Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN SUNTIKAN INTRAVENA

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : 00 Halaman : 1


RPU/SOP-21/KL- dari 3
YANKES/2023

S
O Tangga terbit : 1 Pimpinan Klinik
Klinik P Februari 2023
Mitra Keluarga

dr. Kusuma Wijayanti,MSi


1.Pengertian Pemberian suntikan intravena adalah memberikan obat atau
cairan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah vena yang
dilakukan pada vena anggota gerak. Obat yang diberikan
secara intravena di Klinik adalah :
1. Ranitidin;
2. Dexametason;
3. Primperan / Ondansetron;
4. Diphenhidramin;
5. Sarkorbin;
6. Neurobion.
Bahaya-bahaya Pemberian Suntikan :
1. Pasien alergi terhadap obat (misalnya menggigil, urticaria,
syok, sinkop, dan lain-lain);
2. Pada bekas suntikan dapat terjadi abses, nekrosis atau,
hematoma;
3. Dapat menimbulkan kelumpuhan.
Yang perlu diperhatikan pada saat menyuntik :
1. Obat-obat suntikan yang diberikan harus berdasarkan
program pengobatan;
2. Sebelum menyiapkan obat suntikan, bacalah dengan teliti
petunjuk pengobatan yang ada dalam catatan medik atau
status pasien, yaitu nama obat, dosis, waktu dan cara
pemberiannya (misalnya intravena, subcutan, intramuskular
dan lain-lain);
3. Pada waktu menyiapkan obat, bacalah dengan teliti
label/etiket dari tiap-tiap obat. Obat-obat yang kurang jelas
etiketnya tidak boleh diberikan kepada pasien;
4. Perhatikan tehnik septik dan aseptik;
5. Spuit dan jarum suntik tidak boleh dipergunakan untuk
menyuntik pasien lain sebelum disterilkan;
6. Spuit yang retak atau bocor, dan jarum suntik yang sudah
tumpul, berkarat atau ujungnya bengkok, tidak boleh
dipakai lagi;
7. Memotong ampul dengan gergaji ampul harus dilakukan
secara hati-hati, agar tidak melukai tangan dan pecahannya
tidak masuk ke dalam obat;
8. Pasien yang telah mendapat suntikan harus diawasi untuk
beberapa waktu, sebab ada kemungkinan timbul reaksi
alergi dan lain-lain;
9. Bagi pasien yang berpenyakit menular melalui peredaran
darah (misalnya pasien hepatitis) harus digunakan jarum
dan spuit khusus;

Klinik Mitra Keluarga Samarinda 1


10. Setiap selesai penyuntikan, spuit dan ampul / vial
dimasukkan ke dalam box disposible dan peralatan harus
dimasukkan ke dalam larutan desinfektan, lalu disterilkan
dan disimpan di dalam tempat khusus;
11. Lengkapi Informed Consent.
2.Tujuan Sebagai acuan untuk memberikan suntikan secara intravena
untuk mendapatkan reaksi obat dengan cepat kepada pasien di
Klinik Mitra Keluarga.
3.Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Klinik Mitra Keluarga Nomor
188.4/004/KL-YANKES/2023 tentang Pelayanan Klinis.
4.Refrensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1936 tahun 2022 tentang
panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer.
5.Prosedur/ 1. Petugas menjelaskan teknik / prosedur, manfaat dan efek
Langkah-langkah samping pemberian suntikan intravena;
2. Petugas meminta pasien mengisi informed consent;
3. Petugas meminta pasien berbaring di tempat tidur;
4. Petugas menentukan daerah yang akan disuntik, kemudian
lakukan pembendungan di bagian atasnya. Selanjutnya
permukaan kulit yang akan disuntik dilakukan desinfeksi
dengan kapas alkohol dan ditegangkan;
5. Petugas memasang pengalas di bagian yang akan disuntik,
dan dekatkan bengkok (nierbeken) ke bagian tubuh yang
akan disuntik;
6. Petugas menusukkan jarum ke dalam pembuluh darah yang
akan ditusuk dengan lubang jarum menghadap ke atas;
7. Petugas menarik penghisap spuit, bila jarum berhasil masuk
ke dalam vena, darah akan masuk ke dalam spuit atau
mengalir sendiri. Tapi bila tidak ada darah yang keluar
berarti jarum tidak berhasil, dan penyuntikan harus
dipindahkan ke bagian lain. Setelah berhasil,petugas
membuka segera karet pembendung;
8. Petugas memasukkan obat di dalam suntikan secara
perlahan - lahan sampai habis;
9. Petugas mencabut jarum agak cepat setelah obat masuk
semua, membuang bekas suntikan ke box disposable dan
bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol. Bila
pemberian cairan / obat melalui vena dilakukan dalam
jumlah besar dan waktu yang lama, maka pemberiannya
dilakukan dengan cara infus;
10. Petugas memonitoring efek samping pemberian suntikan
intravena dan mengisi form monitoring secara lengkap. Jika
tidak ada efek samping proses selesai.

Klinik Mitra Keluarga Samarinda 2


6.Diagram Alir
Petugas menjelaskan teknik
Petugas melakukan
/ prosedur, manfaat dan
informed consent
efek samping pemberian
suntikan intravena

Petugas meminta
pasien berbaring di
Petugas menentukan daerah yang
tempat tidur
akan disuntik, kemudian lakukan
pembendungan di bagian atasnya.
Selanjutnya permukaan kulit yang
akan disuntik dilakukan desinfeksi
dengan kapas alkohol dan
ditegangkan;
Petugas menusukkan
Jarum ke dalam
pembuluh darah yang
Petugas memasang pengalas di bagian
yang akan disuntik, dan dekatkan akan ditusuk dengan
bengkok (nierbeken) ke bagian tubuh lubang jarum
yang akan disuntik
menghadap ke atas

Petugas menarik penghisap spuit, bila jarum berhasil masuk


ke dalam vena, darah akan masuk ke dalam spuit atau
mengalir sendiri. Tapi bila tidak ada darah yang keluar
berarti jarum tidak berhasil, dan penyuntikan harus
dipindahkan ke bagian lain. Setelah berhasil,petugas
membuka segera karet pembendung

Petugas memasukkan Obat Petugas mencabut jarum agak


di dalam suntikan secara cepat Setelah obat masuk semua,
perlahan - lahan sampai membuang bekas suntikan ke box
habis disposable dan Bekas tusukan
ditekan dengan kapas alcohol. Bila
pemberian cairan / obat melalui
vena dilakukan dalam jumlah
besar dan waktu yang lama, maka
pemberiannya dilakukan dengan
cara infus

Petugas memonitoring efek


samping pemberian suntikan
intravena dan mengisi form
monitoring secara lengkap.
Jika tidak ada efek samping
proses selesai

7.Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan umum dan tindakan;


2. Home care.
8.Dokumen Terkait 1. E-rekam medis;
2. Form informed consent.
9.Catatan Revisi -

Klinik Mitra Keluarga Samarinda 3


Klinik Mitra Keluarga Samarinda 4

Anda mungkin juga menyukai