Anda di halaman 1dari 1

BERKORBAN

Hidup kita ini adalah sebuah perjalanan. Perjalanan harus ditempuh oleh masing-masing
orang. Ada yang perjalanannya gampang, tetapi ada juga yang melewati banyak kesulitan dan
rintangan.

Orang yang optimis akan melihat semua kesulitan sebagai peluang dan kesempatan untuk
mengembangkan dan mendewasakan dia. Sementara orang yang pesimis akan melihat
kesulitan atau hambatan sebagai sesuatu yang harus dihindari karena pasti menimbulkan
kegagalan.

Dalam Injil hari ini, Yesus mempersiapkan para murid-Nya untuk menjadikan salib sebagai
sumber kekuatan. Yesus mengajak para murid untuk memanggul salib yang mereka jumpai
dalam karya pelayanan.

Bagi Yesus, kesetiaan memikul salib merupakan bukti seseorang layak menjadi murid Yesus.
Menurut Yesus, dengan memikul salib, orang belajar menghargai perjuangan dalam
menegakkan jati dirinya.

“Setiap orang yang mau mengikuti Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap
hari dan mengikuti Aku”. Ajakan Yesus itu berlaku untuk kita. Kita perlu memaknai aneka
salib yang kita jumpai.

Kita perlu mengerti salib sebagai wujud iman kita. Kita perlu menerima bahwa keselamatan
kekal dan sejati harus kita upayakan melalui kesediaan memanggul salib. Kesediaan memikul
salib bukan lagi menjadi beban, melainkan sumber sukacita dan pengharapan.

Di sinilah letak kekhasan orang Kristiani. Menjadi orang beriman bukan hanya sekadar
menerima hidup yang enak-enak saja, melainkan menjalankan hidup yang penuh perjuangan,
yang rela menderita, berkurban.

Karena untuk menghasilkan kebaikan, jalan penderitaan tak bisa kita elak. Ibarat emas, agar
berkilau, ia harus dibakar dan digosok-gosok.
Kita berdoa , semoga pengorbanan salib Kristus memberikan kekuatan bagi kami. Semoga
kami mau memikul salib kehidupan kami dengan penuh suka cita dan kegembiraan. Amin.

Anda mungkin juga menyukai