Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) berawal dari sebuah perusahaan


perdagangan tradisional yang menjual produk tekstil bernama “Sri Redjeki”
yang berada di Pasar Klewer, Solo, yang didirikan oleh H. M. Lukminto pada
1966. Sritex berkembang dengan memproduksi kain yang dikelantang dan
dicelup di pabrik pertama yang dibangun di Baturono, Solo, pada 1968. Pada
1978, “Sri Redjeki” secara resmi berubah menjadi PT Sri Rejeki Isman.
Perusahaan secara resmi melakukan Penawaran Saham Perdana pada 2013
yang otomatis mengubah nama menjadi PT Sri Rejeki Isman Tbk.

Saat ini, Sritex telah menjadi produsen tekstil-garmen terintegrasi dengan


lebih dari 18 ribu karyawan yang mengkonsentrasikan sebagian besar
operasinya di lahan seluas 79 hektar di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dengan
empat lini produksi mulai dari pemintalan, penenunan,
pencetakan,pencelupan, dan garmen. Perusahaan menjadi perusahaan tekstil
garmen terpadu dengan standar kendali mutu yang tinggi.

Sritex telah menjelma menjadi perusahaan modern yang memiliki tenaga-


tenaga profesional dari dalam dan luar negeri, seperti Korea Selatan, Filipina,
India, Jerman, maupun Tiongkok. Sritex juga telah memiliki banyak
pelanggan yang terdiri dari peritel besar dan modern seperti H&M, Walmart,
K-Mart dan Jones Apparel Group.

Visi:

Menjadi produsen tekstil dan garmen terbesar, bereputasi paling baik dan
paling terpercaya.

Misi:

 Menghasilkan produk-produk paling inovatif sesuai dengan keperluan


dan kebutuhan pelanggan.
 Menjadi perusahaan yang berorientasi pada keuntungan dan
pertumbuhan untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
 Menyediakan dan memelihara lingkungan pekerjaan yang kondusif
bagi seluruh karyawan.
 Memberikan kontribusi dan peningkatan nilai bagi masyarakat.

1
Trilogi:

1. Perusahaan adalah sawah ladang kita bersama.


2. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik
dari hari ini.
3. Kita terikat sebagai keluarga besar Sritex yang mengutamakan
persatuan dan kesatuan.

Tridharma:

1. Melu Handarbeni (Ikut Merasa Memiliki)


2. Melu Hongrungkebi (Ikut Bertanggung Jawab)
3. Mulat Sariro Hangrosowani (Selalu Mawas Diri)

Kebijakan Mutu:

Sritex adalah perusahaan tekstil-garmen terpadu yang menghasilkan


produk:

 Sesuai dengan persyaratan pelanggan


 Mengutamakan kepuasan pelanggan
 Menyerahkan produk tepat waktu
 Selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan

2
Struktur Organisasi PT Sritex

Gambar 1.1 Dewan Komisaris dan Direksi


Sumber : Sritex Annual Report (2016:40-41)

3
Gambar 1.2Struktur Organisasi
Sumber : Sritex Annual Report (2016:49)

4
Gambar 1.3 Struktur Grup Perusahaan
Sumber : Sritex Annual Report (2016:70)

5
Subsidiary :

1. PT Sinar Pantja Djaja (SPD)

PT Sinar Pantja Djaja (SPD) resmi menjadi bagian dari kelompok


usaha PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) setelah melalui Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Sritex pada tanggal 15 November
2013. Hasil RUPS LB yang dihadiri mayoritas pemegang saham
menyetujui pengalihan 99,9% saham atau 116.383.500 lembar saham SPD
dengan total nilai akuisisi mencapai Rp723 miliar.

Sebelumnya SPD masing-masing dimiliki oleh PT Kapas Agung


Abadi yang memiliki total 104.850.000 lembar saham dan Iwan
Kurniawan Lukminto dengan total 11.533.500 lembar saham.

Melalui akuisisi ini, sisa 0,1% saham SPD dimiliki oleh Iwan
Kurniawan Lukminto dengan total 116.500 lembar saham. SPD berlokasi
di Jalan Condrokusumo 1, Desa Bongsari Kecamatan Semarang Barat,
Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah. SPD sempat diakuisisi oleh
Panasia Group sebelum kemudian beralih ke Sritex.

Pada 2012. SPD memperkuat fasilitas spinning yang ada dengan


memasukkan 20 ring framesets dengan 9.600 spindles dan ditambah lagi
dengan 80 ring framesets dengan 41.280 spindles pada 2013.

1.2 Aspek Produksi

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, Sritex bergerak dalam bidang


usaha tekstil dan produk tekstil yang menghasilkan beberapa produk antara
lain:

1. Benang
Sritex adalah pemasok utama benang berkualitas tinggi untuk pelanggan-
pelanggan tekstil didunia, seperti Amerika, China, Spanyol, Argentina,
dan Korea Selatan.
2. Tekstil
Kain mentah produksi Sritex, terkenal karena standar yang sangat baik dan
dikatakan sebagai “kanvas yang sempurna” untuk produk yang luar biasa.
Selain itu kain Sritex dikenal dengan desainnya yang halus, dikerjakan
dengan teliti, dan kenyamanan yang mewah yang berperan penting dalam
membangun nama di industri fashion/mode yang kompetitif.
3. Seragam Militer
Sritex adalah mitra terkemuka dalam memasok seragam militer untuk
lebih dari 30 negara di dunia. Sritex ditunjuk menjadi mitra resmi di luar
Eropa yang memproduksi seragam militer untuk negara anggota NATO.

6
4. Seragam Perusahaan
Sritex memproduksi seragam untuk perusahaan-perusahaan Indonesia dan
internasional, serta seragam untuk pemerintahan. Diantaranya adalah PT
Freeport Indonesia, Blue Bird Group, Maspion Group, Sodexo, Djarum,
Maybank, Deutsche Post, DHL, Pos Indonesia, Korps Pegawai Indonesia
(Korpri), dan banyak lagi.
5. Fashion
Sritex memproduksi pakaian untuk fashion, perusahaan dan industri
kebutuhan pakaian, terbuat dari berbagai jenis kain dalam berbagai
kualitas, berbagai gaya tenun dan ukuran.

Sritex juga merupakan supplier berbagai peralatan bidang tekstil yang


tahan lama dan sangat mudah disesuaikan untuk berbagai kondisi, seperti
tenda serbaguna, selimut, sepatu dan jaket. Sritex memuliki hak paten atas
beberapa produk berikut: Insect repellent fabrics, Fire-proof fabrics, Anti
Infra-Red fabrics, dan CBRN (Chemical Biological Radiation & Nuclear)
fabrics.

1.3 Aspek Pemasaran

Perusahaan memiliki berbagai produk yang tersebar luas, baik di pasar


domestik maupun internasional, meliputi 55 negara. Para pelanggan
Perusahaan terdiri atas para pelaku industri manufaktur tekstil terbesar dunia,
berbasis di India dan Tiongkok, serta perusahaan-perusahaan besar lain
dengan merek ternama.

Selain itu, perusahaan merupakan salah satu dari sedikit pemasok


bersertifikat di luar Eropa untuk seragam militer Jerman dan negara-negara
anggota The North Atlantic Treatu Organization (NATO). Hingga kini,
seragam-seragam militer produksi Sritex telah terjual di 31 negara, termasuk
Indonesia serta negara-negara besar seperti Jerman, Austria, Inggris, Australia,
Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan.

Basis pelanggan Sritex bervariasi berdasarkan divisi produksi. Benang dan


greige yang diproduksi oleh Divisi Pemintalan dan Divisi Penenunan
merupakan produk dengan tingkat variasi yang relatif terbatas, hingga dapat
diperdagangkan selayaknya komoditas. Perusahaan menyimpan sebagian
besar benang dan greige dari Divisi Pemintalan dan Divisi Penenunan.
Namun, ada kalanya Sritex juga menjual produk tersebut langsung ke
produsen dan pedagang besar lain. Strategi penjualan tersebut (made to stock)
didasarkan pada harga on the spot di pasar internasional.

Berbeda dengan itu, kain jadi dan garment produksi Divisi Finishing dan
Divisi Konveksi memiliki tingkat variasi yang tinggi. Karenanya, Sritex

7
menjual produk-produk tersebut sesuai pesanan individual atau dengan
pemberian uang muka. Perusahaan memproduksi berbagai produk tersebut
sesuai pesanan yang ditentukan pelanggan. Strategi penjualan ini (made to
order) didasarkan pada volume pesanan.

1.4 Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia atau Human Capital (HC) merupakan mitra


strategis perusahaan. Sritex meyakini bahwa salah satu upaya untuk
menggapai kesuksesan dalam bisnis adalah dengan membangun HC yang
unggul. Karena itu, HC menjadi elemen penting dalam memberikan pelayanan
terbaik pada pelanggan. Perusahaan mendorong seluruh HC untuk mengambil
bagian besar dalam tugas dan tanggung jawab serta memberikan pelatihan
khusus sesuai bidangnya. HC merupakan mitra strategis dalam menjalankan
usaha. Setiap pegawai, baik individu maupun tim, menjadi faktor penting
penggerak kinerja Perusahaan ke arah yang lebih baik. Loyalitas, kapabilitas,
kegigihan serta efisiensi telah lama menjadi kunci utama dalam memotivasi
karyawan dan membangun hubungan yang dapat dipercaya dengan Sritex.
Sebagai sebuah tim, Sritex bangga dalam mewujudkan keberhasilan yang
telah dicapai melalui ketekunan dan tekad.

Profil Human Capital

Jumlah karyawan Sritex per 31 Desember 2016 mencapai 17.890


karyawan, naik 0,2% dibandingkan pada 2015 sebesar 17.862 karyawan.
Komposisi jumlah karyawan pada 2016 meliputi 17.767 karyawan dari bagian
produksi dan 123 karyawan dari bagian non produksi.

8
Gambar 1.4 Tabel Komposisi Karyawan
Sumber : Sritex Annual Report (2016:83-85)

9
Rekrutmen dan Pengembangan Karir

Sritex melakukan rekrutmen dengan prinsip keterbukaan, kewajaran dan


kesetaraan. Proses seleksi dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kompetensi
yang dimiliki oleh calon karyawan. Berbagai pelatihan juga diberikan kepada
pegawai sesuai dengan karakter dan kompetensi masing-masing serta
kebutuhan perusahaan. Dalam hal pengembangan karir, setiap karyawan
memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat jabatan tertinggi
berdasarkan kemampuannya

Trilogi dan Tri Dharma

(Alm.) HM Lukminto telah memperkenalkan dua falsafah perusahaan


yang dikenal dengan Trilogi” dan “Tri Dharma”. Keduanya, menitikberatkan
pada aspek kolektitvitas manusia. Filosofi atau kearifan lokal ini memiliki
peranan sangat penting bagi keberlanjutan Perusahaan, terutama karena Sritex
adalah salah satu perusahaan tekstil-garmen terbesar di Asia Tenggara yang
mempekerjakan puluhan ribu karyawan, dan telah melewati naik-turunnya
situasi perekonomian dunia. Loyalitas seluruh karyawan telah teruji seiring
dengan perjalanan waktu - sebagian dari karyawan adalah tiga generasi dalam
satu keluarga yang kesemuanya telah dan masih bekerja di Sritex.

Uji Kompetensi

Bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang tekstil dan
garmen serta Kementerian Perindustrian, Sritex menyelenggarakan Uji
Kompetensi untuk pelaksana Operator Spinning, Weaving, Finishing, dan
Garment masing-masing berjumlah 100 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk
membentuk HC yang unggul dalam produksi tekstil dan garmen dalam jangka
panjang.

Pembangunan Gedung HC

Sritex telah membangun gedung untuk Department Human Capital,


lengkap dengan ruang pelatihan dan ruang konseling untuk karyawan.

Proses Kontrol Kualitas Produksi

Di sisi lain, Sritex yang menggeluti bisnis industri manufaktur harus


menerapkan nilai-nilai modern yang berorientasi pada kemajuan, dan
terutama inovasi untuk terus memberikan nilai tambah bagi seluruh
stakeholder.

Hal tersebut membutuhkan HC yang berkualitas. Wajar jika Sritex


menggabungkan para ahli dari dalam dan luar negeri, termasuk ahli yang
tumbuh dalam lingkungan kerja Perusahaan, untuk terlibat dalam bidang

10
pemasaran, keuangan, teknologi serta riset dan pengembangan. Namun dalam
perspektif jangka panjang, peningkatan kapasitas dan kapabilitas para pekerja
di level manajer dan kepala unit tetap akan terus dikembangkan melalui
program Corporate Culture Development Program (CCDP) dalam bentuk
berbagai pelatihan di seluruh divisi Sritex yang sudah berjalan sejak tahun
2010.

Corporate Active Citizen

Bagian tak terpisahkan dari budaya perusahaan Sritex, yang bahkan telah
mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) adalah
tradisi unik pelaksanaan upacara bendera setiap tanggal 17 pada setiap bulan.
Kegiatan ini sejalan dengan upaya menjadikan perusahaan berada di garda
depan dalam membangun Corporate Active Citizen di antara berbagai
perusahaan di tingkat nasional, dan pada saat yang sarana memiliki manfaat
besar untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan serta semangat pada seluruh
karyawan agar terus menjadi lebih baik secara bersama.

Sebagai bentuk penghargaan perusahaan terhadap loyalitas dan kinerja


karyawan, saat ini Sritex telah mulai menjalankan program penyediaan
perumahan sederhana bagi karyawan di Desa Kenep, Sukoharjo. Program
pelayanan lainnya adalah: Penyediaan Poliklinik perusahaan yang beroperasi
selama 24 jam yang disertai dengan tenaga media dan dokter perusahaan;
Penyediaan asrama/mess bagi karyawan perusahaan; Pemberian makan siang
secara gratis bagi semua karyawan; Pendirian Serikat Pekerja PT Sritex
(SPSI); hingga Pendirian Koperasi Karyawan.

Program Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Human Capial 2016

Sepanjang 2015, Srtiex telah menyelenggarakan berbagai program


pengembangan pendidikan dan pelatihan HC. Beberapa program yang rutin
diselenggarakan Sritex yakni Knowledge Management serta program
Achievement Motivation Treatment (AMT).

Knowledge Management merupakan upaya yang dianggap penting oleh


perusahaan untuk menciptakan dampak berantai dari berbagai program
pelatihan dan pengalaman unik yang dimiliki para karyawan dan manajer.
Manajemen Sritex secara berkala melakukan kegiatan penyegaran berupa
sharing dengan para karyawan. Kegiatan ini dapat diawali melalui diskusi
tematik yang dibawakan para manajer dan diselenggarakan setiap hari Kamis
untuk para supervisor di departemen produksi. Kegiatan ini telah
menciptakan tim supervisor yang solid dan dapat diandalkan sehingga
mampu terus memperkuat nilai perusahaan di mata seluruh pelanggan.

11
Hasilnya, perusahaan menghasilkan motivasi, kepatuhan, dan loyalitas dari
seluruh karyawan yang menjadi peserta program.

Pada 2016, Sritex juga menyelenggarakan program ATM untuk


mengevaluasi kekuatan dan kelemahan karyawan dan para manajer secara
umum. Program ini dijalankan untuk membentuk karakter peserta yang kuat.
Sritex juga telah merancang program-program pendidikan dan pelatihan HC
ke depan agar selalu relevan atau sesuai dengan kebutuhan untuk menjawab
dan mengantisipasi berbagai tantangan yang ada serta tantangan lainnya yang
akan muncul pada masa mendatang.

Selain itu, hingga saat ini Sitex telah memiliki sejumlah tempat pelatihan
untuk masing masing departemen yaitu:

 Training Center-Spinning yang berlokasi di Departemen Spinning III dan


VII
 Training Center Weaving yang berlokasi di Departemen Weaving IV
 Training Center-Garment yang berlokasi tak jauh dari gedung milik
Departemen Spinning III

Program dan Rencana Human Capital 2016

Pada 2016, Sritex bekerja sama dengan lembaga pendidikan tekstil dan
garmen yang berada di sekitar Solo dan Sukoharjo masih akan melanjutkan
dan mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan HC. Beberapa
program dan kegiatan pelatihan yang ditargetkan akan dilakukan guna
memaksimalkan HC sebagai berikut:

 Program Diploma 2 ( D - 2)
 Program Sertifikasi Kompetensi bagi Trainer Garment
 Pelatihan Bagi Quality Control & Inspection
 Manajemen Sumber Daya Manusia
 Effective Leadership
 Motivasi Kerja & Etika Kerja
 Basic Manajemen
 Pelatihan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015
 Kelas Khusus Middle Management
 Pelatihan Security & Safety
 Pelatihan Calon Trainer Departemen Garment
 Pelatihan Calon Trainer Departemen Weaving
 Pelatihan Calon Trainer Departemen Finishing
 Pelatihan P2K3
 Strategy Management

12
1.5 Aspek Keuangan

Gambar 1.5 Ikhtisar Posisi Keuangan dan Arus Kas


Sumber : Sritex Annual Report (2016:12)

13
Gambar 1.6 Ikhtisar Laba Rugi dan Rasio Keuangan
Sumber : Sritex Annual Report (2016:13)

14
Gambar 1.7 Grafik dan Ringkasan Laporan Laba Rugi
Sumber : Sharewise.com (2018)

Gambar 1.8 Grafik dan Ringkasan Neraca Keuangan


Sumber : Sharewise.com (2018)

15
1.6 Aspek Pesaing

Kondisi persaingan dalam industri Tekstil dan Produk tekstil (TPT) saat
ini semakin ketat mengarah kepada Ologopoli Pekat. Dimana mempunyai
beberapa produsen namun produk yang dihasilkan sama. Produsen yang ada
dalam industri TPT adalah PT Indorama Synthetics Tbk dan lainnya. Dengan
perubahan lingkungan yang tidak dapat diduga dan tuntutan konsumen
terhadap kualitas, teknologi, harga dan pelayanan produk membuat
perusahaan yang bergerak di industri ini berlomba-lomba untuk membuat
strategi bersaing yang lebih unggul dibanding kompetitornya.

Mengacu pada Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), industri tekstil


Indonesia terdiri atas 2.930 perusahaan tekstil. Selain itu, mengacu pada data
Kementerian Perindustrian Indonesia, terdapat 2600 perusahaan tekstil yang
masih beroperasi dengan umur mesin lebih dari 20 tahun. Perusahaan
merupakan satu dari sedikit perusahaan yang beroperasi dengan mesin-mesin
baru. Karenanya, perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang tidak
dimiliki perusahaan tekstil lain.

Gambar 1.9 Highlight Sektor Perusahaan TPT


Sumber : OJK Company Profile Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Riil
(2017:1)

16

Anda mungkin juga menyukai