Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Aufal Fajri Latief

NIM : 22080700095
Kelas : B-or
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajarn

standar penilaian dalam perspektif standar nasional Pendidikan

MATERI YANG DI BAHAS


1.standar nasional pendidikan
2.landasan yuridis-formal sistem evaluasi dan standar penilaian
3.standar penilaian menurut BSNP
4.standar penilaian oleh pendidik
5.teknik penilaian menurut BNSP
6.perkembangan dan permasalahan ujian nasional

1.STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang berbagai aspek yang
relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional dan harus dipenuhi oleh
penyelenggara dan/atau satuan pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan
pendidikan nasional yang bermutu.
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global
2.LANDASAN YURIDIS-FORMAL SISTEM EVALUASI DAN STANDAR PENILAIAN
uu No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional
Dalam Bab I Pasal 1 ayat (21) dikemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan
pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
2. pada pasal 57 dijelaskan:
Ayat (1): evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasionalsebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan Ayat (2): evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program
pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan dan jenis
pendidikan.
3. STANDAR PENILAIAN MENURUT BSNP
Naskah Akademik
berisi berbagai kajian kajian teoritis dan hasil-hasil penelitian yangrelevan dengan penilaian,
baik yang dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, ataupun pemerintah.
Panduan Umum
berisi pedoman dan panduan umum yang berupa rambu-rambu penilaianyang harus oleh
semua guru mata pelajaran. Panduan ini juga berlaku untuk semua mata pelajaran.
Panduan Khusus
berisi rambu-rambu penilaian yang harus dilakukan guru pada kelompok mata pelajaran
tertentu dalam menyusun kisi-kisi penilaian yang menyatu dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran
4. STANDAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK
standar umum penilaian
Standar umum penilaian adalah aturan main dari aspek-aspek umum dalam pelaksanaan
penilaian. Untuk melakukan penilaian, pendidik harus selalu mengacu pada standar umum
penilaian.
standar perencanaan penilaian
Standar perencanaan penilaian oleh pendidik merupakan prinsip-prinsip yang
harusdipedomani bagi pendidik dalam melakukan perencanaan penilaian.
standar pelaksanaan penilaian
standar pelaksanaan penilaianoleh pendidik meliputi:
Pendidik melakukan kegiatan penilaian sesuai dengan rencana penilaian yang telahdisusun di
awal kegiatan pembelajaran.
standar Pengolahan dan Pelaporan Hasil Penilaian
standar pengolahandanpelaporan hasil penilaian oleh pendidik meliputi:
Pemberian skor untuk setiap komponen yang dinilai.

5. PERKEMBANGAN & PERMASALAHAN UJIAN NASIONAL


Periode sebelum tahun 1969
Pada periode ini, sistem ujian akhir yang diterapkan disebut dengan Ujian Negara, berlaku
untuk semua mata pelajaran. bahkan ujian dan pelaksanaannyaditetapkan oleh pemerintah
pusat dan seragam untuk seluruh wilayah di Indonesia.
b.Periode 1972 – 1982
Pada tahun 1972 diterapkan sistem Ujian Sekolah di mana setiap atausekelompok sekolah
menyelenggarakan ujian akhir masing-masing. Soal dan hasil pemrosesan hasil ujian
semuanya ditentukan oleh masing-masing sekolah/kelompok sekolah. Pemerintah pusat
hanya menyusun dan mengeluarkan pedoman yang bersifat umum.
c. Periode 1982 – 2002
Pada tahun 1982 dilaksanakan ujian akhir nasional yang dikenal dengan sebutan Evaluasi
Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS).
d. Periode 2002-2004
Pada tahun 2002, EBTANAS diganti dengan penilaian hasil belajar secaranasional dan
kemudian berubah nama menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN).Perbedaan yang menonjol
antara UAN dengan EBTANAS adalah dalam caramenentukan kelulusan siswa, terutama
sejak tahun 2003. Untuk kelulusan siswa pada UAN ditentukan oleh nilai mata pelajaran
secara individual.
e. Periode 2005 – sekarang
Mulai tahun 2005 untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan yang
bermutu, pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasional (UN)untuk SMP/MTs/SMPLB dan
SMA/SMK/MA/SMALB/SMKLB. Sedangkan untuk mendorong tercapainya target wajib
belajar pendidikan yang bermutu, mulai tahun ajaran 2008/2009 pemerintah
menyelenggarakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) untuk SD/MI/SDLB
6.PERMASALAHAN UJIAN NASIONAL
Perlu diketahui dan digaris bawahi bahwa UN hanya sebagai alat mengetes pendidikan,
bukan sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan. Menurut para psikolog, dengan adanya
UN mental siswa menjadi tertekan dan hanya terpaku kedalam pelajaran yang di UN-kan.
Selain itu menurut WinarnoSurakhmad menyatakan, UN sampai kini masih tidak
mempedulikan hak asasi guru untuk menentukan kelulusan.
Ketua Umum PB PGRI Dr. Sulistyo menyatakan, UN bukan saja gagal meningkatkan mutu,
tetapi juga telah menimbulkan dampak buruk, menanamkan nilai-nilai koruptif pada murid.
UN bisa dikatakan sebagai pembunuhan karakter, ketika sebelum UN di laksanakan, siswa
sibuk untuk mencari kunci jawaban dan ironisnya lagi mereka membeli kunci jawaban
tersebut. Selain itu, pada pelaksanaannya pun banyak siswa yang mencontek ketika UN
bukankah itu merupakan sebagi pembunuhan karakter bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai