Kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini, ada banyak pihak
yang membantu terhadap usaha kami. Mengingat hal itu, dengan segala hormat
kami ucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
(Penyusun)
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sinematografi
1
Mei Prabowo, Pengantar Sinematrografi (Semarang: The Mahfud Ridwan Institute, 2022).
2
dapat diartikan dengan teknik perfilman, teknik pembuatan film. Sebuah kata
yang hampir sama akan memiliki makna yang berbeda, seperti dalam Kamus
Mini Bahasa Indonesia antara sinema, sinematograf, sinematografis serta
sinematografi memiliki makna yang berbeda. Dilihat dari perbedaannya
ternyata berhubungan erat melainkan memiliki tafsiran yang berbeda. Sinema
adalah suatu gedung tempat pertunjukan film; bioskop; film; serta gambar
hidup. Sinematigraf merupakan kamera atau proyektor film; atau bisa disebut
dengan perkakas atau segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pengambilan
adengan saat pembuatan film. Berbeda halnya dengan sinematografis yang
hampir mirip dengan sinematografi. Sinematografis adalah mengenai atau
berkenaan dengan teknik pembuatan film, sedangkan sinematografi ialah
teknik perfilman; dan teknik pembuatan film. Sinematografi merupakan salah
satu bentuk teknologi yang dekat dengan film, dimana sebagai salah satu
media penyimpanan maupun henre seni. Film merupakan media penyimpanan
yaitu celluloid, yaitu pita plastik yang sangat tipis dimana dilapisi zat peka
cahaya. Celluloid inilah yang digunakan pada awal mumculnya sinematografi
di dunia.
Bordwell, Thompson, dan Smith mengemukakan tentang
chinematography (“writing in movement”) depends to a large extent on
photography (“writing in light”), dapat diartikan sinematorafi merupakan
aktivitas melukis, merekam, menangkap, mengambil gerak dengan bantuan
cahaya2. Dalam pelaksanaan sinematografi memerlukan management
organisasi sehingga dapat mennghasilkan karya yang sempurna. Kegiatan
sinematografi harus mampu mengontrol, mengatur adegan yang akan diambil
dan juga mempertimbangkan antara jarak, ketinggian, surasi, sudut pandang
dan lain sebagainya yang bisa digunakan untuk mencetak rangkaian gambar
sesuai dengan tujuan.
Berbeda halnya dengan salah satu pendapat mengenai cinematography
secara literal adalah menulis gerakan. Kata menulis memiliki arti yang sangat
luas. Menulis bisa diartikan sebagai cara sesorang untuk menggambarkan atau
mengungkapkan sesuatu. Mengkomunisasi gerakan dalam sinematografi
2
Rusman Latief, Jurnalistik Sinematografi (Prenada Media, 2021), 100–103.
3
tidaklah mudah, gambar yang dituliskan bukan untuk diri sendiri, melainkan
juga harus membuat seseorang yang melihat atau mendengarkan dapat
terhanyut dalam rangkaian gambar. Orang yang membuat sinematografi
disebut dengan sinematografer, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap
kualitas gambar secara teknik. Seorang sinematografer berbeda dengan
sutradara, dia harus memastikan dari segi seni dan keestetikanya dari sebuah
cerita.
3
Verra Rosyallia Widia Sofyan dan Yudi Kurniadi, “Sinematografi Untuk Pemula,” Darma Abdi
Karya 2, no. 1 (13 Juni 2023): 1–5, https://doi.org/10.38204/darmaabdikarya.v2i1.1260.
4
3. Camera boy istilah ini sering digunakan pada industry film di holyywood
dimana seoran assitent kamera yang bertugas membawa kamera atau
mempersiapkan kamera.
4. Grip adalahh orang yang bertugas untuk memastikan letak kamera seperti
yang diinginkan oleh Sinematografer, serta bertanggung jawab atas
perpindahan serta tinggi raendahnya kamera.
5. Gaffer adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pencahayaan,
bersama dengan Sinematografer, gaffer akan berdiskusi tentang warna,
jenis cahaya dan gaya tata cahaya tersebut.
6. Lightingman adalah orang-orang yang bertugas dalam departemen
pencahayaan yang bekerja menata lampu sesuai perintah gaffer dan
Sinematografer.
4
Nabila Nur Atikah, “PERAN SINEMAGTOGRAFI DALAM DUNIA PERFILMAN,”
PROSIDING FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS DHARMAWANGSA 1,
no. 0 (7 Juli 2021): 39–52.
5
C. Teknik Dasar dalam Sinematografi
5
Estu Miyarso dan M Pd, “PERAN PENTING SINEMATOGRAFI DALAM PENDIDIKAN
PADA ERA TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI,” t.t.
6
Rika Permata Sari dan Assyari Abdullah, “ANALISIS ISI PENERAPAN TEKNIK
SINEMATOGRAFI VIDEO KLIP MONOKROM,” Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah Dan
Komunikasi 1, no. 6 (25 Januari 2020): 418–23, https://doi.org/10.24014/jrmdk.v2i1.9236.
6
a. Key light merupakan cahaya utama dalam sebuah perfilman, karena
key light harus lebih terang sehingga objek yang ditampilkan terlihat
jelas.
b. Fill light memiliki fungsi sebagai penghilang gelap bayangan dari key
light dan harus memiliki cahaya lebih redup diandingkan dengan key
light.
c. Backlight merupakan pencahayaan yang ditembak dari belakang objek
sehingga dapat mempertegas ruang tiga dimensi pada layar.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA