Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kalis shafa majidah

Nim : 5503230008
Kelas : IB Administrsi Pajak
Dosen : Enok Nurhayati S.E.M,Si

KISAH PENGUSAHA SUKSES YANG MENGINSPIRASI

Alexander Tedja
Alexander Tedja (lahir 22 September 1945) adalah seorang pengusaha yang berasal dari Indonesia.
Ia dikenal sebagai raja properti dan mal dari Surabaya dengan grup perusahaan di bawah bendera
Pakuwon Group. Pada 2014, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, ia menduduki
peringkat ke-34. Alexander Tedja menikah dengan Melinda, dan memiliki 4 orang anak. Putra
sulungnya, Eiffel Tedja dan anak keduanya Irene Tedja bergabung bersama Pakuwon Group dalam
jajaran Direktur Pakuwon Group.

Awal Mula Merintis Usaha


Memulai usaha bisnis tidak langsung pada bisnis properti. Awal karirnya dimulai sebagai seorang
pengusaha bidang perfilman dan bioskop. Untuk membangun kedua bidang perhatiannya, ia
sengaja membangun PT PT ISAE FILM pada tahun 1972, PT Pan Asiatic Film pada tahun 1991,
dan PT Menara Mitra Cinema Corp pada tahun 1977.Namun mulai tahun 1982 banting setir ke
bidang properti dan mall lewat PT Pakuwon Jati Tbk.Seiring dengan semakin berkembangnya
usaha yang telah ia garap, Alexander mulai berekspansi ke bisnis lainnya. Tahun 1982, Alexander
melakukan ekspansi ke bidang properti dan mall. Untuk melancarkan terborosan barunya, ia mulai
dengan mendirikan PT Pakuwon Jati Tbk. Alexander membeli tanah di Jalan Basuki Rahmat,
Surabaya. Plaza Tunjungan I mulai beroperasi pada tahun 1986. Pada 9 Oktober 1989, PT
Pakuwon Jati Tbk (PWON) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 1994 ia memulai
mengembangkan kawasan hunian di Surabaya, Pakuwon City.

Bisnis bisnis properti besar yang sedang berjalan


Kelancaran proyek pertama bisnis propertinya melancarkan proyek-proyek selanjutnya.
Dibangunlah Plaza Tunjungan II & III. PT Pakuwon Jati Tbk juga bertanggung jawab dengan
pembangunan Sheraton Surabaya Hotel & Tower, Menara Mandiri, Kondominium Regensi hingga
Plaza Tunjungan IV, semuanya beroperasi hampir bersamaan di tahun 2002. Pembangunan demi
pembangunan memperlihatkan kinerja dan kualitas PT Pakuwon Jati Tbk patut dipertimbangkan.
Kemunculan nilai saham tinggi PT Pakuwon Jati Tbk pada 9 Oktober 1989 di Bursa Efek
Indonesia (BEI) menjadi sesuatu hal yang tak mengherankan. Pakuwon Jati berdiri bersaing
dengan Ciputra. Sukses dengan pembangunan plaza dan hotel, Pakuwon Jati pada tahun 1994
terlihat mulai mengembangkan proyek pada kawasan hunian di Surabaya. Saat ini bila jalan-jalan
ke Surabaya sudah dapat dijumpai Pakuwon City atau suatu bangunan dari grub Pakuwon Jati Tbk
tersebar di mana-mana. Di Jakarta, Pakuwon Jati Tbk juga mudah ditemukan. Pemilik grup ini,
Alexander Tedja tidak berhenti membangun di Surabaya. Bisnis propertinya mulai diperluas
sampai ke luar kota. Jakarta tentu saja menjadi sasaran utama, kota metropolitan, simbol
pemerintahan dan bisnis ini menjadi tempat Alexander meluaskan bisnisnya dimulai secara resmi
tahun 2007. Pada tahun tersebut, Alexander Tedja dan grubnya melakukan akuisisi 83,3 persen
saham milik PT Artisan Wahyu, sebuah perusahaan pengembang superblok Gandaria City,
Jakarta.

Keuntungan yang diperoleh


Dengan kepemilikan saham sebesar itu, Pakuwon Group memperoleh banyak keuntungan. Dari
mengakuisisi saham, Pakuwon Group bergerak perlahan membangun Kota Kasablanka di daerah
perluasan Rasuna Said, Kuningan. Alexander menggunakan daya penciumannya dengan tajam,
Rasuna Said, Kuningan merupakan tempat yang terkenal sebagai central business district (CBD)
Jakarta. Di sana, Alexander dan Pakuwon City membangun properti multifungsi di atas lahan
seluas 4,2 hektar. Selain mengakuisisi saham dan membangun properti di pusat bisnis, Alezander
juga mendirikan anak perusahaan PT Pakuwon Jati di Jakarta untuk mempermudah banyaknya
transaksi. Anak perusahaan itu dinamakan dengan PT Pakuwon Permai. Melalui anak perusahaan
ini, Alex berhasil memiliki dan mengembangkan superblok Supermal Pakuwon Indah dan pusat
belanja Royal Plaza bertempat di Surabaya. PT Pakuwon Permai juga berhasil menjalankan proyek
membangun, pusat belanja Blok M Plaza dan apartemen servis Somerset Berlian di Jakarta. Dari
bisnisnya, ia sempat tercatat memiliki kekayaan sebanyak 935 juta. Majalah Forbes juga pernah
menobatkannya sebagai orang terkaya nomor 34 pada tahun 2014.
Dengan berbagai macam strategi yang dijalankan dan rata-rata berhasil dengan lancar membuat
Alex memiliki kekayaan begitu besar. Laki-laki berasal dari Surabaya ini saat berumur 67 tahun
sudah tercatat sebagai orang terkaya ke 27 di Indonesia tahun 2012 dengan total kekayaan US$
790 juta. Alexander Tedja sebagai Pengusaha tentu saja tidak langsung sukses. Alexander Tedja
juga mengalami beberapa hambatan sebelum menjumpai kesuksesan. Namun, kepiawiannya
dalam melihat peluang dalam memilih usaha properti banyak mendapatkan keuntungan. Semua
membutuhkan properti dan properti ini merupakan investasi jangka panjang yang baik karena
fungsinya. Membicarakan soal persaingan, Pengusaha properti yang lain tentu saja banyak. Orang
yang mempunyai keahlian sepertinya juga banyak sekali. Namun yang membuatnya bertahan
sampai saat ini, ternyata Alexander Tedja tidak mau berputus asa sampai di situ saja.
Meskipun usahanya jatuh bangun, namun Alexander Tedja tetap mau mendapatkan kesuksesan
cemerlang dari bisnisnya ini. Kini bersama dengan anak-anaknya, Alexander Tedja membuat
kerajaan properti sendiri dan hasilnya sudah banyak terlihat khalayak umum.
“ kegigihan Alexander Tedja di atas rata-rata orang pada umumnya. Beliau juga tidak pernah takut
mengembangkan sayapnya di bidang properti, bahkan keberaniannya mengambil resiko jikalau
dilihat Pengusaha lain sangat mengkhawatirkan ketika sedang merintis usaha, jangan pernah takut
mengambil resiko. Tetap gigih mengembangkan dan mempertahankan usaha yang Anda miliki di
segala kondisi sebab kesuksesan bisa kita dapatkan setelah kita melewati proses yang sangat berat”

Anda mungkin juga menyukai