Disusun oleh:
MUHAMMAD ARDIANSYAH LASTIANUR
0711011020
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010
Adalah Trihatma Kusuma Haliman, pemilik Podomoro yang sudah berbisnis perumahan
dan konstruksi sejak 1970, yang dengan tangan dingin justru membuat Podomoro sangat
agresif di masa sulit.
Banyak hal menarik jika menyimak kinerja Trihatma. Dia mengelola 27 proyek properti
berskala besar di Jakarta dan sekitarnya dengan total kapitalisasi Rp15 triliun. Dahulu ia sering
disebut sebagai raja apartemen, tetapi kini Trihatma masuk pula ke bisnis pusat perbelanjaan.
Sejauh ini, ia telah menuntaskan proyek di Mangga Dua Square dan Plaza Semanggi.
Trihatma juga tengah menyelesaikan proyek Forum di seberang Plaza Senayan dan STC
Senayan. Jika Forum selesai, proyek itu akan meramaikan persaingan antar-pusat perbelanjaan
di Jakarta. Forum mengemban misi menjadi salah satu ikon baru pusat perbelanjaan Indonesia.
Desainnya, kabarnya, merupakan yang terdepan saat ini di Indonesia.
Juli 2005 Trihatma tampak berbinar ketika topping off Senayan City. Proyek ini akan
memberi warna lain bagi perkembangan bisnis properti di Indonesia karena merupakan “buah
perkawinan” dari pusat perbelanjaan modern berlantai delapan, pusat perkantoran, hotel, butik,
dan apartemen mewah di kawasan Senayan.
Sukses Podomoro tak terlepas dari strategi pemasaran yang baik. Strategi pertama adalah
dari segmentasi pasar yang membidik konsumen menengah ke atas. Strategi kedua adalah
brand image. Di sini ada dua brand image. Pertama, sebagai umbrella image, adalah trademark
Mediterania. Kemudian, yang kedua, sebagai value brand, adalah perusahaan Grup Agung
Podomoro, yang track record-nya sangat baik. Strategi yang ketiga adalah penjualan.
Podomoro menggunakan jasa agen-agen penjualan yang profesional. (ferry cahyadi putra)
Profil Perusahaan
Penghargaan
• Pria Properti Tahun 2006
• ISO 9001:2000 untuk Eksekutif Menteng Apartment, Bukit Gading
Mediterania, dan Gading Grande Residence.
Grup Agung Podomoro merupakan salah satu pelopor dalam menciptakan konsep
pemukiman lengkap dan terpadu di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Melalui konsep
perencanaan yang matang, secara perlahan Sunter telah menjadi sebuah lokasi yang lengkap
dan terpadu yang menawarkan segala kemudahan bagi para pemukim dalam menjalani aktifitas
sehari-hari. Beragam tipe hunian dikembangkan, dari tipe kecil sampai eksklusif, selain itu
dikembangkan juga sarana olah raga dan rekreasi, sekolah, tempat ibadah, rumah sakit, pasr
tradisional dan modern, kawasan pergudangan dan kawasan industri sehingga memberikan
kesempatan kepada para konsumen untuk lebih memiliki banyak pilihan. Berbekal pengalaman
dari pengembangan di daerah Sunter,
Keberhasilan ini juga didukung oleh kemampuan manajemen yang potensial, hal ini
dibuktikan dengan diperolehnya Sertifikat ISO 9001 untuk apartemen Eksekutif Menteng dan
terbaru pada tahun 2006 untuk proyek Bukit Gading Mediterania dan Gading Grande berlokasi
di Kelapa Gading. Sejak tahun 1986, kepimpinan dari Agung Podomoro Group diteruskan oleh
Trihatma Kusuma Haliman, visi dari Agung Podomoro Group semakin terasah dan kuat.
Strategi-strategi dari Agung Podomoro Group yang paling utama adalah pemilihan lokasi dan
kejeliannya membaca keinginan pasar terhadap proyek yang akan dikerjakan. Terbukti,
keinginan Agung Podomoro Group memasuki bisnis apartemen dikarenakan keinginan
masyarakat untuk mempunyai rumah di tengah kota tetapi tanah terbatas sehingga
pembangunan diarahkan secara vertikal. Salah satu strategi yang jitu dari Trihatma Kusuma
Haliman yang tidak dapat diluapkan dari kemajuan Agung Podomoro Group adalah percaya
kemampuan dari partner-partner yang ahli di bidangnya untuk membangun dan
mengembangkan sebuah proyek sehingga menumbuhkan sebuah kekuatan baru yang pasti akan
berdampak positif terhadap sebuah proyek. Komitmen penyelesaian proyek-proyek Agung
Podomoro Group merupakan kepercayaan masyarakat yang sangat berarti dan akan selalu
terjaga. Sejalan dengan kampanye pemerintah untuk menggerakkan kembali penyediaan
hunian di dalam kota terutama hunian vertikal mengingat keterbatasan lahan, APG bersama
slogannya ”Back to the City” untuk program-program promonya.
History
Agung Podomoro Group (APG) didirikan pada tahun 1969 oleh Anton Haliman
terlambat. proyeknya sangat pertama adalah kompleks perumahan di daerah kawasan Simprug,
Jakarta Selatan, selesai tahun 1973. Pada tahun yang sama, APG memelopori konsep real estate
dengan proyek di daerah Sunter, Jakarta Utara.
Mewujudkan visi, APG membangun sebuah kompleks perumahan dengan fasilitas yang
lengkap yang melayani penduduk, seperti gedung sekolah, pusat rekreasi, dan tempat-tempat
ibadah, rumah sakit, dan pasar. Lebih jauh perkembangannya, kelompok itu mulai memperluas
ruang lingkup bisnis dengan mengambil beberapa perusahaan di bawah sayapnya. Its bisnis
properti, sekarang, meliputi kompleks perumahan, gudang, dan industri. Pada 1986,
kepemimpinan perusahaan diserahkan ke Trihatma Kusuma Haliman. Mr Trihatma mengambil
langkah baru dengan mengambil alih PT. Indofica Perumahan yang menguasai lahan di
kawasan Sunter. Dengan Trihatma di kemudi, PT. Perumahan Indofica berhasil memperluas
wilayah 17 ha menjadi 500 ha, mengubah Sunter menjadi salah satu elit, daerah eksklusif di
Jakarta Utara. Proyek ini juga menjadi salah satu prestasi yang paling luar biasa real estate di
Jakarta.
Pada saat bisnis yang paling menderita, selama krisis moneter tahun 1997, Agung
Podomoro berhasil datang melalui berkat sejumlah menyelamatkan nyawa, langkah-langkah
strategis yang diambil oleh manajemen puncak Grup, seperti keputusan penting untuk
membayar sebagian besar utang APG lebih awal di tahun 1997, devaluasi mata uang utama dan
memperkenalkan kebijakan uang ketat. Mr Trihatma kemenangan sebelumnya atas kemalangan
dalam krisis 1974 Pertamina juga terlibat dalam kelompok memberikan keyakinan dan sikap
yang benar untuk menangani situasi.
Jauh dari mengingat krisis tahun 1997 sebagai sebuah hambatan, APG melihatnya
sebagai tantangan dan kesempatan emas yang bisa berubah menjadi keuntungan. Sensitif
terhadap perubahan pasar, APG cepat melihat potensi pasar yang besar. Salah satunya adalah
permintaan untuk tinggal di sekitar pusat kota. bergerak pertamanya adalah pembelian tanah
dari BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Indonesia) dan di lelang properti milik pengembang
terpukul oleh krisis.
Bahkan, sejak tahun 1995 APG sudah memulai proyek-proyek yang didirikan oleh
konsep serupa dan kesadaran ketersediaan tanah yang terbatas di kota. Pembangunan
Apartemen Eksekutif Menteng memberikan publik kesempatan untuk tinggal di daerah
perumahan kolektif terletak di pinggiran kota dan menjadi suatu terobosan dalam
pengembangan real estat. Melanjutkan dengan sukses Menteng, di 2000 APG 2000 mulai fokus
pada bangunan apartemen. Sampai tahun 2006, Agung Podomoro Group telah menyelesaikan
16 apartemen, 14 wilayah pemukiman, dan 12 komersial campuran yang digunakan daerah
(campuran).
Sertifikasi ISO 9001 untuk Apartemen Eksekutif Menteng dan Bukit Gading Mediterania
di daerah Kelapa Gading adalah kesaksian APG kemampuan manajemen yang profesional dan
komitmen terhadap stakeholders nya.