Kualitas Hidup
Anak-anak Penyandang Disabilitas
Siti Fitria Ulfah1 Agus Marjianto1
1Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Surabaya
Abstrak
Kata Kunci: karies gigi, kesehatan mulut, kualitas hidup, anak, disabilitas
Perkenalan masyarakat umum. dalam kelompok
Anak penyandang disabilitas umur yang sama
termasuk penyandang disabilitas (5). Sebagian besar anak penyandang
merupakan salah satu sumber daya disabilitas tingkat sekolah dasar di
manusia yang dimiliki SLB Kota Semarang menunjukkan
Masyarakat Indonesia yang harus bahwa 77% menderita karies gigi
ditingkatkan kualitasnya agar dapat (6). Studi pendahuluan yang
berperan tidak hanya sebagai objek dilakukan pada bulan Januari 2017 di
pembangunan tetapi juga sebagai SLB BC Kenjeran Optimal Surabaya
subjek pembangunan. diketahui bahwa siswa penyandang
WHO memperkirakan jumlah anak disabilitas 100% mengalami karies
penyandang disabilitas di Indonesia gigi dan belum pernah melakukan
berkisar 7-10% dari total jumlah perawatan gigi.
anak-anak(1). Sebuah studi cross-
sectional yang dilakukan di India
menemukan bahwa prevalensi karies Karies gigi merupakan masalah gigi
gigi secara keseluruhan pada anak- yang umum terjadi di Indonesia.
anak penyandang disabilitas Karies gigi merupakan penyakit gigi
(retardasi mental, gangguan autistik, yang tidak ada
down syndrome, Cerebral Palsy, dll) diperhatikan oleh masyarakat,
berusia 6 hingga 40 padahal jika tidak diobati penyakit
tahun adalah sekitar 76%(2). ini dapat menyebabkan nyeri,
Prevalensi gigi karies antara anak infeksi, mobilitas gigi dan akhirnya
cacat dan normal gigi tanggal (7). Kesehatan mulut
anak mempunyai perbedaan yang yang buruk seperti penyakit
sangat kecil, namun penyakit gigi periodontal,
pada anak lebih banyak cacatnya karies gigi, gingivitis, xerostomia,
dibandingkan dengan yang belum dan penyakit mulut lainnya pada
dilakukan anak berkebutuhan khusus
perawatan gigi (3). mempunyai dampak buruk.
Status karies gigi anak penyandang dampak signifikan terhadap kualitas
disabilitas di SLB YPAC hidup mereka (8). Hal ini dapat
Manado berada pada kategori sedang menyebabkan kesulitan saat makan,
dengan indeks DMFT 4,4.(4) berbicara, nyeri, gangguan tidur dan
Penelitian sebelumnya kehilangan satu hari di sekolah(9).
menyimpulkan bahwa anak Mashoto et al.(10) menyatakan
penyandang bahwa status kesehatan mulut
disabilitas memiliki prevalensi karies berkaitan erat dengan kualitas hidup.
yang lebih tinggi dan belum Kesehatan mulut merupakan suatu
sepenuhnya mendapatkan cakupan hal yang tidak terpisahkan
tentang kebutuhan gigi dibandingkan
bagian dari kesehatan masyarakat remaja dan keluarga. Karies gigi
dan mempunyai pengaruh yang mempunyai dampak yang luas
signifikan terhadap kualitas hidup terhadap gangguan kualitas hidup,
orang dewasa, orang tua, anak- anak, antara lain terbatasnya fungsi gigi
(kesulitan mengunyah, bau mulut (14),(15) Populasinya adalah seluruh
dan pencernaan terganggu), cacat anak penyandang disabilitas dan
fisik (diet tidak memuaskan, orang tua seluruh siswa di SLB-BC
menghindari makanan tertentu, tidak Optimal, Kenjeran, Surabaya. Besar
menyikat gigi), keluhan nyeri setiap sampel adalah 40 anak yang dipilih
kali mengunyah secara simple random sampling.
makanan, nyeri, sakit kepala, nyeri), Data karies gigi dikumpulkan
ketidaknyamanan psikis (merasa menggunakan instrumen DMFT,
rendah diri, menderita dan khawatir), sedangkan data kebersihan mulut
dan disabilitas psikis (gangguan dikumpulkan menggunakan
tidur, sulit konsentrasi dan rasa kuesioner. Data dianalisis
malu)(11),(12). Konsep Kualitas menggunakan uji peringkat
Hidup Terkait Kesehatan Mulut Spearman.(23)
(OHRQoL) sangat penting untuk
mempromosikan perawatan
kesehatan mulut. Dampak karies gigi Temuan
bila skor DMF-T tinggi, dapat Kategori karies gigi mayoritas
berhubungan dengan terganggunya rendah (67,5%). Berdasarkan tabel
kualitas hidup akibat tersebut menggambarkan bahwa
ketidakmampuan proses banyak anak penyandang disabilitas
pengunyahan, serta tidur dan yang mengalami karies gigi pada
gangguan konsentrasi akibat sakit rongga mulutnya, terutama pada gigi
gigi yang diderita individu baik tetap.
dewasa maupun anak-anak .( 13), Tabel 1. Distribusi karies gigi
Rendah 27 67.5
Sedang 7 17.5
Dampak penyakit mulut pada
Tinggi 6 15
pengasuh dan keluarga penting untuk
mengukur penilaian OHRQoL pada Tabel 2. Rerata dan deviasi standar
anak-anak.(16) OHRQoL digunakan oral
untuk mengukur dampak gangguan
mulut fungsional dan psikososial. Variabel Berarti SD
(17) OHRQoL sangat membantu
Kualitas hidup 38.000 1.0598
ketika mempelajari berbagai
penyakit dan kelainan secara Tabel 2 menunjukkan bahwa kualitas hidup berhubungan dengan
multidimensi, termasuk gejala, kesehatan gigi dan mulut masih rendah.
fungsi fisik, emosional dan sosial.
(18) Tabel 3. Hasil Uji Rank Spearman
Variabel R nilai p
Menurut Cardoso (34) karies gigi Gangguan yang sering terjadi akibat
dapat menyebabkan hilangnya hari karies gigi yang tidak diobati
kerja, hari sekolah atau hilangnya adalah menurunnya nafsu makan,
aktivitas lainnya. sulit mengunyah, sulit makan dan
Penyakit gigi dan mulut sangat minum panas/dingin, penurunan
mempengaruhi prestasi akademik berat badan akibat berkurangnya
dan sekolah. Beberapa domain asupan makanan, sulit tidur,
tentang kesejahteraan fisik, 1742 Jurnal Kedokteran Forensik &
kesejahteraan Toksikologi India, Oktober-
psikologis dan lingkungan sosial, dll Desember 2019, Vol. 13, No.4
menunjukkan bahwa anak-anak cacat
perubahan tingkah laku dan dengan Anestesi Umum. Kedokteran
gangguan kegiatan belajar. Gigi Anak. 2005;27(2):137-
(40) Tingginya prevalensi karies gigi
dan kebersihan mulut yang buruk
berdampak negatif pada OHRQoL
anak autis.(41) Baens-Ferrer C,
Roseman MM, Dumas HM, Haley
SM. Persepsi Orang Tua terhadap
Kualitas Hidup Terkait Kesehatan
Mulut pada Anak Berkebutuhan
Khusus: Dampak Rehabilitasi Mulut
Kesimpulan
Hanoush SM, Yahya, Helail, Bashar.
Terdapat hubungan yang signifikan Kesehatan Mulut Anak
antara karies gigi dan kesehatan Berkebutuhan Khusus Usia
mulut terhadap kualitas hidup anak 6-15 Tahun di Bagdad. Jurnal
penyandang disabilitas. Internasional Ilmu dan
Penelitian Gigi.
Sheiham A, Conway D, Chestnutt I. 2016;4(5):79-84.
Dampak penyakit mulut dan
kesenjangan kesehatan mulut.
Kesenjangan sosial dalam kesehatan Tulangow, Gita J, Pangemanan,
mulut: dari bukti hingga tindakan. Damajanty HC, Parengkuan,
2015;4. Wulan G. Deskripsi Status
Sumber Pendanaan-Penulis Benturan Karies pada Anak
Kepentingan-No Berkebutuhan Khusus di
Izin Etis- Etika Penelitian Kesehatan SLB-YPAC Manado. Jurnal
Komisi, Politeknik Kesehatan e-GiGi (eG). 2015;3(2).
(No.193/S/KEPK/IX/ 2017).