Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Industri


Praktik industri merupakan pembelajaran untuk Sekolah Menengah Kejuruan,
yang berhubungan dengan Dunia Usaha. Karena setelah melaksanakan Praktik
Industri, siswa disuruh membuat laporan sebagai syarat UNAS. Oleh karena itu
semua wajib mengikuti Praktik Industri dengan baik agar dapat mengikuti UNAS.

B. Pengertian Praktik Industri


Prakerin adalah bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai program
bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan di Dunia Usaha, Industri. Dalam
Kurikulum SMK (Dikmenjur,2008) disebutkan prakerin adalah pola penyelenggaraan
diklat yang di kelola bersama-sama antara SMK dengan Industri/Asosiasi Profesi
sebagai Institusi Pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga
evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan
berbagai bentuk alternative pelaksanaan, seperti day release, block release, dan
sebagainya. Kemudian dalam jurnal Prakerin (1999:1) dijelaskan bahwa Prakerin
adalah suatu komponen praktik keahlian profesi, berupa kegiatan secara terprogram
dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja
professional yang dilakukan dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat
keahlian dan sikap kerja professional yang dilakukan di industri. Pembelajaran di
dunia kerja (industri) tersebut merupakan bagian integral dari program diklat secara
menyeluruh, karena itu materi yang dipelajari dan kompetensi yang dilatihkan harus
jelas katanya dengan profil kompetensi tamatan yang telah di tetapkan. Program
diklat disusun dan dilaksanakan bersama secara bertanggunag jawab antara sekolah
dan industri, serta didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) mewakili
industri dan tokoh masyarakat yang mewakili masyarakat umum.
Lebih lanjut dalam UU PI Dikmenditi (2003), diungkapkan bahwa Praktik Kerja
Industri (Prakerin) adalah program wajib yang harus diselenggarakan oleh sekolah
khususnya Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Luar Sekolah serta wajib
diikuti oleh siswa belajar. Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri akan membantu
peserta didik untuk membantu peserta didik untuk memantabkan hasil belajar yang
diperoleh disekolah serta membekali siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan
program studi yang dipilihnya.
Dari beberapa pernyataan tersebut, maka dalam penelitian ini Prakerin
didefinisikan sebagai penyelenggaraan pendidikan yang mengintegrasikan kegiatan
pendidikan di sekolah dengan kegiatan pendidikan di dunia usaha. Dengan kata lain
bahwa Praktik Kerja Industri adalah suatu strategi dimana siswa mengalami proses
belajar melalui bekerja langsung (learning boy doing) pada pekerjaan yang
sesungguhnya. Dengan praktik kerja industri ini peserta didik memperoleh
pengalaman dengan bahan kerja serta membiasakan diri dengan perkembangan-
perkembangan baru.

C. Tujuan Praktik Industri


Menurut Wena (1996) mengungkapkan bahwa penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan dengan pendekatan system ganda bertujuan untuk:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan, dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Meningkatkan dan mempertokoh keterkaitan dan kesepadatan (link and match)
antara lembaga pendidikan pelatihan kejuruan dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas
dan professional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman dan pendidikan.

Kerja Praktik Industri ini memberikan banyak manfaat antara lain sebagai berikut:
1. Kerja Praktik Industri bermanfaat untuk mengetahui gambaran secara
komprehensif pelaksanaan pekerjaan proyek dari mulai pelelangan sampai dengan
pekerjaan dilapangan bahkan jika memungkinkan sampai proyek berakhir.
2. Kerja Praktik Industri memberikan gambaran permasalahan yang timbul dan
penanganan teknis yang digunakan serta pengendalin sumber daya proyek secara
maksimal efekstif dan efisien.
3. Aplikasi teori dan praktik di lapangan dapat menjadi bahan referensi pribadi
sebagai bekal ketika telah lulus serta sedikit memberikan konstribusi kognitif,
efektif dan psikomotorik untuk pelaku kerja praktik.

D. Manfaat Paktik Industri


1. Menambah wawasan mengenai dunia kerja
2. Sekolah lebih dikenal oleh masyarakat luas
3.Memberi pelayanan mengenai cara-cara bekerja dan bersosialisasi
4.Membantu siswa agar siap bekerja setelah lulus dari SMK.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Sejarah Swalayan Mulia


Sejak krisis moneter tahun 1997, sejak itu pula krisis multi dimensi di negri ini terus
berlanjut, ini di rasakan betul baik pelaku ekonomi kuat mampu dengan pelaku ekonomi
non formal, pedagang pasar, buruh dll. Bahkan pada saat itu tidak sedikit perusahaan-
perusahaan besar mengurangi tenaga kerjanya hanya untuk efisiensi bahkan yang lebih
tragis lagi banyak perusahaan-perusahaan termasuk bank-bank besar gulung
tikar/dibredeli oleh pemerintah. Dan justru saat itu perusahaan-perusahaan kecilah yang
berbasis pada ekonomi kerakyatan yang mampu bertahan dan berkembang. Melihat
kenyataan tersebut dan tentunya dengan pertimbangan peluang yang ada, serta diilhami
usaha yang lebih dirintisnya puluhan tahun yang lalu “Toko Matahari Godean” maka
tercetuslah untuk mendirikan sebuah usaha lebih besar dan bisa menampung lebih banyak
sumber daya manusia, sehingga bisa mengurangi pengangguran yang ada di Godean dan
sekitarnya.
Pada tanggal 27 November 1999, bertepatan tanggal 1 Ramadhan 1421 H , secara
resmi diresmikan oleh Bpk. Drs. Bambang Widiatmoko Akt. Selaku pemilik perusahaan
ini membuka Toserba & Swalayan Mulia.
Pada tahun pertama Mulia dengan kekuatan 32 orang karyawan, terdiri 4 karyawan putra
dan 28 karyawan putrid. Dengan komposisi karyawan sebagai berikut:
1. Supervisor : M.Edy Antoro,SE
2. Koordinator lt. 1 : Wiwit
3. Koordinator lt. 2 : Artiningsih
4. Koordinator kasir : Artiningsih
5. Koordinator Gudang :Agus wigati
6. Administrasi dan Data : Atik dan Reni
7. Pramuniaga : ± 100 orang
Pada perkembangannya (menginjak tahun kedua) Toserba dan Swalayan Mulia
telah memanfaatkan semua gedung yang ada antara lain:

Lantai I : Swalayan , Kosmetik , Elektronik , Asesioris , dan obat-obatan


Lantai II : Busana bayi , Remaja , Anak , Dewasa , Muslim
Lantai III : Gudang , Sepatu dan sandal, alat-alat kantor dan sekolah

Dengan komposisi karyawan sebagai berikut :


1. Supervisor : M.Edy Antoro,SE
2. Ass. Supervisor : Samsul Arifin
3. Koordinator Lt. 1 : Wiwit
4. Koordinator Lt. 2 & 3 : Artiningsih
5. Koordinator kasir : Artiningsih
6. Koordinator gudang : Agus Wigati
7. Keuangan : Atik
8. Administrasi & input : Reni Ty
9. Data & Input : Dwi
10. Labeling : Reni Dw dan Siti Lis
11. Kasir : 15 orang
12. Karyawan : 85 orang

Tahun 2012 Karyawan Mulia mencapai 98 orang dan setiap tahun ada tambahan
tenaga Praktik Industri 1 kali dalam setahun.
Mengingat Mulia semakin di rasakan manfaatnya dan semakin masyarakat telah
mempercayakan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya, maka semestinya pengelola
perlu memperbaiki system manajemennya, sehingga kita mampu memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada dan mampu mengembangkan pada masa-masa
mendatang dan tetap mampu menempatkan Mulia sebagai alternative yang terpercaya
dan pemenuhan kebutuhan para pelanggannya. Perbaikan system tersebut antara lain
penyempurnaan tata kerja yang berkaitan dengan manajemen personalia dan standar
kualitas kerja dengan berbagai evaluasi kerja dan pendalaman materi/kasus dilapangan
sehingga peningkatan kualitas kerja dan hasil kerja akan seimbang sehingga etos kerja
karyawan akan tetap dinamis dan mampu mengikuti perkembangan zaman, tata letak
kerja dan pendalaman materi/kasus di lapangan sehingga peningkatan kualitas kerja dan
hasil kerja akan seimbang sehingga etos kerja karyawan akan tetap dinamis dan mampu
mengikuti perkembangan zaman, tata letak (manajemen ruang) terus dibenahi dengan
pertimbangan tingkat produktivitas ruang yang semakin efektif dan produktif, variasi
produk terus kita evaluasi, demikian juga kepuasan pelanggan tidak hanya sampai disitu
tetapi bagaimana pelanggan bisa merasakan betapa nyaman belanja di Mulia dan terkesan
dengan layanan kita.

B. Pelayanan
Dalam melayani pelanggan setiap karyawan selalu bersikap ramah dan
memuaskan karena dalam melayani pelanggan seorang pelayan harus bisa
membuatpelanggan merasa puas dan tidak merugikan. Apabila seorang pelayan tidak
mampu untuk melayani seorang customer akan dan merasa tersinggung dan enggan untuk
membeli jika merasa dirugikan. Disamping itu pelayan (pramuniaga) harus mampu
memberi kepuasan dan berusaha melayani dengan baik agar pelanggan dapat tertarik.

C. Penataan Produk
Demi kepuasan pelanggan produk menerapkan penetapan produk yang baik dan
secara efisiensi semua ini dilakukan agar pembeli tertarik. Penataan produk dilakukan
secara kelompok dalam wadah penempatannya (pemajangan) tujuannya agar pelanggan
merasa nyaman dalam memilih barang kebutuhan yang akan dibeli.

D.Administrasi
Di Swalayan Mulia terdapat karyawan 82 orang/karyawan tetap dan setiap
tahunnya ada karyawan tambahan tenaga Paktik Industri (PI) 1 kali dalam 1 tahun. Di
swalayan ini di golongkan menjadi 3 lantai yaitu :
Lantai I : Swalayan, kosmetik, asesioris, obat-obatan, dan 4 kassa
Lantai II : Busana bayi, remaja, anak, dewasa, muslim, dan 2 kassa
Lantai III : Alat-alat kantor, tas, sepatu, gudang dan 1 kassa
E. Penanganan Barang
Dalam melayani dan memenuhi kebutuhan pelanggan di Swalayan Mulia terdapat
gudang untuk menyetok apabila barang dagangan telah penuh dan juga tempat untuk
labeling agar pelanggan tidak berdesakan dan mudah dalam memilih barang dan
mempermudah pelayanan yang efisien.

F. Pelanggan
Dengan mempertimbangkan tingkat produktifitas ruang yang semakin efektif dan
produktif pada masa-masa mendatang dan tepat mampu menempatkan swalayan sebagai
alternative yang terpercaya dalam pemenuhan kebutuhan pelanggannya. Kualitas kerja
dengan berbagai kualitas evaluasi kerja dan pendalaman materi/khusus di lapangan kerja
sehingga peningkatan kualitas kerja dan hasil kerja akan seimbang terhadap etos kerja
karyawan dan akan dinamis dan mampu mengikuti perkembangan zaman usaha
(manajemen uang) tetap terpenuhi. Dengan demikian juga kepuasan pelanggan bisa
merasakan betapa nyamannya belanja di swalayan dan terkesa akan pelayanan kita.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya swalayan masyarakat cenderung lebih mudah mencari barang
kebutuhan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dalam suatu keluarga. Swalayan
Mulia merupakan salah satu toko yang menjual barang dagangan dengan harga yang
lebih murah sehingga menjadi tempat kulakan.

B. Saran
1. Dimana masa mendatang untuk lebih meningkatkan omset penjualan perlu pelebaran
took di Mulia , karena pelanggannya akan lebih banyak
2. perlu pengaturan jam kerja yang lebik efektif dan pegawai yang tidak terkesan keluar
masuk (gonta-ganti).
LEMBARAN PENGESAHAN

Penyusun Laporan Praktik Industri ini disetujuidan disahkan pada :


Hari : Jumat
Tanggal : 02 Mei 2014
Tempat : SMK 17 SEYEGAN

Demikian penyusunan laporan praktik industry ini,saya ucapkan terima kasih.

Pembimbing Penyusun

(Ratna Setyaningsih,S.Pd) (Imawati)


NIP.19740519 200604 2 011

Pemimpin Swalayan Mulia Ketua Kompetensi Keahlian

(M. Edy Antoro,SE) (Sri Hastuti,S.Pd)

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Dra.Endang Sri Purwanti


NIP.19580517 1978032 005
LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI TOSERBAMULIA GODEAN

JL.AMIR PATINAMA 5 GODEAN SLEMAN


YOGYAKARTA

Disusun oleh :

Nama : IMAWATI
Kelas : II PM
No.Absen :9
NIS :
Program Keahlian : Pemasaran

SMK “17” SEYEGAN


MRANGGEN MARGODADI SEYEGAN SLEMAN
YOGYAKARTA
2014

Anda mungkin juga menyukai