Anda di halaman 1dari 32

1

 Tulis teorema yang akan dibuktikan.


 Tandai permulaan pembuktian dengan kata
“Bukti”.
 Buktikan secara lengkap dan menyeluruh.
◦ Tulis variabel dan tipenya yang akan digunakan.
◦ Bila ada sifat dari variabel yang digunakan, tulis
sifat tersebut dengan lengkap dan jelas.

2
◦ Bila menggunakan sifat – sifat tertentu seperti
sifat komutatif maka tuliskan sifat tersebut.
◦ Jika ditengah pembuktian dijumpai suatu
ekspresi, misal r + s maka singkat ekspresi
tersebut, misal dinyatakan dengan k.
◦ Tandai akhir dari pembuktian.

3
 Menyimpulkan dari satu atau beberapa
contoh.
 Simbol yang sama untuk dua hal berbeda.
 Melompat ke kesimpulan padahal belum.
 mengasumsikan apa yg akan dibuktikan.

4
 Pembuktian Langsung
◦ Metode pengecekan satu per satu.
◦ Pembuktian berdasarkan kasus – kasus
◦ Pembuktian dengan eliminasi kasus
◦ Pembuktian dengan ekuivalensi

5
 Pembuktian Tidak Langsung
◦ Pembuktian dengan kontradiksi

dilakukan dengan ingkaran kalimat-nya dan


buktikan salah
◦ Pembuktian dengan kontraposisi

dilakukan dengan membuktikan kebenaran


kontraposisinya

6
 Metode Pembuktian Langsung

Buktikan bahwa untuk semua bilangan genap n antara 4 dan

30, n dapat dinyatakan sebagai jumlahan bilangan prima.

Penyelesaian:

dengan pengecekan satu persatu, maka:

4=2+2; 6=3+3; 8=3+5; 10=5+5; 12=5+7; 14=11+3;

16=11+5; 18=11+7; 20=13+7; 22=17+5; 24=19+5;

26=19+7; 28=17+11; 30=19+11

7
Buktikan bahwa jumlah 2 bilangan genap adalah genap
Bukti:
Ambil sembarang 2 bilangan genap, misal m dan n. Akan
dibuktikan bahwa (m+n) juga bilangan genap. Karena m dan
n adalah bilangan-bilangan genap, maka m=2r dan n=2s
untuk bilangan-bilangan bulat r dan s, sehingga:
m+n = 2r + 2s
= 2 (r+s).
= 2 k (misalkan k= r+s)

8
Buktikan bahwa untuk semua bilangan bulat
a, b, dan c berlaku:
Jika a adalah faktor dari b dan b adalah faktor
dari c, maka a adalah faktor dari c.

9
Bukti:
Misal a, b, dan c bilangan-bilangan bulat yang
memenuhi sifat:
a adalah faktor dari b dan b adalah faktor dari c
a faktor dari b berarti b=ka untuk suatu bil bul k
b faktor dari c berarti c=nb untuk suatu bil bul n
Didapat: c = nb
= n (ka)
= (nk) a

10
Untuk sembarang bilangan riil x, buktikan bahwa jika |x|> 4,
maka x2 > 16.

11
Bukti:

Misal x bilangan riil yang memenuhi |x|>4

Akan dibuktikan bahwa x2 > 16

|x|> 4 berarti bahwa x > 4 atau x < -4

Jika x > 4 maka x2 > 42 = 16

Jika x< -4 berarti –x > 4, sehingga (-x)2 >


42 atau x2 >16

Jadi, baik x > 4 maupun x < -4, x2 > 16.

12
Buktikan bahwa jika p adalah sembarang
bilangan prima yang ganjil maka p = 6n+1
atau p = 6n+5 atau p = 3 untuk suatu
bilangan bulat n.

13
Bukti:
Ambil sembarang bilangan prima ganjil p.
Jika p dibagi 6, maka kemungkinan sisanya
adalah 0, 1, 2, 3, 4 atau 5. Ini berarti bahwa
p = 6n atau p = 6n+1 atau p = 6n+2 atau
p = 6n+3 atau p = 6n+4 atau p = 6n+5
untuk suatu bilangan bulat n.

14
Untuk kasus p = 6n = 2 (3n)
Misal s = 3n. Karena n adalah bilangan bulat,
maka s juga bilangan bulat sehingga p = 2s
untuk suatu bilangan bulat s. Karena p
merupakan kelipatan 2, maka p merupakan
bilangan genap sehingga bisa dieliminasi dari
kasus.

15
Untuk kasus p = 6n + 2 = 2 (3n+1)
Misal k = 3n+1. Karena n adalah bilangan
bulat, maka k juga merupakan bilangan bulat
sehingga p = 2k untuk suatu bilangan bulat
k. karena p merupakan kelipatan 2, maka p
merupakan bilangan genap sehingga bisa
dieliminasi dari kasus.

16
Untuk kasus p = 6n + 4 = 2 (3n+2)
Misalkan r = 3n+2. Karena n adalah bilangan
bulat, maka r juga merupakan bilangan bulat,
sehingga p = 2r untuk suatu bilangan bulat r.
Karena p merupakan kelipatan 2, maka p
merupakan bilangan genap sehingga bisa
dieliminasi dari kasus.

17
Untuk kasus p = 6n+3 = 3 (2n+1)
Misalkan m = 2n+1. Karena n adalah
bilangan bulat, maka m juga merupakan
bilangan bulat sehingga p = 3m untuk suatu
bilangan bulat m. Ini berarti p habis dibagi 3,
sehingga p bukan bilangan prima, kecuali
untuk m = 1 (n=0) yang menghasilkan p = 3.

18
Dengan elininasi tersebut, kasus yang tersisa
adalah p = 6n+1 atau p = 6n+5 atau p = 3.

Jadi terbukti bahwa jika p adalah bilangan


prima ganjil, maka p = 6n+1 atau p = 6n+5
atau p = 3 untuk suatu bilangan bulat n.

19
Buktikan ekuivalensi di bawah ini:
Misalkan a dan b adalah bilangan-bilangan
bulat.
a dan b mempunyai sisa yang sama jika
dibagi dengan bilangan positif n jika dan
hanya jika (a-b) habis dibagi n.

20
Harus dibuktikan 2 hal:
Jika a dan b mempunyai sisa yang sama bila
dibagi dengan bilangan positif n, maka (a-b)
habis dibagi n.

Jika (a-b) habis dibagi n, maka a dan b


mempunyai sisa yang sama bila dibagi dengan
bilangan positif n.

21
Misalkan a dan b adalah bil2 bulat yang mempunyai sisa
sama (misal s) bila dibagi dengan n. Akan dibuktikan
bahwa (a-b) habis dibagi n
a=kn+s dan b=jn+s dengan 0<s<n; k dan j bil bulat
a-b = (kn+s)-(jn+s) = (kn-jn) = (k-j)n
Misal p=k-j. Karena k dan j bil bulat, maka p bil bulat.
Sehingga a-b = pn untuk suatu bil bul p
Ini berarti bahwa (a-b) habis dibagi n.

22
Misalkan a dan b bilangan bulat sedemikian hingga
(a-b) habis dibagi n. Akan dibuktikan bahwa a dan b
mempunyai sisa yang sama bila dibagi dengan n.
Misalkan s1 adalah sisa yang terjadi bila a dibagi n dan
s2 adalah sisa yang terjadi bila b dibagi n.
Jadi a=kn+s1 dengan 0<s1<n
b=jn+s2 dengan 0<s2<n
Akan ditunjukkan bahwa s1=s2

23
Diketahui bahwa (a-b) habis dibagi n, berarti
a-b = pn untuk suatu bilangan bulat p
a = b + pn = (jn + s2) + pn = (j+p) n + s2
Misal r = j+p. karena j dan p adalah bil2 bulat, maka r
juga bilangan bulat sehingga:
a = r n + s2 dengan 0<s2<n
Akan tetapi jika a dibagi dengan n, maka pastilah hasil
dan sisanya merupakan bil tunggal. Ini berarti s1=s2
dan r=k.

24
Contoh 7
Pembuktian dengan kontradiksi:

Buktikan bahwa “tidak ada bilangan bulat


yang terbesar”.

25
Bukti:
Misalkan negasi dari pernyataan tersebut benar. Jadi andaikan
ada bilangan bulat yang terbesar (sebutlah N). Karena N
terbesar, maka N  n untuk semua bilangan bulat n. Ambil M
= N+1. Karena N adalah bilangan bulat, maka M juga
bilangan bulat. Di samping itu, jelas bahwa N < M (karena M
= N+1).

Didapat: N  n untuk semua bilangan bulat n


N < M untuk bilangan bulat M (krn M=N+1)
Keduanya kontradiksi

26
Buktikan bahwa hasil kali 2 bilangan ganjil
adalah bilangan ganjil.

27
Bukti:
Ambil sembarang 2 buah bilangan ganjil m dan n.
Andaikan hasil kalinya (m.n) adalah genap. Karena m
dan n bilangan ganjil, maka m=2k+1 dan n=2s+1
untuk bilangan-bilangan bulat k dan s.
mn=(2k+1)(2s+1)= 4ks+2s+2k=2(2ks+s+k)+1 Misal
p=2ks+s+k. Maka p bilangan bulat karena k dan s
bilangan bulat. mn=2p+1 untuk bil bul p.
mn ganjil, kontradiksi dengan pengandaian.

28
Pembuktian dengan kontraposisi

Buktikan bahwa untuk bilangan-bilangan


bulat m dan n:
Jika m+n  73, maka m  37 atau n  37

29
Bukti:
Jika p adalah pernyataan m+n  73
q adalah pernyataan m  37
r adalah pernyataan n  37
Maka kalimat tsb dapat dinyatakan sbg: p(qr)
Kontraposisinya adalah –(qr) -p atau (-q-r) -p
Dengan demikian, untuk membuktikan pernyataan mula
mula, cukup dibuktikan kebenaran pernyataan:

30
Jika m<37 dan n<37 maka m+n < 73
Ambil 2 bilangan bulat m dan n dengan sifat m<37 dan
n<37
m<37 berarti m 36 dan n<37 berarti n 36,
Sehingga m+n  36+36 m+n  72 m+n < 73
Terbukti bahwa jika m<37 dan n<37 maka m+n < 73
Dengan terbuktinya kontraposisi, terbukti pula
kebenaran pernyataan mula-mula.

31
Buktikan pernyataan-pernyataan berikut ini:

1. Untuk setiap bilangan bulat n, jika n adalah bilangan genap,

maka n adalah bilangan genap.

2. Untuk setiap bilangan-bilangan bulat m dan n, jika m.n=1

maka m=1 dan n=1.

3. Untuk setiap bilangan bulat a, jika (a-2) habis dibagi 3, maka

(a-1) habis dibagi 3 juga.

4. Untuk setiap bilangan bulat a, jika (a-1) mod 3=0 atau (a-2)

mod 3=0, maka (a-1) mod 3=0.

5. Jika a dan b adalah bil2 ganjil, maka a+b bil genap

6. Jika a mod 10=2 dan b mod 10=8, mk a+b hbs dibagi


32

Anda mungkin juga menyukai