Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM BISNIS

PADA USAHA MIKRO KECIL WINNA DODOL GARUT

diajukan untuk memenuhi penilaian akhir


Mata Kuliah : Business Project
Dosen Pengampu : Intan Permana, S.Pd., M.M

Oleh:
Rizky Dwi Kurniawan
3D (24081122123)

PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN


FAKULTAS KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS GARUT
2024
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa,


Nama Mahasiswa : Rizky Dwi Kurniawan
NPM : 24081122123
telah melaksanakan Praktikum Bisnis dari tanggal 01 November 2023 sampai
dengan 31 Desember 2023 di,
Nama UKM : Winna Dodol Garut
NIB : 2412230026616
Demikian surat keterangan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Abdul Jabar
Pemilik Usaha

ii
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa atas segala Rahmat-
Nya yang telah memberikan kekuatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini. Laporan praktikum ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Business Project. Laporan praktikum ini penulis
sajikan dengan judul “LAPORAN PRAKTIKUM BISNIS PADA USAHA MIKRO
KECIL WINNA DODOL GARUT“.
Selama penyusunan laporan praktikum ini, penulis menyadari bahwa
banyak melibatkan pihak-pihak yang sangat berjasa bagi penulis. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis ingin megucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,
kepada:
1. Orang tua saya yang memberikan doa dan dukungan baik secara material
maupun nonmaterial.
2. Ibu Intan Permana, S.Pd., M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah
Business Project yang telah memberikan tugas laporan praktikum ini yang
sangat bermanfaat bagi penulis di masa depan.
3. Bapak Abdul Jabar selaku pemilik usaha Dodol Wina yang sudah bersedia
memberikan kepercayaan kepada penulis untuk melakukan penelitian
dalam usahanya.
4. Teman, sahabat, rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan laporan praktikum ini yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan pihak yang telah
membantu penulis. Mengingat segala kekurangan dan keterbatasan penulis bahwa
laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan laporan praktikum ini. Namun penulis harap,
laporan praktikum ini dapat berguna serta bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.

iii
DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN ............................................................................................. ii


UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. vii
BAB I .............................................................................................................................1
PRAKTIKUM ...............................................................................................................1
1.1 Menghitung Biaya Investasi...................................................................................1
1.2 Menentukan Jumlah dan Keahlian Tenaga Kerja yang Dibutuhkan ........................5
1.3 Melakukan Pengurusan Perijinan Usaha Industri Kepada Instansi Yang Berwenang
...................................................................................................................................9
1.4 Membuat Jadwal Kerja Personil Bagian Produksi ................................................ 14
1.5 Melakukan Kegiatan Pergudangan Bahan Baku, Bahan Pembantu, Produk Antara
dan Produk Akhir ...................................................................................................... 17
1.6 Pembukuan.......................................................................................................... 19
BAB II ......................................................................................................................... 24
TEMUAN .................................................................................................................... 24
BAB III ........................................................................................................................ 25
REKOMENDASI ........................................................................................................ 25
LAMPIRAN ................................................................................................................ 26

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Biaya Investasi ........................................................................................ 1


Tabel 2 Lanjutan Biaya Investasi ......................................................................... 2
Tabel 3 Harga Bangunan ...................................................................................... 2
Tabel 4 Identifikasi Peralatan ............................................................................... 3
Tabel 5 Total Biaya Investasi................................................................................ 3
Tabel 6 Kegiatan Operasi ..................................................................................... 5
Tabel 7 Jumlah Tenaga Kerja ............................................................................... 7
Tabel 8 Jadwal Kerja .......................................................................................... 16
Tabel 9 Pergudangan Bahan Baku ...................................................................... 17

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Laporan Posisi Keuangan .................................................................. 19


Gambar 2 Laporan Laba Rugi ............................................................................ 20
Gambar 3 Laporan Arus Kas .............................................................................. 21

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Perizinan Usaha Industri .................................................................... 12


Lampiran 2 Lanjutan Surat Perizinan Usaha Industri ..................................................... 13
Lampiran 3 Gambar Proses Pembuatan Dodol ............................................................... 26

vii
1

BAB I
PRAKTIKUM

1.1 Menghitung Biaya Investasi


a. Identifikasi Harga Tanah dan Bangunan
No Nama Harga Ukuran
1 Tanah Rp. 336m2
Rp.60.000.000
2 Bangunan Rp. 336m2
Rp.95.000.000
Tabel 1 Biaya Investasi

b. Identifikasi Peralatan Industri


NO Data Aset dan Harganya
Nama Aset Harga
1 Uang Rp.
7.000.000
2 Tungku Rp.
1.000.000
3 Spatula Kayu Rp.
50.000
4 Meja Rp.
1.000.000
5 Nampan Rp.
25.000
6 Rak Dodol Rp.
100.000
7 Bangku Plastik Rp.
40.000
8 Timbangan Rp.
2

150.000
9 Wajan Besar Rp.
300.000
Jumlah Rp.
9.665.000
Tabel 2 Lanjutan Biaya Investasi

c. Lokasi Produksi
Kp. Babakan Wetan, RT01/RW03, Desa Sukakarya, Kecamatan
Banyuresmi Garut

d. Harga Tanah dan Bangunan


Keterangan Ukuran Harga
Tanah 336m2 Rp.
60.000.000
Bangunan 336m2 Rp.
95.000.000
Total Rp.
155.000.000
Tabel 3 Harga Bangunan

e. Identifikasi Peralatan yang akan Digunakan Untuk Setiap Produk dari


Usaha Industri
No Nama Alat Identifikasi
1 Wajan Besar Digunakan untuk mencampurkan dan memasak
bahan-bahan dodol dalam jumlah yang besar
2 Spatula Kayu Digunakan sebagai pengaduk dodol selama proses
pemasakan
3 Tungku Digunakan untuk memasak dodol, dengan kayu
sebagai bahan bakarnya
3

4 Nampan Digunakan untuk proses pendinginan dodol yang


sudah matang
5 Meja Berfungi sebagai media saat proses
pembungkusan dodol
6 Timbangan Digunakan untuk menimbang berapa banyak
dodol yang dihasilkan
7 Rak Dodol Digunakan untuk menyimpan dodol yang sudah
melalui proses packing
Tabel 4 Identifikasi Peralatan

f. Biaya Investasi yang Dikeluarkan Oleh Usaha Industri


No Keterangan Harga
1 Peralatan Rp.
2.655.000
2 Uang Rp.
7.000.000
3 Tanah Rp.
60.000.000
4 Bangunan Rp.
95.000.000
Total Rp.
164.655.000
Tabel 5 Total Biaya Investasi

Belum banyak orang yang memahami apa itu biaya investasi atau seperti
apa contoh biaya investasi. Menurut Kamus Saku Standar Akuntansi Pemerintahan
2013, Dit.APK, DJPb, Perbendaharaan, biaya investasi adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan investor pada saat membeli suatu investasi, seperti biaya perantara,
jasa perbankan, biaya hukum, dan kewajiban perpajakan. Biaya lain-lain dari pasar
modal. Dengan kata lain biaya investasi merupakan biaya transaksi yang digunakan
untuk seluruh aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan produk investasi.
4

Sederhananya, biaya investasi adalah biaya transaksi yang harus dibayar


investor setiap kali membeli atau menjual suatu produk investasi. Misal Anda ingin
membeli saham, Anda perlu menyetor modal sebesar sesuai dengan jumlah saham
yang ingin Anda beli. Tentu saja Anda tidak bisa membeli sendiri saham tersebut,
Anda memerlukan jasa perusahaan sekuritas sebagai perantara. Oleh karena itu,
biaya transaksi tambahan berlaku untuk layanan ini. Yang perlu Anda ketahui
Semakin sering Anda melakukan perdagangan, semakin tinggi biaya investasi
yang Anda keluarkan. Oleh karena itu, perhatikan baik-baik biaya investasi Anda
agar Anda tidak kaget saat melihat biaya tambahan tersebut. Agar lebih jelas,
berikut jenis dan contoh biaya investasi yang bisa Anda pelajari.
Mengoperasikan bisnis memerlukan biaya investasi. Ketika Anda
menginvestasikan sejumlah uang pada suatu perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan, dunia penanaman modal juga menunjukkan kepada Anda biaya
investasinya. Beban Investasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli
aset tetap yang digunakan perusahaan untuk menjalankan kegiatan usahanya.
Biaya investasi umumnya digunakan untuk real estate dan operasional, seperti sewa
tanah dan bangunan, pembelian mesin dan peralatan produksi, kendaraan
operasional, peralatan kantor, hingga penyediaan listrik, air, dan fasilitas jalan.
Sebaliknya, menurut OJK, investasi tersebut setara dengan biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh seluruh aset atau membeli saham atau surat berharga lainnya
untuk mendapatkan keuntungan.
5

1.2 Menentukan Jumlah dan Keahlian Tenaga Kerja yang Dibutuhkan


a. Identifikasi Kegiatan Operasi
Elemen Pekerjaan Waktu Produk Faktor
(Menit) Akhir Pemeringkatan
(Unit) Kerja
Pencampuran bahan baku ke 30 6.25%
dalam wajan
pengocekan dodol hingga 180 37.5%
matang
Pendinginan dodol di dalam 30 6.25%
loyang
Pembungkusan dodol, 120 25%
menggunakan plastik atau
kertas dodol
Pengemasan dan pemasangan 120 25%
label pada kemasan dodol
yang telah melalui packaging
Total 480 75 100%
Tabel 6 Kegiatan Operasi

b. Menghitung Presentase Produktivitas


Unit yang diproduksi 75
Produktivitas = Waktu buruh yang digunakan = 480 = 15,6 %

c. Jumlah Menit Produktif


JMP = Presentase Produktif (PP) x Jumlah Menit Pengamatan (JMP)
0,1562 x 480 = 74,976

d. Waktu Yang Dibutuhkan Per Unit


Jumlah Menit Produktif 74,976
Waktu = = = 0,99968 Menit/Unit
Unit Yang Dihasilkan 75
6

e. Waktu Normal
WN = Waktu yang dibutuhkan per unit x Rating Factor
WN = 0,99968 x 0,0625 = 0,06248
WN = 0,99968 x 0,375 = 0,37488
WN = 0,99968 x 0,0625 = 0,06248
WN = 0,99968 x 0,25 = 0,24992
WN = 0,99968 x 0,25 = 0,24992

f. Waktu Kelonggaran
Jumlah Allowance
Allowance = Jumlah Tenaga Kerja x 100%
3
= 18 x 100% = 0,166 = 16,6%

Allowance ditetapkan berdasarkan faktor yang berpengaruh, yaitu :


1. Proses pengocekan dodol
2. Proses pembungkusan dodol menggunakan kertas atau plastik
3. Proses pengemasan dodol

g. Waktu Baku
0,06248 x 100%
WB = = 0,0752
100%−17%
0,37488 x 100%
WB = = 0,4516
100%−17%
0,06248 x 100%
WB = = 0,0752
100%−17%
0,24992 x 100%
WB = = 0,3011
100%−17%
0,24992 x 100%
WB = = 0,3011
100%−17%

h. Work Load Analysis


Total Beban Kerja
WLA = Waktu Baku
75 Unit 62,292
WLA = = = 13 Orang
1,204 480
7

i. Jumlah Tenaga Kerja


Elemen Pekerjaan Rician Pekerjaan Jumlah Waktu
Karyawan (Menit)
Proses 2 Orang 180
pengocekan dodol
Proses 14 Orang 120
pembungkusan
Pembuatan Dodol dodol
Proses 2 Orang
pengemasan 120
dodol
Jumlah 18 Orang 420
Tabel 7 Jumlah Tenaga Kerja

Di dalam produksi, seringkali diperlukan beberapa perhitungan untuk


menentukan jumlah pekerja dan jam kerja guna mencapai output yang diinginkan
dan mencapai produktivitas yang ditentukan. Dalam lingkungan produksi,
produktivitas 100% adalah persentase dasar untuk melakukan penghitungan. Yang
perlu Anda ketahui hanyalah waktu baku (ST) yang dibutuhkan untuk mengerjakan
suatu unit produk. Waktu Standar (ST) biasanya dihitung dan ditentukan oleh
perancang produk sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pengertian ketenagakerjaan menurut UU Nomor 13 Tahun 2013 tidak hanya
terbatas pada kegiatan pada jam kerja saja. Pekerjaan dalam pengertian Peraturan
ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan sebelum, selama,
dan setelah jam kerja. Yang dimaksud di sini adalah orang yang mampu melakukan
pekerjaan apa pun yang menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermanfaat bagi
dirinya atau masyarakat luas. Peraturan tersebut juga mengatur TKA yang bekerja
di Indonesia. Persyaratan penting bagi orang asing yang bekerja di Indonesia
adalah visa kerja.
Ketenagakerjaan merupakan salah satu kewajiban hukum yaitu Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. undang-undang
8

menyatakan bahwa pekerja adalah orang yang mampu melakukan pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri atau untuk
kepentingan masyarakat.
Peraturan perundang-undangan ini mencakup beberapa aspek penting yang
berkaitan dengan pekerjaan, yaitu aspek perencanaan, yaitu proses penyusunan
rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang menjadi landasan dan acuan
kebijakan, strategi, dan pelaksanaannya juga dijelaskan. Aspek pelatihan kejuruan,
yang berkesinambungan dan mencakup total kegiatan, menanamkan, memperoleh
dan meningkatkan kemampuan kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etika kerja
pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu. Jabatan atau akan dikembangkan
sesuai dengan tingkat kualifikasi jabatan.
Menentukan jumlah dan keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan memiliki
manfaat besar dalam mengoptimalkan kinerja suatu organisasi atau perusahaan.
Dengan merinci kebutuhan jumlah karyawan, perusahaan dapat memastikan bahwa
setiap departemen atau tim memiliki kekuatan yang cukup untuk menangani tugas-
tugasnya. Selain itu, menentukan keahlian yang dibutuhkan membantu dalam
proses rekrutmen dan seleksi, memastikan bahwa calon karyawan memiliki
keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Hal ini tidak hanya
meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mengurangi risiko kesenjangan
kompetensi di dalam organisasi. Selain itu, perencanaan tenaga kerja yang baik
memberikan dasar untuk pengembangan sumber daya manusia, pelatihan, dan
program pengembangan karyawan, sehingga mendorong pertumbuhan dan inovasi
berkelanjutan di perusahaan.
9

1.3 Melakukan Pengurusan Perijinan Usaha Industri Kepada Instansi Yang


Berwenang
a. Definisi
Nomor Induk Berusaha (NIB) merupakan tanda pengenal suatu badan usaha
yang diterbitkan pemerintah melalui lembaga OSS (Online Single Submission).
NIB dibedakan menurut kinerja produk atau layanan yang dihasilkan. NIB terdiri
dari 13 nomor acak dengan keamanan dan tanda tangan elektronik. Selain
digunakan sebagai identitas, NIB mempunyai fungsi seperti Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API), Akses Kepabeanan, dan
merupakan prasyarat untuk memperoleh SIUP (Izin Usaha) dan Sertifikat
Halal.Sering digunakan sebagai syarat.

b. Dasar Hukum NIB


Pemerintah telah mengeluarkan arahan mengenai NIB yang tertuang dalam
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan
Penyelenggaraan Berusaha. Aturan tersebut memudahkan pelaku usaha untuk
mendapatkan izin dan tidak perlu lagi pusing memikirkan dokumen usaha yang
berbeda, karena NIB merupakan nomor yang terintegrasi dalam berbagai sistem.
Jadi Anda tidak perlu khawatir mengurus dokumen seperti TDP (Surat Tanda Daftar
Perusahaan), API (nomor Pengenal Importir ), atau hak akses kepabeanan bagi
importir dan eksportir. Pelaku bisnis harus mempunyai NIB. Hal ini mengacu pada
nomor peraturan pemerintah. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik. Aturan tersebut menjelaskan bahwa seluruh badan
usaha, baik perseorangan maupun bukan, wajib mendaftarkan NIB-nya secara
elektronik kepada otoritas OSS. Di bawah ini adalah daftar operator ekonomi yang
memerlukan.
1. Pelaku usaha yang berbentuk perseorangan misalnya toko online
2. Perseroan Terbatas
3. Koperasi
4. Perseroan Terbuka
5. Badan Usaha Milik Daerah
10

6. Pelayanan Umum
7. Badan Usaha Penyiaran
8. Persekutuan Perdata
9. Badan Usaha Umum
10. Perseroan didirikan dengan dasar
11. Perseroan persekutuan komanditer
12. Badan Hukum Lainnya Yang Dimiliki Oleh Negara

c. Fungsi dan Manfaat NIB


Kepemilikan NIB tidak hanya dijadikan sebagai identitas usaha, namun juga
memberikan keuntungan bagi pemilik usaha. Di bawah ini adalah beberapa fitur
dan manfaat .
1. Sebagai dokumen sah
2. Proses perizinan usaha yang lebih mudah dan cepat
3. Mendapatkan perlindungan dan keamanan
4. Memudahkan menarik investasi dan mengajukan pinjaman
5. Meningkatkan kredibilitas usaha
6. Mendapat dukungan usaha

Bagi pengusaha UMKM yang sudah memiliki NIB, Presiden Joko Widodo
menegaskan akan diperoleh kemudahan dalam hal pembiayaan. Salah satunya
adalah rendahnya suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kenyamanan KUR
dimungkinkan karena subsidi pemerintah, sehingga hanya membebankan bunga
kepada pengguna sebesar 3% pendaftaran UMKM diperoleh NIB sendiri dan
perusahaan terdaftar di pemerintah pusat ini akan memudahkan instansi terkait
dalam memberikan pelatihan keterampilan bisnis dan pembinaan tergantung lokasi
Anda. Sebagai upaya pemerintah untuk mengatur UMKM secara administratif,
upaya ini juga bertujuan untuk memberikan legitimasi terhadap usaha UMKM
dengan NIB. NIB melegalkan perusahaan yang Anda dirikan dan memberikan
kemudahan akses urusan administrasi. Memiliki NIB dan mendaftarkannya untuk
administrasi ke pemerintah pusat akan memberikan keuntungan bagi Anda dalam
11

mengakses program pemerintah. Dengan data administratif yang tersedia secara


bebas, pemerintah dapat dengan mudah menawarkan program yang mendukung
tujuan yang tepat sesuai kebutuhan UMKM. NIB akan membantu UMKM dalam
memenuhi kebutuhan hukum dan administrasinya serta memberikan manfaat dalam
akses pembiayaan. Selain itu, NIB memberikan kemudahan untuk bergabung
dengan komunitas resmi terkait bisnis UMKM. Seperti yang dijelaskan oleh Dr.
Fatma menjelaskan, NIB berlaku selama pelaku ekonomi masih beroperasi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun apabila pelaku ekonomi
kedapatan melakukan penipuan atau melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan
data NIB, maka pemerintah akan membatalkan NIB tersebut dan menyatakan
nomor tidak berlaku lagi dan dinyatakan tidak berlaku atau dinyatakan tidak
berlaku lagi. Keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
12

Lampiran 1 Surat Perizinan Usaha Industri


13

Lampiran 2 Lanjutan Surat Perizinan Usaha Industri


14

1.4 Membuat Jadwal Kerja Personil Bagian Produksi


Penjadwalan tenaga kerja merupakan proses perencanaan dan
pengorganisasian waktu kerja karyawan untuk mencapai efisiensi dan produktivitas
optimal dalam suatu organisasi. Pada bagian produksi, penjadwalan tenaga kerja
menjadi kunci untuk memastikan kelancaran proses produksi dan pemenuhan target
produksi.
1. Tujuan Penjadwalan Tenaga Kerja Bagian Produksi
Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya, Menjadwalkan tenaga kerja
dengan efisien untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya manusia
dalam proses produksi.
a. Pemenuhan Target Produksi, memastikan bahwa jumlah dan
keterampilan karyawan yang tersedia mencukupi untuk mencapai target
produksi yang ditetapkan.
b. Peningkatan Produktivitas, mengatur jadwal kerja yang efektif dapat
meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan efisiensi produksi.
c. Pengelolaan Beban Kerja, mencegah beban kerja yang tidak seimbang
di antara karyawan dengan merancang jadwal kerja yang adil dan
efisien.

2. Langkah-langkah Penjadwalan Tenaga Kerja Bagian Produksi :


a. Identifikasi Kebutuhan Produksi, menilai kapasitas produksi dan
memahami kebutuhan tenaga kerja untuk mencapai target produksi.
b. Analisis Keterampilan dan Spesifikasi Pekerjaan, menganalisis
keterampilan yang diperlukan untuk setiap tugas produksi dan
menyamakan dengan kemampuan karyawan.
c. Pengaturan Shift Kerja, menentukan jumlah shift kerja dan durasi setiap
shift untuk menjaga kelancaran produksi selama 24 jam jika diperlukan.
d. Pertimbangan Aturan dan Regulasi, memperhatikan aturan dan regulasi
terkait jam kerja, istirahat, dan cuti karyawan.
15

e. Konsiderasi Faktor Kesejahteraan Karyawan, menyusun jadwal yang


memperhatikan kebutuhan pribadi dan kesejahteraan karyawan untuk
mencegah kelelahan dan burnout.
f. Monitoring dan Evaluasi, terus memantau pelaksanaan jadwal,
mengumpulkan umpan balik dari karyawan, dan melakukan evaluasi
berkala.

3. Manfaat Penjadwalan Tenaga Kerja yang Baik


a. Efisiensi Operasional, meningkatkan efisiensi proses produksi dengan
menyusun jadwal yang optimal.
b. Karyawan Lebih Produktif, karyawan memiliki jadwal kerja yang
teratur dan sesuai dengan kemampuan, meningkatkan produktivitas.
c. Pemenuhan Target Produk, memastikan bahwa target produksi dapat
tercapai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
d. Manajemen Waktu yang Baik, memanfaatkan waktu kerja dengan
optimal untuk menghindari kekosongan atau kelebihan tenaga kerja.
e. Peningkatan Kualitas Kerja, dengan karyawan yang tidak kelelahan dan
teratur, kualitas hasil produksi juga dapat meningkat.
Penjadwalan tenaga kerja di bagian produksi sangat penting untuk mencapai
efisiensi dan produktivitas yang optimal. Dengan mempertimbangkan kebutuhan
produksi, keterampilan karyawan, aturan, dan kesejahteraan, penjadwalan yang
baik dapat mendukung kelancaran operasional dan mencapai tujuan produksi
perusahaan.
a. Peraturan Ketenagakerjaan
Jam kerja diatur dalam pasal 77 ayat (1) dan (2) UU No.13/2003. UU
No.21/2020dan pasal 21 ayat (2) peraturan pemerintah No. 35/2021 mewajibkan
setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam kerja ini
telah diatur dalam 2 sistem yaitu :
 Bekerja 7 jam dalam 1 hari atau 40 jam dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja
dalam 1 minggu
16

 Bekerja 8 jam dalam 1 hari atau 40 jam dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu
b. Jadwal kerja produksi yang dilaksanakan oleh UMK Dodol Winna untuk
saat ini masih berdasarkan pesanan yang diterima
c. Rekomendasi Jadwal Kerja
Bekerja 6 jam dalam 1 hari atau 30 jam dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu
Jadwal Kerja
Dodol Winna
Nama Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Revin Libur Libur
Aep Libur Libur
Wanda Libur Libur
Aris Libur Libur
Ina Libur Libur
Tati Libur Libur
Irma Libur Libur
Lin Libur Libur
Indri Libur Libur
Ani Libur Libur
Nunung Libur Libur
Euis Libur Libur
Yanti Libur Libur
Ika Libur Libur
Nur Libur Libur
Ida Libur Libur
Lilis Libur Libur
Dedeh Libur Libur
Tabel 8 Jadwal Kerja
17

1.5 Melakukan Kegiatan Pergudangan Bahan Baku, Bahan Pembantu, Produk


Antara dan Produk Akhir
Stock Opname Bulan Desember
No Catatan Pre On Post
Kualitas Kuantitas Kualitas kuantitas Kualitas Kuantitas
Bahan Baku
Tepung Beras 150kg Good 150kg Good 0
Ketan
1 Santan 150kg Good 150kg Good 0
Gula Pasir 30kg Good 30kg Good 0
Gula Merah 90kg Good 90kg Good 0
Bahan
Pembantu
Garam 900gr Good 900gr Good 300gr
2 Plastik 12kg Good 12kg Good 3kg
kemasan
Kertas 12kg Good 12kg Good 2,5kg
Kemasan
Label 12kg Good 12kg Good 3kg
Produk
Antara
3 Adonan 6 Kuali
Dodol Adonan
Produk
4 Akhir
Dodol 450kg
Tabel 9 Pergudangan Bahan Baku

Stock opname, juga dikenal sebagai inventarisasi fisik, adalah proses dimana
suatu perusahaan atau entitas menghitung dan mencocokan secara fisik semua
18

barang atau produk yang dimiliki dengan catatan atau data inventarisasi yang ada.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa catatan inventarisasi sesuai dengan
barang-barang fisik yang ada.
Stock opname adalah langkah penting dalam perdagangan. Melakukan stock
opname sama saja dengan menghindari kesalahan pencatatan persediaan, dan
melakukan stock opname mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Mengetahui kualitas serta jumlah pasti dari suatu barang.
2. Mengetahui pergerakan keluar-masuk produk yang hendak diperdagangkan
dengan jelas.
3. Mengetahui adanya barang yang hilang atau kurang sehingga dapat segera
ditindaklanjuti.
4. Meminimalisir penyimpangan pada barang yang hendak diperdagangkan,
misalnya kekurangan atau kelebihan barang.
5. Menganalisis perkembangan dalam perusahaan.

Stock opname memberikan manfaat penting dalam pengelolaan persediaan


suatu perusahaan. Dengan melakukan penghitungan persediaan secara rutin,
perusahaan dapat memantau dan mencatat jumlah sebenarnya barang dan produk
yang dimilikinya. Hal ini mencegah barang hilang atau dicuri dan menjamin
keakuratan data inventaris. Selain itu, bisnis dapat menggunakan inventaris untuk
mengidentifikasi produk yang hampir habis masa berlakunya atau tidak lagi
tersedia untuk dijual. Informasi inventaris yang akurat memungkinkan pemilik
bisnis membuat keputusan yang lebih tepat mengenai kebijakan pembelian,
penjualan, dan periklanan. Secara keseluruhan, inventaris adalah alat manajemen
yang efektif untuk menjaga ketertiban dan keseimbangan antara penawaran dan
permintaan dalam suatu perusahaan.
19

1.6 Pembukuan
a. Laporan Posisi Keuangan

Gambar 1 Laporan Posisi Keuangan

Neraca pembayaran merupakan catatan sistematis dari transaksi ekonomi


antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lain selama periode waktu
tertentu. Transaksi tersebut terbagi menjadi transaksi lancar, transaksi modal, dan
transaksi moneter. Transaksi berjalan terdiri dari impor dan ekspor barang dan jasa,
dan transaksi modal terdiri dari aliran modal jangka pendek dan jangka panjang
pada pemerintah atau swasta. Pergerakan mata uang adalah perubahan cadangan
devisa. Oleh karena itu, neraca pembayaran memberikan gambaran lengkap
tentang aliran penerimaan dan pengeluaran devisa, serta perubahan bersih cadangan
devisa.
Kebijakan neraca pembayaran yang diselaraskan dan diintegrasikan dengan
kebijakan pembangunan lainnya merupakan unsur kunci dalam mencapai tujuan
pembangunan. Neraca pembayaran yang stabil memperlancar arus perdagangan
luar negeri, meningkatkan pergerakan modal asing untuk pembangunan nasional
20

dan mendukung kelanjutan pertumbuhan perekonomian nasional. Sistem


pertukaran bebas merupakan kebijakan dasar di bidang neraca pembayaran dan
merupakan prasyarat dan alat ekonomi dasar untuk menciptakan efisiensi
perekonomian nasional dalam interaksinya dengan perekonomian internasional.

b. Laporan Laba Rugi

Gambar 2 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan salah satu laporan keuangan yang wajib disusun
oleh setiap perusahaan. Ini karena memberi tahu kita tentang situasi keuangan pada
21

saat itu. Selain itu, jika perusahaan adalah perusahaan besar atau multinasional,
laporan ini harus dibuat sedetail mungkin. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan
informasi data lebih komprehensif dan dapat menjadi bahan pertimbangan saat
melakukan penilaian. Seperti disebutkan di atas, neraca membantu Anda
memahami apa saja yang termasuk dalam aset suatu perusahaan, baik aset lancar
maupun aset tetap. Aset lancar adalah uang tunai atau aset lain yang dapat diubah
menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun, seperti piutang usaha, persediaan,
biaya dibayar dimuka, dll. Aktiva tetap adalah harta dan perlengkapan yang
dimiliki oleh pengusaha, serta barang-barang yang bukan milik pengusaha, seperti
Peralatan atau mesin. Saat membuat neraca, perlu diingat bahwa ruas kiri akan
selalu sama dengan ruas kanan. Jika tidak sama maka akan terjadi error. Ini disebut
persamaan akuntansi.

c. Laporan Arus Kas

Gambar 3 Laporan Arus Kas


22

Arus kas, atau cash flow dalam bahasa Inggris, adalah bertambahnya atau
berkurangnya jumlah uang yang dimiliki oleh suatu usaha, lembaga, orang, atau
perorangan. Di bidang keuangan, istilah ini digunakan untuk menggambarkan
jumlah uang tunai (mata uang) yang diproduksi atau dikonsumsi selama periode
waktu tertentu. Ada banyak jenis CF dan mempunyai beragam kegunaan penting
untuk operasi bisnis dan analisis keuangan. Panduan ini akan menjelaskan
semuanya secara detail.
Jenis arus kas :
1. Kas dari aktivitas operasi: Kas yang dihasilkan dari aktivitas bisnis inti
perusahaan - tidak termasuk arus kas dari investasi. Hal ini tercantum di
bagian pertama, laporan arus kas perusahaan.
2. Arus kas bebas relatif terhadap ekuitas: Arus kas bebas modal merupakan
kas yang tersedia bagi perusahaan setelah diinvestasikan kembali (belanja
modal).
3. Arus Kas Bebas Perusahaan: Rasio jenis ini mengasumsikan bahwa
perusahaan tidak memiliki leverage (hutang). Digunakan untuk pemodelan
dan penilaian keuangan.
4. Perubahan bersih kas : Perubahan jumlah arus kas dari satu periode
akuntansi ke periode akuntansi berikutnya. Jenis ini biasanya terdapat pada
akhir laporan arus kas .
Metode Pelaporan Arus Kas :
1. Metode Langsung: Metode pelaporan arus kas langsung adalah metode
penyusunan laporan arus kas dengan mengelompokkan aktivitas operasi ke
dalam beberapa kategori.
2. Metode tidak langsung: Metode tidak langsung lebih menitikberatkan pada
selisih antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Metode ini
tidak menunjukkan secara langsung hubungan antara laporan laba rugi
keuangan, neraca, dan arus kas.
Isi Laporan Arus Kas :
1. Menghitung perubahan kas.
23

2. Menghitung dan melaporkan pengeluaran kas bersih dari aktivitas Kegiatan


Operasional.
3. Menghitung dan melaporkan pengeluaran kas bersih dari aktivitas investasi.
4. Hitung dan jumlahkan kas bersih ketiga aktivitas tersebut.
24

BAB II
TEMUAN

Selama melakukan kegiatan praktik Business Project dalam menyusun


laporan praktikum ada beberapa hal yang ditemukan oleh penulis saat observasi ke
lapangan yaitu :
a. Bidang Produksi
Produksi yang dilakukan selama usaha dijalankan masih berdasarkan pesanan
yang diterima, UKM Dodol Winna ini belum melakukan produksi secara rutin.
Peralatan yang digunakan untuk produksi dodol masih terbilang sederhana.
Proses pembuatan dodol sebelum siap untuk dikonsumsi memiliki 4 tahapan, yaitu
mengocek adonan dodol selama 3 jam, proses pengocekan ini masih menggunakan
tenaga manusia atau secara tradisional. Setelah dodol matang, akan dituangkan ke
dalam loyang setelah itu lanjut ke proses kedua yaitu pendinginan adonan yang
sudah matang, setelah didinginkan adonan akan siap untuk dibentuk serta diberi
kemasan dan label, setelah dikemas biasanya dodol akan dipack dalam dus, satu
dus berisikan 10kg dodol.
b. Bidang Pemasaran
Usaha Dodol Winna ini belum memiliki media sosial, seperti instagram atau
facebook, serta belum mencoba untuk memasarkan dalam marketplace seperti
shopee atau tokopedia sebagai media pemasaran. Produk dodol ini masih
dipasarkan melalui whatsapp. Tetapi usaha Dodol Winna ini sudah memiliki
beberapa pelanggan di luar kota dan selalu memesan dodol dalam jumlah yang
cukup besar dalam sekali order.
c. Keuangan
Pembukuan keuangan yang dilakaukan oleh UKM Dodol Winna ini masih
terbilang sederhana hanya menggunakan buku catatan dan pencatatan keuangan
UKM Dodol Winna ini masih kurang mendetail.
25

BAB III
REKOMENDASI

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan observasi Business Project ke


lapangan, penulis merekomendasikan beberapa hal pada UKM Dodol Winna
diantaranya :
1. Rekomendasi Pemasaran
 Mengelola akun media sosial seperti instagram atau facebook, untuk
memperluas pemasaran.
 Kerjasama dengan influencer untuk membantu meningkatkan visibilitas dan
popularitas produk.
 Ekspansi ke platform online dan kerjasama dengan marketplace.

2. Rekomendasi Keuangan
 Menggunakan aplikasi pencatatan keuangan agar pencatatan keuangan
lebih rapi dan teratur.
 Menetapkan jadwal pencatatan keuangan

3. Rekomendasi SDM
 Menetapkan batas jumlah tenaga kerja terutama pada bagian produksi agar
biaya upah pada keuangan bisa teratur.
 Mencari tenaga kerja untuk menjadi marketer dalam usaha atau orang yang
mengelola bagian pemasaran, baik mengelola media sosial atau media
lainnya untuk pemasaran yang lebih efektif guna medapatkan profit atau
keuntungan secara maksimal.
26

LAMPIRAN

Lampiran 3 Gambar Proses Pembuatan Dodol

Anda mungkin juga menyukai