Proposal Pengabdian 2024
Proposal Pengabdian 2024
1. JUDUL PENGABDIAN
Pemberdayaan Masyarakat Desa Balombong dalam Melawan Stunting melalui peningkatan keterampilan
Ibu dalam Pengolahan MP-ASI Berbasis pangan Lokal dengan Inovasi Android
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index Rumpun
Tinggi/ Institusi Bagian Ilmu
NURHIKMA Universitas Teknik Berkoordinasi 6788128 - TEKNIK
ARIFIN Sulawesi Barat Informatika dengan mitra ELEKTRO
dan melakukan DAN
Ketua Pengusul analisis situasi INFORMA
masalah dan TIKA
wilayah;
Mendesain
rencana
kegiatan dan
menyusun
usulan
kegiatan;
Membuat
instrumen
kegiatan;
Melakukan
survey
lapangan;
Menyusun
laporan akhir
penelitian
WAWAN Universitas Teknik Mendesain 6855373 - TEKNIK
FIRGIAWAN Sulawesi Barat Informatika model aplikasi ELEKTRO
android; DAN
Anggota Menganalisis INFORMA
Pengusul kebutuhan TIKA
sistem baik
secara
fungsional
maupun non
fungsional;
Membuat
program
aplikasi
androdi;
Melakukan
evaluasi dan
Pengujian
Sistem;
FAUZIAH Universitas Gizi Melakukan 6794076 - ILMU
Sulawesi Barat Pengumpulan KESEHAT
Anggota Data terkait AN
Pengusul menu dan UMUM
resep
berdasarkan
anjuran WHO
dan Kemenkes;
Pemateri dan
instruktur
pelatihan
pembuatan
kudapan MP-
ASI berbasis
bahan pangan
lokal;
Menyusun
Laporan akhir
dan publikasi
penelitian;
4. IDENTITAS MAHASISWA
Nama, Peran NIM Perguruan Program Bidang Jumlah SKS Mata Kuliah
Tinggi/ Studi/Bagian Tugas
Institusi
NURUL B0422322 Universitas Gizi Melakukan 6 KKN (4 sks )
FAIDA Sulawesi Survey dan Isu
Barat Lapangan; Mutakhir (2
Mahasiswa Menyiapkan sks)
alat dan
bahan untuk
Kegiatan
pelatihan;
Mendampingi
peserta
pelatihan;
Mengambil
Dokumentasi
Kegiatan;
NUR ALISAH B0422340 Universitas Gizi Melakukan 6 KKN (4 SKS)
Sulawesi Survey dan Isu
Mahasiswa Barat Lapangan; Mutakhir (2
Menyiapkan sks)
alat dan
bahan untuk
Kegiatan
pelatihan;
Mendampingi
peserta
pelatihan;
Mengambil
Dokumentasi
Kegiatan;
HAERYA D0221504 Universitas Teknik Melakukan 6 KKN (4 SKS)
PUTRI Sulawesi Informatika Survey dan Field
Barat Lapangan; Study (2
Mahasiswa Menyiapkan SKS)
alat dan
bahan untuk
Kegiatan
pelatihan;
Mendampingi
peserta
pelatihan
Aplikasi
Android ;
Mengambil
Dokumentasi
Kegiatan
5. MITRA KERJASAMA
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dapat melibatkan mitra, yaitu mitra sasaran, mitra pemerintah/pemda, mitra DUDI/
CSR/LSM atau mitra perguruan tinggi
sasaran
Jenis Mitra : sasaran
Kelompok Mitra Sasaran : Kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi
Nama Mitra Sasaran : TIM Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa
Balombong
Pimpinan Mitra : FAUZIAH, S.Ag (Ketua TIM Penggerak PKK)
Jenis Kelompok Mitra : Kelompok TIM Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
Lingkup Permasalahan ke 1 : Aspek Sosial kemasyarakatan
Lingkup Permasalahan ke 2 : Aspek Manajemen
Jumlah Anggota Kelompok : 50
Provinsi : SULAWESI BARAT
Kabupaten/Kota : Kab. Majene
Kecamatan : PAMBOANG
Desa/Kelurahan : BALOMBONG
Alamat Lengkap Mitra Sasaran : Dusun Balombong Selatan,Desa Balombong, Sirindu, Kec.
Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat 91451
Dana Tahun 1 : Rp. 0,00
File Tangkapan Layar Google Maps Lihat
yang Menggambarkan Jarak
Perguruan Tinggi ke Lokasi Mitra
Sasaran
File Surat Pernyataan Mitra Kerja Lihat
sama
File Dokumen Bukti Jumlah Lihat
Keanggotaan Kelompok/Karyawan
Mitra Sasaran
6. IKU
Indikator IKU terkait Uraian IKU Uraian Kegiatan
IKU 2: Mahasiswa Mendapat Mahasiswa memiliki pengalaman Partisipasi dalam proyek ini
Pengalaman di Luar Kampus belajar di luar kampus paling memberikan mahasiswa
sedikit 6 SKS kesempatan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan
yang mereka pelajari di kelas ke
dalam konteks nyata di
masyarakat. Mereka akan belajar
tentang tantangan nyata yang
dihadapi oleh masyarakat desa,
memahami dinamika interaksi
sosial dan budaya di lingkungan
tersebut, serta mengembangkan
kemampuan beradaptasi dan
bekerja sama dalam tim
multidisiplin.
IKU 3: Dosen Berkegiatan di Luar Dosen yang mengikuti kompetisi Keterlibatan dalam kegiatan ini,
Kampus nasional yang sesuai dengan Dosen dosen akan berinteraksi
definisi kriteria kompetisi langsung dengan masyarakat
Desa Balombong. Terlibat dalam
pembinaan dan pelatihan kepada
ibu- ibu di desa tersebut,
memberikan mereka pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan
untuk mengatasi masalah
stunting. Melalui interaksi ini,
Dosen tidak hanya membantu
masyarakat Desa Balombong,
tetapi juga memperluas pengaruh
kegiatan Anda di luar lingkungan
kampus.
7. (SDGs)
SDGs terkait Uraian Kegiatan
Tanpa Kelaparan Kegiatan ini berkontribusi langsung terhadap pencapaian SDGs (Tanpa
Kelaparan) dengan memberdayakan ibu- ibu di Desa Balombong untuk
mengolah MP-ASI berbasis pangan lokal yang bergizi. Dengan demikian,
kegiatan ini membantu dalam mengatasi masalah kelaparan dan
kekurangan gizi pada anak- anak, yang merupakan salah satu tujuan dari
SDGs.
Kehidupan Sehat dan Sejahtera Kegiatan ini akan memberikan peningkatan keterampilan ibu dalam
mengolah MP-ASI dari bahan makanan lokal juga berdampak positif pada
kesehatan dan kesejahteraan anak- anak. Dengan memberikan makanan
yang bergizi kepada anak- anak sejak dini, kegiatan ini membantu
mencegah stunting dan masalah kesehatan lainnya, sejalan dengan SDG
3.
Kesetaraan Gender Kegiatan ini juga relevan dengan pencapaian SDGs pada bidang
Kesetaraan Gender dengan memberdayakan perempuan, terutama ibu-ibu
di Desa Balombong, untuk memainkan peran aktif dalam meningkatkan
kesehatan dan gizi anak- anak mereka. Hal ini juga akan memperkuat
peran perempuan dalam pembangunan masyarakat.
Industri, Inovasi, dan Penggunaan inovasi teknologi, seperti pengembangan aplikasi Android,
Infrastuktur juga mendukung pencapaian SDGs dibidang Industri, inovasi, dan
infrastruktur. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,
kegiatan ini mendorong inovasi dalam pengembangan solusi untuk
masalah sosial dan kesehatan, serta meningkatkan akses masyarakat
terhadap infrastruktur dan informasi berbasis digital.
Kemitraan untuk Mencapai Hasil dari kegiatan ini juga mencerminkan pentingnya kerja sama lintas
Tujuan sektor dan kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi,
pemerintah daerah (petugas kesehatan sekitar), dan masyarakat lokal,
kegiatan ini memperkuat kemitraan yang diperlukan untuk mengatasi
masalah stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa
Balombong.
8. LUARAN DIJANJIKAN
9. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya penelitian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.
A. Pendahuluan
Pendahuluan dijelaskan tidak lebih dari 1.000 kata dengan font Times New Roman ukuran 12 spasi 1,15 yang berisi uraian
sebagai berikut:
1. analisis situasi dan permasalahan mitra yang akan diselesaikan.
Uraian analisis situasi dibuat secara komprehensif agar dapat menggambarkan secara lengkap kondisi mitra baik dari
segi potensi wilayah maupun masyaraka dan permasalahan. Analisis situasi dijelaskan dengan berdasarkan kondisi
eksisting dari mitra/masyarakat yang akan diberdayakan, didukung dengan profil mitra dengan data dan gambar
yang informatif. Khususnya untuk mitra yang bergerak di bidang ekonomi dan belajar berwirausaha, kondisi eksisting
mitra sasaran dibuat secara lengkap hulu dan hilir sedapat mungkin dalam bentuk data terkuantifikasi.
2. Uraikan tujuan pelaksanaan kegiatan dan kaitannya dengan MBKM, IKU, dan fokus pengabdian kepada
masyarakat.
3. Lain – lain yang dianggap perlu.
Stunting telah menjadi tantangan kesehatan yang mendesak di Indonesia, di mana lebih dari
seperempat anak di bawah usia lima tahun mengalami kondisi ini. Dampaknya sangat serius, menghambat
pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak-anak, serta berpotensi memengaruhi produktivitas dan
kualitas hidup mereka di masa dewasa. Penyebab stunting sangat kompleks, melibatkan berbagai faktor
seperti gizi buruk, akses terbatas terhadap makanan bergizi, sanitasi yang buruk, dan praktek perawatan
anak yang tidak optimal [1].
Secara global, 25% anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting, yang merupakan
keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan. Menurut data, 25% anak stunting tinggal di negara-negara
berpendapatan rendah, 66% di negara-negara berpendapatan menengah, dan 8% di negara-negara
berpendapatan tinggi. Stunting meningkat secara bertahap, dengan peningkatan terbesar di Asia dan
Amerika Latin. Namun, hanya di Afrika jumlah anak-anak yang stunting meningkat dari 50% menjadi
59% antara tahun 2000 dan 2016. Di Ethiopia, angka stunting mencapai 40,4%, dan 28% kematian anak-
anak disebabkan oleh kekurangan gizi pada tahun 2015 [2].
Kementerian Kesehatan (2018) menyatakan bahwa sebagian besar balita di negara miskin dan
berkembang seperti Indonesia menghadapi masalah stunting. Dari 117 negara, Indonesia menduduki
peringkat ke-17 di dunia. Ini lebih tinggi dari negara berpendapatan menengah lainnya, seperti Malaysia
(20 persen) dan Thailand (10,5 persen) [3]. Menurut data WHO pada tahun 2015–2017, Indonesia memiliki
angka kejadian stunting sebesar 36,4%, menempati peringkat ketiga tertinggi di Asia Tenggara [4]. Namun,
berdasarkan hasil Riskesdas 2018, status gizi di Indonesia telah membaik, dengan angka kejadian stunting
mencapai 30,8%, yang jauh di bawah target WHO untuk penurunan 20%. Stunting, yang terjadi di negara
berkembang seperti Indonesia, akan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan perawatan
yang serius dan berkelanjutan [5].
Pada tahun 2022, prevalensi balita stunting tertinggi kedua di Indonesia berada di Sulawesi Barat.
Jumlah balita stunting di Sulawesi Barat naik 1,2 poin dari tahun sebelumnya, menjadi 35% pada tahun
lalu menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan [6].
Provinsi ini juga berada di peringkat kedua nasional dan di bawah ambang batas 20% yang ditetapkan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) [7]. Dari data SSGI tahun 2022, Kabupaten Majene memiliki
prevalensi balita stunting tertinggi di Sulawesi Barat pada tahun itu, mencapai 40,6%, dua kali lebih tinggi
dari standar WHO. Angka ini naik 4,9 poin dari 35,7% pada tahun sebelumnya yang ditunjukkan pada
Gambar.1 berikut.
Gambar 1. Prevalensi Balita Stunting Provinsi Sulawesi Barat Menurut Kabupaten/Kota (2022) [6]
Desa Balombong, terletak sekitar ±20 km dari Kota Majene di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat,
merupakan salah satu wilayah yang menghadapi tantangan serius terkait stunting pada anak [8]. Dengan
jumlah kasus stunting yang cukup signifikan, Desa Balombong menjadi fokus perhatian dalam upaya
penanggulangan stunting dan peningkatan kesejahteraan anak di wilayah tersebut. Stunting, yang terjadi
akibat kurangnya gizi yang mencukupi selama masa pertumbuhan anak, dapat menghambat perkembangan
fisik dan kognitif mereka, serta berdampak negatif pada produktivitas dan kualitas hidup di masa dewasa.
Salah satu upaya yang diambil untuk mencegah stunting adalah melalui perbaikan gizi, dengan
mengolah makanan pendamping ASI (MP-ASI) berbasis pangan lokal, khususnya ikan. Mengingat
mayoritas penduduk Desa Balombong adalah nelayan dan menghasilkan ikan, Namun ibu balita di Desa
Balombong masih kurang optimal dalam memanfaatkan olahan ikan sebagai MP-ASI karena keterbatasan
akses informasi akan kebutuhan gizi balita. Hal ini dapat menyebabkan ketidakoptimalan dalam
menyediakan makanan bergizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan
minimnya pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan makanan, terutama dalam memanfaatkan
sumber daya lokal seperti ikan, potensi penggunaan MP-ASI yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak tidak
dapat dimaksimalkan. Oleh karena itu, peningkatan keterampilan dan akses ibu balita di Desa Balombong
terhadap pengolahan MP-ASI dan informasi yang relevan tentang kebutuhan gizi menjadi kunci dalam
mengatasi permasalahan ini.
Pendekatan pencegahan ini terkoordinasi dengan ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
dan kader posyandu di Desa Balombong. Kegiatan yang akan dilakukan meliputi pembuatan Kudapan MP-
ASI berbasis ikan laut dengan densitas energi tinggi yang disesuaikan dengan anjuran Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan. Melalui pelatihan dan bimbingan yang intensif,
diharapkan ibu yang memiliki balita di Desa Balombong dapat menguasai teknik pengolahan ikan menjadi
makanan bergizi untuk anak. Langkah ini bertujuan untuk memberdayakan ibu balita dalam mengelola
sumber daya lokal yang melimpah, sambil memberikan nutrisi optimal kepada balita, sehingga mampu
mengurangi kasus stunting dan meningkatkan kesejahteraan di wilayah ini.
Selain upaya melalui pendekatan langsung dengan pelatihan dan bimbingan kepada ibu balita di
Desa Balombong, dibuat juga sebuah aplikasi Android yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Aplikasi Android yang dibuat bertujuan untuk menjadi alat yang efektif dalam memerangi stunting dan
memberikan dukungan kepada ibu balita di Desa Balombong dalam menjaga kebutuhan gizi anak melalui
pengolahan MP-ASI yang benar. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan gizi anak dengan baik. Fitur utama yang disediakan termasuk daftar makanan sehat berbasis
bahan lokal, rekomendasi makanan pendamping ASI yang sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi anak,
serta informasi kesehatan anak yang disajikan secara mudah. Selain itu, aplikasi ini memiliki fitur interaktif
yang memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan konten, serta memberikan panduan langkah
demi langkah dalam mengolah makanan. Konten aplikasi akan diupdate secara berkala untuk
menambahkan resep baru, informasi kesehatan terbaru, dan tips praktis lainnya. Fitur tambahan aplikasi
ini adalah kemampuan untuk memberikan rekomendasi MP-ASI berdasarkan data umur, asupan ASI, dan
berat badan anak. Dengan semua fitur ini, aplikasi ini diharapkan dapat mendukung upaya pemberdayaan
masyarakat Desa Balombong dalam meningkatkan gizi anak-anak dan mengurangi tingkat stunting, serta
meningkatkan kesehatan anak di wilayah tersebut.
B. Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan Prioritas
Permasalahan prioritas maksimum terdiri atas 500 kata dengan font times new roman ukuran 12 dengan spasi 1.15 yang
berisi uraian yang akan ditangani minimal 2 (dua) bidang/aspek kegiatan untuk setiap mitra sasarannya. Uraikan
permasalahan prioritas tersebut dalam poin-poin permasalahan sesuai kesepakatan dengan mitra sasaran dan dilengkapi
dengan sub permasalahan masing-masing yang akan diberikan solusi.
Untuk masyarakat produktif secara ekonomi, maka permasalahan prioritasnya meliputi bidang produksi, manajemen usaha
dan pemasaran (hulu hilir usaha).
Untuk kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi (masyarakat umum) maka permasalahannya sesuai
dengan kebutuhan kelompok tersebut, seperti peningkatan pelayanan, peningkatan ketenteraman masyarakat,
memperbaiki/membantu fasilitas layanan dalam segala bidang, seperti bidang sosial, budaya, ekonomi, keamanan,
kesehatan, pendidikan, hukum, dan berbagai permasalahan lainnya secara komprehensif. Prioritas permasalahan dibuat
secara spesifik dan harus mendapatkan persetujuan mitra sasaran.
Berdasarkan uraian masalah yang dianalisis ada 2 permasalahan prioritas yang akan di tangani dalam
pengabdian ini yaitu:
1. Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Pengolahan MP-ASI yang Bergizi
untuk Anak: Kurangnya pengetahuan dan keterampilan ibu dalam mengelola makanan bergizi,
khususnya dalam mengolah MP-ASI berbasis pangan lokal seperti ikan, menjadi permasalahan
utama. Hal ini mengakibatkan anak-anak tidak mendapatkan asupan gizi yang memadai selama masa
pertumbuhan mereka, yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting di Desa Balombong.
2. Keterbatasan Akses dan Pengetahuan tentang Gizi Seimbang: Terbatasnya akses ibu-ibu di Desa
Balombong terhadap informasi dan sumber daya yang diperlukan untuk menyediakan makanan
bergizi bagi anak-anak mereka menjadi permasalahan kedua. Keterbatasan ini mencakup akses
terhadap informasi tentang gizi seimbang, bahan makanan lokal yang berkualitas, dan keterampilan
dalam mengolahnya menjadi makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak.
2. Solusi
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1.500 kata dengan font times new roman ukuran 12 dengan spasi 1.15 yang
berisi uraian semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra sasaran. Deskripsi
lengkap bagian solusi permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra secara sistematis
sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus terkait betul dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan target luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam segi produksi maupun
manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif/mengarah ke ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik
atas permasalahan yang dihadapi mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi/sosial.
c. Setiap solusi mempunyai target penyelesaian luaran tersendiri/indikator capaian dan sedapat mungkin terukur atau
dapat dikuantitatifkan dan tuangkan dalam bentuk tabel.
d. Uraian hasil riset tim pengusul atau peneliti yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, akan memiliki
nilai tambah.
Adapun jurnal pengabdian kepada masyarakat yang ditargetkan untuk publikasi adalah Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat (url: http://jurnal.unpad.ac.id/pkm) dengan ISSN 1410-5610 (print) dan e-ISSN 2620-
8431 atau Jurnal Aptekmas (https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/aptekmas) dengan ISSN 2721-0448 dan
e-ISSN 2622- 5646. Selain itu, luaran tambahan yang ditargetkan pada kegiatan ini adalah mendaftarkan
output kegiatan berupa sistem informasi edukasi edukasi makanan pendamping ASI (MP-ASI) untuk
memperoleh sertifikat HKI.
C. Metode
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 1.500 kata dengan font times new roman ukuran 12 dengan spasi 1.15 yang
menjelaskan tahapan atau langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Jelaskan metode tahapan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat setidaknya memuat hal-hal
sebagai berikut.
1. Sosialisasi
2. Pelatihan
3. Penerapan teknologi
4. Pendampingan dan evaluasi
5. Keberlanjutan program
Jelaskan tahapan-tahapan di atas secara konkrit dan lengkap untuk mengatasi permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk mitra yang produktif secara ekonomi, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal
1 (satu) bidang permasalahan yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi/sosial minimal 2 (dua) bidang permasalahan, nyatakan tahapan atau
langkah-langkah pelaksanaan pengabdian yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik yang
dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang meliputi layanan kesehatan, pendidikan,
keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air bersih, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di lapangan setelah kegiatan selesai
dilaksanakan.
5. Uraikan peran dan tugas dari masing-masing anggota tim sesuai dengan kompetensinya dan penugasan mahasiswa.
6. Uraikan potensi rekognisi SKS bagi mahasiswa yang dilibatkan.
[Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Kantor Desa Balombong, Kec. Pamboang,
Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada bulan April – November 2024, dengan melibatkan partisipasi
kepala desa balombong dan jajarannya, ibu-ibu PKK dan kader posyandu desa Balombong. Kegiatan ini
memberdayakan masyarakat desa Balombong dalam memanfaatkan ikan laut sebagai pangan lokal
melalui aplikasi android. Berikut Tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi:
1. Survei lokasi yang ditujukan untuk memperoleh seluruh data yang dibutuhkan, baik data primer
maupun data sekunder mengenai kondisi masyarakat yang ada di Desa Balombong.
2. Persiapan Pembuatan Aplikasi dengan menganalisis kebutuhan aplikasi secara fungsional maupun
non fungsional. Serta mendesain aplikasi yang akan dibuat.
3. Pembuatan aplikasi Android yang berisi edukasi daftar makanan sehat berbasis bahan lokal beserta
cara pengolahannya, rekomendasi makanan pendamping ASI yang sesuai dengan usia dan
kebutuhan gizi anak-anak, serta informasi kesehatan anak yang disajikan secara mudah dipahami.
4. Pengujian aplikasi android dilakukan untuk memastikan aplikasi berjalan sesuai yang diharapkan.
5. Sosialisasi Kegiatan dilakukan di kantor Desa balombong dengan mengundang para kader posyandu
dan ibu PKK untuk terlibat dalam kegiatan pelatihan.
6. Pelatihan Penggunaan Aplikasi Android dan Pengolahan MP-ASI berbasis pangan lokal; ikan laut
dilaksanakan dikantor Desa balombong. Penyuluhan meliputi masalah stunting dan solusinya yang
ada di Desa Balombong, Kec. Pamboang, memuat materi terkait MP- ASI, defenisi stunting, sebab
dan dampak stunting, serta potensi pangan lokal desa balombong. Melalui kegiatan ini diharapkan
dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya Pangan dan gizi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak sebagai upaya Catch Up Growth dan Pencegahan Stunting. Penerapan IPTEKS
pengolahan ikan laut sebagai bahan utama pembuatan MP-ASI memperhitungkan densitas energi
tinggi dengan sumbangan protein sebesar 20-25% dari kebutuhan energi balita berdasarkan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dapat diakses kapanpun melalui aplikasi Android sebagai upaya
pencegahan dan penanggulangan masalah stunting di Desa Balombong, Kec. Pamboang.
Demonstrasi pembuatan Kudapan MP-ASI berbasis ikan laut dibuat dengan densitas energi
tinggi kepada ibu balita. Optimalisasi pengolahan pangan lokal dilakukan sehingga mitra dan
masyarakat desa balombong mengetahui fungsi masing-masing alat. Pengolahan makanan kudapan
pendamping ASI berbahan ikan laut, melalui beberapa tahapan tahapan: a) Pemilihan semua bahan
yang dibutuhkan dalam pembuatan Otak-otak, dan stik roll kentang dengan ikan tuna; b) Pengenalan
berupa alat dan peralatan lain yang dibutuhkan dalam pembuatan Otak-otak dan stik roll kentang
dengan ikan tuna; c) Praktek/Demonstrasi pembuatan otak-otak dan Stik roll kentang dengan
berbasis ikan tuna. Menu Otak-otak ikan dan Stik Roll ikan terbuat dari daging ikan tuna yang dapat
menjaga kesehatan otak, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Menu ikan tersebut mengandung
asam lemak yang baik untuk keberlangsungan otak. Selain kudapan, dilakukan pula edukasi dan
demonstarsi MP-ASI berdasarkan kelompok umur dengan memperhatikan bentuk/tekstur,
frekuensi, dan jumlah yang diberikan sehingga ibu balita dapat membuat dan mengembangkan menu
MP-ASI yang bervariasi untuk balita sebagai upaya catch up growth, pencegahan bahkan
penanggulangan stunting. Ibu balita dan masyarakat desa Balombong pada umumnya akan
memperoleh ketrampilan dalam membuat olahan ikan laut sebagai bahan kudapan sehat untuk balita
serta meningkatkan nilai ekonomi pisang ikan laut.
7. Publikasi dan penyusunan Laporan akhir. Adapun jurnal pengabdian kepada masyarakat yang
ditargetkan untuk publikasi adalah Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (url:
http://jurnal.unpad.ac.id/pkm) dengan ISSN 1410-5610 (print) dan e-ISSN 2620- 8431 atau Jurnal
Aptekmas (https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/aptekmas) dengan ISSN 2721-0448 dan e-ISSN
2622- 5646. Selain itu, luaran tambahan yang ditargetkan pada kegiatan ini adalah mendaftarkan
output kegiatan berupa sistem informasi edukasi edukasi makanan pendamping ASI (MP-ASI)
untuk memperoleh sertifikat HKI.
Pelaksanaan kegiatan ini juga melibatkan partisipasi mitra dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2. Partisipasi Mitra terhadap Kegiatan
Solusi/Metode yang
No. Tujuan Partisipasi Mitra
digunakan
1 Ibu Balita dan Kader Pemanfaatan 1. Kesediaan waktu untuk belajar memahami
posyandu dapat pangan lokal dalam penggunaan Aplikasi Pengolahan MP-ASI
menggunakan Aplikasi bentuk penyuluhan berbasis Android.
pengolahan MP-ASI penggunaan 2. Mitra mendukung penuh kegiatan
berbasis Android dalam Aplikasi pengabdian dan bersedia ikut serta dalam
pencegahan stunting Pengolahan MP- kegiatan
ASI berbasis
Android
2 Ibu balita memperoleh 1. Penyuluhan 1. Kesediaan waktu untuk belajar memahami
keterampilan dalam pembuatan pembuatan makanan tambahan
membuat olahan pangan makanan pendamping ASI
lokal berbasis ikan tuna tambahan 2. Mitra mendukung penuh kegiatan
sebagai kudapan sehat pendamping pengabdian dan bersedia ikut serta dalam
ASI kegiatan dan pemanfaatan pangan lokal
2. Praktik berbasis ikan laut dengan Menyediakan
langsung fasilitas yang dibutuhkan (sarana dan
prasarana) termasuk lokasi tempat
penyuluhan, demontrasi dan pelatihan
pengolahan kudapan MP-ASI selama
kegiatan berlangsung.
3 Ibu balita dapat Demonstrasi 1. Kesediaan waktu untuk belajar memahami
menggunakan peralatan pembuatan pembuatan makanan tambahan
yang diberikan pihak kudapan pangan pendamping ASI
pengusul program lokal 2. Mitra mendukung penuh kegiatan
pengabdian untuk pengabdian dan bersedia ikut serta dalam
membuat olahan ikaan kegiatan dan pemanfaatan pangan lokal
tuna sebagai kudapan berbasis ikan laut dengan Menyediakan
pendamping ASI untuk fasilitas yang dibutuhkan (sarana dan
pencegahan status prasarana) termasuk lokasi tempat
penyuluhan, demontrasi dan pelatihan
pengolahan kudapan MP-ASI selama
kegiatan berlangsung.
Evaluasi sebagai tahapan akhir dan indikator keberhasilan terlaksananya kegiatan pengabdian dengan
melihat ibu balita mampu membuat dan mengembangkan menu kudapan pendamping ASI berbasis
Ikan tuna. Peningkatan keterampilan pembuatan kudapan MP-ASI oleh ibu sebagai upaya catch up
growth dan pencegahan stunting merupakan salah satu target capaian dari kegiatan pengabdian ini.
Peran Ketua Pelaksana akan dibantu oleh dua orang anggota dosen dengan latar belakang pendidikan
Teknik dan Ilmu gizi serta melibatkan tiga orang mahasiswa dengan peran penugasan sebagai
pendamping dalam pelaksanaan program PKM berlangsung hingga selesai.
Daftar pelaksana kegiatan PKM
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) selama 8 bulan,
terdapat potensi rekognisi SKS yang signifikan. Dalam skenario ini, melibatkan 3 mahasiswa dari
berbagai disiplin ilmu, di mana 2 di antaranya berasal dari ilmu Gizi dan 1 dari jurusan Informatika.
Para mahasiswa ilmu Gizi akan terlibat dalam mendampingi kegiatan pelatihan dan demonstrasi
pengolahan MP-ASI, sementara mahasiswa Informatika akan fokus pada pelatihan aplikasi android.
Potensi rekognisi SKS yang ditawarkan untuk mahasiswa ilmu Gizi adalah 6 SKS, terbagi menjadi 4
SKS untuk KKN dan 2 SKS untuk Isu Mutakhir. Sementara itu, mahasiswa Informatika juga dapat
memperoleh rekognisi sebanyak 6 SKS, dengan pembagian 4 SKS untuk KKN dan 2 SKS untuk Field
Study. Dengan demikian, partisipasi aktif dalam kegiatan PKM tidak hanya memberikan kontribusi
langsung kepada masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat akademik berupa pengakuan kegiatan
belajar di luar kampus melalui penyetaraan SKS yang diberikan secara efektif di lapangan.
D. Gambaran IPTEKS
Gambaran berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran IPTEKS yang akan diimplementasikan di mitra
sasaran (Bentuk, ukuran, spesifikasi,kegunaan, kapasitas pemanfaatan dll). Dibuat dalam bentuk skematis, dilengkapi
dengan Gambar/Foto, spesifikasi, ukuran, kebermanfaatan, kegunaan dan narasi.
Gambaran IPTEKS:
Gambaran aplikasi Android yang akan dibuat memiliki beberapa fitur utama yaitu daftar makanan sehat
yang dapat diolah dengan menggunakan bahan lokal yang tersedia di desa, rekomendasi tentang jenis
makanan pendamping ASI yang sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi anak-anak berdasarkan metode
yang didasarkan pada aturan, dan informasi menarik tentang kesehatan anak yang disajikan dalam bahasa
yang mudah dipahami. Selain itu, aplikasi ini memiliki fitur interaktif yang memungkinkan pengguna
berinteraksi langsung dengan konten dan panduan langkah demi langkah yang mudah diikuti untuk
mengolah makanan. Untuk memenuhi kebutuhan ibu-ibu Desa Balombong, konten aplikasi akan diupdate
secara berkala dengan menambahkan resep baru, informasi kesehatan terbaru, dan tips dan trik praktis
lainnya. Selain itu, pada aplikasi juga terdapat fitur untuk Memberikan Rekomendasi Makanan Pengganti
ASI menggunakan metode Rule Based dengan mengambil data (umur, asupan ASI, dan juga berat badan).
Fitur ini dapat dilihat pada Gambar 3,4,5,6, dan 7 .
Gambar 3. Tampilan informasi awal aplikasi dan menu baca artikel
Gambar 4. Tampilan daftar makan pengganti ASI dan Sistem rekomendasi pengganti ASI
Gambar 5. Tampilan resep makan dari aplikasi android
Gambar 6. Konten pembuatan makanan pendamping asi
Gambar 7. Konten edukasi untuk ibu
E. Jadwal Pelaksanaan
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Survey Lokasi dan Analisis Masalah
2 Persiapan Pembuatan Aplikasi
3 Pembuatan Aplikasi
4 Pengujian Aplikasi
5 Sosialisasi Kegiatan
5 Pelatihan Pengolahan MP-ASI dan
Penggunaan Aplikasi Android
6 Monitoring dan Evaluasi
7 Publikasi dan Penyusunan Laporan
• Untuk ruang lingkup PKM pelaksanaan kegiatan minimal 8 (delapan) bulan.
F. Rangkuman Rencana Anggaran Biaya
RANGKUMAN RAB
Jumlah Dana
No Kelompok Biaya Dana Perguruan Mitra Pemberi Dana
Dana Dikti
Tinggi (Jika ada) (Jika ada)
1 Biaya Upah dan Jasa (maksimal 10%) 4.800.000 - -
2 Teknologi dan Inovasi (minimal 50%) 25.000.000
3 Biaya Pelatihan (maksimal 20%) 9.850.000
4 Biaya Perjalanan (maksimal 15%) 7.360.000
5 Biaya Lainnya (maksimal 5%) 2.400.000
Total 49.410.000
G. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor (Vancouver style) sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya
pustaka yang disitasi pada usulan pengabdian kepada masyarakat yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] S. Setianingsih, S. Musyarofah, P. Livana and N. Indrayati, "Tingkat Pengetahuan Kader dalam Upaya Pencegahan
Stunting," Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, vol. 5, no. 3, p. 447–454, 2023.
https://www.journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/view/1769.
[2] C. S. Kwami, S. Godfrey, H. Gavilan, M. Lakhanpaul and P. Parikh, "Water, Sanitation, and Hygiene: Linkages with
Stunting in Rural Ethiopia," Int J Environ Res Public Health, vol. 9, no. 16, p. 3793, 2019. doi:
10.3390/ijerph16203793..
[3] T. Huriah and N. Nurjannah, "Risk Factors of Stunting in Developing Countries: A Scoping Review," Open Access
Macedonian Journal of Medical Sciences, vol. 8, no. F, pp. 155-160, 2020. Doi:
https://doi.org/10.3889/oamjms.2020.4466.
[4] Pusat Data dan Informasi, Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2018.
[5] I. Budiastutik and M. Z. Rahfiludin, "Faktor Risiko Stunting pada anak di Negara Berkembang," Amerta Nutrition,
vol. 3, no. 3, p. 122–129, 2019. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i3.2019.122-129.
[6] S. L. Munira, Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2023.
[7] C. M. Annur, "Peringkat Dua Tertinggi Nasional, Ini Daftar Prevalensi Balita Stunting di Sulawesi Barat pada 2022,"
Databooks, 10 02 2023. [Online]. Available: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/02/10/peringkat-
dua-tertinggi-nasional-ini-daftar-prevalensi-balita-stunting-di-sulawesi-barat-pada-2022. [Accessed 19 03 2024]
[8] H. Hapzah and Asmuni, “The Community Perception of Stunting in Majene District of West Sulawesi,” Al GIZZAI
PUBLIC Health Nutr. J., pp. 121–134, Jul. 2022, doi: 10.24252/algizzai.v2i2.30011.
Tangkapan Layar Google Maps yang menggambarkan Jarak PT ke Lokasi Mitra Sasaran (PKK
Desa Balombong)
Lokasi
Home
Base PT
Lokasi
Mitra
Sasaran
Jarak dan
Waktu
Tempuh
BUKTI TIM PENGGERAK PKK DESA
BALOMBONG
Berikut adalah Bukti Rapat anggota Tim
Penggerak PKK Desa Balombong yang terdiri dari
50 orang dan tercatat di buku tamu. Bukti ini
adalah benar bahwa Nama-nama yang tertera
adalah anggota PKK, Karena Anggota Tim
Penggerak PKK Desa Balombong baru terbentuk
sehingga bukti rapat masih berupa Buku tamu
karena belum dibuatkan SK untuk anggota yang
baru.
PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga
Pemberi Persetujuan Pengusul
30/03/2024 - - - -
Komentar : -