Anda di halaman 1dari 4

Andrew Darwis (lahir 20 Juli 1979; umur 37 tahun) adalah pendiri komunitas daring

terbesar di Indonesia, Kaskus. Andrew sekarang menjabat sebagai Founder & Chief
Community Officer (CCO) PT Darta Media Indonesia (Kaskus) sekaligus pemilik
(owner) Kaskus Network lewat PT Darta Media Indonesia.

Kehidupan awal dan latar belakang

Lahir sebagai putra kedua dari empat bersaudara, Andrew memiliki satu kakak
laki-laki, satu adik laki-laki, dan satu adik perempuan. Ayahnya adalah seorang pakar
elektronika yang yang bekerja di sebuah perusahaan pipa. Semenjak masa kecil, ia
gemar mengutak-atik radio dan barang-barang elektronik lainnya. Awalnya, ia
merupakan anak yang kreatif, banyak teman dan agak nakal. Namun semenjak tidak
naik kelas pada kelas 6, ia berubah menjadi minder, mengurung diri, dan hanya
berteman dengan segelintir orang, namun cukup akrab, dua diantaranya adalah Ronald
Stephanus dan Budy Dharmawan.

Pada darsawarsa 90-an, saat usia remaja, ia mulai mengenal internet. Bahkan pada
tahun 1997, Andrew telah membuat sebuah situs web pribadi. Namun karena masih
menggunakan internet dari sambungan telepon, ibunya sempat marah karena tagihan
telepon akhir bulan membengkak. Sesuai dengan minatnya, Andrew pun mendaftar ke
Universitas Bina Nusantara atau Binus Jurusan Teknik Informatika. Karena
keaktifannya di dunia maya, sebuah perusahaan pengolah data di Menteng
menawarinya pekerjaan sehingga internet dan telepon dibayar perusahaan.

Tawaran lain pun didapatkan saat pamannya yang memiliki perusahaan mebel
meminta dibuatkan situs web kepada Andrew untuk mempromosikan
produk-produknya. Andrew pun segera mengolah data dan foto-foto mebel produksi
pamannya dan merancang situs web dengan menarik. Setelah itu, ia diberi sebuah
amplop yang berisi uang sejumlah sepuluh juta rupiah.

Kuliah di Seattle dan membuat Kaskus

Pada tahun 1998, Kris, Ronald, dan Budi, beberapa sahabatnya yang kuliah di
Amerika Serikat dan sedang berlibur ke Jakarta membujuk Andrew agar ikut
berkuliah di Seattle dengan iming-iming dapat bermain internet sepuasnya dan dekat
dengan kantor milik Bill Gates dan Amazon.com. Andrew pun terpikat, namun karena
orangtuanya tak sanggup membiayai biaya kuliahnya disana, Andrew pun dipinjami
uang sebanyak 150 juta dari pamannya yang menjual mebel.

Andrew mengklaim bahwa ia sempat bertemu dengan Bill Gates saat sedang
meluncurkan Xbox di Seattle. Pada November 1999, dosennya memberikan tugas
untuk membuat sebuah situs web pribadi. Teman-teman sekelasnya pun mengisi situs
web pribadinya dengan pengalaman-pengalaman mereka. Karena pada masa lalunya
hanya diisi dengan mengurung diri di kamar, Andrew pun lantas beralih dari membuat
situs web pribadi ke situs web komunitas setelah mengetahui bahwa E-commerce
sedang laris di Indonesia menjelang tanggal akhir pengumpulan tugas.

Dari situs web komunitas yang ia buat, lahirlah Kaskus yang mula-mula dijadikan
sebagai ajang berbagi untuk kalangan mahasiswa Indonesia di Seattle dan Amerika
Serikat. Dosennya pun menyukai situs web komunitas yang dibuat Andrew dan
banyak memberi masukan perihal Kaskus. Andrew pun memutuskan untuk
meneruskan eksistensi Kaskus sehingga tak hanya sekadar tugas kampus belaka.
Andrew kemudian mengajak Ronald dan Budi untuk ikut serta mengelola Kaskus.
Ronald ditugaskan untuk menerjemahkan artikel-artikel yang dibuat Andrew ke
dalam bahasa Inggris mengingat kalangan mahasiswa asing juga membuka Kaskus,
sementara Budi mengunggah foto-foto acara mahasiswa yang diadakan di Seattle.

Pada tahun 2000, Ronald dan Budi memutuskan untuk berhenti membantu Andrew
mengelola Kaskus namun keduanya tetap berharap agar Andrew tetap meneruskan
Kaskus.

Karena pendapatan yang didapatkan dari Kaskus masih kurang, Andrew pun sempat
bekerja sebagai pengiris tomat di dapur dan kemudian kasir di Burger King dan
sebagai tukang fotokopi dokumen yang dimiliki oleh orang Thailand. Pada
pertengahan 2004, Andrew bertemu dengan Ken Lawadinata, salah seorang
saudaranya dan orang yang kelak menjadi CEO Kaskus. Sejak awal 2006, melalui
pemasangan lamaran pekerjaan di monster.com, ia pun diberi pekerjaan menyalin lirik
lagu dari situs lain dan menampilkannya ke lyrics.com yang dimiliki oleh seorang pria
Vietnam-Amerika yang bernama Alex.

Karier

Kerja paruh waktu web desain di kemana.com dan indotradezone.com (1998)


Web desainer Thor Loki, Seattle, Amerika Serikat (2003 - 2006)
Web desainer lyrics.com, Seattle, Amerika Serikat (2007 - 2008)
Pendiri & CTO Kaskus (1999 -sekarang)

Mendirikan Kaskus

Andrew mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Bermula dari pengalamannya


saat menimba ilmu di salah satu universitas terkemuka di Negeri Paman Sam, Seattle
University, Program Studi Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle
Computer Science pada tahun 1999, pria yang disapa Andrew ini terinspirasi
membuat website forum komunitas yang bisa di bilang menjadi yang terbesar di
Indonesia. "Saat itu saya ditugaskan oleh dosen untuk membuat program dari free
software, dari situlah mulai muncul ide membuat website dengan nama Kaskus." Ujar
Andrew yang bekerja di perusahaan lyrics.com saat kuliah di Amerika.

Kaskus berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bermakna bergosip. Dengan modal awal
sebesar US$ 7 (Rp 70.000,-) untuk menyewa domain/hosting, Andrew dan dua
rekannya, Ronald dan Budi, memilih untuk membuat portal yang berisi mengenai
berita maupun informasi tentang Indonesia. Portal tersebut sengaja di buat menjadi
suatu media untuk memuaskan kerinduan bagi masyarakat Indonesia yang berada di
Luar negeri.

Manfaatnya adalah semakin membaiknya geliat bisnis online, serta banyaknya orang
yang memulai bisnis online dilihat Andrew sebagai potensi besar yang mendukung
perkembangan Kaskus. Berdasarkan survey, terdapat lebih dari 40 juta pengguna
Internet di Indonesia. Dengan jumlah yang luar biasa tersebut, ia mengasumsikan
bahwa masing-masing pengguna Internet adalah target pasar yang potensial

Kendalanya Andrew mengaku bahwa kendala terberat dialaminya saat awal


pembentukan Kaskus. Ia harus turun tangan langsung dan memperbaiki apabila ada
server yang down, karena saat itu Andrew belum memiliki karyawan. Selain itu
kendala terberat juga dialaminya ketika pindah ke Jakarta, karenai ia harus
meyakinkan customer dan advertiser mengenai citra Kaskus.

Pada tanggal 23 Mei 2006 manajemen Kaskus terpaksa mengubah domain dari .com
menjadi .us, karena penyebaran virus Brontok yang dibuat dengan tujuan menyerang
situs-situs besar Indonesia di mana Kaskus masuk dalam target penyerangan. Pada
tanggal 16-17 Mei 2008, Kaskus diserang menggunakan teknik DDoS (Distributed
Denial of Service) Perang cyber akhirnya selesai ketika para pengelola situs
menandatangani memorandum online untuk menyudahi pertikaian. Pesan tersebut
dipampang selama beberapa minggu di halaman situs

Pemasarannya Andrew dan timnya di awal usaha harus bergeriliya door to door ke
klien untuk memperkenalkan positioning Kaskus dan tidak sampai 1 tahun, Kaskus
sudah banyak dipercaya oleh client-client besar yang sudah mendukung Kaskus sejak
pertama kali Kaskus launching pada Desember 2008. Berselang 2 bulan kemudian
Kaskus resmi menjadi perusahaan professional di bawah bendera PT. Darta Media
Indonesia.

Saat ini tercatat Kaskus memiliki 4.366.134 member(update pertanggal 20 Mei 2012
pada pukul 13.21) dan terus bertambah tiap detiknya. Kaskus memiliki target pasar
dari usia 15-40 tahun baik kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, professional dan
entrepreneur.

Berbagai penghargaan juga diterima oleh Andrew di antaranya The Best Indonesian
Communities for 2005 and 2006 versi Alexa.com dan Wikipedia, dari Microsoft
dengan nominasi Kaskus Indonesia Innovative Top Web Site pada tahun 2008, dan
dari Indosat dengan nominasi Kaskus The Online Inspiring Award pada tahun 2009

Saat ini untuk me-manage Kaskus, Andrew dibantu 30 orang karyawan yang terbagi
dalam tim pemasaran (marketing), sales, IT dan kreatif (creative).

Dari sekian banyak konten dalam Kaskus.us, tanpa ragu Andrew menyebut konten
Forum Jual Beli (FJB) dan Lounge sebagai terfavorit dikunjungi kaskuser. Para
kaskuser yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia itu bisa memanfaatkan konten
ini untuk transaksi bisnis online. Dalam sehari saja, 80 ribu daftar barang, diikutkan
dalam Forum Jual Beli (FJB).

Obsesi yang ingin diraih Andrew untuk pengembangan bisnis online-nya adalah terus
mengembangkan content (fasilitas yang ada di dalam website) Indonesia, sehingga
nantinya orang luar negerilah yang akan membeli content itu.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Andrew_Darwis,https://id.wikipedia.org/wiki/Kaskus

Anda mungkin juga menyukai