Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kami sebagai seorang mahasiswa menyadari bahwa kelak akan menjadi


generasi penerus bangsa yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap
kehidupan dan perkembangan bangsa di masa yang akan datang, karena
kehidupan dan perkembangan bangsa dan negara di masa mendatang tergantung
pada generasi muda penerus bangsa itu sendiri. Jadi kami sebagai generasi muda
harus mencerminkan dan mewujudkan sikap maupun tindakan yang dapat
melahirkan seorang pemimpin bangsa yang cakap, bijaksana, adil, dan
bertanggung jawab, maka kehidupan bangsa dan negara di masa mendatang akan
semakin maju dan berkembang.

Untuk menjadi generasi penerus bangsa, tentunya tidak mudah. Banyak


yang perlu dipersiapkan dan membekali diri dari berbagai aspek dengan baik
mulai sejak dini antara lain: rajin membaca buku pengetahuan, memperkaya
diri dengan wawasan dan ilmu pengetahuan, mempertebal diri dengan
menanamkan, menumbuhkan rasa cinta tanah air, tanggung jawab, jujur,
bijaksana, semangat juang tinggi, rela berkorban dan jiwa patriot.

Ilmu Kewirausahaan sebagai suatu semangat, kemampuan, sikap, perilaku


individu dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efesien dalam memberikan pelayanan yang baik atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar (Drucker 1985) Diharapkan setelah mengerti Ilmu
Kewirausahaan ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan, supaya mampu
mengindra peluang usaha, dan menerapkan prinsip manajemen usaha. Sehingga
mahasiswa memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam merintis
dan menjalankan usaha.

1 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


Perusahaan PT.Sritex merupakan salah satu perusahaan textile dan garmen
terbesar se-Asia Tenggara. PT Sritex juga memproduksi seragam untuk Indonesia
& perusahaan-perusahaan internasional, serta seragam untuk instansi pemerintah.
Perusahaan ini mampu bersaing dengan perusahan-perusahaan lainnya. Setiap
peluang akan dimanfaatkan secara maximal dan setiap hambatan dapat
diselesaikan dengan cepat. Prinsip “cheng-li” adalah salah satu prinsip yang
dijalankan oleh perusahaan Sritex agar perusahaan ini tetap jaya dan maju.Maka
dari itu kami tertarik untuk melakukan observasi dan menyusun laporan observasi
mengenai Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam menyusun Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki


Isman Tekstil ini, kami mempunyai beberapa rumusan masalah :

1. Bagaimana sejarah didirikannya perusahaan Sritex hingga bisa


menjadi perusahaan terbesar se-Asia Tenggara?
2. Apa saja bidang usaha yang dilakukan oleh perusahaan Sritex?
3. Apa strategi yang harus dilakukan perusahaan Sritex agar bisa menjadi
perusahaan yang tetap maju dan jaya disamping adanya era globalisasi
yang terjadi saat ini?
4. Budaya perusahaan apa yang ada di perusahaan Sritex?
5. Bagaimana penerapan etika kerja karyawan perusahaan Sritex?
6. Apakah ada hambatan atau tantangan bisnis yang pernah terjadi di
perusahaan Sritex dan bagaimana cara menanggulangi hambatan
tersebut?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan :

Tujuan dari pembuatan laporan mengenai Kewirausahaan PT. SRITEX


adalah guna untuk melengkapi nilai tugas dari mata kuliah Kewirausahaan yang
diampu oleh Dra. Sri Endah Wahyuningsih M.Pd

Manfaat :

2 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


Manfaat dari pembuatan laporan observasi ini adalah menambah wawasan
mengenai Perusahaan Sritex, tips yang harus dilakukan bagi pengusaha agar usaha
yang didirikan berjalan dengan sukses dengan prinsip yang digunakan oleh
pendiri Sritex. Sehingga memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
dalam merintis dan menjalankan usaha.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Observasi dan wawancara ke PT. Sri Rejeki Isman Tekstil Solo, kami
laksanakan pada :
Narasumber : Feri (Kepala Bidang HRD PT. Sritex)
Tempat : Jl. KH. Samanhudi 88 Jetis, Sukoharjo
Solo – Central Java Indonesia
Tanggal : Sabtu, 24 Maret 2018
Waktu : 09.00 WIB

1.5 Sistematika

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini kami akan menjelaskan dasar-dasar yang berisi


pemikiran dalam laporan yang meliputi latar belakang (pentingnya kami
sebagai generasi penerus bangsa dalam membangun bangsa dengan ilmu
kewirausahaan di bidang keahlian kami, serta terutama latar belakang dari kami
melaksanakan observasi dan menyusun sebuah laporan observasi), tujuan (berisi
tujuan-tujuan kami dalam menyusun laporan observasi ini), rumusan masalah
(berisi rumusan masalah yang akan kami bahas di dalam bab dua), waktu dan
tempat pelaksanaan (berisikan data narasumber, tempat tanggal dan waktu
observasi dan wawancara), sistematika (berisi sistematika dari laporan)

BAB II DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

Dalam bab ini kami akan mendeskripsikan hasil pengumpulan data


dari hasil observasi dan wawancara dengan narasumber yang meliputi sejarah dan

3 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


profil PT. Sritex, bidang usaha, strategi, budaya perusahaan, etika kerja dan
tantangan bisnis.

BAB III PENUTUP

Dalam bab ini kami menuliskan kesimpulan dari hasil penyusunan


laporan ini, tidak lupa juga kami menuliskan kesan dan saran saat melakukan
observasi serta selama kami membuat laporan ini.

BAB II

DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

4 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


2.1 Sejarah dan Profil PT. Sritex

PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dimulai sebagai sebuah perusahaan


perdagangan yakni "Sri Redjeki" yang didirikan pada 1966 di pasar Klewer, Solo,
Jawa Tengah oleh H. M. Lukminto. Perusahaan perdagangan kecil ini diperluas,
dengan memproduksi kain yang dikelantang dan dicelup dalam pabrik pertama di
Baturono 81A, Solo pada tahun 1968. Perusahaan ini terdaftar di Departemen
Perindustrian Jawa Tengah pada 30 Agustus 1974 dan kemudian muncul dari U.D.
(Usaha Dagang - Trading Company) ke sebuah PT (Perseroan Terbatas-Limited
Company) berdasarkan Akta Notaris No.48 22 Mei 1978. Perusahaan telah secara
resmi berubah nama menjadi PT Sri Rejeki Isman di 16 Oktober 1978.

PT Sri Rejeki Isman kemudian memperluas pabrik untuk memintal dan


menenun pada tanggal 8 Mei 1982. Pendiri PT.Sritex, H.M. Lukminto, berhasil
menjalankan Sritex menjadi terintegrasi secara vertikal Textil dan Garment yang
terdiri dari 4 unit pemintalan (Spinning), 5 unit penenunan (Weaving), 3 unit
pencetakan-pencelupan (Dyeing Printing), dan 6 unit garment. Untuk
menjalankan semua itu, PT Sri Rejeki Isman terletak di beberapa properti di area
lebih dari 100 hektar dan mempekerjakan sekitar 13,500 orang.

Dan seiring dengan perkembangan industry tekstil, Sritex melanjutkan


perkembangannya, dan hingga saat ini Perusahaan Sritex menjadi pabrik garmen
dan tekstil vertical yang terintegrasi , yang menempati seluas lebih dari 50 hektar
di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah dan memiliki karyawan atau pegawai sekitar
13.500 orang.

Didirikan oleh H.M Lukminto sebagai usaha dagang Tekstil Tradisional


1966
di Pasar Klewer, Solo.

Mendirikan pabrik printing pertama yang memproduksi bleached dan


1968
dyed fabric di Solo.

5 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


1982 Mendirikan pabrik weaving (penenunan) pertama.

Perusahaan mencapai integrasi vertikal dan memperluas kapasitas


1992
produksi 4 segment bisnis.

Mendapatkan sertifikasi seragam militer untuk NATO dan tentara


1994
Jerman

1997 .Bapak Iwan Setiawan memimpin bisnis perusahaan.

Sritex berhasil melalui krisis finansial yang melanda asia tahun 1998 dan
2001
berkembang delapan kali lebih besar dari tahun 1992.

Menghadapi kondisi ekonomi dunia yang semakin menantang, Sritex


2010
berhasil mengatasi berbagai krisis.

Sritek berhasil melipatgandakan pertumbuhan dan kinerjanya dibanding


2012
tahun 2001.

Berhasil mencatatkan saham di Bursa Efek sebagai Perusahaan Publik di


industri textile dan garmen. Dan di tahun ini juga juga melakukan
2013
ekspansi yang signifikan dengan mengakuisisi PT. Sinar Panja Djaja
(SPD) di Semarang.

2014 Perusahaan berhasil menerbitkan US$ 200 juta oblihasi global.

Prestasi Sritex tidak hanya mencakup aspek bisnis. Sritex telah empat kali
diberikan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia). Pada tahun 1995 Sritex
membuat rekor baru mengadakan upacara bendera yang diikuti paling banyak
peserta. Pada tahun 2007 Sritex dibuat 3 penghargaan MURI sebagai perusahaan
yang:

 Mempunyai desain lebih dari 3000 motif kain

 Memproduksi seragam militer untuk 16 negara

 Paling banyak mengadakan upacara rutin dalam setahun, setiap tanggal 17.

Di lokasi pabrik di Jetis, Sukoharjo, Solo fasilitas infrastruktur meliputi 36


bangunan yang didalamnya tercakup 3 bagian besar yaitu :

 Devisi Textile

 Devisi Garment

6 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


 Devisi Retail

Selain itu perusahaan dengan pemahaman inti bahwa tanpa pegawai ataupun
karyawan perusahaan tidak berarti apa-apa, maka sebagai rasa terima kasih
perusahaan menyediakan fasilitas-fasilitas lainnya seperti :

 Lingkungan kerja sehat yang memiliki suasana nyaman dan


menyenangkan

 Tempat pelatihan in-house maupun eksternal untuk meningkatkan


kemampuan kerja pegawai dan karyawannya

 Dana sebagai Pinjaman dengan bunga rendah untuk karyawan, yang


difokuskan untuk kepemilikan rumah sendiri.

 Pembangunan tempat olahraga, yang menjadi kebanggan bagi seluruh


karyawannya.

Juga kesetiaan perusahaan sejak awal untuk tetap menjalankan aturan-aturan


ketenagakerjaan seperti halnya umur, upah dan pengalaman kerja minimum dari
karyawan dengan tujuan untuk mengantipasi segala jenis risiko yang mungkin
terjadi di pabrik.

Dan pencapaian-pencapaian yang disebabkan oleh kualitas produk yang


dihasilkan serta pembahuruan dalam pelaksanaan produksi menjadi bukti nyata
dengan didapatnya sertifikat ISO 9001-2000 pada tanggal 17 September 2002
serta sertifikasi-sertifikat pencapaian dari pihk konsumen atau pelanggan yang
menyatakan bahwa produk Sritex sangat memuaskan dan memenuhi syarat
spesifikasi yang diinginkan, dalam hal mana sertifikat-sertifikat menjadi referensi

7 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


sekaligus mendorong kepercayaan dan Sritex untuk dapat menembus dan
berkiprah di pasar internasional (4 benua).

 Misi PT Sritex :

Untuk menjadi perusahaan yang terbesar, paling terkemuka.

 Visi PT Sritex :

 Untuk menghasilkan produk-produk paling inovatif sesuai kebutuhan


pelanggan dan persyaratan.

 Untuk menjadi menguntungkan dan pertumbuhan-perusahaan yang


berorientasi untuk kepentingan semua.

 Meningkatakan kemampuan tenaga kerja

 Membantu membangun ekonomi masyarakat sekitarnya

 Struktur organisasi PT. SRITEX:

Dibagi menjadi tujuh, mulai dari yang bawah itu operator itu pelaksana
kemudian di atasnya itu ada kepala regu, kepala seksi, supervisor, manager,
general manager dan paling tertinggi direktur

8 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


Nama Jabatan

Hj. Susyana Lukminto Komisaris Utama

Megawati Komisaris

Prof. Ir., Sudjarwadi, M. Eng., PhD Komisaris Independen

Iwan Setiawan Direktur Utama

Iwan Kurniawan Lukminto Wakil Direktur Utama

Allan Moran Severino Direktur

Arief Halim Direktur

Phalguni Mukhopadhyay Direktur

Eddy Prasetyo Salim Direktur

(Sumber:http://britama.com/index.php/2013/08/sejarah-dan-profil-singkat-sril/2/)

2.2 Bidang Usaha

A. Produk Textile

Memproduksi tekstil yang dimulai dari proses produksi bahan baku hingga
menghasilkan bahan kain sesuai dengan spesifikasi ataupun pesanan dari pihak
konsumen yang teertuang di dalam suatu kontrak jual beli, yang memiliki masa
berlaku selama jangka waktu tertentu. Dalam arti kata setiap pesanan atau
penandatanganan kontrak tersebut pihak Sritex harus memenuhi waktu
penyerahan barang tepat pada waktunya. Adapun proses produksi yang dilakukan
adalah :

1. Spinning (pemintalan benang)

9 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


Karyawan sritex melakukan pemintalan benang

Pembagian berputar mengubah serat menjadi benang. Sritex terus


meningkatkan produksi melalui peningkatan dengan negara terbaru dari mesin &
teknologi seni. Terdiri dari 9 pabrik pemintalan dengan total 4.000 karyawan.
Pembagian berputar didukung oleh 2.500 mesin dengan lebih dari 320.000 cincin
spindle & mesin dimodifikasi diimpor dari Asia & Eropa. Kapasitas produksi
353.000 bal benang / tahun.

2. Weaving (penenunan)

Melakukan weaving

Tenun, mengubah benang menjadi kain. menggunakan teknologi yang luar


biasa untuk menghasilkan berbagai jenis kain dengan ringan, menengah dan
konstruksi berat. Terdiri dari 4.000 karyawan dengan 2.600 mesin tenun, termasuk

10 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


alat tenun kecepatan tinggi. Kapasitas produksi adalah 120.000.000 meter
kain/tahun.

3. Dyeing (pencelupan kain) dan Printing (pencetakan kain)

Dengan lebih dari 45 tahun pengalaman dalam pencelupan dan percetakan,


Sritex telah menjadi model peran dunia perusahaan tekstil berkelas. Terdiri 1.000
karyawan dan didukung oleh 3 jalur produksi pencelupan, 9 mesin cetak rotary, 12
mesin jet pencelupan, 9 mesin stenter kapasitas produksi 120.000.000 meter/tahun
(pencetakan motif kain)

Produk perusahaan dibagi menjadi empat kategori: kapas, benang, kain,


dan pakaian yang dijual kepada produsen tekstil serta pengecer. 70% hasil
produksi diekspor ke luar negeri, 30% diantaranya adalah pakaian militer. Selain
pasar lokal, perusahaan mampu menembus ke 94 pasar di 55 negara antara lain:
Jerman, Australia, Singapura. Perusahaan ini juga menyediakan produk seragam
untuk perusahaan maupun militer. Saat ini, mencakup seragam militer dan
mendukung produk selama lebih dari 30 negara. Hal ini juga ditunjuk untuk
menjadi mitra resmi di luar Eropa untuk memproduksi seragam militer untuk
NATO. Hasil produksi seragam militer berupa seragam upacara, seragam tempur,
coverall, jaket tahan api, tahan noda, anti inframerah, tenda, tas, selimut, sarung
bantal,dll.

11 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


B. Produk Garment

Memproduksi garmen, yang merupakan proses lanjutan dari proses


produksi tekstil, dimana bahan-bahan kain yang telah selesai diproduksi kembali.
Proses pertama kain di potong sesuai dengan pola setelah itu dijahit, dicek untuk
melakukan finalisasi sehingga menghasilkan produk jadi seperti wears, uniforms.
Setelah itu digosok lalu packing di box/karton/kayu tergantung dari buyer.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Srtitex didukung oleh sepenuhnya


oleh manajeman yang terdiri dari para direktur yang memimpin Direktorst dan
SBU, diawasi oleh jajaran Komisaris dan Presiden Direktur yang memiliki
pegalaman di bidang industry Tekstil dan Garme. Didukung pula oleh karyawan-
karyawan yang memiliki kapabilitas dan pengalaman yang luas baik dalam
industry serta pemasaran tekstil dan garmen.

Sebagian dari produksi Sritex cukup memberikan hasil signifikan adalah


unit produksi bahan kain dan pembuatan uniform angkatan bersenjata dari
berbagai negara termasuk didalamnya untuk TNI. Sejak tahun 2007, Sritex telah
mengubah status perusahaanya menjadi perusahaan public, sehingga pecapaian
positif dari seluruh keiatan usaha yang telah dilakukannya dan dikembangkan
lebih baik lagi.

Sritex telah berhasil menyelesaikan "super mall," perusahaan tekstil kelas


dunia dengan membentuk satuan Garmentnya. Divisi Garment mengubah kain
menjadi pakaian siap pakai. Terdiri dari 7.000 karyawan di 7 unit garmen
didukung oleh 6.350 mesin. Kapasitas produksi 8.200.000 buah garment siap
pakai / tahun. Pengirimannya 80% kami ekspor ke luar negeri

C. Produk Diversivikasi

Integrasi vertikal Sritex untuk proses hulu dan hilir memungkinkan untuk
mencapai skala ekonomi serta tekstil one stop shopping dan konsep supermarket
garmen yang menyediakan berbagai produk untuk melayani setiap rentang
pelanggan tuntutan. waktu berapa hari. Permintaan dari konsumen ada mengalami

12 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


yang perbedaan dan tetap. Misalnya seragam militer jenisnya sama tapi jumlahnya
berbeda, namu yang fashion ini pasti berubah sesuai dengan trend”

D. Inovasi

Sritex didedikasikan dalam mengedepankan uptodate desain dan koleksi


dengan erat bekerja sama dengan pelanggan menggunakan teknologi stateof theart
serta penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk cutting edge dan
bahan. Sritex juga sudah berhasil menerapkan aspek ahli teknologi di dalam
produk pakaian misalnya produk pakaian militer sudah ada spesifikasi anti radiasi,
nuklir, peluru dan nyamuk. Ini karena Sritex selalu mengunakan riset.

Perlindungan ekologi merupakan kunci utama dibalik inovasi Sritex dalam


hal pengelolaan air limbah. Sritex secara berkesinambungan meningkatkan
teknologi pengelolaan air limbah dalam rangka memproses sisa limbah dan
memastikan sesuai dengan peraturan pengelolaan lingkungan internasional.

E. Biaya Efisiensi

Struktur biaya yang efisien Sritex ini didukung oleh integrasi vertikal.
Produksi inhouse benang, kain & garmen dalam satu rantai nilai memungkinkan
untuk koordinasi yang optimal & produksi cepat. Sritex juga tidak mengeluarkan
biaya transportasi, karena produksi dilakukan di bawah satu atap , maka lead time
pendek dan pengiriman cepat.

F. Target Penjualan

Selama ini Sritex selalu mencapai target bahkan melebihi. Itu karena
menyadari bahwa perusahaan swasta bila tidak bergerak maka tidak akan
mendapatkan untung apa-apa. Oleh karena itu tim marketing Sritex senantiasa
terus memasarkan produk sehingga orang luar semakin tau dan terus-menerus
memesan. Ditahun 2017 Sritex mengalami kenaikan laba sekitar 14%

13 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


G. Pengiriman

Perencanaan terpadu Sritex dan manajemen waktu memberikan


kemampuan untuk mengeksekusi pengiriman tepat waktu, yang sangat penting
untuk kedua Sritex dan pengadaan pelanggan dan strategi pergudangan .

H. Pelanggan Dunia

 AMERICA: Argentina, Brasil, Kanada, Chili, Kolombia, Guatemala,


Mexcio, Paraguay, Peru, Amerika Serikat, Uruguay.

 ASIA - PASIFIC: Australia, Bangladesh, Kamboja, Cina, Hongkong,


India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Myanmar, Filipina, Papua
Nugini Neu, Pakistan, Singapura, Srilanka, Taiwan, Thailand, Vietnam.

 EROPA: Belgia, Spanyol, Jerman, Yunani, Italia, Polandia, Romania,


Swedia, Turki, Inggris, Austria.

 AFRIKA: Benin, Mesir, Ethiopia, Nigeria, Afrika Selatan, Somalia,


Sudan.

 TIMUR TENGAH: Israel, Iran, Maroko, Oman, Suriah, Tunisia, Uni


Emirat Arab.

 INDONESIA: Irian Jaya, Jakarta, Magelang, Surabaya, Solo,


Tasikmalaya, Tegal, Tulungagung.

2.3 Strategi

Kegiatan usaha Sritex merupakan bisnis yang berisiko tinggi, dimana


dalam setiap langkah usahanya bergerak dalam angka yang besar ( biaya dan
sumber daya yang digunakan) untuk mencapai hasil yang sangat presisi
spesifikasinya, oleh karena itu Sritex memiliki dua arah strategi usaha internal dan
eksternal sebagai acuan yang harus digunakan dalam menghadapi persaingan
usaha serta mempertahankan kelansungan dan perkembangan usaha perusahaan di
masa mendatang. Ada strategi yang dimiliki Sritex, yaitu :

1. Motivasi yang tinggi dan semangat yang besar

14 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


Penekanan kepada seluruh pelaku produksi dan pemasaran untuk tetap
memiliki motivasi tinggi sehingga focus tertuju untuk memberikan hasil kerja
terbaik bagi perusahaan

2. Berlatih terus, Kratif, dan Sistematis

Srietx menerapkan prinsip penetapan rencana secara bertahap untuk


menjalankan kegiatan usahanya mulai dari proses pemilihan bahan baku,
kemampuan dan penguasaan proses produksi, hingga strategi pemasaran yang
seluruhnya dilakukan secara kreatif dengan arahan yang baik serta sistematis
dengan target utama : International Scale Textiles and Garments Plant.

3. Pengalaman dan Dukungan

 Pengalaman

Pengalaman yang dialami Sritex merupakan proses pembelajaran yang


sangat menguntungkan dan sangat berguna bagi perusahaan untuk
menjalankan pola-pola produksi dan pemasaran yang telah terbukti dengan
baik dan benar sehingga dapat menekan resiko-resiko kerugian yang mungkin
timbul baik dari proses produksi yang sedang dan akan akan dilakukan
maupun menentukan cara-cara menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai
kalangan-kalangan dari dalam negeri ataupun macanegara dengan berbagai
bentuk channeling.

 Dukungan

Sritex selalu mencari cara dan berupaya untuk mendapatkan dukungan


besar dari 3 pihak yang dianggap memberikan hasil yang signifikan terhadap
terhadap kinerja Sritex yaitu ;

a. Dukungan dari keluarga

b. Dukungan dari rekan kerja

c. Dukungan dari para pegawai/karyawan

4. Hubungan dengan konsumen

15 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


Sritex sangat mengutamakan pelayanan kepada konsumen seperti
kemudahan untuk datang berkunjung ke lokasi, ,menyediakan fasilitas kendaraan
untuk kelancaran kunjungan, menyediakan tempat menginap berupa hotel bertaraf
serta menyediakan jaminan sekelas restaurant, sehingga konsumen lebih terfokus
pada tujuan bisnisnya bersama Sritex.

5. Pengembangan Sumber Daya Manusia

SDM merupakan salah satu kekuatan bagi pelanggan usaha perusahaan.


Untuk itu Sritex secara berkala mempersiapkan karyawan yang berkompetensi
tinggi untuk diikutsertakan kedalam Program Pelatihan dan Pengembangan untuk
lebih menguasai bidang pekerjaan yang dilakukan di dalam ataupun di luar negeri,
dengan target bukan hanya mereka dapat melakukan pekerjaanya dengan benar
tetapi dapat berlaku secara professional dalam mendukung bisnis perusahaan
secara kesuluruhan.

6. Pengembangan Sistem Teknologi Produksi dan Informasi

Secara cerdas Sritex mengkonsentrasikan pengembangan proses produksi


dengan menggunakan peralatan terkini untuk mengikuti spesifikasi produk yang
diinginkan oleh konsumen dengan prima.

7. Perluasan Jaringan Pemasaran

Sritex berupaya untuk terus mengembangkan jaringan bisnisnya dengan


hanya membuka 2 marketing offices yang beralokasi di Jakarta dan Surabaya
untuk melakukan pendekatan dengan konsumen, serta memudahkan mereka
dalam mendapatkan pelayanan dari perusahaan dengan tetap mempertimbangkan
sisi profitabilitas.

Anak usaha SRIL (Sri Rejeki Isman Tbk / Sritex)

16 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


Aset Sebelum
Mulai
Eliminasi
Nama Anak Usaha Bidang Usaha Lokasi Operasi %
(Ribuan USD)
Komersial
31/12/2015

PT Sinar Pantja Djaja Pemintalan benang Semarang 1972 99,9 150.742

Golden Legacy Pte. Ltd. Investasi Singapura 2014 100 282.745

Golden Mountain Textile


Investasi Singapura 2014 100 283.572
and Trading Pte. Ltd.

(Sumber:http://britama.com/index.php/2013/08/sejarah-dan-profil-singkat-sril/2/)

2.4 Budaya Perusahaan

Sritex menetapkan bahwa prinsip-prinsip dasar yang dilambangkan


dengan “Pilar Utama”, yang harus dilakukan oleh seluruh karyawan untuk
menciptakan nilai-nilai yang kemudian akan membentuk terciptanya budaya dan
kinerja yang baik dari perusahaan. Prinsip-prinsip dasar tersebut memiliki ciri
masing-masing dengan penjabaran, sebagai berikut :

1. Seorang pegawai Sritex harus memiliki loyalitas terhadap perusahaan


dalam melakukan kegiatannya.

2. Seorang pegawai Sritex juga perlu memiliki kapabilitas sehingga


mengarah pada pengerahan kemampuan dirinya untuk lebih baik dalam
proses perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan, dan perbaikan di
bidangnya.

3. Seorang pegawai Sritex perlu mengubah dirinya menjadi seorang Pekerja


Keras mengingat kesuksesan tidak dapat dicapai dalam persaingan yang
semakin tajam.

4. Seorang pegawai Sritex harus dapat bekerja dengan Cerdas mengingat


bidang pekerjaanya berada dalam suatu industry atau pabrik yang
memerlukan ketelitian dan kejelian.

17 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


Keempat pilar utama ini sangat dibutuhkan untuk mewujudkan suatu tim
kerja yang bersinergi secara solid guna mencapai sasaran utama dari Sritex yaitu
menjadi sebuah pabrik textiles dan garments yang berskala internasioanal.

Penggajian pegawai Sritex semuanya melalui transfer bank, bekerjasama


dengan BRI. Jadi pada saat tanggal yang sudah ditetapkan mereka akan menerima
gaji di rekening BRI masing-masing pegawai

2.5 Etika Kerja

Hal-hal pokok yang harus dipenuhi dan diperhatikan karyawan dalam


pelaksanaanya, antara lain :

 Tidak ada urusan pribadi di kantor

 Dilarang melakukan pembicaraan negative yang berkaitan dengan pribadi


rekan kerja lainnya

 Berpakaian sepantasnya

 Dilarang menerima uang, barang, tri, komisi, atau fasilitas lainnya secara
lansung ataupun tidak dari rekanan atau pihak lain yang mengakibatkan
terjadinya benturan kepentingan,

 Tidak mengikat hubungan kerja dengan pihak lain atau melakukan bisnis
pribadi di lingkungan perusahaan

 Menjaga segala informasi mengenai perusahaan yang bersifat rahasia dan


informasi lainnya yang dianggap penting terutama terhadap pesaing yang
tidak berkepentingan.

 Mematuhi jam kerja yang ditetapkan, tidak meninggalkan tugas dan


kewjiban

 Penggunaan jabatan dan wewenang hanya untuk kepentingan perusahaan

18 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


2.6 Tantangan Bisnis

Dalam menjalankan usahanya sebagai produsen tekstil dan garmen , Sritex


selalu dihadapkan dengan tantangan bisnis yang cenderung semakin berat yaitu :

1. Munculnya Republik Rakyat Cina sebagai competitor terbesar yang


menguasai pangsa pasar Tekstil dan Garment di dunia

2. Keputusan Badan Perdagangan Dunia (WTO) tentang koota tekstil


Indonesia yang tidak bisa diperpanjang lagi (Tempointeraktif, 2004, Kuota
Indonesia tidak diperanjang lagi)

3. Dikeluarnya Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang


ketenagakerjaan, yang dirasakan sangat memberatkan neraca keuangan
Sritex dan berpengaruh lansung terhadap biaya produksi yang harus
dikeluarkan, disamping dapat menimbulkan tidak kondusifnya situasi kerja
diantara perusahaan dengan pegawainya.

4. Mengingat masuknya MEA yang akan diberlakukan Desember 2015.


Tentu banyak pesaing-pesaing bisnis professional yang akan melakukan
perdagangan bebas di Indonesia.

Tantangan bisnis tersebut tidak dapat dihindari, tetapi harus dihadapi oleh
Sritex. Dengan kondisi Internal yang dimiliki saat ini, Sritex tetap berupaya secara
konsisten menghadapi tantangan-tangangan tersebut. Hal ini dikarenakan masih
diimbangi oleh aliran pesanan tekstil dan garmen dari dalam negeri dan
mancanegara yang masih diperoleh Sritex dan dirasakan berpotensi baik dalam
meningkatkan pendapatan.

19 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan kegiatan observasi dan wawancara dengan yang kami


lakukan, PT Sritex adalah perusahaan terbesar tekstil dan garmen di Indonesia
bahkan termasuk di Asia Tenggara. Pendiri PT.Sritex, H.M. Lukminto, berhasil
menjalankan Sritex menjadi terintegrasi secara vertikal Textil dan Garment yang
terdiri dari 4 unit pemintalan (Spinning), 5 unit penenunan (Weaving), 3 unit
pencetakan-pencelupan (Dyeing Printing), dan 6 unit garment. Untuk
menjalankan semua itu, PT Sri Rejeki Isman terletak di beberapa properti di area
lebih dari 100 hektar dan mempekerjakan sekitar 13,500 orang.

Kegiatan usaha Sritex merupakan bisnis yang berisiko tinggi, dimana


dalam setiap langkah usahanya bergerak dalam angka yang besar ( biaya dan
sumber daya yang digunakan) untuk mencapai hasil yang sangat presisi
spesifikasinya, oleh karena itu Sritex memiliki dua arah strategi usaha internal dan
eksternal sebagai acuan yang harus digunakan dalam menghadapi persaingan
usaha serta mempertahankan kelansungan dan perkembangan usaha perusahaan di
masa mendatang.

Dalam menjalankan usahanya sebagai produsen tekstil dan garmen , Sritex


selalu dihadapkan dengan tantangan bisnis yang cenderung semakin berat, Sritex
tetap berupaya secara konsisten menghadapi tantangan-tangangan tersebut. Hal ini
dikarenakan masih diimbangi oleh aliran pesanan tekstil dan garmen dari dalam
negeri dan mancanegara yang masih diperoleh Sritex dan dirasakan berpotensi
baik dalam meningkatkan pendapatan.

3.2 Kesan dan Saran

Kesan kami dalam melaksanakan observasi dan penyusunan laporan


observasi ini yaitu menyenangkan karena dapat belajar dan mengetahui tentang
kewirausahaan yang diterapkan di PT. SRITEX.

20 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


Mengingat di zaman era globalisasasi saat ini, seorang pelaku usaha
disarankan khususnya bagi kaum muda yang ingin menginjak di dunia bisnis,
harus bisa melakukan usaha-usaha dan strategi yang baik seperti halnya yang telah
dilakukan oleh perusahaan Sritex yang sudah maju dan berkembang. Prinsip atau
suatu moto adalah acuan membangun usaha bisnis dengan baik, dan jangan lupa
untuk selalu mau bekerja keras, inovatif, kreatifitas,loyalitas, dan totalitas dalam
membagun usaha bisnis. Dengan cara ini, Anda dapat membangun usaha yang
kompetitif dan berkembang.

21 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil


DAFTAR PUSTAKA

Hasil Wawancara dengan Kepala HRD PT. SRITEX

Sritex Tbk, Website resmi PT Sritex, http://www.sritex.co.id/

Yogi Bahtia, 2007 Profil Usaha, http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/544/jbptitbpp-


gdl-yogibahtia-27192-2-2007ts-1.pdf

Langgeng Widodo, 2015 Sritex bagi dividen tiga kali lipat


http://berita.suaramerdeka.com/bisnis/sritex-bagi-deviden-tiga-kali-lipat/

Eka Hari, 2015 Sritex pasok seragam militer ke 30 negara,


http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/01/22/348383/sritex-pasok-seragam-
militer-ke-30-negara

22 | Laporan Observasi Kewirausahaan PT. Sri Rejeki Isman Tekstil

Anda mungkin juga menyukai