Anda di halaman 1dari 6

Andrew Darwis

Andrew Darwis

Pekerjaan Wirausahawan
Agama Katolik
Orang tua Antonius Darwis &
Nancy Amidjoyo

Andrew Darwis (lahir 20 Juli 1979; umur 36 tahun) adalah pendiri komunitas daring terbesar
di Indonesia, Kaskus. Andrew sekarang menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) PT Darta
Media Indonesia (Kaskus) sekaligus pemilik (owner) Kaskus Network lewat PT Darta Media
Indonesia.
1. Pendidikan
SD: Tarakanita Pluit Jakarta
SMP: Tarakanita Pluit Jakarta
SMA: Gandhi National School, Ancol '98 Jakarta
Universitas : Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara, 1998
Universitas : Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle, 1999 - 2003
Universitas : Master of Computer Science, Seattle University, 2004 - 2006
2. Karier
Kerja paruh waktu web desain di kemana.com dan indotradezone.com (1998)
Web desainer Thor Loki, Seattle, Amerika Serikat (2003 - 2006)
Web desainer lyrics.com, Seattle, Amerika Serikat (2007 - 2008)
Pendiri & CTO Kaskus (1999 -sekarang)
Andrew mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Bermula dari pengalamannya saat
menimba ilmu di salah satu universitas terkemuka di Negeri Paman Sam, SeattleUniversity, Program
Studi Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle Computer Science pada tahun 1999, pria
yang disapa Andrew ini terinspirasi membuat website forumkomunitas yang bisa di bilang menjadi
yang terbesar di Indonesia. "Saat itu saya ditugaskan oleh dosen untuk membuat program
dari free software, dari situlah mulai muncul ide membuat website dengan nama Kaskus." Ujar
Andrew yang bekerja di perusahaan lyrics.com saat kuliah di Amerika.
Kaskus berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bermakna bergosip. Dengan modal awal sebesar
US$ 3 (Rp 30.000,-) untuk membeli server, Andrew dan dua rekannya, Ronald dan Budi, memilih
untuk membuat portal yang berisi mengenai berita maupun informasi tentang
Indonesia. Portal tersebut sengaja di buat menjadi suatu media untuk memuaskan kerinduan bagi
masyarakat Indonesia yang berada di Luar negeri.
Manfaatnya adalah semakin membaiknya geliat bisnis online, serta banyaknya orang yang
memulai bisnis online dilihat Andrew sebagai potensi besar yang mendukung perkembangan Kaskus.
Berdasarkan survey, terdapat lebih dari 40 juta pengguna Internet di Indonesia. Dengan jumlah yang
luar biasa tersebut, ia mengasumsikan bahwa masing-masing pengguna Internet adalah target pasar
yang potensial
Kendalanya Andrew mengaku bahwa kendala terberat dialaminya saat awal
pembentukan Kaskus. Ia harus turun tangan langsung dan memperbaiki apabila ada server yangdown,
karena saat itu Andrew belum memiliki karyawan. Selain itu kendala terberat juga dialaminya ketika
pindah ke Jakarta, karenai ia harus meyakinkan customer danadvertiser mengenai citra Kaskus.
Pemasarannya Andrew dan timnya di awal usaha harus bergeriliya door to
door ke klien untuk memperkenalkan positioning Kaskus dan tidak sampai 1 tahun, Kaskus sudah
banyak dipercaya oleh client-client besar yang sudah mendukung Kaskus sejak pertama kali
Kaskus launching pada Desember 2008. Berselang 2 bulan kemudian Kaskus resmi menjadi
perusahaan professional di bawah bendera PT. Darta Media Indonesia.
Saat ini tercatat Kaskus memiliki 4.366.134 member(update pertanggal 20 Mei 2012 pada
pukul 13.21) dan terus bertambah tiap detiknya. Kaskus memiliki target pasar dari usia 15-40 tahun
baik kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, professional dan entrepreneur.
Berbagai penghargaan juga diterima oleh Andrew di antaranya The Best Indonesian
Communities for 2005 and 2006 versi Alexa.com dan Wikipedia, dari Microsoft dengan
nominasi Kaskus Indonesia Innovative Top Web Site pada tahun 2008, dan dari Indosat dengan
nominasi Kaskus The Online Inspiring Award pada tahun 2009
Saat ini untuk me-manage Kaskus, Andrew dibantu 30 orang karyawan yang terbagi dalam
tim pemasaran (marketing), sales, IT dan kreatif (creative).
Dari sekian banyak konten dalam Kaskus.us, tanpa ragu Andrew menyebut konten Forum
Jual Beli (FJB) dan Lounge sebagai terfavorit dikunjungi kaskuser. Para kaskuser yang berasal dari
seluruh pelosok Indonesia itu bisa memanfaatkan konten ini untuk transaksi bisnis online. Dalam
sehari saja, 80 ribu daftar barang, diikutkan dalam Forum Jual Beli (FJB).
Obsesi yang ingin diraih Andrew untuk pengembangan bisnis online-nya adalah terus
mengembangkan content (fasilitas yang ada di dalam website) Indonesia, sehingga nantinya orang
luar negerilah yang akan membeli content itu.
3. Penghargaan
2005, 2006: The best Indonesian Communities versi Alexa.com dan Wikipedia.
2008: Oleh Microsoft : KASKUS Web Site that recognized as Indonesia Inovative Top Web
Site (2008)
2009: Oleh Indosat : KASKUS - The Online Inspiring Award 2009
2009: Oleh Presiden RI : KASKUS - The Big Place Market 2012
Mochtar Riady
Mochtar Riady

Informasi pribadi
Lahir 12 Mei 1929 (umur 86)
Malang, Jawa Timur, Hindia Belanda
Suami/istri Suryawati Lidya[1]
Anak Rosy Riady[2]
Andrew Taufan Riady
Stephen Tjondro Riady
James Tjahaja Riady
Alma mater Universitas Nanking
Mochtar Riady (Hanzi: , Hokkien: Li Moe Tie, pinyin: Li Wenzheng; lahir di Kota Malang, 12
Mei 1929; umur 86 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia terkemuka, pendiri dan presiden
komisaris dari Lippo Group. Ia banyak dikenal orang sebagai seorang praktisi perbankan andal, serta
salah seorang konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia telah yang berhasil mengembangkan grup
bisnisnya hingga ke mancanegara.
Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Mochtar Riady menduduki peringkat ke-
38 dengan total kekayaan US$ 650 juta
1. Bisnis

Mochtar Riady yang lahir di Malang, Jawa Timur 12 Mei 1929 adalah pendiri Lippo Group, sebuah
grup yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Jumlah seluruh karyawannya diperkirakan lebih
dari 50 ribu orang. Aktivitas perusahaannya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hadir di
kawasan Asia Pasifik, terutama di Hong Kong, Guang Zhou, Fujian, dan Shanghai.

Sejarah Lippo Group bermula ketika Mochtar Riady yang memiliki nama Tionghoa, Lie Mo Tie
membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ningpada 1981. Waktu
dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar
sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting diBank Central Asia, bank yang didirikan
oleh keluarga Liem Sioe Liong. Ia bergabung dengan BCA pada 1975 dengan meninggalkan Bank
Panin.
Di BCA, Mochtar mendapatkan share sebesar 17,5 persen saham dan menjadi orang kepercayaan
Liem Sioe Liong. Aset BCA ketika Mochtar Riady bergabung hanya Rp 12,8 miliar. Mochtar baru
keluar dari BCA pada akhir 1990 dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp5 triliun.

Bergabung dengan Hasyim Ning membuat ia bersemangat. Pada 1987, setelah ia bergabung, aset
Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen menjadi Rp257,73 miliar. Hal ini
membuat kagum kalangan perbankan nasional. Ia pun dijuluki sebagai The Magic Man of Bank
Marketing.

Dua tahun kemudian, pada 1989, bank ini melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan semenjak
saat itu lahirlah Lippobank. Inilah cikal bakal Lippo Group. Saat ini Lippo Group memiliki lima
cabang bisnis yakni :

1. Jasa keuangan: perbankan, reksadana, asuransi, manajemen asset, sekuritas.


2. Properti dan urban development: kota satelit terpadu, perumahan, kondominium, pusat
hiburan dan perbelanjaan, perkantoran dan kawasan industri.
3. Pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga listrik, produksi gas, distribusi,
pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana komunikasi.
4. Bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri
semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini juga aktif
memproduksi komponen elektonik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan
komponen otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel
persneling.
5. Bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri
semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini juga aktif
memproduksi komponen elektronik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan
komponen otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel
persneling.
Surya Paloh

Surya Paloh

Informasi pribadi
Lahir Surya Dharma Paloh
16 Juli 1951 (umur 64)
Koetaradja, Aceh
Darussalam, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Suami/istri Rosita Barrack
Tempat tinggal Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Alma mater Universitas Sumatera Utara
Universitas Islam Sumatera Utara
Agama Islam
Pekerjaan Chairman Media Group
Direktur Utama Metro TV(2000-2006)
Politisi
Tahun aktif 1969-Sekarang
Tempat kerja Media Group
Dikenal karena Media Group
Metro TV[1]
Media Indonesia[2]
Orang tua Muhammad Daud Paloh
Nursiah Paloh
Surya Dharma Paloh (lahir di Kutaraja, Banda Aceh, 16 Juli 1951; umur 64 tahun) adalah
pengusaha pers dan pimpinan Media Group yang memiliki harian Media Indonesia, Lampung Post,
dan stasiun televisi Metro TV. Ia sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Nasional
Demokrat Surya Paloh aktif dalam politik dan dia adalah mantan Ketua Dewan Penasehat Partai
Golkarperiode 2004-2009. Ia juga pendiri ormas Nasional Demokrat, yang kemudian dianggap
sebagai penerus Partai Nasdem (Partai Nasional Demokrat). Lahir dari pasangan Daud Paloh dan
Nursiah Paloh.
1. Bisnis
Saat masih dalam 14 tahun, Surya sudah memulai bisnis leveransir, di sebuah kota kecil
Serbelawan tahun 1965. Ketika memasuki SMA Negeri 7 Medan tahun 1967, Surya bekerja pula
sebagai Manajer Travel Biro Seulawah Air Service. Setamat SMA duduk di bangku kuliah, Surya
dipercaya mengelola Wisma Pariwisata, di Jalan Patimura, Padang Bulan, Medan oleh pemilik
Baharuddin Datuk Bagindo, yang juga memiliki pabrik korek api PT BDB di Pematang Siantar.
Sejak tahun 1973 bersama kakak iparnya Jusuf Gading, Surya dipercaya sebagai Direktur Utama
PT Ika Diesel Bros untuk menjalankan usaha distributor mobil Ford dan Volkswagen, di Medan. Lalu,
di tahun 1975 ditunjuk pula menjadi kuasa usaha direksi Hotel Ika Darroy, terletak di Banda Aceh,
merangkap sebagai Direktur Link Up Coy, Singapura, yang bergerak di bidang perdagangan umum. [6]
Surya Paloh mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas pada 2 Mei 1986. Koran yang dicetak
berwarna ini, laku keras. Akrab dengan pembacanya yang begitu luas sampai ke daerah-daerah.
Sayang, surat kabar harian itu tidak berumur panjang, keburu di cabut SIUPP-nya oleh pemerintah.
Isinya dianggap kurang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia.
Kendati bidang usaha penerbitan pers mempunyai risiko tinggi, bagi Surya Paloh, bidang itu tetap
merupakan lahan bisnis yang menarik. Ia memohon SIUPP baru, namun, setelah dua tahun tak juga
keluar. Minatnya di bisnis pers tak bisa dihalangi, ia pun kerjasama dengan Achmad Taufik
Menghidupkan kembali Majalah Vista. Pada tahun 1989, Surya Paloh bekerja sama dengan Drs. T.
Yously Syah mengelola koran Media Indonesia. Atas persetujuan Yously sebagai pemilik dan
pemimpin redaksinya, Surya Paloh memboyong Media Indonesia ke Gedung Prioritas. Penyajian dan
bentuk logo surat kabar ini dibuat seperti Prioritas. Kemajuan koran ini, menyebabkan Surya Paloh
makin bersemangat untuk melakukan ekspansi ke berbagai media di daerah. Disamping Media
Indonesia dan Vista yang terbit di Jakarta, Surya Paloh bekerjasama menerbitkan sepuluh penerbitan
di daerah. Kesepuluh media tersebut adalah Harian Atjeh Post dan Mingguan Peristiwa di Aceh,
Harian Mimbar Umum di Medan, Harian Sumatra Ekspres di Palembang, Harian Lampung Pos di
Bandar Lampung, Harian Gala di Bandung, Harian Yoga Pos di Yogyakarta, Harian Nusa Tenggara
dan Bali News di Denpasar, Harian Dinamika Berita di Pemimpin Perang BanjarBanjarmasin, serta
Harian Cahaya Siang di Manado.
Surya Paloh menghadirkan koran Proritas di pentas pers nasional dengan beberapa keunggulan.
Pertama, halaman pertama dan halaman terakhir di cetak berwarna. Kedua, pengungkapan informasi
kelihatan menarik dan berani. Ketika, foto yang disajikan dikerjakan dengan serius. Faktor-faktor
itulah yang menyebabkan koran ini dalam waktu singkat, berhasil mencapai sirkulasi lebih 100 ribu
eksemplar. Tidak sampai setahun, break event point-nya sudah tercapai.. Ancaman yang selalu
menghantui Prioritas justru bukan karena kebangkrutan, tetapi pencabutan SIUPP oleh pemerintah.
Terbukti kemudian, ancaman itu datang juga. Koran Prioritasnya mati dalam usia yang terlalu muda
karena pemberitaannya dianggap kasar dan telanjang.
Salah satu pengusung kebebasan pers adalah Surya Paloh. Kebebasan pers menjadi yang Surya
perjuangkan baru memperoleh pembenaran di era reformasi. Pers akhirnya memperoleh kebebasannya
yang hilang melalui Permenpen Nomor 1/Per/Menpen/1984 dicabut oleh Menpen Yunus Yosfiah di
tahun 1998. Pada 18 November 2000, Surya mengundang Presiden Abdurrahman Wahid untuk
meresmikan pendirian Metro TV sebagai sebuah stasiun televisi berita pertama di Indonesia.
Lambang kepala burung rajawali putih mulai muncul pada dua entitas media yang berpengaruh
miliknya, koran Media Indonesia dan stasiun televisi Metro TV. Seminggu kemudian tepatnya pada
25 November 2000 Metro TV mulai on air pertama kali, menyajikan siaran berita selama 18 jam
setiap hari dengan dukungan teknologi yang fully digital. Kemudian, tanggal 1 April 2001 Metro TV
siaran non-stop selama 24 jam setiap hari. Kehadiran Metro TV menjadi sebuah terobosan terbesar
dalam dunia pertelevisian nasional.

Anda mungkin juga menyukai