2 p2. Sesuai dengan sifat ketertutupan perkalian bilangan bulat, Karena k Z ,
maka k . k =k 2 Z ,q 2=k 2 p2 dan k 2 Z , maka sesuai dengan definisi 3.1, p2∨q 2 .
Contoh 3.2.
Diketahui: t=(a1 a0 )=a 1 .10+a 0 dan 3∨t
Tunjukkan bahwa 3∨a1 +a 0
Jawab:
t=a 1 .10+a 0=a 1( 9+1)+ a0=9 a1+( a1+ a0 )
3∨t atau 3∨9 a0 +(a1 +a 0) dan 3∨9 a 0, maka menurut teorema 3.9 , 3∨a1+ a0
Teorema 3.11
Jika q z dan q >1, maka setiap n Z+¿ ¿ dapat dinyatakan secara tunggal dalam bentuk n =
k k−1 2 1 o
pk q + p k −1 q +… ..+ p2 q + p1 q + p0 q dengan
k Z , k ≥ 0 , p t Z , 0 p t <q – 1, t=0 , 1 , … , k dan pk ≠ 0